PERTANGGUNG JAWABAN PEMEBRIAN DANA EKONOMI KERAKYATAN OLEH DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BANDAR LAMPUNG

  

PERTANGGUNG JAWABAN PEMEBRIAN DANA EKONOMI KERAKYATAN

OLEH DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN

DAN PERDAGANGAN KOTA BANDAR LAMPUNG

Muhammad Gilang Adie N

  

Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Universitas Lampung

Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro Nomor 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145

ABSTRAK Kegiatan ekonomi oleh banyak orang dengan skala kecil-kecil kini banyak mendapat perhatian.

  Kegiatan ekonomi kerakyatan ini terbukti lebih tangguh dalam mengawal perekonomian masyarakat. Ekonomi rakyat, sering disebut ekonomi kerakyatan, tumbuh menjadi bagian penting dalam perekonomian. Kini banyak kalangan masyarakat Bandar Lampung yang mulai tertarik dan tertantang menjadi wirausahawan meski harus memulai dari skala kecil. Demi membantu UKM di Bandar Lampung dalam hal dana atau keuangan diskoperindag kota Bandar Lampung bekerja sama dengan Bank Pasar, memberikan pinjaman kepada seluruh UKM di Bandar Lampung. Besarnya dana pinjaman ini yaitu berkisar 1 juta untuk pinjaman pertama. Usaha perekonomian di atur dalam Undang-undang NO 20 Tahun 2008 menjelaskan tentang usaha kecil menengah Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pertanggung jawaban diskoperindag dan apakah yang menjadi faktor penghambat dalam hal pertanggung jawaban dana ekonomi kerakyatan oleh diskoperindag kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa diskoperindag Kota Bandar Lampung bertanggung jawab menyelenggarakan dan bertanggung jawab secara teknis dan administrative seperti memberikan laporan tahunan dalam pelaksanaan kegiatan bidang ekonomi kerakyatan yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat dalam peminjaman dana ekonomi kerakyatan. yang menjadi faktor penghambat dalam hal pertanggung jawaban dana ekonomi kerakyatan oleh diskoperindag, dalam hal pelaksanaan calon peminjam tidak ada di tempat saat verifikasi, dalam hal pengembalian usaha bangkrut, dalam hal pertanggung jawaban dana ekonmi kerakyatan penentuan klasifikasi permohonan ditolak karena tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan pemohon.

  Kata Kunci : Pertanggung Jawaban Pemberi Dana Ekonomi Kerakyatan

  Frasa ekonomi kerakyatan terdiri dari dua kata. Ekonomi adalah ilmu mengenai asas- asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan, seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan. Sementara itu, arti kerakyatan mengacu pada sesuatu mengenai rakyat. Jadi, ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang mengacu pada peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Sesuai peraturan Walikota Bandar Lampung No. 57 tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Program Gerakan Masyarakat Membangun Tapis Berseri Kota Bandar Lampung. Tujuan program pemberdayaan masyarakat gemma tapis berseri ialah penanggulangan kemiskinan, peningkatan ekonomi masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang sehat di Kota Bandar Lampung. Demi membantu UKM di bandar Lampung dalam hal dana atau keuangan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan kota Bandar Lampung bekerja sama dengan Bank Pasar, memberikan pinjaman kepada seluruh Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bandar Lampung. Besarnya dana pinjaman ini yaitu berkisar Rp 1 juta untuk pinjaman pertama. Sedangkan untuk pinjaman selanjutnya bisa di atas angka tersebut atau

  Lalu pihak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan akan memverifikasinya. Untuk memudahkan jalur distribusi pinjaman, pemkot akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan kota Bandar Lampung serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Perusahaan Daerah (PD), Bank Pasar Kota Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Sebagaimana yang diuraikan dalam latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul skripsi “Pertanggung Jawaban Pemberi Dana Ekonomi Kerakyatan Oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung”.

  1.2 Permasalahan

  Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Bagaimanakah pertanggung jawaban pemberi dana ekonomi kerakyatan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan? b. Apakah yang menjadi faktor penghambat dalam hal pertanggung jawaban dana ekonomi kerakyatan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan?

1.3.1 Tujuan Penelitian a.

  Pendekatan masalah adalah suatu gerak Adapun tujuan penelitian ini adalah : langkah untuk mencari dan mendapatkan

  Untuk mengetahui pertanggung jawaban atas masalah yang diajukan. Untuk jawaban pemberi dana ekonomi mendekati pokok permasalahan dalam kerakyatan oleh Dinas Koperasi penelitian ini digunakan pendekatan secara dan Usaha Kecil Menengah, Pendekatan yuridis normatif yaitu dengan Perindustrian dan Perdagangan. cara mempelajari dan mengkaji bahan

  b. mengetahui faktor hukum sebagai norma atau peraturan- Untuk penghambat pertanggung peraturan yang berkenaan dengan masalah jawaban pemberi dana ekonomi yang akan dibahas guna menunjang data- kerakyatan yang oleh Dinas data yang dihasilkan melalui studi Koperasi dan Usaha Kecil lapangan. Penelitian secara yuridis empiris Menengah, Perindustrian dan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Perdagangan di Kota Bandar peneliti untuk mengumpulkan data dengan Lampung. cara langsung kepada objek penelitian.

  2.2 Sumber Data

  Dalam penelitian ini terdapat dua sumber

II. METODE PENELITIAN data yang dibagi menurut jenisnya.

2.1 Kedua jenis data tersebut yaitu : Pendekatan Masalah 1.

  Data primer, yaitu data yang penilti Pendekatan yuridis normatif yaitu dengan dapatkan penelitian dari lapangan, baik cara mempelajari dan mengkaji bahan yang didapat dari hasil pengamatan hukum sebagai norma atau peraturan- maupun hasil suatu wawancara dengan peraturan yang berkenaan dengan masalah pihak yang berkompeten. Wawancara yang akan dibahas guna menunjang data- oleh kepala Dinas Koperasi, Usaha data yang dihasilkan melalui studi Kecil Menengah, Perindustrian dan lapangan. Pendekatan masalah selanjutnya Perdagangan, dan seksi pengkajian dan digunakan pendekatan secara Penelitian pengembangan Usaha Kecil Menengah, secara yuridis empiris adalah suatu seksi pemberdayaan Usaha Kecil kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk Menengah, dan seksi pengawasan Usaha mengumpulkan data dengan cara langsung Kecil Menengah.

  2. Data sekunder, yaitu data yang peneliti peroleh dari studi kepustakaan, yang berupa bahan-bahan hukum seperti :

  Analisis data merupakan tahap akhir dari penelitian yaitu menggunakan analisis kualitatif suatu teknik analisis dengan cara mengkaji, membandingkan data sekunder yang didapat dan selanjutnya diuraikan dalam bentuk pernyataan dan aturan kalimat-kalimat secara deskriptif untuk kemudian disusunlah suatu kesimpulan yang dapat memberikan gambaran secara umum dan hasil makalah yang diteliti.

  1. Undang-Undang No.12 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

  2. Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Menengah

  3. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah

  4. Peraturan Daerah No.13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah Provinsi Lampung

  5. Peraturan Gubernur Lampung No. 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Daerah Lampung

  6. Peraturan Walikota Bandar lampung No. 3 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung

  7. Peraturan Walikota Bandar lampung No. 57 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Program Gerakan Masyarakat Membangun Tapis Berseri Kota Bandar lampung

  Bahan hukum primer, yaitu:

  Bahan hukum tersier yaitu: Berupa Kamus Hukum, Kamus Bahasa Inggris, media cetak dan elektronik, kamus bahasa indonesia.

  2.3 Prosedur Pengumpulan Data

  Peneliti dalam pengumpulan data menggunakan langkah-langkah yaitu melalui studi kepustakaan dan studi lapangan.

  2.4 Analisis Data

III HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.1 Gambaran Umum

  3.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian Dan Perdagangan Kota Bandar Lampung

  Berdasarkan Surat Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan No.194/MPP/Kep/7/1996 tanggal 25 juli

  Bahan hukum sekunder, yaitu: berupa literatur-literatur, pendapat para ahli atau pakar, makalah-makalah seminar, dan lain- lain. departemen yang menjadi satu yaitu EX pelaksana tugas Walikota, mempunyai Departemen Perindustrian yang berlokasi tugas pokok melaksanakan urusan dijalan Pangeran Diponegoro Teluk Betung pemerintahan kota di bidang Koperasi, ex Departemen Perdagangan yang Usaha Kecil Menengah, Perindustrian berlokasi di jalan Basuki Rachmat Teluk dan Perdagangan berdasarkan atas Betung Kota Bandar Lampung otonomi dan tugas pembantuan. (DISPERINDAG). (2)

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar sebagaimana dimaksud pada Pasal (1), Lampung No. 3 tahun 2000 dan Peraturan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Daerah Kota Bandar Lampung No. 12 Menengah, Perindustrian dan tahun 2000 tentang Pembentukan Perdagangan menyelenggarakan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandar fungsi: Lampung, maka dengan berdasarkan a.

  Perumusan kebijakan teknis Keputusan Walikota No. 5 tahun 2001 dibidang Koperasi, Usaha Kecil tentang susunan organisasi dan tata kerja Menegah, Perindustrian dan Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung Perdagangan. yaitu mulai efektif tanggal 11 januari 2001.

  b. urusan Penyelenggaraan

  Departemen Perindustrian dan pemerintahan dan pelayanan Perdagangan Kota Bandar Lampung umum dibidang Koperasi,Usaha dileburkan menjadi satu yaitu dengan nama Kecil Menengah, Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota dan Perdagangan. Bandar Lampung.

  c.

  Pembinaan dan pelaksanaan tugas

  

3.2 Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas dibidang Koperasi,Usaha Kecil

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan. Perdagangan d.

  Pelaksanaan tugas lain yang Menurut Perda No 3 Tahun 2008 Tentang diberikan oleh Walikota dibidang Tugas pokok dan Fungsi Dinas Koperasi Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perindustrian dan Perdagangan.

  Perdagangan dalam pasal 18 menyatakan e.

  Pelayanan Administrarif bahwa :

  3.3 Pelaksanaan Bidang Ekonomi

  (1)

  Kerakyatan

  Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini kepada masyarakat melalui Bantuan ekonomi kerakyatan dalam Program Langsung Masyarakat (BLM) dana bergulir Pemberdayaan Masyarakat Kerakyatan untuk bidang ekonomi kerakyatan di 98 Kegiatan Gemma Tapis Berseri Bidang (Sembilan puluh delapan) Kelurahan pada Ekonomi Kerakyatan bersumber dari 13 (tiga belas) Kecamatan di Kota Bandar APBD Kota Bandar Lampung. Dana ini Lampung. disalurkan dalam bentuk kredit ekonomi Prinsip pelaksanaan kegiatan bidang kerakyatan melalui PD. BPR Bank Pasar ekonomi kerakyatan adalah : Kota Bandar Lampung.

  a. Kredit ekonomi kerakyatan diberikan

  3.5 Pertanggung Jawaban Pemberian

  kepada kegiatan usaha perorangan

  Dana Ekonomi Kerakyatan Oleh ekonomi mikro kecil. Dinas Koperasi Usaha Kecil

  b. Pengolahan dana pinjaman dilakukan

  Menengah, Perindustrian dan

  secara terbuka, dan dibuktikan dengan

  Perdagangan

  catatan pembukuan (administrasi) yang Hasil wawancara dengan bapak Guntari dapat di evaluasi setiap saat. selaku ketua yang membindangi ekonomi

  c. Usulan kredit usaha mikro kecil harus kerakyatan di Dinas Koperasi Usaha Kecil diverifikasi oleh tim verifikasi dari

  Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah,

  Kota Bandar Lampung bertanggung jawab Perindustrian dan Perdagangan bersama penuh terhadap pengelolaan dan PD. BPR. Bank Pasar. penggunaan dana bantuan Program

  d. Keputusan terakhir tentang disetujui Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan atau ditolaknya permohonan kredit Gemma Tapis Berseri baik secara menjadi wewenang Dinas Koperasi administratif, teknis, dan pelaporan. Usaha Kecil Menengah, Perindustrian

  3.6 Faktor Penghambat Dalam Hal dan Perdagangan. Pertanggung Jawaban Dana Ekor Oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil

3.4 Sumber dan Alokasi Dana Menengah Perindustrian dan

  Sumber dana program Pemberdayaan

  Perdagangan

  Masyarakat Kegiatan Gemma Tapis Berseri

  1. Dalam hal pelaksanaan

  bersumber dari APBD Kota Bandar Dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi

  Lampung Tahun Anggaran 2012 Kegiatan kerakyatan oleh Dinas Koperasi Usaha Gemma Tapis Berseri. Alokasi dana bidang

  Kecil Menengah,Perindustrian dan ekonomi kerakyatan, dana yang Perdagangan Kota Bandar Lampung tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan

  a. dan Menyelenggarakan namun pastinya ada kendala yang bertanggung jawab secara teknis menghambat proses pelaksanaan kerja. dan administratif dalam pelaksanaan kegiatan bidang

2. Dalam Hal Pertanggung Jawaban ekonomi kerakyatan. Dana Ekonomi Kerakyatan b.

  Menyusun dan memantapkan Yang menjadi faktor penghambat kembali proposal dan rencana Diskoperindag dalam hal pertanggung teknis kegiatan yamh akan jawaban dana ekonomi kerakyatann : dilaksanakan dengan difasilitasi oleh lurah, pihak PD, BPR Bank a. Penentuan klasifikasi permohonan

  Pasar dan tim Teknis Dinas hasil seleksi administrasi pemohon Koperasi Usaha Kecil Menengah yang mengajukan pinjaman ditolak Perindustrian dan Perdagangan karena tidak sesuai dengan usaha Kota Bandar Lampung. yang dilakukan pemhohon.

  c.

  Menyiapkan dokumen administrasi b. Yang menjadi faktor penghambat sesuai petunjuk pelaksanaan dan dalam Pertanggung jawaban teknis yang diberikan. diskoperindag setiap bulannya d.

  Melaksanakan usaha ekonomi menyampaikan laporan hasil dari produktif sesuai dengan apa yang realisasi kredit ekonomi kerakyatan direncanakan. yang telah diberikan itu macet

  e. monitoring dan Melakukan pembayarannya. evaluasi atas penerimaan dana dan penggunaan dana untuk modal usaha ekonomi produktif dan pengembalian pinjaman f.

  Melakukan pembinaan terhadap

IV. KESIMPULAN

  penerima dan atau pengguna dana Berdasarkan hasil penelitian dapat modal usaha ekonomi produktif. disimpulkan sebagai berikut :

  g. perkembangan Melaporkan 1.

  Pertanggungjawaban pemberi dana kegiatan usaha ekonomi produktif. dana ekonomi kerakyatan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, 2.

  Faktor Penghambat dalam hal Perindustrian dan Perdagangan Kota pertanggung jawaban dana ekonomi Bandar Lampung yakni : Dalam hal pelaksanaannya seperti (a) waktu antara permohonan masuk dengan pencairan dana cukup lama (b) dikerjakan secara cermat dengan kehati-hatian , dalam hal pengembalian dana oleh peminjam (a) seperti ada yang beranggapan dana ini hiba dari pemerintah (b) peminjam pindah alamat tempat tinggal tanpa diketahui alamat yang baru, dan dalam hal pertanggung jawaban dana ekonomi kerakyatan seperti penentuan klasifikasi permohonan hasil seleksi administrasi pemohon yang mengajukan pinjaman ditolak karena tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan pemhohon. Yang menjadi faktor penghambat dalam Pertanggung jawaban DISKOPERINDAG setiap bulannya menyampaikan laporan hasil dari realisasi kredit ekonomi kerakyatan yang telah diberikan itu macet pembayarannya.