Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Di Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2011 - FISIP Untirta Repository

  

EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON

SEKTOR KEHUTANAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN

DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

  

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

  

IRNA MEGASARI

NIM. 6661080384

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

2015

  

ABSTRAK

Irna Megasari. NIM: 6661 080384. SKRIPSI. Evaluasi Program Penanaman

Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di

Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2011. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara, Fisip Untirta. Dosen Pembimbing 1 : Gandung

Ismanto, S.Sos, MM, Dosen Pembimbing 2 : Hj. Ima Maisaroh, S.Ag, M.SI.

  Kata kunci: Evaluasi, Program, Penanaman Satu Milyar Pohon. Program penanaman satu milyar pohon merupakan kegiatan nasional dimana Kecamatan Taktakan juga merupakan bagian dari kegiatan tersebut. Latar belakang masalah penelitian ini antara lain lemahnya pengawasan dari Dinas Pertanian Kota Serang, kurangnnya sosialisasi, koordinasi antar stakeholder belum maksimal serta sumber daya manusia yang kurang secara kualitas dan kuantias.. Tujuannya untuk mengevaluasi Program tersebut. Penelitian ini mengutip teori evaluasi kebijakan dari Dunn. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti menganalisis bahwa tingkat kesadaran semua pihak sangat penting untuk mesukseskan program kegiatan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rendahnya kesadaran masyarakat diakibatkan dari sosialisai dan kampanye yang masih kurang, lemahnya pengawasan dan kontrol dari dinas terkait juga belum maksimal. Kesimpulannya, pelaksanaan program satu milyar pohon sektor kehuatanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011 belum berjalan secara maksimal. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar Dinas Pertanian memperbaiki dan meningkatkan sistem kinerja dalam melaksanakan Program tersebut. ii

ABSTRACT

  

Irna Megasari. NIM: 6661 080384. THE FINAL PAPER. The evaluation of

one billion trees planting program on forest and land rehabilitation of forestry

sector in sub district Taktakan Serang 2011. State administrative study,

governance faculty of Untirta. Guidance Lecture 1 : Gandung Ismanto, S.Sos,

MM, Guidance Lecture 2 : Hj. Ima Maisaroh, S.Ag, M.SI.

  Key words: evaluation, program, one billion trees planting.

One billion trees planting program is a national action that involve sub district

taktakan as a part of the activity. The background of this research issue is the

weaknesses of forestry sector in controlling, socializing and also the coordination

between the stakeholders that have not been maximized, and so the lack of the

quantity and the quality of human resource. The purpose of this paper is to

evaluate the program. The research quoted the policy evaluation from Dunn. In

this research, the writer used qualitative method and descriptive approach. The

writer analyzed that the level of awareness of every instance is very important to

support this program. From the result of the research, it is found that low public

awereness is caused by lack of socialization and campaigns, the less supervising

and controling from the related office have also not been maximized yet . The

writer concluded that one billion trees planting program on forest and land

rehabilitation of forestry sector in sub district Taktakan Serang 2011 has not run

maximally. Therefore, the writer recommended the forestry sector to fix and

improve the performance system in actualizing the program.

  iv v

vi

Alhamdulillaahi robbil aalamiin

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

  

Jika A adalah Kesuksesan. Maka A=X+Y+Z, Y adalah

pekerjaan, X adalah bermain dan Z adalah menjaga

ucapan dan mulutmu. (Albert Einstein)

  Skripsi ini ku persembahkan untuk: ~ Mamah, Bapak dan kakak-kakak ku tercinta ~ Kekasih tercinta ~ Sahabat-sahabatku terkasih

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

  Alhamdulillaahi rabbil aalamiin. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Puji syukur yang tak terhingga ini belum sebanding dengan nikmat yang telah kita terima sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan-Nya. Atas kehendak-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal skripsi tentang fungsi Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2011. Terimakasih yang begitu besar saya ucapkan untuk kedua orang tua atas kasih sayang yang tak terhingga, serta segala daya dan upaya yang telah diberikan kepada peneliti baik materil dan non materiil.

  Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada pihak yang telah memberikan pengajaran, bantuan, serta dorongan dalam upaya menyelesaikan proposal skripsi mengenai

  ”Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon

Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Takatakan

Kota Serang Tahun 2011

  . Untuk itu, peneliti sampaikan rasa terima kasih

  kepada: 1.

  Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; i

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus Pembimbing Akademik I yang selalu memberikan bimbingan dan saran selama perkuliahan; 3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

  Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 4. Ibu Mia Dwianna W., M.I.Kom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

  Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 5. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus Dosen

  Pembimbing I skripsi. Terimakasih atas bimbingan dan motivasi yang begitu besar selama proses penyusunan proposal skripsi.

  6. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S. Sos., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu

  Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 8. Ibu Hj. Ima Maisaroh, S.Ag., M.SI., Dosen Pembimbing II skripsi.

  Terimakasih atas bimbingan dan motivasi yang begitu besar selama proses penyusunan proposal skripsi;

  9. Semua dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Terimakasih atas ilmu pengetahuan selama perkuliahan; ii

  10. Mamah, Bapak, Kakak, teteh, dan ponakanku tersayang. Terimakasih atas motivasi serta segala daya dan upaya yang diberikan kepada peneliti dalam penyelesaian propoal skripsi baik materiil maupun nonmateriil.

  11. Lee Seong Min yang selalu menemani dan memberi semangat yang tiada henti sampai terselesaikannya skripsi ini.

  12. Kepala Dinas Pertanian Kota serang. Terimakasih atas keterbukaan dan kesediaan dalam memberikan data dan informasi dalam proses penelitian ini.

  13. Kepala Kelompok Kerja dan Masyarakat kecamatan Taktakan Kota Serang.

  Terimakasih atas keterbukaan dan kesediaan dalam memberikan data dan informasi dalam proses penelitian ini.

  14. Sahabat-sahabat tersayang, Uvi Rika Mustika, Hanna Fauziah, Cucu Rahayu, teman-teman Kantor Disporaparbud Kota Serang. Terimakasih atas doa dan motivasi yang begitu besar kepada peneliti.

  15. Sahabat-sahabat seperjuangan Ilmu Administrasi Negara 2008, khususnya kelas A Reguler, terimakasih atas motivasi, kebersamaan, dan kenangan selama tiga setengah tahun perkuliahan.

  Demi kesempurnaan proposal skripsi ini, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak terhadap proposal skripsi ini. Akhir kata, peneliti ucapkan terimakasih.

  Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

   Serang , Juni 2015

  Irna Megasari iii

  DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian ........................................ 13

  1.2.1 Identifikasi Masalah .............................................................. 13

  1.2.2 Fokus Penelitian .................................................................... 14

  1.3 Rumusan Masalah.............................................................................. 14

  1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 15

  1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 15

  1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 16 iv

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................. .....21

  2.1.1 Kebijakan Publik ...................................................................... 21

  2.1.2 Evaluasi Kebijakan Publik ....................................................... 24

  2.1.3 Penanaman Satu Milyar Pohon ................................................ 31

  2.1.3.1 Definisi ........................................................................ 31

  2.1.3.2 Maksud dan Tujuan ..................................................... 32

  2.1.3.3 Dasar Pelaksanaan ....................................................... 33

  2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................. 34

  2.3 Asumsi Dasar ..................................................................................... 37

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian ....................................................................... 38

  3.2 Instrumen Penelitian ................................................................... 39

  3.3 Informan Penelitian ..................................................................... 41

  3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41

  3.5 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ....................................... 47

  3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data .................................. 49 Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................................ 52

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................... 53

  4.1.1 Deskripsi Wilayah Kecamatan Taktakan Kota Serang ........... 54 v

  vi

  4.1.2 Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................... 56

  4.1.3 Profil Dinas Pertanian ............................................................. 56

  4.1.3.1 Visi dan Misi Dinas Pertanian Kota Serang ............... 56

  4.1.3.2 Susunan Organisasi Dinas Pertanian Kota Serang ...... 57

  4.1.4 Kodefikasi Identitas Informan ................................................ 60

  4.2 Deskripsi Data ................................................................................... 62

  4.1.2 Hasil Temuan .......................................................................... 62

  4.3 Pembahasan ....................................................................................... 81

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 85

  5.2 Saran ................................................................................................... 88

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 1.1 Sebaran Lahan Kritis RTk-RHL Kota Serang ........................................ 8Tabel 1.2 Lokasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Rehabiltasi Hutan dan

  Lahan di Kecamatan Taktakan tahun 2011 ............................................. 9

Tabel 2.1 Tipe Evaluasi ......................................................................................... 30Tabel 2.2 Kriteria Evaluasi menurut William Dunn .............................................. 30Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan .............................................................................. 44Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Penelitian Skripsi .................................................... 52Tabel 4.2 Kodefikasi Informan Berdasarkan Kelompok ...................................... 60Tabel 4.3 Kodefiksi Informan Kelompok Pemerintah .......................................... 60Tabel 4.4 Kodefikasi Informan Kelompok Masyarakat ........................................ 61Tabel 4.5 Hasil Penelitian ..................................................................................... 83

  vii

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 36Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data: Model Interaktif ........................... 48Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Serang ................................................................ 54Gambar 4.2 Peta Wilayah Kecamatan Taktakan .................................................. 55Gambar 4.3 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Serang ........................... 59

  viii

DAFTAR LAMPIRAN

  ix

  Lampiran 1 Pedoman Wawancara Penelitian

  Lampiran 2 Peraturan Kehutanan RI Menteri Kehutana RI Nomor : P.61/

  Menhut- II/ 2011 Tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011

  Lampiran 3 Surat Penelitian

  Lampiran 4 Hasil Wawancara

  Lampiran 5 Member Check

  Lampiran 6 Dokumentasi

  Lampiran 7 Absensi Bimbingan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pemanasan Global atau yang lebih dikenal sebagai efek rumah kaca kini menjadi ancaman besar terhadap kelangsungan hidup manusia. Karena pemanasan yang terjadi beberapa tahun ini membawa dampak yang buruk terhadap kelangsungan hidup manusia. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya kebakaran hutan yang sering terjadi di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten (2012) menyatakan naiknya permukaan volume lautan antara 9 hingga 100 cm (4-40 inci) menimbulkan banjir didaerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau. Tidak hanya itu, pemanasan global juga menyebabkan kekeringan sehingga mengganggu siklus tanam bagi para petani dan dapat menimbulkan kelaparan. Pada dasarnya, pemanasan global normal terjadi selama kurun waktu tertentu karena pemanasan dibutuhkan bumi guna tetap menjaga suhu bumi agar tetap hangat, namun pemanasan global naik secara drastis sejak manusia memasuki era industrialisasi, dimana manusia melakukan banyak aktifitas seperti pembakaran batu bara, minyak bumi dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang menghasilkan gas buangan yang dapat merusak bumi. Akibatnya, terjadilah perubahan iklim secara drastis yang tentunya merugikan manusia itu sendiri.

  2 Berdasarkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten (2012) yang di kutip dari temuan IPCC di tahun 2005 terjadi peningkatan suhu 0,6-

  0,70 sedangkan di Asia lebih tinggi, yaitu 10. Perubahan iklim ini hampir dirasakan di seluruh dunia, dimana makin panjangnya musim panas dan makin pendeknya musim hujan, serta makin maraknya badai dan banjir di kota besar (el nino) di seluruh dunia.

  Time For Kid (2012) menyatakan Indonesia merupakan negara ke tiga yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia dimana peringkat pertama di tempati oleh Brazil dan peringkat kedua adalah negara Kongo . Tidak heran kemudian Indonesia menjadi negara termasyur di dunia dengan julukan sebagai zamrud khatulistiwa, bahkan menjadi paru paru dunia. Indonesia berperan besar dalam mengikat emisi gas buangan yang berbahaya terhadap kelangsungan hidup manusia karena sumber daya alamnya yang melimpah. Hal inilah pula yang menjadikan Indonesia sebagai surga kayu di dunia. Lemahnya kebijakan dalam menangani kekayan hutan, menyebabakan Indonesia kehilangan kontrol dan mengakibatkan laju deforestasi yang menggila karena eksploitasi yang berlebihan dan berlangsung begitu lama.

  Bahkan indonesia harus menunggu selama 11 tahun untuk dapat mengesahkan Undang Undang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H). Sebab undang undang sebelumnya yaittentang kehutanan dirasa belum mampu memberikan efek jera terhadap pelaku perusakan hutan.

  3

  • – Menurut Forest Wacth Indonesia (2011), Laju deforestasi tahun 2000 2009 adalah sebesar 1,51 juta ha/tahun, dengan laju deforestasi terbesar berada di wilayaha kalimantan yaitu sebesar 550.586,39 ha/ tahun. jika laju deforestasi ini tidak ditekan maka kemungkinan besar tahun 2020 hutan dijawa akan habis dan pada tahun 2030 hutan di Bali-Nusa tenggara juga akan habis. Tentu nya hal ini sangat menghawatirkan mengingat pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup manusia. Kerusakan hutan tentu membawa dampak buruk bagi kualitas hidup yang juga merusak ekosistem yang telah ada.

  Laju deforestasi yang besar inilah yang akhirnya membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi sebesar 26%-41% pada Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Kopenhag.

  Dimana menurut Hijauku.com (2013) negara industri menyumbang 52% emisi gas rumah kaca dan 48% sisanya adalah negara-negara berkembang.

  Indonesia sebagai negara berkembang tentu mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sama dalam menekan angka deforestasi. Menurut laporan Wetland International & Delft Hidgraulics (Hooijer, A. Et.al, 2006) dalam Forest Wacth Indonesia (2011), Indonesia merupakan negara penyumbang emisi terbesar ke 3 di dunia yang berasal dari penebangan hutan secara berlebihan setelah Cina dan Amerika. Oleh sebab itu, pemerintah mengadakan Program Penanaman Satu Milyar Pohon atau One Billion

  

Indonesian Trees (OBIT) yang diresmikan tepat pada pada acara Peringatan

  Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (HMPI-

  4 BMN) pada tangal 8 desember 2009 di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Program ini merupakan tindak lanjut dari program One

  

Man One Tree (2009) yang realisasinya mencapai 251,6 juta pohon dari

  231,8 juta pohon. Untuk OBIT akan berlangsung dari Februari 2010 sampai Januari 2011 dimana puncaknya dilaksanakan pada 28 November 2010 di seluruh Indonesia sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HPMI). Gerakan moral juga dilakukan masyarakat dalam rangka mensukseskan program OBIT tersebut, antara lain pengembangan pohon trembesi oleh presiden, penanaman pohon di jalan tol (PU), gerakan perempuan tanam (SIKIB), TNI/POLRI, program CSR (BUMN/BUMD), penanaman oleh industri otomotif (Astra Internasional), Accor Hospitality Menanam, Angkasa Pura Menanam, Green Radio , reklamasi tambang, dan penanaman dari pemerintah daerah.

  Program ini kemudian diperkuat dengan disahkannya Peraturan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.61/ Menhut-II/ 2011 Tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon. Dalam peraturan ini dijelaskan maksud dan tujuan dari penanaman satu milyar pohon tersebut, yaitu: (1) Sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon, (2) Mengajak seluruh komponen secara berkelanjutan untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan. Selain itu tujuan Penanaman Satu Milyar Pohon adalah untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap

  5 karbon monoksida akibat mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengelolaan kayu, pangan dan energi terbarukan.

  Menurut Peraturan Mentri Kehutanan Nomor : P.16/ Menhut-11/2011 tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011 menyatakan bahwa Penanaman satu milyar pohon tahun 2011 dibagi kedalam dua sektor, yaitu sektor kehutanan dan sektor non kehutanan. Sektor kehutanaan meliputi: (1) Rehabilitasi hutan dan lahan (RLH) sumber dana APBN (pada kawasan konservasi/ lindung mangrove), (2) Rehabilitasi sumber dana APBD provinsi/kabupaten/kota, (3) Rehabilitasi hutan dan lahan sumber dana perimbangan Keuangan (DAK Kehutanan dan DBH DR), (4) Kebun Bibit Rakyat, (5) Reklamasi Bekas Tambang, (6) Hutan rakyat, (7) Hutan kota, (8) Penghijauana Lingkungan APBN, (9) Hutan taman Industri (HTI) oleh BUMS dan BUMN (INHUTANI

  • – IV), (10) Hutan taman rakyat (HTR) oleh Kelompok Mayarakat, (11) Reboisasi oleh perum perhatian, (12) Lain lain. Sedangkan, sektor non kehutanan meliputi: (1) Pengembangan pohon trambesi banpres di daerah, (2) Tanaman perkebunan (Kementrian Pertanian), (3) Tanaman hortikultural (Kementrian Pertanian), (4) Penanaman pohon di jalan tol, waduk, dan lain-lain (Kementrian Pekerjaan Umum), (5) Gerakan perempuan tanam dan pelihara oleh tujuan organisasi wanita (SIKIB, PKK, DPW, APPB, DP, Kowani dan Bhayangkari), (6) TNI/Polri, (7) Penanaman CRS BUMN/ BUMD/ BUMS, (8) Lain-lain Kementrian Lembaga.

  Penelitian ini dipersempit dengan hanya meneliti bagian sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan. Hal ini dilakukan untuk

  6 mempersempit ruang lingkup agar penelitian dapat dilakukan dengan baik dan data yang diperoleh valid.

  Setiap provinsi memegang peranaan yang sama penting dalam mensukseskan terselenggaranya Program Penanaman Satu Milyar Pohon termasuk provinsi baru seperti Provinsi Banten. Dimana target penanaman di Provinsi Banten sebanyak 13.500.000 batang pohon dan sampai dengan akhir bulan Januari 2012 telah berhasil ditanam sebanyak 15.309.172 batang pohon (113,4%). Meskipun program tersebut telah dilaksanakan dan mencapai target penanaman bahkan melampau target yang ditentukan, namun pada kenyataannya peneliti banyak sekali menemukan masalah-masalah di lapangan. Seperti di Kota Serang, yang pada kenyataannya belum dapat memenuhi ketentuan pemerintah sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan PP Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik pada wilayah perkotaan minimal 30% dari luas daerah, 20% Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik dan 10% Ruang Terbuka Hijau (RTH) privat. Kota Serang baru memiliki ruang luas terbuka hijau sebesar 14,29 hektar dari luas wilayah Kota Serang.

  Kota Serang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Serang, dimana terdiri dari 6 (enam) kecamatan yaitu: Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Curug, Kecamatan Cipocok

  7 Jaya, dan Kecamatan Taktakan, dengan total luas wilayah 26.674 Ha dan jumlah penduduk sekitar 656.126 jiwa pada tahun 2011. Seperti dikutip dalam Radar Banten (2011), Pada Program Penanaman Satu Milyar Pohon Kota Serang, menargetkan 3.280.630 batang pohon bisa ditanam di Kota Serang dengan uraian setiap satu orang menanam 5 batang pohon dan 25 batang untuk setiap keluarga. Namun pada kenyataan dilapangan peneliti menemukan fakta bahwa Kota Serang hanya mencapai 31% target penanaman yaitu hanya mampu menanam pohon sekitar 1.008.000 pohon pada tahun 2011.

  Kota Serang sendiri memiliki luas hutan sebesar 130 hektar yang terdapat di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Taktakan dan Kecamatan Kasemen. Namun kawasan hutan negara di kawasan Kota Serang di kelola oleh Perum Perhutani KPH Banten dan BKSD Jawa Barat I maka rehabilitasi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kota Serang hanya berfokus pada Rehabilitasi lahan di wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung melalui kegiatan Pengkayaan Hutan Rakyat, Penanaman Bibit KBR dan Penghijauan Lingkungan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, rehabilitasi hutan dan lahan dimaksudkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem kehidupan tetap terjaga. Dimana yang menjadi sasaran lokasi penanaman satu milyar pohon adalah lahan kritis yang rusak/ tidak produktif didalam dan diluar kawasan hutan. Menurut Dinas Pertanian Kota Serang,

  8 Hutan dan Lahan kritis adalah hutan atau lahan yang berada didalam dan diluar kawasan hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur produktifitas lahan sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem daerah aliran sungai (DAS). Oleh sebab itu, lahan kritis merupakan kriteria utama dalam menentukan wilayah yang akan menjadi lokasi penanaman satu milyar pohon. Sedangkan kegiatan penghijauan lahan kritis sendiri dilaksanakan dengan sasaran utama lokasi lahan-lahan masyarakat serta fasum/ fasos ataupun penanaman dikanan kiri jalan sebagai penyeimbang daya dukung lingkungan. Berikut sebaran lahan kritis di Kota Serang:

  Tabel. 1.1. Sebaran Lahan Kritis RTk-RHL Kota Serang

  Kelas Kritis No. Kecamatan

  Total (Ha) Tidak Kritis Potensial Kritis Agak Kritis Kritis

  1 Cipocok Jaya 207,56 3.127,13 160,88 3.495,57

  2 Curug 1.296,92 2.453,68 146,43 3.897,03

  3 Kasemen 1.697,68 4.999,93 6.669,62

  4 Serang 1.271,95 1.382,91 2.654,86

  5 Taktakan 704,38 2.712,35 2.671,85 44,43 6.133,01

  6 Walantaka 311,60 3.233,67 3.545,27

  Total 5.490,10 17.909,67 2.979,16 44,43 26.423,35 Sumber : Dinas Pertanian Kota Serang, 2009.

  Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kecamatan Taktakan merupakan kecawatan dengan wilayah yang memiliki lahan kritis dan agak kritis paling besar diantara semua wilayah kecamatan di Kota Serang, yaitu sebesar 44,44 Ha lahan kritis, 2.671,85 Ha wilayah agak kritis. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi peneliti karena ini menunjukan bahwa

  9 sebagian besar wilayah kritis dan agak kertis berada di Kecamatan Taktakan. Kegiatan penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan tersebar di lima lokasi. Kelima tempat tersebut antara lain :

  Tabel. 1.2 Lokasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Tahun 2011 Jumlah Desa/ Jenis Sumber No Blok Pohon Jenis tanaman Kelurahan Kegiatan Dana (Btg)

  1. Pengkayaan DAK 2.000 1.

  Kerahmatan Cilowong Albazia

  (Paracentharias Hutan Rakyat Kehutanan falcataria)

  2. Jabon (Antocephalus cadamba)

  3. Sukun (Artocarpus artilis)

  4. Pengkayaan DAK 2.000 1.

  Pasir Gadug Cilowong Albazia

  (Paracentharias Hutan Rakyat

  Kehutanan falcataria)

  2. Jabon (Antocephalus cadamba)

  3. Sukun (Artocarpus artilis)

  4. Sayar Pengkayaan DAK 2.000 1.

  Serdang Albazia

  (Paracentharias Hutan Rakyat

  Kehutanan falcataria)

  2. Jabon (Antocephalus cadamba)

  3. Sukun (Artocarpus artilis)

  5. Sayar Pengkayaan DAK 2.000 1.

  Bojong Albazia

  (Paracentharias Hutan Rakyat

  Kehutanan falcataria)

  2. Jabon

  10 (Antocephalus cadamba)

  3. Sukun (Artocarpus artilis)

  6. Karondanga n Sepang Penanaman

  Kebun Bibit Rakyat

  DAK Kehutanan

  5.000 1.

  Albazia (Paracentharias falcataria)

  2. Jabon (Antocephalus cadamba)

  3. Mahoni (Swietenia macrophylla) Suren (Toona sureni) 4. Sukun (Artocarpus artilis)

  5. Mangga (Mangifera indica) Sumber : Dinas Pertanian. 2012

  Dari observasi awal dan wawancara pendahuluan, ditemukan beberapa masalah mengenai Program Penanaman Satu Milyar Sektor Kehutanan Rehabillitasi Lahan dan Hutan di Kecamatan Taktakan. Pertama, lemahnya pengawasan dari dinas pertanian. Hal ini dapat di lihat dari hampir sebagian tanaman yang ditanam di lima lokasi penanaman pohon sudah tidak ada lagi, dimana rata-rata tanaman tersebut sudah mati atau sudah di jual oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan program dijalankan pada saat memasuki musim kemarau, sehingga para kelompok tani yang menjadi kesulitan dalam menelihara pohon yang ditanam. Pada dasarnya, program ini bukan hanya sekedar mementingkan jumlah pohon yang berhasil ditanam, tapi bagaimana penanaman pohon tersebut dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada. Hal ini menjadi perhatian bagi peneliti karena ini dapat menyebabkan kerugian negara karena dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia dan tidak memberi

  11 manfaat bagi masyarakat di masa depan. Kota Serang sendiri menggelontorkan dana sebesar Rp 1.226.400.000 (satu milyar dua ratus dua puluh enam juta empat ratus ribu rupiah) dalam program rehabilitasi lahan. Namun dari wawancara awal peneliti dengan pegawai Dinas Pertanian, beliau mengaku bahwa dana ini jauh dari kata memadai untuk proses pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan di Kota Serang. Selain itu, lemahanya pengawasan juga dirasakan oleh peneliti. Dimana petugas dilapangan hanya terpaku kepada jumlah pohon yang sudah ditanam tanpa melihat perkembangan dari program kegiatan tersebut.

  Kedua , kurangnya sosialisasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon.

  Ini dirasakan sekali oleh peneliti dalam memperoleh data terkait Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Selama ini, rehabilitasi hutan dan lahan hanya dilakukan kepada para ketua kelompok tani di Kecamatan Taktakan dan selanjutnya menjadi tanggung jawab Ketua Kelompok Tani dalam mengkampanyekan program penanaman satu milyar pohon kepada anggota kelompk tani. Sehingga sosialisasi yang dilakukan belum menyentuh seluruh elemen masyarakat dan hanya terpaku kepada anggota dan kelompok tani saja.

  Ke tiga, koordinasi antar stakeholder masih belum dilakukan secara

  maksimal. Ini dapat dilihat dari tidak dibentuknya kelompok kerja di tingkat kota. Menurut Peraturan Mentri Kehutanan Nomor : P.16/ Menhut-11/2011 tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011 menyatakan, Kelompok kerja dimaksudkan untuk :

  12

  1. Kelompok Kerja merupakan media/ forum koordinasi antara Kementrian/ Lembaga/ Instansi untuk mensukseskan penanaman satu milyar pohon tahun 2011.

  2. Kelompok Kerja di tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten Kota.

  3. Keanggotaan Kelompok kerja meliputi unsur pemerintah dan suasta yang bersifat lintas sektor, yaitu : a.

  Unsur pemerintah : kehutanan, Hortultural, perkebunan, kelautan dan perikanan, PU, Lingkungan Hidup, TNI/ Polri, Diknas, Perguruan Tinggi Negri, BUMN/ BUMD.

  b.

  Unsur non pemerintah : BUMS, Lembaga Kemasyarakatan, Perguruan Tinggi Swasta, Pramuka, Organisasi Kepemudaan, masyarakat lainnya.

  4. Tugas pokok kelompok kerja adalah merencanakan, mengorganisir, memobilitas sumber daya, memonitor dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan Penanaman Satu Milyar Pohon.

  Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa suksenya program ini bukan hanya tanggung jawab satu pihak melainkan banyak pihak. Namun dari observasi awal yang dilakakun oleh peneliti, pegawai Dinas Pertanian sendiri tidak mengetahui jelas apakah kelompok kerja ini ada atau tidak ada. Ini menujukan bahwa tidak adanya kerjasama antara semua pihak dalam mensukseskan program penanaman satu milyar pohon sehingga program ini berjalan sendiri-sendiri. Hal ini juga di tandai dengan tidak adanya data yang valid mengenai mobilisasi sumberdaya yang berasal dari sektor non kehutanan ataupun dari sektor kehutanan. Sehingga, masyarakat tidak terpacu dalam mensukseskan program penanaman satu milyar pohon. padahal data ini sangat penting karena setiap tahun pemerintaah menyelenggarakan lomba penanamn satu milyar pohon dan juga memberikan penghargaan dari Mentri Kehutanan yang diserahkan pada acara peringatan HMPI dan BMN Tahun 2011.Selain itu, peneliti juga mendapati bahwa posko penyaluran bibit tidak

  13 didirikan di kantor Dinas Pertanian melainkan di penyedia bibit dalam hal ini pihak ketiga. Hal ini diakibatkan, Kantor Dinas Pertanian Kota Serang tidak memiliki gedung perkantoran yang memadai.

  Keempat , sumber daya manusia pelaksana masih kurang secara

  kualitas dan kuantitas. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan petugas mengenai program sehingga tujuan program yang disampaikan oleh Pemerintah Pusat tidak sampai pada masyarakat, dimana salah satu tujuan dari program tersebut adalah saran edukasi bagi masyarakat. Selain itu, petugas dilapangan juga kurang. Rotasi pegawai di lingkungan dinas pertanian dirasa terlalu cepat dilakukan, sehingga pemahaman akan program pelaksanaan tidak cukup baik dimiliki oleh pelaksana pegawai dinas pertanian.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai “EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU

  MILYAR POHON SEKTOR KEHUTANAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG TAHUN 2011”.

1.2 Identifikasi dan Fokus Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  14

  1. Lemahnya pengawasan dari Dinas Pertanian sehingga hampir sebagian tanaman yang di tanam sudah tidak ada lagi.

  2. Kurangnya sosialisasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan menyebabkan masyarakat setempat tidak paham mengenai program tersebut.

  3. Koordinasi antar stakeholder masih belum dilakukan secara maksimal.

  4. Sumber daya manusia pelaksana masih kurang secara kuantitas dan kualitas.

1.2.2 Fokus Penelitian

  Untuk mempersempit peneliti dalam proses kajian penelitian, maka fokus penelitian, yaitu evaluasi program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011.

1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan fokus masalah, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah: Bagaimana Dampak Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011?

  15

  1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat secara teoritis dan praktis dalam penelitian ini, adalah :

  1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan menambah perbendaharaan keilmuan dan pengetahuan dalam bidang akademik, khususnya di bidang Ilmu Administrasi Negara, terutama yang berkaitan dengan Evaluasi kebijakan publik.

  2. Secara Praktis, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lain yang menjadikan evaluasi kebijakan sebagai objek kajiannya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi terhadap evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon bagi Dinas Kehutanan Kota Serang.

  16

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  Latar belakang masalah merupakan sebab-sebab (alasan) mengapa suatu masalah atau hal itu menarik untuk diteliti. Alasan tersebut dapat diperinci menjadi alasan objektif dan alasan subjektif. Latar belakang masalah juga menggambarkan situasi, kondisi, ruang lingkup dan kedudukan suatu permasalahan yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari ruang lingkup yang umum sampai pada ke masalah yang lebih spesifik, tentunya yang relevan dengan judul penelitian yang diambil. Pada bagian ini juga menggambarkan tentang apa yang diharapkan sebagai hasil dari penelitian.

  1.2 Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian

  1.2.1 Identifikasi Masalah

  Identifikasi masalah merupakan proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti atau dicari alternatif pemecahannya. Identifikasi masalah juga dapat diajukan dalam bentuk petanyaan atau pernyataan.

  1.2.2 Fokus Penelitian

  Adapun pengertian dari fokus penelitian sendiri adalah dimana adanya pembatasan masalah terhadap suatu masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti membatasi atau

  17 lebih memfokuskan penelitiannya pada Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011.

  1.3 Rumusan Masalah

  Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disususn berdasarkan masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Dalam rumusan masalah penelitian ini dikemukakan dalam bentuk pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin dicarikan jawabannya dalam penelitian ini.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan pernyataan operasional yang merincikan apa yang akan diselesaikan dan dicapai dalam penelitian terhadap permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Dalam manfaat penelitian dikemukakan faedah atau manfaat dari hasil penelitian ini, seperti yang telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya baik manfaat dari segi teoritis maupun manfaat dalam segi praktis dari dilaksanakannya penelitian ini.

  1.6 Sistematika Penulisan

  Sistematika pada bagian ini yaitu, menjelaskan tentang isi dari bab per bab dengan secara singkat dan jelas.

  18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Tinjauan Pustaka

  Tinjauan pustaka mengkaji beberapa teori yang relevan dengan permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur untuk digunakan dalam merumuskan masalah sehingga akan diperoleh konsep penelitian yang jelas.

  2.2 Kerangka Berpikir

  Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari deskripsi teori.

  2.3 Asumsi Dasar Penelitian

  Asumsi dasar penelitian dirumuskan berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir peneliti. Asumsi dasar penelitian merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti dan akan diuji kebenarannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian

  Metode penelitian menjelaskan metode yang dipergunakan dalam penelitian atau cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

  3.2 Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data yang digunakan atau instrumen penelitian juga digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

  19

  3.3 Informan Penelitian Informan penelitian berfungsi untuk menjelaskan obyek penelitian.

  3.4 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data menjelaskan bagaimana cara dalam mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian.

  3.5 Teknik Analisis Data

  Teknik Analisis data menjelaskan mengenai cara menganalisa data pada objek yang diteliti dan dilakukan pra-lapangan atau saat proses penelitian dilakukan.

  3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

  Menjelaskan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada obyek penelitian.

  3.7 Lokasi Penelitian dan Jadwal Penelitian

  Menjelaskan lokasi terkait tempat penelitian dilaksanakan beserta alasan memilih lokasi penelitian. Sedangkan, jadwal penelitian yaitu, menjelaskan tentang waktu dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

  Menjelaskan objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam penelitian ini menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan, serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

  20

  4.2 Deskripsi Data

  Menjelaskan data penelitian dengan menggunakan teori yang relevan yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

  4.3 Temuan Lapangan

  Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisa data kualitatif.

  4.4 Pembahasan Merupakan pembahasan lebih lanjut dari hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan Menyimpulkan hasil penelitian secara jelas, singkat, mudah dipahami.

  Selain itu, kesimpulan penelitian juga harus sejalan dan sesuai dengan permasalahan serta asumsi dasar penelitian.

  5.2 Saran