Gambar 4.1 Peta Wilayah Kabupaten Wonogiri Berdasar Wilayah Administarsi

2.1

KONDISI UMUM

2.1.1 Profil Geografis
A. Kondisi Geografis
Kabupaten Wonogiri dalam skala wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan
salah satu dari 35 kabupaten dan kota yang mempunyai nilai cukup strategis dan
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan wilayah di Jawa
Tengah Bagian Selatan pada khususnya dan di wilayah Indonesia pada umumnya.
Kabupaten Wonogiri bersama dengan 6 kabupaten dan kota lain di wilayah
SUBOSUKAWONOSRATEN merupakan wilayah pertumbuhan Jawa Tengah Bagian
Selatan, dengan pusat pertumbuhan ada di Kota Surakarta. Kabupaten Wonogiri,
menjadi salah satu daerah yang masuk sebagai kawasan andalan dan kawasan
strategis dalam dokumen RTRW Provinsi Jawa Tengah
Dari segi geografis, Kabupaten Wonogiri terletak di antara 7o32’ dan 8o15’
Lintang Selatan (LS) dan antara 110o41’ dan 111o18’ Bujur Timur (BT) dengan luas
wilayah kurang lebih 182.236,0236 hektar (atau sekitar 5,59% dari luas wilayah
Propinsi Jawa Tengah). Batas Wilayah Kabupaten Wonogiri, yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten
Karanganyar;

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Ponorogo
(Jawa Timur);
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Kabupaten
Pacitan (Jawa Timur); dan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul (DIY).
Secara administrasi, Kabupaten Wonogiri terbagi atas 25 Kecamatan dengan
251 Desa dan 43 Kelurahan serta 2.306 Dusun/Lingkungan. Letak kecamatan terjauh
yaitu Kecamatan Paranggupito dari ibukota kabupaten sejauh 68 km, kecamatan
terdekat dengan ibukota kabupaten adalah Kecamatan Selogiri. Kecamatan Puhpelem
yang memiliki luas wilayah 3.162 ha merupakan kecamatan yang tersempit
wilayahnya, sedangkan kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Pracimantoro
dengan luas wilayah 14.214,3 ha. Sementara Kecamatan Karangtengah adalah
kecamatan yang paling tinggi

lokasinya yang

berada pada ketinggian  600 m di

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016

Kabupaten Wonogiri

II-1

atas permukaan air laut dan yang paling rendah adalah Kecamatan Selogiri yang
berada pada ketinggian 106 m di atas permukaan air laut. Gambaran Peta Wilayah
Wonogiri, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar berikut :

Gambar 4.1
Peta Wilayah Kabupaten Wonogiri Berdasar Wilayah Administarsi
Sumber: RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015

Kecamatan yang paling luas di Kabupaten Wonogiri adalah Kecamatan
Pracimantoro dengan luas wilayah 14.214,3245 Hektar, sedang Kecamatan yang
paling sempit adalah Kecamatan Puhpelem yang memiliki luas wilayah 3.161,5400
Hektar. Gambaran luas Kabupaten Wonogiri berdasar kecamatan, selengkapnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016

Kabupaten Wonogiri

II-2

TABEL 2.1
LUAS KABUPATEN WONOGIRI DIPERINCI MENURUT KECAMATAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kecamatan
Luas (Ha)
Pracimantoro
14.214,3245
Paranggupito
6.475,4225
Giritontro

6.163,2230
Giriwoyo
10.060,1306
Batuwarno
5.165,0000
Karangtengah
8.459,0000
Tirtomoyo
9.301,0885
Nguntoronadi
8.040,5175
Baturetno
8.910,3800
Eromoko
12.035,8598
Wuryantoro
7.260,7700
Manyaran
8.164,4365
Selogiri

5.017,9805
Wonogiri
8.292,3600
Ngadirojo
9.325,5560
Sidoharjo
5.719,7045
Jatiroto
6.277,3620
Kismantoro
6.986,1125
Purwantoro
5.952,7837
Bulukerto
4.051,8455
Puhpelem
3.161,5400
Slogohimo
6.414,7955
Jatisrono

5.002,7400
Jatipurno
5.546,4090
Girimarto
6.236,6815
Jumlah
182.236,0236
Sumber : Kabupaten Wonogiri dalam Angka, 2010

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan untuk areal persawahan di Kabupaten Wonogiri dengan
sistem irigasi relatif kecil, di mana kecenderungannya digunakan sistem budidaya
pertanian yang tidak banyak membutuhkan air dalam jumlah yang relatif banyak,
seperti: tegalan, sawah tadah hujan, hutan dan permukiman
Berdasarkan Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri tahun 2009, diketahui
bahwa lahan Kabupaten Wonogiri yang mempunyai luas 182.236 Ha, dimanfaatkan
untuk sawah, tegalan, bangunan/pekarangan, hutan negara, hutan rakyat dan lain lain.
Meninjau kepada distribusi jenis fungsi tersebut, diketahui bahwa bagian
terbesar lahan dimanfaatkan untuk fungsi sawah (17.52 %), tegalan (36.36 %)
bangunan/pekarangan (13.45 %), hutan negara (9.55 %), hutan rakyat (7.28 %) dan


LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-3

lain - lain (15.83 %). Sementara itu, jenis fungsi yang menggunakan lahan terkecil
adalah fungsi hutan rakyat.
Penggunaan lahan di Kabupaten Wonogiri berdasar data hingga tahun 2010 adalah
sebagai berikut:

a. Hutan
 Hutan lindung

: 3.928,40 Ha

 Hutan produksi tetap

: 11.450,10 Ha


 Hutan produksi terbatas : 7.943,10 Ha
 Hutan rakyat

: 36.293,00 Ha

b. Lahan Sawah
 Sawah irigasi

: 23.336 Ha

 Sawah tadah hujan

: 8.376 Ha

 Sawah pasang surut

:

856 Ha


c. Lahan Kering
 Tegalan dan perkebunan : 58.236 Ha
 Permukiman

: 37.306 Ha

 Usaha lain

: 21.658 Ha

 Belum/Tidak diusahakan : 119.338 Ha
Secara rinci, luas penggunaan tanah untuk masing-masing fungsi dapat
ditampilkan pada tabel berikut:
TABEL 2.2
PENGGUNAAN TANAH KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN 2009
No
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Jenis Penggunaan Tanah
Sawah
Tegal
Bangunan/Pekarangan
Hutan Negara
Hutan Rakyat
Lain-Lain
Total

Luas
(Ha)
32.925
66.264
24.513
17.411
13.270
28.853
182.236

Persentase
(%)
17,52
36,36
13,45
9,55
7,28
15,83
100

Sumber : Kabupaten Wonogiri dalam angka, 2010

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-4

Jenis penggunaan tanah di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri, berdasar data
yang ada penggunaan lahan untuk tegalan merupakan jenis penggunaan lahan yang
paling besar. Luas keseluruhan penggunaan lahan tegalan pada tahun 2010 mencapai
luas sebesar 66,264 ha atau sebesar 36,36 % dari seluruh luas kabupaten. Selain
tegalan jenis penggunaan lahan yang dominan berturut-turut adalah : sawah, yaitu
sebesar 32.925 Ha, disusul penggunaan untuk lain - lain sebesar 26.853 Ha serta
bangunan/pekarangan sebesar 24.513 Ha
Namun secara umum, jenis fungsi yang dominan berkembang di Kabupaten
Wonogiri berdasarkan luasan pemanfaatan lahan adalah fungsi tegal/kebun dan
sawah. Penggunaan lahan untuk persawahan kebanyakan dijumpai di dataran banjir,
dataran alluvial serta kaki perbukitan. Sedang penggunaan lahan untuk permukiman
dan tegalan menempati hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri.
Penggunaan lahan tegalan umumnya ditanami dengan jenis tanaman ketela pohon,
jagung, kedelai dan padi gogo.
C. Hidrologi
Hidrologi suatu daerah ditentukan oleh kondisi geologi dan iklim, termasuk
banyaknya curah hujan yang terjadi dalam suatu wilayah. Kondisi hidrologi memiliki
peran penting dalam kaitannya dengan pengembangan suatu wilayah, khususnya
dalam penentuan kebutuhan dan kapasitas air tersedia dalam suatu wilayah.
Sedangkan keadaan Iklim menjadi sangat penting bagi kehidupan baik untuk
pertanian maupun perkebunan, oleh karena itu informasi cuaca mulai dari curah hujan,
suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin sangat diperlukan oleh pengguna lahan
pertanian dalam upaya untuk meningkatkan produksi maupun dalam upaya
mengurangi dampak dari perubahan cuaca. Suhu udara ideal di Kabupaten Wonogiri
untuk saat ini sudah sulit tercapai. Seperti tahun 2010 (Semester I) suhu rata – rata
yang tercatat adalah sebesar 29,800 C. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh dampak
pemanasan global yang saat ini terjadi. Kelembapan udara yang tercatat sebesar
82,54% dengan kecepatan angin rata – rata 0,72 knot.
Wilayah Kabupaten Wonogiri dilalui oleh Sungai / DAS (Daerah Aliran Sungai)
Bengawan Solo yang merupakan salah satu sungai terbesar di Provinsi Jawa Tengah
dengan anak sungai / Sub DAS Keduang, Wiroko, Solo Hulu, Temon, Kali Lanang, Kali
Wuryantoro, Ngunggahan, Kresek, Oyo dan Walikan. Kesemuanya mengalir ke Waduk
Serbaguna Gajah Mungkur Wonogiri dan merupakan hulu Bengawan Solo.
Wilayah

Kabupaten

Wonogiri

memiliki

2

karakteristik

hidrologi,

yaitu

karakteristik hidrologi berupa air asin, yaitu laut yang terletak di ujung selatan wilayah
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-5

Kabupaten Wonogiri yang memiliki pantai alam bertebing (Sembukan) dan landai
(Pantai Nampu), serta dapat dikembangkan sebagai obyek wisata dan karakteristik
hidrologi air tawar berupa telaga yang terletak di daerah pegunungan kapur yang
airnya dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Telaga-telaga tersebut terutama tersebar di beberapa kecamatan yaitu :
► Kecamatan Paranggupito


Desa Paranggupito : Telaga Tangkil, Pindul, Ngrinjing, Cawilan, Bangkan,
Bangkeras, Jira dan Nglosep



Desa Gudangharjo : Telaga Jarakan



Desa Sambiharjo : Telaga Mimbu, Kembang dan Gobyong



Desa Gendayakan : Telaga Piring, Pakis, Bendungan, Glagahombo, Gunggung
dan Glagah



Desa Ketos : Telaga Kedukan, Buhkulon dan Mati



Desa Gunturharjo : Tlogo Asin, Guntur dan Ngledok



Desa Ngargoharjo : Telaga Duren dan Selir



Desa Songbledeg : Telaga Puring, Jurangjero, Ngandong dan Weru

► Kecamatan Pracimantoro


Desa Gambirmanis

: Telaga Jamuran, Dangdang dan Tileng



Desa Petirsari

: Telaga Sendang dan Braho



Desa Sumberagung

: Telaga Digal



Desa Joho

: Telaga Jlubang dan Kenanga



Desa Watangrejo

: Telaga Rejo



Desa Gedong

: Telaga Kracan, Kramean, Nongko dan Winong



Desa Pracimantoro

: Telaga Timbang



Desa Gebangharjo

: Telaga Ngenta dan Jati

► Kecamatan Giritontro


Desa Tlogosari

: Telaga Poro, Bawong dan Boto



Desa Sejati

: Mata air Teleng



Desa Bayemharjo

: Telaga Jambu dan Dindul



Desa Giritontro

: Telaga Bunyak



Desa Tlohoharjo

: Telaga Sambirejo, Salam, Gembur dan Karang Sempu



Desa Jatirejo

: Telaga Jati

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-6

Disamping itu, juga terdapat sarana irigasi/dam yang diantaranya adalah Irigasi
Sumber Kakap di Desa Sejati (Kecamatan Giritontro), Dam Candi Muncar di Desa
Bubakan (Kecamatan Girimarto), Waduk Songputri di Desa Sindukarto (Kecamatan
Eromoko), Waduk Baran di Desa Puloharjo (Kecamatan Eromoko), Waduk Parang
Joho di Desa Eromoko (Kecamatan Eromoko), Waduk Kedunguling di Desa
Ngunggahan (Kecamatan Eromoko), Danau Tandon di Desa Pare (Kecamatan
Selogiri), Waduk Ngancar di Desa Selopuro (Kecamatan Batuwarno), Waduk
Nawangan di Desa Platarejo (Kecamatan Giriwoyo) serta Waduk Gunungsengon di
Desa Giritontro (Kecamatan Giritontro).
Semua ini merupakan potensi sumberdaya air yang berada di pedesaan
maupun di perkotaan. Di wilayah perdesaan potensi sumber daya air ini pada
umumnya dipergunakan untuk irigasi dan keperluan sehari-hari. Sedangkan di
wilayah perkotaan dipergunakan oleh PDAM untuk fasilitas air minum. Disamping iti
di mungkinkan untuk di kembangkan sebagai tempat rekreasi (misalnya, Danau
Tandon).
D. Gambaran Fisiografi Daerah
Topografi Kabupaten Wonogiri sebagian besar tanahnya berupa perbukitan,
dengan + 20% bagian wilayah merupakan perbukitan kapur, terutama yang berada di
wilayah selatan Wonogiri. Sebagian besar topografi tidak rata dengan kemiringan ratarata 300, sehingga terdapat perbedaan antara kawasan yang satu dengan kawasan
lainnya yang membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda. Hanya sebagian
kecil wilayah yang memiliki kesuburan dan potensial untuk pertanian. Secara rinci,
Kabupaten Wonogiri terbagi dalam 4 wilayah topografi, yaitu:
1. Wilayah dengan topografi datar (kemiringan lahan 0 – 2%) memiliki luas
wilayah 432 Hektar. Wilayah dengan topografi datar ini umumnya termasuk
dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo Hulu, DAS
Sungai Keduwang, DAS Sungai Wiroko, DAS Sungai Temon, DAS Sungai
Alang serta DAS Sungai Ngunggahan;
2. Wilayah dengan topografi bergelombang (kemiringan lahan 2 – 15%)
memiliki luas wilayah 7.865 Hektar. Wilayah dengan topografi bergelombang
ini menempati hampir semua wilayah Kabupaten Wonogiri;
3. Wilayah dengan topografi curam (kemiringan lahan 15 – 40%) memiliki luas
wilayah 237 hektar. Wilayah dengan topografi curam ini menempati wilayah
Kecamatan Giriwoyo,

Batuwarno,

Karangtengah, Tirtomoyo,

Jatiroto,

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-7

Girimarto, Jatipurno, Slogohimo, Bulukerto, Puhpelem, Purwantoro dan
Kismantoro; dan
4. Wilayah dengan topografi sangat curam (kemiringan lahan > 40%) memiliki
luas wilayah 96 hektar. Wilayah dengan topografi sangat curam ini
menempati

wilayah

Kecamatan

Karangtengah,

Tirtomoyo,

Jatiroto,

Jatipurno, Slogohimo, Puhpelem, Purwantoro dan Kismantoro
Sedangkan ketinggian dari permukaan laut di wilayah Kabupaten Wonogiri,
secara umum berkisar antara 100 – 600 m di atas permukaan air laut (dpl) dengan
ketinggian rata – rata sekitar 275 m di atas permukaan air laut. Wilayah dengan
ketinggian terendah adalah Kecamatan Selogiri sedangkan ketinggian tertinggi adalah
Kecamatan Karangtengah. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
TABEL 2.3
TINGGI KECAMATAN DI KABUPATEN WONOGIRI DARI
PERMUKAAN AIR LAUT
No.
1
2

Tinggi Dari Permukaan Laut
(m)
0-100
101-200

Kecamatan

106 Selogiri
141 Wonogiri
146 Nguntoronadi
154 Baturetno
165 Wuryantoro
166 Eromoko
169 Giriwoyo
171 Tirtomoyo
195 Giritontro, Paranggupito
3
201-300
235 Bulukerto
238 Manyaran
243 Ngadirojo
245 Jatipurno
250 Pracimantoro
274 Batuwarno
296 Purwantoro
4
301-400
348 Sidoharjo, Kismantoro
5
401-500
411 Jatisrono
470 Slogohimo
497 Girimarto
6
501-600
535 Jatiroto
7
601-ke atas
±600 Karangtengah
Sumber : Kabupaten Wonogiri dalam angka tahun 2010

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-8

Sekitar 52 % dari seluruh lahan wilayah Kabupaten Wonogiri memiliki
kemiringan < 15% (relatif datar). Sedangkan wilayah yang agak bergelombang yang
memiliki kemiringan antara 15 – 40% atau mencapai sekitar 26 % dari luas wilayah dan
sisanya sekitar 22 % merupakan wilayah dengan kemiringan lahan lebih dari 40 %.
E. Geomorfologi dan Geologi Tanah
Geomorfologi wilayah Kabupaten Wonogiri dapat dikelompokkan menjadi
beberapa satuan bentang alam, yaitu:
1. Satuan pedataran alluvium
Secara umum, satuan ini merupakan dataran rendah yang terbentuk dari susunan
batuan hasil endapan alluvial. Penampangnya memanjang dari utara ke selatan
mulai dari Kecamatan Selogiri sampai dengan Kecamatan Eromoko bagian barat.
Satuan ini memiliki kemiringan lereng antara 0 – 8 % dengan ketinggian medan
sekitar 50 – 100 m diatas permukaan laut (dpl).
Satuan pedataran alluvium dicirikan oleh sungai-sungai sejajar dan agak berkelok
hingga berkelok tajam, dengan tebing-tebing sungai tidak terjal hingga dangkal dan
lebar.
2. Satuan morfologi kaki gunung api
Satuan morfologi ini tersebar disebelah timur laut daerah Wonogiri, dan merupakan
daerah lereng Gunung Lawu. Ketinggian medannya berkisar antara 75 – 130 m,
dibentuk oleh endapan gunung api.
Ciri dari satuan morfologi ini adalah medan agak miring dengan arah agak
memutar dari arah kemiringan ke barat daya, selatan dan tenggara. Berelief halus,
sungai-sungai paralel bervariasi ke arah subradial dengan tebing-tebing sungai
agak terjal.
3. Satuan perbukitan karst
Satuan perbukitan karst terletak dibagian selatan dan barat daya Kabupaten
Wonogiri, dengan elevasi medan sekitar 45 – 400 m. Morfologi satuan ini dicirikan
dengan lembah-lembah dan bukit-bukit agak terjal, sempit, berelief agak kasar
dengan kemiringan lereng umumnya 15 – 30 %. Pola aliran sungai memancar sub
radial dan penampang badan sungai berbentuk ”V”.
Istilah karst digunakan untuk menggambarkan kompleks dari wilayah dengan ciri
khas dominan tersusun oleh batuan karbonat (batu gamping), mengandung
perekahan disertai pelarutan secara alami sehingga terbentuk morfologi karst yang
khas.

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-9

Di beberapa tempat dibagian selatan Kabupaten Wonogiri, dicirikan oleh
keberadaan gua dan sungai bawa tanah yang potensial untuk dimanfaatkan
sebagai sumber air baku.
4. Satuan perbukitan bergelombang landai
Satuan perbukitan bergelombang landai terdapat di bagian tenggara Kabupaten
Wonogiri, berketinggian sekitar 40 – 100 m. Satuan ini dicirikan oleh bentuk medan
miring dan bergelombang landai, berelief sedang hingga halus, kemiringan lereng 5
– 15 % dan pola aliran sungai berbentuk sub dendritik.
5. Satuan perbukitan terjal
Satuan ini tersebar di sebelah barat Kota Wonogiri, membentuk Gunung
Tunggangan (280 m), Gunung Tunggul (315 m), Gunung Gajah Mungkur (400 m),
Gunung Kukusan (275 m) dan Gunung Gube (425 m). Ketinggian satuan ini
berkisar antara 200 – 700 m, dengan kemiringan lereng lebih dari 30 %.
Satuan ini dicirikan oleh perbukitan kasar, terjal, bukit – bukit tajam dan sungaisungai berpenampang ”V” serta tersusun dari batuan breksi vulkanik, lava andesit
dan batu pasir tufaan.
Sementara itu, tanah di Kabupaten Wonogiri terdiri dari 6 (enam) jenis tanah
utama, yaitu mediteran, alluvial, grumosol, latosol, regosol dan andosol. Disamping itu
terdapat pula asosiasi dan kompleks dari keenam jenis tanah utama tersebut, sehingga
didapati 13 jenis tanah.
Jenis tanah di Kabupaten Wonogiri berdasarkan sifat, warna, dan letak
lokasinya dapat dilihat sebagai berikut:
1.

Litosol
Jenis tanah ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri, kecuali
pada wilayah Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Bulukerto, Giritontro dan
Pracimantoro.

2.

Asosiasi Litosol dan Mediteran coklat
Jenis tanah ini tersebar di Kecamatan Batuwarno, Nguntoronadi,
Baturetno, Selogiri, Wonogiri, Purwantoro dan sebagian Kecamatan
Jatisrono.

3.

Kompleks Litosol Mediteran dan Ransina
Jenis tanah ini tersebar sebagian besar di Kecamatan Pracimantoro dan
Giritontro.

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-10

4.

Asosiasi Mediteran coklat kemerah-merahan
Jenis tanah ini tersebar di wilayah Kecamatan Purwantoro, Bulukerto,
Slogohimo dan Jatisrono.

5.

Litosol coklat
Jenis tanh ini hanya terdapat di wilayah Kecamatan Bulukerto.

6.

Litosol coklat kemerahan
Jenis tanah ini tersebar di wilayah Kecamatan Wonogiri, Ngadirojo,
Sidoharjo, Jatiroto, Jatipurno dan Girimarto.

7.

Kompleks Litosol coklat kemerahan dan Litosol
Jenis tanah Kompleks Litosol coklat kemerahan dan Litosol terdapat di
wilayah Kecamatan Batuwarno dan Tirtomoyo

8.

Grumosol kelabu tua
Jenis tanah Grumosol kelabu tua sebagian besar terdapat di wilayah
Kecamatan Selogiri dan sebagian kecil terdapat di wilayah Kecamatan
Wonogiri.

9.

Grumosol hitam asosiasi Grumosol
Jenis tanah tersebar di wilayah Kecamatan Eromoko dan Wuryantoro.

10. Grumosol kelabu tua dan Mediteran
Jenis tanah Grumosol kelabu tua dan Mediteran terdapat di sebagian kecil
wilayah Kecamatan Selogiri.
11. Asosiasi Aluvial kelabu dan coklat kelabu
Jenis tanah Asosiasi Aluvial kelabu dan coklat kelabu terdapat di sebagian
kecil wilayah Kecamatan Wuryantoro.
12. Kompleks Regosol kelabu dan Grumosol kelabu
Jenis tanah ini sebagian besar tersebar di wilayah Kecamatan Manyaran
dan Wuryantoro.
13. Kompleks Andosol coklat dan Grumosol kelabu tua
Jenis tanah Kompleks Andosol coklat dan Grumosol kelabu tua terdapat di
wilayah Kecamatan Slogohimo, Jatipurno dan Girimarto.
F. Kondisi Meteorologi
Wilayah Kabupaten Wonogiri yang terletak di selatan Pulau Jawa merupakan
daerah tropis dengan suhu maksimum

35,60 º C dan suhu rata-rata 24,56 º C,

intensitas curah hujan dipengaruhi oleh musim penghujan dan musim kemarau.
Merunut pada curah hujan selama 5 (lima) tahun terakhir, diketahui bahwa curah hujan
di Kabupaten Wonogiri mengalami puncaknya pada sekitar bulan Februari dan
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-11

sebaliknya mengalami waktu curah hujan terendah pada sekitar bulan Juli –
September.
Dari pencatatan stasiun penakar hujan yang ada di Kabupaten Wonogiri
selama tahun 2009 dapat diketahui bahwa Kabupaten Wonogiri memiliki curah hujan
46.027 mm/th. Data tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Wonogiri mempunyai
tipe curah hujan yang masuk klasifikasi sedang sehingga cukup bermanfaat bagi
penyediaan air kebutuhan air minum masyarakat maupun kebutuhan pertanian
Kabupaten Wonogiri khususnya wilayah tengah - utara.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-12

TABEL 2.4
JUMLAH HARI HUJAN DAN CURAH HUJAN
DI KABUPATEN WONOGIRI DIPERINCI PER BULAN TAHUN 2009

Sumber : Diolah dari BPS. 2009
Keterangan:*AlatRusak/TidakTercatat

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-13

II-13

2.1.2 Profil Demografi
Penduduk merupakan faktor yang sangat penting dalam sistem perencanaan.
Penduduk sebagai subyek dan obyek dalam menentukan kebutuhan ruang sebagai
wadah bagi aktivitas kegiatan. Penduduk dalam suatu ruang akan sangat berpengaruh
terhadap terbentuknya suatu pola dan fungsi aktivitas tertentu. Kondisi kependudukan
di wilayah Kabupaten Wonogiri meliputi struktur
umur,

tingkat

pendidikan

dan

persebaran

penduduk menurut jenis kelamin,
kepadatan.

Adapun

karakteristik

kependudukan yang ada di Kabupaten Wonogiri lebih lanjut akan dibahas sebagai
berikut :
A.

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Wonogiri dalam kurun waktu 5 tahun terakhir

dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 mengalami peningkatan, yaitu dari
1.121.454 jiwa menjadi 1.234.880 jiwa. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk yang
dirinci tiap Kecamatan di Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 2.5
JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2005-2009
No.

Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Pracimantoro
Paranggupito
Giritontro
Giriwoyo
Batuwarno
Karangtengah
Tirtomoyo
Nguntoronadi
Baturetno
Eromoko
Wuryantoro
Manyaran
Selogiri
Wonogiri
Ngadirojo
Sidoharjo
Jatiroto
Kismantoro
Purwantoro
Bulukerto*
Puhpelem
Slogohimo
Jatisrono
Jatipurno

Tahun
2005
66.791
21.013
24.782
47.138
21.541
24.608
56.649
27.959
51.302
49.340
31.306
41.647
54.126
87.190
59.497
47.480
43.085
39.603
58.936
36.070
21.144
53.628
67.511
40.346

2006
67.311
21.089
24.816
47.171
21.797
24.742
56.860
28.091
51.557
49.521
31.342
41.703
54.703
87.793
59.888
47.800
43.530
39.883
59.318
36.230
21.260
53.896
67.908
40.666

2007
73.668
20.608
24.617
49.030
21.318
24.423
62.013
28.832
55.680
50.858
32.584
42.915
57.558
89.885
64.918
49.265
45.391
42.842
60.748
37.139
22.385
58.288
70.489
43.483

2008
75.165
21.032
25.872
49.805
21.821
25.289
63.283
29.049
56.861
51.885
33.118
43.730
59.643
93.511
67.539
50.380
46.546
44.058
62.683
37.816
23.131
59.492
72.842
44.755

2009
76.088
21.339
26.511
50.437
22.048
25.686
64.083
29.538
57.892
52.596
33.486
44.440
61.184
95.802
68.997
51.285
47.192
44.964
63.826
38.870
23.549
60.611
74.100
45.773

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-14

No.

Kecamatan

Tahun
2005

2006

25.

2007

Girimarto
49.032
52.177
48.762
1.121.454 1.127.907 1.181.114
Jumlah
Sumber : Kabupaten Wonogiri dalam angka, 2010.

B.

2008
53.371
1.212.677

2009
54.583
1.234.880

Jumlah Penduduk Per Kecamatan Menurut Kepala Keluarga Dan Jenis
Kelamin Kabupaten Wonogiri 2009
Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri pada tahun 2009 adalah 1.234. 880

jiwa, yang terdiri dari 357.343 jiwa kepala keluarga, 620.385 jiwa laki-laki, 614.495 jiwa
perempuan. Secara lebih jelas mengenai jumlah penduduk di Kabupaten Wonogiri
setiap Kecamatan sebagai berikut :
TABEL 2.6
JUMLAH KEPALA KELUARGA DAN PENDUDUK PER KECAMATAN
MENURUT JENIS KELAMIN DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2009
Kepala
Penduduk
Keluarga
Laki-laki
Perempuan
1.
Pracimantoro
23,137
37,626
38,462
2.
Paranggupito
6,794
10,402
10,937
3.
Giritontro
8,139
12,985
13,526
4.
Giriwoyo
15,206
25,152
25,285
5.
Batuwarno
6,601
10,939
11,109
6.
Karangtengah
7,937
12,881
12,805
7.
Tirtomoyo
18,276
32,547
31,536
8.
Nguntoronadi
9,197
14,979
14,559
9.
Baturetno
16,315
29,04
28,852
10. Eromoko
15,761
26,183
26,413
11. Wuryantoro
9,797
16,521
16,965
12. Manyaran
12,648
21,986
22,454
13. Selogiri
16,702
30,916
30,268
14. Wonogiri
26,804
48,130
47,672
15. Ngadirojo
20,580
34,978
34,019
16. Sidoharjo
14,390
26,005
25,280
17. Jatiroto
13,663
23,688
23,504
18. Kismantoro
12,475
22,701
22,263
19. Purwantoro
17,804
32,069
31,757
20. Bulukerto*
11,143
19,540
19,330
21. Puhpelem
7,039
11,618
11,931
22. Slogohimo
16,653
30,625
29,986
23. Jatisrono
21,148
37,702
36,398
24. Jatipurno
13,133
23,402
22,371
25. Girimarto
16,001
27,770
26,813
Jumlah
357,343
620,385
614,495
Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010
No.

Kecamatan

Jumlah
76,088
21,339
26,511
50,437
22,048
25,686
64,083
29,538
57,892
52,596
33,486
44,440
61,184
95,802
68,997
51,285
47,192
44,964
63,826
38,870
23,549
60,611
74,100
45,773
54,583
1234,880

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-15

C.

Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Persebaran penduduk di Kabupaten Wonogiri yang memiliki 25 kecamatan

sebagian besar berada di Kota Wonogiri yang merupakan pusat kegiatan di Kabupaten
Wonogiri. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan
Karangtengah. Pada tahun 2002 terjadi pemekaran Kecamatan Bulukerto menjadi dua
kecamatan yaitu Kecamatan Bulukerto dan Kecamatan Puhpelem sehingga jumlah
penduduknya pun ikut terbagi menjadi dua.
Jika dilihat berdasarkan luas, tiap-tiap kecamatan memiliki kepadatan yang
berbeda. Kota Jatisrono memiliki kepadatan paling tinggi pada tahun 2007 - 2009 yaitu
423 KK atau 1.481 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2009, kepadatan penduduk
diperinci per kecamatan dapat dilihat dalam tabel berikut:
TABEL 2.7
KEPADATAN PENDUDUK DIPERINCI PER KECAMATAN PER KILOMETER
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007-2009
Tahun 2007
KK
Jiwa
1
Pracimantoro
157
518
2
Paranggupito
100
318
3
Giritontro
122
399
4
Giriwoyo
145
487
5
Batuwarno
123
413
6
Karangtengah
88
289
7
Tirtomoyo
187
667
8
Nguntoronadi
110
359
9
Baturetno
174
625
10
Eromoko
126
423
11
Wuryantoro
114
399
12
Manyaran
166
591
13
Selogiri
310
1.147
14
Wonogiri
301
1.084
15
Ngadirojo
206
696
16
Sidoharjo
238
861
17
Jatiroto
206
723
18
Kismantoro
166
613
19
Purwantoro
279
1.020
20
Bulukerto
259
917
21
Puhpelem
208
708
22
Slogohimo
245
909
23
Jatisrono
399
1.409
24
Jatipurno
223
784
25
Girimarto
246
837
Jumlah
4.898
17.196
Sumber Kab. Wonogiri dalam angka, 2010

No

Kecamatan

Tahun 2008
KK
Jiwa
188
529
125
325
154
420
176
495
154
422
105
299
222
680
131
361
212
638
150
431
139
406
199
602
372
1.189
356
1.128
248
724
286
881
250
741
204
631
343
1.053
320
933
260
732
294
927
480
1.456
264
807
290
856
5.922
17.666

Tahun 2009
KK
Jiwa
163
535
105
330
132
430
151
501
128
427
94
304
196
689
114
367
183
650
131
437
135
410
155
612
333
1.219
323
1.155
221
740
252
897
218
752
179
644
299
1.072
275
959
223
745
260
945
423
1.481
237
825
257
875
5.187
18.001

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-16

D.

Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan

rata-rata

penduduk

per

tahun

di

Kabupaten

Wonogiri

berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2007 sampai tahun 2009 adalah 3.07
%.Tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2009 per Kecamatan tertinggi di Kecamatan
Bulukerto dan terendah di Kecamatan Wuryantoro, serta selengkapnya dapat di lihat
pada tabel berikut :
TABEL 2.8
PERTUMBUHAN PENDUDUK PER KECAMATAN
DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007 - 2009
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kecamatan

Tahun 2007
Pertumbuhan

Tahun 2008
%

Pertumbuhan

Pracimantoro
6.357
9,44
Paranggupito
-481
-2,28
Giritontro
-199
-0,8
Giriwoyo
1.859
3,94
Batuwarno
-479
-2,2
Karangtengah
-319
-1,29
Tirtomoyo
5.153
9,06
Nguntoronadi
741
2,64
Baturetno
4.123
8
Eromoko
1.337
2,7
Wuryantoro
1.242
3,96
Manyaran
1.212
2,91
Selogiri
2.855
5,22
Wonogiri
2.092
2,38
Ngadirojo
5.030
8,4
Sidoharjo
1.465
3,06
Jatiroto
1.861
4,28
Kismantoro
2.959
7,42
Purwantoro
1.430
2,41
Bulukerto
909
2,51
Puhpelem
1.125
5,29
Slogohimo
4.392
8,15
Jatisrono
2.581
3,8
Jatipurno
2.817
6,93
Girimarto
3.145
6,41
Jumlah
53.207
4.72
Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010

1.497
424
1.255
775
503
866
1.270
217
1.181
1.027
534
815
2.085
3.626
2.621
1.115
1.155
1.216
1.935
677
746
1.204
2.353
1.272
1.194
31.563

Tahun 2009
%
2,03
2,06
5,1
1,58
2,36
3,55
2,05
0,75
2,12
2,02
1,64
1,9
3,62
4,03
4,04
2,26
2,54
2,84
3,19
1,82
3,33
2,07
3,34
2,93
2,29
2.67

Pertumbuhan
923
307
639
632
227
397
800
489
1.031
711
368
710
1.541
2.291
1.458
905
646
906
1.143
1.054
418
1.119
1.258
1.018
1.212
22.203

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-17

%
1,23
1,46
2,47
1,27
1,04
1,57
1,26
1,68
1,81
1,37
1,11
1,62
2,58
2,45
2,16
1,8
1,39
2,06
1,82
2,79
1,81
1,88
1,73
2,27
2,27
1.83

E.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Kelamin dan Umur
Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri pada tahun 2009 adalah 1.234.880 jiwa,

yang terdiri dari kelompok umur laki-laki dan perempuan dengan jumlah penduduk
perempuan di usia 60 tahun ke atas lebih banyak.
TABEL 2.9
PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
TAHUN 2009
Kelompok
Laki-laki Perempuan
Umur (tahun)
1.
0-4
31.156
29.235
2.
5-9
44.839
42.033
3.
10–14
45.008
42.060
4.
15–19
45.694
43.152
5.
20–24
45.957
44.534
6.
25–29
56.616
53.283
7.
30–34
53.912
48.433
8.
35–39
51.567
48.390
9.
40–44
49.178
49.282
10.
45–49
42.458
44.576
11.
50–54
37.138
38.228
12.
55–59
32.575
30.289
13.
60–64
22.648
25.481
14.
65–69
21.848
24.637
15.
70–74
15.959
19.602
16.
75+
23.832
31.280
Jumlah
620.385
614.495
Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010
No.

F.

Jumlah
60.391
86.872
87.068
88.846
90.491
109.899
102.345
99.957
98.460
87.034
75.366
62.864
48.129
46.485
35.561
55.112
1.234.880

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Secara umum hal yang masih perlu mendapatkan perhatian khusus adalah

peningkatan persentase penduduk untuk memiliki ijazah pada jenjang pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Hal ini dapat juga mengindikasikan bahwa kebutuhan
akan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi masih perlu memperoleh perhatian
besar.

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-18

TABEL 2.10
DATA PENDUDUK BERDASARKAN TAMATAN PENDIDIKAN
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2009

No

Tingkat Pendidikan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tidak/Belum Sekolah
Tidak Tamat Sekolah Dasar/SD/Sederajat
Tamat Sekolah Dasar/SD/Sederajat
Tamat Sekolah Lanjutan Pertama/SLP/Sederajat
Tamat Sekolah Lanjutan Atas/SLA/Sederajat
Tamat D1/D2
Tamat D3
Tamat D4/S1
Tamat S2
Tamat S3
Jumlah :
Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010

G.

Jumlah
Penduduk
218.674
185.202
461.546
187.309
150.755
6.425
9.197
14.962
734
76
1.234.880

%
17,71
15,00
37,38
15,17
12,21
0,52
0,74
1,21
0,06
0,01
100

Jumlah Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan
Sektor ketenagakerjaan merupakan satu faktor penting bagi pembangunan

ekonomi daerah yang pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran,
sehingga

berdampak

memperkecil

tingkat

kemiskinan

pada

masyarakat.

Sampai tahun 2010 (Semester I), jumlah angkatan kerja di Kabupaten Wonogiri
sebanyak 866.531 jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 317.021 jiwa (36,58%)
setengah penganggur, sedangkan 30.890 jiwa (3,56%) merupakan penganggur
terbuka. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 835.641 jiwa.
TABEL 2.11
PENDUDUK ANGKATAN KERJA, YANG BEKERJA DAN PENGANGGUR
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007 – 2010 (Semester I)
NO.
1
2
3
4
5

HAL
KETENAGAKERJAAN

2007

Angkatan Kerja
732.015
Usia Kerja
910.558
Penduduk yang Bekerja
708.527
Setengah Penganggur
237.004
Penganggur Terbuka
32.764
Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010

2008
840.497
979.197
808.981
295.714
31.516

2009
859.249
1.001.982
827.805
301.996
31.444

2010
866.531
1.012.817
835.641
317.021
30.890

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-19

H.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kemiskinan
Tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten Wonogiri di kelompokkan dalam

beberapa kelompok yaitu pra sejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III sejahtera
III+. Dari masing-masing kelompok tersebut, jumlah tingkat kesejahteraan keluarga
terbanyak adalah keluarga sejahtera III yaitu 98.194 pada tahun 2009, sedangkan jumlah
tingkat kesejahteraan keluarga terbanyak dan paling sedikit di tiap kecamatan dapat di
lihat pada tabel di bawah.

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-20

TABEL 2.12
TAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA PER KECAMATAN
SEKABUPATEN WONOGIRI KEADAAN TAHUN 2009

Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-21

I.

Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Sektor ketenagakerjaan merupakan satu faktor penting bagi pembangunan

ekonomi daerah yang pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran,
sehingga

berdampak

memperkecil

tingkat

kemiskinan

pada

masyarakat.

Sampai tahun 2010 (Semester I), jumlah angkatan kerja di Kabupaten Wonogiri
sebanyak 866.531 jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 317.021 jiwa (36,58%)
setengah penganggur, sedangkan 30.890 jiwa (3,56%) merupakan penganggur
terbuka. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 835.641 jiwa.
TABEL 2.13
PENDUDUK ANGKATAN KERJA, YANG BEKERJA DAN PENGANGGUR
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007 – 2010 (Semester I)
NO.
1
2
3
4
5

HAL
KETENAGAKERJAAN
Angkatan Kerja
Usia Kerja
Penduduk yang Bekerja
Setengah Penganggur
Penganggur Terbuka

2007

2008

732.015
910.558
708.527
237.004
32.764

840.497
979.197
808.981
295.714
31.516

2009

2010

859.249
866.531
1.001.982 1.012.817
827.805
835.641
301.996
317.021
31.444
30.890

Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010

J.

Struktur penduduk berdasarkan migrasi
Jumlah penduduk yang datang ke Kabupaten Wonogiri selama tahun 2009

sebanyak 24. 175 jiwa dengan nilai IMR 19,73 sedangkan untuk jumlah penduduk
yang pindah ke wilayah lain di luar Kabupaten Wonogiri sebanyak 6319 jiwa dengan
nilai OMR 5,16. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah
TABEL 2.14
RATA-RATA PENDUDUK DATANG TIAP 1000 PENDUDUK
TAHUN 2009
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kecamatan
Pracimantoro
Paranggupito
Giritontro
Giriwoyo
Batuwarno
Karangtengah
Tirtomoyo
Nguntoronadi
Baturetno
Eromoko

Penduduk
Datang
1168
315
865
551
387
425
1104
455
940
653

Penduduk
Akhir Juni 2009
75685
21222
26355
50152
21891
25513
63759
29319
57461
52370

IMR
15,43
14,84
32,82
10,98
17,68
16,66
17,32
15,52
16,36
12,47

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-22

No
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Penduduk
Datang
572
657
1987
3079
1701
978
543
970
1174
1151
438
1174
992
790
1194
24175
Wonogiri dalam angka, 2010

Kecamatan
Wuryantoro
Manyaran
Selogiri
Wonogiri
Ngadirojo
Sidoharjo
Jatiroto
Kismantoro
Purwantoro
Bulukerto
Puhpelem
Slogohimo
Jatisrono
Jatipurno
Girimarto
Jumlah
Sumber : Kab.

Penduduk
Akhir Juni 2009
33366
44087
60442
94793
68426
50897
46915
44664
63289
38618
23387
30020
73366
45288
54038
1225323

IMR
17,14
14,9
32,87
32,48
24,86
19,22
11,57
21,72
18,55
29,8
18,73
19,56
13,52
17,44
22,1
19,73

TABEL 2.15 .
RATA-RATA PENDUDUK PINDAH TIAP 1000 PENDUDUK
TAHUN 2009
Penduduk
Pindah
1
Pracimantoro
429
2
Paranggupito
102
3
Giritontro
164
4
Giriwoyo
320
5
Batuwarno
261
6
Karangtengah
69
7
Tirtomoyo
259
8
Nguntoronadi
57
9
Baturetno
174
10
Eromoko
98
11
Wuryantoro
208
12
Manyaran
102
13
Selogiri
488
14
Wonogiri
1146
15
Ngadirojo
501
16
Sidoharjo
279
17
Jatiroto
97
18
Kismantoro
158
19
Purwantoro
274
20
Bulukerto
122
21
Puhpelem
102
22
Slogohimo
332
23
Jatisrono
200
24
Jatipurno
62
25
Girimarto
315
Jumlah
6319
Sumber : Kab. Wonogiri dalam angka, 2010

No

Kecamatan

Penduduk
Akhir Juni 2009
75685
21222
26355
50152
21891
25513
63759
29319
57461
52370
33366
44087
60442
94793
68426
50897
46915
44664
63289
38618
23387
30020
73366
45288
54038
1225323

OMR
5,67
4,81
6,22
6,38
11,92
2,7
4,06
1,94
3,03
1,87
6,23
2,31
8,07
12,09
7,32
5,48
2,07
3,54
4,33
3,16
4,36
5,53
2,73
1,37
5,83
5,16

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-23

2.1.3

Profil Ekonomi

A.

Produk Domestik Regional Bruto
Berdasarkan data PDRB Atas dasar harga (Adh) berlaku pada kurun 2 tahun

terakhir dapat dianalisis PDRB per kapita yang merupakan indikasi kasar terhadap
pendapatan per kapita suatu daerah. PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2009
adalah sebesar Rp 5.734.448,11 (juta) sedangkan pada tahun 2010 mungkin menjadi
sebesar Rp 6.444.585,27 (juta). Lebih lengkap perkembangan PDRB atas dasar harga
berlaku dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 2.16
PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU 2000
KABUPATEN WONOGIRITAHUN 2009-2010 Satuan (Jutaan)

No

Tahun

Uraian

2009

2010

2.893.087,60

3.263.454,80

32.248,34

35.498,28

312.100,07

354.104,68

47.428,55

53.907,49

1

Pertanian

2

Pertambangan dan Penggalian

3

Industri Pengolahan

4

Listrik, Gas, dan Air Bersih

5

Bangunan

189.432,12

224.252,08

6

Perdagangan, Hotel dan Restoran

740.952,01

838.151,01

7

Pengangkutan dan Komunikasi

516.068,57

535.109,25

8

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

221.106,33

250.369,41

9

Jasa-Jasa

782.024,52

889.728,27

5.734.448,11

6.444.585,27

Jumlah

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto Kab. Wonogiri 2009-2010

PDRB atas dasar harga konstan tahun 2009 mencapai Rp 2.901.577,44
sedangkan

pada

tahun

2010

mencapai

Rp

2.992.794,29.

Lebih

lengkap

perkembangan PDRB atas dasar harga konstan dapat dilihat pada tabel berikut :

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-24

TABEL 2.17
PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000
KABUPATEN WONOGIRITAHUN 2009 – 2010 Satuan (Jutaan)
No

Uraian

Tahun
2009

2010

1.465.125,08

1.472.208,16

24.285,17

25.564,63

134.460,84

144.317,28

16.641,75

17.730,89

1

Pertanian

2

Pertambangan dan Penggalian

3

Industri Pengolahan

4

Listrik, Gas, dan Air Bersih

5

Bangunan

123.115,78

133.736,11

6

Perdagangan, Hotel dan Restoran

379.683,03

398.224,51

7

Pengangkutan dan Komunikasi

269.022,31

276.049,78

8

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

122.612,77

130.960,76

9

Jasa-Jasa

366.630,71

394.002,17

2.901.577,44

2.992.794,29

Jumlah

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto Kab. Wonogiri 2009-2010

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan PDRB atas dasar harga
konstan dari tahun 2009 ke tahun 2010 menunjukkan hasil yang baik karena berada
pada angka positif.
B.

Tingkat Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Laju ekonomi
Indeks Harga Konsumen (IHK) menggambarkan perubahan harga dari berbagai

barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat secara umum. Angka ini digunakan
untuk mengukur perubahan atau perbandingan antar variabel perekonomian. IHK
merupakan indikator ekonomi makro yang cukup populer untuk memberikan gambaran
tentang laju inflasi suatu wilayah/daerah. Perubahan IHK secara langsung akan
berhubungan dengan kemampuan daya beli masyarakat / konsumen, sehingga naikturunnya perubahan IHK akan mencerminkan pula naik-turunnya daya beli
masyarakat. Indek Harga Konsumen Kabupaten Wonogiri sampai dengan bulan Juni
tahun 2010 berdasarkan Tahun Dasar 2007 adalah 116,85. Laju Inflasi Kota Wonogiri
sampai dengan bulan Juni 2010 adalah 1,78 % atau relatif rendah. Gambaran
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-25

TABEL 2.18
PERKEMBANGAN IHK DAN INFLASI DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2006-2010
Komponen Inflasi

Satuan

2006

2007

2008

2009

2010 (Smt 1)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1. Indek Harga Konsumen
(ADH Tahun 2007 )

Indeks

94.22

100.00

111.55

114.81

116.85

%

8.86

6.13

11.54

2.89

1.78

2. Laju Inflasi
Sumber:

BAPPEDA Kab. Wonogiri. (2010). Kinerja Profil Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun
2010 (Semester I), Diambil seperlunya.

Gambar 2.1
Tren Laju Inflasi di di Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 dan Tahun 2009
Sumber: Pemerintah Kab. Wonogiri dan BPS Kab. Wonogiri. (2010). Indeks Harga
Konsumen dan Laju Inflasi Kota Wonogiri Tahun 2009, Diambil
seperlunya.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa, garis biru menggambarkan laju inflasi
tahun 2009 selama 12 (dua belas) bulan, dengan perbandingan kondisi bulan Januari Desember 2008 yang di gambarkan dengan garis warna kuning. Dalam grafik terlihat
bahwa Laju inflasi selama tahun 2009 relatif lebih rendah bila dibanding dengan inflasi
tahun 2008. Rata-rata inflasi sebulan sebesar 0,24% dengan deflasi terjadi 2 (dua) kali
yaitu pada awal tahun -0,47% dan di bulan November -0,15%;

sedangkan inflasi

tertinggi terjadi pada bulan September karena naiknya harga-harga kebutuhan pokok
di bulan puasa. Perbedaan yang sangat nyata dengan yang terjadi tahun 2008 terlihat

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-26

dari pergerakan grafik laju inflasi tahun 2008 bergaris orange yang sangat dinamis
yang puncak inflasinya terjadi di bulan Juni sebesar 2,69%.
C.

Pontensi Ekonomi Daerah
Sektor Pertanian
Luas lahan pertanian di wonogiri lebih dari 98.189 Ha, sangat potensial guna

pengembangan investasi baik untuk budidaya tanaman pangan maupun holtikultura.
Sektor pertanian telah didukung sarana irigasi sebanyak 3.970 unit dengan panjang
1.560 km. Produksi padi sawah tahun 2009 mengalami sedikit kenaikan dari 56,09
kw/ha menjadi 59,73 kw/ha dan padi gogo dari 32,89 kw/ha menjadi 9,86 kw/ha.
Sedangkan untuk palwija bervariasi untuk masing-masing komoditi. Beberapa
komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan antara lain jagung dengan
produksi rata-rata yang mampu mencapai 3.771.109 Kw jagung kering giling. Bahkan
jika dikelola dengan pola intensifikasi tingkat produksinya lebih banyak. Kemudian ada
ubi kayu, kedelai, dan kacang tanah. Ketersediaan pangan untuk padi dan jagung di
Kab. Wonogiri surplus masing - masing sebesar 298.9165 Kw padi dan 3.771.109 Kw
jagung. Dari skoring Ketahanan pangan Kab. Wonogiri masih dalam kategori aman
(hijau) meskipun di 1 kecamatan dalam kategori kuning. Kabupaten Wonogiri juga
memiliki areal lahan kering sekitar 65.381 ha yang potensial untuk pengembangan
tanaman perkebunan. Ditunjang dengan topografi tanahnya yang berada 300 601 dpl.
Komoditas perkebunan yang dapat dikembangkan antara lain mete, cengkeh dan
cincau/janggelan. Sementara untuk tanaman Produksi Pangan dapat dilihat dari tabel
berikut
TABEL 2.19
LUAS PANEN RATA-RATA PRODUKSI
DAN PRODUKSI BAHAN MAKANAN DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2010
No.

Jenis Tanaman

1 Padi sawah
2 Padi Gogo
3 Jagung
4 Ubi Kayu
5 Kacang tanah
6 Kedelai
7 Kacang hijau
8 Sorghum
9 Ketela rambat

Lauas Panen (ha)

Rata-Rata (kw/ha)

Produksi (kw)

47.970
12.569
64.976
63.337
44.078
25.739
551
687
173

59,73
38,26
58,04
170,08
12,46
13,65
7,37
57,35
180,57

2.865.267
123.898
3.771.109
10.772.082
549.227
351.241
4.064
6.894
31.239

Sumber data Wonogiri Dalam Angka 2010

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-27

Untuk tanaman holtikultura buah-buahan terjadi kenaikan produksi antara lain
alpokat dan jambu biji dibandingkan tahun 2008, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
TABEL 2.20
JUMLAH TANAMAN YANG PRODUKTIF DAN
PRODUKSI BUAH-BUAHAN DI KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN 2010
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jenis Tanaman

Jumlah Tanaman

Alpokat
Mangga
Rambutan
Jeruk
Sirsak
Sukun
Durian
Melinjo
Jambu biji
Sawo
Pepaya
Pisang
Nanas
Anggur
Blimbing
Duku/Langsat/Kokosan
Jambu air
Jeruk Besar
Jeruk Siam/Keprok
Manggis
Nangka/Cempedak
Markisa/Sikonyol
Pete
Jengkol

Tanaman Produktif

24.448
599.084
299.277
14.361
68.722
38.262
118.250
535.769
62.104
36.167
135.044
850.057
16.756
1.064
8.334
1.636
14.825
36.465
24.898
14.455
88.429
96
261.350
3.392

9.037
308.119
122.403
2.867
17.222
6.906
44.795
159.843
41.319
19.627
54.512
361.685
10.641
492
3.273
1.000
8.557
5.991
2.941
5.398
24.025
4
66.199
8

Produksi (kw)
6.743
90.879
34.079
272
2.392
2.650
36.528
24.817
8.844
5.599
8.470
74.819
321
117
1.141
980
2.392
3.511
500
1.851
8.663
272
11.413
2

Sumber data Wonogiri Dalam Angka 2010

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-28

Sektor Pertambangan
Kabupaten Wonogiri juga memiliki berbagai macam bahan galian. Diantaranya
emas, tembaga, mangan dan galena, serta galian non logam seperti batu gamping,
andesit, pasir kuarsa dan banyak lagi. Mereka Hidup dari Batu. Hidup dari "makan"
batu. Kiranya, idiom ini berlaku bagi sebagian penduduk di Kabupaten Gunung Kidul
(DI Yogyakarta) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah). Penambangan batu kapur
(karst) sebagai mata pencarian utama terus berlangsung, seiring hasil pertanian yang
tidak memadai. "Ora nambang watu yo ora mangan, lha tani mboten wonten hasile.
(Tidak menambang batu ya tidak makan. Bertani tidak ada hasilnya-Red)," tutur
Martono (60), warga Dusun Nangkasepet, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong,
Wonogiri. Bentang alam karst yang tandus dan tidak dialiri air menjadikan kekeringan
dan kegagalan panen saat musim kemarau merupakan "musibah" rutin bagi sebagian
warga. Bukan saja sawah tadah hujan milik warga mengalami kekeringan akibat tidak
turunnya hujan, namun juga sungai, telaga, dan sumur warga pun kering kerontang.
Hasil pertanian yang tidak menentu juga menyebabkan warga tidak memiliki kepastian
penghasilan. Terjadilah alih profesi sebagai pekerja jasa. Sekadar contoh, sebagian
besar pengusaha bus antarkota antarprovinsi di Jawa merupakan warga dari Wonogiri.
Uniknya, tidak semua perantau dari Pegunungan Seribu itu mau berlama-lama di
perantauan. Berbagai alasan dikemukakan, mulai dari penghasilan yang pas-pasan,
biaya hidup yang terlalu tinggi, kehidupan sosial yang tidak nyaman, hingga keinginan
untuk mati di tanah asal. Karena itu, lahan karst-bukan hanya milik warga tetapi juga
milik negara-pada akhirnya tetap dijadikan sandaran penghasilan, baik sebagai mata
pencarian utama, musiman, ataupun alternatif. Penambangan batu kapur rakyat
dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Di antaranya palu, bodem, dan pacul. Tiap
kelompok memiliki lahan sendiri, yang biasanya telah disepakati. Namun, ada pula
penambangan yang dilakukan secara perorangan. Hasil akhir dari penambangan jenis
ini, seperti di jalan Wonogiri-Pracimantoro Kilometer 7, berupa bahan untuk fondasi
(umpak) bangunan. Hal serupa terlihat pula pada penambangan batu kapur di sisi
barat Taman Wisata Air Wajahmungkur yang telah menggerus sisi kanan-kiri hotelhotel di kawasan itu.

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-29

TABEL 2.21
BANYAKNYA SIPD, LUAS AREAL DAN TENAGA KERJA
YANG ADA DI KECAMATAN KAB. WONOGIRI TH 2010
JENIS GALIAN : BATU GAMPING/KAPUR

Kecamatan
1. Giriwoyo
2. Eromoko
3. Puhpelem
Jumlah 2009

Jumlah
Perusahaan
SIPD Non
SIPD
6
3
16
3
7
4
29
10

Luar
areal
ha

Produksi


Tenaga
Kerja
Orang

-

1.944
4.560
2.367
8.880

45
114
56
215

JENIS GALIAN : TANAH LIAT
Jumlah
Luar
Tenaga
Produksi
Perusahaan areal
Kerja
Kecamatan
SIPD Non
ha

Orang
SIPD
1. Giriwoyo
10
43
15.500
270
2. Tirtomoyo
82
7
25.700
445
3. Kismantoro
0
50
11.500
175
4. Purwantoro
20
295
92.000
1.260
5. Bulukerto
0
250
61.000
825
6. Slogohimo
0
25
3.500
40
7. Girimarto
60
244
88.000
1.224
Jumlah 2009
172
914
0
297.200
4.239

JENIS GALIAN : BATU KALI/SIRTU
Jumlah
Luar
Tenaga
Produksi
Perusahaan areal
Kerja
Kecamatan
Non
SIPD
ha

Orang
SIPD
1. Giriwoyo
1
44
16.200
6
2. Tirtomoyo
1
4
1.900
7
3. Baturetno
0
3
1.100
5
4. Eromoko
0
15
5.500
20
5. Wuryantoro
0
10
3.700
15
6. Wonogiri
1
44
16.500
67
7. Ngadirojo
5
0
2.500
45
8. Kismantoro
0
18
7.000
22
9. Purwantoro
0
20
7.500
25
10. Puhpelem
0
5
2.000
15
11. Jatipurno
0
30
10.000
40
12. Girimarto
0
17
6.000
20
Jumlah 2009
8
210
0
79.900
287

LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Tahun 2011-2016
Kabupaten Wonogiri

II-30

JENIS GALIAN : ANDESIT
Jumlah
Luar
Tenaga
Produksi
Perusahaan areal
Kerja
Kecamatan
Non
SIPD
ha

Orang
SIPD
1. Giriwoyo
1
0
1.440
12
2. Baturetno
1
0
1.440
11
3. Eromoko
0
2
2.880
10
4. Selogiri
0
5
7.500
10
5. Wonogiri
2
2
20.500
32
Jumlah 2009
4
9
0
33.760
75

JENIS GALIAN : BATU SPLIT
Jumlah
Luar
Tenaga
Produksi
Perusahaan areal
Kerja
Kecamatan
Non
SIPD
ha

Orang
SIPD
1. Tirtomoyo
1
1
6.500
20
2. Ngadirojo
6
0
54.500
60
3. Sidoharjo
0
1
3.500
5
4. Puhpelem
0
1
2.500
5
Jumlah 2009
7
3
0
67.000
90
Sumber Data : Wonogiri Dalam Angka 2010

Sektor Industri Pengolahan
Jumlah industri sedang dan besar yang dicatat oleh BPS di Kab. Wonogiri
sebanyak 29 usaha. Yang dimaksud dengan industri sedang adalah industri
pengolahan yang memperkerjakan karyawan 20 -99 orang dan industri besar yang
memperkerj