Proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif di kelas VB SD Kanisius Sengkan semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PROSES BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS VB
SD KANISIUS SENGKANSEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Natalia Winarti
NIM : 091134233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2011
 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PROSES BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS VB
SD KANISIUS SENGKANSEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Natalia Winarti
NIM : 091134233


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


Kupersembahkan karyaku ini untuk :
Keluargaku tercinta;
Ayah dan ibu yang tak pernah berhenti mencintaiku
Adik-adikku yang selalu menginspirasiku untuk terus berusaha
Sahabat-sahabat yang selalu mendukungku dan semua orang yang
mengasihiku

iv 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi 
 


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Winarti, Natalia, 2011. ProsesBelajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif di Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester
genap tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses belajar siswa dalam
pembelajaran matematika berbasis PPR kelas VB SD Kanisisus Sengkan Semester Genap
tahun pelajaran 2010/2011, (2) mengetahui sejauh mana proses belajar siswa tersebut
sesuai dengan prinsip-prinsip Paradigma Pedagogi Reflektif.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang
dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan data tersebut diungkap proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika
di SD yang mengupayakan penggunaan Paradigma Pedagogi Reflektif. Subyek penelitian
adalah siswa kelas VB SD Kanisisus Sengkan pada saat melakukan kegiatan belajarmengajar pada topik keliling bangun datar. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VB
selama empat kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 11 April 2011 sampai dengan
18 April 2010. Pengumpulan data diperoleh dengan cara merekam kegiatan pembelajaran

menggunakan ‘handy-cam’. Data-data yang dihasilkan dianalisis melalui proses analisis
data yaitu (1) transkripsi, 2) penentuan topik-topik data, (3) penentuan kategori data, dan
(4) penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) proses belajar siswa dalam
pembelajaran matematika adalah: (a) pertemuan pertama: (i) mengucapkan selamat pagi,
(ii)mengidentifikasi bangun persegi, persegi panjang dan segitiga, (iii) memperhatikan
penjelasan contoh cara menemukan keliling bangun gabungan persegi dan persegi
panjang, (iv) melakukan diskusi kelompok, (v) mempresentasikan diskusi kelompok (vi)
membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari, (vii) melakukan refleksi secara lisan,
(viii) mengerjakan soal evaluasi, (ix) menutup pelajaran dengan mengingat materi yang
telah dipelajari dan berdoa (b) pertemuan kedua: (i) berdoa untuk memulai pelajaran dan
membalas sapaan guru, (ii) membahas kesalahan siswa dalam mengerjakan evaluasi
pertemuan I, (iii) mengidentifikasi bangun datar belah ketupat, trapesium, dan jajar
genjang(iv)memperhatikan penjelasan tentang cara menghitung bangun gabungan
trapesium dan jajar genjang, (v)berdiskusi kelompok (vi) mempresentasikan hasil diskusi
kelompok, (vii) melakukan refleksi tertulis, (viii) mengerjakan evaluasi secara individu
(c) pertemuan ketiga: (i) berdoa untuk membuka pelajaran, (ii) mengidentifikasi bangun
lingkaran yang guru tunjukkan, (iii) menyimak cerita guru mengenai bagaimana seorang
tokoh matematika “Archimedes” dapat menemukan keliling lingkaran, (iv) mengerjakan
LKS dan berdiskusi bersama kelompok, (v) menuliskan hasil diskusi dipapan tulis, (vi)

melakukan refleksi secara tertulis dipandu oleh guru, (vii) mengerjakan evaluasi secara
individu, (viii) mengucapkan selamat siang dan terimakasih pada guru. (2) Prinsip-prinsip
PPR yang sudah nampak dalam proses pembelajaran adalah konteks dan pengalaman,
refleksi dan evaluasi.
Kata Kunci: Proses Belajar Sisawa, Pembelajaran Matematika, Paradigma
Pedagogi, Reflektif

vii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Winarti, Natalia, 2011. Student Learning in Matematics Learning Based Reflective
Pedagogi Paradigm in Class V Elementary School Kanisisus Sengkan Second
Semester school year 2010/2011.Thesis. Elemetary school EducationStudies Program,
Majoring in Science Education, Facultyof Teacher TrainingandScienceEducation,
Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This Study aims to: (1) Describe student learning in matematics Learning based PPR in

class VB Elementary School Theacher Canisius Sengkan second semester school year
2010/2011, (2) know the extent to which student learning is consistent with principles of
Reflective Pedagogi Paradigm.
This research is a qualitative descriptive. The data collected is qualitative,
related to learning in the classroom. Based of this data revealed student learning in
matematics learning in Elementary school that promote the use of Reflective Pedagogy
Paradigm. Study subjects were elementary school students of Canisius Sengkan class VB
during the teaching-learning activities on topics circumference the flate wake. The
research was carried out on the VB class for four meetings beginning on April 11untill
April 18 2011. The collection of data obtained by recording the activity of learning using
a handy-cam. The resulting data were analyzed trough a process of data analysis: (1)
transcripstion, (2) determining the topics of data. (3) determining the categories of data,
and (4) conclusion
The result of this research show that: (1) student learning in matemathics
learning are: (a) the first meeting: (i) said good night, (ii) identify square, rectangle and
triangel, (iii) attention to explanation of example how to find the circumference of the
combined sguare and rectangular, (iv) group discussion, (v) present their group
discussion, (vi) make inferences from the material studied, (vii) perform oral reflection,
(viii) work evaluation, (ix) close the lesson with a considering the material that has been
studied and prayed (b) the second meeting: (i) pray for start of lesson and replay greeting

teacher, (ii) discuss the student’s mistakes in doing the evaluation meeting I, (iii) identify
up flate rhombus, trapezoid, and parallelogram, (iv) attentionto an explanation of how to
calculate the combined trapezoid and a parallelogram, (v) discussion groups, (vi)
presented the result of group discussions, (vii) do a written reflection, (viii) working of
the evaluation individual. (c) the third meeting: (i) pray to open the lesson, (ii) identify
the circle that teacher show up, (iii) listened to stories about how a prominent professor
of matematics “Archimedes” can be found the circumference circle, (iv) do the student
worksheet and discuss with the group, (v) write the result of discussion the board, (vi)
witten reflection guided by the teacher, (vii) working the evaluation by individual, (viii)
say good day and thanks to the teacher. (2) PPR principles that have been seen in the
learning process is the context, experience, reflektion and evaluation.
Keywords: Student Learning, Learning Mathematics, Reflektif Pedagogi Paradigm
 

viii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan
judul “Proses Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma
Pedagogi Reflektif di Kelas VB SD Kanisius Sengkan” ini dapat diselesaikan
dengan baik oleh penulis. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Susento, M.S.,selaku dosen pembimbing I dan Bapak Drs.Y. B.
Adimassana, M.A.,selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia memberi
saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan
mengarahkan penulis.

4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Sanata Dharma.

ix 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL............................................................

I

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................


Ii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................

Iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................

Iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................

V

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYAILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Vi

ABSTRAK..............................................................................

Vii

ABSTRACT............................................................................

Viii

KATA PENGANTAR.............................................................

Ix

DAFTAR ISI...........................................................................

Xi

DAFTAR TABEL...................................................................

Xiv

DAFTAR GAMBAR...............................................................

Xv

DAFTAR TULISAN..............................................................

Xvi

DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP.........................................

Xvii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................

Xix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................

1

B. Rumusan Masalah............................................................

3

C.Definisi Istilah...................................................................

4

D. Tujuan Penelitian .............................................................

5

xi 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian….........................................................

6

BAB II LANDASAN TEORI
A. Paradigma Pedagogi Reflektif............................................

7

B. Pembelajaran Matematika..................................................

11

C. Proses Belajar siswa..........................................................

12

D. Materi Keliling Bangun Datara di Kelas V............................

17

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................

20

B. Subyek Penelitian...............................................................

20

C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................

21

D. Metode Pengumpulan Data................................................

21

E. Instrumen Pengumpulan Data ............................................

22

F. Metode Analisis Data.........................................................

22

G. Personel Penelitian..............................................................

23

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian........................................................

25

B. Analisis Data

31

1. Transkripsi Rekaman Video............................................

32

2. Penentuan Topik-topik Data.............................................

32

3. PenentuanKategori Data..................................................

36

4. Penentuan Matrik Data....................................................

37

BAB V HASIL PENELITIAN
A. Rangkaian Kegiatan SiswaPada Pertemuan I ..………………

xii 
 

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rangkaian Kegiatan SiswaPada Pertemuan II...……………

57

C. Rangkaian Kegiatan SiswaPada Pertemuan III....……….....

71

D. Rangkaian Kegiatan SiswaPada Pertemuan IV...……….....

85

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Proses Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika........

86

B. Kesesuaian Rangkaian Kegiatana Siswa dengan prinsip-prinsip
PPR....................................................................................

89

BAB VII PENUTUP
A.

Kesimpulan .......................................................................

95

B.

Saran ..................................................................................

98

DAFTAR PUSTAKA......................................................................

101

LAMPIRAN....................................................................................

102

xiii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Hal.
Tabel 4.1

Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) Pada

32

PertemuanI....................................................................
Tabel 4.2

Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) Pada

33

Pertemuan II.....................................................................
Tabel 4.3

Topik Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa) Pada
Pertemuan III.....................................................................

34

Tabel 4.4

Kategori Data Rangkaian Kegiatan Subjek (Siswa)........

36

Tabel 4.5

Matrik

Kesesuaian

Proses

Belajar

Siswa

dengan

Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)....

xiv 
 

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1.1

.....................................................................................

40

Gambar 1.2

......................................................................................

41

Gambar 1.3

.......................................................................................

41

Gambar 1.4

.......................................................................................

42

Gambar 1.7

......................................................................................

48

Gambar 2.2

.......................................................................................

59

Gambar 3.2

.......................................................................................

74

Gambar 3.3

.......................................................................................

74

xv 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TULISAN

Hal
.
Tulisan1.1

...........................................................................................

42

Tulisan1.2

...........................................................................................

44

Tulisan1.3

...........................................................................................

48

Tulisan2.3

...........................................................................................

65

Tulisan2.4

...........................................................................................

66

Tulisan 3.1

.....................................................................................

75

Tulisan 3.2

.....................................................................................

80

Tulisan 3.3

.....................................................................................

80

Tulisan 3.4

.....................................................................................

81

Tulisan 3.5

.....................................................................................

82

xvi 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP

Hal.
Cuplikan 1 dari Transkripsi Pertemuan I

.........................................

39

Cuplikan 2 dari Transkripsi Pertemuan I

..........................................

42

Cuplikan 3 dari Transkripsi Pertemuan I

............................................

44

Cuplikan 4 dari Transkripsi Pertemuan I

...........................................

47

Cuplikan 5 dari Transkripsi Pertemuan I

...........................................

48

Cuplikan 6 dari Transkripsi Pertemuan I

..........................................

51

Cuplikan 7 dari Transkripsi Pertemuan I

..........................................

52

Cuplikan 8 dari Transkripsi Pertemuan I

.........................................

52

Cuplikan 9 dari transkripsi Pertemuan I

.........................................

53

Cuplikan10 dari transkripsi Pertemuan I

.........................................

54

Cuplikan11 dari transkripsi Pertemuan I

.........................................

55

Cuplikan 1 dari Transkripsi Pertemuan II

.........................................

59

Cuplikan 2 dari Transkripsi Pertemuan II

............................................

60

Cuplikan 3 dari Transkripsi Pertemuan II

............................................

62

Cuplikan 4 dari Transkripsi Pertemuan II

.........................................

64

Cuplikan 5 dari Transkripsi Pertemuan II

..........................................

64

Cuplikan 6 dari Transkripsi Pertemuan II

.........................................

65

Cuplikan 7 dari Transkripsi Pertemuan II

..........................................

66

Cuplikan 8 dari Transkripsi Pertemuan II

..........................................

67

Cuplikan 9 dari Transkripsi Pertemuan II

..........................................

67

xvii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Cuplikan 10 dari Transkripsi Pertemuan II

.........................................

70

Cuplikan 1 dari Transkripsi Pertemuan III

..........................................

72

Cuplikan 2 dari Transkripsi Pertemuan III

...........................................

73

Cuplikan 3 dari Transkripsi Pertemuan III

.........................................

73

Cuplikan 4 dari Transkripsi Pertemuan III

...........................................

75

Cuplikan 5 dari Transkripsi Pertemuan III

..........................................

77

Cuplikan 6 dari Transkripsi Pertemuan III

...........................................

78

Cuplikan 7 dari Transkripsi Pertemuan III

...........................................

81

Cuplikan 8 dari Transkripsi Pertemuan III

...........................................

83

Cuplikan 9 dari Transkripsi Pertemuan III

.........................................

84

xviii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

...........................

102

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa

...........................

108

Lampiran 3

Soal evaluasi

...........................

111

Lampiran 4

Ulangan harian

.........................

114

Lampiran 5

Lembar observasi

...........................

115

Lampiran 6Transkripsi Data Pertemuan I

........................... 

119

Lampiran 7 Transkripsi DataPertemuan II

.......................... 

131

Lampiran 8Transkripsi DataPertemuan III

.......................... 

139

Lampiran 9 Surat bukti telah melakukan penelitian
........................... 151

dari sekolah

xix 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Masyarakat yang berkembang dewasa ini sangat menyukai sesuatu yang
serba instant, hal ini dapat dilihat dalam berbagai pola kehidupan seperti misalnya
makanan, kendaraan, bahkan dalam hal pendidikan. Ditingkat pendidikan dasar
misalnya, pengaruh budaya instan dapat dilihat dalam pelaksanaan ujian nasional
yang mengalami penyimpangan, seperti menjualbelikan dan membocorkan soal,
bahkan menjualbelikan kunci jawaban (CB, Yustiana. Educare Vol 7 (7). Oktober
2010. PP 26). Siswa menginginkan nilai tinggi tanpa mau bersusah payah, selain
itu dalam pola pembelajaran siswa hanya diberi ringkasan materi, guru
menerangkan siswa mencatat lalu siswa mengerjakan soal. Kemampuan siswa
hanya diukur dari hasil yang dicapai dan mengabaikan proses belajar.
Dengan kata lain budaya instan mengabaikan proses dan hanya mengejar
hasil. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan esensi pendidikan yang
sesungguhnya yaitu “pendidikan sebagai suatu proses dapat dilihat dengan adanya
proses penanaman nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilan, mendampingi
peserta didik dalam tumbuh dan berkembangnya kesadaran nilai-nilai kehidupan”.
(CB, Yustiana. Educare Vol vol 7 (7). Oktober 2010. PP 27). Jika hal itu
dibiarkan tentu akan berdampak negatif terhadap kualitas nilai kemanusiaan pada
peserta didik dan akan menimbulkan masalah pada pendidikan yang sangat serius,
seperti yang peneliti temukan dalam pembelajaran matematika kelas VB SD


 


 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kanisius Sengkan pada saat peneliti melakukan kegiatan Pemantapan Kegiatan
Mengajar (PKM) pada bulan April 2011. Banyak siswa dalam mengerjakan soal
sering menyontek, siswa kurang sportif dalam kegiatan berkelompok, mereka
kurang menghargai pendapat teman, saling melecehkan satu sama lain. Siswa
kurang menghargai satu sama lain. Hal ini mencerminkan adanya kontaminasi
budaya instan dalam pola pendidikan mereka.
Kesadaran mereka akan nilai-nilai kemanusiaan sangatlah kurang.
Untuk itu diperlukan penanaman kesadaran pada diri peserta didik akan perlunya
nilai-nilai kemanusiaan. Akan tetapi kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan tidak
dapat diajarkan secara indoktrinasi namun melalui proses penemuan nilai-nilai
oleh peserta didik sendiri, melalui pemahaman, pengalaman, kesadaran,
internalisasi nilai, membentuk keyakinan, komitmen, dan mewujudkan nilai (CB,
Yustiana. Educare Vol 7 (7). Oktober 2010. PP 27). Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) merupakan model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi
masalah pendidikan di atas. PPR menekankan sebuah proses yang tidak hanya
berhenti pada pencapaian kompetensi dan keterampilan, tetapi merupakan proses
refleksi untuk menemukan dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan.
Dengan PPR peserta didik dimungkinkan untuk menemukan dan mengalami
sendiri nilai kemanusian yang ingin dikembangkan untuk selanjutnya pengalaman
tersebut direfleksikan untuk membangun kecakapan peserta didik dalam konteks
dan hubungannya dengan diri sendiri, sesama, alam ciptaan, dan Tuhan. Refleksi
tersebut dinternalisasikan menjadi keyakinan nilai. Dengan keyakinan nilai-nilai


 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang ditemukan dalam refleksi tersebut terbangun komitmen dalam diri peserta
didik untuk selanjutnya komitmen tersebut diwujudkan dalam tindakan konkrit.
Dengan demikian PPR dalam pelaksanaannya meliputi lima aspek
yaitu: 1. Konteks, 2. Pengalaman, 3. Refleksi, 4. Aksi, dan 5. Evaluasi. Dengan
PPR

diharapkan

peserta

didik

dalam

pembelajaran

matematika

dapat

merefleksikan makna nilai yang terkandung dan ditemukan dalam proses
pembelajaran. Sehingga dapat membentuk pribadi peserta didik untuk bertindak
nyata sesuai dengan nilai kemanusiaan yang ingin dikembangkan. Oleh karena itu
saya sebagai peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada proses belajar
siswa kelas VB dalam pembelajaran matematika berbasis PPR di SD Kanisius
Sengkan. Oleh karena itu saya mengangkat judul “Proses Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif di Kelas VB
SD Kanisius Sengkan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.”

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis
PPR untuk topik keliling bangun datar di kelas VB SD Kanisius Sengkan
semester genap tahun pelajaran 2010/2011?
2. Sejauh manakah proses belajar siswa tersebut berjalan sesuai dengan
karakteristik model pembelajaran PPR?


 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Definisi Istilah
Dalam penelitian ini pengertian dibatasi pada:
1. Pengertian proses
Menurut kamus besar bahasa Indonesia proses adalah runtutan perubahan
(peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. Proses juga dapat diartikan sebagai
jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulakan bahwa proses adalah runtutan
jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir.
2. Pengertian belajar
Menurut Thorndike belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan
respon. Dimana stimulus merupakan apa saja yang merangsang terjadinya proses
belajar seperti perasaan, pikiran atau hal-hal lain yang ditangkap melalui alat
indera. Sementara respon merupakan ineraksi yang dimunculkan dalam proses
belajar baik pikiran, perasaan, maupun gerakan. Sementara menurut Depdiknas
(2003) dalam belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman terhadap
informasi dan atau pengalaman. Proses tersebut dapat dilakukan sendiri atau
orang lain.
Jadi jika disimpulkan dari uraian di atas proses belajar adalah suatu
jalananya kegiatan membangun makna dari informasi atau pengalaman yang
ditangkap indera karena adanya rangsangan-rangsangan dari diri sendiri maupun
lingkungan yang dapat menyebabkan suatu hasil atau perubahan pada diri
seseorang.


 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut Subagya, dkk dalam (CB, Yustiana, Educare. vol 7(7). Oktober
2010. PP 27) Paradigma adalah pola pikir yang melekat atau dihidupi oleh para
pendidik yang menjadi fasilitator peserta didik. Pedagogi mencakup cara para
pendidik mendampingi peserta didik selama bertumbuh dan berproses antara lain
dalam

pandangan hidup, visi, perannya sebagai agen perubahan. Refleksi

merupakan internalisasi nilai yang terjadi pada peserta didik.
Jadi bisa dikatakan paradigma pedagogi reflektif (PPR) adalah suatu pola
pikir dan proses pendampingan pendidik kepada peserta didik. Proses
pendampingan tersebut terkait nilai-nilai yang menjadi dasar dalam melakukan
perubahan terhadap masyarakat.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika
berbasis PPR untuk topik keliling bangun datar kelas VB SD Kanisius
Sengkan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Mendeskripsikan apakah proses belajar siswa tersebut berjalan sesuai dengan
karakteristik model pembelajaran PPR


 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a. Siswa

berkesempatan

untuk

mengalami

proses

belajar

yang

menyenangkan.
b. Siswa dibentengi dan dihindarkan dari penumbuhan sikap negatif yang
selama ini tertanam dalam diri siswa dan siswa diberi kesempatan untuk
menanamkan dan menumbuhkan nilai kemanusian yang diperjuangkan.
2. Bagi Peneliti
a. Peneliti mendapat wawasan dan pengetahuan baru mengenai model
pembelajaran

yang

dapat

digunakan

untuk

menciptakan

proses

pembelajaran matematika.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti dalam menentukan model
pembelajaran untuk melakukan kegiatan mengajar di bidang studi yang
lain.
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan referensi dalam menerapkan suatu model pembelajaran.
b. Berkesempatan untuk mengembangkan sistem pengajaran yang lebih
berkompeten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses belajar siswa dalam
pembelajaran matematika dengan materi keliling bangun datar di kelas V Sekolah
Dasar (SD) yang berbasis Paradigma Pedagogik Reflektif. Berdasarkan tujuan
tersebut, maka landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi; (1)
Paradigma Pedagogik Reflektif, (2) Pembelajaran matematika, (3) Proses belajar
siswa, (4) Materi keliling bangun datar

A. Paradigma Pedagogi Reflektif
Menurut Subagya dalam ( CB, Yustiana. Educare. Vol 7 (7). Oktober
2010. PP 27)) Paradigma adalah pola pikir yang melekat atau dihidupi oleh para
pendidik yang menjadi fasilitator peserta didik. Pedagogi mencakup cara para
pendidik mendampingi peserta didik selama bertumbuh dan berproses antara lain
dalam pandangan hidup, visi, perannya sebagai agen perubahan. Refleksi
merupakan internalisasi nilai yang terjadi pada peserta didik.
Dengan kata lain Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menekankan pola
pikir dan proses pendampingan pendidik kepada peserta didik dimana proses
pendampingan berkaitan dengan nilai-nilai yang menjadi dasar pada perubahan
terhadap peserta didik sebagai masyarakat. Melalui penanaman pola pikir
diharapkan peserta didik menemukan dan mengalami sendiri, dan diharapkan apa
yang peserta didik temukan dan alami dapat direfleksikan dan diinternalisasikan


 


 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjadi keyakinan nilai, kemudian nilai–nilai yang diyakini tersebut ditindak
lanjuti dalam tindakan nyata. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) tidak sekedar
menekankan pada pencapaian kompetensi dan keterampilan akademik tetapi juga
berusaha untuk menginternalisasikan nilai-nilai kemanusiaan yang diharapkan
dapat membantu peserta didik berkembang menjadi seorang pribadi yang
berkompeten, bersuara hati, bertanggung jawab, dan memiliki kepedulian
terhadap sesama.
Pribadi yang demikianlah yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam
kehidupan sosial masyarakat. Nilai kemanusiaan yang dimaksud adalah suatu
kualitas, sifat, atau penghayatan manusia yang diakui sebagai berharga, pantas
dimiliki, pantas diperjuangkan oleh semua orang yang berkemauan baik, apapun
agama, ras, atau budayanya. Contoh nilai kemanusiaan antara lain keadilan,
persaudaraan,

kerjasama,

kejujuran,

dan

saling

menghargai.

Dalam

pelaksanaannya PPR terdiri dari beberapa langkah-langkah diantaranya (Subagyo,
2005b):
1.

Konteks
Konteks disini berkaitan dengan peserta didik dan materi pelajaran. Untuk

mengenali faktor-faktor yang dapat mendukung atau menghambat proses
pembelajaran yang dialami peserta didik. Proses pembelajaran harus dimulai
dari diri peserta didik sendiri, untuk itu diperlukan pemahaman terhadap
konteks-konteks yang melingkupi peserta didik. Konteks peserta didik meliputi
kondisi sosial budaya, ekonomi, keluarga, dan pribadi yang melatar belakangi
perkembangan peserta didik. Konteks materi pelajaran antara lain kompetensi

 


 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dasar, ruang lingkup materi, sifat materi, keterkaitan materi dengan kehidupan
nyata, dan cara mempelajarinya. Pemahaman terhadap konteks akan membantu
dalam menentukan bentuk dan cara pemberian pengalaman pembelajaran
kepada peserta didik. Dengan demikian konteks mendeskripsikan kesiapan
peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang sesuai tujuan dari materi yang
dipelajari.
2.

Pengalaman
Berdasarkan konteks-konteks yang telah dikenali, pendidik berusaha

menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik mengingat dan
merasakan pengalamannya. Melalui pengalaman nilai kemanusiaan dapat
dikembangkan pada diri peserta didik secara efektif, baik pengalaman langsung
maupun tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman atau
peristiwa yang dialami peserta didik sendiri yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari, misalnya kegiatan diskusi, presentasi, percobaan, dsb. Pengalaman
tidak langsung adalah pengalaman yang diperoleh peserta didik dari
mendengar, membaca, ataupun melihat dari peristiwa yang terjadi.
3.

Refleksi
Refleksi menjadi unsur yang paling penting dalam PPR. Refleksi

merupakan kegiatan siswa mengadakan pertimbangan seksama dengan
menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, perasaan, ide berdasarkan
pengalaman yang dialami di tahap sebelumnya untuk menangkap makna dari
nilai-nilai yang dipelajari dalam proses pembelajaran. Melalui refleksi,
pengalaman peserta didik diharapkan menjadi bermakna sehingga mendorong

 

10 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk melakukan dalam tindakkan nyata. Kegiatan refleksi dilakukan dengan
fasilitas dari guru, antara lain seperti:
a. Dengan pertanyaan terbuka/divergen
b. Mengajak siswa berdiskusi
c. Memberi tugas kepada siswa untuk mengkomunikasikan pendapat/
perasaan mereka baik dalam tulisan maupun lisan atau juga gambar.
4.

Aksi
Pemaknaan pengalaman yang diperoleh melalui refleksi dimaksudkan agar

peserta didik mampu mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan
pengetahauan dan nilai yang diperolehnya. Aksi disini merupakan perwujudan
dari tindak lanjut hasil refleksi yang telah dilakukan siswa bersama guru baik niat
maupun sikap. Perwujudan niat dan sikap diupayakan dalam perbuatan yang
melahirkan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai kemanusiaan yang telah
diperoleh. Guru perlu memfasilitasi agar siswa dapat mempraktikkan perbuatan
tersebut dengan memberi tugas pada siswa sebagai perwujudan aksi baik di
rumah, sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
5.

Evaluasi
Evaluasi tidak hanya dilakukan pada aspek akademis peserta didik tetapi

juga pada aspek kemanusiaan. Evaluasi dilakukan dengan ujian, portofolio,
proyek, dll, untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan dan keterampilan
dikuasai sedangkan dari segi kemanusiaan dapat dilihat dari perkembangan sikapsikap kepribadian yang dievaluasi melalui wawancara pribadi, meninjau

 

11 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jurnal/buku harian peserta didik, mengamati keaktifan peserta didik dalam kelas,
dan lain-lain.
Seperti telah dikemukakan pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
PPR adalah cara pandang tentang pendidikan di sekolah yang menekankan
pengintegrasian usaha pengembangan nilai kemanusiaan dan pengembangan
kompetensi siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dalam
mengembangkan kompetensi siswa dan nilai kemanusiaan sesuai dengan
kurikulum yang berlaku, mengingat bahwa PPR bersifat fleksibel.

B. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian pembelajaran matematika
Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang dilakukan guru
saja, melainkan meliputi semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin
mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar (Saraswati Murdaninggar,
2009:2)
Menurut Yeusy (dalam Saraswati Murdaninggar, 2009:11) pembelajaran
matematika adalah suatu proses pemberian masalah/tantangan yang berkaitan
dengan matematika yang di dalamnya siswa harus aktif membangun sendiri
pengetahuannya dengan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan
sebelumnya sehingga terjadi proses pembentukan konsep dalam matematika
setiap konsep berkaitan dengan konsep lain, dan suatu konsep menjadi prasyarat
bagi konsep yang lain. Oleh karena itu siswa harus lebih banyak diberi
kesempatan untuk melakukan keterkaitan tersebut.

 

12 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dengan demikian dapat dikatakan pembelajaran matematika merupakan
suatu kegiatan yang menekankan eksplorasi matematika, model berpikir
matematik, dan pemberian tantangan atau masalah yang berkaitan dengan
matematika. Sebagai akibatnya peserta didik melalui pengalamannya dapat
membedakan pola-pola dan struktur matematika yang dan dapat membantunya
berpikir secara rasional dan sistematik.

2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan dari pembelajaran matematika yaitu menurut Depdiknas (dalam Diarruci
2010:9) :
a. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan
kesamaan, dan perbedaan.
b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin
tahu, membuat prediksi dan pendugaan, serta mencoba-coba.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d. Mengembangkan

kemampuan

menyampaikan

informasi

atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan,
grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.

 

13 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Proses Belajar Siswa
1. Pengertian Proses Belajar
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti
“berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan
yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972) dalam
(Syah,M 1999:109) proses adalah: Any change in any object or organism,
particularly a behavioral or psychological change dalam definisi ini, istilah
“tahapan perubahan” dapat kita pakai sebagai padanan kata proses, sedangkan
belajar menurut beberapa pandangan para ahli, diantaranya; Menurut James O.
Wttaker (dalam Ahmadi,A 2001:119) belajar adalah sebagai “proses di mana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.
Sedangkan Cronbach (dalam Ahmadi,A 2001:120) mengemukakan bahwa
”belajar yang efektif adalah melalui pengalaman, dalam proses belajar seseorang
berinteraksi langsung dengan obyek belajar dengan menggunakan semua alat
inderanya”. Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif
individu sehingga tingkah lakunya berkembang.
Akan tetapi tidak setiap perubahan tingkah laku individu adalah
merupakan hasil belajar. Dengan demikian menurut uraian di atas maka belajar
dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar
tidak sekedar untuk mendapat satu tujuan, misalnya untuk mencerdaskan siswa
atau mendapat nilai yang bagus. Dengan kata lain melalui belajar seseorang

 

14 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mendapatkan banyak hal dalam hidupnya bukan semata-mata nilai atau materi
dalam pelajaran. Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan
tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa.
perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju
daripada keadaan sebelumnya.
2. Dinamika Siswa dalam Proses Belajar
Siswa dalam didalam mengikuti proses belajar menggunakan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkunganya. Menurut Bloom, dkk
(dalam Anderson, 2001:44)
Kemampuan kognitif terdiri dari enam kategori:
1) Mengingat, mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang
2) Memahami, mengonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa
yang diucapkan, ditulis, dan digambarkan oleh guru.
3) Mengaplikasikan, menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam
keadaan tertentu.
4) Menganalisis, memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunannya dan
menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara
bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Contohnya
membedakan bilangan yang relevan dan bilangan yang tidak relevan dalam
soal bilangan matematika.
5) Mengevaluasi, mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan /atau standar.
6) Mencipta, memadukan bagian-bagian untuk membentuk suatu yang baru dan
koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil.

 

15 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemampuan afektif terdiri dari lima kategori (Mudjiono, 2009:27):
1) Penerimaan, mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut.
2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan
berpatisipasi dalam suatu kegiatan.
3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup keputusan memberikan nilai
pengambilan, dan menentukan sikap.
4) Organisasi, mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai
pedoman dan pegangan hidup.
5) Pemebentukan pola hidup, kemampuan menghayati nilai dan membentuknya
menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
Kemampuan psikomotorik terdiri dari tujuh kategori (Mudjiono, 2009:29):
1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan secara khas, dan
adanya perbedaan yang khas tersebut. Misal pemilahan angka 9 dan 6, huruf
b dan d.
2) Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana
akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup
jasmani dan rohani.
3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh, atau gerakan peniruan.
4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan gerakan
tanpa contoh

 

16 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5) Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
ketrampilan yang terdiri banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat.
6) Penyesuai pola gerakan, mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan
penyesuain pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku
7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru
atas dasar prakarsa sendiri.
3. Tahap-tahap dalam Proses Belajar
Karena belajar merupakan aktivitas yang berproses maka sudah tentu
didalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan
tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Menurut Albert Bandura (dalam Syah, M 1999:112) terjadi empat tahap
dalam proses belajar yang meliputi:
1) Tahap perhatian
Pada tahan ini para peserta didik memusatkan perhatian pada objek materi
atau perilaku model yang lebih menarik karena keunikannya dibanding dengan
materi atau perilaku lain yang sebelumnya telah mereka ketahui.
2) Tahap penyimpanan dalam ingatan
Ini meupakan tahap dimana informasi dan contoh perilaku model
ditangkap, diproses dan untuk selanjutnya disimpan dalam memori.
3) Tahap reproduksi
Pada tahap reproduksi, segala bayangan citra mental atau kode-kode
simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilakuyang telah tersimpan
dalam memori peserta didik itu diproduksi kembali.

 

17 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4) Tahap motivasi
Tahap terakhir adalah tahap motivasi yaitu merupakan tahap penerimaan
dorongan yang dapat berfungsi sebagai penguatan bersemayamnya segala
informasi dalam memori peserta didik

D. Materi Keliling Bangun Datar di Kelas V
Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi. Ada
berbagai macam bentuk bangun datar, beberapa diantaranya yang dipelajari di
kelas V adalah:
1.

Persegi, yaitu bangun datar yang semua sisinya sama panjang

Rumus keliling persegi = 4 x S
Dimana S adalah panjang sisi
2.

Persegi panjang adalah bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan
yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.

Memiliki rumus keliling : 2x (p x l)
dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi
panjang

 

18 
 
PLAGIAT

3.

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Segitiga, merupakan bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik
yang tidak segaris

Rumus Keliling segitiga
keliling = s+s+s, dimana S adalah sisi persegi
4.

Jajar Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama
panjang dan sejajar.

Jajar genjang memiliki rumus keliling yaitu :
keliling = (2x sisi sejajar) + (2 x sisi mendatar)
5.

Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang
sejajar.

Rumus keliling trapesium:
Keliling = s+s+s+s, dimana S adalah sisi trapesium

 

19 
 
PLAGIAT

6.

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Layang-layang, yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong
tegak lurus sumbu diagonal lainnya.

Keliling = s+s+s+s, dimana S adalah sisi layang-layang
7.

Belah Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan
kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.

Keliling = s+s+s+s, dimana S adalah sisi belah ketupat
8.

Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik
persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama.
jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.

Keliling =2π x r2, dimana r adalah jari-jari lingkaran

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian, subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode analisis data.

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif

kualitatif.

Penelitian

deskriptif

kualitatif

berusaha

untuk

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Dalam
penilitian ini peneliti berusaha untuk menggambarkan fenomena proses belajar
siswa dalam pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) di kelas VB SD Kanisius Sengkan yang terjadi pada siswa dalam keadaan
yang sebenarnya.

B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan
pada semester dua tahun ajaran 2010/2011. SD Kanisius Sengkan merupakan
sekolah swasta yang berada di Kabupaten Sleman. Sekolah ini dipilih dengan
beberapa pertimbangan mengenai perkembangan nilai siswanya yang bermasalah
serta lokasi SD Kanisius Sengkan yang mudah dicapai. Karena beberapa
pertimbangan itu, maka penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan dengan

20 
 

21 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memilih materi keliling bangun datar. Subjek dipilih berdasarkan hasil observasi
kelas.

C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika di sekolah dan
dilaksanakan di dalam ruangan kelas VB SD Kanisius Sengkan. Pengambilan data
dilaksanakan pada bulan April 2011.

D. Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi langsung dan
observasi tidak langsung. Observasi langsung dilakukan dengan mengamati
kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran dengan lembar observasi.
Sedangkan observasi tidak langsung dilakukan dengan mengamati hasil
perekaman kegiatan pembelajaran yang telah direkam dengan menggunakan alat
perekam ‘handy-cam’ secara menyeluruh. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
selama empat kali pertemuan, tiap pertemuan berlangsung maksimal selama 2 jam
pelajaran. Pada tiap-tiap pertemuan diamati kegiatan yang dilakukan siswa selama
pembelajaran di dalam kelas. Topik pembelajaran adalah keliling bangun datar
kelas V SD semester dua, yang meliputi bangun persegi, persegi panjang, segitiga,
jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.

22 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalan penelitian ini berupa rekaman video,
lembar observasi. Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data
pelaksanaan pembelajaran pada materi keliling bangun datar yang berbasis PPR,
dan data pengamatan rangkaian kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Data tentang pelaksanaan pembelajaran tersebut dikumpulkan
melalui proses perekaman dengan menggunakan alat perekam ‘handy-cam’.
Sedangkan data pengamatan kegiatan belajar siswa dikumpulkan melalui sebuah
proses pengamatan secara langsung dengan mengamati perilaku siswa selama
kegiatan pembelajaran yang berpedoman pada lembar pengamatan.

F. Metode Analisis Data
Kegiatan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu reduksi data,
kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi data adalah proses membandingkan bagian-bagian data untuk
menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua
kegiatan yaitu:
a.

Transkripsi
Transkripsi adalah penyalinan atau penyajian kembali sesuatu yang

tampak dan terdengar dalam hasil rekaman video berupa dalam bentuk narasi
tertulis.

23 
 
PLAGIAT

b.

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penentuan topik-topik data
Topik data adalah deskripsi secara ringkas mengenai bagian data yang

mengandung makna tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik
data peneliti menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam
penelitian. Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan
bagian-bagian data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang
terkandung di dalamnya dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang
selanjutnya disebut topik-topik data.
2. Penentuan kategori data
Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan topik-topik
data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data. Kategori data
adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu yang terkandung dalam
sekelompok topik data.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang
diteliti dengan cara menemukan dan mensintesakan hubungan-hubungan di antara
kategori-kategori data.

G. Personel Penelitian
Pelaksana penelitian terdiri dari peneliti dibantu oleh 4 rekan mahasiswa senior
Program Studi PGSD yaitu:
1.

Kensi Jati

(NIM 091134210)

2.

Maria Karma

(NIM 091134157)

24 
 
PLAGIAT

MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

Tyas Tri

(NIM 091134189)

4.

Dinar Adi Prasetyo

(NIM 091134022)

Peneliti

berperan

sebagai

observer

langsung

pada

saat

proses

pembelajaran, disamping itu semua analisis data penelitian ini dilakukan oleh
peneliti. Saudari Kensi Jati dalam penelitian ini berperan sebagai guru yang
mengampu proses pembelajaran, saudari Maria Karma berperan sebagai penilai
pertumbuhan nilai kemanusiaan dalam setiap pertemuan dan korektor/penilai
perkembangan kompetensi matematika setelah proses pembelajaran selesai.
Saudari Tyas Tri berperan sebagai observer langsung selama proses pembelajaran.
Saudara Dinar Adi Prasetyo berperan sebagai observer tidak langsung yaitu
sebagai kameramen untuk merekam proses pembelajaran dengan menggunakan
Handy-cam.
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III reflektif di SD Kanisius Kintelan.

7 53 249

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagoi reflektif di kelas V SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.

0 1 130

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan

1 2 102

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran siswa kelas IVB SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

2 18 118

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 212

Kegiatan guru memfasilitasi pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi refleksitif pada siswa kelas IV SD Kanisius.

0 1 2

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagoi reflektif di kelas V SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010 2011

0 3 128

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran dalil pythagoras di SMP Kanisius Tirtomoyo - USD Repository

0 3 139

Meningkatkan keterampilan perkalian bilangan cacah dengan menggunakan media matriks dalam pembelajaran matematika bagi siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 213