ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KOTA TANGERANG

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 BAB. VIII ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KOTA TANGERANG SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  8. 1

  Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Permukiman yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negatife sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase. Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi..

  8. 2 SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

  Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL) yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase.

  Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

  Tabel 8.1: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor PBL Komponen Yang Diperkirakan Besaran Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan Terkena Dampak Dampak

  I Tahap Kontruksi

  Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

  1 Debu Mobilisasi Penurunan kualitas Terbatas pada kendaraan, udara terutama debu lokasi kegiatan pembuatan jalan pembangunan masuk, pembuka saraana dan lahan, penggalian prasarana tanah dan permukiman. pembuatan jalan kerja.

  2 Air Sungai Kegiatan Penurunan kualitas air Penurunan pembukaan lahan, sungai kualitas air pembuatan jalan sungai masuk, pembuatan terutama jalan kerja, parameter zat

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Besaran Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan Terkena Dampak Dampak penggalian tanah pada terlarut.

  dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musi hujan.

  3 Kerusakan jalan Mobilisasi Terjadinya kerusakan Kondisi jalan kebun atau kendaraan jalan kebun atau bergelombang persawahan pengangkut persawahan dan berlubang peralatan berat dan material

  Dampak Terhadap Komponen Sosekbud 1.

  Kesempatan kerja Kegiatan Terserapnya Tenaga kerja konstruksi sarana kesempatan kerja tahap dan prasarana penduduk disekitar konstruksi permukiman lokasi kegiatan yang dapat pembanguinan sarana diserap dan prasarana permukiman sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

  II Tahap operasional

  Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia

  1. Mobilisasi Penurunan kualitas Timbulnya Kualitas Udara dan Debu kendaraan untuk udara dan debu penurunan menunjang kualitas udara kegiatan terutama Nox, operasional sarana CO2, O3, dan prasarana NH3, H2S, Pb, permukiman Hc dan debu

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan 2.

  Pengoprasian sarana dan prasarana permukiman

  Timbulnya penyakit berupa penyakit kulit,

  Penurunan kesehatan masyarakat akibat operasional sarana dan prasarana permukiman

  & masyarakat Kegiatan Operasional sarana dan prasarana

  Terjadinya gangguan keamanan seperti pencurian peralatan

  Gangguan keamanan di lokasi dan sekitar lokasi kegiatan sarana dan prasarana permukiman

  Kegiatan pengoperasian sarana dan prasarana permukiman

  Penurunan estetika akibat kegiatan dan beroperasinya sarana dan prasarana permukiman 4. Kamtibmas

  Proses operasional sarana dan prasarana permukiman

  Kesempatan berusaha Penduduk usia produktif yang tidak bekerja 3. Estetika

  Kualitas air sungai dan air tanah Kegiatan dan operasional sarana dan prasarana permukiman

  2. Kesempatan berusaha Kegiatan operasional sarana dan prasarana permukiman

  Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan

  Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk disekitar lokasi sarana dan prasarana permukiman sesuai kebutuhan dan keahlian

  Kesempatan Kerja Kegiatan operasional sarana dan prasarana permukiman

  Dampak terhadap komponen sesekbud 1.

  Peningkatan intensitas kebisingan dengan satuan dBA

  Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan

  Kebisingan Mobilisasi kendaraan pengangkut samoah dan kendaraan berat di lokasi TPA

  Penurunan kualitas air sungai dan air tanah Munculnya air limbah akibat dari operasional sarana dan prasarana permukiman 3.

5. Kesehatan pekerja

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Besaran Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan Terkena Dampak Dampak

  permukiman infeksi saluran pernafasan atas dan infeksi pada usus

  SEKTOR AIR LIMBAH 8. 3

  Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Air Limbah yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Air Limbah. Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor air limbah ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Tabel 8.2: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Air Limbah Komponen Yang Diperkirakan Besaran Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan Terkena

  Dampak Dampak

  I Tahap Kontruksi Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

  1 Debu Mobilisasi kendaraan, Penurunan Terbatas pada

pembuatan jalan kualitas udara lokasi kegiatan

masuk, pembuka terutama debu pembangunan

lahan, penggalian sistim penyediaan tanah dan pembuatan air limbah jalan kerja.

  2 Air Sungai Kegiatan pembukaan Penurunan Penurunan lahan, pembuatan kualitas air kualitas air sungai jalan masuk, sungai terutama

pembuatan jalan parameter zat

kerja, penggalian pada terlarut tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musim hujan.

  3 Kerusakan jalan Mobilisasi kendaraan Terjadinya Kondisi jalan kebun atau pengangkut peralatan kerusakan jalan bergelombang persawahan berat dan material kebun atau dan berlubang

persawahan

  Dampak Terhadap Komponen Sosekbud 1.

  Terserapnya Tenaga kerja Kesempatan kerja kesempatan kerja tahap konstruksi Kegiatan konstruksi penduduk yang yang dapat sistim penyediaan air berada disekitar diserap limbah lokasi kegiatan sesuai dengan

keahliannya,

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan sehingga dapat

mengurangi

tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

  Dampak terhadap komponen sesekbud 1.

  Penduduk usia produktif yang tidak bekerja 3.

  IPAL Kesempatan berusaha antara lain sebagai tukang cuci kendaraan pengangkut tinja

  2. Kesempatan berusaha Kegiatan operasional

  Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan

  IPAL sesuai kebutuhan dan keahlian

  Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk disekitar lokasi

  Kesempatan Kerja Kegiatan operasional sistim pengolahan air limbah

  Peningkatan intensitas kebisingan dengan satuan dBA

  II Tahap operasional Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1.

  Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan

  Kebisingan Mobilisasi kendaraan pengangkut tinja

  Tercemarnya air sungai dan air tanah 3.

  

Penurunan

kualitas air

sungai dan air tanah

  Kegiatan proses pembuangan air limbah hasil pengolahan

  Timbulnya penurunan kualitas udara terutama Nox, CO2, O3, NH3, H2S, Pb, Hc dan debu 2. Kualitas air sungai dan air tanah

  Kualitas Udara dan Debu Mobilisasi kendaraan dan operasional pompa air limbah

Penurunan

kualitas udara

dan debu

  Estetika Pengoprasian IPAL Proses Penurunan

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Besaran Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan Terkena

  Dampak Dampak

  pengolahan IPAL estetika berupa yang terlihat dari ceceran lumpur luar tinja

  4. Kegiatan Gangguan Terjadinya Kamtibmas pengoperasian IPAL keamanan di gangguan lokasi keamanan seperti pencurian peralatan

  5. Kegiatan Operasional Penurunan Timbulnya bau Kesehatan pekerja

  & masyarakat

  IPAL kesehatan pekerja (masyarakat)

  8. 4 SEKTOR PERSAMPAHAN

  Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi. Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Persampahan yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dam pak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Persampahan. Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor persampahan ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Tabel 8.3: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Persampahan Komponen Yang Diperkirakan Sumber Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan Terkena Dampak Dampak

  I Tahap Kontruksi

  Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

  1 Debu Mobilisasi Penurunan kualitas Terbatas pada kendaraan, udara terutama debu lokasi kegiatan pembuatan jalan TPA. masuk, pembuka lahan, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.

  2 Air Sungai Kegiatan Penurunan kualitas air Penurunan kualitas pembukaan sungai air sungai terutama lahan, pembuatan parameter zat jalan masuk, pada terlarut, BOD pembuatan jalan dan COD kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musi hujan.

  3 Kerusakan jalan Mobilisasi Terjadinya kerusakan Kondisi jalan kebun kendaraan jalan kebun atau bergelombang dan pengangkut persawahan berlubang peralatan berat dan material

  Dampak Terhadap Komponen Sosekbud

  1. Terserapnya Tenaga kerja tahap Kesempatan kerja kesempatan kerja konstruksi yang penduduk disekitar dapat diserap

  Kegiatan lokasi kegiatan sesuai

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

  konstruksi TPA dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

  II Tahap operasional

  Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1.

  Kualitas Udara dan Debu Mobilisasi kendaraan dan proses penguraian material sampah

  Penurunan kualitas udara dan debu Timbulnya penurunan kualitas udara terutama Nox, CO2, O3, NH3, H2S, Pb, Hc dan debu

  2. Kualitas air sungai Kegiatan proses pembusukan sampah organic unsur lain yang larut dalam sampah

  Penurunan kualitas air sungai Munculnya air lindi (leachate) dengan volume tergantung proses permbusukan maupun air hujan yang meresap kedalam sampah 3.

  Kualitas air tanah Kegiatan proses pembusukan sampah terutema sampah organic dan unsur lain yang larut dalam air

  Penurunan kualitas air tanah terutama air sumur penduduk

  Munculnya air lindi (leachate) dengan volume tergantung proses permbusukan maupun air hujan yang meresap kedalam sampah 4. Kebisingan

  Mobilisasi kendaraan pengangkut samoah dan kendaraan berat di lokasi TPA

  Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan

  Peningkatan intensitas kebisingan dengan satuan dBA

  5. Kebisingan

  Dampak terhadap komponen sesekbud

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan 1.

  Kesempatan Kerja

  Keguatan operasional TPA Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk disekitar lokasi TPA sesuai kebutuhan dan keahlian

  Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan 2.

  Kesempatan berusaha Kegiatan operasional TPA

  Kesempatan berusaha antara lain sebagai pemulung sampah yang masih bias dimanfaatkan/dijual

  Penduduk usia produktif yang tidak bekerja 3.

  Estetika Pengoprasian penimbunan sampah di TPA

  Proses penimbuhan sampah yang terlihat dari luar

  Penurunan estetika berupa (tumpukan) sampah di lokasi TPA yang terlihat dari luar

  8. 5 SEKTOR DRAINASE

  Dalam membangun sistem Drainase, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi. Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Drainase yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase. Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

  Tabel 8.4: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Drainase Komponen Yang Diperkirakan Besaran Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan Terkena Dampak Dampak

  I Tahap Kontruksi

  Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

  1 Debu Mobilisasi Penurunan Terbatas pada kendaraan, kualitas udara lokasi kegiatan. pembuatan jalan terutama debu masuk, pembukaan lahan untuk kolam retensi, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.

  2 Air Sungai Kegiatan Penurunan Penurunan pembukaan lahan kualitas air sungai kualitas air untuk kolam sungai. retensi, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musim hujan.

  3 Kerusakan jalan Mobilisasi Terjadinya Kondisi jalan kebun atau kendaraan kerusakan jalan bergelombang persawahan pengangkut kebun atau dan berlubang peralatan berat dan persawahan material

  Dampak Terhadap Komponen Sosekbud

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Besaran Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan Terkena Dampak Dampak

  1. Kegiatan Terserapnya Tenaga kerja Kesempatan kerja konstruksi kesempatan kerja tahap drainase penduduk disekitar konstruksi yang lokasi kegiatan dapat diserap sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

  II Tahap operasional

  Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1.

  Kualitas Udara dan Debu 2. Penurunan Munculnya air

  Kualitas air sungai Kegiatan mandi cuci dan buang kualitas air sungai limbah tinja domestic atau non domestic terhadap saluran drainase 3. Kebisingan

  Dampak terhadap komponen sesekbud 1.

  Dapat terserapnya Tenaga kerja Kesempatan Kerja Kegiatan operasional kesempatan kerja kontrak atau drainase bagi penduduk lepas sesuai disekitar lokasi kebutuhan sesuai kebutuhan dan keahlian

  2. Kegiatan Kesempatan Penduduk usia Kesempatan berusaha operasional berusaha antara produktif yang drainase lain sebagai tidak bekerja peternakan ikan

3. Estetika 4.

  Kamtibmas 5. Kesehatan pekerja

  & masyarakat

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 SEKTOR AIR MINUM 8. 6

  Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi. Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan air minum yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan air minum.

  Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap system penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

  Tabel 8.5: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Air Minum Komponen Yang Diperkirakan Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan Terkena Dampak

I. TAHAP KONSTRUKSI Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

  1 Debu Mobilisasi kendaraan, Penurunan Terbatas pada lokasi pembuatan jalan masuk, kualitas udara kegiatan dapa lokasi pembuka lahan, terutama debu pekerjaan penggalian tanah dan (pembangunan air pembuatan jalan kerja. baku, bangunan pengolahan, pembangunan reservoir dan galian

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan pipa).

  2 Air Sungai / Mata air

  Kegiatan pembukaan lahan, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai / disekitar lokasi mata air terutama musim hujan.

  Penurunan kualitas air sungai dan mata air

  Penurunan kualitas air sungai dan mata air terutama parameter kekeruhan/organic.

  3 Kerusakan jalan kebun Mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan berat dan material

  Terjadinya kerusakan jalan kebun

  Kondisi jalan bergelombang dan berlubang

  Dampak Terhadap Komponen Sosekbud 1.

  Kesempatan kerja Kegiatan konstruksi Bangunan penangkap intake/bronkaptering, bangunan produksi, bangunan reservoir dan galian pipa

  Terserapnya kesempatan kerja penduduk desa sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

  Tenaga kerja tahap konstruksi yang dapat diserap

II. TAHAP OPERASIONAL Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan Terkena Dampak

  1. Operasional pompa Penurunan Timbulnya penurunan Kualitas Udara dan Debu airbaku dan pompa kualitas udara kualitas udara dan distribusi dan debu debu

  2. Kegiatan pengambilan Penurunan Penurunan kuantitas Kuantitas air sungai/ mata air sungai/mata air dan kuantitas air sumber air (air air dan air air tanah sungai /mata air sungai/mata air dan tanah dan air tanah air tanah)

  3. Mobilisasi kendaraan Peningkat Peningkatan Kebisingan pengangkut samoah intensitas intensitas kebisingan dan kendaraan berat di kebisingan dengan satuan dBA lokasi TPA yang mengurangi kenyamanan

  Dampak terhadap komponen sesekbud

  1. Kegiatan operasional Dapat Tenaga kerja kontrak Kesempatan

  Kerja Sistim Penyediaan Air terserapnya atau lepas sesuai Minum kesempatan kebutuhan kerja bagi penduduk yang berada disekitar lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan dan keahlian

  2. Kegiatan operasional Kesempatan Penduduk usia Kesempatan berusaha Sistim Penyediaan Air berusaha produktif yang tidak

  Minum antara lain bekerja sebagai tenaga harian atau tenaga kontrak

  3. Pengoperasian Sistim Proses Penurunan kualitas Estetika

  Penyediaan Air Minum pembuangan air akibat lumpur lumpur hasil endapan dari proses pengolahan air minum dan pengurasan.

  M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 Komponen Yang Diperkirakan Terkena Dampak Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan 4.

  Kamtibmas Kegiatan pengoperasian Sistim Penyediaan Air Minum

  Gangguan keamanan di lokasi dan sekitar lokasi

  Terjadinya gangguan keamanan seperti pencurian peralatan 5. Kesehatan pekerja & masyarakat

  Kegiatan Operasional Sistim Penyediaan Air Minum

  Penurunan kesehatan pekerja terutama operator pompa.

  Timbulnya penyakit berupa infeksi saluran pernafasan

IV. TAHAP OPERASIONAL Dampak terhadap komponen fisik kimia 1.

  Kualitas udara dan debu Kegiatan operasional pompa menimbulkan gas polutan terutama yang menggunakan BBM

  Penurunan kualitas udara Timbulnya SO2, CO, NH3, H2s, Pb, Debu 2.

  Kuantitas air sungai/mata air dan air tanah

  Kegiatan pengambilan air sungai/mata air dan air tanah

  Penurunan kuantitas air sungai/mata air dan air tanah

  Berkurangnya kuantitas air sungai/mata air dan air tanah