STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI DALAM PEMBINAAN KOPERASI DI KOTA SERANG - FISIP Untirta Repository

  

STRATEGI DINAS PERDAGANGAN

PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI DALAM

PEMBINAAN KOPERASI

DI KOTA SERANG

  SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

  

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh Wungu Amali Ilmi

  NIM. 6661120584

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG 2017

  

ABSTRAK

Wungu Amali Ilmi. 6661120584. Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I : DR. Abdul Apip, M.Si. Dosen

Pembimbing II: Listyaningsih, M.Si.

  Keberadaan koperasi di Indonesia menjadi sangat penting, karena bangsa Indonesia jika dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya masih rendah. Namun kondisi koperasi di Kota Serang saat ini masih dalam keadaan yang belum optimal. Masih banyaknya koperasi resmi di Kota Serang yang tidak aktif, kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah kepada koperasi, kurangnya pemberian bantuan modal kepada koperasi, masih adanya manajemen koperasi yang dikelola secara sederhana, serta kurangnya partisipasi masyarakat untuk berkoperasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang tepat yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang. Teori yang digunakan analisis SWOT David (2010:327). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles & Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi masih belum optimal dan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pembinaan koperasi yaitu strategi penguatan kelembagaan organisasi Dinas Perdagangan Peridustrian dan Koperasi Kota Serang, strategi membangun serta memperkuat kerjasama lintas sektor dalam melakukan pembinaan koperasi, strategi mendorong peran serta masyarakat khususnya pengurus dan anggota koperasi untuk berperan aktif dalam mengembangkan dan memberdayakan koperasi dan strategi penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Serang untuk hidup berkoperasi.

  Kata kunci : Koperasi, Pembinaan, Strategi,

  

ABSTRACT

Wungu Amali Ilmi. 6661120584. Strategy Department of Trade, Industry and

Cooperation in the Cooperatives Development in the Serang City. Department of

st

Public Administration. Faculty of Social and Political Science. The 1 advisor :

nd Dr. Abdul Apip, M.Si. 2 advisor : Listyaningsih, M.Si

  

The existence of cooperatives in Indonesia is very important, because the Indonesian

nation when viewed from the level of welfare is still low. But the condition of the

cooperative in Serang city is still in a state which has not been optimal. Still many

formal cooperatives in Serang inactive, lack of attention and guidance from the

government to the cooperative, lack of provision of the cooperative, the persistence

of the cooperative management managed modest, and the lack of public

participation in cooperatives. This research was conducted to determine and analyze

the right strategy undertaken by the Department of Trade, Industry and

Cooperatives in the Cooperative Development in the Serang City. The theory used is

based on a SWOT analysis (David, 2010:327) determining strategic alternatives.

This research used a qualitative approach with descriptive methods. Data analysis

technique used is the model of Miles & Huberman. The results of this study indicate

that the strategy of the Department of Trade Industry and Cooperative Development

Cooperative is still not optimal and the right strategy to be applied in the

development of cooperatives is a strategy of strengthening the institutional

organization of the Department of Trade of Industry and Cooperatives Serang City,

strategy to build and strengthen cross-sector cooperation in fostering cooperative,

strategy to encourage community participation, especially administrators and

cooperative members to play an active role in developing and empowering

cooperatives and strategy to strengthen public awareness and concern for living

Serang cooperatives. Keywords: Cooperation, Development of, Strategy,

  Motto : Maka Sesungguhnya Beserta Kesulitan Itu Ada Kemudahan Dan Hanya Kepada Tuhanmu, Hendaklah Engkau Berharap… (Qs: Al-Insyiraah 5-8)

  Persembahan :

  “Skripsi ini Ilmi Persembahkan untuk Ibu Ayah beserta ketiga kakakku, adikku dan Keluarga Ibu Ovien yang telah memberikan doa tulusnya, serta motivasi secara moral dan materiil dalam penyelesaian skripsi ini”.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirabbila’lamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Melakukan Pembinaan Koperasi di Kota Serang”.

  Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang selalu membimbing serta mendukung penulis secara moril dan materil. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari S.Sos M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Rahmawati, M.Si. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom. Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

  5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Listyaningsih, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan juga Dosen Pembimbing II yang telah menyetujui atas penelitian skripsi ini dan yang dengan baik hati memberikan data serta sabar dalam memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  7. Riswanda, Ph.D. Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Dr. Abdul Apip, M.Si. Dosen Pembimbing I Skripsi yang telah menyetujui atas penelitian skripsi ini, telah membimbing, memberikan ilmunya, serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

  9. Ipah Ema Jumiati, M.Si. Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan pengalaman, membimbing penulis dan memberikan saran dari awal hingga akhir perkuliahan.

  10. Semua Dosen dan Staff Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

  11. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang yang telah memberikan data dan informasi kepada peneliti.

  12. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten yang telah memberikan data dan informasi kepada peneliti.

  13. Koperasi-Koperasi di Kota Serang dan pengamat koperasi Kota Serang yang telah memberikan informasi kepada peneliti.

  14. Kedua Orang Tua-ku yang selalu membimbing dan mengantarkan anaknya sampai ke dalam tahap perguruan tinggi. Terimakasih banyak Ibu, Ayah.

  Dan saudara-saudariku Mas Kukuh, Mas Gunan, Adiku Ilma, dan Mba Tina.

  15. Keluarga Ibu Ovien yang telah memberikan motivasi serta materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  16. Sahabat seperjuangan Kamursi, Rengga, Dodo, Mega, Ndew, Vina, Dupeb, Sella, Gista, Naya, Tiwi, Millda, Nindy, Ka Aida, Ka Tata, Ka Ridwan, Ka Diana, Yuke dan Ikhsan yang telah membantu, menolong, dan memotivasi penulis dalam proses pembuatan skripsi ini dan teman-teman seperjuangan Administrasi Negara angkatan 2012. Semoga kami semua dapat berjuang dan sukses bersama.

  17. Keluarga Pengurus Himane 2013, Himane 2014, BEM FISIP 2015, dan Kokesma 2013 yang telah memberikan kesempatan untuk belajar ber- organisasi dan mengembangkan diri.

  18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan kalian bertambah lagi cerita perjalanan kehidupan kampus yang saya alami.

  19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam skripsi ini terjadi kesalahpahaman yang kurang berkenan selama penulis melakukan penelitian. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Serang, November 2016 Penulis

  Wungu Amali Ilmi

  

DAFTAR ISI

  Halaman ABSTRAK LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

  1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 20

  1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 20

  1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................ 21

  1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 21

  1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 21

  1.7 Sistematika Penulisan……………………………………………………… 22

  BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 28

  2.1.1 Pengertian Strategi ........................................................................... 29

  2.1.2 Metode Perumusan Strategi ............................................................. 32

  2.1.3 Analisis SWOT .……........................................................................ 34

  2.1.4 Koperasi …........................................................................................ 40

  2.1.4.1 Pengertian Koperasi .............................................................. 40

  2.1.4.2 Tujuan, Asas/Prinsip, Fungsi dan Peran Koperasi................. 42

  2.1.4.3 Struktur Organisasi Koperasi ................................................ 44

  2.1.4.4 Jenis-jenis Koperasi .............................................................. 47

  2.1.5 Pembinaan Koperasi ......................................................................... 50

  2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 52

  2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................. 55

  2.4 Asumsi Dasar Penelitian............................................................................. 58

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................................ 59

  3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ............................................................... 60

  3.3 Lokus Penelitian ......................................................................................... 60

  3.4 Fenomena yang Diamati ............................................................................. 61

  3.4.1 Definisi Konsep ................................................................................. 61

  3.4.2 Definisi Operasional .......................................................................... 62

  3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................. 64

  3.6 Informan Penelitian .................................................................................. 65

  3.6.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 66

  3.6.2 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 72

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 72

  3.7.1 Teknik Analisis Data ........................................................................ 72

  3.7.2 Uji Keabsahan Data ......................................................................... 75

  3.8 Jadwal dan Lokasi Penelitian ................................................................... 76

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian …………………………………………….. 78

  4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Serang ………………………………….. 78

  4.1.1.1 Visi dan Misi Kota Serang………………………………… 80

  4.1.1.2 Keadaan Penduduk Kota Serang …………………………. 81

  4.1.2 Deskripsi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang ………………………………………………………. 84

  4.1.2.1 Visi dan Misi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang …………………………………… 85

  4.1.2.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang ………………… 86

  4.2 Deskripsi Data …………………………………………………………. 95

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ………………………………………... 95

  4.2.2 Data Informan …………………………………………………...... 98

  4.3 Temuan Lapangan ………………………………………………………. 100

  4.3.1 Strengths (Kekuatan)………………………………………………. 106

  4.3.2 Weakness (Kelemahan) …………………………………………… 122

  4.3.3 Opportunities (Peluang)……………………………………………. 143

  4.3.4 Threats (Ancaman) ………………………………………………… 152

  4.4 Pembahasan ……………………………………………………………… 162

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan …………………………………………………………….... 180

  5.2 Saran …………………………………………………………………….. 182 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… xiv LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  1.1 Perkembangan Koperasi di Indonesia ..................................................... 3

  1.2 Kinerja Koperasi Provinsi Banten Menurut Indikator Produksi ............. 6

  1.3 Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota 2013-2014 ......................... 7

  1.4 Data Keragaan Koperasi Kota Serang 2013/2015 .................................. 10

  1.5 Koperasi yang Mendapatkan Bantuan Pembinaan ................................. 12

  1.6 Koperasi yang Mendapat Bantuan Dana Pembinaan .............................. .15

  1.7 Jumlah Anggota, Manajer, dan Karyawan Koperasi Kota Serang 2013-2014 ............................................................................................... 18

  2.1 Matriks TOWS. ....................................................................................... 39

  3.1 Definisi Operasional Penelitian .............................................................. 63

  3.2 Informan Penelitian ................................................................................ 66

  3.3 Pedoman Wawancara ............................................................................. 68

  3.4 Jadwal Penelitian ................................................................................... 77

  4.1 Luas Wilayah Pembagian Administrasi Kota Serang …………………. 80

  2

  4.2 Jumlah Penduduk (Jiwa) dan Kepadatan (Jiwa/km ) Penduduk Kota Serang Tahun 2012-2015 ……………………………………………… 81

  4.3 Komposisi Penduduk Kota Serang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2015 ……………………………………………………………… 82

  4.4 Komposisi Penduduk Kota Serang Menurut Kelompok Umur 2015…... 82

  4.5 Sebaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang diTamatkan di Kota Serang Tahun 2014……………………………………………….. 83

  4.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ……………………………. 84

  4.7 Informan Penelitian ……………………………………………………. 99

  4.8 Rencana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang Bidang Koperasi Tahun 2014-2018 …………………………… 101

  4.9 Rencana Kerja Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang Bidang Koperasi Tahun 2014-2018……………………………. 102

  4.10 Matriks SWOT ………………………………………………………… 166

  4.11 Faktor Pendukung Pembinaan Koperasi di Kota Serang………………. 178

  4.12 Faktor Penghambat Pembinaan Koperasi di Kota Serang……………… 178

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Kerangka Berfikir .............................................................. 57Gambar 3.1 Proses Analisis Data ...................................................................... 73Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

  Koperasi Kota Serang ………………………… .......................... 94

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN II Lembar Persetujuan Sidang Akhir LAMPIRAN III Pedoman Wawancara LAMPIRAN IV Member Check LAMPIRAN V Kategorisasi Data LAMPIRAN VI Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Tentang

  Perkoperasiaan LAMPIRAN VII Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

  Koperasi Kota Serang LAMPIRAN VIII Rencana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

  Koperasi Khusus Bidang Koperasi LAMPIRAN IX Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Bidang

  Koperasi LAMPIRAN X Rekapitulasi Data Koperasi Berdasarkan Koperasi Tahun

  2011-2014 LAMPIRAN XI Data Koperasi Kota Serang 2015 LAMPIRAN XII Dokumentasi

  xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pembangunan menurut Siagian (1985) merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara material maupun spiritual dengan berdasarkan pada Pancasila dan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945, serta menjalankan roda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial. Dengan kata lain, tujuan dari pembangunan itu adalah untuk mengentaskan kemiskinan sehingga Bangsa Indonesia bisa menjadi Bangsa yang sejahtera di Negeri-nya sendiri.

  Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir ditengah- tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang termasuk di negara Indonesia. Di Indonesia masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa relevan, bukan saja karena masalah kemiskinan telah ada sejak lama dan masih hadir di tengah-tengah kita saat ini, melainkan pula karena kini gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis multi dimensional yang masih dihadapi oleh Bangsa Indonesia.

  2 Oleh sebab itu, salah satu cara dalam mewujudkan pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan suatu bangsa sesuai dengan UUD 1945 pada alinea ke IV adalah dengan dibentuknya suatu usaha bersama berbadan hukum dengan tujuan mensejahterakan anggotanya secara khusus dan mensejahterakan masyarakat pada umumnya atau yang disebut dengan Koperasi.

  Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian. Koperasi di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Hal tersebut juga didukung dengan adanya Pasal 33 UUD 1945, pada Ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Berdasarkan hal tersebut berarti bahwa koperasi telah memiliki kedudukan yang cukup kuat karena memiliki dasar konstitusional yang jelas.

  Saat ini kehidupan berkoperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, sebab bagi masyarakat Indonesia dengan menjalankan perkoperasian berarti ikut membangun perekonomiannya. Pemerintah merupakan pemrakarsa ekonomi yang memiliki misi untuk memajukan koperasi sesuai dengan apa yang dikehendaki, sehingga mempunyai kemampuan dapat dipergunakan sebagai alat untuk memajukan ekonomi nasional.

  Undang-Undang Dasar telah menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Atas dasar itu pemberdayaan masyarakat melalui koperasi diharapkan akan mampu memberikan dampak yang baik bagi suatu

  3 perekonomian. Hal tersebut juga dijelaskan dalam Undang-Undang No 25 tahun 1992 Pasal 4 bahwa fungsi dan peranan koperasi yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

  Keberadaan koperasi di Indonesia menjadi sangat penting, karena bangsa Indonesia sendiri jika dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya masih rendah. Dengan adanya koperasi yang berjalan sesuai dengan ketentuannya memungkinkan tujuan dari adanya koperasi itu dapat tercapai yaitu kesejahteraan masyarakat dari aspek perekonomian di daerah dapat terwujud. Tetapi kenyataan saat ini keberadaan koperasi di Indonesia juga tidak serta merta membawa dampak yang baik bagi masyarakat, karena jika salah dalam melakukan pengelolaannya tidak akan membawa manfaat bagi para anggotanya dan masyarakat secara luas. Perkembangan koperasi di Indonesia memang cukup pesat keberadaannya, hal tersebut sesuai dengan data yang diperoleh. Berikut ini merupakan data perkembangan koperasi di Indonesia.

Tabel 1.1 Perkembangan Koperasi di Indonesia

  Koperasi Tidak Tahun Koperasi Keseluruhan Koperasi Aktif Aktif

  Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2011 188.181 100 133.666 70,09 54,515 28.96 2012 194.295 100 139.321 71,70 54.974 28,29

  2013 203.701 100 143.117 70,25 60.584 29,74 2014 209.488 100 147.249 70,28 62.239 29,71

  4 Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa keberadaan koperasi di Indonesia memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan setiap tahunnya, tetapi bukan berarti dengan adanya perkembangan tersebut tidak ada koperasi yang tidak aktif atau koperasi yang mengalami kerugian. Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dari tahun 2012 menuju 2013 jumlah koperasi yang tidak aktif semakin meningkat sekitar 30% setiap tahunnya. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan adanya perkembangan koperasi secara kuantitas tidak dibarengi dengan perkembangan kualitas dari koperasi itu sendiri, terbukti dari tabel 1.1 bahwa koperasi tidak aktif meningkat setiap tahunnya dari tahun 2012-2014.

  Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh pihak terkait yaitu Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan bahwa dari data yang dimiliki, jumlah koperasi yang terdaftar sebanyak 206 ribu koperasi, yang tersebar di seluruh Indonesia selama tahun 2014. Tetapi kemudian dari jumlah tersebut, persentase sebanyak 30% koperasi berstatus tidak aktif, dengan jumlah sekitar 61 ribu dan sebagian besar koperasi tidak aktif berada di Pulau Jawa. unduh pada hari rabu, 01 April 2015 pukul 20.15 WIB).

  Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh Menteri Koperasi dan UKM, bahwa sekitar 30% koperasi yang tidak aktif sebagian besar koperasi yang berada di Pulau Jawa. Salah satu daerah yang terdapat di Pulau Jawa adalah Provinsi Banten. Provinsi Banten merupakan salah satu Provinsi di Indonesia dan berkedudukan sebagai wilayah penyanggah Ibukota Negara yang banyak memiliki potensi untuk pembangunan. Pembangunan di berbagai sektor tentunya harus

  5 bertujuan dengan pemenuhan kesejahteraan masyarakatnya sehingga masyarakat Banten dapat merasakan hasil dari adanya suatu pembangunan tersebut secara merata agar dapat hidup sejahtera.

  Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017. Struktur investasi Banten sampai saat ini dibentuk dari sektor swasta dan rumah tangga yang merupakan sektor utama yang menjadi kekuatan perekonomian di Banten dengan kontribusi sekitar 81,3% antara lain terdiri dari sumbangan sektor koperasi dan UMKM sebesar 48,78%. Selain itu dari sektor pemerintah menempatkan posisi sebesar 18,7% yang terdiri dari APBN 8,01%, APBD Provinsi Banten 3,34%, dan APBD Kabupaten/Kota 7,35%.

  Berdasarkan penjelasan tersebut terlihat bahwa sumbangan dari sektor koperasi dan UMKM memiliki kontribusi yang cukup membantu dalam perkembangan perekonomian di Banten. Maka dari itu Keberadaan Koperasi dan UMKM tidak bisa di anggap sebelah mata dan harus terus diperhatikan oleh pemerintah, seperti dengan dilakukannya pembinaan dalam bentuk pelatihan dan sebagainya. Karena kehadirannya membawa peran penting dalam perkembangan perekonomian di Provinsi Banten. Berikut ini adalah data kinerja koperasi di Provinsi Banten tahun 2013 sampai 2014:

  6 Tabel 1.2

  

Kinerja Koperasi Provinsi Banten Menurut Indikator Produksi

Indikator Tahun Satuan Pertumbuhan (%) 2013 2014

  Jumlah Koperasi 6550 6315 Unit (3,58)

  a. Aktif 4578 3897 Unit (14,87)

  b. Non Aktif 1972 2439 Unit 23,68 Anggota 1 092 565 919 434 Orang (15,85) Manajer 748 1088 Orang 45,45 Karyawan 12 716 13 541 Orang 6,49 Modal 6 467 792 15 410 683 Juta Rupiah 138,2

  a. Modal Sendiri 1 760 339 1 797 875 Juta Rupiah 2,13

  b. Modal Luar 4 707 453 3 612 808 Juta Rupiah (23,25) Volume Usaha 2 500 668 4 859 561 Juta Rupiah 94,33 Jumlah SHU 603 160 1 587 398 Juta Rupiah 163,18

  (Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, 2016) Menurut data yang didapatkan dari dinas koperasi dan UKM Provinsi

  Banten menggambarkan kinerja koperasi dari tahun 2013 sampai dengan 2014. Di tahun 2013 ke 2014 jumlah koperasi mengalami penurunan sebesar 235 unit koperasi, hal tersebut senada dengan penurunan jumlah koperasi aktif sebesar 681 unit dari tahun 2013 ke 2014, penurunan tersebut juga berpengaruh pada peningkatan koperasi non aktif yang semula 1972 menjadi 2439 unit dan hal tersebut membawa dampak pada perubahan koperasi tidak aktif yang meningkat dengan persentase 23,68 %. Penurunan jumlah koperasi yang terjadi juga berbanding lurus dengan penurunan anggota koperasi. Namun penurunan jumlah koperasi di tahun 2013-2014 di Provinsi Banten berbanding terbalik dengan jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang mengalami peningkatan sebesar 984,234 dengan persentase pertumbuhan 163,18%.

  Keberadaan koperasi memang tidak luput dari adanya suatu permasalahan,

  7 yang kurang berkembang dan permasalahan tersebut juga salah satunya terjadi di Provinsi Banten. Sebagai salah satu Provinsi yang berada di Indonesia dan mengalami otonomi daerah, Provinsi Banten memiliki beberapa daerah yang terdiri dari delapan Kabupaten/Kota antara lain yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang. Jika dilihat dari sektor koperasinya masing-masing daerah tersebut memiliki komposisi koperasi yang berbeda-beda. Dan berikut ini adalah jumlah koperasi menurut Kabupaten/Kota dan status aktivitas di Provinsi Banten tahun 2013-2014:

Tabel 1.3 Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota 2013-2014

  

Kabupaten/Kota Aktif Tidak Aktif Jumlah

2013 2014 2013 2014 2013 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  

1. Kab Pandeglang 539 375 300 209 839 584

  

2. Kab Lebak 657 687 108 102 765 789

  

3. Kab Tangerang 834 945 362 328 1196 1273

  

4. Kab Serang 792 280 168 733 960 1013

  

5. Kota Tangerang 626 646 502 502 1128 1148

  

6. Kota Cilegon 300 317 225 225 525 542

  

7. Kota Serang 489 240 205 102 694 342

  8. Kota Tangerang Selatan 294 319 77 213 371 532 Provinsi Banten

  47

  

88

  25

  25 72 113

Jumlah Provinsi Banten 4578 3897 1972 2439 6550 6336

  

(Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, 2016)

  Permasalahan koperasi di daerah menjadi isu yang sangat strategis untuk dibahas dan dikaji karena mengingat bahwa masih banyak daerah-daerah di Indonesia khususnya di Provinsi Banten yang kondisi koperasinya semakin lama semakin menurun baik dari segi kuantitas dan kualitasnya atau bahkan menjadi tidak berkembang dan hal tersebut salah satunya juga dialami di Kota Serang.

  8 Kota Serang merupakan daerah yang berperan sebagai Ibukota dan menjadi pusat pemerintahan Provinsi Banten, sekaligus berperan sebagai daerah alternatif penyangga Ibukota Negara karena jaraknya dari Kota Jakarta hanya sekitar 70 km. Semenjak awal didirikannya hingga saat ini pada tahun 2016 Kota Serang terdiri dari enam kecamatan, yaitu kecamatan Curug, Walantaka, Cipocok Jaya, Serang, Taktakan, dan Kasemen. Keenam daerah tersebut dibagi menjadi 66 Kelurahan.

  Sesuai dengan visi dari kepala daerah Kota Serang yang terpilih pada tahun 2013 adalah terwujudnya Kota Serang madani sebagai kota pendidikan yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pertanian dan budaya. Dari adanya visi tersebut kemudian dalam ranah pembangunan yang akan dilakukan berpedoman pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Serang Tahun 2014-2018, diarahkan dalam rangka mencapai visi kepala daerah dengan menerapkan lima misi didalamnya. Salah satu misi dan arah kebijakan pembangunan Kota Serang pada tahun 2014-2018 adalah dengan meningkatkan perekonomian daerah melalui penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif bagi berkembangnya usaha kecil menengah dan koperasi, serta industri yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan sosial yang berkelanjutan. Dari misi pembangunan jangka menengah Kota Serang dalam bidang koperasi, bertujuan untuk meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan UKM dan koperasi dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing, dan meningkatnya kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

  9 Berdasarkan misi pembangunan tersebut kemudian menghasilkan dengan arah kebijakan, yaitu menata, mengembangkan dan meningkatkan kapasitas, kualitas, dan produktivitas UKM serta iklim kewirausahaan serta membina dan mengembangkan koperasi. Dari adanya arah kebijakan ini, hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan lapangan kerja, kesempatan kerja, keterampilan dan keahlian bagi tenaga kerja agar kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

  Pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota memiliki Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang fokus dalam menangani urusan di bidang koperasi yaitu Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi. Dinas ini memiliki tugas untuk melakukan pengembangan dalam bidang perdagangan, perindustrian serta koperasi dan UKM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  Kegiatan koperasi merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota koperasi secara khusus dan masyarakat di lingkungannya secara umum. Tetapi keadaannya saat ini masih terdapat berbagai permasalahan yang terjadi pada dunia perkoperasian secara nasional dan tidak terkecuali pada perkoperasian yang ada di Kota Serang. Permasalahan pembinaan koperasi didaerah khususnya di Kota Serang menjadi isu yang sangat strategis untuk dibahas dan dikaji karena mengingat Koperasi di Kota Serang mengalami kemunduran baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

  Dalam praktiknya kegiatan perkoperasiaan di Kota Serang masih belum berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat setelah peneliti melakukan observasi

  10 dan wawancara awal. Terdapat beberapa permasalahan mengenai keadaan koperasi di Kota Serang saat ini diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, masih banyaknya koperasi resmi di Kota Serang yang tidak aktif.

  Koperasi resmi merupakan koperasi yang telah mempunyai badan hukum dan tercatat dalam Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi. Keberadaan koperasi yang jelas dan aktif di suatu daerah menggambarkan bahwa kondisi koperasi tersebut termasuk sehat dan berkembang. Namun berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, terdapat masih banyak koperasi yang tidak aktif bahkan tidak jelas, selain itu koperasi aktifnya pun semakin berkurang. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang pada tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4 Data Keragaan Koperasi Kota Serang 2013 - 2015

  Tahun Variabel 2013 2014 April 2015

  Koperasi Aktif 489 204 100 Koperasi Tidak 205 102

  82 Aktif Jumlah 694 342 182 Koperasi

  (Sumber: Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, 2015) Berdasarkan tabel 1.4 terlihat bahwa setiap tahun jumlah koperasi di Kota

  Serang semakin berkurang. Pada tahun 2014 jumlah koperasi aktif semakin berkurang, dari semula 489 menjadi 204 dan berkurang sekitar 285 unit, tetapi berbanding terbalik dengan jumlah koperasi tidak aktifnya yang semakin kecil dari 205 unit menjadi 102 unit. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa masih

  11 banyak koperasi yang tidak jelas kedudukannya di Kota Serang. Hal tersebut juga sejalan dengan survei pendataan yang dilakukan pada bulan april tahun 2015 dari data yang didapatkan tahun 2014, sebelumnya koperasi berjumlah 342, tetapi setelah dilakukan pendataan pada bulan april 2015 ditemukan sebanyak 182 koperasi, dari 182 koperasi yang terverifikasi tersebut, 100 koperasi dikategorikan sebagai koperasi aktif, 60 koperasi dikategorikan koperasi tidak aktif, dan 22 koperasi dikategorikan tidak jelas. Dan memperoleh persentase koperasi aktif sebesar 56%, koperasi tidak aktif 33% dan koperasi tidak jelas 11%. Sejak tahun 2013 hingga 2015 keberadaan koperasi semakin lama semakin berkurang di Kota Serang, hal tersebut dibuktikan dengan data yang telah dilampirkan diatas. Terdapatnya jumlah koperasi yang semakin berkurang dan banyaknya koperasi yang fiktif akan menimbulkan berbagai permasalahan dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada meningkatnya pengangguran dan kurang terserapnya tenaga kerja di bidang sektor perekonomian rakyat. Selain itu tujuan dan prinsip koperasi yang dapat mensejahterakan anggota masyarakatnya karena dikelola dengan asas kekeluargaan sudah tidak terwujud lagi.

  Kedua, kurangnya pembinaan dan perhatian dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang kepada pengurus koperasi di Kota Serang. Bantuan dan pembinaan dari pemerintah daerah Kota Serang sebenarnya sudah dilakukan tetapi hanya kepada sebagian kecil koperasi dan tidak merata untuk keseluruhan koperasi yang berada didaerah tersebut. Berdasarkan observasi dan wawancara awal dengan para pengurus koperasi bahwa mereka jarang sekali mendapatkan pembinaan atau pelatihan untuk melakukan kegiatan koperasi yang

  12 baik dan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku seperti pelatihan akuntansi, manajemen. Keadaannya saat ini adalah koperasi yang sudah maju yang menjadi obyek pembinaan dari dinas terkait, maka dari itu pemerintah melihatnya bahwa koperasi di Kota Serang itu sudah mampu untuk mengelola koperasinya dengan baik, padahal masih banyak koperasi yang tidak maju atau tidak berkembang yang belum mendapatkan sentuhan seperti pembinaan dan pelatihan. Koperasi maju itu sendiri merupakan koperasi yang berkembang yaitu kegiatan operasional koperasinya berjalan dan terus mendapatkan keuntungan dari kegiatan operasional perkoperasiaannya serta meningkat perkembangannya. Sedangkan koperasi yang tidak maju adalah koperasi yang tidak berkembang dimana kegiatan perkoperasiannya statis dalam satu kegiatan saja dan kurang membawa keuntungan bagi anggota. Berdasarkan hal tersebut terdapat 48 koperasi yang pernah memperoleh pembinaan dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang adalah sebagai berikut :

Tabel 1.5 NO NAMA KOPERASI Koperasi yang Mendapatkan Bantuan Pembinaan YA/TDK THN PEMBINAAN DARI PEMKOT

  INTENSITAS

  1 Menara Banten Ya 2014

  12

  2 Binawinaya Teknologi Ya 2014

  1

  2 KPRI SMPN I KOTA SERANG Ya 2014

  12 "HANDAYANI"

  3 Mandiri Sejahtera Ya 2012

  1

  4 TIM PENGGERAK PKK "MADANI" Ya 2012

  2 KOTA SERANG

  5 Melati 88 Ya 2013

  1

  6 KOCIPTA Ya 2014

  1

  7 KOPERASI KARYAWAN Ya 2013

  1

  13 UNTIRTA (KOKIPTA)

  8 PRIMKOP KARTIKA SULTAN AGENG TIRTAYASA Tidak

9 PRIMKOP GAKUBA Ya 2014

  10 KOPERASI PENDIDIKAN TIRTAYASA (KOPENTA) Ya 2014

  32 KOPEGTEL "RANGGON" DIVA Site Operation Serang dan Cilegon Ya 2015

  1

  28 Abdi Pertiwi Ya 2012-2014

  2

  29 Jujur Ya

  2

  30 BINA USAHA Ya 2013

  3

  31 MARI USAHA Ya 2014

  1

  1

  1

  33 SEHAT SINGANDARU Ya 2012

  2

  34 KPRI DINAS PERINDAGKOP KOTA SERANG "KEPANDEAN SEJAHTERA" Ya 2014

  3

  35 Primer Koperasi Kavling Brimob "TERATAI SEMBILAN' Ya 2014

  5

  36 Koperasi Brimob Polda Banten "TERATAI" Ya 2014

  3

  37 KOPERASI MERPATI Ya 2014

  1

  26 An Nur ponpes alkautsar Ya 2013

  25 Koperasi Bina Insan Mandiri Ya 2014

  1

  1

  11 KOPERASI PEGAWAI PASUNDAN Ya 1 2014

  12 AL-HIKMAH IAIN SMH BANTEN Ya 1 2014

  13 KOCIPTA FINANCE Ya 1 2013&2014

  14 Al-Islam Ya 1 2010

  15 KOKESMA UNTIRTA Ya 1 2013&2014

  16 CAHAYA ABADI Ya 2014

  3

  17 Mutiara Jaya Bersama Ya 2014

  5

  18 Dinar Amru Al-Bantani Ya 2013

  19 Koperasi Tribuana I Ya 2013

  1

  1

  20 Koperasi Segut Ya 2014

  1