BANK BTN SYARIAH CABANG SEMARANG PERIODE TAHUN 2012-2015 SKRIPSI

  

ANALISIS PENGARUH EQUIVALENT RATE TABUNGAN

MUDHARABAH TERHADAP JUMLAH NASABAH PADA

BANK BTN SYARIAH CABANG SEMARANG

PERIODE TAHUN 2012-2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

  

Oleh

:

  

ISTIKOMAH

NIM. 21312077

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH (PS)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

KEMENTRIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706 fax. (0298) 323433 Salatiga 50721 Website: www.http//iainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari: Nama : Istikomah NIM : 213-12-077 Jurusan : Perbankan Syariah S1 Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Judul Skripsi : Pengaruh Equivalent Rate Tabungan Mudharabah terhadap

  Jumlah Nasabah pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang Periode Tahun 2012-2015.

  Dapat diajukan dalam sidang munaqosyah Skripsi. Demikian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, Agustus 2016 Pembimbing, Abdul Aziz N.P, S.Ag.,MM NIP. 19701028 200003 1 001

KEMENTRIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706 fax. (0298) 323433 Salatiga 50721 Website: www.http//iainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EQUIVALENT RATE TABUNGAN MUDHARABAH TERHADAP JUMLAH NASABAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)

  SYARIAH CABANG SEMARANG PERIODE TAHUN 2012-2015 DISUSUN OLEH:

  ISTIKOMAH NIM. 213-12-077

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal.........................2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Ekonomi Syariah

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati Penguji I : H. Abdul Aziz NP, S.Ag. MM Penguji II : Dr. A. Mifdlol, Lc, M. SI Penguji III : Qi Mangku B, LC., M.SI

  Salatiga, September 2016 Dekan Dr. Anton Bawono, M.Si NIP. 19740320 200312 1 001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ISTIKOMAH NIM : 213-12-077 Jurusan : Perbankan Syariah S1 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul Skripsi Pengaruh Equivalent Rate Tabungan Mudharabah terhadap Jumlah Nasabah pada Bank Tabungan

  Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

  Salatiga, 22 Agustus 2016 Penulis, Istikomah NIM.213-12-077

  

MOTTO

~¥~

~ Niat dan kuatkan tekat dalam kesabaran maka kelapangan begitu dekat ~

  

Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS Al-Insyrah: 5-6)

Barang siapa yang berikhtiar dan bertawakkal kepada Allah

niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya (QS At-Talaaq: 3)

~¥~

  

~ Allah selalu memberikan harapan dibalik keputus-asaan ~

Karena cinta kasih dari Allah dan Orang tersayang

Merupakan kekuatan utama dalam melakukan segala sesuatu

Maka jangan berhenti berusaha hanya karena rintangan

  

Percayalah bahwa hasil tak akan menghianati usaha

~¥~

  

PERSEMBAHAN

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menuntun semua jalan hambaNya, yang telah melimpahkan kemurahan-Nya dan memberikan kemudahan untuk menyelesaikan Skripsi ini. Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:

  1. Ibu dan Ayah saya yang telah membesarkan saya, terutama ibu saya yang selalu berjuang dan mendukung setiap langkah dan pilihan saya, memberikan dukungan, semangat, segala do’a dan kasih sayang.

  2. Kakak saya Suryani yang telah menjadi kakak yang sangat baik dan telah membantu saya dalam keadaan apapun dan untuk Fajar adik saya.

  3. Teman-teman yang selalu mendukung setiap langkah saya.

  4. Bapak dan Ibu dosen Institut Agama Islam Negeri yang selama ini sabar mendidik saya. Terimakasih atas kebaikan Bapak dan Ibu yang telah membantu saya dalam kesulitan terutama ketika saya belajar berorganisasi.

  5. Teman-teman Perbankan Syariah S1 angkatan 2012.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan dapat penulis susun dalam laporan

  Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Equivalent Rate Tabungan Mudharabah terhadap Jumlah Nasabah pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang Periode Tahun 2012-2015

  ” dengan lancar. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak, Skripsi ini t idak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E, M.Si. selaku Dekan FEBI IAIN Salatiga.

  3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.

  4. Bapak Abdul Aziz N.P, S.Ag M.M. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar meluangkan waktu dan pemikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Skripsi ini.

  5. Bapak/Ibu dosen atas ilmu yang diberikan.

  6. Ibu, Bapak, Kakak, Adik dan seluruh keluarga.

  Semoga semua amal baik mereka dicatat sebagai amalan yang terbaik oleh Allah SWT, Amin. Akhirnya harapan peneliti semoga apa yang terkandung dalam penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.

  Salatiga, 21 Agustus 2016 Penulis, Istikomah

  

ABSTRAK

  Istikomah. Analisis Pengaruh Equivalent Rate Tabungan Mudharabah terhadap

  Jumlah Nasabah pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan

  Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Bpk Abdul Aziz N.P. S.Ag.,MM Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti tentang pengaruh equivalent rate tabungan mudharabah terhadap jumlah nasabah pada Bank Tabungan Negara (BTN)

  Syariah Cabang Semarang.

  Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu (time series) pada periode waktu tahun 2012-2015. Populasi sekaligus dijadikan sampel terdapat 48 data penelitian berupa data internal bulanan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang. Analisis penelitian menggunakan model regresi common effect (ordinary least square) dengan alat analisis eviews 9.

  Hasil dari penelitian ini adalah equivalent rate tabungan mudharabah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap jumlah nasabah pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang. Hasil regresi dalam model penelitian ini equivalent rate tabungan mudharabah memiliki pengaruh terhadap jumlah nasabah sebesar 31%. Sedangkan sisanya (100%-31%) 69% dijelaskan oleh variabel diluar model. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk dikembangkan lagi agar lebih baik dengan menambah variabel lain yang berpengaruh terhadap jumlah nasabah.

  Kata Kunci: Equivalent Rate, Jumlah Nasabah

  

DAFTAR ISI

Hlm.

  Halaman Judul i ……..........................................................................................

  Persetujuan Pembimbing ………...................................................................... ii Pengesahan Kelulusan ...................................................................................... iii Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................ iv Motto ................................................................................................................ v Persembahan ..................................................................................................... vi Kata Pengantar ................................................................................................. viii Abstrak ............................................................................................................. ix Daftar Isi ........................................................................................................... xii Daftar Tabel ...................................................................................................... xiii Daftar Gambar .................................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN

   1 A.

  1 Latar Belakang ............................................................................

  B.

  11 Rumusan Masalah .......................................................................

  C.

  12 Tujuan ……..................................................................................

  D.

  12 Manfaat ……................................................................................

  E.

  12 Sistematika Penulisan ..................................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  15 A.

  15 Telaah Pustaka .............................................................................

  B.

  17 Kerangka Teori ……....................................................................

  1.

  20 Equivalent Rate Tabungan Mudharabah .............................

  2.

  31 Jumlah Nasabah ....................................................................

  C.

  35 Kerangka Penelitian ....................................................................

  D.

  36 Hipotesis Penelitian .....................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN

  37 A.

  37 Jenis dan Pendekatan Penelitian ….............................................

  B.

  37 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ...................................

  C.

  38 Teknik Pengumpulan Data …......................................................

  D.

  39 Sumber Data …………………………........................................

  E.

  39 Definisi Konsep dan Operasional ...............................................

  F.

  40 Teknik Analisis Data …………………………………………...

  1.

  41 Uji Stasioneritas ...................................................................

  2.

  41 Analisis Regresi Linier Berganda ........................................

  3.

  42 Uji Statistik ..........................................................................

  4.

  43 Uji Asumsi Klasik ................................................................

  G.

  44 Alat Analisis ................................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  46 A.

  46 Deskripsi Objek Penelitian …......................................................

  1.

  46 Gamabaran Umum Bank BTN Syariah …………………...

  2.

  54 Deskripsi Data ......................................................................

  3.

  54 Deskripsi Statistik ................................................................

  B.

  57 Analisis Data ...............................................................................

  1.

  57 Uji Stasioneritas Data ..........................................................

  2.

  58 Analisis Regresi Linear Berganda .......................................

  3.

  59 Uji Statistik ..........................................................................

  2 i) ) .....................................

  59 Uji Koefisien Determinasi (R ii) test (Uji Secara Individu) .........................................

  60 Uji t 4.

  62 Uji Asumsi Klasik …............................................................ i.

  62 Uji Multikolinieritas ..................................................... ii.

  63 Uji Heteroskendastisitas................................................ iii.

  64 Uji Autokorelasi.............................................................

  C.

  Pembahasan ................................................................................. 65

BAB V PENUTUP

  68 A.

  68 Kesimpulan .................................................................................

  B.

  69 Saran ............................................................................................ Daftar Pustaka

  70 ……………………………………………………………….. Lampiran

  

DAFTAR TABEL

  56

  64

  64

  63

  63

  62

  61

  59

  57

  56

  55

  Halaman Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11

  16

  11

  Tabel Durbin Watson Tingkat Signifikan 0,05 ....................

  Durbin Watson Test ..............................................................

  Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi ......... Hasil Uji White ..................................................................... Koefisien Hasil Uji White .....................................................

  t-test ...................................................................................... r 2 pada Variabel Equivalent Rate Tabungan Mudharabah ………..

  Daftar Jumlah Nasabah Tabungan BTN Prima iB ............... Daftar Equivalent Rate Tabungan Prima BTN iB ................ Deskripsi Statistik Variabel Dependen dan Independen ….. Hasil Pengujian Unit Root pada Level .................................. Model Regresi Common Effect (OLS )..................................

  Review Penelitian Terdahulu ................................................

Tabel 4.12 Daftar Jumlah Nasabah Tabungan BTN Prima iB ...............

  65

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 2.1 Kerangka Model Penelitian..............................................

  35

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah tergolong cepat

  dan salah satu alasannya adalah adanya keyakinan yang kuat dari kalangan masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba yang dilarang dalam agama islam. Dengan didorong munculnya UU. No.

  10 Tahun 1998 tentang perubahan UU. No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan syariah, untuk memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak menerima konsep bunga. Dengan ditetapkan sistem perbankan syariah yang berdampingan dengan sistem perbankan konvensional, mobilitas masyarakat dapat dilakukan secara lebih luas terutama dari segmen yang selama ini belum dapat tersentuh oleh sistem perbankan konvensional yang menerapkan sistem bunga (Sudarsono, 2003: 23-24).

  Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan lembaga yang memiliki sistem pelaksanaannya berdasarkan hukum islam yaitu adanya larangan untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman atau riba. Dalam hal ini perbankan memiliki suatu sistem yang disebut bagi hasil yang merupakan sebuah usaha yang dibangun berdasarkan kesepakatan antara pemodal dan pengusaha untuk memberikan pembagian hasil berdasarkan persentase tertentu dari hasil utama. Kesepakatan ini dilakukan secara adil dan transparan (Yaumuddin, 2010:5).

  Munculnya bank syariah dalam sistem keuangan dan moneter di Indonesia sebagai respon atas kebutuhan masyarakat yang mayoritas beragama Islam yang berkeinginan melakukan aktivitas pada berbagai aspek kehidupan sesuai ajaran Islam. Bahkan di negara-negara muslim perbankan syariah dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, melarang penggunaan bunga, dan memberikan imbalan berupa bagi hasil dalam aktifitas usahanya. Pelaksanaan kegiatan usaha dan jasa-jasa yang diberikan perbankan syariah memiliki kesamaan dengan perbankan konvensional, baik perbankan syariah maupun perbankan konvensional bersaing untuk melakukan penetrasi pasar demi memenangkan konsumen dan mencapai tujuan usaha (Arifin, 2007: 3).

  Prospek dan kesempatan perbankan syariah di masa datang nampak cerah, positif dan menjanjikan. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia berdiri pada tahun 1991, dan mulai beroperasi pada tahun 1992 merupakan bank yang menjadi pelopor berdirinya bank syariah lain di Indonesia. Krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan industri perbankan mengalami pasang surut, hampir seluruh bank di Indonesia mengalami kebangkrutan bahkan banyak bank yang mengalami likuidasi. Namun, Bank Muamalat Indonesia sebagai satu-satunya bank syariah di Indonesia saat itu mampu mempertahankan eksistensinya di tengah krisis ekonomi yang melanda (Zulkifli. 2004: 105).

  Sejak diawal tahun 1970-an gagasan pendirian bank syariah telah dimunculkan pada masa itu, yaitu masa awal pemulihan ekonomi Indonesia pasca pemberontakan G 30 S PKI serta awal penataan pembangunan ekonomi Indonesia di masa orde baru. Sebelum krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997/1998 pembahasan dan pengkajian bank syariah telah dilakukan dengan serius, termasuk telah dilakukan penelitian tentang konsep perbankan syariah.

  Pasca krisis moneter tersebutlah para pakar perbankan serta birokrat mulai melihat bahwa persoalan perbankan syariah perlu dipelajari dan diaplikasikan dengan serius di Negara Indonesia (Fahmi, 2014: 29).

  Perbankan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan dengan pesat, masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut bank syariah. Dengan di awali berdirinya pada tahun 1991 oleh bank yang diberi nama Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai pelopor berdirinya perbankan yang berlandaskan sistem syariah, kini bank syariah yang tadinya diragukan akan sistem operasionalnya kini telah menunjukkan angka kemajuan yang tinggi (Arifin, 2007: 1).

  Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan, dan tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemenang sahamnya, surat berharga, peminjam, dan para penyimpan dana di bank-bank syariah (Zulkifli. 2004: 107).

  Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, melarang penggunaan bunga, dan memberikan imbalan berupa bagi hasil dalam aktivitas usahanya. Pelaksanaan kegiatan usaha dan jasa-jasa yang diberikan perbankan syariah memiliki kesamaan dengan perbankan konvensional, baik perbankan syariah maupun perbankan konvensional bersaing untuk melakukan penetrasi pasar demi memenangkan konsumen dan mencapai tujuan usaha (Muhammad 2002: 73).

  Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan kepercayaan dari masyarakat terutama nasabah sehingga kelangsungan sektor perbankan sebagai urat nadi perekonomian dapat berjalan terus. Untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat maka sektor perbankan harus dikelola secara profesional mulai dari segi pelayanan, strategi pemasaran yang baik. Segi keuangan yang harus dikelola dengan prinsip kehati-hatian, serta perbankan juga harus inovatif dalam menciptakan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat agar perbankan dapat bersaing dengan bank-bank lainnya dan tetap dipercaya masyarakat. Pada dasarnya pola perhitungan bagi hasil dalam islam ada dua macam, yaitu bagi hasil untung (profit sharing) dan bagi pendapatan (revenue sharing). Perhitungan bagi hasil hanya dapat dilakukan setelah proyek selesai, atau setelah berakhirnya suatu periode perhitungan pendapatan tertentu, misalnya setiap akhir bulan, akhir tahun, ataupun lainnya sesuai kesepakan. Pada awal perjanjian ditentukan adalah penetapan nisbah (ratio) bagi hasil. Nilai nominal hasil tergantung dari besarnya keuntungan proyek yang belum diketahui (Arifin, 2009:22).

  Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dari nasabah untuk men ggunakan jasa perbankan syari’ah, sangat penting diperhatikan oleh pihak manajemen perbankan demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut. Diminati atau tidaknya suatu lembaga keuangan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sifatnya psikologis yang menyangkut aspek-aspek perilaku, sikap dan selera. Dan bukan hanya faktor psikologis saja, ada banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa lembaga keuangan syari’ah. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan jasa layanan perbankan adalah konsumsi, pendapatan, produk, atau jenis tabungan, lokasi, pelayanan, kesadaran masyarakat dan promosi. Termasuk juga didalamnya religius stimuli yang merupakan faktor pengetahuan dan pengamalan keberagaman yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan ekonomi (Rachmawati, 2008: 48).

  Seperti halnya bank konvensional, bank syariah juga memiliki produk perbankan yang lengkap, mulai dari penghimpunan dana, penyaluran dana dan produk jasa perbankan. Transaksi di perbankan syariah dilakukan atas dasar akad (kontrak perikatan). Kegiatan usaha bank umum syariah adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan (tabungan, giro, dan deposito), penyaluran dana (murabahah, mudharabah, musyarakah, dan lainnya) serta produk jasa perbankan (Muhammad 2002: 75).

  Salah satu peranan penting sebuah bank adalah kemampuan dalam menghimpun dana pihak ketiga dapat berupa tabungan, deposito ataupun giro.

  Dalam hal ini, bank syariah menggunakan instrumen nisbah bagi hasil yang dalam bentuk lainnya dinyatakan dengan istilah equivalent rate dalam menarik nasabah untuk menyimpan dananya di bank syariah. Instrumen

  

equivalent rate di bank syariah tentunya berbeda dengan bunga di bank

  konvensional yang bersaing dengan sangat kompetitif dalam menetapkan suku bunga simpanan yang sangat menarik dalam menggaet calon nasabah dan pembagian keuntungan ditentukan di awal yaitu dengan menghitung jumlah beban bunga dari dana yang disimpan atau dipinjam dan sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat suku bunga akan diikuti dengan naiknya bunga simpanan dan bunga pinjaman (Wiroso 2009: 113).

  Pada jenis tabungan yang memiliki sistem bagi hasil adalah tabungan

  

mudharabah . Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang dijalankan

  berdasarkan akad mudharabah. Bank bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Bank sebagai mudharib memiliki kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang sesuai dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati- hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya (Adityawarman 2004: 273- 275).

  Kecenderungan penggunakan sistem bunga (interest) lebih bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kepentingan pribadi, sehingga kurang mempertimbangkan dampak sosial yang ditimbulkannya. Berbeda dengan sistem bagi hasil (profit sharing), sistem ini berorientasi pemenuhan kemaslahatan hidup umat manusia (Sudarsono, 2003: 11-12).

  Bagi hasil merupakan langkah inovasi lembaga keuangan syariah yang tidak hanya sesuai dengan etos budaya bangsa. Namun lebih dari itu bagi hasil merupakan langkah keseimbangan sosial dalam memperoleh kesempatan pendapatan ekonomi. Dengan demikian, sistem bagi hasil dapat dikatakan sebagai konsep yang mempunyai unsur keadilan, dimana tidak ada suatu pihak yang dirugikan. Sehingga besarnya benefit yang diporoleh deposan sangat tergantung kepada kemampuan bank dalam menginvestasikan dana- dananya (Wiroso, 2001: 95).

  Sedangkan equivalent rate ketentuan keuntungan ditentukan besar kecilnya hasil suatu usaha. Pembagian porsi keuntungan dihitung sesuai nisbah bagi hasil yang didasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh maka dari itu semakin besar jumlah pembagian laba yang dibagikan kepada nasabah. Oleh karena itu persaingan yang dialami bank syariah saat ini tidak hanya sesama bank syariah saja, namun juga terhadap bank-bank konvensional Untuk terus merebut pasar mengambang yang sangat besar jumlahnya, bank syariah harus mampu berkompetisi secara sehat, yaitu menerapkan sistem bagi hasil atau dengan equivalent rate yang dapat bersaing dengan bunga bank konvensional (Arifin, 2009:22).

  Equivalent rate nisbah bagi hasil adalah indikasi tingkat imbalan dari

  suatu penanaman dana atau penghimpunan dana bank pelapor. Equivalent rate juga berarti tingkat pengembalian atas investasi yang telah ditanamkan.

  

Equivalent rate peranannya sama dengan bunga pada bank konvensional,

  yaitu memberikan gambaran seberapa besar tingkat pengembalian atas investasi yang ditanam. Bedanya, bunga langsung diperjanjikan di awal kontrak sebelum investasi berjalan. Sedangkan equivalent rate dihitung oleh pihak bank setiap akhir bulan setelah investasi yang dijalankan memberikan hasil. Nasabah dapat melihat berapa equivalent rate bulan yang lalu untuk memberikan perkiraan berapa equivalent rate bank pada bulan berjalan (Arifin, 2009: 28).

  Dalam penerapannya, terdapat perbedaan bagi hasil dengan equivalent

  

rate. Jadi misalnya jika suatu bank menyatakan bahwa bagi hasil bulan

  kemarin setara dengan 12% tetap saja tidak dapat menentukan berapa besaran bagi hasil pada bulan yang akan datang. Jika nisbah bagi hasil misalnya 60%:40% hasil dari bagi hasil di masa datang kemungkinan bisa kurang atau bisa lebih dari 12%, semuanya tergantung dari pendapatan bank. Hal seperti ini merupakan praktik yang umum di bank syariah di Indonesia (Susanti, 2015: 114).

  Penyebutan equivalent rate hanya untuk mempermudah nasabah dalam memperkirakan bagi hasil saja, dan bukan bagi hasilnya. Jika equivalent rate sama dengan bagi hasil di masa yang akan datang berarti bagi hasil tersebut sudah dipastikan di awal, hal tersebut berarti riba. Jadi dapat dilihat bahwa penentuan equivalent rate adalah setelah bagi hasil dari usaha pada bulan tersebut didapat untuk kemudian dihitung. Bukan diperjanjikan dari awal seperti yang dilakukan bank konvensional yang biasa dikenal dengan bunga (Susanti, 2015: 115).

  Walaupun equivalent rate tidak dapat dijadikan patokan dalam menentukan equivalent rate yang akan datang namun, setidaknya equivalent

  

rate dapat memberikan gambaran pada nasabah tentang kinerja bank dalam

  mendapatkan keuntungan pada setiap investasinya. Nasabah juga dapat menaksir dan memperkirakan berapa besaran equivalent rate yang akan datang dengan melihat equivalent rate yang lalu. Karena biasanya dalam kondisi ekonomi yang stabil, pergerakan equivalent rate dari bulan ke bulan yang akan datang hanya berkisar pada 0 - 1% saja. Hal ini dikarenakan pada kondisi ekonomi yang stabil. Dalam artian tidak ada hal-hal yang dapat menganggu kelancaran perputaran sendi perekonomian. Sehingga apabila suatu usaha berjalan pada suatu kondisi perekonomian yang stabil, maka hasil usaha tersebut akan stabil, tidak terjadi fluktuasi yang ekstrim (Susanti, 2015: 115).

  Di Indonesia faktor utama masyarakat memilih bank syariah karena dua alasan terbesar masyarakat, yaitu kesesuaian dengan syariat islam dan keinginan agar terhindar dari riba (Arifin. 2007:4).

  Pada tabungan mudharabah selain kepada nisbah bagi hasilnya, nasabah perbankan syariah akan melihat prosentase dari equivalent rate yang diperoleh bank sebagai indikator dalam menilai tingkat keuntungan yang diperoleh. Besarnya equivalent rate sangat tergantung dari besarnya pendapatan atau keuntungan yang diperoleh oleh perbankan syariah serta sesuai dengan kinerja operasionalnya. Hal itu akan menentukan seseorang dalam menentukan keputusan untuk menjadi nasabah untuk menabung pada suatu bank.

  Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan perkembangan nasabah tabungan mudharabah BTN pada bulan Januari 2012 sampai bulan Desember 2015:

Tabel 1.1 Daftar Jumlah Nasabah Tabungan Prima BTN iB Bank BTN Syariah Cabang Semarang Periode Tahun 2012-2015 Bulan Jumlah Nasabah (Tahun) 2012 2013 2014 2015

  23

  70

  85 Agustus 130

  

77

98 120 September

  57

  

89

  40

  24 Oktober

  65

  

76

  11 November

  92

  67

  

59

  22

  15 Desember

  55

  

65

  34

  13 Sumber: Data Internal BTN Syariah Cabang Semarang

  Selain itu pada tanggal 16 Desember 2013 Bank Tabungan Negara (BTN) mendapatkan penghargaan yaitu the most trust companies 2013 dari Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan majalah SWA. Penghargaan ini merupakan yang ketiga kalinya diterima oleh Bank BTN. Ini menjadi catatan bagi BTN sekaligus moment yang tepat pada saat implementasi Good Corporate Governance (GCG) menjadi perhatian banya

  

81

  

99

73 131 Juli

  Januari

  

84

  13

  

76

  44

  20 Februari

  6

  

73

  78

  23 Maret

  13

  46

  11

  14 April

  13

  

46

  33

  16 Mei

  6

  

74

  56

  54 Juni

  Berdasarkan latar belakang diatas penelitian yang dilakukan pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang mengenai jumlah nasabah merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Menimbang dari jumlah nasabah tabungan mudharabah yang fluktuatif pada Bank Tabungan Negara

  (BTN) Syariah Cabang Semarang. Peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah nasabah dengan menggunakan pengukuran variabel

  equivalent rate dari tabungan mudharabah. Berdasarkan penjelasan diatas

  maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Pengaruh

  Equivalent Rate Tabungan Mudharabah terhadap Jumlah Nasabah pada Bank Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang Periode Tahun 2012-2015 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas dapat diambil rumusan masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

  “Apakah equivalent rate tabungan mudharabah berpengaruh terhadap jumlah nasabah pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang?

  ” C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yaitu untuk mengetahui apakah equivalent rate tabungan mudharabah berpengaruh terhadap jumlah nasabah Bank BTN Syariah Cabang Semarang.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi penulis a.

  Untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  b.

  Menumbuhkan sikap profesionalisme kerja melalui berfikir dan meningkatkan daya penalaran dalam melakukan penelitian, perumusan, dan penyelesaian masalah secara ilmiah.

2. Bagi IAIN Salatiga

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan menjadi referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkannya.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan. Sistematika penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut;

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini dimulai dengan sub bab telaah pustaka untuk memaparkan penelitian sejenis yang pernah dilakukan guna mengetahui posisi penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang yaitu jenis dan pendekatan penelitian; populasi, sampel dan teknik sampling; teknik pengumpulan data; sumber data; definisi konsep dan operasional; teknik analisis data; alat analisis data.

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisanya yang meliputi deskripsi objek penelitian yaitu deskripsi data dan analisis data dan pembahasan yang mengenai interpretasi hasil analisis.

  BAB V PENUTUP Bab penutup terdiri dari kesimpulan dan saran yang dianggap berguna. Kesimpulan merupakan jawaban dari pokok-pokok masalah yang telah dikemukakan pada bab pertama. Kemudian saran berisi masukan-masukan yang ditujukan bagi pihak yang berkepentingan yang terkait dengan penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Rubianto (2007) tentang Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadap Jumlah Nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Kesimpulan yang didapat adalah tingkat bagi

  hasil berpengaruh positif terhadap jumlah nasabah pada PT. BMI Cabang Medan artinya jika tingkat bagi hasil naik maka jumlah nasabah akan mengalami kenaikan pula.

  Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2007) tentang hubungan antara ekuivalen rate produk simpanan dan penempatan dana syariah dengan jumlah nasabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semua variabel independent secara signifikan atau besarnya ekuivalen rate benar-benar mempengaruhi jumlah nasabah Bank Muamalat Indonesia, dengan pengecualian untuk variabel deposito 3 bulan menghasilkan keofisien regresi yang tidak signifikan atau ekuinvalen rate yang dihasilkan mempengaruhi jumlah nasabah tetapi tidak terlalu signifikan. Koefisien determinasi menghasilkan 86,5 % perkembangan jumlah nasabah dipengaruhi ekuivalen rate yang dihasilkan, selain itu dengan hasil uji anova memperkuat analisis koefisien yang dihasilkan bahwa ekuivalen rate dari masing-masing produk berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan jumlah nasabah.

  Penelitian dilakukan oleh Fadri dan Syahwir (2012) tentang analisis pengaruh ekuivalen nisbah bagi hasil tabungan dan frekuensi pencairan pembiayaan terhadap jumlah nasabah baru pada BSM KCP Kota Solok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekuivalen bagi hasil tabungan dan frekuensi pencairan pembiayaan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah nasabah baru pada BSM KCP Kota Solok.

  Penelitian yang dilakukan oleh Imran Nur (2013) tentang Pengaruh Bagi Hasil Tabungan Dan Pembiayaan Terhadap Jumlah Nasabah Baru Bank Muamalat Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bagi hasil tabungan, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah menunjukkan pengaruh yang negatif signifikan terhadap jumlah nasabah baru. Sedangkan pembiayaan murabahah menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap meningkatnya jumlah nasabah baru pada Bank Muamalat Indonesia Jayapura.

  Berikut ini adalah review dari penelitian terdahulu jika disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 1.

  Prasetyto Rubiyanto ( 2007)

  Pengaruh tingkat bagi hasil terhadap jumlah nasabah deposito pt. bank muamalat indonesia cabang medan

  Bagi hasil, dan jumlah nasabah Tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap jumlah nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan

  2. Sukma Wijaya (2007) Hubungan antara ekuivalen rate produk simpanan dan penempatan dana syariah dengan jumlah

  Ekuivalen rate produk simpanan, penempatan dana, dan jumlah nasabah

  Perkembangan jumlah nasabah dipengaruhi ekuivalen rate yang dihasilkan, selain itu dengan hasil uji anova memperkuat analisis koefisien yang dihasilkan bahwa ekuivalen rate indonesia, Tbk terhadap perkembangan jumlah nasabah.

  

3. Analisis pengaruh Ekuivalen bagi Ekuivalen bagi hasil tabungan

Ahady Fadri, Coki Ahmad Syahwir ekuivalen nisbah hasil tabungan, dan frekuensi pencairan (2012) bagi hasil tabungan Frekuensi pembiayaan mempunyai dan pencairan pengaruh positif dan Frekuensi pencairan pembiayaan dan signifikan terhadap jumlah pembiayaan jumlah nasabah nasabah baru pada BSM KCP terhadap jumlah baru Kota Solok. nasabah baru 4.

  Imran Syafei M. Pengaruh Bagi Bagi hasil bagi hasil tabungan,

Nur (2013) Hasil Tabungan tabungan, pembiayaan mudharabah,

Dan Pembiayaan pembiayaan, pembiayaan musyarakah Terhadap Jumlah dan jumlah menunjukkan pengaruh yang Nasabah Baru nasabah. negatif signifikan terhadap Bank Muamalat jumlah nasabah baru. Indonesia. Sedangkan pembiayaan murabahah menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap meningkatnya jumlah nasabah baru

  Dari penelitian terdahulu yang telah disebutkan diatas peneliti menemukan adanya gap dari penelitian ini adalah pada pengujian data.

  Pengujian data yang dilakukan adalah dengan memasukkan variabel dependen jumlah nasabah ke dalam variabel dependen yaitu dengan rumus Y(-1) yang berarti bahwa jumlah nasabah pada bulan sebelumnya mempengaruhi jumlah nasabah pada bulan yang akan datang.

B. Kerangka Teori

  Nasabah memandang equivalent rate tabungan mudharabah sesuai dengan teori perilaku konsumen. Sebagaimana pengertian dari perilaku konsumen menurut basu (2008:10) yaitu kegiatan-kegitan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua itu melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan jasa.

  Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, dan menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan (Mangkunegara, 2009:4)

  Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya: pendapatan, selera konsumen dan harga barang pada saat kondisi yang lain tidak berubah (cateris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada teori perilaku konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan (Nugroho, 2000:42).

  Aktivitas di dalam perilaku konsumen yaitu dengan pengenalan masalah, pencarian informasi untuk menyelesaikan permasalahan, evaluasi alternatif produk, selanjutnya membuat keputusan pembelian produk digunakan sebagai membuat sebuah keputusan untuk membeli barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan. Misalnya ketika seseorang ingin membeli suatu barang, apabila harga barang itu rendah maka untuk barang yang memiliki harga jual tinggi proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang (Basu, 2008: 11).

  Sedangkan menurut Philip Kotler, perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya:

  1. Faktor Budaya Faktor budaya merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku pembelian yang mana faktor budaya ini terdiri dari budaya dan kelas sosial. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Kelas sosial adalah pembagian dalam masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarki dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

  2. Faktor Sosial Faktor sosial dipengaruhi oleh: kelompok acuan, keluarga, dan status sosial

  3. Faktor pribadi Karakterisitik tersebut meliputi: Usia dan tahap siklus hidup, Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

  4. Faktor Psikologis Pilihan membeli seserang dipengaruhi oleh tiga faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi konsumen, dan sikap konsumen.