PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL PT INDONESIA POWER UNTUK MENDAPATKAN PESAN KERLAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OLEH KARYAWAN - FISIP Untirta Repository

PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL PT INDONESIA POWER UNTUK MENDAPATKAN PESAN KERLAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) OLEH KARYAWAN SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Kosentrasi Ilmu Komunikasi

  Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh :

  Juan Fajar Cahya

  NIM. 6662111626

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, -$18$5,

  

ABSTRACT

JUAN FAJAR CAHYA. 6662111626. Use of PT Indonesia Power Suralaya

internal media to obtain work safety and healt (k3) message by emoloyees.

Communication Studies Program University of Sultan Ageng Tirtayasa. 2017.

  

This study aims to determine the extent to which the Use of PT Indonesia Power

Suralaya internal media to obtain work safety and healt (k3) message by

emoloyees So there is no Work Accident.

This research was conducted at PT. Indonesia Power Suralaya with Population is

all employees of PT. Indonesia Power Suralaya numbered 722 people and the

sample amounted to 78 people. This research started from July 2017 until

October 2017. The research method used is quantitative method with survey

approach, with research instrument that is questionnaire, compiled by researcher

and has been tested to measure the validity and reliability of instrument.

Measurement of instrument validity using product moment correlation and

pearson, while reliability test using spearman brown formula. Analysis of

research data used is descriptive analysis percentage of Likert scale. All data

processing is done with the help of SPSS for Windows program.

The results of this study can be concluded that in terms of dimensions of Audience

Coverage (Audience Coverage) with a score of 100% can be concluded that PT.

Indonesia Power Suralaya 100% succeeded in reaching all employees of the

company according to the target and target desired by the company in delivering

corporate message through Company Internal Media about worker safety and

health to fulfill their information requirement. In terms of response of the reader

(Audience Response) which amounted to 81.79% can be concluded that the

responses of respondents to the company's internal media is very effective. In

terms of knowledge of the media (Communication Impact) which amounted to

81.44% can be concluded that the knowledge of respondents to internal media

companies about the delivery of messages Safety and Work Accidents (K3) is very

effective. In terms of the Influence of Media (Process of Influence) which

amounted to 78.85% can be concluded that the effect of the program

implementation of publishing the company's internal media to the information

needs of respondents is good. Keywords : Effectiveness, Internal Media, Message Submission

  

ABSTRAK

JUAN FAJAR CAHYA. 6662111626. Efektivitas Media Internal Dalam

Penyampaian Pesan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

Karyawan PT. Indonesia Power Suralaya. Skripsi. Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2017.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Efektivitas Media Internal dalam Penyampaian Pesan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pegawai Pabrik PT. Indonesia Power Suralaya Sehingga tidak terjadi Kecelakaan Kerja. Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Power Suralaya dengan Populasi adalah seluruh karyawan PT. Indonesia Power Suralaya berjumlah 722 orang dan sampel berjumlah 78 orang. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey, dengan instrument penelitian yaitu angket, yang disusun oleh peneliti dan telah diuji cobakan untuk mengukur validitas dan reabilitas instrument. Pengukuran validitas instrument menggunakan korelasi product moment dan pearson, sedangkan uji reabilitas menggunakan rumus spearman brown. Analisis data penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase skala Likert. Semua proses pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari segi dimensi Jangkauan Pembaca (Audience Coverage) dengan skor sebesar 100% dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Indonesia Power Suralaya 100% berhasil menjangkau keseluruhan karyawan perusahaan sesuai target dan sasaran yang diinginkan perusahaan dalam penyampaian pesan perusahaan melalui Media Internal Perusahaan tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja karyawan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Dari segi Tanggapan pembaca (Audience Response) yang sebesar 81.79% dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan responden terhadap media internal perusahaan ini sangat efektif. Dari segi Pengetahuan terhadap media (Communication Impact) yang sebesar 81.44% dapat dirasik kesimpulan bahwa pengetahuan responden terhadap media internal perusahaan tentang penyampaian pesan Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3) sangat efektif. Dari segi Pengaruh Media (Process of Influence) yang sebesar 78.85% dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh program penyelenggaraan penerbitan media internal perusahaan ini terhadap kebutuhan informasi responden sudah baik.

  Kata Kunci : Efektivitas, Media Internal, Penyampaian Pesan

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah segala puji dan rasa syukur dipanjatkan kepada Allah SWT., karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, beserta ijin-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengguna media internal PT Indonesia

  

Power Suralaya untuk mendapatkan pesan keselamatan dan kesehatan kerja

(k3) kepada kayawan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

  Sarjana S1 Ilmu Sosial Kosentrasi Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi.

  Skripsi ini mungkin jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis juga mengharapkan kritik dan saran untuk memotivasi penulis dalam penyempurnaan lebih lanjut. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd.,Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, Ketua Prodi Ilmu komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  4. Bapak Darwis Sagita, M.I.kom, selaku dosen pembimbing I yang mengarahkan dan memberikan masukan dalam penelitian ini.

  5. Bapak Ronny Yudhi Septa Priana, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang mengarahkan dan memberikan masukan dalam penelitian ini.

  6. Para Dosen-Dosen Program Studi Ilmu Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberikan motivasi Ilmu-Ilmu selama perkuliahan serta Bimbingannya.

  7. Staff Tata Usaha Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada Mahasiswa.

  8. Seluruh karyawan PT. Indonesia Power Suralaya yang telah membantu proses penelitian.

  9. Kepada kedua Orang tua saya yang telah memberikan dukungan dan doanya.

  10. Serta rekan-rekan yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses penelitian ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat bagi penulis khususya dan bagi para pembaca umumnya.

  Serang, November 2017 Penulis

  

DAFTAR ISI

  2.1.2 Tahapan-Tahapan Strategi ...................................

  21

  19

  16

  14

  14

  2.2 Efektivitas ........................................................................

  2.1.4 Strategi Komunikasi ............................................

  2.1.3 Pengertian Komunikasi .......................................

  2.1.1 Pengertian Strategi ..............................................

  HALAMAN JUDUL................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iv ABSTRACT................................................................................................ v ABSTRAK .................................................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii DAFTAR ISI............................................................................................... ix DAFTAR TABEL....................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

  13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Komunikasi ........................................................

  13

  11

  1

  1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................

  1.3 Tujuan Penelitian..............................................................

  1.2 Fokus Penelitian, Rumusan Masalah dan Identifikasi Masalah ...........................................................................

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................

  30

  2.3 Media Internal .................................................................

  33 2.3.1 Pengertian Media Internal ...................................

  33 2.3.2 Media Internal dalam Penyampaian Pesan PT. Indonesia Power ..................................................

  38 2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ..........................

  47

  2.4.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehaan Kerja (K3)

  47

  2.4.2 Strategi dan Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................................

  49 2.4.3 Kecelakaan Kerja ................................................

  50 2.4.4 Pendekatan Pencegahan Kecelakaan Kerja .........

  52

  2.4.5 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ....................................................................

  55

  2.4.6 Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ....................................

  55 2.4.7 Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001 ...............

  57

  2.4.8 Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

  59 2.5 Kerangka Berfikir ............................................................

  65 2.6 Penelitian Terdahulu ........................................................

  68 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ...........................................................

  72 3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ..................................

  73 3.3 Lokasi Penelitian ...........................................................

  73 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .....................................

  73 3.5 Variabel Penelitian .........................................................

  75 3.6 Teknik Pengumpulan Data .............................................

  79 3.7 Teknik Analisis Data ......................................................

  80

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...............................

  83

  144 145

  5.2 Saran ................................................................................

  BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan.......................................................................

  96 101 104 128

  96

  87

  86

  84

  83

  4.1.1 Sejarah Perusahaan .............................................

  4.3 Pembahasan Hasil Penelitian..........................................

  4.2.3 Dimensi Efektivitas Media Internal ...................

  4.2.2 Pengujian Persyaratan Statistik .........................

  4.2.1 Data Responden .................................................

  4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .............................................

  4.1.4 Media Internal Indonesia Power ........................

  4.1.3 Struktur Organisasi PT. Indonesia Power ..........

  4.1.2 Visi dan Misi PT. Indonesia Power Suralaya ....

  DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 147 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 149

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Hasil Penelitian ...............................................

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Pengaruh Media....................................... 103

  Materi dan Informasi dalam Media Internal Perusahaan ...... 107

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Menarik Tidaknya Isi

  Penerbitan Media Internal Perusahaan .................................. 105

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Waktu

  Perusahaan.............................................................................. 104

Tabel 4.10 Responden Aktif Secara Rutin Membuka Media InternalTabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 104Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Pembaca ............................. 103

  69 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ......................................................

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Tanggapan Pembaca................................ 102

  99 Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Lama Bekerja.................................. 100

  98 Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................

  97 Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Status ..............................................

  96 Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia.................................................

  82 Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................

  81 Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ...................................................................

  77 Tabel 3.2 Skala Likert ............................................................................

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Bagus dan MenariknyaTabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Kelengkapan dan

  Kejelasan Isi Materi Media Internal Perusahaan ................... 111

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Minat Menggali Informasi dari Media Internal Perusahaan .............................................. 113Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Media Internal Dapat

  Menjadi Sumber Informasi Handal Perusahaan .................... 115

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Kegunaan dan Kefektifan

  Media Internal Perusahaan .................................................... 117

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Kecukupan Isi Media

  Internal dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan Tentang K3 ............................................................................. 119

Tabel 4.19 Pengetahuan Responden terhadap Informasi yang Berkaitan dengan Kegiatan dan Aktivitas Perusahaan dalam Mengatasi

  K3 ........................................................................................... 121

Tabel 4.20 Pengetahuan Responden terhadap Informasi yang Berkaitan dengan Kebijakan Perusahaan dalam Isi Media Internal

  Yang Disampaikan ................................................................. 123

Tabel 4.21 Pengetahuan Responden terhadap Media Internal dapat

  Memenuhi Informasi untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja ....................................................................................... 125

Tabel 4.22 Pengetahuan Responden terhadap Media Internal Dapat

  Menghindari Terjadinya Kecelakaan Kerja ........................... 127

Tabel 4.23 Pengetahuan Responden terhadap Kesesuaian Media

  Internal Sebagai Sumber Informasi Mengenai Standarisasi SOP......................................................................................... 129

Tabel 4.24 Pengaruh Media Internal Perusahaan Terhadap Visi dan

  Misi Perusahaan Tentang K3 ................................................. 131

Tabel 4.25 Pengaruh Media Internal Perusahaan Terhadap Peningkatan

  Pengetahuan Karyawan tentang SOP K3 .............................. 133

Tabel 4.26 Pengaruh Media Internal Perusahaan Terhadap Disiplin

  Karyawan dalam Bekerja Berdasarkan Standarisasi SOP...... 135

Tabel 4.27 Pengaruh Media Internal Perusahaan Terhadap

  Terhindarnya Kecelakaan Kerja ............................................. 137

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................... 67

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.

  Tidak terduga, oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan. Tidak diharapkan, oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai ke yang paling berat. (Suma’mur, 1995). Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan seringkali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya. (Tarwaka, 2008)

  Kecelakaan kerja mengandung unsur-unsur sebagai berikut: (Tarwaka, 2008) tidak diduga semula, oleh karena di belakang peristiwa kecelakaan tidak terdapat unsur kesengajaan dan perencanaan, tidak diinginkan atau diharapkan, karena setiap peristiwa kecelakaan akan selalu disertai kerugian baik fisik maupun material, selalu menimbulkan kerugian dan kerusakan, yang sekurang-kurangnya menyebabkan gangguan proses kerja.

  Adapun penyebab kecelakaan kerja diantaranya adalah (Tarwaka, 2008), sebab dasar atau asal mula, sebab dasar merupakan sebab atau faktor yang mendasari secara umum terhadap kejadian atau peristiwa kecelakaan. Sebab partisipasi dari pihak manajemen atau pimpinan perusahaan dalam upaya penerapan K3 di perusahaan, manusia atau para pekerjanya sendiri, kondisi tempat kerja, sarana kerja dan lingkungan kerja. Sebab utama dari kejadian kecelakaan kerja adalah adanya faktor dan persyaratan K3 yang belum dilaksanakan secara benar (substandards). Sebab utama kecelakaan kerja karena faktor manusia atau dikenal dengan istilah tindakan tidak aman (Unsafe Action) yaitu merupakan tindakan berbahaya dari para tenaga kerja yang mungkin dilatarbelakangi oleh berbagai sebab antara lain Kekurangan pengetahuan dan keterampilan (lack of knowledge and skill), ketidakmampuan untuk bekerja secara normal (Inadequate Capability), ketidakfungsian tubuh karena cacat yang tidak nampak (Biodilly defect), kelelahan dan kejenuhan (Fatique and Boredom), sikap dan tingkah laku yang tidak aman (Unsafe

  

attitude and Habits ), kebingungan dan stres (Confuse and Stress) karena

  prosedur kerja yang baru dan belum dipahami dan belum menguasai/belum trampil dengan peralatan mesin-mesin baru (Lack of skill), penurunan konsentrasi (Difficulting in concerting) dari tenaga kerja saat melakukan pekerjaan, sikap masa bodoh (Ignorance) dari tenaga kerja, kurang adanya motivasi kerja (Improper motivation) dari tenaga kerja, kurang adanya kepuasan kerja (Low job satisfaction), sikap kecenderungan mencelakai diri sendiri.

  Manusia sebagai faktor penyebab kecelakaan seringkali disebut sebagai penyebab utama dan sering disalah-artikan karena selalu dituduhkan sebagai kesalahan desain mesin dan peralatan kerja yang tidak sesuai. Faktor lingkungan atau dikenal dengan kondisi tidak aman (Unsafe Condition) yaitu kondisi tidak aman dari: mesin, peralatan, pesawat, bahan; lingkungan dan tempat kerja; proses kerja; sifat pekerjaan dan sistem kerja. Lingkungan dalam artian luas dapat diartikan tidak saja lingkungan fisik, tetapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas, pengalaman manusia yang lalu maupun sesaat sebelum bertugas, pengaturan organisasi kerja, hubungan sesama pekerja, kondisi ekonomi dan politik yang bisa mengganggu konsentrasi

  Interaksi manusia dan sarana pendukung kerja merupakan sumber penyebab kecelakaan. Apabila interaksi antara keduanya tidak sesuai maka akan menyebabkan terjadinya suatu kesalahan yang mengarah kepada terjadinya kecelakaan kerja. Dengan demikian, penyediaan saran kerja yang sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia, harus sudah dilaksanakan sejak desain sistem kerja. Satu pendekatan yang Holistic (Sederhana dan mudah dipahami secara menyeluruh), Systemic (Secara menyeluruh pada sistem yang ada) dan Interdisiplinary (antar disiplin pada bidang studi) harus diterapkan untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga kecelakaan kerja dapat dicegah sedini mungkin. Kecelakaan kerja akan terjadi apabila terdapat kesenjangan atau ketidak harmonisan interaksi antara manusia pekerja-tugas/pekerjaan-peralatan kerja.

  Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu masalah yang modern. Khususnya pada masyarakat yang sedang beralih dari suatu kebiasaan kepada kebiasaan lain, perubahan-perubahan pada umumnya menimbulkan beberapa permasalahan yang tidak ditanggulangi secara cermat dapat membawa berbagai akibat buruk bahkan fatal. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan K3 tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang.

  Menurut data dari International Labour Organization (ILO) juga turut mencatat, setiap hari terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia.Di Indonesia sendiri, terdapat kasus kecelakaan yang setiap harinya dialami para buruh dari setiap 100 ribu tenaga kerja dan 30% di antaranya terjadi di sektor konstruksi. ( http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id , Diunduh pada Tanggal 11 April 2017, Jam : 651).

  Tingkat kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diupayakan untuk melindungi aset human capital dan menunjang keunggulan kompetitif bangsa. Dalam lingkungan kerja, pekerja rentan sampai kecelakaan dalam pekerjaan konstruksi. Terdapat empat hal yang membuat kecelakaan kerja tinggi. Pertama, penerapan K3 di perusahaan dan masyarakat rendah. Kedua, penerapan pemeriksaan uji K3 juga rendah. Ketiga, kualitas dan kuantitas pegawai pengawas K3 rendah dan keempat, tugas dan fungsi pegawai pengawas sejak otonomi daerah tidak maksimal.

  (Muhammad Ashari, http://www.pikiran-rakyat.com , Diunduh Pada Tanggal 11 April 2017, Jam : 07.00).

  Secara nasional, angka kecelakaan kerja konstruksi menurut BPJS Ketenagakerjaan, selalu bertengger di angka 32 persen, bersaing ketat dengan industri manufaktur yang juga selalu bertengger di kisaran angka 31 persen.

  Merujuk data BPJS Ketenagakerjaan, kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada 2016 (hingga November) tercatat 101.367 kejadian dengan korban meninggal dunia 2.382 orang, sedangkan pada 2015 tercatat 110.285 dengan korban meninggal dunia 2.375 orang. (Has, Redaksi Safetynews,

  http://isafetynews.com/2017/02/01/kecelakaan-kerja-konstruksi-2017-

diprediksi-tetap-tinggi/ , diunduh pada tanggal 12 Juni 2017, Jam : 08.45

  WIB).

  Di Provinsi Banten menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Mashuri mengungkap bahwa terjadi peningkatan angka kecelakaan kerja di 2016. Hal ini diukur dari menurunnya jumlah penerima penghargaan K3 yang diterima oleh perusahaan tingkat Provinsi Banten. Menurutnya dari jumlah perusahan yang tercatat sebanyak 12 ribu Disnakertrans mencatat sejumlah angka kecelakaan terjadi. Seperti kecelakaan tenaga kerja yang terjadi di awal 2016 misalnya pada PT Dover Cilegon dan kurang lebih 100 kecelakaan lainnya. (Krisna Widi Arla,

  

http://www.radarbanten.co.id , diunduh pada Tanggal 12 Juni 2017, Jam :

09.12 WIB).

  Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya harus memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap semua pegawainya. Sebagaimana diatur dalam undang-undang dan peraturan pemerintah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu sebagai landasan utama adalah Undang – Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) yang menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

  

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Undang – Undang No.13 tahun

  1969 tentang pokok-pokok ketenagakerjaan, khususnya pasal 9 dan pasal 10 mengenai hak tenaga kerja terhadap perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta kewajiban dari pemerintah untuk membinanya. Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja yang memuat pokok-pokok pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sejak dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian di segenap tempat kerja. Khususnya pada sektor pertambangan, mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah N0, 19 tahun 1973, tentang Pngeturan dan Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bidang Pertambangan adalah dibawah menteri Pertambangan

  Energi No 555.K/26/MPE/1995 tentang pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sektor pertambangan.

  PT. Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT.PLN (Persero) yang dahulunya bernama PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I (PJB I), menjalankan bisnis utama di bidang pembangkitan tenaga listrik Jawa dan Bali dan memasok sekitar 30% dari kebutuhan tenaga listrik pada sistem Jawa-Bali. PT. Indonesia Power memiliki sejumlah unit pembangkit dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer air, minyak, batubara, panas bumi, gas, dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangkit-pembangkit tersebut ada pula sejumlah pembangkit yang termasuk paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger, dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun tahun 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi. Dari sini dapat dipandang secara kesejarahan pada dasarnya usia PT Indonesia Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia.

  Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT. Indonesia Power menjalankan bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada tahun 2004, PT. Indonesia Power telah memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar 46,51% dari produksi sistim Jawa Bali. Secara keseluruhan PT. Indonesia Power saat ini memiliki kapasitas sebesar 34.000 MW. Ini merupakan kapasitas terbesar se-Asia Tenggara yang dimiliki oleh

  Dari Annual Report PT. Indonesia Power Suralaya mengenai angka kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan dua tahun terakhir diperoleh data bahwa sampai tahun 2016 tidak terjadi kecelakaan kerja. Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa PT. Indonesia Power Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam mensosialisasikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan sangat baik. Peran humas di divisi ini sudah berjalan sesuai dengan tugas pokoknya sebagai bagian dari Divisi Keselematan dan Kesehatan Kerja (K3). Humas mampu melakukan komunikasi kepada semua pegawai pabrik tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

  Komunikasi merupakan hal yang paling fundamental dalam kehidupan manusia, proses komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan manusia, baik dalam lingkungan pribadi atau dalam lingkungan sosial dan melalui komunikasi manusia dapat bertukar informasi dengan manusia lainnya.

  Komunikasi merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan dan perkembangan dalam masyarakat seperti perubahan dalam bidang politik, sosial, budaya dan ekonomi. Dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi ini pula mengubah masyarakat industri menjadi masyarakat informasi.

  William Albight (dalam buku Siahaan, 2010:3), memberikan definisi komunikasi sebagai “The process of transmitting meaningful symbols between

  

individuals” . Definisi tersebut memberikan implikasi bahwa komunikasi

  merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling sedikit dua orang, dimana seorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain.

  Komunikasi terjadi bila kedua pihak saling mengolah dengan baik simbol- pesan, proses transmisi dilakukan melalui sejumlah wahana, dan terjadi sejumlah perubahan atau respon terhadap pesan yang disampaikan.

  Seperti yang diungkapkan oleh Onong Uchjana Effendy (2007 : 6)) bahwa komunikasi adalah Proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagai panduan, yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung, melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku” (Effendy, 2007:60). PT. Indonesia Power menyadari pentingnya Keselamatan dan Kesehatan

  Kerja (K3) dalam menjalankan kegiatannya di bidang penyediaan listrik bagi masyarakat yang semakin ketergantungan akan adanya tenaga listrik, dengan terus melakukan berbagai kajian komunikasi yang baik dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan komunikasi, maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan eksistensi dan juga untuk kemajuan serta pengembangan berbagai keamanan di peusahaan. Untuk mencapai sasaran dan tercapainya tujuan perusahaan, diperlukan strategi. Menurut William F Lueck-Lawarence R Jauch :

  “Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat di capai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”. Dan menurut Kenneth R Andrews mengenai strategi perusahaan dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa : “Strategi perusahaan adalah pola keputusan perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejaroleh perusahaan”. (Alma, 2011 : 279).

  Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. (Effendy, 2007:32). Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.

  Salah satu bentuk inovasi baru yang di keluarkan oleh PT. Indonesia Power dalam melakukan strategi komunikasi kepada seluruh pegawai pabrik agar tidak terjadi kecelakaan kerja adalah dengan melakukan strategi komunikasi melalui media internal yang dimiliki oleh perusahaan baik secara langsung maupun menggunakan teknologi komputer melalui web site. Tujuan dari penggunaan media internal yang dilakukan oleh humas Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah untuk mengenalkan dan memberitahukan kepada semua pegawai pabrik mengenai keamanan dan keselamatan dalam bekerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

  Media internal yang digunakan Humas Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Indonesia Power adalah Visual Management,

  

Savety Induction , Intranet dan melalui Email setiap karyawan. Keselamatan

  dan kesehatan para pegawai di PT. Indonesia Power adalah segala-segalanya, karena tanpa adanya para pegawai maka operasional perusahaan tidak akan berjalan, mungkin PT. Indonesia Power tidak akan bisa seberhasil seperti sekarang ini, maka dari itu PT. Indonesia Power sangat mementingkan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja terhadap para pegawainya. Karena dengan cara memberikan meningkatkan tingkat keamanan dan komunikasi yang baik terhadap semua pegawai perusahaan.

  Sesuai dengan salah satu tujuan dan strategi eksternal dari Humas Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Indonesia Power Suralaya Banten, yaitu menciptakan opini publik dan menarik perhatian publik, menciptakan kondisi yang kondusif bagi setiap pelaksanaan kebijakan perusahaan dan mengoptimalisasi komunikasi dan publikasi perusahaan. Humas Divisi K3 PT.

  Indonesia Power Suralaya melakukan sosialisasi Keselamaan dan Kesehatan Kerja.

  Pada penelitian ini, peneliti ingin menegaskan bahwa Strategi Komunikasi Humas Divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Indonesia Power Suralaya Banten melalui Program Sosialisasi yang menjadi fokus penelitian karena ini adalah salah satu inovasi terbaru dalam menghindari kecelakaan kerja. Oleh karena itu dari uraian tersebut di atas itu peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengguna media internal PT

  Indonesia Power Suralaya untuk mendapatkan pesan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) kepada karyawan”.

1.2 Fokus Penelitian, Rumusan Masalah dan Identifikasi Masalah

1.2.1 Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian yang berkaitan dengan Penggunaan media internal PT Indonesia Power Suralaya untuk mendapatkan pesan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) oleh karyawan sehingga tidak terjadi

  1.2.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian lagar belakang masalah, identifikasi masalah, dan fokus penelitian maka rumusaan masalah dalam penelitian ini adalah Sejauh Penggunaan media internal PT Indonesia Power Suralaya untuk mendapatkan pesan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) oleh kayawan Sehingga tidak terjadi Kecelakaan Kerja?

  1.2.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian lagar belakang masalah dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut : a. Sejauh mana Jangkauan Pembaca (Audience Coverage) melalui Media

  Internal dalam mendapatkan Pesan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh karyawan Pabrik PT. Indonesia Power Suralaya?

  b. Sejauh mana Tanggapan Pembaca (Audience Response) melalui Media Internal dalam mendapatkan Pesan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh karyawan Pabrik PT. Indonesia Power Suralaya?

  c. Sejauh mana Pengetahuan terhadap media (Communication Impact) melalui Media Internal dalam mendapatkan Pesan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh karyawan Pabrik PT. Indonesia Power Suralaya?

  d. Sejauh mana Pengaruh media (Process of Influence) melalui Media Internal dalam mendapatkan Pesan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh karyawan Pabrik PT. Indonesia Power Suralaya?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui sejauh mana Penggunaan media internal PT Indonesia Power Suralaya untuk mendapatkan pesan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) oleh kayawan Sehingga tidak terjadi Kecelakaan Kerja

  1.4 Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut:

  1.4.1 Secara Teoritis

  Bagi PT Indonesia Power Suralaya sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sudah baik menjadi lebih baik.

  1.4.2 Secara praktis

  a. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman lapangan yang lebih mendalam dan berlatih dalam mengembangkan pola berpikir ilmiah serta mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.

  b. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dalam mempelajari Strategi Komunikasi sebagai bagian kajian Ilmu Komunikasi terutama menyangkut Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi Komunikasi

2.1.1 Pengertian Strategi

  Dalam kamus besar Bahasa Indonesia strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam perang. (Depnikas RI, 2005 : 1092). Atau bisa juga diartikan sebagai rencana yang cerdas mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu. Rencana ini lebih berarti mengenai kiat-kiat dalam menghadapi ancaman dari musuh serta hal yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan perang.

  Sejarah awalnya, dikutip dalam buku milik Setiawan Hari Purnomo (2008) bahwa strategi diartikan sebagai generalship. (Purnomo dan Zulkifrimansyah, 2008 : 8). Jika diartikan dalam bahasa Indonesia

  generalship berarti keahlian militer atau kepemimpinan. Di sini dipahami

  sebagai segala upaya yang dilakukan oleh para pemimpin, pejuang atau

  leader dalam pasukan dengan membuat rencana untuk menghadapi musuh dalam peperangan.

  Strategi secara perspektif terminologis, dikemukakan oleh banyak ahli. Di antaranya menurut Onong Uchjana Effendy (2007 : 40) yang menganggap strategi pada hakikatnya adalah ‘perencanaan (planning) dan penulis memahami bahwa dalam strategi terdapat perencanaan dan pengaturan agar tujuan yang diinginkan dapat diraih.

  Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus yang dikutip dalam buku karangan Husein Umar yang berjudul Strategic Management in Action, strategi didefinisikan sebagai proses penetapan terhadap kiat dari pihak petinggi perusahaan yang disertai dengan merancang cara untuk misi jangka panjang perusahaan agar misi tersebut dapat diraih. (Umar, 2011 : 31). Jadi dari definisi tersebut dapat di mengerti bahwa strategi merupakan misi perusahaan.

  Definisi lain dikemukakan oleh Anwar Arifin (2011 : 68), strategi dinyatakan sebagai ‘keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan

  

yang akan dijalankan guna mencapai tujuan’ . Definisi tersebut penulis

  pahami bahwa strategi yang akan dijalankan harus dirumuskan tujuannya dengan jelas terutama langkah-langkah apa yang akan diambil untuk mencapai tujuan.

  Selanjutnya menurut Basu Swastha, mengemukakan strategi sebagai berikut: Strategi merupakan satu jenis rencana yang mengkhususkan tujuan organisasi dalam istilah pelayanan yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Ini menggambarkan misi dasar dari organisasi tersebut, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, dan cara-cara pemanfaatan sumber-sumber organisasi untuk mencapai sasarannya (Swastha, 2009: 28).

  Dari penjabaran di atas, penulis memahami bahwa strategi merupakan rencana yang mengkhususkan pada tujuan organisasi, dalam menggambarkan misi dasar dari organisasi serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, juga cara-cara pemanfaatan sumber-sumber organisasi untuk mencapai sasarannya.

2.1.2 Tahapan-Tahapan Strategi

  Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan implementasi terhadap strategi tersebut melainkan menurut Fred R. David, dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.

  Dalam teori manajemen strategik milik David mengemukakan tiga tahapan strategi di antaranya : a. Perumusan Strategi

  Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi. Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus berfikir matang mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan menetapkan kekuatan dan kekurangan dari dalam perusahaan, serta menentukan sasaran yang tepat Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi berusaha menemukan masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut. (David, 2005 : 3). Dalam tahap ini penulis memahami sebagai tahap pertama untuk memformulasikan sebuah perencanaan yang dimulai dengan melihat peluang serta bahaya yang berasal dari luar perusahaan, serta dihasilkan strategi-strategi untuk kemajuan perusahaan.

  b. Implementasi Strategi Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tersebut berupa penerapan atau aksi dari strategi. (David, 2005 : 3). Strategi yang dimaksudkan adalah strategi yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Pada tahap ini penulis memahami merupakan tahap aksi yang membutuhkan komitmen serta kerja sama dari seluruh divisi dalam perusahaan. Jika komitmen dan kerjasama tidak terjalin dengan baik maka kecil kemungkinan strategi terwujud.

  Sebab ujung tombak dari strategi adalah kepemimpian perusahaan dan budaya perusahaan yang saling mendukung.

  c. Evaluasi Strategi Tahapan terahkhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan berikutnya. (David, 2005 : 3). Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi yang telah diaksikan ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah benar atau masih butuh perbaikan. Misalnya, dari strategi yang direncanakan awal belum tentu pada saat penerapannya situasi serta kondisinya berjalan beriringan. Pasti akan ada suatu halangan yang menghambat meskipun tidak banyak. dalam mengevaluasi strategi, di antaranya adalah:

  1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Perbedaan yang ada akan menjadi penghalang dalam meraih tujuan yang diharapkan, begitu juga dengan faktor internal seperti aksi dari strategi yang tidak efektif dapat menghasilkan nilai akhir yang tidak sesuai dengan yang ingin diraih. (David, 2005 : 3). Kemudian penulis memahami melakukan tinjauan terhadap faktor luar dan dalam yang menjadi landasan strategi penting dilakukan dalam salah satu tahap mengevaluasikan strategi. Tinjauan dilakukan misalnya dengan melihat apa saja yang mempengaruhi berjalannya strategi seperti faktor internal. Faktor internal dapat dilihat dari bagaimana gaya kepemimpinan perusahaan, dapat membuat pekerjanya nyaman atau tidak yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap keberhasilan strategi. Selain itu contoh dari faktor eksternal sesuai dengan pemahaman penulis dapat diarahkan kepada para pesaing

  2. Mengukur prestasi atau membandingkan hasil yang akan diharapkan dengan kenyataan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. MALIK JAYA BALIKPAPAN

1 10 24

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. OTSUKA INDONESIA

0 16 2

SIKAP KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. LINTANG BUANA PERKASA SIDOARJO

1 12 22

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PLYWOOD DAN WOODWOORKING PT KUTAI TIMBER INDONESIA PROBOLINGGO PROBOLINGGO

0 5 18

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT SEMEN BATURAJA (PESRSERO) PABRIK PANJANG)

13 87 110

View of ANALISA TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KARYAWAN PT. UNIVERSAL JASA KEMAS

0 3 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA KARYAWAN YANG MENDAPATKAN PERLUASAN PEKERJAAN DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN PERLUASAN PEKERJAAN PADA PT PLYMILINDO PERDANA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PADA KARYAWAN PT ATSUMITEC INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - HUBUNGAN ANTARA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PADA KARYAWAN PT ATSUMITEC INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PADA KARYAWAN PT ATSUMITEC INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 17