Trend perkembangan industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Trend Perkembangan Industri Kerajinan Wayang Kulit di Kabupaten Bantul DIY Tahun 2005-2009 Skripsi Disusun Oleh: Henricus Satriadi Gunawan 06 1324 013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii    

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii    

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 9 Januari 2012 Penulis

  Henricus Satriadi Gunawan

  iv    

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Henricus Satriadi Gunawan Nomor Mahasiswa : 061324013

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: TREND PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN WAYANG KULIT DI KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN 2005-2009 Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalikan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal 9 Januari 2012 Yang menyatakan Henricus Satriadi Gunawan

  

v

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

TREND PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN WAYANG KULIT

DI KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN 2005-2009

Henricus Satriadi Gunawan

  

061324013

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend perkembangan jumlah pengusaha, jumlah tenaga kerja, omset, dan laba industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY.

  Penelitian ini menganalisis perkembangan Industri kerajinan wayang kulit di kabupaten Bantul DIY Tahun 2005-2009. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 25 perajin pada industri wayang kulit. Teknik sampling menggunakan sampel jenuh. Data dianalisis dengan menggunakan analisis trend metode least

  square.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Trend perkembangan jumlah pengusaha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan; (2) Trend perkembangan jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun; (3) Trend perkembangan jumlah omset mengalami peningkatan; (4) Trend perkembangan jumlah laba mengalami peningkatan.

  

vi

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

TREND OF INDUSTRIAL DEVELOPMENT OF LEATHER SHADOW

PUPPETCRAFTS IN BANTUL DISTRICT YOGYAKARTA SPECIAL

PROVINCE IN 2005-2009

Henricus Satriadi Gunawan

  

061324013

Sanata Dharma University

Yogyakarta 2012

  The purpose of this research is to understand the trend of the development number of entrepreneurs, labors, turnover, and the profit of leather puppet craft industry in Bantul, Yogyakarta Special Province.

  This research analyzes development of puppet craft industry in Bantul, Yogyakarta Special Province in 2005-2009. The population in this research are 25 craftsmen in puppet industry. The method of taking samples is satisfed sampling

  .

  The data is analyzed by using least square method analysis.

  The result of this research shows that: (1) the development trend of number entrepreneurs is increasing year by year; (2) development trend of labor number is increasing year by year and so do the turnover and profit.

  

vii

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  

viii

 

 

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Skripsi ini berjudul “

  Trend Perkembangan Industri Kerajinan Wayang Kulit Di Kabupaten Bantul Diy Tahun 2005-2009 ”.

  Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi.

  Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

  4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu staff sekretariat Pendidikan Ekonomi, Mbak Titin atas bantuan dalam mengurusi kepentingan penulis.

  6. Bapak Joko Wicoyo selaku dosen pembimbing yang telah memberi masukan dan saran dalam penbuatan abstract.

  7. Bupati Bantul cq Ka, BAPPEDA, Ka Dinas Perindagkop – UKM Prov. DIY, Ka Desa Wukirsari Kec.Imogiri, Kab. Bantul DIY atas ijin kegiatan survey, penelitian, dan studi lapangan yang telah diberikan kepada penulis.

  8. Bapak Sujiyono “Gareng” atas informasi, masukan dan pengetahuan yang penulis dapatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9. Pemilik dan perajin industri kerajinan wayang kulit: Sutri Craft, Sanggar Bimo, Maju Karya, Supermurah, PM Handicraft, Karya Kulit, Semar, CM Handicraft, Karya Margoyono, Adi Mulia Handicraft, Surono, Lestari, Agung Karya Sentosa, Sabar, Maju Rahayu, Bejo Bejan, Agung Mataram, atas kerjasama dan informasi yang kalian berikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Kedua orang tuaku tercinta, Romanus Mulyanto dan Dwiyati Budi Retnani, atas doa, kasih sayang, perhatian, dukungan dan motivasi yang diberikan dengan tulus selama ini.

  11. Pak Susilo, Bu Emy, Pak Marno dan Bu Nanik atas perhatian dan motivasi yang kalian berikan.

  12. Magdalena Kusumawardani untuk doa, dukungan, perhatian, kasih sayang dan cinta yang tulus selama ini.

  13. Kakakku Raras Christian Martha, Adekku Monica Sindhy, Rida, dan Adi Pamungkas.

  14. Sahabatku yang “special edition n limited edition” Dab Ditya Surya Kurniawan dan Dab Kus Ari Agung Prastowo, terima kasih kawan, untuk semua pengalaman baik suka maupun duka selama kuliah.

  15. Rekan-rekan angkatan 2006 Program Studi Pendidikan Ekonomi Herry, Andi, Jalu, Citra, Monik, Hana, atas bantuan, dukungan dan semangat yang telah kalian berikan, terimakasih untuk semua kenangan canda dan tawa selama kuliah di kampus tercinta.

  16. Sahabat-sahabatku Kost Pugeran: Mas Agus Sentot, Mas Danank, Mas Rico, Nana, Vicky, dan Roy Totti. terimakasih untuk semua dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan untukku.

  17. Kawan-kawan dan sahabatku Kost Grinjink: Ary, Herry, Andy, Jiponk, Endar, Wiyan, Wisnu, Petrus., terimakasih untuk semua kegiatan dan kebersamaan selama kita berada dikos yang merupakan pengalaman yang sangat berharga.

  18. Brothers IMP_X Jogja, Kang Wawan, Kang Ari Susanto, Kang Whisnu, Galih, yang turut memotivasi kuliah dan penyusunan skripsi ini.

  

ix

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19. Semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu atas dukungan yang telah diberikan untuk penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga sekripsi ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

  Yogyakarta, 9 Januari 2012 Penulis,

  Henricus Satriadi Gunawan

  

x

 

 

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................ x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. xiii

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5 C. Batasan Masalah .............................................................................................. 6 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 8

A. Ekonomi Kreatif .............................................................................................. 8 B. Indikator Perkembangan Industri Kecil ........................................................ 16 C. Industri Kreatif Berbasis Budaya .................................................................. 22 xi

 

   

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. Kerajinan Wayang Kulit ............................................................................... 27

  E. Analisis Trend ............................................................................................... 34

  

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 36

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 36 B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 37 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................... 37 D. Definisi Operasional dan Sumber Data ......................................................... 37 E. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel .................................... 38 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 39 G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM ............................................................................... 43

A. Gambaran Umum Desa Wukirsari ................................................................. 43 B. Sejarah Berkembangnya Industri Kerajinan Wayang Kulit di Desa Wukirsari ....................................................................................................... 51 Responden ............................................................................................... 52 C. Deskripsi

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................ 54

A. Analisis Data ................................................................................................. 54 B. Pembahasan ................................................................................................... 72

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 84

A. Kesimpulan .................................................................................................... 84 B. Saran ............................................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN  xii

 

   

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  

A. Tabel IV.1 Data Kependudukan Desa Wukirsari Tahun 2010 ............................. 45

  B. Tabel IV.2 Data Kependudukan Desa Wukirsari berdasarkan

  Agama Tahun 2010 ............................................................................................... 46

  C. Tabel IV.3 Jumlah Penduduk Desa Wukirsari Berdasarkan

  Tingkat Pendidikan ................................................................................................ 48

  

D. Tabel IV. 4 Sarana Perekonomian di Desa Wukirsari.......................................... 48

  E. Tabel IV.5 Data Kependudukan Desa Wukirsari menurut Usia

  Tahun 2010 ............................................................................................................ 49

  

F. Tabel IV.6 Jenis Pekerjaan Penduduk Desa Wukirsari Tahun 2010 ................... 50

  

G. Tabel IV.6 Data Perajin Wayang Kulit di Desa Wukirsari ................................. 52

  H. Tabel V.1 Trend Perkembangan Jumlah Pengusaha Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (unit) tanpa y ...................... 55

  I. Tabel V.2 Trend Perkembangan Jumlah Pengusaha Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (unit) dengan y ...................... 57 J. Tabel V.3 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja industri Kerajinan

  1 Wayang Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (orang) tanpa y ....... 59 K. Tabel V.4 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (orang) dengan y .................. 61 L. Tabel V.5 Trend Perkembangan Jumlah Omset Industri Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) tanpa y ................. 64 M. Tabel V.6 Trend Perkembangan Jumlah Omset Kerajinan Wayang

xiii

 

   

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) dengan y .............. 66 N. Tabel V.7 Trend Perkembangan Jumlah Laba Usaha Industri Kerajinan

  1 Wayang Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 tanpa y .................. 68

O. Tabel V.8 Trend Perkembangan Jumlah Laba Usaha Kerajinan Wayang Kulit

  1

  di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) dengan y ......................... 70

  P. Tabel V.9 Trend Perkembangan Jumlah Pengusaha Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (unit) dengan y ...................... 72 Q. Tabel V.10 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (orang) dengan y .................. 75 R. Tabel V.11 Trend Perkembangan Jumlah Omset Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) dengan y ................ 77 S. Tabel V.12 Trend Perkembangan Jumlah Laba Usaha Kerajinan Wayang

  1 Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) dengan y ................ 80

xiv

 

   

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

  A. Grafik V.1 Perkembangan Jumlah Pengusaha Kerajinan Wayang

  Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2012 (Unit) ...................................... 58

  B. Grafik V.2 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Industri Kerajinan

  Wayang Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2012 (Orang) .................... 62

  C. Grafik V.3 Perkembangan Jumlah Omset Kerajinan Wayang

  Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2012 (Rupiah) ................................. 67

  D. Grafik V.4 Perkembangan Jumlah Laba Usaha Kerajinan Wayang

  Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) ................................. 71

  E. Grafik V.5 Perkembangan Jumlah Pengusaha Kerajinan Wayang

  Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Unit) ...................................... 72

  F. Grafik V.6 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Industri Kerajinan

  Wayang Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Orang) .................... 75

  G. Grafik V.7 Perkembangan Jumlah Omset Kerajinan Wayang Kulit

  di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) .......................................... 78

  H. Grafik V.8 Perkembangan Jumlah Laba Usaha Kerajinan Wayang

  Kulit di Kabupaten Bantul DIY tahun 2005-2009 (Rupiah) ................................. 81

   

xv

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah industri kreatif mulai marak pada tahun 2006, utamanya sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut pentingnya pengembangan

  ekonomi kreatif bagi masa depan ekonomi Indonesia. Ajakan Presiden agar kita mulai memperhatikan ekonomi kreatif yang memadukan ide, seni dan teknologi memang cukup beralasan, mengingat ekonomi kreatif merupakan tuntutan perkembangan dunia.

  Di beberapa negara, ekonomi kreatif memainkan peran signifikan. Di Inggris, yang pelopor pengembangan ekonomi kreatif, industri itu tumbuh rata-rata 9% per tahun, dan jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara itu yang 2%-3%. Sumbangannya terhadap pendapatan nasional mencapai 8,2% atau US$ 12,6 miliar dan merupakan sumber kedua terbesar setelah sektor finansial. Ini melampaui pendapatan dari industri manufaktur serta migas. Di Korea Selatan, industri kreatif sejak 2005 menyumbang lebih besar daripada manufaktur. Di Singapura ekonomi kreatif menyumbang 5% terhadap PDB atau US$ 5,2 miliar. Di Indonesia, industri kreatif cukup berperan dalam pembangunan ekonomi nasional. Menurut data Departemen Perdagangan, industri kreatif pada 2008 menyumbang Rp 104,4 triliun, jumlah ini melebihi sumbangan sektor listrik, gas dan air bersih. Tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling besar nasional adalah fashion (30%), kerajinan

  

1

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  (23%) dan periklanan (18%). Selain itu, sektor ini mampu menyerap 4,5 juta tenaga kerja dengan tingkat pertumbuhan sebesar 17,6% pada 2006, jauh melebihi tingkat pertumbuhan tenaga kerja nasional yang hanya sebesar 0,54% (Warta Ekonomi, No.12/Tahun XX/9 Juni 2008)

  Industri kreatif mencakup berbagai bidang atau sektor antara lain, yang pertama adalah periklanan, yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi iklan, yang kedua yaitu arsitektur, yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan dan informasi produksi, yang ketiga, Pasar seni dan barang antik yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan perdagangan, pekerjaan, produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, yang keempat yaitu kerajinan, yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk kerajinan, yang kelima adalah sektor desain, yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan, keenan adalah sektor desain fashion, yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultan silini produk fashion, serta distribusi produk fashion, ketujuh adalah sektor video, film dan fotografi, yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi Video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video, film, kedelapan adalah sektor permainan interaktif, yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi, kesembilan adalah

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  sektor musik yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik, sektor seni pertunjukan yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, kesebelas adalah sektor penerbitan dan percetakan yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita, sektor layanan komputer dan piranti lunak yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal, televisi dan radio yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio, sektor riset dan pengembangan yaitu kegiatan kreatif yang terkati dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar

  Pemerintah menetapkan beberapa kelompok industri prioritas, secara khusus Presiden mengajak mengembangkan produk ekonomi yang berbasis seni budaya dan kerajinan, berbasis pada warisan, benda-benda sejarah dan purbakala, tradisi dan adat dengan harapan mampu menyumbangkan devisa

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  kepada negara dalam era ekonomi kreatif. Pada tahun 2008 industri kreatif menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua setelah kelompok industri fashion adalah bidang industri kerajinan. Kelompok industri kerajinan menyumbang sebesar 29 triliun rupiah (27,72%) dari total PDB (Warta Ekonomi, No.12/Tahun XX/9 Juni 2008)

  Namun di sisi lain, beberapa bidang industri kreatif mengalami tantangan serta hambatan yang tentunya akan memberikan dampak bagi keberadaan industri kreatif itu sendiri dalam menjaga eksistensi dan keberadaannya. Bencana gempa bumi tahun 2006 Daerah Istimewa Yogyakarta membawa dampak buruk bagi perekonomian DIY. World Bank dalam laporannya memperkirakan kerugian yang terjadi akibat gempa di DIY mencapai Rp 29 triliun, dan kerugian serta kerusakan yang utama dialami oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian DIY.

  Berdasarkan data BPS Yogyakarta tahun 2006 tercatat 97,93% pelaku usaha di DIY adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk di dalamnya merupakan bidang industri kerajinan. Bencana gempa bumi ini membawa dampak sangat signifikan terhadap perekonomian Yogyakarta.

  Sehingga besarnya nilai kerusakan yang dialami oleh sektor industri memaksa sejumlah besar unit usaha terpaksa berkurang kapasitas produksinya dan bahkan ada yang harus berhenti berproduksi karena mengalami kerusakan alat produksi. Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengurangan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam unit usaha.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Merujuk dari berbagai permasalahan di atas, peneliti akan melihat perkembangan industri kreatif berbasis seni dan budaya, yaitu industri kerajinan wayang kulit yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya oral serta non bendawi manusia (World Master Piece of Oral and Intangible

  Heritage of Humanity

  ) UNESCO, pada 7 November 2003. Namun dalam perkembangannya industri kerajinan wayang kulit yang berada di Yogyakarta mengalami berbagai tantangan dan hambatan dari berbagai farktor, dan secara langsung mengalami dampak gempa bumi 2006.

  Penelitian ini mengambil lokasi di sentra kerajinan wayang kulit yang berada di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Apakah industri wayang kulit mampu berkembang dengan baik dan masih mampu melewati tantangan serta hambatan yang semakin berat di era globalisasi sekarang ini. Alasan penelitian ini mengambil lokasi di sentra kerajinan wayang kulit yang berada di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, karena mayoritas penduduk Desa Wukirsari adalah sebagai perajin wayang kulit, dan Wukirsari merupakan salah satu sentra kerajinan kulit, khususnya kerajinan wayang kulit.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana trend perkembangan jumlah pengusaha industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

 

  2. Bagaimana trend perkembangan jumlah tenaga kerja industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009.

  3. Bagaimana trend perkembangan omset industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009.

  4. Bagaimana trend perkembangan laba usaha industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009.

  C. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas peneliti membatasi penelitian dalam hal analisis trend perkembangan industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009.

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisis trend perkembangan jumlah pengusaha industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY

  2. Untuk menganalisis trend perkembangan jumlah tenaga kerja industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY

  3. Untuk menganalisis trend perkembangan omset industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY

  4. Untuk menganalisis trend perkembangan laba usaha industri kerajinan wayang kulit di Kabupaten Bantul, DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    E.

   Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

  a. Menambah pengetahuan tentang perkembangan trend perkembangan industri kerajinan wayang di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009 b. Dapat mendeskripsikan tentang trend perkembangan industri kerajinan wayang di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009 c. Sebagai bahan informasi pembaca yang ingin mengetahui trend perkembangan industri kerajinan wayang di Kabupaten Bantul, DIY tahun 2005-2009 2.

   Bagi Pengusaha kerajinan wayang

  Sebagai gambaran tentang perkembangan industri kerajinan wayang sehingga dapat memotivasi para pengusaha khususnya pengusaha kerajinan wayang kulit di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, untuk lebih mengembangkan usahanya.

  3. Bagi masyarakat Indonesia

  Masyarakat dapat menyadari pentingnya kebudayaan sehingga mampu melestarikan agar tetap memberi daya saing terutama dalam bidang budaya dan ekonomi.

  4. Bagi Pemerintah Pusat dan Daerah

  Pemerintah perlu mendukung dan melindungi UMKM, dengan demikian UMKM pada umumnya, industri kerajinan wayang pada khususnya mampu untuk berkembang dengan lebih baik.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Kreatif 1. Industri Kreatif Kemunculan Industri kreatif di negara berkembang khususnya bagi Indonesia adalah jembatan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Industri kreatif mampu memberikan kontribusi pada perekonomian

  nasional secara signifikan. Istilah ekonomi kreatif dan industri kreatif mulai marak diperbincangkan di Indonesia sejak tahun 2006. Kedua istilah tersebut sebenarnya saling terkait, dimana industri kreatif merupakan jantung dari ekonomi kreatif.

  Ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan output utamanya adalah gagasan atau ide. Gagasan merupakan esensi utama dari kreativitas yang dapat menciptakan sebuah produk dan jasa yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehinga bisa mempengaruhi perekonomian agregat suatu negara. Gagasan yang menjadi pendorong ekonomi kreatif adalah gagasan yang orisinil dan dilindungi oleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI).Gagasan ini bisa berada di berbagai sektor.

  Departemen Perdagangan mendefinisikan industri kretif sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan kerja

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

  Berdasarkan Departemen Perdagangan RI, terdapat 14 jenis industri yang termasuk ke dalam kategori industri kreatif, yait sebagai berikut: 1.

  Periklanan, yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan yang meliputi proses kreasi, produksi, dan dan distribusi dari iklan yang dihasilkan.

  2. Arsitektur yaitu kegiatan kretif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan.

  3. Pasar barang seni yaitu kegiatan kretif yang berkaitan dengan perdagangan barang barang asli, unik, dan langka.

  4. Kerajinan yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,

  produksi, dan distribusi produk kreatif yang dibuat oleh tenaga pengrajin,mulai dari desain awal hingga produk akhir.

  5. Desain yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain grafis, desain inferior, desain grafis, desain inferior, desain produk, dsb.

  6. Fashion yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain pakaian, alas kaki, dan aksesori lainnya.

  7. Film ,Video, dan Fotografi yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan

  dengan produksi video, film dan jasa fotografi, termasuk penulisan skrip, dubing, sinematografi, dan sinetron.

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    8.

  Musik yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan komposisi musik, pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

  9. Permainan Interaktif yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan

  kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan maupun uji ketangkasan.

  10. Seni pertunjukkan yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan produksi pertunjukkan seperti pertunjukkan tarian dan opera.

  11. Penerbitan dan percetakan yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan

  dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital, serta kegiatan kantor berita.

  12. Layanan komputer dan piranti lunak yaitu kegiatan kreatif yang

  berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, dsb.

  13. Televisi dan Radio yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan penyiaran dan transmisi konten acara televisi.

  14. Penelitian dan Pengembangan yaitu kegiatan kreatif yang berkaitan

  dengan usaha inovatif yang menawarkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan dan pengembangannya.

  Industri Kreatif memberikan kontribusi terhadap PDB Nasional secara signifikan dengan rata-rata kontribusi sebesar 6,28% selama tahun 2002-2006 atau setara dengan 104,6 triliun rupiah. Hingga 2008, industri kreatif berkontribusi 7,28% dari total PDB. Pada tahun 2010, hasil sumbangan industri kreatif di Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  7,6% atau jumlah nominalnya mencapai Rp 151 triliun.Sumber: Departemen Perdagangan RI.

  Persentase kontribusi PDB subsektor industri kreatif terhadap sektor industri kreatif pada tahun 2010 didominasi oleh subsektor fashion (43%), kerajinan (25%), periklanan (8%), desain&musik (6%), dan kontribusi sub sektor lainnya masih berada dibawah 10%.

  Sedangkan jumlah penyerapan tenaga kerja Indonesia mencapai 7,7 juta pekerja dengan tingkat partisipasi 7,53%. Dan, nilai ekspor mencapai Rp 114,9 triliun dan kontribusinya sebesar 7,52% terhadap total nilai ekspor nasional atau pertumbuhan minimal ekspor.

2. Pengertian dan Klasifikasi Industri Kecil di Indonesia

  Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau

  assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

  Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya. Sedangkan pengertian industri yang dikaitkan dengan proses pengolahan dan pengembangan industri yang digunakan sebagai dasar acuan Departemen

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Perindustrian, yaitu: “Industri adalah rangkaian kegiatan dan ekonomi yang meliputi pengolahan, pengerjaan, pengubahan, perbaikan bahan baku atau barang setengah jadi menjadi barang yang berguna dan lebih bermanfaat untuk pemakaian dan usaha jasa yang menunjang kegiatan diatas”.

  Jenis atau macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya, berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986.

  a. Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, dan pupuk.

  b. Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, dan tekstil.

  c. Industri kecil, contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah.

  d. Aneka industri, misal seperti industri pakaian, industri kerajinan, industri makanan dan minuman.

  Kriteria Usaha Kecil menurut UU no 9 (pasal 5) Tahun 1995 adalah sebagai berikut : a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000

  (satu milyar rupiah)

  c. milik Warga Negara Indonesia

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  d. berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha.

  Sedangkan menurut Undang Undang Tahun 2008 lebih mendetail dalam mendefinisikan usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar, dimana orang dimudahkan dalam mengklasifikasikan usahanya.

  Jika dulu pemerintah hanya melindungi usaha kecil dari persaingan usaha yang tidak sehat, saat ini pemerintah bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan usaha kecil mulai dari penyelenggara, pemberdayaan, iklim usaha, pengembangan, pembiayaan, peminjaman, dan kemitraannya.

  Perbedaan kriteria usaha kecil menurut Undang Undang Th 1995 dengan Undang Undang Th 2008 antara lain adalah perbedaan kekayaan bersih, dalam Undang Undang Th 1995 paling banyak Rp200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

  Undang Undang Th 2008 menyebutkan kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Untuk hasil penjualan yang tadinya paling banyak Rp1.000.000.000 (Satu Miliar Rupiah) saat ini memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Jenis atau macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja

  a. Industri rumah tangga adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.

  b. Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.

  c. Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.

  d. Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

  Berdasarkan definisi atau klasifikasi Biro Pusat Statistik (BPS), perbedaan antara industri kecil dan industri rumah tangga adalah pada jumlah pekerja. Industri rumah tangga adalah unit usaha (establishment) dengan jumlah pekerja 1 hingga 4 orang, yang kebanyakan adalah anggota-anggota keluarga (family workers) yang tidak dibayar dari pemilik usaha atau pengusaha itu sendiri.

  Kegiatan industri tanpa tenaga kerja, yang disebut self employment, juga termasuk dalam kelompok industri rumah tangga.Sedangkan, indutri kecil adalah unit usaha dengan jumlah pekerja antara 5 hingga 9 orang yang sebagian besar adalah pekerja yang dibayar (wage labourers).

  Perbedaan-perbedaan lainnya antara industri kecil dan industri rumah tangga adalah terutama pada aspek-aspek seperti sistem manajemen, pola organisasi usaha, termasuk pembagian kerja (labour division), jenis

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  teknologi yang digunakan atau metode produksi yang diterapkan dan jenis produksi yang dibuat.

3. Tujuan Pembangunan Industri Kecil

  Menurut UU no 9 (pasal 4) Tahun 1995 Pemberdayaan Usaha Kecil bertujuan:

  a. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Usaha Kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi Usaha Menengah b. Meningkatkan peranan Usaha Kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkokoh struktur perekonomian nasional.

  c. Memperluas kesempatan kerja, dengan adanya pembangunan industri kecil semakin bertambah pula jumlah industri kecil maka akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap oleh karena itu kesempatan kerja akan semakin betambah.

  d. Dengan adanya pembangunan industri kecil maka semakin besar pula kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan keahlian mereka masing-masing.

  e. Dengan adanya pembangunan industri kecil maka dapat membantu pembangunan daerah. Angka pengangguran berkurang dan

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  pendapatan masyarakat menjadi meningkat yang menyebabkan PDB turut serta meningkat dimana hal ini dapat menyebabkan dana untuk pembangunan daerah bertambah.

  f. Dengan adanya pembangunan industri kecil maka SDA maupun SDM yang ada dapat lebih memiliki nilai guna.

  Menurut UU No 20 (pasal 3) Tahun 2008 tentang UMKM menjelaskan bahwa tujuan usaha kecil adalah menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

  Selain itu dalam UU no 20 tahun 2008 juga dijelaskan tentang tujuan pemberdayaan UMKM adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan.

  b. Mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

  c. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

B. Indikator Perkembangan Industri Kecil 1. Permodalan Pada Industri Kecil

  Kegiatan usaha pada sektor informal tergolong kegiatan usaha berskala kecil, sehingga dari permodalan yang dibutuhkan pun relatif

  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  kecil. Peran permodalan pada sektor informal terlihat ketika dimulainya rencana untuk merealisasikan jenis usaha yang diperdagangkan. Bentuk permodalan terutama terletak pada modal untuk barang-barang yang dibutuhkan termasuk peralatan bantu lainnya. Besarnya alokasi modal yang dibutuhkan oleh pelaku usaha di sektor informal relatif bervariasi.