PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2008 (KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL) SKRIPSI

  

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM

METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT

DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA

TAHUN 2008

  

(KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL)

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM

METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT

DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA

TAHUN 2008

  

(KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL)

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Karya Kecil ini Kupersembahkan kepada:

Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Penyelamat dan Penopang Hidupku, Bunda

Maria yang mendoakanku. Suamiku tercinta, Didit Aditya.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Edukasi (Tahap II) tentang

  

Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan,

Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total)”

  Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelas sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang mudah, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas berkat, bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

  2. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi dan dosen pembimbing utama atas kesabaran dalam memberikan bimbingan, nasihat,

  5. Walikota Yogyakarta c.q BAPPEDA Sleman yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini di dusun Krodan, Maguwoharjo- Sleman,Yogyakarta.

  6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan UGM yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini terutama dr. Rustamaji, M.

  Kes yang telah bersedia membantu dalam penelitian ini.

  7. Bapak Kepala Desa Maguwoharjo, Bapak Dukuh dan Bapak RW/RT yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

  8. Suamiku tercinta, Didit Aditya, atas segala cinta, motivasi, semangat, kasih sayang, perhatian, dan nasihat nya bagi penulis selama ini

  9. Kedua orang tuaku tercinta atas kasih sayangnya yang sangat berharga dalam hidupku, kepercayaan, bimbingan, doa, semangat dan dukungannya setiap waktu.

  10. Masyarakat dusun Krodan, Dosen dan Karyawan Kampus III Paingan atas kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

  11. Laboratorium Prodia Yogyakarta yang telah bersedia untuk bekerjasama dalam pengambilan sampel darah terutama mas Yudi yang telah membantu

  14. Sahabat- sahabatku tercinta: Vita, Imelda, Tami, Bembi, Rio, Sita, Lini, Kaka, Ela, Kak Berta, Ani, Silvi, Roni, Chrisye atas semangat, kasih, saran, canda tawa, dan dukungannya.

  15. Teman-temanku FKK angkatan 2005 kelas B serta kelompok praktikum B FKK 2005 atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini 16. Anak-anak kost Aulia: Intan Josi adekku tercinta, Joice, Maria, Icha, Berta,

  Heni, Lia, Dini, Kak icha, Kak Kiki, Carol, Atik, Novi, dan Yudith atas kebersamaan dan keceriaannya selama ini.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam mengerjakan sesuatu dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan

  Yogyakarta, 13 Maret 2009 Penulis

  

INTISARI

  Sindrom metabolik merupakan sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non lipid yang dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler. Prevalensi sindrom metabolik meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi penderita obesitas abdominal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman,Yogyakarta yang terkait dengan kadar kolesterol total.

  Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu. Rancangan penelitian non-randomized pretest-postest control group design. Metode survei dengan instrumen penelitian kuisioner dan wawancara terstruktur terhadap sampel. Analisis menggunakan uji Mann Whitney taraf kepercayaan 90%.

  Dari hasil penelitian secara statistik diperoleh hasil berbeda bermakna ((p)<0,1) pada profil responden sesudah edukasi antara kelompok edukasi dan non edukasi meliputi kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT), rasio lingkar pinggang- pinggul responden laki-laki, pengukuran lingkar pinggang, dan pengukuran kadar gula darah puasa. Untuk kriteria rasio lingkar pinggang-pinggul untuk responden perempuan, tekanan darah dan kadar kolesterol, diperoleh hasil berbeda tidak bermakna (p>0,1) antar kelompok edukasi dan non edukasi. Berdasarkan nilai rata-rata kuisioner, terdapat perubahan perilaku pada responden edukasi dibandingkan non edukasi meskipun tidak signifikan. Pada observasi III, profil kadar kolesterol total untuk responden edukasi = 203,7

  ±36,9mg/dl dan non edukasi = 199,7 ±32,8mg/dl, untuk uji statistikanya diperoleh nilai signifikansi

  (p)>0,1(0,879), yang menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi maupun non edukasi hasilnya berbeda tidak bermakna setelah diberi edukasi tahap II ini.

  Kata kunci: sindrom metabolik, kadar kolesterol total, pemberian edukasi,

  perilaku

  

ABSTRACT

  Metabolic Syndrome is a group of metabolic disorder both lipid and non lipid, that could increase the risk of cardiovascular disease. The prevalence of metabolic syndrome is increasing along with the prevalence of abdominal obesity. The purpose of this research is to investigate the effect of education delivery about metabolic syndrome towards people attitudes at Dusun Kodran, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta, related with total level of cholesterol.

  This research is a pseudo experimental. It is a non-randomized pretest- The method is survey with research instruments postest control group design. such questionnaire and structured interview to the samples. The analysis is done by using Mann Whitney with 90% of confidence.

  In this research, found that statistically there is a significant difference ((p)<0.1) on the respondents' profile after education, between education and non education group including Body Weight Index, rational number of waist-hip measurement on male respondents, waist measurement, and measurements on fast diabetes level on blood. While on female's, from rational number of waist-hip measurement, blood pressure and cholesterol measurement, resulted insignificant difference (p>0.1) between education group and non education group. Based on the average score of questionnaire, there is an attitude changing on education group respondents compare to non education group although not significant. On the third observation resulted total level of cholesterol for education respondents is 203.7

  ±36.9mg/dl and for non education is 199.7±32.8mg/dl, for its statistical experiment resulted significance (p)>0.1(0.879), this shows that the different between education and non education group the result is not significant after the second education.

  

Key word: Metabolic Syndrome, total level of cholesterol, education delivery,

  attitude

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. ix

  INTISARI ............................................................................................................... x

  

ABSTRACT .............................................................................................................. xi

  DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ...................................................................... 6 A. Sindrom Metabolik .................................................................................... 6

  1. Definisi ................................................................................................... 6

  2. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik .................................................. 7

  3. Patogenesis Sindrom Metabolik ............................................................. 8

  4. Faktor Risiko..........................................................................................9

  5. Penatalaksanaan Sindom Metabolik.....................................................10

  B. Kolesterol.................................................................................................12

  C. Dislipidemia..............................................................................................13

  D. Edukasi ..................................................................................................... 15

  E. Perilaku ..................................................................................................... 15

  1. Pengetahuan .......................................................................................... 15

  2. Sikap ..................................................................................................... 16

  3. Praktik atau Tindakan ........................................................................... 16

  F. Landasan Teori ......................................................................................... 17

  G. Hipotesis ................................................................................................... 18

  BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 19

  E. Tempat Penelitian ..................................................................................... 24 F.Ruang Lingkup..........................................................................................25

  G. Teknik Sampling ...................................................................................... 26

  H. Instrumen Penelitian ................................................................................ 27

  I. Tata Cara Penelitian ................................................................................... 27

  1. Analisis Situasi ..................................................................................... 27

  2. Pembuatan Kuisioner ........................................................................... 27

  a. Pembuatan Kuisioner ....................................................................... 27

  b. Uji Coba Kuisioner .......................................................................... 29

  c. Uji Validitas ..................................................................................... 29

  d. Uji Reliabilitas ................................................................................. 29

  3. Pembuatan Informasi Tertulis atau Leaflet ........................................... 30

  4. Penyebaran Kuisioner ........................................................................... 30

  5. Pemberian Edukasi/Informasi ............................................................... 30

  6. Wawancara Terstruktur ........................................................................ 31

  7. Pengukuran Kadar Kolesterol Total ..................................................... 31

  8. Pengolahan Data ................................................................................... 31

  C. Profil Kadar Kolesterol Total Pada Saat Sebelum Edukasi (Observasi Awal) dan Sesudah Edukasi (Observasi I&III) Tentang Sindrom Metabolik .................................................................... 47

  D. Rangkuman Pembahasan.......................................................................... 55

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 57 A. Kesimpulan .............................................................................................. 57 B. Saran ......................................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 59 LAMPIRAN ........................................................................................................... 62 BIOGRAFI PENULIS ......................................................................................... 167

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar1. Seseorang yang Beresiko Terkena Sindrom Metabolik (Obesitas Sentral

  / Apple Shape).....................................................................................6 Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian Non-Randomized Pretest-Posttest

  Tahap II ......................................................... 20

  Control GroupDesign

  Gambar 3. Skema Subyek penelitian .................................................................. 24 Gambar 4. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 25 Gambar 5. Nilai rata-rata kuisioner .................................................................... 41 Gambar 6. Nilai kuisioner obervasi III-observasi awal vs nomor soal terkait kadar kolesterol total.........................................................................44 Gambar 7. Nilai kuisioner observasi III- observasi I vs nomor soal terkait kadar kolesterol total…………………………………………….………..44 Gambar 8. Nilai rata-rata kadar kolesterol total responden................................. 49 Gambar 9. Selisih Rata-rata Kadar Kolesterol Total Observasi III- Observasi awal dan Observasi III-Observasi I Responden Edukasi dan Non

  Edukasi…...........................................................................................50

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998 .................. 7 Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III

  Tahun2001..........................................................................................7 Tabel III. Panduan Praktis Pola Hidup Bagi Penderita Sindrom Metabolik......11 Tabel IV. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL .................................... ......14 Tabel V. Kriteria Sindrom Metabolik dalam Penelitian .................................. 22 Tabel

  VI. Distribusi Pertanyaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan yang Terdapat Dalam Kuisioner ................................................................ 28

  Tabel VII. Profil Pada Observasi Awal Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar Pinggang- Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total ............ . 34

  Tabel VIII. Profil Observasi I Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total..........................35

  Tabel XI. Jumlah Faktor Risiko Observasi I Responden Edukasi dan Non Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non Laboratorium............................................................................. ..... .

  38 Tabel XII. Jumlah Faktor Risiko Observasi III Responden Edukasi dan Non Edukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Non Laboratorium.....................................................................................38

  Tabel XIII. Nilai Rata-rata Kuisioner terkait Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Saat Observasi Awal, Kedua, dan Akhir .................... ...42

  Tabel XIV. Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal, Observasi I, dan Observasi III…………………… ... ………………………………...47

  Tabel XV. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III Mengalami Peningkatan dan atau berada di atas Nilai Normal dibandingkan dengan Observasi Sebelumnya……………………...52

  Tabel XVI. Data Kadar Kolesterol Total Responden yang pada Observasi III Mengalami Penurunan dan atau Berada dalam Ambang Nilai Normal dibandingkan Observasi Sebelumnya……………………….…..…52

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran ............................... 62 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman ........................................... 63 Lampiran 3. Kuisioner Penelitian ...................................................................... 64 Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi awal ...............................................................................

  68 Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi I .....................................................................................

  70 Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi II ...................................................................................

  72 Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Sistolik Observasi III ................................................................................. 74

  Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik Observasi awal ............................................................................... 76

  Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Tekanan Diastolik

  Puasa Observasi awal .....................................................................

  84 Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi I ........................................................................... 86

  Lampiran 14. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Gula Darah Puasa Observasi III ........................................................................ 88

  Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi awal ( Independent Sample T-Test) .................... 90

  Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I ( Independent Sample T-Test) ........................... 91

  Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III ( Independent Sample T-Test) ........................ 92

  Lampiran 18. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi Awal (Mann-Whitney Test)…………………………………………….94

  Lampiran 19. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi I Mann-Whitney Tes)……………………………………………..95

  (

  Lampiran 20. Uji Hipotesis Profil Kadar Kolesterol Total Observasi III

  Lampiran 24. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Data Kuisioner Observasi

  III-Observasi I ............................................................. 103 Lampiran 25. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa

  Observasi III-Observasi Awal ............................................. …….105 Lampiran 26. Uji Normalitas dan Hipotesis Selisih Kadar Gula Darah Puasa

  Observasi III-Observasi I ..................................................... .......107 Lampiran 27. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

  Responden Perempuan Observasi awal ....................................... 109 Lampiran 28. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

  Responden Perempuan Observasi I ............................................. 112 Lampiran 29. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

  Responden Perempuan Observasi II ............................................ 115 Lampiran 30. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

  Responden Laki-laki Observasi I ................................................. 124 Lampiran 33. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

  Responden Laki-laki Observasi II ............................................... 127 Lampiran 34. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul

  Responden Laki-laki Observasi III .............................................. 130 Lampiran 35. Hasil Wawancara Responden ...................................................... 133 Lampiran 36. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

  Responden Edukasi Non Laboratorium ....................................... 153 Lampiran 37. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

  Responden Non Edukasi Laboratorium ....................................... 155 Lampiran 38. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

  Responden Edukasi Laboratorium ............................................... 157 Lampiran 39. Hasil Skoring Kuisioner Observasi III

  Responden Non Edukasi Non Laboratorium ............................... 159 Lampiran 40. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium ......... 161

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Menurut National Cholesterol Education Program Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults, Adults Treatment Panel III ( NCEP ATP III) tahun 2001, sindrom metabolik adalah

  sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non lipid yang merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner, yang terdiri atas kegemukan sentral, dislipidemia, hipertensi, dan glukosa plasma yang abnormal.

  Sindrom metabolik dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler. Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Pola hidup tidak sehat akan menyebabkan kegemukan yang mengarah pada kondisi sindroma metabolik dan selanjutnya akan menimbulkan penyakit jantung koroner, stroke, diabetes mellitus dan sebagainya.

  Suatu penelitian di Makassar pada tahun 2002 yang memeriksa pengunjung klinik untuk pemeriksaan kesehatan rutin ditemukan prevalensi sindroma metabolik sebesar 35,6%, jumlah pada wanita lebih banyak dibandingkan pria yaitu masing-masing sebesar 42,3% dan 29,8% (Anonim, 2007c).

  Farmasis, sebagai salah satu tenaga kesehatan, mempunyai peran yang cukup penting dalam mengubah perilaku pasien dengan mempromosikan kesehatan melalui konseling pada pasien. Peran seorang farmasis adalah memberikan pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Dengan informasi-informasi yang diberikan oleh farmasis, pasien dapat menjadi berperilaku lebih sehat dibandingkan sebelumnya, sehingga diharapkan tingkat kesehatan pasien menjadi lebih baik.

  Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Krodan karena berdasarkan data puskesmas pada periode Juli-Desember 2007, diketahui angka kejadian stroke dan penyakit degeneratif di Dusun Krodan tinggi, sebanyak 12 orang dari 63 orang (19,05%) masyarakat dusun ini mengalami penyakit degeneratif yang kemungkinan dapat mengarah ke sindrom metabolik. Pemberian edukasi pada memperhatikan kesehatannya dan meningkatkan kesadarannya akan bahaya sindrom metabolik, serta menciptakan pola hidup sehat.

  Penelitian ini merupakan penelitian tahap II, sebelumnya telah dilakukan penelitian serupa, yaitu pada tahap I. Pada tahap I lama waktu edukasi, yaitu 3 bulan, sedangkan pada tahap II ini lama edukasinya adalah 4 bulan (dengan frekuensi 4 kali dalam 4 bulan dengan jarak antara edukasi satu dengan edukasi berikutnya yaitu 1 bulan). Diharapkan dengan diperpanjangnya lama edukasi akan semakin meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dengan sindrom metabolik, mengingat juga bahwa sindrom metabolik ini terkait dengan penyakit kronik dan edukasi yang diberikan ini berhubungan dengan perubahan perilaku pada responden sehingga diharapkan dengan diperpanjangnya lama edukasi ini dapat lebih efektif dalam memantau dan mendampingi para responden.

1. Perumusan Masalah

  Perumusan masalah pada penelitan ini sebagai berikut:

  a. Seperti apakah profil subyek secara keseluruhan, meliputi Indeks Massa

  Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul,

  tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total?

  2. Keaslian Penelitian

  Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu “Pengaruh Pemberian

  

Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun

Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Kajian Kadar Kolesterol Total)”

  dengan lama masa penelitian 3 bulan (Dewi, 2008).

  Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian sebelumnya dengan menggunakan metode kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik berupa leaflet, selain itu dilakukan juga wawancara terstruktur dengan masyarakat.

  Perbedaan penelitian ini dibandingkan penelitian tahap I terletak pada lamanya penelitian yang lebih panjang ( kurang lebih selama 6 bulan).

  3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

  Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran atau referensi dan pengetahuan tentang pemberian edukasi sindrom metabolik khususnya yang terkait dengan kadar kolesterol total pada masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta.

  

B.Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mengetahui profil subyek secara keseluruhan terkait sindrom metabolik meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total.

  b. Mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta yang dilihat berdasarkan nilai kuisionernya.

  c. Mengetahui profil kadar kolesterol total sesudah pemberian edukasi tahap II.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Sindrom Metabolik 1. Definisi Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik

  yang berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaan protrombotik, dan proinflamasi (Semiardji, 2004).

2. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik

  Saat ini ada 2 kriteria diagnosis sindrom metabolik yang banyak digunakan, yaitu kriteria WHO tahun 1998 dan NCEP ATP III tahun 2001.

  Diantara kedua kriteria tersebut, NCEP ATP III lebih mudah diterapkan di klinik karena menggunakan parameter yang mudah diperiksa oleh dokter. Kriteria diagnosis sindrom metabolik WHO lebih menekankan adanya toleransi glukosa dan resistensi insulin (Ardiansjah dan Adam, 2004).

   Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998

Toleransi glukosa terganggu atau diabetes melitus dan/atau resistensi

insulin dengan dua/atau lebih keadaan berikut:

  Tekanan darah meningkat ≥ 160/90 mmHg

  Trigliserida plasma meningkat ≥ 150 mg/dl

  Dan/atau Kolesterol high density lipoprotein rendah Pria

  < 35 mg/dl Wanita

  < 39 mg/dl Obesitas sentral Pria ratio lingkar pinggang-pinggul > 0,9 Wanita ratio lingkar pinggang-pinggul > 0,85

  2 Indeks Massa Tubuh

  > 30 kg/m Mikroalbuminuria rerata ekskresi albumin urin > 20 g/menit Ratio albumin : kreatinin

  ≥ 30 mg/gr

  

Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III Tahun 2001

3. Patogenesis Sindrom Metabolik

  Menurut Adult Treatment Panel III (ATP III), penyakit kardiovaskular merupakan outcome primer dari sindrom metabolik. Ada enam komponen sindrom metabolik yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular menurut ATP III, yaitu sebagai berikut ini.

  a.

  Obesitas abdominal, yang dapat dilihat dengan meningkatnya ukuran lingkar pinggang.

  b.

  Dislipidemia aterogenik, yang manifestasinya berupa peningkatan trigliserida dan rendahnya konsentrasi HDL pada analisis lipoprotein rutin.

  c. Meningkatnya tekanan darah, yang dihubungkan dengan obesitas dan umumnya terjadi pada orang yang mengalami resistensi insulin.

  d. Resistensi insulin dengan atau tanpa intoleransi glukosa, yang terutama terjadi pada orang dengan sindrom metabolik.

  e. Stadium proinflamasi, yang secara klinis dapat diperhatikan dengan adanya peningkatan C-reactive protein (CRP). Salah satu penyebabnya adalah obesitas, karena kelebihan jaringan adiposa akan mendatangkan sitokin inflamatori yang akan menyebabkan meningkatnya level CRP.

4. Faktor Risiko

  Lima kondisi dibawah ini terdaftar sebagai faktor risiko metabolik gangguan jantung. Sindrom metabolik didiagnosis ketika seseorang mempunyai minimal tiga faktor risiko gangguan jantung dibawah ini: a.

  Ukuran pinggang yang lebar. Hal ini disebut dengan kegemukan perut atau mempunyai perut bulat seperti apel (“having an apple shape”). Kelebihan lemak pada area perut sangat berisiko mengalami gangguan jantung dibandingkan dengan kelebihan lemak pada bagian tubuh lain, seperti pada pinggul.

  b. Tingginya tingkat kadar trigliserida di dalam darah. Trigliserida merupakan jenis lemak yang ada di dalam darah.

  c. Rendahnya HDL kolesterol di dalam darah. HDL adalah kolesterol yang “baik” dipertimbangkan karena rendahnya HDL kolesterol dapat menyebabkan gangguan jantung.

  d. Tingginya tekanan darah. Tekanan darah diketahui dengan adanya dua angka, biasanya ditulis satu di atas dan satunya di bawah, contoh 120/80 mmHg.

  Nomor yang di atas menunjukkan tekanan darah sistolik, yang

5. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik

  Sindrom metabolik terdiri atas dua komponen utama, yaitu obesitas sentral dan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner baik berupa kelainana lipid maupun non lipid. Oleh karena itu, NCEP membagi penatalaksanaan tersebut yang ditujukan pada penyebab utama sindrom metabolik (yaitu menurunkan berat badan dan meningkatkan aktivitas tubuh) dan terapi yang ditujukan kepada faktor risiko lipid dan non lipid yang didapatkan pada penderita. Walaupun obesitas merupakan masalah utama pada sindrom metabolik, sesuai kesepakatan NCEP ATP III, dalam penatalaksanaan sindrom metabolik tetap harus didahulukan mencapai sasaran kolesterol LDL yang diinginkan sesuai jumlah faktor risiko yang ditemukan pada penderita.

  Penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik pada penderita obesitas penting karena terbukti dapat memperbaiki profil lipid serum, yaitu menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, meningkatkan kadar kolesterol HDL, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar glukosa plasma, dan memperbaiki keadaan resistensi insulin. Sasaran yang ingin dicapai penderita obesitas adalah menurunkan berat badan sekitar 5-10% dari berat badan awal, kestabilan penurunan berat badan yang sudah dicapai sehingga tidak terjadi kenaikan berat badan kembali. Apabila hal ini tercapai, usaha untuk menurunkan berat badan lebih lanjut dapat dilakukan berdasarkan indikasi dan kebutuhan penderita (Ridjab, Ridwan, Judio, dan Hermansjah, 2006).

  Beberapa studi menekankan bahwa untuk mengontrol berbagai faktor risiko kardiovaskular dibutuhkan usaha yang intensif. Dalam mewujudkan usaha tersebut, National Clinical Guidelines menyarankan pengurangan gaya hidup yang berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Saran tersebut yaitu “Therapeutic

  

Lifestyle Change” atau “TLC” yang terdiri dari olahraga dan latihan bersama

pakar nutrisi dan berhenti merokok (Anonim, 2005b).

  

Tabel III. Panduan Praktis Pola Hidup Bagi Penderita Sindrom Metabolik

  makanan berkadar gula yang tinggi HINDARI merokok berat badan (dengan berolahraga sedang (jogging) selama 30 menit setiap hari) makanan yang berlemak, khususnya yang berlemak jenuh seperti daging merah dan mentega, atau makanan penuh lemak lainnya konsumsi alkohol

  KURANGI konsumsi total karbohidrat dengan mengganti karbohidrat murni

B. Kolesterol

  Kolesterol merupakan zat berlemak yang ditemukan di setiap sel tubuh kita. Ada dua cara dari mana tubuh kita mendapatkan kolesterol, yaitu dengan cara dibuat di hati dan didapatkan dari asupan makanan. Hati adalah organ yang membuat sebagian besar kolesterol dalam tubuh, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari makanan. Makanan yang kaya dengan kolesterol adalah produk susu, daging berlemak, kuning telur dan makanan laut (terutama kerang). Kolesterol berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari, antara lain membuat hormon dan vitamin tertentu, memastikan sistem pencernaan bekerja dengan baik dengan membentuk empedu. Selain berbagai fungsinya, kolesterol merupakan komponen terbesar membran sel.

  Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri di dalam tubuh karena tidak larut dalam air. Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang bernama lipoprotein. Ada berbagai jenis lipoprotein, tetapi dua jenis lipoprotein yang perlu diperhatikan adalah Lipoprotein densitas rendah (Low Density

  

Lipoprotein , LDL) dan Lipoprotein berdensitas tinggi ( High Density Lipoprotein, HDL). dan minyak goreng, serta merupakan sumber energi bagi tubuh. Trigliserida juga ditemukan dalam simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan lemak di hati.

  Seperti kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah. Kolesterol LDL, HDL, dan triglisrida disebut ”lipid darah” (Bull dan Morrell, 2007).

C. Dislipidemia

  Dislipidemia yaitu kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL (Anonim, 2006b).

  Semakin lama LDL akan menumpuk di bagian dalam dinding arteri yang memasok organ tubuh dengan oksigen dan nutrisi, jika terdapat terlalu banyak kolesterol LDL yang bersirkulasi dalam aliran darah. Penumpukan kolesterol LDL ini dapat mempersempit dan menyumbat arteri melalui pembentukan arteroma.

  Proses tersebut dinamakan arterosklerosis.

  Berbeda dengan kolesterol LDL, koesterol HDL justru membawa kolesterol HDL rendah. Hal tersebut seperti tiga serangkai. Walaupun kadar trigliserida yang tinggi membawa risiko tersendiri, namun risiko itu semakin bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL yang rendah.

  Kenaikan kadar kolesterol (terutama LDL teroksidasi) merusak endotelium dini pada proses aterosklerosis dan dibawa oleh makrofag (sel busa) ke dalam inti lipid dari plak yang telah terbentuk. Menurunkan kadar kolesterol-LDL dapat mengurangi deposisi kolesterol menjadi plak aterosklerosis dan bisa membalikkan proses ini. Sangat penting untuk menurunkan kadar kolesterol karena akan menstabilkan plak, menurunkan risiko ruptur plak akut (Davey, 2006).

  The National Cholesterol Education Program (NCEP) Adult Treatment

Panel III (ATP III) mempublikasikan laporan kesimpulan ketiga dan mendapatkan

  rekomendasi untuk pengaturan hiperkolesterimia. Kadar kolesterol total di dalam tubuh dapat diklasifikasikan sebagai berikut pada tabel IV.

  

Tabel IV. Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, dan HDL

  Kolesterol total < 200 mg/dl Kadar yangdiinginkan 200 - 239 mg/dl Batas tinggi ≥ 240 mg/dl

  Tinggi LDL kolesterol < 100 mg/dl Optimal 100 – 129 mg/dl Mendekati atau diatas optimal

D. Edukasi

  Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau penyuluhan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut konduksif untuk kesehatan. Dengan perkataan lain pendidikan kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2003).

E. P

  

erilaku

  Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2003).

  Benyamin Bloom, seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).

  2. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek.

F. Landasan Teori

  Perilaku manusia merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.

  Dengan kata lain, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Sarwono, 1997). Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

  Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan (kognitif) merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmojo, 2003). Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmojo, 2003).

  Pemberian edukasi adalah pemberian informasi tertulis tentang sindrom metabolik dengan media berupa leaflet dan wawancara terstruktur kepada

  Pemberian edukasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang sindrom metabolik. Bertambahnya pengetahuan responden tentang sindrom metabolik, akan mempengaruhi perubahan sikap dan tindakannya sehingga diharapkan munculnya kesadaran dari diri responden untuk mencegah sindrom metabolik dan mengusahakan kualitas hidup yang lebih baik. Perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) dapat digambarkan dari hasil jawaban kuisioner serta penurunan nilai kadar kolesterol totalnya.

  G. Hipotesis

  Pemberian edukasi atau informasi tentang sindrom metabolik akan mempengaruhi responden dengan meningkatkan nilai kuisioner dan meningkatkan kualitas hidup untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik khususnya untuk parameter kadar kolesterol total.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (kuasi) dengan

  rancangan penelitian yang digunakan adalah non-randomized pretest-postest

  

control group design dan deskriptif evaluatif. Rancangan penelitian deskriptif

  evaluatif digunakan untuk menggambarkan profil responden secara keseluruhan yang terkait sindrom metabolik meliputi meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total (Pratiknya, 2007).

  Penelitian eksperimental berarti adanya intervensi peneliti terhadap responden penelitian. Istilah intervensi yang dimaksudkan di sini adalah setiap tindakan terhadap responden penelitian, dengan adanya tindakan tersebut akan menimbulkan efek, dan efek inilah yang kemudian dipelajari. Tindakan yang dimaksudkan di sini adalah pemberian edukasi tentang sindrom metabolik, sehingga akan menimbulkan efek yang dapat berupa perubahan perilaku

  0>............(X ).............0 >————— (X )—————0

  1

  1

  2

  2

  0>............( - )..............0 >————— ( - )—————0

  1

  2 Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian Non- Randomized

Pretest-Postest Control Group Design

  (Tahap II) Keterangan:

  = Observasi I

  1

  ..... = Garis kegiatan kelompok sebelumnya = Observasi awal

  = Observasi III

  2

  (X ) = Perlakuan/edukasi

  1&2

  ( - ) = non edukasi

  B. Variabel Penelitian 1.

  Variabel bebas a. Pemberian edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik kepada masyarakat di Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta.

  2. Variabel tergantung a.

  Perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat tentang Sindrom

  2. Profil subyek pada penelitian ini meliputi Indeks Massa Tubuh ( IMT), lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan darah, gula darah puasa, dan kadar kolesterol total .

  3. Edukasi adalah pemberian informasi tertulis atau lisan tentang sindrom metabolik dengan media berupa leaflet subyek penelitian.

  4 Kadar kolesterol yang diteliti dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol total terkait dengan keterbatasan biaya penelitian.

  5 Perilaku adalah semua aktivitas dari masyarakat yang merupakan respon dari adanya stimulus dari luar yang akan berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan dari setiap orang.

Dokumen yang terkait

PENGARUH EDUKASI TENTANG DIABETES MELLITUS TERHADAP SKOR KESADARAN BAHAYA DIABETES MELLITUS DI DUSUN KALIRANDU DAN DUSUN NGENTAKDESA BANGUNJIWO YOGYAKARTA

0 3 74

PENGARUH EDUKASI TENTANG HIPERTENSI TERHADAP SKOR KESADARAN BAHAYA HIPERTENSI (HYPERTENSION AWARENESS) DI DUSUN KALIRANDU DAN DUSUN NGENTAK DESA BANGUNJIWO YOGYAKARTA

0 4 75

PENGARUH PEMBERIAN JUS SIRSAK TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI DUSUN SEMARANGAN SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PEMBERIAN JUS SIRSAK TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI DUSUN SEMA

0 3 10

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA ORANG DEWASA (45-55 TAHUN) DI DUSUN IV NGRAME TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA ORANG DEWASA (45-55 T

0 0 12

APEL MANALAGI SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTEROL PENDUDUK DUSUN SEMARANGAN SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PEMBERIAN APEL MANALAGI TERHADAP KADAR KOLESTEROL PENDUDUK DUSUN SEMARANGAN SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA - DIGILI

0 0 11

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN SINDROM METABOLIK DI DUSUN SABUH KECAMATAN AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN-MADURA

0 2 15

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang -pinggul) SKRIPSI

0 0 182

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO- SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 161

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT KRODAN, MAGUWOHARJO, (Kajian Rasio Lingkar Pinggang

0 0 139

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Tekanan Darah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

0 0 151