KERANGKA STRATEGIS PNDANAAN KOTA BEKASI

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

BAB V
KERANGKA STRATEGIS PNDANAAN
KOTA BEKASI
5.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan
arahan dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah:
Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini,
Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan,

keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung
penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumbersumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan
Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai
pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana
Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum,
Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH
ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian Keuangan.
Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang
ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi
dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria umum, kriteria
khusus, dan kriteria teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota: Urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri

atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan
urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan, termasuk
bidang pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal
dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan
wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama diserahkan

V- 1

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana
dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang
didesentralisasikan.

5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman
Daerah: Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah
Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, serta
Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman
langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui
pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib
memenuhi persyaratan:
a. total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75%
penerimaan APBD tahun sebelumnya;
b. memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk
mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintahpaling
sedikit 2,5;
c. persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d. tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang
bersumber dari pemerintah;
e. pinjaman jangka menengah dan
mendapatkan persetujuan DPRD.

jangka


panjang

wajib

6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
(dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau
Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam
penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat
dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur air minum,
infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana persampahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan
Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri
dari:
a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
b. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung.
c. Pembiayaan Daerah meliputi:

Pembiayaan Pengeluaran.

Pembiayaan

Penerimaan

dan

8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian
PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta
Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta
Karya adalah sebagai berikut:

V- 2

Rencana

Program Investasi


Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

a. Bidang Infrastruktur Air Minum DAK Air Minum digunakan untuk
memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada
masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan
dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman
nelayan. Adapun kriteria teknis alokasi DAK diutamakan untuk
program percepatan pengentasan kemiskinan dan memenuhi
sasaran/ target Millenium Development Goals (MDGs) yang
mempertimbangkan:
-

Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;

-

Tingkat kerawanan air minum.

b. Bidang Infrastruktur Sanitasi DAK Sanitasi digunakan untuk

memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan,
dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggara-kan melalui
proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan
untuk program peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis:
-

kerawanan sanitasi;

-

cakupan pelayanan sanitasi.

9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan
Kewenanangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri: Dalam
menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian
PU membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit
Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana

program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus
mengacu pada RPI2-JM bidang infrastruktur ke-PU-an yang telah
disepakati. Gubernur sebagai wakil Pemerintah mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah
dalam rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan
lintas sektor. Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan
bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPI2-JM bidan Cipta Karya
meliputi:
a. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya
kepada Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah)
serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
b. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan
bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah
provinsi untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan
skala provinsi/regional.
c. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk
urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan
pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur
permukiman dengan skala kabupaten/kota.


V- 3

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

d. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama
pemerintah dan swasta (KPS), maupun skema Corporate Social
Responsibility (CSR).
e. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
f.

Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman
luar negeri.

Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian

dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan
peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut
perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan
memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan pelayanan
bidang Cipta Karya.

5.2 Profil APBD Kota Bekasi
Pengelolaan keuangan Kota Bekasi dilakukan dengan mengacu kepada
peraturan-peraturan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang
diatur di dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah; Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah’ Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara; Permendagri No. 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara yang direvisi pada
Permendagri No. 13 Tahun 2006. Pemerintah daerah Kota Bekasi telah
melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah sebagaimaa yang
telah diatur dalam peraturan perundangan tersebut.
Untuk dapat mengetahui potensi sumber daya keuangan pemerintah
daerah kota Bekasi, maka perlu dilakukan peninjauan terhadap kinerja
keuangan pemerintah Kota bekasi selama lima tahun ke belakang beserta

kebijakan umum yang menjadi acuannya. Kinerja keuangan pemerintah
daerah Kota Bekasi terdiri dari tida komponen, yaitu kinerja pengelolaan
pendapatan daerah, kinerja pengelolan belanja daerah, kinerja
pengelolaan pembiayaan daerah serta neraca daerah.

A. Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah
Komponen pendapatan daerah Kota Bekasi adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan Asli Daerah Kelompok Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri dari pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
2. Dana Perimbanga Kelompok pendapatan daerah yang berasal dari
Dana Perimbangan dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri dari
bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana
alokasi khusus.

V- 4

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kelompok Pendapatan Daerah
yang berasal dari Lain-lain. Pendapatan daerah yang sah terdiri dari
pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari provinsi
dan pemerintahan daerah lainnya, dana penyesuaian dan otonomi
khusus serta bantuan keuangan dari pemerintah provinsi atau daerah
lainnya.
Pertumbuhan pendapatan daerah Kota Bekasi selama lima tahun ke
belakang menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pertumbuhan
rata-rata pendapatan daerah Kota Bekasi selama kurun waktu 2008
hingga tahun 2012 mencapau 22,42 % atau dengan kata lain pendapatan
daerah Kota Bekasi pada tahun 2012 meningkat hingga 112 %
dibandingkan dengan pendapatan daerah tahun 2008.
Perkembangan pendapatan daerah sebagaimana yang terjadi selama lima
tahun ke belakang merupakan sebuah capaian yang baik dimana dalam
lima tahun tersebut porsi PAD dapat meningkat 15,20 % terhadap
pendapatan daerah pada tahun 2008 menjadi 27,26 % terhadap total
pendapatan daerah pada tahun 2012, sedangkan di lain sisi porsi
pendapatan daerah Kota Bekasi yang berasal dari dana perimbangan
mengalami tren penurunan yang cukup signifikan sejak tahun 2008 yang
berkontribusi nsebesar 63,21 % terhadap total pendapatan daerah menjadi
hanya sebesar 45,34 % terhadap total pendapatan di tahun 2012, dimana
hal ini menggambarkan kemampuan Kota Bekasi untuk semakin mandiri
dari tahun ke tahun dan mengurangi ketergantungan terhadap dana
permbangan.
Bila dilihat dari pertumbuhan rata-rata setiap tahun dari masing-masing
komponen pendapatan daerah, maka dapat terlihat bahwa PAD
memberikan kontribusi pertumbuhan rata-rata paling tinggi dibandingkan
dengan komponen pendapatan daerah lainnya. Tercatat bahwa selama
kurun waktu tahun 2008-2012, PAD Kota Bekasi mengalami pertumbuhan
sebesar 57,38 % per tahun. Sedangkan dana perimbangan hanya
mengalami pertumbuhan sebesar 10,43 % per tahun dan lain-lain
pendapatan yang sah mengalami pertumbuhan rata-rata 33,12 % per
tahun, sehingga pendapatan daerah Kota Bekasi delama kurun waktu
tersebut mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 22,42 % per tahun.
Sebagai catatan, pada tahun 2011 terjadi peningkatan PAD yang cukup
tinggi. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan peraturan
perundang-undangan yaitu ditetapkannya undang-undang NO. 28 Tahun
2009 tentang Pajak dan retribusi Daerah dimana pada undnag-undang
tersebut pengelolaan pendapatan BPHTB dan PBB menjadi kewenangan
daerah dan menjadi bagian dari PAD dimana sebelumnya merupakan
bagian dari dana perimbangan bagi hasil pajak.

Gambar 5.1
Porsi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Terhadap Total Pendapatan
Daerah Tahun 2008-2012

V- 5

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

Gambar 5.2
Pertumbuhan Rata-Rata Pendapatan Daerah Kota Bekasi Tahun 2008-2012

B. Kinerja Pengelolaan Belanja Daerah
Komponen belanja daerah Kota Bekasi terdiri dari :
1. Belanja tidak langsung yang terdiri dari belanja pegawai, belanja
bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan
keuangan dan belanja tidak terduga.

V- 6

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

2. Belanja langsung yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan
jasa serta belanja modal.
Pada sisi belanja daerah pada kurun waktu tahun 2008 hingga tahun
2012, Kota Bekasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ratarata peningkatan belanja daerah Kota Bekasi selama kurun waktu
tersebut tercatat sebesar 19,83 % per tahun. Sedangkan bila dilihat dari
jenis belanja-nya, peningkatan tertinggi terjadi pada belanja tidak
langsung Kota Bekasi adalah sebesar 23,05 % per tahun dimana rata-rata
pertumbuhan belanja tidak langsung Kota Bekasi hanya sebesar 16,46 %
per tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan belanja
daerah Kota Bekasi lebih banyak dipengaruhi oleh belanja langsung.
Bila dilihat dari porsi masing-masing belanja terhadap total belanja
daerah Kota Bekasi, terjadi tren penurunan belanja tidak langsung,
dimana pada tahun 2008 porsi belanja tidak langsung terhadap total
belanja daerah Kota Bekasi adalah sebesar 48,94 % namun pada tahun
2012 belanja tidak langsung hanya memberikan kontribusi sebesar 44,81
% dari total belanja daerah Kota Bekasi. Sedangkan di lain sisi, terjadi
tren peningkatan belanja langsung terhadap total belanja daerah Kota
Bekasi, dimana pada tahun 2008 belanja langsung berkontribusi sebesar
51,06 % terhadap total belanja daerah dan meningkat menjadi sebesar
55,19 % dari total nelanja daerah Kota Bekasi.

Gambar 5.3
Pertumbuhan Rata-Rata Belanja Daerah Kota Bekasi
Tahun 2008-2012

Gambar 5.4
Porsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Belanja
Daerah Kota Bekasi
Tahun 2008-2012

V- 7

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

V- 8

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

Tabel 5.5
Rata-Rata Pertumbuhan dan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2008-2012 Kota Bekasi
Realisasi Pendapatan Daerah
No

2008
I

Pendapatan Asli Daerah

2010

2011

2012

231.694.925.185,80

296.046.878.711,90

568.344.298.997,36

735.266.580.800,00

57,38

Hasil Pajak daerah

78.715.128.234,00

99.031.556.174,00

150.822.533.509,00

375.978.082.270,00

497.757.701.597,00

106

Hasil Retribusi Daerah

62.152.761.439,00

69.771.347.679,00

29.159.465.612,00

40.075.055.899,00

46.058.116.333,00

-5,18

3.638.267.307,00

5.338.487.926,00

7.286.273.514,00

7.420.041.890,00

8.701.219.586,00

27,83

45.538.355.379,12

57.553.533.406,80

108.778.606.076,90

144.871.118.938,36

182.749.543.284,00

60,26

Dana Perimbangan

799.679.143.747,00

854.402.676.930,00

916.219.421.376,00

960.002.856.824,00

1.216.694.015.646,00

10,43

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak

202.358.158.747,00

208.881.699.930,00

257.961.475.376,00

184.165.626.824,00

256.758.124.646,00

5,38

Dana Alokasi Umum

590.144.385.000,00

630.392.977.000,00

647.082.121.000,00

736.741.305.000,00

935.205.053.000,00

11,69

Dana Alokasi Khusus

7.176.600.000,00

15.128.000.000,00

11.175.825.000,00

39.095.925.000,00

24.730.838.000,00

48,92

Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah Yang sah

275.393.322.578

390.672.398.047

370.174.784.639

692.004.400.962

731.461.580.009

33,12

-

-

-

-

3.192.073.260,00

-

2.500.000.000,00

-

-

-

-

-

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang sah

III

2009

190.044.512.359,12

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan

II

Rataan
Pertumbuhan

Komponen

Pendapatan Hibah
Dana Darurat

V- 9

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

Realisasi Pendapatan Daerah
No

Rataan
Pertumbuhan

Komponen
2008
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya
Jumlah

2009

2010

2011

2012

223.046.725.318,00

302.682.912.747,00

189.933.882.139,00

333.566.961.713,00

429.476.609.169,00

18,51

4.075.458.400,00

16.867.707.000,00

89.423.123.000,00

277.188.149.720,00

174.552.873.000,00

836,60

45.771.138.860,00

71.121.778.300,00

90.817.779.500,00

81.249.289.529,00

124.240.024.580,00

34,29

1.265.116.978.684,12

1.476.770.000.162,80

1.582.441.084.726,90

2.220.351.556.783,36

2.683.422.176.455,00

22,52

Sumber : Dinas Pendapatan daerah Kota Bekasi, 2013

Tabel 5.6
Realisasi Belanja APBD Kota Bekasi Tahun 2008-2012
No
I

Uraian

2008*

2009*

2010*

2011*

2012**

Rataan
Pertumbuhan

Belanja Tidak Langsung

614.280.969.770,00

697.347.642.408,00

806.633.956.705,00

1.016.853.732.775,00

1.119.940.660.974,00

16,46

Belanja Pegawai

515.726.051.940,00

596.890.683.755,00

727.377.013.776,00

857.301.301.365,00

984.813.917.433,00

18,19

Belanja Bunga

374.392.650,00

336.973.353,00

300.551.888,00

264.130.432,00

228.307.675,00

-7,80

Belanja Hibah

28.511.188.750,00

49.523.500.000,00

31.930.832.000,00

84.904.101.609,00

111.205.587.773,00

58,01

Belanja Bantuan Sosial

42.125.466.000,00

44.702.638.000,00

39.962.400.000,00

68.403.290.000,00

22.170.129.824,00

-9,47

Belanja Bantuan Keuangan

27.543.870.430,00

5.893.847.300,00

7.016.934.041,00

5.205.013.249,00

671.946.196,00

-19,51

V- 10

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

No

Uraian

2008*

Belanja Tidak Terduga
II

2009*

2010*

2011*

Rataan
Pertumbuhan

2012**

-

-

46.225.000,00

775.896.120,00

850.772.073,00

580,17***

640.886.754.569,00

804.207.570.395,00

786.813.001.490,00

964.491.068.872,00

1.379.618.882.980,00

23,05

61.261.178.950,00

94.130.550.008,00

110.005.839.647,00

146.157.871.064,00

144.381.601.000,00

27,14

Belanja Barang & Jasa

274.740.409.015,00

367.573.969.750,00

401.486.211.286,00

494.429.432.257,00

498.051.079.622,00

16,26

Belanja Modal

304.885.166.604,00

342.503.050.637,00

275.320.950.557,00

323.903.765.551,00

737.186.202.358,00

28,36

1.255.167.724.339,00

1.501.555.212.803,00

1.593.446.958.195,00

1.981.344.801.647,00

2.499.559.543.954,00

19,83

Belanja Langsung
Belanja Pegawai

Jumlah

Sumber : Bidang Anggaran BPKAD, 30 Januari 2013


* Hasil Audit BPK



** Belum Audit BPK

V- 11

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

C. Neraca Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2001 tentang
Informasi Keuangan Daerah, neraca daerah adalah neraca yang disusun
berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai
dengan kondisi masing-masing pemerintah. Neraca daerah merupakan
salah
satu
komponen
yang
wajib
disertakan
di
dalam
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah. Di dalam
Permendagri No. 13 Tahun 2006, kode akun neraca terdiri dari kode
akun aset, kode akun kewajiban dan kode akun ekuitas dana.
Secara keseluruhan, kondisi aset Kota Bekasi di tahun 2012 mengalami
pertumbuhan sebesar 16,06 % dibandingkan tahun 2011. Pertumbuhan
aset ini lebih banyak didominasi oleh pertumbuhan aset pada investasi
jangka panjang yang meningkat sebesar 17,78 % dan pertumbuhan aset
tetap yang meningkat sebesar 17,63 % pada tahun 2012. Sedangkan
pada sisi aset lancar yang terdiri dari kas, investasi jangka pendek,
piutang dan persediaan mengalami penurunan sebesar 42,72 % pada
tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Pada sisi kewajiban, jumlah
kewajiban mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan pada
tahun 201. Pada sisi kewajiban, jumlah kewajiban pada neraca daerah
Kota Bekasi tahun 2012 mengalami penurunan yang signifikan
dibandingkan tahun 2011 dimana terjadi penurunan kewajiban sebesar
43,38 %. Penurunan jumlah kewajiban ini disebabkan penurunan yang
signifikan pada jumlah hutang jangka pendek yang menurun hingga
46,30 % dibandingkan pada kondisi tahun 2011.
Perkembangan neraca daerah Kota Bekasi sebagaimana kondisi di atas
menunjukkan kondisi yang sangat baik dimana pada sisi aset terjadi
peningkatan yang cukup besar hingga 16,06 % dan pada sisi kewajiban
terjadi penurunan yang sangat signifikan hingga mencapai 43,38 %.

Tabel 5.7
Neraca Pertumbuhan Aset Daerah Kota Bekasi
Tahun 2011 dan 2012
Dalam Rupiah
No.

Uraian

Pertumbuhan
2012

I

Aset

I.1

Aset Lancar

a.

Kas

b.

Investasi Jangka Pendek

c.

Piutang

d.
e.

2011

13.505.361.629,00

16.846.937.998,00

-19,83%

-

35.000.000.000,00

-100,00%

3.967.067.257,50

6.770.831.364,00

-41,41%

Piutang Lain-lain

18.390.806.303,37

17.119.574.713,37

7,42%

Persediaan

19.554.445.070,00

21.007.974.970,00

-6,92%

V- 12

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

Dalam Rupiah
No.

Uraian

Pertumbuhan
2012

Jumlah Aset Lancar

2011

55.417.680.259,87

96.745.319.045,37

-42,72%

7.477.131.403,00

12.298.572.674,00

-39,20%

I.2

Investasi Jangka
Panjang

a.

Investasi Non Permanen

b.

Investasi Permanen

107.209.745.548,96

85.076.876.582,69

26,02%

Jumlah Investasi Jangka
Panjang

114.686.876.951,96

97.375.449.256,69

17,78%

1.250.702.045.849,00

1.232.492.490.825,00

1,48%

586.982.432.007,04

482.032.016.009,34

21,77%

I.3

Aset Tetap

a.

Tanah

b.

Peralatan dan mesin

c.

Gedung dan Bangunan

1.205.964.390.540,60

1.082.991.174.192,60

11,35%

d.

Jalan, Jaringan dan
Instalasi

1.653.700.805.298,99

1.280.949.596.648,99

29,10%

e.

Aset Tetap Lainnya

45.050.869.305,41

35.392.131.900,41

27,29%

f.

Konstruksi dalam
Pengerjaan

141.886.554.733,00

38.530.996.415,00

268,24%

g.

Akumulasi Penyusutan

-

-

0,00%

4.884.287.097.734,04

4.152.388.405.991,34

17,63%

-

-

0,00%

0

0

0,00%

Jumlah Aset Tetap
I.4

Dana Cadangan

a.

Dana Cadangan
Jumlah Dana Cadangan

I.5

Aset Lainnya

a.

Tagihan Piutang
Penjualan

-

-

0,00%

b.

Tagihan Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah

-

-

0,00%

c.

Kemitraan dengan Pihak
Ketiga

-

-

0,00%

d.

Aset Tidak Berwujud

6.207.908.840,00

6.207.908.840,00

0,00%

e.

Aset Lain-lain

54.308.167.521,57

54.312.567.521,57

-0,01%

60.516.076.361,57

60.520.476.361,57

-0,01%

5.114.907.731.307,44

4.407.029.650.654,97

16%

Jumlah Aset Lainnya
Jumlah Aset
II

Kewajiban

II.1

Kewajiban Jangka
Pendek

V- 13

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

Dalam Rupiah
No.

Uraian

Pertumbuhan
2012

2011

a.

Utang Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)

-

-

0,00%

b.

Utang Bunga

-

-

0,00%

c.

Utang Pajak

-

-

0,00%

d.

Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang

312.369.878,80

312.369.878,80

0,00%

e.

Pendapatan Diterima
Dimuka

-

-

0,00%

f.

Utang Jangka Pendek
Lainnya

10.459.792.245,08

19.477.515.776,35

-46,30%

10.772.162.123,88

19.789.885.655,15

-45,57%

-

-

0,00%

Jumlah Kewajiban Jangka
Pendek
II.2

Kewajiban Jangka
Panjang

a.

Utang Dalam Negeri

b.

Utang Luar Negeri

1.405.664.454,60

1.718.034.333,40

-18,18%

Jumlah Kewajiban Jangka
Panjang

1.405.664.454,60

1.718.034.333,40

-18,18%

Jumlah Kewajiban

12.177.826.578,48

21.507.919.988,55

-43,38%

281.109.660.418,61

278.625.024.958,61

0,89%

III

Ekuitas Dana

III.1

Ekuitas Dana Lancar

a.

Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SILPA)

b.

Cadangan untuk Piutang

22.357.873.560,87

23.890.406.077,37

-6,41%

c.

Cadangan untuk
Persediaan

19.554.445.070,00

21.007.974.970,00

-6,92%

d.

Dana yang Harus
Disediakan untuk
Pembayaran Utang
Jangka Pendek

(10.772.162.123,88)

(19.789.885.655,15)

-45,57%

(301.829.986.626,00)

5.981.188.586,00

-5146,32%

10.419.830.299,60

309.714.708.936,83

-96,64%

114.686.876.951,96

97.375.449.256,69

17,78%

e.

Pendapatan yang
Ditangguhkan

Jumlah Ekuitas Dana Lancar
III.2

Ekuitas Dana Investasi

a.

Diinvestasikan dalam
Investasi Jangka Panjang

V- 14

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

Dalam Rupiah
No.

Uraian

Pertumbuhan
2012

2011

b.

Diinvestasikan dalam Aset
Tetap

4.886.305.421.894,04

4.154.406.730.151,34

17,62%

c.

Diinvestasikan dalam Aset
Lainnya (Tidak Termasuk
Dana Cadangan)

58.497.752.201,57

58.502.152.201,57

-0,01%

Dana yang Harus
Disediakan untuk
Pembayaran Hutang
Jangka Panjang

(1.405.664.454,60)

(1.718.034.333,40)

-18,18%

5.058.084.386.592,97

4.308.566.297.276,20

17,40%

d.

Jumlah Ekuitas Dana
Investasi
III.3

Ekuitas Dana Cadangan

a.

Diinvestasikan dalam
Dana Cadangan

-

-

0,00%

Jumlah Ekuitas Dana
Cadangan

0

0

0,00%

Jumlah Ekuitas Dana

5.068.504.216.892,57

4.618.281.006.213,03

9,75%

Jumlah Kewajiban dan
Ekuitas Dana

5.080.682.043.471,05

4.639.788.926.201,58

9,50%

Sumber : BPKAD Kota Bekasi, 2013.

5.3 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber
dari APBN Dalam 5 Tahun Terakhir
5.3.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber Dari APBN dalam 5 Tahun Terakhir
Meskipun
pembangunaninfrastruktur permukiman merupakan
tanggung jawab pemda, namun Ditjen Cipta Karya juga turur
melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimuan kepada
daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di
lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui
Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang
berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011).
Untuk Kota Bekasi sendiri, dana yang bersumber dari anggaran
Ditjen Cipta Karya yang terealisasi yaitu :

Tabel 5.8
APBN Bidang Cipta Karya di Kota Bekasi
Dalam 4 Tahun Terakhir

V- 15

Rencana

Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kota Bekasi

Alokasi Tahun
Sektor
2010
Pengembangan Air
Minum

2011

2012

2013

-

-

-

-

Pengembangan
PLP

1.535.125.000

1.567.001.000

16.621.370.000

451.516.000

Pengembangan
Permukiman

856.625.000

669.020.000

796.038.000

1.539.689.000

-

-

791.052.000

-

2.391.750.000

2.236.021.000

18.208.460.000

1.991.205.000

Penataan
Bangunan dan
Lingkungan
Total

Dalam 4 tahun terakhir, kegiatan Bidang Cipta Karya di Kota Bekasi
yang bersumber dari dana APBN lebih banyak dilakukan pada Sektor
PLP. Pada tahun-tahun terakhir, kegiatan sektor PLP lebih bersifat
pembagunan bukan pada dokumen perencanaan. Kegiatan-kegiatan
tersebut dapat berupa pembangunann drainase, 3R maupun saluran
air limbah. Hal ini dilakukan guna meningkatkan nilai SPM di Kota
Bekasi.

V- 16