Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini melalui Outdoor Activities Pada PAUD Inklusif Pedesaan
AR
AB
J AS MIK D & D
U
bagian satu bagian satu bagian satu Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Masa pra sekolah merupakan masa keemasan sekaligus masa Masa pra sekolah merupakan masa keemasan sekaligus masa Masa pra sekolah merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia.Dapat dikatakan masa ini kritis dalam tahapan kehidupan manusia.Dapat dikatakan masa ini kritis dalam tahapan kehidupan manusia.Dapat dikatakan masa ini sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya.Oleh karena sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya.Oleh karena sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya.Oleh karena itu, masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar- itu, masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar- itu, masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-
AR
dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial, emosional, moral dan dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial, emosional, moral dan dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial, emosional, moral dan
AB
nilai-nilai agama, kognitif dan seni. nilai-nilai agama, kognitif dan seni. nilai-nilai agama, kognitif dan seni. J Salah satu aspek perkembangan yang cukup penting pada anak Salah satu aspek perkembangan yang cukup penting pada anak Salah satu aspek perkembangan yang cukup penting pada anak AS
M
prasekolah adalah perkembangan sosial emosi. Perkembangan prasekolah adalah perkembangan sosial emosi. Perkembangan prasekolah adalah perkembangan sosial emosi. Perkembangan
IK
sosial menurut Muhibin (dalam Nugraha dan Rachmawati (2005) sosial menurut Muhibin (dalam Nugraha dan Rachmawati (2005) sosial menurut Muhibin (dalam Nugraha dan Rachmawati (2005)
D & social self social self social self
merupakan proses pembentukan merupakan proses pembentukan merupakan proses pembentukan (pribadi dalam (pribadi dalam (pribadi dalam
D U masyarakat) yaitu pribadi dalam keluarga, budaya, dan bangsa. masyarakat) yaitu pribadi dalam keluarga, budaya, dan bangsa. masyarakat) yaitu pribadi dalam keluarga, budaya, dan bangsa. PA
Adapun Hurlock (1995) menjelaskan perkembangan sosial sebagai Adapun Hurlock (1995) menjelaskan perkembangan sosial sebagai Adapun Hurlock (1995) menjelaskan perkembangan sosial sebagai
P-
perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan
) P
sosial yang meliputi : 1) belajar berperilaku yang dapat diterima sosial yang meliputi : 1) belajar berperilaku yang dapat diterima sosial yang meliputi : 1) belajar berperilaku yang dapat diterima
(c
80%. Pada anak yang kurang mendapat stimulasi perkembangan 80%. Pada anak yang kurang mendapat stimulasi perkembangan 80%. Pada anak yang kurang mendapat stimulasi perkembangan sosial emosi berdasarkan penelitian Hurlock (dalam Nugraha dan sosial emosi berdasarkan penelitian Hurlock (dalam Nugraha dan sosial emosi berdasarkan penelitian Hurlock (dalam Nugraha dan Rachmawati (2005) banyak yang mengalami kehausan atau Rachmawati (2005) banyak yang mengalami kehausan atau Rachmawati (2005) banyak yang mengalami kehausan atau kelaparan emosi (emotional starved). Kondisi ini kemudian kelaparan emosi (emotional starved). Kondisi ini kemudian kelaparan emosi (emotional starved). Kondisi ini kemudian berkembang menjadi pribadi yang labil, memiliki hambatan dalam berkembang menjadi pribadi yang labil, memiliki hambatan dalam berkembang menjadi pribadi yang labil, memiliki hambatan dalam penyesuaian diri, dan menjadi pribadi yang tidak bahagia pada penyesuaian diri, dan menjadi pribadi yang tidak bahagia pada penyesuaian diri, dan menjadi pribadi yang tidak bahagia pada tahap perkembangan selanjutnya. Selain itu, anak yang kurang tahap perkembangan selanjutnya. Selain itu, anak yang kurang tahap perkembangan selanjutnya. Selain itu, anak yang kurang mendapat stimulasi kasih sayang dari lingkungan sosialnya juga mendapat stimulasi kasih sayang dari lingkungan sosialnya juga mendapat stimulasi kasih sayang dari lingkungan sosialnya juga berdampak pada fisik. berdampak pada fisik. berdampak pada fisik. Fisik anak menjadi lemah, kurang Fisik anak menjadi lemah, kurang Fisik anak menjadi lemah, kurang berkembang, dan tidak berdaya.Ini terjadi karena anak anak yang berkembang, dan tidak berdaya.Ini terjadi karena anak anak yang berkembang, dan tidak berdaya.Ini terjadi karena anak anak yang
AR
sedih (mengalami emosi negatif) terdapat hambatan pada sekresi sedih (mengalami emosi negatif) terdapat hambatan pada sekresi sedih (mengalami emosi negatif) terdapat hambatan pada sekresi
AB
hormon kelenjar di bawah otak (pituitary hormon) termasuk di hormon kelenjar di bawah otak (pituitary hormon) termasuk di hormon kelenjar di bawah otak (pituitary hormon) termasuk di
J
dalamnya hormon pertumbuhan.Potensi sosial emosional adalah dalamnya hormon pertumbuhan.Potensi sosial emosional adalah dalamnya hormon pertumbuhan.Potensi sosial emosional adalah
AS
potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak M
IK
bagian kanan).Fungsi dari potensi ini yaitu untuk menumbuhkan bagian kanan).Fungsi dari potensi ini yaitu untuk menumbuhkan bagian kanan).Fungsi dari potensi ini yaitu untuk menumbuhkan
D
rasa bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan rasa bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan rasa bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan
& D
kesadaran diri. kesadaran diri. kesadaran diri.
U
Permasalahan sosial emosional anak terlihat pada keengganan Permasalahan sosial emosional anak terlihat pada keengganan Permasalahan sosial emosional anak terlihat pada keengganan
PA
bersosialisasi dengan teman sebaya akibat kebiasaan bermain bersosialisasi dengan teman sebaya akibat kebiasaan bermain bersosialisasi dengan teman sebaya akibat kebiasaan bermain P-
) P
sendiri dengan alat permainan canggih di era kemajuan teknologi sendiri dengan alat permainan canggih di era kemajuan teknologi sendiri dengan alat permainan canggih di era kemajuan teknologi
(c
dan kurangnya pengarahan orang tua. Kemajuan teknologi dan kurangnya pengarahan orang tua. Kemajuan teknologi dan kurangnya pengarahan orang tua. Kemajuan teknologi dapat dicapai melalui bermain baik di dalam maupun diluar dapat dicapai melalui bermain baik di dalam maupun diluar dapat dicapai melalui bermain baik di dalam maupun diluar ruangan. ruangan. ruangan.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan setiap hari American Academy of Pediatrics merekomendasikan setiap hari American Academy of Pediatrics merekomendasikan setiap hari anak bermain bebas selama 60 menit. Setelah sekian jam duduk anak bermain bebas selama 60 menit. Setelah sekian jam duduk anak bermain bebas selama 60 menit. Setelah sekian jam duduk diam di dalam kelas, tubuh anak-anak perlu bergerak. Kegiatan diam di dalam kelas, tubuh anak-anak perlu bergerak. Kegiatan diam di dalam kelas, tubuh anak-anak perlu bergerak. Kegiatan bermain outdoor memberikan kesempatan tubuh aktif bergerak, bermain outdoor memberikan kesempatan tubuh aktif bergerak, bermain outdoor memberikan kesempatan tubuh aktif bergerak, lebih sehat, lebih terampil, fleksibel, dan melibatkan lebih dari satu lebih sehat, lebih terampil, fleksibel, dan melibatkan lebih dari satu lebih sehat, lebih terampil, fleksibel, dan melibatkan lebih dari satu anak. Anak-anak dapat menyalurkan emosi yang terpendam, anak. Anak-anak dapat menyalurkan emosi yang terpendam, anak. Anak-anak dapat menyalurkan emosi yang terpendam, meluapkan rasa tertekan atau rasa senang, excited misalnya melalui meluapkan rasa tertekan atau rasa senang, excited misalnya melalui meluapkan rasa tertekan atau rasa senang, excited misalnya melalui teriakan yang disuarakan ketika bermain. Anak juga perlu mengatur teriakan yang disuarakan ketika bermain. Anak juga perlu mengatur teriakan yang disuarakan ketika bermain. Anak juga perlu mengatur
AR
diri agar tidak memaksakan kehendaknya, menyesuaikan dengan diri agar tidak memaksakan kehendaknya, menyesuaikan dengan diri agar tidak memaksakan kehendaknya, menyesuaikan dengan
AB
apa yang disepakati oleh kelompok teman, dapat menerima apa yang disepakati oleh kelompok teman, dapat menerima apa yang disepakati oleh kelompok teman, dapat menerima
J
kekalahan, bersikap sportif, fair, dan tidak mudah menyerah ketika kekalahan, bersikap sportif, fair, dan tidak mudah menyerah ketika kekalahan, bersikap sportif, fair, dan tidak mudah menyerah ketika
AS
mengalami kesulitan. mengalami kesulitan. mengalami kesulitan. M
IK
Bermain mengajarkan anak-anak untuk mengerti bagaimana Bermain mengajarkan anak-anak untuk mengerti bagaimana Bermain mengajarkan anak-anak untuk mengerti bagaimana
D
perasaan perasaan perasaan teman-teman lainnya atau berempati. Riset yang teman-teman lainnya atau berempati. Riset yang teman-teman lainnya atau berempati. Riset yang
& D
dipublikasikan dalam Early Childhood Education Journal 2007, dipublikasikan dalam Early Childhood Education Journal 2007, dipublikasikan dalam Early Childhood Education Journal 2007,
U
mengungkapkan bahwa bermain membuat anak-anak pra sekolah mengungkapkan bahwa bermain membuat anak-anak pra sekolah mengungkapkan bahwa bermain membuat anak-anak pra sekolah
PA
mengerti perasaan orang lain. Selain itu bermain juga mengajarkan mengerti perasaan orang lain. Selain itu bermain juga mengajarkan mengerti perasaan orang lain. Selain itu bermain juga mengajarkan P-
) P
mereka mengatur emosi mereka, satu kemampuan yang dibutuhkan mereka mengatur emosi mereka, satu kemampuan yang dibutuhkan mereka mengatur emosi mereka, satu kemampuan yang dibutuhkan
(c saat mereka beranjak dewasa. saat mereka beranjak dewasa. saat mereka beranjak dewasa.
B. Tujuan
4. Mengenalkan alam sebagai sumber belajar bagi anak untuk membangun kemampuan sosial emosional anak.
a. Mengkoordinir pelaksanaan outdoor activities untuk Anak Usia Dini
b. Memberikan dukungan fasilitas dalam pelaksanaan outdoor activities untuk Anak Usia Dini
B. Tujuan
Tujuan model Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional AUD melalui Outdoor Activity di PAUD Inklusif Pedesaan adalah:
1. Membangun anak berperilaku lebih baik
2. Mengajarkan pada anak untuk mengerti perasaan orang lain
3. Mengajarkan anak mengatur emosi, satu kemampuan yang dibutuhkan saat mereka beranjak dewasa
C . Sasaran Pengguna
b. Melakukan evaluasi perkembangan sosial emosional bagi Anak UsiaDini, khususnya usia 4-6 tahun
1. Pendidik,dalam:
a. Melakukan stimulasi perkembangan sosial emosional bagi Anak Usia Dini, khususnya usia 4-6 tahun
b. Melakukan evaluasi perkembangan sosial emosional bagi Anak UsiaDini, khususnya usia 4-6 tahun
2. Pengelola dalam:
a. Mengkoordinir pelaksanaan outdoor activities untuk Anak Usia Dini
b. Memberikan dukungan fasilitas dalam pelaksanaan outdoor activities untuk Anak Usia Dini
(c ) P P- PA
U D & D
2. Pengelola dalam:
a. Melakukan stimulasi perkembangan sosial emosional bagi Anak Usia Dini, khususnya usia 4-6 tahun
Tujuan model Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional AUD melalui Outdoor Activity di PAUD Inklusif Pedesaan adalah:
2. Pengelola dalam:
1. Membangun anak berperilaku lebih baik
2. Mengajarkan pada anak untuk mengerti perasaan orang lain
3. Mengajarkan anak mengatur emosi, satu kemampuan yang dibutuhkan saat mereka beranjak dewasa
4. Mengenalkan alam sebagai sumber belajar bagi anak untuk membangun kemampuan sosial emosional anak.
C . Sasaran Pengguna
1. Pendidik,dalam:
a. Melakukan stimulasi perkembangan sosial emosional bagi Anak Usia Dini, khususnya usia 4-6 tahun
b. Melakukan evaluasi perkembangan sosial emosional bagi Anak UsiaDini, khususnya usia 4-6 tahun
a. Mengkoordinir pelaksanaan outdoor activities untuk Anak Usia Dini
1. Pendidik,dalam:
b. Memberikan dukungan fasilitas dalam pelaksanaan outdoor activities untuk Anak Usia Dini
B. Tujuan
Tujuan model Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional AUD melalui Outdoor Activity di PAUD Inklusif Pedesaan adalah:
1. Membangun anak berperilaku lebih baik
2. Mengajarkan pada anak untuk mengerti perasaan orang lain
3. Mengajarkan anak mengatur emosi, satu kemampuan yang dibutuhkan saat mereka beranjak dewasa
4. Mengenalkan alam sebagai sumber belajar bagi anak untuk membangun kemampuan sosial emosional anak.
C . Sasaran Pengguna
IK M
AS
J AB AR3) Kegiatan bermain diluar ruangan lebih bervariasi sesuai dengan 3) Kegiatan bermain diluar ruangan lebih bervariasi sesuai dengan 3) Kegiatan bermain diluar ruangan lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhaan perkembangan anak kebutuhaan perkembangan anak kebutuhaan perkembangan anak 4) Lebih mudah dilakukan karena menggunakan sumber-sumber 4) Lebih mudah dilakukan karena menggunakan sumber-sumber 4) Lebih mudah dilakukan karena menggunakan sumber-sumber yang ada di lingkungan sekitar anak yang ada di lingkungan sekitar anak yang ada di lingkungan sekitar anak 5) Kegiatan bermain di luar ruangan disesuaikan dengan tahapan 5) Kegiatan bermain di luar ruangan disesuaikan dengan tahapan 5) Kegiatan bermain di luar ruangan disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak serta rambu-rambu yang menjadi usia dan perkembangan anak serta rambu-rambu yang menjadi usia dan perkembangan anak serta rambu-rambu yang menjadi acuan dalam pembelajaran PAUD inklusif, yaitu lebih bersifat acuan dalam pembelajaran PAUD inklusif, yaitu lebih bersifat acuan dalam pembelajaran PAUD inklusif, yaitu lebih bersifat konkrit dan anak terlibat secara langsung. konkrit dan anak terlibat secara langsung. konkrit dan anak terlibat secara langsung.
E. Penjelasan Istilah AR
E. Penjelasan Istilah
E. Penjelasan Istilah
1. Model
1. Model
1. Model
AB
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya)
J
dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkam, barang tiruan dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkam, barang tiruan dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkam, barang tiruan
AS
yang kecil dengan bentuk (rupa) seperti yang ditiru (Kamus yang kecil dengan bentuk (rupa) seperti yang ditiru (Kamus yang kecil dengan bentuk (rupa) seperti yang ditiru (Kamus M
IK
Besar Bahasa Indonesia). Model adalah struktur program inovatif Besar Bahasa Indonesia). Model adalah struktur program inovatif Besar Bahasa Indonesia). Model adalah struktur program inovatif
D
yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
& D
ketercapaian tujuan pendidikan (Zaenudin Arif, 2004). ketercapaian tujuan pendidikan (Zaenudin Arif, 2004). ketercapaian tujuan pendidikan (Zaenudin Arif, 2004).
U
2. Stimulasi adalah kegiatan merangsang secara memadai
2. Stimulasi adalah kegiatan merangsang secara memadai
2. Stimulasi adalah kegiatan merangsang secara memadai
PA
kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal P-
) P
sesuai potensi yang dimilikinya sesuai potensi yang dimilikinya sesuai potensi yang dimilikinya
(c
3. Perkembangan Sosial emosional adalah proses pembentukan
3. Perkembangan Sosial emosional adalah proses pembentukan
3. Perkembangan Sosial emosional adalah proses pembentukan diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian materi (Indramunawar, 2009).
6. PAUD inklusif adalah suatu lembaga penyelenggara layanan yang ramah dan terbuka memberi kesempatan bagi semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali termasuk di dalamnya anak berkebutuhan khusus untuk belajar secara bersama-sama di tempat yang terdekat dengan anak.
7. Pedesaan
IK M
AS
J AB AR6. PAUD inklusif adalah suatu lembaga penyelenggara layanan yang ramah dan terbuka memberi kesempatan bagi semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali termasuk di dalamnya anak berkebutuhan khusus untuk belajar secara bersama-sama di tempat yang terdekat dengan anak.
7. Pedesaan
7. Pedesaan
Pedesaan dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering diistilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang dihuni sekelompok masyarakat dimana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani (di bidang agraris). Pengertian pedesaan yang dimaksud dalam model adalah suatu wilayah yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota, dengan karakteristik sasaran masyarakat memiliki berbagai keterbatasan dalam hal sumberdaya, baik sumberdaya manusia, alam, social maupun sarana dan prasarana.
6. PAUD inklusif adalah suatu lembaga penyelenggara layanan yang ramah dan terbuka memberi kesempatan bagi semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali termasuk di dalamnya anak berkebutuhan khusus untuk belajar secara bersama-sama di tempat yang terdekat dengan anak.
Pedesaan dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering diistilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang dihuni sekelompok masyarakat dimana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani (di bidang agraris). Pengertian pedesaan yang dimaksud dalam model adalah suatu wilayah yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota, dengan karakteristik sasaran masyarakat memiliki berbagai keterbatasan dalam hal sumberdaya, baik sumberdaya manusia, alam, social maupun sarana dan prasarana.
Pedesaan dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering diistilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang dihuni sekelompok masyarakat dimana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani (di bidang agraris). Pengertian pedesaan yang dimaksud dalam model adalah suatu wilayah yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota, dengan karakteristik sasaran masyarakat memiliki berbagai keterbatasan dalam hal sumberdaya, baik sumberdaya manusia, alam, social maupun sarana dan prasarana.
U D & D
F. Ruang Lingkup
F. Ruang Lingkup
F. Ruang Lingkup
Model Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional melalui
Model Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional melalui diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian materi (Indramunawar, 2009).
Model Stimulasi Perkembangan Sosial Emosional melalui diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian materi (Indramunawar, 2009).
(c ) P P- PA
Model ini dikembangkan, melalui penyusunan TOR (Term Of Model ini dikembangkan, melalui penyusunan TOR (Term Of Model ini dikembangkan, melalui penyusunan TOR (Term Of
Reference), desain model berdasarkan data identifikasi yang Reference), desain model berdasarkan data identifikasi yang Reference), desain model berdasarkan data identifikasi yang
diperoleh melalui studi pendahuluan, Penyusunan draft model dan diperoleh melalui studi pendahuluan, Penyusunan draft model dan diperoleh melalui studi pendahuluan, Penyusunan draft model dan pengkajian model untuk menguji formulasi konseptual model pengkajian model untuk menguji formulasi konseptual model pengkajian model untuk menguji formulasi konseptual model sebelum dilakukan ujicoba di lokasi yang sesuai dengan spesifikasi sebelum dilakukan ujicoba di lokasi yang sesuai dengan spesifikasi sebelum dilakukan ujicoba di lokasi yang sesuai dengan spesifikasi model. Hasil dari ujicoba memberi masukan hingga dilakukan uji model. Hasil dari ujicoba memberi masukan hingga dilakukan uji model. Hasil dari ujicoba memberi masukan hingga dilakukan uji publik terkait dengan uji keterbacaan dan finalisasi model hingga publik terkait dengan uji keterbacaan dan finalisasi model hingga publik terkait dengan uji keterbacaan dan finalisasi model hingga menjadi master model. menjadi master model. menjadi master model.
AR AB J AS M
IK D & D
U PA P- ) P
(c
bagian dua bagian dua bagian dua Konsep Dasar Konsep Dasar Konsep Dasar
A. Perkembangan Sosial Emosional anak usia 4-6 tahun
A. Perkembangan Sosial Emosional anak usia 4-6 tahun
A. Perkembangan Sosial Emosional anak usia 4-6 tahun
1. Pengertian
1. Pengertian
1. Pengertian
Perkembangan sosial emosional adalah suatu proses Perkembangan sosial emosional adalah suatu proses Perkembangan sosial emosional adalah suatu proses pembentukan kemampuan dan keterampilan untuk bersosialisasi pembentukan kemampuan dan keterampilan untuk bersosialisasi pembentukan kemampuan dan keterampilan untuk bersosialisasi (hubungan dengan orang lain). Sedangkan perkembangan (hubungan dengan orang lain). Sedangkan perkembangan (hubungan dengan orang lain). Sedangkan perkembangan
AR
emosi berkaitan dengan kemampuan memahami hal-hal yang emosi berkaitan dengan kemampuan memahami hal-hal yang emosi berkaitan dengan kemampuan memahami hal-hal yang
AB
berkaitan dengan perasaan-perasaan yang ada pada diri sendiri, berkaitan dengan perasaan-perasaan yang ada pada diri sendiri, berkaitan dengan perasaan-perasaan yang ada pada diri sendiri, J seperti perasaan senang dan sedih, kemandirian, mengendalikan seperti perasaan senang dan sedih, kemandirian, mengendalikan seperti perasaan senang dan sedih, kemandirian, mengendalikan AS
M
diri dan lain-lain. Jadi perkembangan sosial emosional diri dan lain-lain. Jadi perkembangan sosial emosional diri dan lain-lain. Jadi perkembangan sosial emosional
IK
merupakan proses pembentukan kemampuan dan keterampilan merupakan proses pembentukan kemampuan dan keterampilan merupakan proses pembentukan kemampuan dan keterampilan
D &
mengendalikan diri dan berhubungan dengan orang lain. mengendalikan diri dan berhubungan dengan orang lain. mengendalikan diri dan berhubungan dengan orang lain.
D U
Kecerdasan Sosial anak adalah kemampuan anak untuk Kecerdasan Sosial anak adalah kemampuan anak untuk Kecerdasan Sosial anak adalah kemampuan anak untuk
PA
dapat berinteraksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa dapat berinteraksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa dapat berinteraksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa
P-
meningkatkan rasa percaya diri dalam situasi sosial dan meningkatkan rasa percaya diri dalam situasi sosial dan meningkatkan rasa percaya diri dalam situasi sosial dan
) P
membuat dia lebih tenang di tengah banyak orang.( Depdiknas, membuat dia lebih tenang di tengah banyak orang.( Depdiknas, membuat dia lebih tenang di tengah banyak orang.( Depdiknas,
(c berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sebaya atau dengan orang dewasa di lingkungan sekitarnya.
2. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia 4-6 tahun
2. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia 4-6 tahun
2. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia 4-6 tahun
Kemendiknas (2010: 31) mengemukakan bahwa ciri umum perkembangan sosial anak usia 4-6 tahun antara lain : a. Menjadi lebih sadar akan diri sendiri.
IK M AS
J
AB ARU D & D
(c ) P P- PA
d. Anak mulai menunjukkan perkembangan dalam hal
Pada masa ini perkembangan mengatur diri sendiri makin besar. Anak mulai bisa menerima strategi dan rencana yang lebih fleksibel untuk mengatur perilakunya sesuai dengan aturan dan larangan orang dewasa .
c. Dapat mengikuti aturan.
Saat dunianya makin luas dan kesempatan berinteraksi semakin sering dan bervariasi maka akan tumbuh kesadaran akan makna persahabatan dan peran sosial.
b. Mengembangkan perasaan rendah hati.
Anak mulai memahami akan dirinya sendiri seperti menyebutkan siapa namanya, nama ayah ibu, alamat. Pada usia ini anak mampu menyebut benda-benda yang dimiliki, benda-benda yang dia suka dll.
Kemendiknas (2010: 31) mengemukakan bahwa ciri umum perkembangan sosial anak usia 4-6 tahun antara lain : a. Menjadi lebih sadar akan diri sendiri.
Anak mulai memahami akan dirinya sendiri seperti menyebutkan siapa namanya, nama ayah ibu, alamat. Pada usia ini anak mampu menyebut benda-benda yang dimiliki, benda-benda yang dia suka dll.
Pada masa ini perkembangan mengatur diri sendiri makin besar. Anak mulai bisa menerima strategi dan rencana yang lebih fleksibel untuk mengatur perilakunya sesuai dengan aturan dan larangan orang dewasa .
c. Dapat mengikuti aturan.
Saat dunianya makin luas dan kesempatan berinteraksi semakin sering dan bervariasi maka akan tumbuh kesadaran akan makna persahabatan dan peran sosial.
b. Mengembangkan perasaan rendah hati.
Anak mulai memahami akan dirinya sendiri seperti menyebutkan siapa namanya, nama ayah ibu, alamat. Pada usia ini anak mampu menyebut benda-benda yang dimiliki, benda-benda yang dia suka dll.
Kemendiknas (2010: 31) mengemukakan bahwa ciri umum perkembangan sosial anak usia 4-6 tahun antara lain : a. Menjadi lebih sadar akan diri sendiri.
d. Anak mulai menunjukkan perkembangan dalam hal berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sebaya atau dengan orang dewasa di lingkungan sekitarnya.
Pada masa ini perkembangan mengatur diri sendiri makin besar. Anak mulai bisa menerima strategi dan rencana yang lebih fleksibel untuk mengatur perilakunya sesuai dengan aturan dan larangan orang dewasa .
c. Dapat mengikuti aturan.
Saat dunianya makin luas dan kesempatan berinteraksi semakin sering dan bervariasi maka akan tumbuh kesadaran akan makna persahabatan dan peran sosial.
b. Mengembangkan perasaan rendah hati.
d. Anak mulai menunjukkan perkembangan dalam hal berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sebaya atau dengan orang dewasa di lingkungan sekitarnya. yang meninggalkan arena, permainan anak-anak lain masih tetap berjalan. Kita sering melihat anak-anak bergerombol di area pasir. Masing-masing anak sibuk sendiri dengan imajinasinya sendiri, ada yang membuat kue, ada yang membuat menara pasir, ada pula yang asik membentuk aneka cetakan. Masing-masing anak asyik bermain tidak saling tergantung dalam melakukan aktifitas tersebut hingga ketika ada anak yang pindah ke area lain anak-anak lain tidak terpengaruh dan tetap dapat melanjutkan permainanya.
f. Memiliki teman bermain.
Pada anak usia ini sedikit demi sedikit telah berkembang kemampuan mencari kegiatan yang bisa memuaskan perasaannya. Salah satunya yaitu dengan mencari teman yang bisa diajak berbagi rasa. Anak akan merasa nyaman jika ada teman bersamanya, begitupun sebaliknya. Sementara itu Hurlock (1978) mengemukakan beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak- kanak, yaitu sebagai berikut :
a. Kerja sama Anak belajar bermain atau bekerjasama hingga usia mereka yang meninggalkan arena, permainan anak-anak lain masih tetap berjalan. Kita sering melihat anak-anak bergerombol di area pasir. Masing-masing anak sibuk sendiri dengan imajinasinya sendiri, ada yang membuat kue, ada yang membuat menara pasir, ada pula yang asik membentuk aneka cetakan. Masing-masing anak asyik bermain tidak saling tergantung dalam melakukan aktifitas tersebut hingga ketika ada anak yang pindah ke area lain anak-anak lain tidak terpengaruh dan tetap dapat melanjutkan permainanya.
f. Memiliki teman bermain.
Pada anak usia ini sedikit demi sedikit telah berkembang kemampuan mencari kegiatan yang bisa memuaskan perasaannya. Salah satunya yaitu dengan mencari teman yang bisa diajak berbagi rasa. Anak akan merasa nyaman jika ada teman bersamanya, begitupun sebaliknya. Sementara itu Hurlock (1978) mengemukakan beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak- kanak, yaitu sebagai berikut :
a. Kerja sama Anak belajar bermain atau bekerjasama hingga usia mereka yang meninggalkan arena, permainan anak-anak lain masih tetap berjalan. Kita sering melihat anak-anak bergerombol di area pasir. Masing-masing anak sibuk sendiri dengan imajinasinya sendiri, ada yang membuat kue, ada yang membuat menara pasir, ada pula yang asik membentuk aneka cetakan. Masing-masing anak asyik bermain tidak saling tergantung dalam melakukan aktifitas tersebut hingga ketika ada anak yang pindah ke area lain anak-anak lain tidak terpengaruh dan tetap dapat melanjutkan permainanya.
f. Memiliki teman bermain.
Pada anak usia ini sedikit demi sedikit telah berkembang kemampuan mencari kegiatan yang bisa memuaskan perasaannya. Salah satunya yaitu dengan mencari teman yang bisa diajak berbagi rasa. Anak akan merasa nyaman jika ada teman bersamanya, begitupun sebaliknya. Sementara itu Hurlock (1978) mengemukakan beberapa pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak- kanak, yaitu sebagai berikut :
a. Kerja sama Anak belajar bermain atau bekerjasama hingga usia mereka
(c ) P P- PA
U D & D
IK M AS
J AB AR pertengkaran dan kesombongan maka hal ini dapat pertengkaran dan kesombongan maka hal ini dapat pertengkaran dan kesombongan maka hal ini dapat mengakibatkan timbulnya sosialisasi yang buruk. mengakibatkan timbulnya sosialisasi yang buruk. mengakibatkan timbulnya sosialisasi yang buruk.
c. Kemurahan hati Kemurahan hati merupakan perilaku kesediaan untuk Kemurahan hati merupakan perilaku kesediaan untuk Kemurahan hati merupakan perilaku kesediaan untuk berbagi dengan anak lain. Jika hal ini meningkat pada berbagi dengan anak lain. Jika hal ini meningkat pada berbagi dengan anak lain. Jika hal ini meningkat pada perilaku mementingkan diri sendiri akan berkurang. Perilaku perilaku mementingkan diri sendiri akan berkurang. Perilaku perilaku mementingkan diri sendiri akan berkurang. Perilaku kemurahan hati sangat disukai oleh lingkungan sehingga kemurahan hati sangat disukai oleh lingkungan sehingga kemurahan hati sangat disukai oleh lingkungan sehingga menghasilkan penerimaan sosial yang baik. menghasilkan penerimaan sosial yang baik. menghasilkan penerimaan sosial yang baik.
c. Kemurahan hati
c. Kemurahan hati
d. Hasrat Akan Penerimaan Sosial Jika anak memiliki hasrat yang kuat akan penerimaan sosial, Jika anak memiliki hasrat yang kuat akan penerimaan sosial, Jika anak memiliki hasrat yang kuat akan penerimaan sosial,
d. Hasrat Akan Penerimaan Sosial
d. Hasrat Akan Penerimaan Sosial
AR
hal ini akan mendorong anak untuk melakukan penyesuaian hal ini akan mendorong anak untuk melakukan penyesuaian hal ini akan mendorong anak untuk melakukan penyesuaian
AB sosial secara baik. sosial secara baik. sosial secara baik.
J
e. Simpati
e. Simpati
e. Simpati
AS
Seorang anak belum mampu melakukan simpati sehingga Seorang anak belum mampu melakukan simpati sehingga Seorang anak belum mampu melakukan simpati sehingga M
IK
mereka pernah mengalami situasi yang mirip dengan duka mereka pernah mengalami situasi yang mirip dengan duka mereka pernah mengalami situasi yang mirip dengan duka
D
cita. Mereka mengekspresikan simpati dengan berusaha cita. Mereka mengekspresikan simpati dengan berusaha cita. Mereka mengekspresikan simpati dengan berusaha
& D
menolong atau menghibur seseorang yang sedang bersedih. menolong atau menghibur seseorang yang sedang bersedih. menolong atau menghibur seseorang yang sedang bersedih.
U
f. Empati
f. Empati
f. Empati
PA
Merupakan kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi Merupakan kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi Merupakan kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi P-
) P orang lain serta menghayati pengalaman orang tersebut. orang lain serta menghayati pengalaman orang tersebut. orang lain serta menghayati pengalaman orang tersebut. (c
Hal ini hanya akan berkembang jika anak telah dapat Hal ini hanya akan berkembang jika anak telah dapat Hal ini hanya akan berkembang jika anak telah dapat
Seorang anak memperlihatkan sikap ramah dengan cara melakukan sesuiatu bersama orang lain, membantu teman, dan menunjukan kaish saying.
i. Meniru
i. Meniru
i. Meniru
Anak- anak melakukan peniruan terhadap orang- orang yang diterima baik oleh lingkungannya. Dengan meniru anak- anak mendapatkan respons penerimaan kelompok terhadap diri mereka. j. Perilaku kelekatan
IK M AS
J
AB ARU D & D
(c ) P P- PA
Menurut Hurlock (1978) perkembangan emosi ini mencolok pada usia 2,5 – 3,5 tahun,dan 5,5 – 6,5 tahun Pada umumnya, bentuk reaksi emosi yang dimiliki anak sama dengan orang dewasa. Perbedaannya hanya terletak pada penyebab tercetusnya reaksi emosi dan cara mengekspresikannya. Ada beberapa bentuk emosi umum terjadi
Berdasarkan pengalamannya pada masa bayi, tatkala anak merasakan kelekatan yang hangat dan penuh cinta kasih bersama ibunya, anak mengembangkan sikap ini untuk membina persahabatan dengan anak lain.
Anak- anak melakukan peniruan terhadap orang- orang yang diterima baik oleh lingkungannya. Dengan meniru anak- anak mendapatkan respons penerimaan kelompok terhadap diri mereka. j. Perilaku kelekatan
Seorang anak memperlihatkan sikap ramah dengan cara melakukan sesuiatu bersama orang lain, membantu teman, dan menunjukan kaish saying.
Menurut Hurlock (1978) perkembangan emosi ini mencolok pada usia 2,5 – 3,5 tahun,dan 5,5 – 6,5 tahun Pada umumnya, bentuk reaksi emosi yang dimiliki anak sama dengan orang dewasa. Perbedaannya hanya terletak pada penyebab tercetusnya reaksi emosi dan cara mengekspresikannya. Ada beberapa bentuk emosi umum terjadi
Berdasarkan pengalamannya pada masa bayi, tatkala anak merasakan kelekatan yang hangat dan penuh cinta kasih bersama ibunya, anak mengembangkan sikap ini untuk membina persahabatan dengan anak lain.
Anak- anak melakukan peniruan terhadap orang- orang yang diterima baik oleh lingkungannya. Dengan meniru anak- anak mendapatkan respons penerimaan kelompok terhadap diri mereka. j. Perilaku kelekatan
Seorang anak memperlihatkan sikap ramah dengan cara melakukan sesuiatu bersama orang lain, membantu teman, dan menunjukan kaish saying.
3. Karakteristik Perkembangan Emosi
3. Karakteristik Perkembangan Emosi
Menurut Hurlock (1978) perkembangan emosi ini mencolok pada usia 2,5 – 3,5 tahun,dan 5,5 – 6,5 tahun Pada umumnya, bentuk reaksi emosi yang dimiliki anak sama dengan orang dewasa. Perbedaannya hanya terletak pada penyebab tercetusnya reaksi emosi dan cara mengekspresikannya. Ada beberapa bentuk emosi umum terjadi
Berdasarkan pengalamannya pada masa bayi, tatkala anak merasakan kelekatan yang hangat dan penuh cinta kasih bersama ibunya, anak mengembangkan sikap ini untuk membina persahabatan dengan anak lain.
3. Karakteristik Perkembangan Emosi
Secara umum hal-hal yang menimbulkan rasa marah, Secara umum hal-hal yang menimbulkan rasa marah, Secara umum hal-hal yang menimbulkan rasa marah, apabila anak terhambat melakukan sesuatu. Hambatan bisa apabila anak terhambat melakukan sesuatu. Hambatan bisa apabila anak terhambat melakukan sesuatu. Hambatan bisa berasal dari dirinya sendiri, misalnya ketidakmampuan anak berasal dari dirinya sendiri, misalnya ketidakmampuan anak berasal dari dirinya sendiri, misalnya ketidakmampuan anak melakukan sesuatu. Hambatan itu dapat pula berasal dari melakukan sesuatu. Hambatan itu dapat pula berasal dari melakukan sesuatu. Hambatan itu dapat pula berasal dari orang lain, misalnya larangan, berbagai macam batasan orang lain, misalnya larangan, berbagai macam batasan orang lain, misalnya larangan, berbagai macam batasan terhadap gerak yang diinginkan atau direncanakan anak, terhadap gerak yang diinginkan atau direncanakan anak, terhadap gerak yang diinginkan atau direncanakan anak, serta kejengkelan yang menumpuk. serta kejengkelan yang menumpuk. serta kejengkelan yang menumpuk.
b. Takut Pada periode awal anak, rasa takut timbul disaat dirinya Pada periode awal anak, rasa takut timbul disaat dirinya Pada periode awal anak, rasa takut timbul disaat dirinya merasa terancam oleh benda-benda yang ditemuinya merasa terancam oleh benda-benda yang ditemuinya merasa terancam oleh benda-benda yang ditemuinya
b. Takut
b. Takut
AR
(misalnya pisau dan mobil). Reaksi yang ditampilkan adalah (misalnya pisau dan mobil). Reaksi yang ditampilkan adalah (misalnya pisau dan mobil). Reaksi yang ditampilkan adalah
AB
anak yang melakukan gerak motorik, misalnya berlari, anak yang melakukan gerak motorik, misalnya berlari, anak yang melakukan gerak motorik, misalnya berlari,
J
bersembunyi, memegang orang yang dikenalnya. bersembunyi, memegang orang yang dikenalnya. bersembunyi, memegang orang yang dikenalnya. ASPada periode akhir anak-anak, rasa takut timbul akibat Pada periode akhir anak-anak, rasa takut timbul akibat Pada periode akhir anak-anak, rasa takut timbul akibat M
IK
fantasi yang dibentuk oleh anak itu sendiri yang fantasi yang dibentuk oleh anak itu sendiri yang fantasi yang dibentuk oleh anak itu sendiri yang
D
menyebabkan harga dirinya terancam oleh lingkungannya menyebabkan harga dirinya terancam oleh lingkungannya menyebabkan harga dirinya terancam oleh lingkungannya
& D
(misalnya takut gagal, berbeda dengan orang lain, status, (misalnya takut gagal, berbeda dengan orang lain, status, (misalnya takut gagal, berbeda dengan orang lain, status,
U
dan sebagainya). Keadaan ini disebabkan anak telah dan sebagainya). Keadaan ini disebabkan anak telah dan sebagainya). Keadaan ini disebabkan anak telah
PA
mengalami perkembangan kemampuan berpikir sehingga mengalami perkembangan kemampuan berpikir sehingga mengalami perkembangan kemampuan berpikir sehingga P-
) P mampu membentuk fantasi dan menilai dirinya sendiri. mampu membentuk fantasi dan menilai dirinya sendiri. mampu membentuk fantasi dan menilai dirinya sendiri. (c
c. Cemburu
c. Cemburu
c. Cemburu
4. Strategi Mengorganisasi Pengembangan Kecerdasan Sosial
Emosional Anakd. Organisasi kegiatan juga memberikan kesempatan dan
U D & D
(c ) P P- PA
d. Organisasi kegiatan juga memberikan kesempatan dan
c. Peraturan kelas dorganisasikan secara jelas batas-batasnya sehingga tumbuh kesadaran untuk menaatinya secara utuh dan bertanggung jawab.
b. Kegiatan diorganisasikan sesuai dengan tuntutan kondisivitas pengembangan kecerdasan emosi, diantaranya dikondisikan dalam suasana kekeluargaan, suasana yang penuh kasih sayang, suasana yang penuh kesejukan dan kedamaian, tetapi tetap dapat menempatkan setiap komponen secara bertanggung jawab atas setiap peran yang dipegangnya.
a. Kegiatan yang diorganisasikan bersifat holistik/menyeluruh
Strategi memiliki pengertian bagaimana menyiasati atau menentukan berbagai tindakan yang dianggap efektif dalam mencapai suatu tujuan secara gemilang. Agar para guru tidak tergelincir pada penyediaan lingkungan belajar atau stimulasi yang kurang sesuai atau bahkan keliru maka khusus pada bidang pengembangan kecerdasan emosi diberikan sejumlah pedoman yang selayaknya diperhatikan, yakni sbb:
4. Strategi Mengorganisasi Pengembangan Kecerdasan Sosial
Emosional Anakc. Peraturan kelas dorganisasikan secara jelas batas-batasnya sehingga tumbuh kesadaran untuk menaatinya secara utuh dan bertanggung jawab.
Strategi memiliki pengertian bagaimana menyiasati atau menentukan berbagai tindakan yang dianggap efektif dalam mencapai suatu tujuan secara gemilang. Agar para guru tidak tergelincir pada penyediaan lingkungan belajar atau stimulasi yang kurang sesuai atau bahkan keliru maka khusus pada bidang pengembangan kecerdasan emosi diberikan sejumlah pedoman yang selayaknya diperhatikan, yakni sbb:
b. Kegiatan diorganisasikan sesuai dengan tuntutan kondisivitas pengembangan kecerdasan emosi, diantaranya dikondisikan dalam suasana kekeluargaan, suasana yang penuh kasih sayang, suasana yang penuh kesejukan dan kedamaian, tetapi tetap dapat menempatkan setiap komponen secara bertanggung jawab atas setiap peran yang dipegangnya.
a. Kegiatan yang diorganisasikan bersifat holistik/menyeluruh
Strategi memiliki pengertian bagaimana menyiasati atau menentukan berbagai tindakan yang dianggap efektif dalam mencapai suatu tujuan secara gemilang. Agar para guru tidak tergelincir pada penyediaan lingkungan belajar atau stimulasi yang kurang sesuai atau bahkan keliru maka khusus pada bidang pengembangan kecerdasan emosi diberikan sejumlah pedoman yang selayaknya diperhatikan, yakni sbb:
4. Strategi Mengorganisasi Pengembangan Kecerdasan Sosial
Emosional Anakd. Organisasi kegiatan juga memberikan kesempatan dan
c. Peraturan kelas dorganisasikan secara jelas batas-batasnya sehingga tumbuh kesadaran untuk menaatinya secara utuh dan bertanggung jawab.
b. Kegiatan diorganisasikan sesuai dengan tuntutan kondisivitas pengembangan kecerdasan emosi, diantaranya dikondisikan dalam suasana kekeluargaan, suasana yang penuh kasih sayang, suasana yang penuh kesejukan dan kedamaian, tetapi tetap dapat menempatkan setiap komponen secara bertanggung jawab atas setiap peran yang dipegangnya.
a. Kegiatan yang diorganisasikan bersifat holistik/menyeluruh