KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN : Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 280/s/ppb/2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN
KELUARGA DAN JENIS KELAMIN
(Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh
Ro’fah Nabilah
NIM 1006303
DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN
Oleh Ro’fah Nabilah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Ro’fah Nabilah 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RO’FAH NABILAH
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN
(Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing
Dr. Nurhudaya, M.Pd. NIP 19600725 198601 1 001
Mengetahui,
(4)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd. NIP.19622306 198610 1 001
(5)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Ro’fah Nabilah, (1006303). 2015. Kreativitas Siswa Berdasarkan Iklim
Kehidupan Keluarga dan Jenis Kelamin (Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Penelitian dilatar belakangi oleh pentingnya kemampuan kreativitas di era globalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) perbedaan tingkat kreativitas siswa berdasarkan iklim kehidupan keluarga; 2) perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki dan perempuan; 3) perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode komparatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik two stage cluster sampling. Sampel penelitian adalah siswa kelas X di SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 121 siswa. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan kreativitas siswa kelas X berdasarkan iklim kehidupan keluarga. Adapun berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan dengan kecenderungan siswa laki-laki lebih tinggi kreativitasnya dibandingkan siswa perempuan, kecuali pada kelompok siswa yang merasakan iklim estetis keluarga tidak terdapat perbedaan kreativitas.
(6)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACK
Ro’fah Nabilah, (1006303). 2015. Student’s Creativity Based Family Climate and Gender (Study of Students of Class X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung City Academic Year 2014/2015).
This research is based on the importance of creativity in globa era. The aim of this research are to describe 1) The differences of student’s creativity based on family climate; 2) The differences of student’s creativity between male and female
student; 3) The differences of student’s creativity between male and female
student based on family climate. The approach of this reseacrh is quantitative approach, and metode is comparative method. Sampling was done by two-stage cluster sampling technique. Sample of this research are 121 students of grade X in SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung City Academic Year 2014/2015. The results showed no difference creativity class X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung academic year 2014/2015 based family climate. Other result is there is differences creativity between male and female student, male students are more creative than famale students, except for groups of students who feel aesthetic climate of the family there is no difference creativity.
(7)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5.1 Manfaat Teoretis ... Error! Bookmark not defined.
1.5.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.
1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II KREATIVITAS DAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Konsep Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Teori Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Pengertian Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Ciri-Ciri Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Perkembangan Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Tahap-Tahap Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Iklim Kehidupan Keluarga... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Fungsi Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Pengertian Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
(8)
vi
vi
2.2.4 Jenis Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined.
2.2.5 Penataan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
(9)
vi
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4 Posisi Teoritis Peneliti ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Lokasi Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1 Penyusunan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Uji Kelayakan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2.1 Uji Validitas Rasional ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2.2 Uji Keterbacaan Item ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2.3 Uji Validitas Butir Item ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2.4 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Verifikasi Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Penyekoran ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3 Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.1 Analisis Profil Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.2 Analisis Profil Iklim Kehidupan Keluarga .... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.3 Analisis Profil Tingkat Kreativitas Siswa Berdasarkan Jenis Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3.4 Analisis Profil Tingkat Kreativitas Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin. ... Error! Bookmark not defined.
(10)
vii
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.1 Tahap Persiapan ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Tahap Pelaksanan ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3 Tahap Analisis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. Error! Bookmark not defined.
4.1 Profil Tingkat Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium
(Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Error! Bookmark not defined.
4.2 Profil Iklim Kehidupan Keluarga Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Error! Bookmark not defined.
4.3 Profil Tingkat Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium
(Percontohan) UPI Bandung Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga. . Error! Bookmark not defined.
4.4 Profil Tingkat Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015
Error! Bookmark not defined.
4.5 Profil Tingkat Kreativitas Antara Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Jenis Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan. ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
5.2.1 Guru Bimbingan dan Konseling ... Error! Bookmark not defined.
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya. ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN
(11)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga (Sebelum Judgement) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Hasil Penimbangan Angket Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga (Setelah Judgement) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Angket Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.8 Kategori Intrepretasi Nilai Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.9 Tingkat Reliabilitas Instrumen Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.10 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Religius Keluarga .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.11 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Intelektual KeluargaError! Bookmark not defined.
Tabel 3.12 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Emosional Keluarga Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.13 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Estetis Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.14 Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined. (Setelah Uji Coba) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.15 Pola Penyekoran Tes Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.16 Pola Penyekoran Angket Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.17 Kriteria Tingkat Penilaian Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.18 Hasil Uji Normalitas Skor Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Rata-Rata Skor Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Hasil Uji ANOVA Satu Jalur (One Way- Anova)Kreativitas Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA
Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Religius ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA
Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Intelektual ... Error! Bookmark not defined.
(12)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
Tabel 4.6 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA
Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Emosional ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA
Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Estetis ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Dasar Kreativitas Menurut Kerangka Teori Kognitif ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Model Struktur Intelek Manusia ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Profil Distribusi Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Tahun Ajaran 2014/2015 berdasarkan Tingkat Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Profil Distribusi Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Rata-Rata Skor Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium
(Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Profil Distribusi Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Tingkat Kreativitas Dilihat dari Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Rata-Rata Skor Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Profil Distribusi Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA
Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined.
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Uraian secara urut disajikan sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian pesat dan mengalami globalisasi tanpa batas, individu dihadapkan dengan berbagai tantangan untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat. Perubahan di berbagai bidang kehidupan menuntut individu agar mampu beradaptasi sejalan dengan perubahan yang terjadi. Adanya fenomena tersebut dibutuhkan kemampuan kreativitas agar mampu bersaing di era globalisasi ini sehingga individu dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya. Menurut Polmalato (dalam Wardhani, 2008), “salah satu kemampuan yang turut menentukan suksesnya hidup seseorang adalah kemampuan kreativitas”.
Kemampuan kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan informasi yang telah ada. Seperti yang ungkapkan oleh Craft (2004, hlm. 18) kemampuan kreativitas adalah
Kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi yang tersedia menemukan tiga banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan.
Adapun kreativitas menurut Guilford (1968, hlm. 92) adalah “the creative person has novel ideas”. Pengertian ini menekankan bahwa kreativitas ditandai
dengan pemikiran yang baru yang diciptakan oleh seseorang.
Definisi lain dari kreativitas diungkapkan oleh Suratno (dalam Adit, 2007, hlm. 44) bahwa “kreativitas merupakan aktivitas imajinatif yang memanifestasikan hasil dari pikiran yang berdaya untuk menghasilkan suatu produk dan untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan caranya sendiri’.
(18)
2
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kreativitas sangat penting dalam kehidupan, melalui kreativitas individu mampu beradaptasi di era globalisasi ini sehingga mudah tercapai keinginan dan tujuan dalam hidupnya. Guilford (1968, hlm. 77) menyatakan bahwa “creativity refers to the abilities that are most characteristic of creative people”. Individu
yang kreatif dapat ditandai dengan dirinya mudah dalam beradaptasi dengan hal maupun kondisi yang baru, hal ini dilakukan agar keinginan atau tujuannya dapat tercapai.
Selain itu, Munandar (2012, hlm. 31-32) mengungkapkan pentingnya kreativitas bagi individu adalah sebagai berikut :
1) Dengan kreasi anak dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. dengan hal ini, seorang anak dapat mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya, dengan demikian akan memperkaya hidupnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada pada dasarnya anak telah memiliki kreativitas.
2) Kreativitas atau berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian dalam pendidikan yang formal (Guilford, 1967). Pemikiran (berpikir divergen) perlu dilatih karena membuat anak lancar dan luwes (fleksibel) dalam berpikir, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, dan mampu melahirkan banyak gagasan. 3) Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat tetapi juga
memberikan kepuasaan kepada individu
4) Dengan kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. dalam era pembangunan ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara kita bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota masyarakatnya,
Demikian juga Hurlock (1978, hlm. 6) mengungkapkan bahwa “kreativitas dapat memberikan anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar, penghargaan yang mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan kepribadiannya”.
Setiap individu pada dasarnya memiliki potensi kreatif, walaupun tingkat kreativitas individu berbeda-beda. Hal ini diungkapkan oleh Devito (dalam Supriadi, 2001, hlm. 16) bahwa “kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat yang berbeda-beda”. Perbedaan
(19)
3
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreativitas individu terkait dengan faktor lingkungan yang mempengaruhi dalam perkembangan kreativitas. Torrance (1981, hlm.48) mengatakan bahwa
Setiap individu memiliki potensi kreatif, tetapi dalam kenyataannya tidak semua berwujud menjadi kemampuan dan keterampilan kreatif. Kenyataan ini dapat terjadi karena sesungguhnya kreativitas itu tidak muncul dalam kevakuman melainkan merupakan hasil dari resultant dan interdependensi dengan lingkungannya.P
Salah satu lingkungan yang dapat mempengaruhi dalam perkembangan kreativitas adalah keluarga. Sebagaimana pendapat Hurlock (1996, hlm.230) “keluarga dianggap turut mempengaruhi kreativitas anak”.
Di dalam keluarga orang tua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan suasana atau iklim yang dapat mendukung perkembangan kreativitas individu. Individu yang kreatif merasakan iklim keluarga yang selalu memperhatikan cara-cara mengembangkan kreativitas. Amabile (dalam Munandar, 2002. hlm. 131) mengungkapkan bahwa “anak kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif”.
Selain itu Hurlock (1978, hlm. 11) berpendapat bahwa orang tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya akan sangat mendukung kreativitas siswa. Hurlock (1978, hlm. 11) juga berpendapat mendidik anak secara demokratis dan permisif di rumah dan sekolah meningkatkan kreativitas sedangkan cara mendidik otoriter memadamkannya.
Munandar (2012, hlm. 95) menjelaskan sikap orang tua yang tidak menunjang perkembangan kreativitas anak ialah:
1) Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika berbuat salah; 2) Tidak membolehkan anak menjadi marah terhadap orang tua 3) Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua
4) Tidak membolehkan anak bermain dengan anak dari keluarga yang mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak; 5) Anak tidak boleh berisik;
6) Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak;
7) Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas; 8) Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak;
9) Orang tidak sabar dengan anak;
10)Orang tua dan anak adu kekuasaan; serta
(20)
4
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun Emosda (1989, hlm. 63) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kreativitas adalah :1) iklim kehidupan keluarga, 2) iklim kehidupan sekolah, c) iklim kehidupan sosial budaya.
Hasil penelitian Kustiyah (2010) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kreativitas remaja dilihat dari cara mendidik anak, remaja yang orang tuanya membebaskan lebih tinggi kreativitasnya dibandingkan dengan remaja yang orang tuanya demokratis dan otoriter.
Sedangkan hasil penelitian Pratiwi (2011) menunjukkan siswa yang memiliki kreativitas tinggi adalah siswa yang pola asuh orang tuanya
authoritative, sedangkan siswa yang memiliki kreativitas rendah adalah siswa yang orang tuanya authoritarian.
Mengenai peran jenis kelamin, dalam konteks perkembangan kreativitas terdapat pula perbedaan antara laki-laki dan perempuan sebagaimana yang diungkapkan oleh Hurlock (1978 hlm. 8-9) bahwa
Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberikan kesempatan yang lebih besar untuk mengekplorasi lingkungannya, kesempatan untuk lebih mandiri, dan berani terhadap resiko yang ada. Anak perempuan diberikan batasan-batasan yang terkadang dapat menghambat perkembangan kreativitasnya. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan subjek siswa SMA dan mahasiswa perguruan tinggi ternyata ditemukan perbedaan yang signifikan yaitu nilai skor kreativitas anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan pada tes kreativitas (dalam Munandar,2012. hlm, 83).
Pendapat Hurlock tersebut sesuai dengan hasil penelitian Miller (2012) menunjukkan bahwa tingkat kreativitas laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan kreativitas perempuan. Stoltzfus, G. dkk (2011) juga menemukan adanya pengaruh jenis kelamin terhadap kreativitas dimana laki-laki memiliki kreativitas lebih tinggi daripada perempuan.
Abra (dalam Stephens dkk. 2001) juga berpendapat bahwa kreativitas memiliki hubungan yang erat dengan gender, perbedaan ini terjadi karena perempuan dalam masyarakat didorong untuk menyesuaikan diri, sedangkan pada
(21)
5
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak laki-laki diharapkan menjadi lebih aktif, serta berani mengambil resiko dalam bertindak.
Hasil observasi pada saat layanan Bimbingan dan Konseling di kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 dapat diketahui siswa jarang mengajukan pertanyaan, siswa merasa sulit jika diberikan tugas untuk menghasilkan ide atau hal-hal baru, terutama siswa perempuan.
Adapun hasil wawancara dengan salah satu guru Bimbingan dan Konseling di SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung yaitu siswa laki-laki lebih tinggi kreativitasnya dibandingkan dengan siswa perempuan, hal ini terlihat dari kemampuan siswa laki-laki dalam menghasilkan hal-hal baru, dan kemampuan siswa laki-laki dalam menyelesaikan masalah.
Munandar (2009, hlm. 21) mengatakan bahwa “pengembangan kreativitas dapat terwujud di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja tanpa memandang usia maupun tingkat pendidikan tertentu”. Di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Guru Bimbingan dan Konseling (konselor) memiliki peran dalam membantu mengembangkan potensi kreatif siswa secara optimal. Sukardi & Kusmawati (2008, hlm. 21) mengungkapkan bahwa :
Bimbingan dan Konseling dalam kinerjanya juga berkaitan dengan upaya mewujudkan pengembangan potensi diri peserta untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah harus mengacu pada fungsi-fungsi bimbingan dan konseling agar hasil dari layanan dapat diidentifikasi dan dievaluasi sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.
Salah satu fungsi bimbingan dan konseling adalah fungsi pemahaman. Menurut Sukardi & Kusmawati (2008, hlm. 8) fungsi pemahaman yaitu “fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik”. Pemahaman-Pemahaman yang dimaksud meliputi:
1) Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing (Konselor).
(22)
6
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya keluarga dan sekolah), terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing (Konselor)
Pemahaman tentang peserta didik yang memiliki potensi dan latar belakang lingkungan yang berbeda-beda merupakan hal yang harus di pahami oleh guru bimbingan dan konseling (konselor) agar dapat memudahkan dalam proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai kreativitas siswa laki-laki dan perempuan serta faktor lingkungan yang dapat mendukung dalam perkembangan kreativitas. Upaya ini merupakan langkah awal untuk memfasilitasi dan mengaktualisasikan potensi kreatif siswa. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan judul “Kreativitas Siswa kelas X SMA
Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga dan Jenis Kelamin”
1.2 Identifikasi Masalah
Semua individu mempunyai peluang menjadi kreatif, namun permasalahan yang dihadapkan individu adalah terkait dengan pengembangan kreativitas. Ada individu yang dapat mengembangkan potensi kreatif secara optimal dan ada juga individu yang tidak dapat mengembangkan potensi kreatif secara optimal.
Hal tersebut ditentukan oleh beberapa faktor yang mendukung dan menghambat kreativitas individu.Salah satunya faktor yang dapat mendukung dan menghambat dalam perkembangan kreativitas individu adalah lingkungan keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh Torrance (dalam Munandar, 2012. hlm.55) bahwa “salah satu lingkungan pertama dan utama yang dapat mendukung atau menghambat berkembangnya kreativitas adalah lingkungan keluarga”.
Faktor mendukung dan menghambat dalam perkembangan kreativitas tersebut akan menimbulkan perbedaan kreativitas individu,ada individu yang memiliki kreativitas lebih tinggi dibandingkan individu lain.
Selain faktor keluarga, peran jenis kelamin juga dapat mendukung dan menghambat dalam perkembangan kreativitas, sehingga akan terdapat perbedaan antara kreativitas jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.
(23)
7
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai sebagai berikut:
1) Apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas siswa kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan iklim kehidupan keluarga?
2) Apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung? 3) Apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan
perempuan kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga ?
1.4 Tujuan Penelitian
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, sebagai berikut:
1) Perbedaan tingkat kreativitas siswa kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan iklim kehidupan keluarga; 2) Perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan
kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung;
3) Perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian dapat memberikan kontribusiperkembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan pelaksanaan bimbingan konseling di lapangan khususnya mengenai gambaran tingkat kreativitas siwa berdasarkan iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin.
(24)
8
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.5.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Guru BK
Guru BK dapat mengetahui dan memahami berbagai potensi siswakhususnya potensi kreatif dan dapat menyusun metode atau strategi bimbingan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam mengembangkan potensi kreatifnya.
2) Bagi peneliti selanjutnya.
Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperdalam pengetahuan terhadap kondisi beragam yang dialami oleh peserta didik di sekolah dan alternatif cara untuk menanganinya.
1.6 Struktur Organisasi Skripsi
Bab I memaparkan tentang latar belakang penelitian yang berisikan alasan peneliti memilih masalah tersebut, pentingnya masalah tersebut untuk diteliti. Selain itu, pada bab ini juga dibahas mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat da n sistematika organisasi skripsi.
Bab II berisi tentang kajian pustaka yang berisi konsep, teori, dalil, hukum, model, rumus serta turunannya dalam bidang yang dikaji yang berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan dan tujuan penelitian. Pada bab ini juga dipaparkan kerangka pemikiran terkait hubungan teoritis antar variabel penelitian. Selain itu, pada bab ini juga dibahas mengenai penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti.
Bab III berisi tentang metode penelitian yang digunakan, yang terdiri dari lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian mengenai: kreativitas berdasarkan iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin. Selain itu, pada bab ini juga dipaparkan pambahasan atau analisis mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh.
(25)
9
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab V berisi tentang kesimpulan terhadap penelitian yang telah dilakukan mengenai kreativitas berdasarkan iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin, pada bab ini juga menjelaskan rekomendasi yang berupa penafsiran peneliti terhadap temuan dari penelitiannya.
(26)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode dan desain yang digunakan dalam penelitian ini, deskripsi populasi dan sampel, definisi operasional variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data dan prosedur penelitian.
3.1Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mengenai kreativitas berdasarkan iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin dilaksanakan di SMA Laboratorium (Percontohan) UPI BumiSiliwangi yang berlokasi di dalam kampus Universitas Pendidikan Indonesia jalan Setiabudi No. 229 Bandung, Jawa Barat 40154.
Alasan pemilihan lokasi penelitian berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling, pengamatan langsung atau observasi perilaku siswa di kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 menunjukkan adanya perbedaan kreativitas siswa laki-laki dan perempuan, hal ini terlihat dari siswa laki-laki lebih mudah dalam mengemukakan ide-ide baru, sering bertanya dan memberikan komentar ketika sedang dilaksanakan layanan bimbingan dan konseling,serta lebih cepat dalam proses menyelesaikan masalah.
Selain itu, siswa kelas X di SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 berasal dari latar belakang keluarga beragam sehingga peneliti ingin mengetahui gambaran umum tingkat kreativitas siswa kelas XI SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin siswa.
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Menurut Arikunto (2013, hlm. 310) “metode penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan suatu kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang ataupun kelompok”. Penelitian ini
(27)
35
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membandingkan skor kreativitas berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin .
3.2.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell (2012, hlm.1-2) penelitian kuantitatif adalah “penelitian masalah sosial berdasarkan pada pengujiannya dari sebuah teori yang terdiri dari variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan kebenaran generalisasi prediktif teori”.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Sugiyono (2010, hlm. 117) menyatakan bahwa Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi yang akan diteliti adalah siswa dan siswi kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) Bandung Tahun Ajaran 2014/2015. Adapun jumlah anggota populasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
No Kelas Subjek
1 X MIA 1 31
2 X MIA 2 32
3 X MIA 3 31
4 X MIA 4 31
5 X IIS 1 30
6 X IIS 2 32
7 X IIS 3 30
8 X IIS 4 29
Jumlah 246
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010, hlm.118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel juga dapat diartikan sebagai wakil dari populasi yang diteliti. Melihat banyaknya populasi yang akan menjadi sasaran penelitian, maka akan digunakan teknik pengambilan sampel
(28)
36
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mendapatkan sampel yang mewakili seluruh anggota populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling (sampling acak berkelompok), artinya setiap anggota populasi yang ada memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian dan memiliki keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel (Prasetyo, 2005, hlm. 131). Jumlah sampel penelitian yaitu 121 responden yang masing-masing kelompok peminatan dipilih dua kelas , secara rinci jumlah sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Penelitian
No Kelas Subjek
1 X MIA 1 31
2 X MIA 3 31
3 X IIS 1 30
4 X IIS 4 29
Jumlah Sampel 121
3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) Penelitian 3.4.1 Kreativitas
Craft (2004, hlm.18) mendefinisikan “kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi yang tersedia menemukan tiga banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan”.
Sedangkan menurut Munandar (2012,hlm.25) kreativitas adalah “kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya”.
Guilford (1959, pp.170-177) mengungkapkan bahwa kreativitas adalah “kemampuan untuk melihat dan memecahkan masalah yang ditandai oleh berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan memperinci (elaboration) dalam pemikiran dan gagasan”.
(29)
37
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Definisi operasional kreativitas dalam penelitian ini adalah kelancaran berpikir siswa kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Tahun Ajaran 2014-2015 yang dapat diukur atau ditandai dengan banyaknya ide yang dimiliki siswa dan ide tersebut rasional.
3.4.2 Iklim Kehidupan Keluarga
Iklim kehidupan keluarga menurut Kartadinata (1983, hlm. 46) adalah “suasana psikogis yang dirasakan dan berpengaruh terhadap kecenderungan pola perilaku anggota keluarga khususnya anak”. Sedangkan menurut Soelaeman (1994, hlm.48) iklim kehidupan keluarga adalah “suasana yang dihayati dalam keluarga”.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa iklim kehidupan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suasana didalam keluarga yang dirasakan dan berpengaruh terhadap perilaku siswa kelas X SMA Laboratorium Percontohan UPI tahun ajaran 2014-2015.
Adapun iklim kehidupan keluarga dalam penelitian ini ada empat jenis, yaitu :
1) Iklim religius keluarga merupakan suasana yang mengingatkan anggota keluarga kepada Tuhan sehingga dapat memunculkan religiutitas. Adapun indikator iklim religius keluarga adalah:
a. Orang tua memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan keagamaan anak;
b. Anggota keluarga aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dirumah;
c. Orang tua memberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah ilmu agama;
d. Anggota keluarga menjalin hubungan sosial dengan lembaga keagamaan;
e. Anggota keluarga berperilaku yang dapat menggugah rasa keagamaan. 2) Iklim Intelektual keluarga yaitu suasana yang dapat mengembangkan Intelektual dan kemampuan para anggota keluarga untuk berpikir secara logis dan rasional. Indikator iklim intelektual keluarga adalah:
(30)
38
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Anak memiliki fasilitas belajar;
b. Anak diberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah belajar;
c. Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah;
d. Orang tua memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak; e. Orang tua mendukung pengembangan minat dan hobi anak;
f. Orang tua mendukung pengembangan kemampuan penyelesaian masalah.
3) Iklim emosional keluarga yaitu suasana yang dapat mengembangkan munculnya perasaan-perasaan tertentu seperti senang dan sedih. Indikator iklim emosional keluarga yaitu :
a. Tersedia fasilitas untuk berkumpul keluarga;
b. Orang tua memiliki intensitas kehadiran dalam keluarga; c. Anggota keluarga terbuka mengungkapkan perasaannya; d. Orang tua memberikan kasih sayang seutuhnya kepada anak
4) Iklim estetis keluarga yaitu suasana yang dapat menimbulkan keindahan dan kenyamanan serta dapat memiliki fungsi relaksasi bagi setiap anggota keluarga. Adapun indikator iklim estetis keluarga adalah: a. Orang tua memberikan fasilitas yang bernilai estetis atau seni;
b. Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan bernilai estetis atau seni;
c. Orang tua berperilaku yang menggugah rasa tanggung jawab dalam menjaga keindahan rumah;
d. Orang tua mendukung anak untuk mengikuti kegiatan bernilai estetis atau seni.
3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Penyusunan Instrumen
Data kreativitas siswa dalam penelitian ini dapat diungkap dengan instrumen tes pemikiran kreatif yang terdiri dari subtes verbal (berpikir kreatif dengan kata-kata) dan figural (menggambar, berpikir kreatif dengan gambar) yang ada pada LPPB FIP UPI. Norma pada tes ini hanya mengungkap salah satu ciri
(31)
39
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency). Meskipun demikian instrumen ini dapat mengungkap kreativitas, hal ini sudah terbukti secara empiris melalui penelitian yang dilakukan oleh Nurzaeni (2014) tentang validitas prediktif skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan skor tes kreativitas dapat menjadi prediktor terhadap prestasi belajar siswa.
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengungkap data iklim kehidupan keluarga dalam penelitian ini berupa angket yang diadaptasi dari instrumen Iklim Kehidupan Keluarga yang dikembangkan oleh Nisa (2011). Berikut kisi-kisi untuk angket Iklim Kehidupan Keluarga.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga (Sebelum Judgement)
No Ruang
Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ -
1. Iklim Religius Keluarga Penataan Ruang Orang tua memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan keagamaan anak
1,2,3,4,5 5
Penataan Sosial Anggota keluarga aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dirumah
6,7,8 3
Orang tua memberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah ilmu agama
9 10 2
Anggota keluarga menjalin hubungan sosial dengan lembaga keagamaan
11,12,13 3
(32)
40
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Ruang
Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ - Psikologi s keluarga berperilaku yang dapat menggugah rasa keagamaan 18,20
2 Iklim Intelektual Keluarga Penataan Ruang Anak memiliki fasilitas belajar 21,23,24, 26
22,25 6
Penataan Sosial Anak diberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah belajar
27,28 2
Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah
29,30,31 3
Penataan Psikologi s Orang tua memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak
32,33, 34 3
Orang tua mendukung pengembanga n minat dan hobi anak
35 36 2
Orang tua mendukung pengembanga n kemampuan penyelesaian masalah
37,38 2
3 Iklim Emosional Keluarga Penataan Ruang Tersedia fasilitas untuk berkumpul keluarga
(33)
41
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Ruang
Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ - Penataan Sosial Orang tua memiliki intensitas kehadiran dalam keluarga
42,43 44,45 4
Anggota keluarga terbuka mengungkapk an perasaannya
46,47 48 3
Orang tua memberikan kasih sayang seutuhnya kepada anak
49,50,51 52,53, 54,55
7
4 Iklim Estetis Keluarga Penataan Ruang Orang tua memberikan fasilitas yang bernilai estetis atau seni 56,58,59, 60,61
57 6
Penataan Sosial Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan bernilai estetis atau seni 62,63,64, 65 4 Penataan Psikologi s Orang tua berperilaku yang menggugah rasa tanggung jawab dalam menjaga keindahan rumah 67,68,69, 70, 71,72
66 7
Orang tua mendukung anak untuk mengikuti kegiatan bernilai
(34)
42
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Ruang
Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ -
estetis atau seni
JUMLAH 59 16 75
3.5.2 Uji Kelayakan Instrumen 3.5.2.1 Uji Validitas Rasional
Uji kelayakan instumen ditempuh melalui uji validitas rasional yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen dari segi bahasa, konstruk dan isi. uji validitas rasional dilakukan oleh tiga dosen ahli di Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yaitu Dr. Hj. Nani M. Sugandhi, Nandang Budiman , S.Pd , M.Si dan Sudaryat Nurdin Ahmad, M.Pd dengan cara melakukan penimbangan (judgement) terhadap angket iklim kehidupan keluarga. Penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli dengan memberikan penilaian pada setiap item pernyataan dengan kualifikasi memadai (M) dan tidak memadai (TM). Item dengan kualifikasi M menandakan bahwa item pernyataan dapat di gunakan, sedangkan item pernyataan dengan kualifikasi TM memiliki dua kemungkinan yaitu item pernyataan tersebut dapat digunakan akan tetapi direvisi atau tidak dapat digunakan harus di buang.
Berdasarkan penimbangan (judgement) dosen ahli terhadap angket iklim kehidupan keluarga diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.4
Hasil Penimbangan Angket Iklim Kehidupan Keluarga Hasil
penimbangan
Nomor item Jumlah
Dipakai 4,6,8,10,11,13,14,15,16,17,18,20,21,22,23,24, 25,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40 ,41,42,43,44,45,47,48,49,50,51,52,53,54,55,5
6,57,58,59,64,65,67,68,69,70,71, 72,
57
Direvisi 1,2,3,7,9,46,66,73, 74 9
(35)
43
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasaran tabel 3.4 diketahui terdapat 57 item yang dapat langsung digunakan serta 5 item yang bahasanya memerlukan revisi dan 9 item yang harus dibuang karena item tersebut tidak berlaku universal.
Kisi-kisi angket iklim kehidupan keluarga setelah Judgementdapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga (Setelah Judgement)
No Ruang
Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ -
1. Iklim Religius Keluarga Penataan Ruang Orang tua memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan keagamaan anak 1,2,3, 4 4 Penataan Sosial Anggota keluarga aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dirumah
5,6,7 3
Orang tua memberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah ilmu agama
8 9 2
Anggota keluarga menjalin hubungan sosial dengan lembaga keagamaan
10,11 2
Penataan Psikologis Anggota keluarga berperilaku yang dapat menggugah rasa keagamaan 12,13, 15,16, 17
14 6
2 Iklim Intelektual Keluarga Penataan Ruang Anak memiliki fasilitas belajar 18,20, 21
19,22 5 Penataan Sosial Anak diberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah belajar
23,24 2
Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah 25,26, 27 3
(36)
44
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Ruang
Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ - Penataan Psikologis Orang tua memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak
28,29, 30 3
Orang tua mendukung pengembangan minat dan hobi anak
31 32 2
Orang tua mendukung pengembangan kemampuan penyelesaian masalah
33,34 2
3 Iklim Emosional Keluarga
Penataan Ruang
Tersedia fasilitas untuk berkumpul keluarga 35,36, 37 3 Penataan Sosial Orang tua memiliki intensitas kehadiran dalam keluarga
38,39 40,41 4
Anggota keluarga terbuka
mengungkapkan perasaannya
42,43 44 3
Orang tua memberikan kasih sayang seutuhnya kepada anak 45,46, 47 48,49, 50,51 7
4 Iklim Estetis Keluarga Penataan Ruang Orang tua memberikan fasilitas yang bernilai estetis atau seni 52,54, 55
53 4
Penataan Sosial Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan bernilai estetis atau seni
56,57 2
Penataan Psikologis Orang tua berperilaku yang menggugah rasa tanggung jawab 59,60, 61,62, 63,64
(37)
45
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Ruang
Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ -
dalam menjaga keindahan rumah Orang tua
mendukung anak untuk mengikuti kegiatan bernilai estetis atau seni
65,66 2
JUMLAH 51 15 66
3.5.2.2 Uji Keterbacaan Item
Uji keterbacaan item dilakukan dengan tujuan untuk mengukur setiap pernyataan yang terdapat di dalam instrumen agar dapat di pahami oleh respoden. instrumen ini diuji kepada lima siswa pada tahap perkembangan yang sama. Setelah dilakukan uji keterbacaan terdapat beberapa kata yang kurang dipahami sehingga perlu direvisi menjadi lebih sederhana agar dapat di mengerti oleh responden.
3.5.2.3 Uji Validitas Butir Item
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat keshahihan suatu instrument. Uji validitas butir item dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur (Sugiyono, 2004, hlm. 267).
Pengujian validitas instrumen kreativitas menggunakan rumus Pearson Product Moment karena data kreativitas merupakan skala interval, pengujian validitas menggunakan bantuan software SPSS 16.0 dengan rumus sebagai berikut:
= ∑ − ∑
∑ �
√{∑ − ∑� }{∑ − ∑� }
(Siegel, 1994, hlm. 245)
(38)
46
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rs = Koefisien korelasi Pearson x = skor per item
y = skor total
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap 7 pertanyaan instrumen kreativitas maka dapat diketahui semua pertanyaan dinyatakan valid. berikut hasil perhitunganya:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Kreativitas
Nomor Pertanyaan Korelasi Sig. (1-tailed) Keterangan
Pertanyaan 1 .547** .000 Valid
Pertanyaan 2 .556** .000 Valid
Pertanyaan 3 .477** .000 Valid
Pertanyaan 4 .592** .000 Valid
Pertanyaan 5 .577** .000 Valid
Pertanyaan 6 .571** .000 Valid
Pertanyaan 7 .660** .000 Valid
Sedangkan pengujian validitas angket iklim kehidupan keluarga dengan cara mengelompokkan item pernyataan berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga. Metode yang digunakan untuk menguji validitas adalah korelasi
spearman rank karena angket iklim kehidupan keluarga merupakan data ordinal. Menurut Riduwan & Sunarto (2012, hlm. 74) “metode korelasi spearman rank
kegunanaannya untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal”. Pengolahan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Rumus korelasi
spearman rank yang digunakan yaitu :
= ∑ +∑ −∑× � � √∑ ∑ × �
dimana
∑ = � − �− ∑
×
∑ =� − �− ∑
(39)
47
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Siegel, 1994. dalam Mutmainah, 2009)
Keterangan:
rs = Koefisien korelasi tata jenjang
d = Beda urutan skor pada variabel I dan II
Tx = Faktor koreksi x
Ty = Faktor koreksi y
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap 66 pernyataan angket yang sudah di kelompokkan ke dalam empat jenis iklim kehidupan keluarga maka dapat diketahui empat pernyataan yang tidak valid dan 62 pernyataan yang valid.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Angket Iklim Kehidupan Keluarga
Iklim Religius Keluarga
Nomor Item Korelasi Sig. (1-tailed) Keterangan
item1 .567** .000 Valid
item2 .569** .000 Valid
item3 .568** .000 Valid
item4 .566** .000 Valid
item5 - - Tidak Valid
item6 .569** .000 Valid
item7 .543** .000 Valid
item8 .554** .000 Valid
item9 .451** .000 Valid
item10 .540** .000 Valid
item11 .462** .000 Valid
item12 .596** .000 Valid
item13 .722** .000 Valid
item14 .545** .000 Valid
item15 .464** .000 Valid
item16 .431** .000 Valid
item17 .528** .000 Valid
Iklim Intelektual Keluarga
Item 18 .497** .000 Valid
Item 19 .424** .000 Valid
(40)
48
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Item 21 .380** .000 Valid
Item 22 -.053 .275 Tidak Valid
Item 23 .491** .000 Valid
Item 24 .421** .000 Valid
Item 25 .381** .000 Valid
Item 26 .615** .000 Valid
Item 27 .401** .000 Valid
Item 28 .489** .000 Valid
Item 29 .441** .000 Valid
Item 30 .357** .000 Valid
Item 31 .259** .002 Valid
Item 32 .369** .000 Valid
Item 33 .326** .000 Valid
Item 34 .409** .000 Valid
Iklim Emosional Keluarga
Item 35 .404** .000 Valid
Item 36 .376** .000 Valid
Item 37 .276** .001 Valid
Item 38 .500** .000 Valid
Item 39 .460** .000 Valid
Item 40 .204* .204* Valid
Item 41 .481** .000 Valid
Item 42 .543** .000 Valid
Item 43 .505** .000 Valid
Item 44 .343** .000 Valid
Item 45 .656** .000 Valid
Item 46 .595** .000 Valid
Item 47 .626** .000 Valid
Item 48 .154* .042 Valid
Item 49 .022 .401 Tidak Valid
Item 50 .544** .000 Valid
Item 51 .526** .000 Valid
Iklim Estetis Keluarga
Item 52 .526** .000 Valid
Item 53 .247** .003 Valid
Item 54 .610** .000 Valid
Item 55 .621** .000 Valid
Item 56 .609** .000 Valid
Item 57 .259** .002 Valid
Item 58 .424** .000 Valid
Item 59 .365** .000 Valid
Item 60 .316** .000 Valid
Item 61 .368** .000 Valid
Item 62 .522** .000 Valid
Item 63 .568** .000 Valid
(41)
49
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Item 65 .519** .000 Valid
Item 66 .471** .000 Valid
3.5.2.4 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan agar instrumen yang akan digunakan untuk penelitian diketahui tingkat kepercayaanya sehingga dapat menjadi alat pengungkap data yang baik. Menurut Arikunto (2013, hlm.221) bahwa reliabilitas instrumen menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Adapun rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah rumus Alpha sebagai berikut:
=[� − ] [ −� ∑ �� 2 � 2 ]
Keterangan :
r 11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ �� 2 = jumlah varians butir � 2 = varians total
(Arikunto, 2013, hlm. 239) Adapun Kategori intrepretasi nilai reliabilitas dijelaskan oleh Sugiyono (2010, hlm. 257) dalam tabel 3.8
Tabel 3.8
Kategori Intrepretasi Nilai Reliabilitas
0,800 ≤ r ≤ 1,00 Derajat keterandalan sangat tinggi
0,600 ≤ r ≤ 0,800 Derajat keterandalan tinggi
0,400 ≤ r ≤ 0,600 Derajat keterandalan cukup
0,200 ≤ r ≤ 0,400 Derajat keterandalan rendah
0,000 ≤ r ≤ 0,200 Derajat keterandalan sangat rendah Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen kreativitas adalah sebagai berikut :
(42)
50
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Tingkat Reliabilitas Instrumen Kreativitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .709
N of Items 4a
Part 2 Value .712
N of Items 3b
Total N of Items 7
Correlation Between Forms .104
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .188
Unequal Length .190
Guttman Split-Half Coefficient .188
Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai reliabilitas instrumen kreativitas ialah sebesar 0,709 dengan demikian, Instrumen tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang sangat tinggi.
Adapun perhitungan uji reliabilitas angket iklim kehidupan keluraga dilakukan dengan cara mengkelompokkan pernyataan berdasarkan empat jenis iklim kehidupan keluraga, hasil perhitungan sebagai berikut :
Tabel 3.10
Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Religius Keluarga Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.834 17
Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai reliabilitas angket pengungkap iklim religius keluarga ialah sebesar 0,834 dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang sangat tinggi.
(43)
51
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11
Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Intelektual Keluarga Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.626 17
Adapun pada tabel 3.11 dapat diketahui hasil uji reliabilitas angket pengungkap iklim intelektual keluarga menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,626 dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang tinggi.
Tabel 3.12
Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Emosional Keluarga Reliability Staistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.683 17
Sedangkan pada tabel 3.12 dapat dilihat hasil uji reliabilitas angket pengungkap iklim emosional keluarga menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,683 dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang tinggi.
Tabel 3.13
Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Estetis Keluarga Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
(44)
52
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.13 menunjukkan nilai reliabilitas angket pengungkap iklim estetis keluarga sebesar 0.708 dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang tinggi.
Adapun kisi-kisi angket iklim kehidupan keluarga setalah uji coba dapat dilihat pada tabel 3.14
Tabel 3.14
Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga (Setelah Uji Coba)
No Ruang Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ -
1. Iklim Religius Keluarga
Penataan Ruang
Orang tua memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan keagamaan anak 1,2,3, 4 4 Penataan Sosial
Anggota keluarga aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dirumah
5,6, 2
Orang tua memberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah ilmu agama
7 8 2
Anggota keluarga menjalin hubungan sosial dengan lembaga keagamaan
9,10 2
Penataan Psikologi
s
Anggota keluarga berperilaku yang dapat menggugah rasa keagamaan
11,12, 14,15,
16
13 6
2 Iklim Intelektual Keluarga Penataan Ruang Anak memiliki fasilitas belajar
17, 19 18 3 Penataan Sosial Anak diberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah belajar
20,21 2
Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah 22,23, 24 3 Penataan Psikologi s Orang tua memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak
(45)
53
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Ruang Lingkup
Aspek Indikator No Item Jumlah
+ -
Orang tua mendukung pengembangan minat dan hobi anak
28 29 2
Orang tua mendukung pengembangan
kemampuan
penyelesaian masalah
30,31 2
3 Iklim Emosional Keluarga
Penataan Ruang
Tersedia fasilitas untuk berkumpul keluarga 32,33, 34 3 Penataan Sosial
Orang tua memiliki intensitas kehadiran dalam keluarga
35,36, 37, 38 4 Anggota keluarga terbuka mengungkapkan perasaannya
39,40 41, 3
Orang tua memberikan kasih sayang seutuhnya kepada anak 42,43, 44, 45, 46, 47 6
4 Iklim Estetis Keluarga Penataan Ruang Orang tua memberikan fasilitas yang bernilai estetis atau seni
48,50, 51
49 4
Penataan Sosial
Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan bernilai estetis atau seni
52,53 2
Penataan Psikologi s
Orang tua berperilaku yang menggugah rasa tanggung jawab dalam menjaga keindahan rumah 55, 56, 57,58, 59, 60
54 7
Orang tua mendukung anak untuk mengikuti kegiatan bernilai estetis atau seni
61,62 2
JUMLAH 49 13 62
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan untuk memeriksa data yang diperoleh dalam rangka mengumpulkan data untuk menyeleksi atau memilih data yang memadai
(46)
54
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk diolah. Data yang dipilih adalah data yang lengkap dan cara pengisiannya sesuai dengan petunjuk.
3.6.2 Penyekoran
Penyekoran instrumen tes kreativitas yaitu jika jawaban rasional maka diberikan skor satu, jika tidak rasional diberikan skor nol.
Cara penyekoran kreativitas mengikuti pola seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.15
Pola Penyekoran Tes Kreativitas
Kriteria Pola Penyekoran
Rasional 1
Tidak rasional 0
Sumber : LPPB FIP UPI
Sedangkan instrumen yang mengungkapkan iklim kehidupan keluarga menggunakan skala likert. Penyekoran instrumen iklim kehidupan keluarga yaitu: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), KS (Kurang Sesuai), TS (Tidak Sesuai) dan STS (Sangat Tidak Sesuai)
Cara penyekoran untuk setiap butir pernyataan dari jawaban responden mengikuti pola seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.16
Pola Penyekoran Angket Iklim Kehidupan Keluarga
Kriteria Pola Penyekoran
SS S KS TS STS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
3.6.3 Teknik Pengolahan Data
3.6.3.1Analisis Gambaran Umum Kreativitas
Data yang diperoleh setelah melakukan penyekoran maka diperoleh data berupa skor mentah. Skor mentah yang diolah menjadi skor baku (Z) untuk dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0.
Setelah diperoleh jumlah skor, data dikelompokkan ke dalam lima kategori berdasarkan kriteria penilaian kreativitas (Laboratorium jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan), dapat dilihat pada tabel 3.17
(47)
55
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.17
Kriteria Tingkat Penilaian Kreativitas
KRITERIA SKOR KETERANGAN
Sangat tinggi ≥ 65 Kriteria skor sangat tinggi (ST) sebesar 81%-100% yaitu :
a).Siswa memiliki kemampuan mengahasilkan banyak gagasan
b).Siswa memiliki kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah.
c).Siswa memiliki kemampuan untuk mencetuskan gagasan
Tinggi 55-64 Kriteria skor tinggi (T) sebesar 61%-80% yaitu a) siswa memiliki kemampuan menghasilkan banyak gagasan, b) Siswa memiliki kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah. c).Siswa memiliki kemampuan untuk mencetuskan gagasan
Sedang 45-54 Kriteria skor sedang (S) sebesar 41%-60% yaitu a). Siswa memiliki kemampuan yang belum optimal menghasilkan banyak gagasan. b). Siswa kemampuan yang belum optimal mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah. c). Siswa kemampuan yang belum optimal untuk mencetuskan gagasan
Rendah 35-44 Kriteria skor rendah (R) sebesar 21%-40% yaitu a). Siswa belum memiliki kemampuan menghasilkan banyak gagasan. b) Siswa
belum memiliki kemampuan
mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah. c). Siswa belum memiliki kemampuan mencetuskan gagasan Sangat Rendah < 35 Kriteria skor sangat rendah (SR) sebesar
20% yaitu : a). Siswa tidak memiliki kemampuan menghasilkan banyak gagasanb). Siswa tidak memiliki kemampuan mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah c).Siswa tidak memiliki kemampuan mencetuskan gagasan
Sumber : LPPB FIP UPI
3.6.3.2 Analisis Gambaran Umum Iklim Kehidupan Keluarga
Cara kategorisasi iklim kehidupan keluarga menggunakan teknik kategorisasi bukan jenjang (Nominal). Tujuan kategorisasi ini adalah
(48)
56
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menempatkan individu ke dalam kelompok-keloompok diagnosis yang tidak
memiliki makna ‘lebih’ dan ‘kurang’ atau ‘tinggi’ dan ‘rendah’, melainkan
dikelompokkan ke dalam jenis iklim kehidupan keluarga religius, intelektual, emosional dan estetis.
Langkah-langkah kategorisasi iklim kehidupan keluarga dalam penelitian ini yaitu
1) Skor iklim kehidupan keluarga dikonversikan ke dalam skor T, dengan rumus sebagai berikut :
= 5 + [× − ×̅]
(Rakhmat & Solehudin, 2006. hlm.66)
2) Setelah diperoleh jumlah Skor T, data dikelompokkan berdasarkan empat jenis iklim kehidupan keluarga.
3.6.3.3 Analisis Gambaran Umum tingkat Kreativitas Siswa Berdasarkan Jenis Iklim Kehidupan Keluarga
Analisis untuk mengetahui gambaran umum tingkat kreativitas berdasarkan iklim kehidupan keluarga yaitu dengan melakukan uji Anova.Alasan penggunaan uji Anova dalam analisis ini karenadata kreativitas merupakan skala interval sehingga pengolahan statistikanya menggunakan statistika parametrik, salah satu pengolahan statistika parametrik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan adalah uji ANOVA satu jalur (One Way- Anova).Uji Anova satu jalur (One Way- Anova) adalah analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari dua rata-rata (Riduwan & Sunarto, 2012, hlm. 132).
Namun, sebelum melangkah pada uji ANOVA satu jalur (One Way- Anova), ada satu hal yang harus dipenuhi sebagai prasyarat pengolahan statistika parametrik yaitu data yang akan diolah berdistribusi normal sehingga terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas.
(1)
81
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat mengembangkan kreativitasnya dan membantu siswa perempuan agar dapat meningkatkan kreativitasnya secara optimal.
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya.
1) Peneliti selanjutnya dapat mengungkap faktor-faktor lain yang mempengaruhi kreativitas, seperti kreativitas dilihat dari kepribadian siswa,status ekonomi, dan urutan lahir siswa.
2) Penelitian ini dilaksanakan di satu sekolah dan hanya empat kelas, bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti tingkat kreativitas dengan menggunakan sampel yang lebih banyak.
3) Peneliti selanjutnya juga direkomendasikan untuk melakukan stimulus kepada siswa yang memiliki tingkat kreativitas rendah, agar dapat mengembangkan kreativitas siswa secara optimal.
4) Peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk mengembangkan angket iklim kehidupan keluarga dan menguji cobakannya kepada populasi yang lebih banyak.
(2)
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M & Asrori, M. (2009). Psikologi remaja, perkembangan peserta didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Adit, N.U. (2008). Pengembangan kreativitas anak usia dini melalui pendekatan
musik Di keluarga rancamanyar Kabupaten Bandung. (Skripsi). Pendidikan
Luar Sekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Al-oweidi. (2013). Creative characteristics and its relation to achievement and school type among jordanian student. dalam JournalScientific Researcch, vol4. No.1, 29-34. [Online]. Terdapat: www.scirp.com/journal/paperinformation.aspx?paperID=26537. [28 Januari 2015]
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bybee, R.W. and Sund R.B. (1982). Piaget for educators. Second Edition. Columbus: Charles E.Merril.
Charalampous, K. (2013). The Family Environment Scale: Resolving Psychometric Problems through an examination of a Greek translation.
Journal of Educational and Psychological Assessment.
Craft.A. (2004). Me-refesh. Imajinasi & kreativitas anak-anak. Depok: Cerdas Pustaka
Cresswell, JW. (2012). Educationl research. planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research (4th) Boston: Person Education
Davis, GA. (2012). Anak berbakat dan pendidikan keberbakatan .(Terjemahan). Jakarta:Indeks.
Djamarah, S.B. (2004). Pola Komunikasi orang tua & anak dalam keluarga.
Jakarta: Rineka Cipta.
Emosda. (1989). Keberhasilan belajar di PT ditelaah dari kemandirian dan
kreativitas mahasiswa. (Tesis). FPS IKIP Bandung.
Fachrudin. (2011). Peranan Pendidikan Agama dalam_Keluarga. dalam Jurnal
Pendidikan Agama Islam- Ta’lim Vol 9, No 1. [Online] Tersedia:
Http://Jurnal.Upi.Edu/File/01_Peranan_Pendidikan_Agama_Dalam_Keluarga _-_Fahrudin.Pdf. [ 04 Maret 2015].
(3)
83
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guilford, J. P. (1959a). Traits of creativity, (creativity and its cultivation). New York: Mc Graw-Hill.
Guilford. (1967b). The Nature of human intelligence. New York: Mc Graw-Hill
Guilford. (1968c). Intelligence, creativity and their educational implications. California: Robert R. Knapp.
Guilford . (1970d). Creativity American : Psychologist
Gufron. dkk. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta. Arruz Media.
Henhen,S. (2011). Program bimbingan belajar untuk mengembangkan kreativitas
siswa. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Hurlock, E.B. (1978a). Perkembangan anak jilid 2. (Terjemahan Meitasari
Tjandrasa). Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E.B. (1996b). Psikologi perkembangan.(Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan). Jakarta: Erlangga.
Kartadinata, S. (1983). Kontribusi iklim keluarga keluarga dan sekolah terhadap
adekuasi penyesuaian diri. (Tesis) FPS IKIP Bandung.
Kesler, J.(1978). Too big to spank. California: Regal Books.
Kustiyah (2010). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kreativitas anak. Naskah Publikasi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga penanaman nilai dan penanganan konflik
dalam keluarga. Jakarta: Kencana.
Masnipal, (2008). Model pengembangan kreativitas melalui permainan
konstruktif dalam proses Pendidikan Anak Usia Dini. (Disertasi) Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung
Mc.Cormark, A.J. (1982). Piagetian theory and the development of creative
thinking. Columbus, Ohio:Charles E. Merrill.
Miller, A.L. (2012). Parenting Style, Perfectionism, and Creativity in High- Ability and High- Achieving Young Adults. Journal for the Education of the Gifted.
Munandar, U. (1999a). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah
(4)
84
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munandar,U. (1999b). Kreativitas dan keterbakatan : strategi potensi kreatif dan
bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Munandar, U. (2002c). Kreativitas dan keberbakatan. Jakarta : Gramedia.
Munandar, U. (2012d). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Mutiah, D. (2010). Psikologi bermain anak usia dini. Jakarta: Kencana.
Mutmainah (2009). Kajian korelasi tata jenjang. (Skripsi). Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Nisa, N.Z. (2011). Kontribusi iklim kehidupan keluarga terhadap penyesuaian sosial siswa Sekolah Dasar. (Skripsi) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Nurzaeni, U.S. (2014) Validitas prediktif skor tes motif berprestasi dan tes
kreativitas terhadap prestasi belajar siswa. (Skripsi) Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Prasetyo, B. (2005). Metode penelitian kuantitaif. Bandung: RajagrafindoPersada.
Pratiwi, I.C. (2011). Kreativitas siswa berdasarkan pola asuh orang tua. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Purwanti.N. (2000). Kontribusi iklim kehidupan keluarga dan sekolah terhadap kreativitas siswa. (Tesis) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Rakhmat, C & Solehuddin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar.
Bandung : Adira.
Riduwan & Sunarto. (2012). Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan,
sosial, ekonomi, komunikasi dan bisnis. Bandung: Alfabeta
Ruindungan, M. G. (1996). Model bimbingan peningkatan kreativitas siswa SMU. (Disertasi) PPS IKIP Bandung
Siegel,S. (1994). Statistika nonparametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, A.S. (2010). Mengutamakan pria sebagai pemimpin dari pada
wanita.[Online]. Tersedia:
(5)
85
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sholihin. (2004). Tindakan Kekerasan pada Anak dalam Keluarga . dalam Jurnal
Pendidikan Penabur. [Online] tersedia:
http://www.bpkpenabur.or.id/files/hal%20129-139%20Tindakan%20Kekerasan%20pada%20Anak%20dalam%20keluarga.pd f.[ 18 Maret 2015].
Soelaeman, M.I. (1994). Pendidikan dalam Keluarga. Bandung:Alfabeta.
Stephens,R.K, dkk. (2001). Gender Differences In Creativity Among American
Indian Third and Fourth Grade Students. Journal of Indian Education.
Stoltzfuz, G. dkk. (2011). Gender, Gender Role, and Creativity. Social behavior
and personality an international journal. Vol 39.issued 3.
Sugiyono. (2004a). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi
(mixedmetodhs). Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2010b). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi &Kusmawati, (2008). Proses bimbingan dan konseling di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Supriadi, D. (2001). Kreativitas, kebudayaan, dan perkembangan IPTEK. Bandung: Alfabeta.
Suratno, T. (2006). Pengembangan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Dalam Jurnal Pendidikan. [Online]. Terdapat: http://file.upi.edu.direktori/jurnal/pendidikan_dasar/nomor_12_oktober_2009 /pengembangan_kreativitas_siswa_dalam_pembelajaran_sains_disekolah_das ar.pdf.[25 oktober 2014]
Taufiq, A.B (2012). Hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar mata
pelajaran IPA. (Skripsi). Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Teviana, F&Yusiana, M.A. (2012). Pola Asuh Orang tua terhadap Tingkat Kreativitas Anak. Jurnal STIKES. Volume 5, No.1, . Tersedia : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4234&val=360. [22-februari-2015]
Torrance, E.P. (1981). The faces and forms of creativity. Ventura, California: Ventura Country Superintendent of Schools Office
Vernon, P.E. (1970). Creativity. Australia: Richard Clay.
Wardhani, S.R.A. (2008). Hubungan antara intelegensi dengan kreativitas.
(Skripsi).Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
(6)
86
Ro’fah Nabilah, 2015
KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Widayati, S. (2010). Hubungan antara keharmonisan keluarga dengan kreativitas
belajar.(Skripsi )Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri,
Semarang
Yusuf, S. (2009). Program bimbingan dan konseling di sekolah. Bandung : PT Rizqi Press.