DOCRPIJM d765e5503a BAB IV4. BAB IV ASPEK LINGK DAN SOSIAL DLM PEMB
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
RPI2-JM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal
lingkungan dan sosial untuk meminimalkan pengaruh negatif pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di
perdesaan. Kajian aspek lingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan perundangundangan, kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta
pemetaan antisipasi dan rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang
dibutuhkan.
4.1.
Analisis Sosial
Analisis sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca
pembangunan/pengelolaan.
Pada
taraf
perencanaan,
pembangunan
infrastruktur
permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai dengan isuisu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta pengarusutamaan gender.
Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga
diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan pemberian kompensasi, maupun
permukiman kembali. Kemudian pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu
diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa
manfaat atau peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
IV- 1
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Dasar peraturan perundang-undangan yang menyatakan perlunya memperhatikan aspek
sosial adalah sebagai berikut:
1.
UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga
dilakukan
dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang
kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di
wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana. Penguatan
kelembagaan
dan
jaringan pengarusutamaan gender dan anak di tingkat nasional dan daerah, termasuk
ketersediaan data dan statistik gender.
2.
UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan
Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum:
Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah
bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak
yang Berhak.
3.
Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
Perbaikan kesejahteraan rakyat
dapat
diwujudkan melalui sejumlah program
pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja,
termasuk peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan
pembangunan infrastruktur dasar.
Untuk
mewujudkan
keadilan
dan
kesetaraan
gender, peningkatan akses dan
partisipasi perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan.
4.
Peraturan
Presiden
No.
15/2010
tentang
Percepatan penanggulangan
Kemiskinan
Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
IV- 2
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
meningkatkan kegiatan ekonomi.
5.
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
Menginstruksikan
kepada
Menteri
untuk
melaksanakan pengarusutamaan
gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi atas kebijakan
dan
program
pembangunan
nasional
yang
berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan
masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a.
Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat strategis
nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
b.
Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang bersifat
strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
c.
Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
miskin
melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program
lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat pusat.
d.
Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta
Karya.
2. Pemerintah Provinsi:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat regional
ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
b. Menjamin
tersedianya
pendanaan
untuk
kepentingan
umum yang bersifat
regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
c. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
miskin
melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program
lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat provinsi.
IV- 3
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
d. Melaksanakan pengarusutamaan
2018
gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan di tingkat provinsi berperspektif gender, khususnya untuk bidang
Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
c. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
miskin
melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program
lain dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/kota.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan di tingkat kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk
bidang Cipta Karya.
4.1.1.
Analisis Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kemiskinan
Analisis sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan
mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu
ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan sesuai dengan kebijakan internasional MDGs dan
Agenda Pasca 2015, serta arahan kebijakan pro rakyat sesuai direktif presiden.
IV- 4
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.1
Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Pidie Jaya
No.
Lokasi
-1-
-2Kec. Bandar Dua
Gahru
1
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
-3-
-4-
80
Permasalahan
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
Kebutuhan
Penanganan
-5-
-6-
-7-
Mata pencaharian umum-
2
Kumba
114
nya di sektor primer :
3
Blang Miroe
75
pertanian dan perikanan
4
Beurasan
37
buruh, harian lepas
Limbah
5
Cot Keng
34
Pengangguran
air minum
6
7
Krueng Kiran
Asan Kumbang
68
49
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
9
10
11
12
13
14
Pulo Gapu
Cot Gurufai
Alue Sane
Lhok Pusong
Alue Keutapang
Jeulanga Barat
Jeulangan Mata Ie
30
50
114
73
61
140
26
non permanen (kayu)
IV- 5
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
milik sendiri
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
- air minum layak
- akses listrik
Jalan akses
Drainase lingk.
Pengolahan
limbah
komunal
bantuan modal
bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Lokasi
Jelangan Mesjid
Meunasah Paku
Meurandeh Alue
Reudeup Melayu
Paya Pisang Klat
Alue Mee
Drien Tujoh
Blang Kuta
Seunong
Pohroh
Babah Krueng
Uteun Bayu
Muko Buloh
Drien Bungong
Meugit Sagoe
Meugit Kayee Panyang
Adan
Muko Dayah
Keude Ulee Glee
Pulo
Gampong Baro
Gampong Ulee Glee
Muko Kuthang
Peulakan Tunong
Peulakan Tambo
IV- 6
Jumlah
Penduduk
Miskin
50
75
139
39
180
57
111
131
56
34
110
92
42
67
40
43
78
122
14
64
21
62
95
54
24
Kondisi Umum
Permasalahan
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
Kebutuhan
Penanganan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
Jumlah
Penduduk
Miskin
-398
29
77
91
86
42
No.
Lokasi
-140
41
42
43
44
45
-2Kuta Krueng
Paya Tunong
Paya Baroh
Blang Dalam
Muko Baroh
Peulakan Cibrek
1
Kec. Jangka Buya
Desa Meuko Jurong
39
Mata pencaharian umum-
2
Buket Teungoh
58
nya di sektor primer :
3
Jurong Ara
94
pertanian dan perikanan
4
Jurong Teungoh
182
buruh, harian lepas
Limbah
5
Jurong Binje
165
Pengangguran
air minum
6
7
Reului Mangat
Meunasah Mee
60
50
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
9
10
Meunasah Kumbang
Kuta Baroh
Meuko Meugit
53
48
24
non permanen (kayu)
IV- 7
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Status kepemilikan :
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
- air minum layak
- akses listrik
Kebutuhan
Penanganan
-7-
Jalan akses
Drainase lingk.
Pengolahan
limbah
komunal
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
-111
12
13
14
15
16
17
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Lokasi
-2Keurisi Mns Raya
Kiran Dayah
Kiran Baroh
Kiran Krueng
Keurisi Mns. Lueng
Keude Jangka Buya
Gampong Cot
Keurisi Mns. Beurembang
Kec. Ulim
Alue Keumiki
Lhok Gajah
Blang Rheue
Cot Setui
Meunasah Mesjid
Blang Cari
Bidok
Balee Ulim
Pantang Cot Baloi
Nangrhoe Barat
Reuleut
Sambangan Baro
Dayah Baroh
Meunasah Pupu
IV- 8
Jumlah
Penduduk
Miskin
-350
45
62
37
46
18
89
84
25
21
37
58
48
39
78
89
107
126
43
26
87
50
Kondisi Umum
-4sewa rumah petak
milik sendiri
Permasalahan
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7bantuan modal
bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
Lokasi
-115
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-2Nangrhoe Timu
Meunasah Kumbang
Mesjid Ulim Tonong
Siblah Coh
Pulo Ulim
Grong Grong Capa
Tanjong Ulim
Meunasah Krueng
Keude Ulim
Dayah Lubue
Mesjid Ulim Baroh
Meunasah Bueng
Geulanggang
Tijien Husen
Pulo Lhok
Tijien Daboh
1
Kec. Meurah Dua
Seunong
2
3
Lhok Sandeng
Sarah Mane
IV- 9
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3149
56
34
105
132
175
69
58
16
80
109
53
119
68
21
94
96
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Mata pencaharian umum-
31
nya di sektor primer :
Peninngkatan
Pendidikan
44
pertanian dan perikanan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
Lokasi
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
4
Lancok
64
buruh, harian lepas
5
Meunasah Kulam
71
Pengangguran
6
7
Meunasah Teungoh
Geunteng
69
78
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Meunasah Bie
Meunasah Raya
Gampong Blang
Blang Cut
Meunasah Dayah Usen
Meunasah Mancang
Dayah Kruet
Beuringen
Pante Beureune
Meunasah Jurong
Buangan
72
120
25
30
35
42
78
79
49
110
71
19
Lueng Rimba
112
Kec. Meureudu
1
Mns.Mulieng
IV- 10
66
non permanen (kayu)
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
milik sendiri
2018
Bentuk
Permasalahan Penanganan yang
Sudah Dilakukan
Peningkatan
Bidang
Limbah
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
air minum
prasarana Perkim
- MCK + sumur
Drainase
bor
Sampah
- sanitasi layak
- air minum layak
- akses listrik
Kebutuhan
Penanganan
Jalan akses
Drainase lingk.
Pengolahan
limbah
komunal
bantuan modal
bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2
Lampoh Lada
No.
Lokasi
-13
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
-2Glumpang Tutong
Rungkom
Blang Awe
Manyang Lancok
Pohroh
Kudrang
Meunasah Hagu
Dayah Tuha
Rumpuen
Meunasah Kulam
Rambong
Grong Grong
Kuta Trieng
Pulo U
Manyang Cut
Beurawang
Dayah Timu
Bunot
Teupin Peuraho
Geuleudah
Meunasah Lhok
Mesjid Tuha
44
Jumlah
Penduduk
Miskin
-331
69
103
77
59
34
17
60
131
38
142
129
57
31
135
78
34
42
123
30
121
107
25
Rhieng Mancang
44
IV- 11
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
26
Rhieng Krueng
No.
Lokasi
-1-
-2-
80
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3-
27
28
29
30
Rhieng Blang
Meuraksa
Mns. Balek
Kota Meureudu
70
190
117
29
1
Kec. Panteraja
Lhok Puuk
80
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
Mata pencaharian umum-
2
Tunong
97
nya di sektor primer :
3
Teungoh
62
pertanian dan perikanan
4
Peurade
153
buruh, harian lepas
Limbah
5
Reudeup
115
Pengangguran
air minum
6
7
Mesjid
Muka Blang
129
118
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
Hagu
70
non permanen (kayu)
9
Tu Pantee Raja
100
IV- 12
2018
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
Jalan akses
Drainase lingk.
- air minum layak
Pengolahan
limbah
- akses listrik
komunal
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
10
Keude
No.
-11
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
193
Lokasi
-2Kec. Trienggadeng
Panton Raya
Peulandok Tunong
Peulandok Teungoh
Buloh
Deah Ujong Baroh
Matang
Dee
Deah Teumanah
Tampui
Reuseb
Mesjid Peudeuek Baroh
Tuha
Paya
Mesjid Trianggadeng
Tueng Kluet
Mee pangwa
Rawasari
Cot Makaso
Kuta
Meucat
Deah Pangwa
IV- 13
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3-
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
bantuan modal
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
milik sendiri
71
83
110
42
98
33
70
167
176
91
180
144
134
95
109
126
162
49
55
48
264
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
22
Cot Lheue Rheung
23
Meue
No.
Lokasi
-124
25
26
27
-2-
1
Keude
Raya
Mee Peuduek
Sagoe
Kec. Bandar Baru
Mns. Aki Neungoh
138
236
Jumlah
Penduduk
Miskin
-349
104
128
248
29
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Mns. Abah Lueng
71
nya di sektor primer :
3
Mns. Jimjim
89
pertanian dan perikanan
4
Mns. Sarah Panyang
70
buruh, harian lepas
Limbah
5
Mns. Blang Sukon
190
Pengangguran
air minum
6
7
Mns. Kayee Jatoe
Mns. Blang Baro
188
193
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
Mns. Blang Iboih
87
9
Mns. Dayah Langien
75
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
Mata pencaharian umum-
2
IV- 14
2018
non permanen (kayu)
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
Jalan akses
Drainase lingk.
- air minum layak
Pengolahan
limbah
- akses listrik
komunal
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
10
Mns. Blang Krueng
31
11
12
Mns. Alue
Mns. Tanoh Mirah
51
16
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3100
83
62
136
101
122
130
160
277
180
154
100
79
122
152
63
50
74
90
55
87
No.
-113
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Lokasi
-2Mns. Ujong Leubat
Mns. Tua Lada
Mns. Cut Langien
Mns. Sagoe
Mns. Baroh Cot
Mns. Balee
Mns. Teungoh
Mns. Baroh Musa
Mns. Paru Keude
Mns. Lancang
Mns. Udeung
Mns. Ara
Mns. Blang Glong
Mns Keude
Mns. Pueb Lueng Nibong
Mns. Daboih
Mns. Pulo Rheng
Mns. Gampong
Mns. Dayah Nyong
Mns. Beurandeh
Mns. Kayee Raya
IV- 15
2018
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
milik sendiri
bantuan modal
bergulir
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
34
Mns. Siren
104
35
Mns. Tutong
66
36
Mns. Manyang
No.
-1-
Lokasi
-2-
82
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3-
37 Mns. Baroh Lancok
304
38 Mns. Mesjid
81
39 Mns. Pulo Pueb
111
40 Mns. Sawang
73
41 Mns. Baro
69
42 Mns. Cut Nyong
115
43 Mns. Paru Cot
75
Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2016
IV- 16
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk menentukan
keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1.
Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2.
Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
3.
Jenis
dinding
tempat
tinggal
dari
bambu/rumbia/kayu
berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester.
4.
Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah
tangga lain.
5.
Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6.
Sumber
air
minum
berasal
dari
sumur/mata
air
tidak
adalah
kayu
kali
dalam
terlindung/sungai/air hujan.
7.
Bahan
bakar
untuk
memasak
sehari-hari
bakar/arang/minyak tanah.
8.
Hanya
mengkonsumsi
daging/susu/ayam
satu
seminggu.
9.
Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak
sanggup
membayar
biaya
pengobatan
di puskesmas/
poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan
500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau
pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal
Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal
motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel
sebagai rumah tangga miskin.
IV- 17
terpenuhi
maka
suatu
rumah
tangga dikategorikan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Relevansi alokasi anggaran terkait dengan sektor infrastruktur dasar disajikan pada
Tabel 4.2 berikut
Tabel 4.2
Alokasi Anggaran terkait Bidang Infrastruktur Dasar
No.
Indikator Utama
Program
Anggaran 2013
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Anggaran 2014
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Anggaran 2015
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Anggaran 2016
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Rehabilitasi/ Pemeliharaan Sarana dan
Prasaraa Air Bersih Pedesaan
269,600,000 2,00
269,600,000 2,00
269,600,000 2,00
269,600,000 2,00
Pembangunan MCK
Penataan Lingkungan Pemukiman
Penduduk Pedesaan
Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pedesaan
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
Pedesaan
Perencanaan Infrastruktur Jalan
Perdesaan
Perencanaan Infrastruktur Perdesaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pedesaan
2,455,037,100 18,17
0,00
2,455,037,100 18,17
0,00
2,455,037,100 18,17
0,00
2,455,037,100 18,17
0,00
8,778,030,650 64,96
8,778,030,650 64,96
8,778,030,650 64,96
8,778,030,650 64,96
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
37,176,554,740 100
37,176,554,740 100
37,176,554,740 100
37,176,554,740 100
Kegiatan
1 Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak
Program
Penyediaan Sarana Minum Bangi
Pengembangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Kinerja Pengelolaan
Air Minum
2 Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak
Program
Pembngunan
Infrastruktur
Pedesaan
3 Rumah Tangga Dengan Sanitai Layak
4 Rumah Tangga Dengan Sanitai Layak
5 Desa Dengan Akses Jalan
6 Desa Dengan Akses Jalan
7 Desa Dengan Akses Jalan
8 Desa Dengan Akses Jalan
9
TOTAL
Proporsi anggaran terkait dengan bidang infrastruktur dasar pada tahun 2016 paling
banyak terserap untuk program/kegiatan terkait indikator rumah tangga dengan air minum
layak. Pada tahun 2013 – 2016 alokasi anggaran terbesar terserap pada program/kegiatan
terkait dengan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan. Diikuti dengan pembangunan
MCK dan selanjutnya diikuti dengan program/kegiatan pembangunan sarana dan prasarna
air minum.
Alokasi anggaran terkait dengan bidang infrastruktur dasar mengalami
penurunan di tahun 2013 dan kembali meningkat pada tahun 2015 sampai 2016, namun
masih lebih kecil dari alokasi anggaran di tahun 2013. Capaian rumah tangga dengan air
minum layak dan rumah tangga dengan sanitasi masih jauh dari target MDGs dan SPM.
Alokasi kegiatan yang terkait dengan air minum layak terus mengalami penurunan di
tahunn 2013-2016 dan sangat kecil sekali bertambah di tahun 2016, sementara hasil
capaian terhadap indikator masih jauh dari target MDGs dan SPM. Alokasi anggaran
IV- 18
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
kegiatan yang terkait dengan sanitasi layak membaik dari tahun 2013-2016, walaupun
hanya pada sebatas pembangunan MCK saja. Sementara masih banyak sekali kegiatan
yang seharusnya dilakukan untuk peningkatan capaian jumlah rumah tangga dengan
sanitasi layak yang masih jauh sekali dari target SPM.
4.1.2. Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan responsif
gender bidang Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project
(NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure Support
(RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), dan Studi Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat
bidang Cipta Karya.
IV- 19
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.3.
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya Bagi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Pidie Jaya
Kontrol
Tingkat
Permasalahan yang Perlu
PangamBentuk
Partisipasi
Diantisipasi di Masa Datang
bilan
Keterlibatan/ Perempuan
Program /
Lokasi
Tahun
Manfaat
No.
KeputuAkses
Kegiatan
(jumlah)
san oleh
Perempuan
1 Pemberdayaan Masyarakat
a PNPM
8 Kecamatan
2016
Rapat
5 org
Ada dan Baik Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
Perkotaan
BKM/KSM
perempuan malam habis Isyak
Keterlibatan perempuan di
pelaksanaan fisik kurang
b
c
d
PISEW
PAMSIMAS
PPIP
8 kecamatan
N
N
2016
e. PNPM Perdesaan
8 kecamatan
2016
f.
SANIMAS
8 kecamatan
g
SLBM (sanitasi
lingkungan
berbasis
Non Pemberdayaan Masyarakat
Penyusunan RTBL
2
a
N
2016
I
I
H
H
6 org
I
I
Ada dan Baik
L
L
Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
perempuan malam habis Isyak
Rapat
BKM/KSM
5 org
Ada dan Baik
Rapat
OMS/KPP
I
6 org
Ada dan Baik
H
I
Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
perempuan malam habis Isyak
Keterlibatan perempuan di
pelaksanaan fisik kurang
Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
perempuan malam habis Isyak
L
FGD
3 org
Baik
Rapat
OMS/KPP
Persepktif
perempuan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
4.1.3. Analisis Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besaran kegiatan, dan durasi
berdampak terhadap masyarakat. Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan masyarakat
penerima dampak maka perlu dilakukan beberapa langkah antisipasi, seperti konsultasi,
pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan, serta permukiman
kembali.
1. Konsultasi masyarakat
Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat,
terutama kelompok masyarakat yang mungkin terkena dampak akibat pembangunan
bidang Cipta Karya di wilayahnya. Hal ini sangat penting untuk menampung aspirasi
mereka berupa pendapat, usulan serta saran-saran untuk bahan pertimbangan dalam proses
perencanaan. Konsultasi masyarakat perlu dilakukan pada saat persiapan program bidang
Cipta Karya, persiapan AMDAL dan pembebasan lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas tanah dan bangunan
terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya berlokasi di atas tanah yang
bukan milik pemerintah atau telah ditempati oleh swasta/masyarakat selama lebih dari
satu tahun. Prinsip utama pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil
harus dilakukan untuk meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar
kehidupan warga yang terkena dampak akibat kegiatan pengadaan tanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan harus mempertimbangkan adanya
kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek.
Bilamana
pemindahan penduduk tidak dapat dihindarkan, rencana pemukiman kembali harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk yang terpindahkan mendapat peluang
ikut menikmati manfaat proyek. Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas
kerugiannya, serta bantuan dalam pemindahan dan pembangunan kembali
kehidupannya
di lokasi yang baru. Penyediaan lahan, perumahan, prasarana dan kompensasi lain
bagi penduduk yang dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan.
IV- 21
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Dari sekian KRP yang telah disusun tidak berdampak sosial yang signifikan sehingga tidak
memerlukan pemindahan penduduk dan lebih lanjut, sehigga proses kajian pada aspek sosial
tidak perlu dilakukan sehingga tabel 4.4. status data NA.
Tabel 4.4.
Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan Konsultasi, Pemindahan
Penduduk dan Pemberian Kompensasi serta Permukiman Kembali
Tahap I
No.
Komponen
Program dan
Kegiatan
Konsultasi
(1)
(2)
(3)
1.
2.
3.
4.
Pengembangan
Permukiman
1).
2).
Dst
Penataan
Bangunan dan
Lingkungan
1).
2).
Dst
Pengembangan
Air minum
1).
2).
Pengembangan
Penyehatan
Lingkungan
Permukiman
IV- 22
Tahap II
Pemin
dahan
Permukim
an
Penduduk /
Kembali
Pemberian
Kompensasi
(4)
(5)
Arahan Lokasi
Sebelum
Pemindahan
Setelah
Pemindahan
(6)
(7)
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
4.1.4.
2018
Analisis Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Output
kegiatan
manfaat bagi masyarakat.
pembangunan
bidang
Cipta
Karya
seharusnya memberi
Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat
mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan
infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus
dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.
4.2. Analisis Lingkungan
Kajian
lingkungan
dibutuhkan
untuk
memastikan
bahwa
dalam
penyusunan
RPI2-JM bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten Pidie Jaya telah mengakomodasi
prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan
pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:
1.
UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL),
dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH)”
2.
UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang”
3.
Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah perbaikan mutu
lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan,
penahanan laju kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya
tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”
4.
Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan
Hidup Strategis:
Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk
IV- 23
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program agar
dampak dan/atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan.
5.
Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu disusun dokumen
Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan
Hidup atau disebut dengan dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal
atau UKL dan UPL.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Aceh, dan pemerintah
Kabupaten Pidie Jaya dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada
UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:
1. Pemerintah Pusat
a.
Menetapkan kebijakan nasional.
b. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
c.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
e.
Melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
f.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian
dampak
perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon.
g. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.
h. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
i.
Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengaduan masyarakat.
j.
Menetapkan standar pelayanan minimal.
2. Pemerintah Provinsi
a.
Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.
c.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan,
peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota.
IV- 24
e.
Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
f.
Melakukan
pembinaan,
bantuan
teknis,
dan
pengawasan kepada
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan.
g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
a.
Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten
c.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
e.
Melaksanakan standar pelayanan minimal.
4.2.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:
1.
RPI2-JM
membutuhkan
kajian
aspek
lingkungan
dalam perencanaan
pembangunan infrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JM adalah
karena
RPI2-JM
bidang
Cipta
Karya
berada
pada
tataran
Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan prinsip-prinsip
kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan
dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup
KLHS disusun oleh Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dengan dibantu oleh Badan
Pengelola Lingkungan Hidup Daerah sebagai instansi yang memiliki tugas dan fungsi terkait
langsung dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di kota/kabupaten.
Koordinasi penyusunan KLHS antar instansi diharapkan dapat mendorong terjadinya transfer
pemahaman mengenai pentingnya penerapan
prinsip
perlindungan
dan
pengelolaan
lingkungan hidup untuk mendorong terjadinya pembangunan berkelanjutan.
Bagian ini berisikan quick assement KLHS RPI2-JM. Diagram alir pentahapan pelaksanaan
IV- 25
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
KLHS adalah sebagai berikut:
Gambar 4-1
Diagram Alir Pentahapan Pelaksanaan KLHS
Beberapa identifikasi/kajian yang dilakukan dalam rangka KLHS RPI2-JM dapat mengutip
dokumen KLHS yang disusun dalam perumusan RTRW.
Tahapan Pelaksanaan KLHS
Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam RPI2JM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2)
kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, (3) peningkatan
intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan
dan lahan, (4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih
fungsi kawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau
terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan
IV- 26
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah
rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isuisu tersebut.
IV- 27
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2018
Tahap 1 dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusun Tabel 4.5.
No
Tabel 4.5.
Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya
Penilaian
Uraian
Kriteria Penapisan
Pertimbangan*
(1)
(2)
1.
Perubahan Iklim
2.
Kerusakan, kemerosotan, dan/atau
kepunahan keanekaragaman hayati
3.
4.
5.
Peningkatan intensitas dan
cakupan wilayah bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan
lahan,
Penurunan mutu dan
kelimpahan sumber daya alam
Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan dan/atau lahan,
Kesimpulan:
(Signifikan/Tidak)
(3)
(4)
Perubahan iklim dampaknya ke semua sektor
kehidupan, sampai permukiman.
signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
6.
Peningkatan jumlah penduduk
miskin atau terancamnya keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat
Terkait langsung pada penyediaan sarana dan
prasarana permukiman
Signifikan
Peningkatan risiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia
Terkait langsung pada penyediaan sarana dan
prasarana PLP sanitasi
Signifikan
7.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di atas
tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM tidak berpengaruh terhadap
kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011
tentang Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dapat
menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan
ditandatangani oleh Ketua Satgas RPI2-JM dengan persetujuan BPLHD, dan dijadikan
lampiran dalam dokumen RPI2-JM.
Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM berpengaruh terhadap
kriteria penapisan di atas maka Satgas RPI2-JM didukung dinas lingkungan hidup
(BPLHD) dapat menyusun KLHS dengan tahapan sebagai berikut:
A. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah
Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan identifikasi
masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:
a) Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan
KLHS;
b) Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c) Menjamin bahwa hasil
perencanaan dan
evaluasi kebijakan, rencana
dan/atau program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;
d) Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan akses
menyampaikan
informasi,
saran,
pendapat, dan pertimbangan tentang
pembangunan berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS.
IV- 29
untuk
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.6.
Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat dalam penyusunan
KLHS Bidang Cipta Karya
Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan
(1)
Pembuat keputusan
Lembaga
(2)
a. Bupati Pidie Jaya
b. DPR Pidie Jaya
Penyusun kebijakan, rencana
dan/atau program
Bappeda Kab. Pidie Jaya
Instansi/Pelaksana KRP
a. Dinas Pekerjaan Umum Kab Pidie Jaya
b. DLH Kab Pidie Jaya
Masyarakat
yang
memiliki a. Universitas Jabal Ghafur Kab. Pidie
informasi
dan/atau
keahlian b. Akademi Komunitas Negeri Kab. Pidie Jaya
c. Asosiasi profesi
(perorangan/tokoh/ kelompok)
d. Gapensi
c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan
lingkungan hidup
d. Perorangan/tokoh : Ketua MAA
Masyarakat terkena Dampak
e. kelompok yang memiliki data dan
informasi berkaitan dengan SDA : MAA
Pidie Jaya
a. Lembaga Adat
b. Tokoh masyarakat
c. Organisasi masyarakat
d. Pawang Uteun, Panglima Laot, Keujruen Blang
2. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:
1)
penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;
2)
pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan
3)
membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
IV- 30
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.7.
Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Bidang Cipta Karya
Pengelompokan Isu-isu Pembangunan
Berkelanjutan Bidang Cipta Karya
Penjelasan Singkat
Lingkungan Hidup Permukiman
Isu 2: Pencemaran lingkungan oleh
infrastruktur yang tidak berfungsi maksimal
Kabupaten Pidie Jaya
mempunyai
sumber
air baku dari sungai Krueng
Meureudu.
Pencemaran tanah oleh septictank yang
bocor, pencemaran badan air oleh air
limbah permukiman
Isu 3: dampak kawasan kumuh terhadap
kualitas lingkungan
Kawasan
kumuh
menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan
Isu 1: kecukupan air baku untuk air minum
Ekonomi
Isu 4: kemiskinan berkorelasi dengan
kerusakan lingkungan
Pencemaran
air
mengurangi
kesejahteraan nelayan di pesisir
Sosial
Isu 5: Pencemaran menyebabkan
berkembangnya wabah penyakit
Menyebarnya
penyakit
permukiman kumuh
diare
c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)
d) Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah
IV- 31
di
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE
JAYA
NO.
(1)
1
Komponen
kebijakan/rencana/Program
(2)
Pengembangan Permukiman
1) Pembinaan dan Pengembangan
Kawasan Permukiman
Tabel 4.8.
Identifikasi Kebijakan Rencana Program
Kegiatan
Lokasi (Kecamatan/Kelurahan(jika ada))
(3)
Pembangunan Drainase Kec. Ulim
Kec. Ulim
Pembangunan Drainase Kec. Bandar Dua
Kec. Bandar Dua
Pembangunan Drainase Kec. Jangka Buya
Kec. Jangka Buya
Pembangunan Drainase Kec. Tringgadeng
Kec. Tringgadeng
Pembangunan Drainase Kec. Panteraja
Kec. Panteraja
Pembangunan Drainase Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Baru
Pembangunan Drainase Kec. Meureudu
Kec. Meureudu
Pembangunan Drainase Kec. Meurah Dua
Kec. Meurah Dua
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Ulim
Kec. Ulim
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Bandar Baru
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Bandar Dua
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Tringgadeng
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Meurah Dua
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Meureudu
Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec.Jangka Buya
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Panteraja
Pembangunan Perumahan Swadaya 10
Gampong Kec. Panteraja
Pembangunan Perumahan Swadaya 27
Gampong Kec. Tringgadeng
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Bandar Baru
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Bandar Dua
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Meureudu
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Ulim
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Meurah Dua
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Jangka Buya
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Baru
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Ulim
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meurah Dua
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meureudu
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Tringgadeng
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Dua
Pemb. Jalan Lingkungan Minapolitan Kec.
Panteraja
Kec. Bandar Baru
Pemb. Jalan Lingkungan Minapolitan Kec.
2018
(4)
Kec. Bandar Dua
Kec. Tringgadeng
Kec. Meurah Dua
Kec. Meureudu
Kec.Jangka Buya
Kec. Panteraja
10 Gampong Kec. Panteraja
27 Gampong Kec. Tringgadeng
Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Baru
Kec. Meureudu
Kec. Ulim
Kec. Meurah Dua
Kec. Jangka Buya
Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Ulim
Kec. Meurah Dua
Kec. Meureudu
Kec. Tringgadeng
Kec. Bandar Dua
Kec. Bandar Dua
Kec. Bandar Dua
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Jangka Buya
NO.
(1)
2
3
4
Komponen
kebijakan/rencana/Program
(2)
Penataan Bangunan dan Lingkungan
1) Pembinaan dan Pengembangan
Penataan Bangunan
Pengembangan Air Minum
1) Pembinaan dan Pengembangan Air
Minum
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman
1) Pembinaan dan Pengembangan
Penyehatan Lingkungan
Permukiman
IV- 33
Kegiatan
Lokasi (Kecamatan/Kelurahan(jika ada))
(3)
Masterplan Kota Meureudu
(4)
Kota Meureudu Kec. Meureudu
Masterplan Kota Lueng Putu
Masterplan Kota Ulegle
RTBL Kota Meureudu
RTBL Kota Lueng Putu
RTBL Kota Ulegle
Masterplan Kota Meurah Dua
Masterplan Kota Ulim
Masterplan Kota Tringgadeng
Masterplan Kota Panteraja
Masterplan Kota Jangka Buya
RTBL Kota Meurah Dua
RTBL Kota Tringgadeng
RTBL Kota Panteraja
RTBL Kota Ulim
RTBL Kota Jangka Buya
Pembangunan IPA Kec. Jangka Buya
Kota Lueng Putu Kec. Bandar Baru
Kota Ulegle Kec. Bandar Dua
Kota Meureudu Kec. Meureudu
Kota Lueng Putu Kec. Bandar Baru
Kota Ulegle Kec. Bandar Dua
Kota Meurah Dua Kec. Meurah Dua
Kota Ulim Kec. Ulim
Kota Tringgadeng Kec. Tringgadeng
Kota Panteraja Kec. Panteraja
Kota Jangka Buya Kec. Jangka Buya
Kota Meurah Dua Kec. Meurah Dua
Kota Tringgadeng Kec. Tringgadeng
Kota Panteraja Kec. Panteraja
Kota Ulim Kec. Ulim
Kota Jangka Buya Kec. Ulim
Kec. Jangka Buya
Pembangunan IPA Kec. Ulim
Pembangunan IPA Kec. Panteraja
Pembangunan IPA Kec. Bandar Dua
Pembangunan IPA Kec. Meurah Dua
Pembangunan IPA Kec. Meureudu
Pembangunan IPA Kec. Tringgadeng
Pembangunan IPA Kec. Bandar Baru
Pembangunan WTP Kab. 20 lps Kec. Bandar
Baru
Pembangunan Jaringan Drainase Skala
Kawasan Kec. Meureudu
Kec. Ulim
Kec. Panteraja
Kec. Bandar Dua
Kec. Meurah Dua
Kec. Meureudu
Kec. Tringgadeng
Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Baru
Pembangunan Jaringan Perpipaan IPAL
Komunal / Sanimas Kec. Meureudu
Kec. Meureudu
Pembangunan Drainase Primer
Kec. Ulim
Pembangunan Drainase Primer
Kec. Bandar Dua
Pembangunan Drainase Primer
Kec. Jangka Buya
Pembangunan MCK+ Sanimas
Kab. Pidie Jaya
Pemb. IPAL Komunal
Kec. Jangka Buya
Kec. Meureudu
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.9.
Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah
Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek PembangunanBerkelanjutan
No
(1)
1.
Komponen Kebijakan, Rencana
dan/atau Program
(2)
Pengembangan Permukiman
1) Pembangunan Drainase Kec. Ulim
2) Pembangunan Drainase Kec. Bandar
Dua
3) Pembangunan Drainase Kec. Jangka
Buya
4) Pembangunan Drainase Kec.
Tringgadeng
5) Pembangunan Drainase Kec.
Panteraja
6) Pembangunan Drainase Kec. Bandar
Baru
7) Pembangunan Drainase Kec.
Meureudu
8) Pembangunan Drainase Kec.
Meurah Dua
9) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Ulim
10) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Bandar Baru
11) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Bandar Dua
12) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Tringgadeng
13) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Meurah Dua
14) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Meureudu
15) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec.Jangka Buya
16) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Panteraja
17) Pembangunan Perumahan Swadaya
10 Gampong Kec. Panteraja
18) Pembangunan Perumahan Swadaya
27 Gampong Kec. Tringgadeng
19) Pembangunan Perumahan
SwadayaKec. Bandar Baru
20) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Bandar Dua
21) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Meureudu
22) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Ulim
23) Pembangunan Perumahan
SwadayaKec. Meurah Dua
24) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Jangka Buya
25) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Baru
26) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Ulim
27) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meurah Dua
28) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meureudu
29) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Tringgadeng
30) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Dua
31) Pemb. Jalan Lingkungan
Minapolitan Kec. Panteraja
32) Pemb. Jalan Lingkungan
Minapolitan Kec. Jangka Buya
IV- 34
Bobot Lingkungan Hidup
Permukiman
Isu 1
(3)
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
Isu 2
(4)
Bobot Sosial
Isu 1
(5)
Bobot Ekonomi
Isu 2
(6)
Isu 1
(7)
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
Isu 2
(8)
Total
Bobot
(9)
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Lanjutan Tabel 4.10.
Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah
Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek PembangunanBerkelanjutan
No
Komponen Kebijakan, Rencana
dan/atau Program
(1)
2.
(2)
Penataan Bangunan dan Lingkungan
1) Masterplan Kota Meureudu
2) Masterplan Kota Lueng Putu
3) Masterplan Kota Ulegle
4) RTBL Kota Meureudu
5) RTBL Kota Lueng Putu
6) RTBL Kota Ulegle
7) Masterplan Kota Meurah Dua
8) Masterplan Kota Ulim
9) Masterplan Kota Tringgadeng
10) Masterplan Kota Panteraja
11) Masterplan Kota Jangka Buya
12) RTBL Kota Meurah Dua
13) RTBL Kota Tringgadeng
14) RTBL Kota Panteraja
15) RTBL Kota Ulim
16) RTBL Kota Jangka Buya
3.
Pengembangan Air Minum
1) Pembangunan IPA Kec. Jangka Buya
2) Pembangunan IPA Kec. Ulim
3) Pembangunan IPA Kec. Panteraja
4) Pembangunan IPA Kec. Bandar Dua
5) Pembangunan IPA Kec. Meurah
Dua
6) Pembangunan IPA Kec. Meureudu
7) Pembangunan IPA Kec.
Tringgadeng
8) Pembangunan IPA Kec. Bandar
Baru
9) Pembangunan WTP Kab. 20 lps
Kec. Bandar Baru
Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman
1) Pembangunan Jaringan Drainase
Skala Kawasan Kec. Meureudu
1) Pembangunan Jaringan Perpipaan
IPAL Komunal / Sanimas Kec.
Meureudu
2) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Ulim
3) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Bandar Dua
4) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Jangka Buya
5) Pembangunan MCK+ Sanimas
6) Pemb. IPAL Komunal Kec. Jangka
Buya
4.
IV- 35
Bobot Lingkungan Hidup
Permukiman
Isu 1
(3)
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
kecukupan air
baku untuk air
minum
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
Bobot Sosial
Bobot Ekonomi
Isu 2
(4)
dampak
kawasan
kumuh
terhadap
kualitas
lingkungan
Isu 1
(5)
Pencemaran
menyebabkan
berkembangnya
wabah penyakit
Isu 2
(6)
Isu 1
(7)
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
Pencemaran
menyebabkan
berkembangnya
wabah penyakit
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
dampak
kawasan
kumuh
terhadap
kualitas
lingkungan
Pencemaran
menyebabkan
berkembangnya
wabah penyakit
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
Isu 2
(8)
Total
Bobot
(9)
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program
untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan KRP dan menjamin
pembangunan berkelanjutan. Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa
kebijakan, rencana dan/atau program yang dikaji potensial memberikan dampak
negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka dikembangkan beberapa alternatif
untuk menyempurnakan rancangan atau merubah kebijakan, rencana dan/atau
program yang ada. Beberapa alternatif untuk menyempurnakan dan atau mengubah
rancangan KRP mempertimbangkan antara lain:
a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebija
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
RPI2-JM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal
lingkungan dan sosial untuk meminimalkan pengaruh negatif pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di
perdesaan. Kajian aspek lingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan perundangundangan, kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta
pemetaan antisipasi dan rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang
dibutuhkan.
4.1.
Analisis Sosial
Analisis sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca
pembangunan/pengelolaan.
Pada
taraf
perencanaan,
pembangunan
infrastruktur
permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai dengan isuisu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta pengarusutamaan gender.
Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga
diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan pemberian kompensasi, maupun
permukiman kembali. Kemudian pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu
diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa
manfaat atau peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
IV- 1
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Dasar peraturan perundang-undangan yang menyatakan perlunya memperhatikan aspek
sosial adalah sebagai berikut:
1.
UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga
dilakukan
dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang
kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di
wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana. Penguatan
kelembagaan
dan
jaringan pengarusutamaan gender dan anak di tingkat nasional dan daerah, termasuk
ketersediaan data dan statistik gender.
2.
UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan
Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum:
Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah
bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak
yang Berhak.
3.
Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
Perbaikan kesejahteraan rakyat
dapat
diwujudkan melalui sejumlah program
pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja,
termasuk peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan
pembangunan infrastruktur dasar.
Untuk
mewujudkan
keadilan
dan
kesetaraan
gender, peningkatan akses dan
partisipasi perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan.
4.
Peraturan
Presiden
No.
15/2010
tentang
Percepatan penanggulangan
Kemiskinan
Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
IV- 2
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
meningkatkan kegiatan ekonomi.
5.
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
Menginstruksikan
kepada
Menteri
untuk
melaksanakan pengarusutamaan
gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi atas kebijakan
dan
program
pembangunan
nasional
yang
berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan
masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a.
Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat strategis
nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
b.
Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang bersifat
strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
c.
Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
miskin
melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program
lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat pusat.
d.
Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta
Karya.
2. Pemerintah Provinsi:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat regional
ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
b. Menjamin
tersedianya
pendanaan
untuk
kepentingan
umum yang bersifat
regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
c. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
miskin
melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program
lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat provinsi.
IV- 3
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
d. Melaksanakan pengarusutamaan
2018
gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan di tingkat provinsi berperspektif gender, khususnya untuk bidang
Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
c. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
miskin
melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program
lain dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/kota.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan di tingkat kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk
bidang Cipta Karya.
4.1.1.
Analisis Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kemiskinan
Analisis sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan
mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu
ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan sesuai dengan kebijakan internasional MDGs dan
Agenda Pasca 2015, serta arahan kebijakan pro rakyat sesuai direktif presiden.
IV- 4
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.1
Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Pidie Jaya
No.
Lokasi
-1-
-2Kec. Bandar Dua
Gahru
1
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
-3-
-4-
80
Permasalahan
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
Kebutuhan
Penanganan
-5-
-6-
-7-
Mata pencaharian umum-
2
Kumba
114
nya di sektor primer :
3
Blang Miroe
75
pertanian dan perikanan
4
Beurasan
37
buruh, harian lepas
Limbah
5
Cot Keng
34
Pengangguran
air minum
6
7
Krueng Kiran
Asan Kumbang
68
49
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
9
10
11
12
13
14
Pulo Gapu
Cot Gurufai
Alue Sane
Lhok Pusong
Alue Keutapang
Jeulanga Barat
Jeulangan Mata Ie
30
50
114
73
61
140
26
non permanen (kayu)
IV- 5
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
milik sendiri
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
- air minum layak
- akses listrik
Jalan akses
Drainase lingk.
Pengolahan
limbah
komunal
bantuan modal
bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Lokasi
Jelangan Mesjid
Meunasah Paku
Meurandeh Alue
Reudeup Melayu
Paya Pisang Klat
Alue Mee
Drien Tujoh
Blang Kuta
Seunong
Pohroh
Babah Krueng
Uteun Bayu
Muko Buloh
Drien Bungong
Meugit Sagoe
Meugit Kayee Panyang
Adan
Muko Dayah
Keude Ulee Glee
Pulo
Gampong Baro
Gampong Ulee Glee
Muko Kuthang
Peulakan Tunong
Peulakan Tambo
IV- 6
Jumlah
Penduduk
Miskin
50
75
139
39
180
57
111
131
56
34
110
92
42
67
40
43
78
122
14
64
21
62
95
54
24
Kondisi Umum
Permasalahan
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
Kebutuhan
Penanganan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
Jumlah
Penduduk
Miskin
-398
29
77
91
86
42
No.
Lokasi
-140
41
42
43
44
45
-2Kuta Krueng
Paya Tunong
Paya Baroh
Blang Dalam
Muko Baroh
Peulakan Cibrek
1
Kec. Jangka Buya
Desa Meuko Jurong
39
Mata pencaharian umum-
2
Buket Teungoh
58
nya di sektor primer :
3
Jurong Ara
94
pertanian dan perikanan
4
Jurong Teungoh
182
buruh, harian lepas
Limbah
5
Jurong Binje
165
Pengangguran
air minum
6
7
Reului Mangat
Meunasah Mee
60
50
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
9
10
Meunasah Kumbang
Kuta Baroh
Meuko Meugit
53
48
24
non permanen (kayu)
IV- 7
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Status kepemilikan :
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
- air minum layak
- akses listrik
Kebutuhan
Penanganan
-7-
Jalan akses
Drainase lingk.
Pengolahan
limbah
komunal
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
-111
12
13
14
15
16
17
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Lokasi
-2Keurisi Mns Raya
Kiran Dayah
Kiran Baroh
Kiran Krueng
Keurisi Mns. Lueng
Keude Jangka Buya
Gampong Cot
Keurisi Mns. Beurembang
Kec. Ulim
Alue Keumiki
Lhok Gajah
Blang Rheue
Cot Setui
Meunasah Mesjid
Blang Cari
Bidok
Balee Ulim
Pantang Cot Baloi
Nangrhoe Barat
Reuleut
Sambangan Baro
Dayah Baroh
Meunasah Pupu
IV- 8
Jumlah
Penduduk
Miskin
-350
45
62
37
46
18
89
84
25
21
37
58
48
39
78
89
107
126
43
26
87
50
Kondisi Umum
-4sewa rumah petak
milik sendiri
Permasalahan
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7bantuan modal
bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
Lokasi
-115
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-2Nangrhoe Timu
Meunasah Kumbang
Mesjid Ulim Tonong
Siblah Coh
Pulo Ulim
Grong Grong Capa
Tanjong Ulim
Meunasah Krueng
Keude Ulim
Dayah Lubue
Mesjid Ulim Baroh
Meunasah Bueng
Geulanggang
Tijien Husen
Pulo Lhok
Tijien Daboh
1
Kec. Meurah Dua
Seunong
2
3
Lhok Sandeng
Sarah Mane
IV- 9
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3149
56
34
105
132
175
69
58
16
80
109
53
119
68
21
94
96
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Mata pencaharian umum-
31
nya di sektor primer :
Peninngkatan
Pendidikan
44
pertanian dan perikanan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
No.
Lokasi
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
4
Lancok
64
buruh, harian lepas
5
Meunasah Kulam
71
Pengangguran
6
7
Meunasah Teungoh
Geunteng
69
78
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Meunasah Bie
Meunasah Raya
Gampong Blang
Blang Cut
Meunasah Dayah Usen
Meunasah Mancang
Dayah Kruet
Beuringen
Pante Beureune
Meunasah Jurong
Buangan
72
120
25
30
35
42
78
79
49
110
71
19
Lueng Rimba
112
Kec. Meureudu
1
Mns.Mulieng
IV- 10
66
non permanen (kayu)
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
milik sendiri
2018
Bentuk
Permasalahan Penanganan yang
Sudah Dilakukan
Peningkatan
Bidang
Limbah
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
air minum
prasarana Perkim
- MCK + sumur
Drainase
bor
Sampah
- sanitasi layak
- air minum layak
- akses listrik
Kebutuhan
Penanganan
Jalan akses
Drainase lingk.
Pengolahan
limbah
komunal
bantuan modal
bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2
Lampoh Lada
No.
Lokasi
-13
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
-2Glumpang Tutong
Rungkom
Blang Awe
Manyang Lancok
Pohroh
Kudrang
Meunasah Hagu
Dayah Tuha
Rumpuen
Meunasah Kulam
Rambong
Grong Grong
Kuta Trieng
Pulo U
Manyang Cut
Beurawang
Dayah Timu
Bunot
Teupin Peuraho
Geuleudah
Meunasah Lhok
Mesjid Tuha
44
Jumlah
Penduduk
Miskin
-331
69
103
77
59
34
17
60
131
38
142
129
57
31
135
78
34
42
123
30
121
107
25
Rhieng Mancang
44
IV- 11
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
26
Rhieng Krueng
No.
Lokasi
-1-
-2-
80
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3-
27
28
29
30
Rhieng Blang
Meuraksa
Mns. Balek
Kota Meureudu
70
190
117
29
1
Kec. Panteraja
Lhok Puuk
80
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
Mata pencaharian umum-
2
Tunong
97
nya di sektor primer :
3
Teungoh
62
pertanian dan perikanan
4
Peurade
153
buruh, harian lepas
Limbah
5
Reudeup
115
Pengangguran
air minum
6
7
Mesjid
Muka Blang
129
118
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
Hagu
70
non permanen (kayu)
9
Tu Pantee Raja
100
IV- 12
2018
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
Jalan akses
Drainase lingk.
- air minum layak
Pengolahan
limbah
- akses listrik
komunal
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
10
Keude
No.
-11
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
193
Lokasi
-2Kec. Trienggadeng
Panton Raya
Peulandok Tunong
Peulandok Teungoh
Buloh
Deah Ujong Baroh
Matang
Dee
Deah Teumanah
Tampui
Reuseb
Mesjid Peudeuek Baroh
Tuha
Paya
Mesjid Trianggadeng
Tueng Kluet
Mee pangwa
Rawasari
Cot Makaso
Kuta
Meucat
Deah Pangwa
IV- 13
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3-
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
bantuan modal
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
milik sendiri
71
83
110
42
98
33
70
167
176
91
180
144
134
95
109
126
162
49
55
48
264
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7bergulir
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
22
Cot Lheue Rheung
23
Meue
No.
Lokasi
-124
25
26
27
-2-
1
Keude
Raya
Mee Peuduek
Sagoe
Kec. Bandar Baru
Mns. Aki Neungoh
138
236
Jumlah
Penduduk
Miskin
-349
104
128
248
29
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Mns. Abah Lueng
71
nya di sektor primer :
3
Mns. Jimjim
89
pertanian dan perikanan
4
Mns. Sarah Panyang
70
buruh, harian lepas
Limbah
5
Mns. Blang Sukon
190
Pengangguran
air minum
6
7
Mns. Kayee Jatoe
Mns. Blang Baro
188
193
Kondisi hunian :
-semi permanen dan
Drainase
Sampah
8
Mns. Blang Iboih
87
9
Mns. Dayah Langien
75
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
Mata pencaharian umum-
2
IV- 14
2018
non permanen (kayu)
Peninngkatan
Pendidikan
Peningkatan dari
segi kesehatan
Peningkatan
Bidang
Infrastruktur Dasar
- Perbaikan
prasarana Perkim
- MCK + sumur
bor
- sanitasi layak
Jalan akses
Drainase lingk.
- air minum layak
Pengolahan
limbah
- akses listrik
komunal
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
10
Mns. Blang Krueng
31
11
12
Mns. Alue
Mns. Tanoh Mirah
51
16
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3100
83
62
136
101
122
130
160
277
180
154
100
79
122
152
63
50
74
90
55
87
No.
-113
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Lokasi
-2Mns. Ujong Leubat
Mns. Tua Lada
Mns. Cut Langien
Mns. Sagoe
Mns. Baroh Cot
Mns. Balee
Mns. Teungoh
Mns. Baroh Musa
Mns. Paru Keude
Mns. Lancang
Mns. Udeung
Mns. Ara
Mns. Blang Glong
Mns Keude
Mns. Pueb Lueng Nibong
Mns. Daboih
Mns. Pulo Rheng
Mns. Gampong
Mns. Dayah Nyong
Mns. Beurandeh
Mns. Kayee Raya
IV- 15
2018
Status kepemilikan :
sewa rumah petak
milik sendiri
bantuan modal
bergulir
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
34
Mns. Siren
104
35
Mns. Tutong
66
36
Mns. Manyang
No.
-1-
Lokasi
-2-
82
Jumlah
Penduduk
Miskin
-3-
37 Mns. Baroh Lancok
304
38 Mns. Mesjid
81
39 Mns. Pulo Pueb
111
40 Mns. Sawang
73
41 Mns. Baro
69
42 Mns. Cut Nyong
115
43 Mns. Paru Cot
75
Sumber : Bappeda Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2016
IV- 16
Kondisi Umum
Permasalahan
-4-
-5-
2018
Bentuk
Penanganan yang
Sudah Dilakukan
-6-
Kebutuhan
Penanganan
-7-
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk menentukan
keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1.
Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2.
Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
3.
Jenis
dinding
tempat
tinggal
dari
bambu/rumbia/kayu
berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester.
4.
Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah
tangga lain.
5.
Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6.
Sumber
air
minum
berasal
dari
sumur/mata
air
tidak
adalah
kayu
kali
dalam
terlindung/sungai/air hujan.
7.
Bahan
bakar
untuk
memasak
sehari-hari
bakar/arang/minyak tanah.
8.
Hanya
mengkonsumsi
daging/susu/ayam
satu
seminggu.
9.
Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak
sanggup
membayar
biaya
pengobatan
di puskesmas/
poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan
500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau
pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal
Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal
motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel
sebagai rumah tangga miskin.
IV- 17
terpenuhi
maka
suatu
rumah
tangga dikategorikan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Relevansi alokasi anggaran terkait dengan sektor infrastruktur dasar disajikan pada
Tabel 4.2 berikut
Tabel 4.2
Alokasi Anggaran terkait Bidang Infrastruktur Dasar
No.
Indikator Utama
Program
Anggaran 2013
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Anggaran 2014
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Anggaran 2015
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Anggaran 2016
Nominal
%
2,010,881,000 14,88
Rehabilitasi/ Pemeliharaan Sarana dan
Prasaraa Air Bersih Pedesaan
269,600,000 2,00
269,600,000 2,00
269,600,000 2,00
269,600,000 2,00
Pembangunan MCK
Penataan Lingkungan Pemukiman
Penduduk Pedesaan
Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pedesaan
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
Pedesaan
Perencanaan Infrastruktur Jalan
Perdesaan
Perencanaan Infrastruktur Perdesaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pedesaan
2,455,037,100 18,17
0,00
2,455,037,100 18,17
0,00
2,455,037,100 18,17
0,00
2,455,037,100 18,17
0,00
8,778,030,650 64,96
8,778,030,650 64,96
8,778,030,650 64,96
8,778,030,650 64,96
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
5,074,728,620 37,55
18,588,277,370
37,176,554,740 100
37,176,554,740 100
37,176,554,740 100
37,176,554,740 100
Kegiatan
1 Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak
Program
Penyediaan Sarana Minum Bangi
Pengembangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Kinerja Pengelolaan
Air Minum
2 Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak
Program
Pembngunan
Infrastruktur
Pedesaan
3 Rumah Tangga Dengan Sanitai Layak
4 Rumah Tangga Dengan Sanitai Layak
5 Desa Dengan Akses Jalan
6 Desa Dengan Akses Jalan
7 Desa Dengan Akses Jalan
8 Desa Dengan Akses Jalan
9
TOTAL
Proporsi anggaran terkait dengan bidang infrastruktur dasar pada tahun 2016 paling
banyak terserap untuk program/kegiatan terkait indikator rumah tangga dengan air minum
layak. Pada tahun 2013 – 2016 alokasi anggaran terbesar terserap pada program/kegiatan
terkait dengan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan. Diikuti dengan pembangunan
MCK dan selanjutnya diikuti dengan program/kegiatan pembangunan sarana dan prasarna
air minum.
Alokasi anggaran terkait dengan bidang infrastruktur dasar mengalami
penurunan di tahun 2013 dan kembali meningkat pada tahun 2015 sampai 2016, namun
masih lebih kecil dari alokasi anggaran di tahun 2013. Capaian rumah tangga dengan air
minum layak dan rumah tangga dengan sanitasi masih jauh dari target MDGs dan SPM.
Alokasi kegiatan yang terkait dengan air minum layak terus mengalami penurunan di
tahunn 2013-2016 dan sangat kecil sekali bertambah di tahun 2016, sementara hasil
capaian terhadap indikator masih jauh dari target MDGs dan SPM. Alokasi anggaran
IV- 18
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
kegiatan yang terkait dengan sanitasi layak membaik dari tahun 2013-2016, walaupun
hanya pada sebatas pembangunan MCK saja. Sementara masih banyak sekali kegiatan
yang seharusnya dilakukan untuk peningkatan capaian jumlah rumah tangga dengan
sanitasi layak yang masih jauh sekali dari target SPM.
4.1.2. Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan responsif
gender bidang Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project
(NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure Support
(RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), dan Studi Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat
bidang Cipta Karya.
IV- 19
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.3.
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya Bagi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Pidie Jaya
Kontrol
Tingkat
Permasalahan yang Perlu
PangamBentuk
Partisipasi
Diantisipasi di Masa Datang
bilan
Keterlibatan/ Perempuan
Program /
Lokasi
Tahun
Manfaat
No.
KeputuAkses
Kegiatan
(jumlah)
san oleh
Perempuan
1 Pemberdayaan Masyarakat
a PNPM
8 Kecamatan
2016
Rapat
5 org
Ada dan Baik Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
Perkotaan
BKM/KSM
perempuan malam habis Isyak
Keterlibatan perempuan di
pelaksanaan fisik kurang
b
c
d
PISEW
PAMSIMAS
PPIP
8 kecamatan
N
N
2016
e. PNPM Perdesaan
8 kecamatan
2016
f.
SANIMAS
8 kecamatan
g
SLBM (sanitasi
lingkungan
berbasis
Non Pemberdayaan Masyarakat
Penyusunan RTBL
2
a
N
2016
I
I
H
H
6 org
I
I
Ada dan Baik
L
L
Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
perempuan malam habis Isyak
Rapat
BKM/KSM
5 org
Ada dan Baik
Rapat
OMS/KPP
I
6 org
Ada dan Baik
H
I
Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
perempuan malam habis Isyak
Keterlibatan perempuan di
pelaksanaan fisik kurang
Persepktif Waktu pelaksanaan rapat jangan
perempuan malam habis Isyak
L
FGD
3 org
Baik
Rapat
OMS/KPP
Persepktif
perempuan
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
4.1.3. Analisis Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besaran kegiatan, dan durasi
berdampak terhadap masyarakat. Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan masyarakat
penerima dampak maka perlu dilakukan beberapa langkah antisipasi, seperti konsultasi,
pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan, serta permukiman
kembali.
1. Konsultasi masyarakat
Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat,
terutama kelompok masyarakat yang mungkin terkena dampak akibat pembangunan
bidang Cipta Karya di wilayahnya. Hal ini sangat penting untuk menampung aspirasi
mereka berupa pendapat, usulan serta saran-saran untuk bahan pertimbangan dalam proses
perencanaan. Konsultasi masyarakat perlu dilakukan pada saat persiapan program bidang
Cipta Karya, persiapan AMDAL dan pembebasan lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas tanah dan bangunan
terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya berlokasi di atas tanah yang
bukan milik pemerintah atau telah ditempati oleh swasta/masyarakat selama lebih dari
satu tahun. Prinsip utama pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil
harus dilakukan untuk meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar
kehidupan warga yang terkena dampak akibat kegiatan pengadaan tanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan harus mempertimbangkan adanya
kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek.
Bilamana
pemindahan penduduk tidak dapat dihindarkan, rencana pemukiman kembali harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk yang terpindahkan mendapat peluang
ikut menikmati manfaat proyek. Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas
kerugiannya, serta bantuan dalam pemindahan dan pembangunan kembali
kehidupannya
di lokasi yang baru. Penyediaan lahan, perumahan, prasarana dan kompensasi lain
bagi penduduk yang dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan.
IV- 21
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Dari sekian KRP yang telah disusun tidak berdampak sosial yang signifikan sehingga tidak
memerlukan pemindahan penduduk dan lebih lanjut, sehigga proses kajian pada aspek sosial
tidak perlu dilakukan sehingga tabel 4.4. status data NA.
Tabel 4.4.
Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan Konsultasi, Pemindahan
Penduduk dan Pemberian Kompensasi serta Permukiman Kembali
Tahap I
No.
Komponen
Program dan
Kegiatan
Konsultasi
(1)
(2)
(3)
1.
2.
3.
4.
Pengembangan
Permukiman
1).
2).
Dst
Penataan
Bangunan dan
Lingkungan
1).
2).
Dst
Pengembangan
Air minum
1).
2).
Pengembangan
Penyehatan
Lingkungan
Permukiman
IV- 22
Tahap II
Pemin
dahan
Permukim
an
Penduduk /
Kembali
Pemberian
Kompensasi
(4)
(5)
Arahan Lokasi
Sebelum
Pemindahan
Setelah
Pemindahan
(6)
(7)
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
4.1.4.
2018
Analisis Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Output
kegiatan
manfaat bagi masyarakat.
pembangunan
bidang
Cipta
Karya
seharusnya memberi
Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat
mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan
infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus
dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.
4.2. Analisis Lingkungan
Kajian
lingkungan
dibutuhkan
untuk
memastikan
bahwa
dalam
penyusunan
RPI2-JM bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten Pidie Jaya telah mengakomodasi
prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan
pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:
1.
UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL),
dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH)”
2.
UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang”
3.
Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah perbaikan mutu
lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan,
penahanan laju kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya
tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”
4.
Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan
Hidup Strategis:
Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk
IV- 23
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program agar
dampak dan/atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan.
5.
Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu disusun dokumen
Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan
Hidup atau disebut dengan dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal
atau UKL dan UPL.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Aceh, dan pemerintah
Kabupaten Pidie Jaya dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada
UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:
1. Pemerintah Pusat
a.
Menetapkan kebijakan nasional.
b. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
c.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
e.
Melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
f.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian
dampak
perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon.
g. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.
h. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
i.
Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengaduan masyarakat.
j.
Menetapkan standar pelayanan minimal.
2. Pemerintah Provinsi
a.
Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.
c.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan,
peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota.
IV- 24
e.
Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
f.
Melakukan
pembinaan,
bantuan
teknis,
dan
pengawasan kepada
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan.
g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
a.
Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten
c.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
e.
Melaksanakan standar pelayanan minimal.
4.2.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:
1.
RPI2-JM
membutuhkan
kajian
aspek
lingkungan
dalam perencanaan
pembangunan infrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JM adalah
karena
RPI2-JM
bidang
Cipta
Karya
berada
pada
tataran
Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan prinsip-prinsip
kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan
dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup
KLHS disusun oleh Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dengan dibantu oleh Badan
Pengelola Lingkungan Hidup Daerah sebagai instansi yang memiliki tugas dan fungsi terkait
langsung dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di kota/kabupaten.
Koordinasi penyusunan KLHS antar instansi diharapkan dapat mendorong terjadinya transfer
pemahaman mengenai pentingnya penerapan
prinsip
perlindungan
dan
pengelolaan
lingkungan hidup untuk mendorong terjadinya pembangunan berkelanjutan.
Bagian ini berisikan quick assement KLHS RPI2-JM. Diagram alir pentahapan pelaksanaan
IV- 25
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
KLHS adalah sebagai berikut:
Gambar 4-1
Diagram Alir Pentahapan Pelaksanaan KLHS
Beberapa identifikasi/kajian yang dilakukan dalam rangka KLHS RPI2-JM dapat mengutip
dokumen KLHS yang disusun dalam perumusan RTRW.
Tahapan Pelaksanaan KLHS
Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam RPI2JM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2)
kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, (3) peningkatan
intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan
dan lahan, (4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih
fungsi kawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau
terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan
IV- 26
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA
MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah
rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isuisu tersebut.
IV- 27
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN
PIDIE JAYA
2018
Tahap 1 dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusun Tabel 4.5.
No
Tabel 4.5.
Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya
Penilaian
Uraian
Kriteria Penapisan
Pertimbangan*
(1)
(2)
1.
Perubahan Iklim
2.
Kerusakan, kemerosotan, dan/atau
kepunahan keanekaragaman hayati
3.
4.
5.
Peningkatan intensitas dan
cakupan wilayah bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan
lahan,
Penurunan mutu dan
kelimpahan sumber daya alam
Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan dan/atau lahan,
Kesimpulan:
(Signifikan/Tidak)
(3)
(4)
Perubahan iklim dampaknya ke semua sektor
kehidupan, sampai permukiman.
signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
Tidak terkait langsung dampaknya
Tidak signifikan
6.
Peningkatan jumlah penduduk
miskin atau terancamnya keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat
Terkait langsung pada penyediaan sarana dan
prasarana permukiman
Signifikan
Peningkatan risiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia
Terkait langsung pada penyediaan sarana dan
prasarana PLP sanitasi
Signifikan
7.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di atas
tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM tidak berpengaruh terhadap
kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011
tentang Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dapat
menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan
ditandatangani oleh Ketua Satgas RPI2-JM dengan persetujuan BPLHD, dan dijadikan
lampiran dalam dokumen RPI2-JM.
Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM berpengaruh terhadap
kriteria penapisan di atas maka Satgas RPI2-JM didukung dinas lingkungan hidup
(BPLHD) dapat menyusun KLHS dengan tahapan sebagai berikut:
A. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah
Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan identifikasi
masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:
a) Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan
KLHS;
b) Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c) Menjamin bahwa hasil
perencanaan dan
evaluasi kebijakan, rencana
dan/atau program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;
d) Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan akses
menyampaikan
informasi,
saran,
pendapat, dan pertimbangan tentang
pembangunan berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS.
IV- 29
untuk
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.6.
Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat dalam penyusunan
KLHS Bidang Cipta Karya
Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan
(1)
Pembuat keputusan
Lembaga
(2)
a. Bupati Pidie Jaya
b. DPR Pidie Jaya
Penyusun kebijakan, rencana
dan/atau program
Bappeda Kab. Pidie Jaya
Instansi/Pelaksana KRP
a. Dinas Pekerjaan Umum Kab Pidie Jaya
b. DLH Kab Pidie Jaya
Masyarakat
yang
memiliki a. Universitas Jabal Ghafur Kab. Pidie
informasi
dan/atau
keahlian b. Akademi Komunitas Negeri Kab. Pidie Jaya
c. Asosiasi profesi
(perorangan/tokoh/ kelompok)
d. Gapensi
c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan
lingkungan hidup
d. Perorangan/tokoh : Ketua MAA
Masyarakat terkena Dampak
e. kelompok yang memiliki data dan
informasi berkaitan dengan SDA : MAA
Pidie Jaya
a. Lembaga Adat
b. Tokoh masyarakat
c. Organisasi masyarakat
d. Pawang Uteun, Panglima Laot, Keujruen Blang
2. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:
1)
penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;
2)
pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan
3)
membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
IV- 30
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.7.
Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Bidang Cipta Karya
Pengelompokan Isu-isu Pembangunan
Berkelanjutan Bidang Cipta Karya
Penjelasan Singkat
Lingkungan Hidup Permukiman
Isu 2: Pencemaran lingkungan oleh
infrastruktur yang tidak berfungsi maksimal
Kabupaten Pidie Jaya
mempunyai
sumber
air baku dari sungai Krueng
Meureudu.
Pencemaran tanah oleh septictank yang
bocor, pencemaran badan air oleh air
limbah permukiman
Isu 3: dampak kawasan kumuh terhadap
kualitas lingkungan
Kawasan
kumuh
menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan
Isu 1: kecukupan air baku untuk air minum
Ekonomi
Isu 4: kemiskinan berkorelasi dengan
kerusakan lingkungan
Pencemaran
air
mengurangi
kesejahteraan nelayan di pesisir
Sosial
Isu 5: Pencemaran menyebabkan
berkembangnya wabah penyakit
Menyebarnya
penyakit
permukiman kumuh
diare
c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)
d) Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah
IV- 31
di
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE
JAYA
NO.
(1)
1
Komponen
kebijakan/rencana/Program
(2)
Pengembangan Permukiman
1) Pembinaan dan Pengembangan
Kawasan Permukiman
Tabel 4.8.
Identifikasi Kebijakan Rencana Program
Kegiatan
Lokasi (Kecamatan/Kelurahan(jika ada))
(3)
Pembangunan Drainase Kec. Ulim
Kec. Ulim
Pembangunan Drainase Kec. Bandar Dua
Kec. Bandar Dua
Pembangunan Drainase Kec. Jangka Buya
Kec. Jangka Buya
Pembangunan Drainase Kec. Tringgadeng
Kec. Tringgadeng
Pembangunan Drainase Kec. Panteraja
Kec. Panteraja
Pembangunan Drainase Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Baru
Pembangunan Drainase Kec. Meureudu
Kec. Meureudu
Pembangunan Drainase Kec. Meurah Dua
Kec. Meurah Dua
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Ulim
Kec. Ulim
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Bandar Baru
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Bandar Dua
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Tringgadeng
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Meurah Dua
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Meureudu
Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec.Jangka Buya
Pembangunan Jalan Lingkungan Kec.
Panteraja
Pembangunan Perumahan Swadaya 10
Gampong Kec. Panteraja
Pembangunan Perumahan Swadaya 27
Gampong Kec. Tringgadeng
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Bandar Baru
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Bandar Dua
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Meureudu
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Ulim
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Meurah Dua
Pembangunan Perumahan Swadaya Kec.
Jangka Buya
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Baru
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Ulim
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meurah Dua
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meureudu
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Tringgadeng
Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Dua
Pemb. Jalan Lingkungan Minapolitan Kec.
Panteraja
Kec. Bandar Baru
Pemb. Jalan Lingkungan Minapolitan Kec.
2018
(4)
Kec. Bandar Dua
Kec. Tringgadeng
Kec. Meurah Dua
Kec. Meureudu
Kec.Jangka Buya
Kec. Panteraja
10 Gampong Kec. Panteraja
27 Gampong Kec. Tringgadeng
Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Baru
Kec. Meureudu
Kec. Ulim
Kec. Meurah Dua
Kec. Jangka Buya
Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Ulim
Kec. Meurah Dua
Kec. Meureudu
Kec. Tringgadeng
Kec. Bandar Dua
Kec. Bandar Dua
Kec. Bandar Dua
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Jangka Buya
NO.
(1)
2
3
4
Komponen
kebijakan/rencana/Program
(2)
Penataan Bangunan dan Lingkungan
1) Pembinaan dan Pengembangan
Penataan Bangunan
Pengembangan Air Minum
1) Pembinaan dan Pengembangan Air
Minum
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman
1) Pembinaan dan Pengembangan
Penyehatan Lingkungan
Permukiman
IV- 33
Kegiatan
Lokasi (Kecamatan/Kelurahan(jika ada))
(3)
Masterplan Kota Meureudu
(4)
Kota Meureudu Kec. Meureudu
Masterplan Kota Lueng Putu
Masterplan Kota Ulegle
RTBL Kota Meureudu
RTBL Kota Lueng Putu
RTBL Kota Ulegle
Masterplan Kota Meurah Dua
Masterplan Kota Ulim
Masterplan Kota Tringgadeng
Masterplan Kota Panteraja
Masterplan Kota Jangka Buya
RTBL Kota Meurah Dua
RTBL Kota Tringgadeng
RTBL Kota Panteraja
RTBL Kota Ulim
RTBL Kota Jangka Buya
Pembangunan IPA Kec. Jangka Buya
Kota Lueng Putu Kec. Bandar Baru
Kota Ulegle Kec. Bandar Dua
Kota Meureudu Kec. Meureudu
Kota Lueng Putu Kec. Bandar Baru
Kota Ulegle Kec. Bandar Dua
Kota Meurah Dua Kec. Meurah Dua
Kota Ulim Kec. Ulim
Kota Tringgadeng Kec. Tringgadeng
Kota Panteraja Kec. Panteraja
Kota Jangka Buya Kec. Jangka Buya
Kota Meurah Dua Kec. Meurah Dua
Kota Tringgadeng Kec. Tringgadeng
Kota Panteraja Kec. Panteraja
Kota Ulim Kec. Ulim
Kota Jangka Buya Kec. Ulim
Kec. Jangka Buya
Pembangunan IPA Kec. Ulim
Pembangunan IPA Kec. Panteraja
Pembangunan IPA Kec. Bandar Dua
Pembangunan IPA Kec. Meurah Dua
Pembangunan IPA Kec. Meureudu
Pembangunan IPA Kec. Tringgadeng
Pembangunan IPA Kec. Bandar Baru
Pembangunan WTP Kab. 20 lps Kec. Bandar
Baru
Pembangunan Jaringan Drainase Skala
Kawasan Kec. Meureudu
Kec. Ulim
Kec. Panteraja
Kec. Bandar Dua
Kec. Meurah Dua
Kec. Meureudu
Kec. Tringgadeng
Kec. Bandar Baru
Kec. Bandar Baru
Pembangunan Jaringan Perpipaan IPAL
Komunal / Sanimas Kec. Meureudu
Kec. Meureudu
Pembangunan Drainase Primer
Kec. Ulim
Pembangunan Drainase Primer
Kec. Bandar Dua
Pembangunan Drainase Primer
Kec. Jangka Buya
Pembangunan MCK+ Sanimas
Kab. Pidie Jaya
Pemb. IPAL Komunal
Kec. Jangka Buya
Kec. Meureudu
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Tabel 4.9.
Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah
Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek PembangunanBerkelanjutan
No
(1)
1.
Komponen Kebijakan, Rencana
dan/atau Program
(2)
Pengembangan Permukiman
1) Pembangunan Drainase Kec. Ulim
2) Pembangunan Drainase Kec. Bandar
Dua
3) Pembangunan Drainase Kec. Jangka
Buya
4) Pembangunan Drainase Kec.
Tringgadeng
5) Pembangunan Drainase Kec.
Panteraja
6) Pembangunan Drainase Kec. Bandar
Baru
7) Pembangunan Drainase Kec.
Meureudu
8) Pembangunan Drainase Kec.
Meurah Dua
9) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Ulim
10) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Bandar Baru
11) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Bandar Dua
12) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Tringgadeng
13) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Meurah Dua
14) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Meureudu
15) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec.Jangka Buya
16) Pembangunan Jalan Lingkungan
Kec. Panteraja
17) Pembangunan Perumahan Swadaya
10 Gampong Kec. Panteraja
18) Pembangunan Perumahan Swadaya
27 Gampong Kec. Tringgadeng
19) Pembangunan Perumahan
SwadayaKec. Bandar Baru
20) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Bandar Dua
21) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Meureudu
22) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Ulim
23) Pembangunan Perumahan
SwadayaKec. Meurah Dua
24) Pembangunan Perumahan Swadaya
Kec. Jangka Buya
25) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Baru
26) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Ulim
27) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meurah Dua
28) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Meureudu
29) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Tringgadeng
30) Pemb. Jalan Lingkungan Kawasan
Agropolitan Kec. Bandar Dua
31) Pemb. Jalan Lingkungan
Minapolitan Kec. Panteraja
32) Pemb. Jalan Lingkungan
Minapolitan Kec. Jangka Buya
IV- 34
Bobot Lingkungan Hidup
Permukiman
Isu 1
(3)
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
Isu 2
(4)
Bobot Sosial
Isu 1
(5)
Bobot Ekonomi
Isu 2
(6)
Isu 1
(7)
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
Isu 2
(8)
Total
Bobot
(9)
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
Lanjutan Tabel 4.10.
Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah
Pengaruh pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek PembangunanBerkelanjutan
No
Komponen Kebijakan, Rencana
dan/atau Program
(1)
2.
(2)
Penataan Bangunan dan Lingkungan
1) Masterplan Kota Meureudu
2) Masterplan Kota Lueng Putu
3) Masterplan Kota Ulegle
4) RTBL Kota Meureudu
5) RTBL Kota Lueng Putu
6) RTBL Kota Ulegle
7) Masterplan Kota Meurah Dua
8) Masterplan Kota Ulim
9) Masterplan Kota Tringgadeng
10) Masterplan Kota Panteraja
11) Masterplan Kota Jangka Buya
12) RTBL Kota Meurah Dua
13) RTBL Kota Tringgadeng
14) RTBL Kota Panteraja
15) RTBL Kota Ulim
16) RTBL Kota Jangka Buya
3.
Pengembangan Air Minum
1) Pembangunan IPA Kec. Jangka Buya
2) Pembangunan IPA Kec. Ulim
3) Pembangunan IPA Kec. Panteraja
4) Pembangunan IPA Kec. Bandar Dua
5) Pembangunan IPA Kec. Meurah
Dua
6) Pembangunan IPA Kec. Meureudu
7) Pembangunan IPA Kec.
Tringgadeng
8) Pembangunan IPA Kec. Bandar
Baru
9) Pembangunan WTP Kab. 20 lps
Kec. Bandar Baru
Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman
1) Pembangunan Jaringan Drainase
Skala Kawasan Kec. Meureudu
1) Pembangunan Jaringan Perpipaan
IPAL Komunal / Sanimas Kec.
Meureudu
2) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Ulim
3) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Bandar Dua
4) Pembangunan Drainase Primer Kec.
Jangka Buya
5) Pembangunan MCK+ Sanimas
6) Pemb. IPAL Komunal Kec. Jangka
Buya
4.
IV- 35
Bobot Lingkungan Hidup
Permukiman
Isu 1
(3)
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
kecukupan air
baku untuk air
minum
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
Bobot Sosial
Bobot Ekonomi
Isu 2
(4)
dampak
kawasan
kumuh
terhadap
kualitas
lingkungan
Isu 1
(5)
Pencemaran
menyebabkan
berkembangnya
wabah penyakit
Isu 2
(6)
Isu 1
(7)
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
Pencemaran
lingkungan
oleh
infrastruktur
yang tidak
berfungsi
maksimal
Pencemaran
menyebabkan
berkembangnya
wabah penyakit
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
dampak
kawasan
kumuh
terhadap
kualitas
lingkungan
Pencemaran
menyebabkan
berkembangnya
wabah penyakit
kemiskinan
berkorelasi
dengan
kerusakan
lingkungan
Isu 2
(8)
Total
Bobot
(9)
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KABUPATEN PIDIE JAYA
2018
2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program
untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan KRP dan menjamin
pembangunan berkelanjutan. Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa
kebijakan, rencana dan/atau program yang dikaji potensial memberikan dampak
negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka dikembangkan beberapa alternatif
untuk menyempurnakan rancangan atau merubah kebijakan, rencana dan/atau
program yang ada. Beberapa alternatif untuk menyempurnakan dan atau mengubah
rancangan KRP mempertimbangkan antara lain:
a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebija