Peranan komunikasi suami-istri dalam membangun keharmonisan keluarga Katolik di Stasi Santa Bernadeta, Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah - USD Repository
PERANAN KOMUNIKASI SUAMI-ISTRI DALAM MEMBANGUN
KEHARMONISAN KELUARGA KATOLIK DI STASI
SANTA BERNADETA, JERUKLEGI, CILACAP, JAWA TENGAH
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:
Yulia Astuti NIM: 071124018
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk ibuku, kakak-kakakku, keluarga Katolik di Stasi Jeruklegi, Cilacap yang telah memberi dukungan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
.
MOTTO
“Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan”.
(Mzm 145:18)
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul PERANAN KOMUNIKASI SUAMI-ISTRI DALAM
MEMBANGUN KEHARMONISAN KELUARGA KATOLIK DI STASI
SANTA BERNADETA JERUKLEGI, CILACAP, JAWA TENGAH. Skripsi ini
dipilih berdasarkan keprihatinan dimana komunikasi suami-istri keluarga Katolik di Stasi Jeruklegi belum diusahakan dengan baik, serta wawasan suami-istri tentang komunikasi masih terbatas sehingga belum terjadi keharmonisan hidup berkeluarga.
Gereja belum memberikan pendampingan iman dan pengajaran tentang hidup berkeluarga dengan maksimal sehingga umat kurang mampu menghayati hidup berkeluarga sesuai dengan hakikat dan tujuan berkeluarga menurut ajaran Gereja. Skripsi ini memaparkan persoalan pokok dan keprihatinan akan komunikasi suami- istri dalam membangun keharmonisan hidup berkeluarga di Stasi Jeruklegi, Cilacap. Keprihatinan dan permasalahan tersebut diperoleh dengan mengumpulkan data-data melalui kuesioner, wawancara dengan Dewan Stasi dan suami-istri yang menikah secara Katolik di Stasi Jeruklegi, Cilacap. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan kajian pustaka tentang komunikasi, keluarga dan keharmonisan keluarga.
Suami-istri perlu mengetahui dan memahami komunikasi, pengertian, tujuan hidup berkeluarga, peranan komunikasi serta meningkatkan efektivitas komunikasi dalam keluarga. Mereka bersama-sama dapat mengusahakan komunikasi dan mampu membangun keluarga harmonis yang tidak mudah terbawa oleh arus zaman sekarang, perceraian sebagai trend atau gaya hidup. Mereka diharapkan semakin menghayati nilai-nilai perkawinan kristiani seperti unitas atau kesatuan antara pria dan wanita yang monogam, indissolubilitas atau tak terceraikan serta sifat sakramen perkawinan.
Suami-istri dalam keluarga Katolik di Jeruklegi dalam perjalanan hidup berumah tangga masih membutuhkan pendampingan dari pihak Gereja. Katekese umat model Shared Christian Praxis (SCP) merupakan cara yang cocok bagi suami-istri untuk berbagi pengalaman iman masing-masing pasangan, karena Katekese umat model Shared Christian Praxis berangkat dari pengalaman konkrit peserta yang mengutamakan dialog dan partisipasi peserta. Melalui katekese model
Shared Christian Praxis (SCP) umat di Jeruklegi semakin termotivasi untuk
membangun komunikasi dan memiliki keluarga yang harmonis.
ABSTRACT
This thesis entitled THE ROLE OF COMMUNICATION HUSBAND-
WIFE IN THE BUILDING IN HARMONY FAMILY CATHOLIC SANTA
STASI BERNADETA JERUKLEGI, CILACAP. CENTRAL JAVA . This thesis
is selected based on the fact that the husband-wife communication on the Stasi Jeruklegi Catholic families have not been cultivated with good insight about the husband-wife communication is still limited so that has not happened yet harmonious family life. Of the Church has not provided guidance about the teaching of faith and family life to the maximum so that the less people appreciate family life in accordance with the nature and purpose of family according to the teachings of the Church. This thesis describes key issues and concerns about conjugal communication in harmony to bring up a family in the Stasi Jeruklegi, Cilacap. Concerns and problems are obtained by collecting data through quesioner, interviews with the Board of the Stasi and the couple who married in a Catholic in the Stasi Jeruklegi, Cilacap. The data obtained and processed with a review of the literature on communication, family and family harmony.
Husband and wife do not know and understand the communication, understanding, the purpose of family life, the role of communication and to improve the effectiveness of communication in the family so they can jointly pursue communication and able to build harmonious families that are not easily swept away the time, divorce or lifestyle trends that they are getting the values of unity or the sacrament
of marriage as the union between men and women who monogam, and indissolubilitas or indissolubility. Husband-wife in a Catholic family in the way of life Jeruklegi marriage still requires assistance from the Church. People of Christian catechesis Shared Praxis
Model (SCP) is a suitable way for spouses to share their faith experience of each partner, because the Catechism Shared Christian Praxis model of people set out from the concrete experiences of participants who give priority to dialogue and participation. Through catechesis model of Shared Christian Praxis (SCP) in Jeruklegi people more motivated to build communication and have a harmonious family.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih- Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PERANAN KOMUNIKASI SUAMI-ISTRI DALAM MEMBANGUN
KEHARMONISAN KELUARGA KATOLIK DI STASI SANTA
BERNADETA, JERUKLEGI, CILACAP. JAWA TENGAH. Skripsi ini dipilihberdasarkan keprihatinan penulis sehubungan dengan kehidupan keluarga Katolik di Stasi Jeruklegi, Cilacap. Sebagai keluarga Katolik suami-istri di Jeruklegi senantiasa berusaha untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Meskipun suami-istri senantiasa mencari cara untuk bisa membangun keluarga yang harmonis tetapi komunikasi di antara suami-istri belum menjadi kesadaran suami-istri. Oleh karena itu penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu suami-istri dalam membangun keluarga yang harmonis serta memberikan sumbangan pemikiran bagi mereka untuk lebih menyadari pentingnya peranan komunikasi dalam hidup berkeluarga. Selain itu skripsi ini juga ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Strata 1 pada Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku Dosen Pembimbing Utama, yang telah meluangkan waktu, memberikan perhatian, membimbing penulis dengan penuh kesabaran, teliti, tekun dan penuh kasih memberikan masukan-masukan sejak awal sampai terselesaikan skripsi ini.
2. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji II, yang dengan penuh perhatian telah membantu dan mendorong penulis selama proses perkuliahan sampai penulisan skripsi ini selesai.
3. Y.H. Bintang Nusantara, SFK., M.Hum., selaku Dosen penguji III, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengarahkan penulis selama penulisan skripsi ini.
4. Drs. H.J. Suhardiyanto, S.J., selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata Dharma, yang senantiasa memberikan dukungan dalam seluruh proses menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh staf Dosen dan Karyawan Program Sudi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar di Prodi IPPAK, USD.
6. Yulius Purwanto, ibu Yustina Samirah, ibu Maria Anna Tyasasih, kakak-kakak dan seluruh keluarga yang memberikan semangat dan dukungan moral, material dan spiritual selama penulis belajar di IPPAK, USD.
7. Rm. Donatus Kusmartono, SCJ., Rm. Frans de Sales, SCJ., Rm. F.X. Krisno Handoyo, Pr., Rm. Julius Blasius Fitri Gutanto, Pr., Rm. Aloysius Dore, Pr., dan Rm. Niko Ola, OMI yang selalu memberi motivasi, menyemangati, mendoakan selama penulis belajar sampai menyelesaikan skripsi ini.
8. Pengurus Dewan Stasi dan seluruh keluarga Katolik di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi, Cilacap, yang telah menerima penulis dengan baik dan terbuka, serta membantu penulis mengumpulkan data-data untuk penyusunan skripsi ini.
9. Teman-teman angkatan 2007 yang memberi semangat dan bantuan kepada penulis selama belajar di kampus IPPAK, USD.
10. Staf perpustakaan Kolose St. Ignatius Kotabaru dan perpustakaan Prodi IPPAK yang telah begitu bermurah hati mengizinkan penulis menggunakan berbagai buku yang penulis perlukan selama penulisan skripsi.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang dengan caranya masing-masing telah membantu penulis sampai terselesainya skripsi ini.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam menulis skripsi ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 20 Juli 2012 Penulis
Yulia Astuti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1 A. Latar Belakang ...................................................................................
1 B. Rumusan Masalah ..............................................................................
3 C. Tujuan Penulisan ...............................................................................
3 D. Manfaat Penulisan .............................................................................
4 E. Metode Penulisan ..............................................................................
4 F. Sistematika Penulisan ........................................................................
4 BAB II. SITUASI KOMUNIKASI SUAMI-ISTRI DALAM KELUARGA KATOLIK DI STASI ST. BERNADETA JERUKLEGI CILACAP .........................................................................................
7 A. Gambaran Umum Stasi St. Bernadeta Jeruklegi................................
7 1. Sejarah Berdirinya Stasi St. Bernadeta Jeruklegi .........................
8 2. Letak Geografis Stasi St. Bernadeta Jeruklegi ..............................
9 3. Jumlah Umat Stasi ........................................................................ 10 4.
Tingkat Pendidikan Umat Stasi .................................................... 10 5. Mata Pencarian Umat Stasi ........................................................... 11 6. Situasi Sosial Ekonomi Umat Stasi ............................................... 11 B. PENELITIAN TENTANG SITUASI KOMUNIKASI
SUAMI-ISTRI DALAM KELUARGA KATOLIK DI STASI SANTA, BERNADETA, JERUKLEGI ..........................................
13 1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 14 2.
Metode Peneitian .......................................................................... 14 3. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 14 4. Jenis Penelitian .............................................................................. 15 5. Responden Penelitian .................................................................... 15 6. Intrumen Penelitian ....................................................................... 16 a.
Kuesioner ................................................................................. 16 b.
Wawancara ............................................................................... 17 7. Variebel Penelitian ........................................................................ 17 8. Hasil Penelitian ............................................................................. 18 a.
Identitas Responden ................................................................. 18 b.
Komunikasi dalam Keluarga .................................................... 19 c. Permasalahan dalam Komunikasi ............................................ 20 d.
Pengertian Hidup Berkeluarga ................................................. 21 e. Permasalahan dalam Membangun Keharmonisan ................... 23 f. Usaha dalam Membangun Keharmonisan ............................... 24 9. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 25 10.
Rangkuman Hasil Penelitian ......................................................... 42 11. Rangkuman Permasalahan/Keprihatinan Suami-Istri di Jeruklegi ....................................................................................
45 BAB III. KOMUNIKASI DALAM KELUARGA .......................................... 47 A. Komunikasi pada Umumnya ............................................................. 47 1.
Pengertian Komunikasi pada Umumnya ...................................... 48 2. Pengertian Komunikasi Antarpribadi ........................................... 50 3. Syarat-syarat Terjadinya Komunikasi pada Umumnya ................ 52 a.
Pihak yang Mengawali ............................................................. 53 b.
Pesan yang Dikomunikasikan .................................................. 53 4. Proses Komunikasi ........................................................................ 55 a.
Taraf 1: Basa-basi .................................................................... 55 b.
Taraf 2: Membicarakan Orang lain .......................................... 55
c.
Taraf 3: Menyatakan Gagasan dan Pendapat ........................... 56 d.
Taraf 4: Taraf Hati atau Perasaan ............................................. 57 e. Taraf 5: Hubunga Puncak ......................................................... 57 5. Bentuk-bentuk Komunikasi .......................................................... 58 a.
Komunikasi Verbal .................................................................. 58 b.
Komunikasi Nonverbal ........................................................... 59 6. Hambatan Komunikasi .................................................................. 59 a.
Faktor Penyebab ....................................................................... 60 b.
Macam-macam Hambatan ....................................................... 61 7. Peranan Komunikasi pada Umumnya ........................................... 68 a.
Hidup Pribadi ........................................................................... 69 b.
Hubungan dengan Orang lain ................................................... 69 c. Di Tempat Kerja ....................................................................... 70 d.
Dalam Masyarakat ................................................................... 70 B. Keluarga Katolik ............................................................................... 71 1.
Pengertian Keluarga pada Umumnya ........................................... 72 2. Pengertian Keluarga menurut Gereja Katolik ............................... 73 a.
Pengertian Keluarga menurut Kitab Suci ................................. 73 b.
77 Pengertian Keluarga menurut Gaudium et Spes .......................
c.
Pengertian Keluarga menurut Familiaris Consortio ................ 79 3. Ciri Khas Keluarga Katolik .......................................................... 82 a.
Monogam ................................................................................. 82 b.
Tak Terceraikan ....................................................................... 83 c. Sakramen ................................................................................. 84 4. Tujuan Berkeluarga Menurut Gereja Katolik ............................... 85 a.
Pengembangan dan Pemurnian Cinta Kasih Suami-Istri ......... 85 b.
Kelahiran dan Pendidikan Anak ............................................... 86 c. Pemenuhan Kebutuhan Seksual ............................................... 87 C. Keluarga dalam membangun keharmonisan hidup keluarga ............. 87 1.
Pengertian Keharmonisan Keluarga ............................................. 88 2. Hal-hal yang Menimbulkan Ketidakharmonisan dalam
Keluarga ........................................................................................ 90
3. Upaya-upaya dalam Menjaga Keharmonisan dalam Keluarga ..... 92 a.
Saling Membangun Kesetiaan .................................................. 93 b.
Mau Menerima Pasangan Adanya ........................................... 94 c. Bersedia Berdamai/Kompromi dengan Pasangan .................... 95 d.
Bersama-sama Memaknai Kembali Makna Perkawinan ........ 95 e. Melibatkan Anak dalam Diskusi Keluarga ............................. 96 f. Melakukan Introspeksi Diri .................................................... 97 g.
Mendatangi Tempat Kenangan Berdua .................................. 97 h. Memanfaatkan Momen Berdua untuk Liburan ....................... 98 i. Mendatangi Kawan Lama yang Berperan dalam Hubungan Berdua .....................................................................................
98 j. Tidak mengungkap Kejelekan Pasangan ................................ 99 k.
Memberikan Kejutan Kecil ...................................................... 99 4. Peran Komunikasi dalam Keharmonisan Keluarga ...................... 100 5. Meningkatkan Efektivitas Komunikasi ......................................... 103 a.
Belajar untuk Berbicara Lebih Banyak dengan Mata .............. 103 b.
Harapan-harapan Realistis Masing-masing .............................. 104 c. Sopan Santun sebagai Bagian Norma dari pengungkapan
Diri ........................................................................................... 104 d. Lambat dalam Menilai, Segera Memaafkan ........................... 105
BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE BAGI SUAMI-ISTRI KATOLIK DI STASI ST. BERNADETA JERUKLEGI, CILACAP MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) UNTUK MENINGKATKAN KEHARMONISAN HIDUP BERKELUARGA ........................... 106 A. Latar Belakang Pemilihan Program ................................................... 106 B. Alasan Pemilihan Program ................................................................ 107 C. Rumusan Tema dan Tujuan ............................................................... 109 D. Penjabaran Program ........................................................................... 111 E. Petunjuk Pelaksanaan Program ......................................................... 114 F. Contoh Persiapan Katekese .............................................................. 114 BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 130 A. Kesimpulan ........................................................................................ 130 B. Saran .................................................................................................. 132
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 134 LAMPIRAN ..................................................................................................... 136 Lampiran 1: Pedoman Wawancara untuk Dewan Stasi................... (1) Lampiran 2: Pedoman Wawancara untuk Suami-istri...................... (2) Lampiran 3: Rangkuman Hasil Wawancara dengan Dewan Stasi............................................................................
(3) Lampiran 4: Rangkuman Hasil Wawancara dengan Suami- istri...............................................................................
(4) Lampiran 5: Teks Cerita Komunikasi yang Meleset....................... (14) Lampiran 6: Upah Minimum Provinsi............................................ (15)
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci . Dipersembahkan kepada
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat
Umat Katolik Departemen Agama Republik Indonesia (PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 7-8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
FC , Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada
: Familiaris Consortio
Para Uskup, Imam-Imam dan umat beriman seluruh Gereja Katolik tentang peranan keluarga kristen dalam dunia modern, 22 November 1981. GS , Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja
: Gaudium et Spes dalam Dunia Modern, 7 Desember 1965.
C. Singkatan Lain
Art Artikel
:
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dsb Dan sebagainya
:
D3 Diploma
:
Hal : Halaman
IPPAK Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
:
Jld : Jilid
Kan : Kanon KDRT
Sacerdotum a Sacro Corde Jesu
: :
Sekolah Menengah Pertama ST : Santo/santa UT WIL
:
Sekolah Menengah Kejuruan SMP
:
SMA : Sekolah Menengah Atas SMK
Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
: :
SD SLTA
: Shared Christian Praxis
SCP
Praja PRT : Pekerja Rumah Tangga SCJ :
:
:
Perusahan Air minum PIL : Pria Idaman Lain Pr
Oblati Mariae Immaculata
OMI PAM : :
Marriage Encounter
ME :
Konferensi Waligereja Indonesia Madah Bakti
: :
Kepala Keluarga KWI MB
:
Kekerasan dalam Rumah Tangga KGK : Katekismus Gereja Katolik KHK : Kitab Hukum Kanonik KK
Universitas Terbuka Wanita lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan sarana terbaik untuk mempertemukan serta
mendekatkan setiap anggota keluarga, sekaligus mengatasi perselisihan yang ada dalam keluarga sehingga relasi setiap anggota keluarga tetap terjalin dengan baik.
Komunikasi dalam keluarga secara khusus suami-istri sangatlah penting dalam membangun keharmonisan hidup berkeluarga. Para pakar komunikasi keluarga menemukan 70% dari waktu bangun tidur digunakan untuk berkomunikasi (Hello Yosef, 2004: 71). Komunikasi atau pembicaraan suami-istri dalam membangun relasi bukan hanya untuk bertukar informasi. Tetapi lebih dari itu melalui komunikasi suami- istri dapat mengungkapkan perasaan hati, keinginan, harapan, pemikiran dan menyampaikan ide serta relasi atau hubungan dengan orang lain dalam hidup sehari- hari sehingga hubungan atau relasi suami-istri semakin dalam dan terjaga keharmonisan rumah tangganya.
Keluarga Katolik di Stasi St. Benadeta Jeruklegi sangat beragam tingkat pendidikan, pekerjaan dan pemahaman tentang keluarga/perkawinan. Dilihat dari latar belakang pendidikan atau dari wawasan umat di Stasi Jeruklegi belum paham tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga, disamping itu tempat tinggal yang jauh dari pusat paroki mengakibatkan pengetahuan dan wawasan tentang Gereja dan segala ajarannya belum dipahami secara benar oleh umat bahkan ada yang tidak tahu bagaimana ajaran Gereja tentang perkawinan dan keluarga. Minimnya pendampingan iman dan pengajaran mengakibatkan umat kurang menghayati hidup berkeluarga sesuai dengan hakikat dan tujuan berkeluarga menurut Gereja.
Di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi komunikasi dalam keluarga khususnya
oleh suami-istri. Akibatnya terjadi kesenjangan dalam relasi dan pemahaman tentang pasangan hidupnya sehingga relasi suami-istri terhambat dan keluarga menjadi tidak harmonis. Komunikasi sangat penting dalam membangun dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Komunikasi yang tidak baik dan tidak sehat bisa menyebabkan kesalahpahaman dan pertengkaran dalam keluarga. Penyebab komunikasi tidak lancar antara suami-istri adalah adanya ketidakterbukaan istri terhadap suaminya, atau suami terhadap istrinya. Sikap tidak jujur atau terbuka terhadap pasangannya dikarena penyesuaian diri yang sulit antara suami-istri. Perbedaan pendidikan yang menyebabkan rasa minder atau rendah diri, masalah ekonomi, rasa kecewa dan sakit hati yang menjadi penyebab tidak lancarnya komunikasi suami-istri selanjutnya.
Setiap persoalan dalam rumah tangga baik tentang ekonomi, anak, pekerjaan, relasi antar anggota keluarga dan dengan masyarakat mendapat solusi dan terselesaikan dengan komunikasi. Kenyataan yang ada komunikasi suami-istri atau anggota keluarga sering kali tidak dapat berjalan dengan baik dan sehat. Suami-istri atau anggota keluarga kurang mampu atau bahkan tidak tahu bagaimana menyampaikan pesan dan berkomunikasi dengan baik bisa menimbulkan salah paham dan pertengkaran antar suami-istri dan anggota keluarga yang lainnya. Hal inilah yang menyebabkan ketidak-harmonisan dalam keluarga, terjadi ketidaksetian, kekerasan dalam rumah tangga, hubungan suami-istri diambang perceraian.
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan fakta di atas, maka dalam skripsi ini penulis memberi judul skripsi mengenai PERANAN KOMUNIKASI
SUAMI-ISTRI DALAM MEMBANGUN KEHARMONISAN KELUARGA
KATOLIK DI STASI SANTA BERNADETA, JERUKLEGI, CILACAP, JAWA
TENGAH.B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana situasi komunikasi suami-istri di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi? 2. Apakah peran komunikasi suami-istri dalam keluarga Katolik di Jeruklegi ? 3. Usaha apa yang perlu diwujudkan oleh suami-istri di Jeruklegi untuk membangun keharmonisan dalam keluarga?
C. Tujuan Penulisan 1.
Mengetahui sejauh mana suami-istri Katolik di stasi St. Bernadeta Jeruklegi Cilacap memahami pentingnya komunikasi dalam membangun keharmonisan hubungan suami-istri dalam hidup berkeluarga.
2. Mengetahui peranan komunikasi dalam membangun keharmonisan hubungan suami-istri dalam hidup keluarga Katolik
3. Menemukan bentuk pendampingan yang cocok dalam menjaga dan membangun keharmonisan hidup berkeluarga di Jeruklegi .
4. Karya tulis ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata 1
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
D. Manfaat Penulisan
1. Membantu keluarga-keluarga Katolik dalam membangun kehamonisan hidup berkeluarga.
2. Memberi sumbangan pemikiran bagi para pendamping keluarga yang mendampingi keluarga-keluarga Katolik di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi Cilacap.
3. Mengetahui bahwa komunikasi dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam usaha membangun keharmonisan hidup berkeluarga.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan skripsi ini adalah deskriptif analisis. Penulis mengumpulkan data dengan cara penelitian untuk mengetahui keadaan keluarga Katolik di Stasi St.
Bernadeta Jeruklegi, dengan cara wawancara informal dengan umat, memberikan quesioner tertutup serta hasil studi pustaka sebagai acuan yang dapat menunjang penulisan skripsi ini. Penulis mencoba memaparkan tentang situasi keluarga-keluarga Katolik dewasa ini, peranan komunikasi dalam upaya membangun keharmonisan hidup berkeluarga keluarga Katolik.
F. Sistematika Penulisan
Judul dari skripsi ini adalah PERANAN KOMUNIKASI SUAMI-ISTRI
DALAM MEMBANGUN KEHARMONISAN KELUARGA KATOLIK DI
. STASI SANTA BERNADETA, JERUKLEGI, CILACAP, JAWA TENGAHSistematika penulisan akan diuraikan menjadi 5 (lima) bab sebagai berikut:
Bab I merupakan pendahuluan yang memaparkan tentang latar belakang penulisan, yang merupakan alasan mengapa penulis memilih judul ini. Dalam rumusan permasalahan penulis mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang dianggap merupakan keprihatinan yang perlu dicari solusinya. Tujuan penulisan menyebutkan beberapa tujuan dari penulisan skripsi ini. Manfaat penulisan akan disampaikan beberapa manfaat dari penulisan skripsi ini, serta metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II berisi tentang gambaran umum situasi Stasi St. Bernadeta Jeruklegi, sejarah berdirinya Stasi St. Bernadeta Jerklegi, letak geografis Stasi St. Bernadeta Jeruklegi, jumlah umat Stasi, tingkat pendidikan umat Stasi, mata pencarian umat Stasi Jeruklegi, situasi sosial-ekonomi umat stasi serta metodologi, hasil dan pembahasan
mencakup tujuan penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, variabel penelitian. Tahap berikutnya penulis akan mengkaji hasil penelitian dan membahas hasil penelitian. Kajian terhadap hasil penelitian meliputi deskripsi, analisis dan reduksi data hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan interpretasi pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan relevan.
Bab III menyajikan komunikasi pada umumnya, keluarga Katolik serta keluarga dalam membangun keharmonisan hidup berkeluarga. Pengertian komunikasi meliputi komunikasi pada umumnya, pengertian komunikasi antarpribadi, syarat-syarat terjadinya komunikasi, proses komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, hambatan- hambatan komunikasi serta peranan komunikasi pada umumnya. Pengertian keluarga meliputi keluarga pada umumnya, keluarga menurut Gereja Katolik, ciri khas keluarga Katolik serta tujuan berkeluarga menurut Gereja Katolik. Keluarga dalam membangun keharmonisan hidup berkeluarga meliputi pengertian keharmonisan keluarga, hal-hal yang menimbulkan ketidakharmonisan dalam keluarga, upaya-upaya dalam menjaga keharmonisan dalam keluarga, peranan komunikasi dalam keluarga serta meningkatkan efektivitas komunikasi
Bab IV mengemukakan usulan program katekese bagi suami-istri Katolik di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi, Cilacap melalui katekese model Shared Christian Praxis (SCP) untuk meningkatkan Keharmonisan hidup berkeluarga. Bab IV ini meliputi latar belakang pemilihan alasan pemilihan program, rumusan tema dan tujuan, penjabaran, petunjuk pelaksanaan program serta contoh persiapan katekese.
Bab V berisi kesimpulan umum dari keseluruhan isi skripsi ini dan saran bagi Stasi St. Bernadeta Jeruklegi, Seksi Pewartaan iman Stasi serta suami-istri Katolik sebagai penutup.
BAB II SITUASI KOMUNIKASI SUAMI-ISTRI DALAM KELUARGA KATOLIK DI STASI SANTA BERNADETA JERUKLEGI, CILACAP, JAWA TENGAH Komunikasi dalam hidup merupakan suatu hal penting yang biasa dilakukan
oleh manusia dalam hidup sehari-hari. Komunikasi terjadi untuk membangun suatu relasi antar sesama, demikian pula dengan komunikasi yang baik dan lancar hubungan atau relasi suami-istri menjadi harmonis, setiap persoalan dapat dihadapi bersama. Dalam usaha membangun keluarga yang harmonis, suami-istri dalam keluarga Katolik di Stasi St. Bernadeta senantiasa menjaga relasi dengan pasangannya dan anggota keluarga yang lain. Dengan komunikasi dari hati ke hati suami-istri dapat terbuka satu dengan yang lain, mengungkapkan isi hati dan perasaan, dengan saling memberikan informasi dan menceritakan permasalahan atau kesulitan yang mereka hadapi supaya menghindarkan kesalahpahaman dan kecurigan atau prasangka antar suami-istri sehingga mereka dapat lebih mengenal satu sama lain.
A. Gambaran Umum Stasi St. Bernadeta Jeruklegi Cilacap
Stasi St. Bernadeta Jeruklegi merupakan salah satu Stasi Paroki St. Stephanus Cilacap. Stasi ini berdiri pada tahun 1969. Pusat kapel Stasi St. Bernadeta berada di Jl.
Raya Jeruklegi RT 03 RW 02 (Belakang Pukesmas), Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap 53252, Jawa Tengah.
1. Sejarah Berdirinya Stasi St. Bernadeta Jeruklegi Sebelum tahun 1969 umat Jeruklegi sudah terdiri dalam tiga kelompok.
bapak F.X. Winarto. Kelompok kedua merupakan gabungan dari lima keluarga di desa Sawangan, yang dipimpin oleh bapak P. Siswanto. Kelompok ketiga berada di Cilibang, Kalirau, Pengasinan, Jambusari dan Citepus yang dipimpin oleh bapak F.X.
Suryo Kartono. Ketiga penggerak umat tersebut memimpin umat dengan didukung seorang katekis, bernama D.J. Waris. Umat Jeruklegi belum memiliki kapel, sehingga kegiatan peribadatan dilaksanakan di rumah bapak F.X. Winarto, doa bersama ini dilaksanakan sebulan sekali (Tim Penyusun Buku Kenangan, 2005: 32).
Pada tahun 1969 Stasi St. Bernadeta Jeruklegi terbentuk dan diketuai oleh bapak F.X. Winarto. Stasi ini mempunyai 60 jiwa umat. Tingginya keinginan umat untuk memiliki tempat ibadat sendiri mendorong F.X. Winarto dan istrinya yang didukung F.X. Suryo Kartono, menghimpun dana untuk membangun rumah ibadat. Dengan kerja keras dan bahumembahu seluruh umat, selama tiga tahun, akhirnya pada tahun 1972 umat dapat membangun kapel kecil yang terletak berdampingan dengan rumah keluarga bapak Pius Nasimin. bapak Pius Nasimin, seorang pegawai kecamatan yang Katolik.
Berdirinya kapel Jeruklegi ini juga didukungan Camat Jeruklegi yang bernama bapak Suwardi, warga dan masyarakat di sekitarnya. Sampai sekarang kapel tersebut masih dipergunakan untuk ibadat (Tim Penyusun Buku Kenangan, 2005: 33).
Kapel Stasi St. Bernadeta Jeruklegi ini sempat direnovasi dua kali agar dapat menampung umat yang semakin banyak jumlahnya. Renovasi pertama dilaksanakan tahun 1981 dan renovasi kedua dilakukan pada tahun1992 sampai 1993. Tempat ibadah membuat umat bertambah banyak jumlahnya dan lebih bersemangat dalam mengembangkan diri. Kepemimpinan Stasi pun bergilir dan umatpun bertambah banyak. Kepimpinan Stasi St. Bernadeta terdiri dari: F.X. Winarto, Ag. Sutarman, Pius Nasimin, Y.B. Untung Purnomo, F.X. Sanyoto (Tim Penyusun Buku Kenangan, 2005: 33), tahun 2010 bapak Y. Marjono terpilih sebagai ketua Stasi mengantikan bapak
baik. Pada awal tahun 2011 jumlah umat Stasi St. Bernadeta 191 jiwa hal ini menunjukkan perkembangan umat Katolik di Stasi sangat maju [Lampiran 3: (3)].
2. Letak Geografis Stasi St. Bernadeta Jeruklegi
Stasi Jeruklegi berlindung pada St. Bernadet Soubirous, yang diperingati pada
16 April. Stasi St. Bernadeta terletak di desa Jeruklegi, kecamatan Jeruklegi kabupaten Cilacap. Pusat Stasi Jeruklegi terletak di kecamatan Jeruklegi, kurang lebih 17 km sebelah utara kota Cilacap. Stasi St. Bernadeta merupakan daerah dataran rendah dan tinggi. Daerah Jeruklegi sendiri merupakan daerah rendah dan rawan banjir. Daerah yang merupakan dataran tinggi adalah daerah Sawangan dan Pengasinan. Batas teritorial Stasi St. Bernadeta, Jeruklegi adalah sebagai berikut; sebelah Utara berbatasan dengan Stasi Wangon, paroki Purwokerto. Sebelah Timur berbatasan dengan Stasi Karang Kandri, sebelah Selatan berbatasan Stasi Tritih dan sebelah Barat berbatasan dengan Stasi Kawonganten [Lampiran 3: (3)]. Secara geografis wilayah Stasi St.
Bernadeta adalah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Jambusari, Selatan berbatasan dengan kelurahan Tritih Wetan, Timur berbatasan dengan kelurahan Mandala dan bagian Barat berbatasan dengan kelurahan Sawangan [Lampiran 3: (3)].
3. Jumlah Umat Stasi
St. Bernadeta Jeruklegi terdiri dari 3 Lingkungan: Lingkungan St. Theresia di desa Jeruklegi, Lingkungan St. Fransiskis Xaverius di desa Cilibang, Pengasinan, Kalirau, dan Lingkungan St. Agustinus terletak di desa Sawangan. Umat Lingkungan St.Theresia berjumlah 60 jiwa, Lingkungan St. Fransiskus Xaverius: 73 jiwa, Lingkungan St. Agustinus: 58 jiwa [Lampiran 3: (3)].
4. Tingkat Pendidikan Umat Stasi
Tingkat pendidikan umat Stasi St. Bernadeta pada tahun 2011 adalah sebagai berikut: yang belum sekolah sebanyak 10 anak, yang sedang menempuh pendidikan SD sebanyak 22 anak, yang duduk dibangku SMP sebanyak 13 anak, yang berada pada tingkat SMA/SMK sebanyak 10 anak dan yang sedang menempuh perguruan tinggi sebanyak 6 orang [Lampiran 3: (4)].
Di samping itu ada sebagian umat yang pendidikan terakhirnya D3 yang sudah lama bekerja dan hidup berumah tangga melanjutkan kembali studinya dengan mengikut kuliah terbuka (UT) untuk memperoleh gelar sarjana/SI sebanyak 2 orang [Lampiran 3: (4)]. Umat Katolik di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi sudah memiliki keterbukaan dan kesadaran tinggi akan pentingnya pendidikan untuk anak-anak dan masa depannya.
Keinginan untuk maju dan berkembang membuat umat yang berkeluarga dan bekerja melanjutkan pendidikan ketingkat lebih tinggi.
5. Mata Pencarian Umat Stasi Jeruklegi
Stasi St. Bernadeta Jeruklegi terletak di kecamatan Jeruklegi. Kehidupan umat di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi sangat beragam, hal ini terlihat dari pekerjaan umat seperti petani, penderes (pembuat gula merah), pedagang kecil, guru, sebagian kecil menjadi pegawai kelurahan, pegawai kecamatan dan anggota DPRD [Lampiran 3: (5)].
6. Situasi Sosial-Ekonomi Umat Stasi
Penduduk desa Jeruklegi pada umumnya merupakan masyarakat dengan situasi sosial ekonomi menengah ke bawah. Saat ini anak-anak sudah bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah atas atau SMA bahkan ada beberapa sampai Perguruan Tinggi. Namun di sisi lain masih ada anak tidak bisa melanjutkan pendidikan sampai
menjadi pekerja rumah tangga di Jakarta atau menjadi TKW/TKI di beberapa negara tetangga.
Situasi ekonomi Jeruklegi kurang didukung dengan kondisi jalan. Kondisi jalan di Jeruklegi masih memprihatinkan, yang memprihatinkan di sekitar Jeruklegi adalah kondisi jalan yang tidak baik, di mana sepanjang jalan mulai dari Gumilir, Jeruklegi, Pengasinan, Wangon, Sawangan sampai Sedarja jalannya rusak parah, berlubang- lubang, dan tidak rata [Lampiran 3:(4)]. Belum semua penduduk Jeruklegi mendapat air bersih dari PAM. Daerah Sawangan merupakan salah satu contoh yang belum mendapatkan air bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari penduduk mempergunakan air sumur atau air galon. Air di daerah Sawangan berwarna coklat, dan bila hujan turun warna air berubah menjadi putih susu atau seperti air cucian beras. Untuk kebutuhan air minum sehari-hari sebagian penduduk menggunakan air minum isi ulang.
Perekonomian masyarakat Jeruklegi didukung oleh lingkungan alam yang subur. Sehingga sebagian besar penduduk Jeruklegi adalah petani, para petani di Jeruklegi bercocok tanam seperti menanam padi, sayur-sayuran seperti kacang panjang, cabe, bayam sawi. Di samping itu ada sebagian penduduk yang membuat gula merah atau penderes. Pembuat gula atau penderes ini mengambil air nira tidak hanya dari pohon kelapa sendiri, banyak pembuat gula atau penderes mengambil nira dari pohon orang lain sehingga hasil gulanya akan dibagi sesuai kesepakatan bersama.
Permasalahan yang dihadapi para penderes atau petani gula, penghasilan tergantung dari masa atau iklim yang ada. Saat kemarau panjang air nira yang dihasilkan sangat sedikit, karena itu banyak penderes berhenti dan mencari pekerjaan lain atau bertani waktu musim kemarau. Tapi ketika musim penghujan datang tidak selamanya para petani gula penghasilannya juga tidak tetap, bila hujan terus-terusan turun maka nira yang dihasilkan kurang bagus. Nira yang dihasilkan saat musim hujan
Para penderes atau petani gula merah mendapatkan penghasilan rendah karena hasil gula dibeli tengkulak dengan harga rendah, karena belum ada koperasi gula di Jeruklegi. Situasi perekonomian seperti kurang menguntungkan masyarakat khususnya para petai gula atau penderes [Lampiran 3: (4)].
B. Penelitian tentang situasi Komunikasi Suami-Istri dalam Keluarga Katolik di
Stasi Santa Bernadeta, Jeruklegi, Cilacap, Jawa TengahMasalah rumah tangga dewasa ini menjadi topik paling hangat dibicarakan, pertengkaran, perselisihan atau prasangka, kekerasan dalam rumah tangga dan berakhir pada perceraian mewarnai berita sehari-hari, baik itu lewat berita televisi, radio maupun surat kabar dan majalah. Bila dicermati lebih jauh semua persoalan yang muncul itu berawal dari komunikasi.
Setiap orang selalu merindukan kasih sayang, demikian juga suami-istri yang sudah berumah tangga tidak lepas dari keinginan tersebut. Semua orang yang berumah tangga mengharapkan keluarga mereka bahagia, harmonis, dan ada keterbukaan dalam menyatakan pendapat satu dengan yang lain. Namun kenyataan yang ada, dalam membangun rumah tangga yang harmonis suami-istri kurang menyadari pentingnya komunikasi dalam keluarga. Tanpa komunikasi dalam rumah tangga maka akan banyak muncul persoalan dalam rumah tangga yang tidak bisa dihindarkan.
Komunikasi sangat penting untuk hubungan dalam keluarga, karena tanpa komunikasi, hubungan suami-istri tidak bisa dijalin dengan akrab. Sebab komunikasi suami-istri tidak hanya sekedar pertukaran informasi. Melalui pembicaraan, suami-istri saling mengungkapkan perasaan dari hati, memperjelas pikiran, ide/gagasan serta hubungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, pada bagian ini penulis ingin mengetahui bagaimana keadaan keluarga Katolik secara khusus mereka yang masih lengkap
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian yang dilaksanakan di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi Cilacap adalah: a.
Mengetahui sejauh mana suami-istri Katolik di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi Cilacap memahami pentingnya komunikasi dalam membangun keharmonisan hubungan suami-istri dalam hidup berkeluarga.
b.
Mengetahui peranan komunikasi dalam membangun keharmonisan hubungan suami- istri dalam hidup berkeluarga di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi Cilacap.
c.
Menemukan bentuk pendampingan yang cocok untuk membantu keluarga-keluarga dalam menjaga dan membangun keharmonisan hidup berkeluarga.
2. Metode Penelitian
Untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data yang lengkap serta objektif, dalam penelitian ini menggunakan metode survey, tehnik dan instrumen.
Metode survey dilaksanakan untuk suami-istri. Untuk melengkapi hasil penelitian wawancara dan kuesioner dilaksanakan, baik untuk suami-istri maupun untuk dewan Stasi.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 20 September sampai 2 Oktober 2011 di Stasi St. Bernadeta Jeruklegi Cilacap.
4. Jenis Penelitian
Penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian diskritif kuantitatif. Penelitian diskritif kuantitatif adalah metode penelitian yang