PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS III SDN CATURANOM KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA

PADA SISWA KELAS III SDN CATURANOM

KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

Oleh :

SANTHY WIDIASTUTI

NIM 11510045

JURUSAN TARBIYAH

  

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA

PADA SISWA KELAS III SDN CATURANOM

KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

Oleh

SANTHYWIDIASTUTI

NIM 11510045

JURUSAN TARBIYAH

  

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2015

  

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan

Berjalan dengan penuh keikhlasan

  

Istiqomah dalam menghadapi cobaan

“ YAKIN, IKHLAS, SABAR, ISTIQOMAH “

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi in ipenulis persembahkan kepada : Ayahanda (Budi Sarjono, S.Pd) dan Ibunda tercinta (Arifah),

  • Adikku tersayang (M. Farid Subchi dan Bima Nasirin)
  • telah membimbing skripsi ini sampai selesai.

  Dosen Pembimbing Bapak Dr. Winarno, S.Si.,M.Pd terima kasih

  Almamater tercinta Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

  • Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga Warga SDN Caturanom yang telah membantu penelitian penulis
  • dalam rangka penyelesaian skripsi ini.
  • Kurnia Fatmawati beserta teman-teman seperjuangan (SitiRatna Sari, Sarifatul Mujazanah, Fitri Nur’aini, Ika Muslikhah, WahyuIstiqomah) untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  Rudi harsono yang selalu memberi dukungan dan motivasi dan

  • sebutkan satu per satu.

  Teman - teman PGMI angkatan 2010 yang tidak bisa penulis

KATA PENGANTAR

  Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan taufik, hidayah dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Agung Muhammad saw, juga keluarganya serta semua orang yang meniti jalannya.

  Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif.

  2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  3. Bapak Suwardi M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Winarno, S.Si.,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi dengan penuh kesabaran kepada peneliti sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak Abdul Syukur, M.Si selaku pembimbing akademik yang senantiasa membimbing dan memotivasi serta mengarahkan dari awal semester hingga akhir.

  6. Segenap Dosen dan akademika yang telah memberikan pelayanan yang baik dalam proses penyusunan skripsi ini.

  7. Ayahanda (Budi Sarjono, S.Pd) dan Ibunda tercinta (Arifah) yang telah dan bijaksana memberikan dorongan, kasihsayang, dan do’a serta menjadi inspirasi kepada peneliti. Adik-adikku tersayang (M.Farid Subchi dan Bima Nasirin) yang memberikan dukungan dengan keceriaan mereka dalam suka dan duka.

  8. Kepala SDN Caturanom, guru dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Semuapihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

  Harapan peneliti semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini teriring dengan do’a Jazakumullah Khairal Jaza.

  Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.Olehkarenaitu, kritikdan saran yang membangun guna perbaikan sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

  Salatiga, 27 November 2014 Peneliti

  Santhy Widiastuti ABSTRAK Widiastuti, Santhy. 2014. Peningkatan hasil belajar matematika materi letak bilangan pada garis bilangan menggunakan media permainan ular tanggap ada siswa kelas III SDN Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Tahun 2014. Skripsi. JurusanTarbiyah.

  Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. winarno, S.Si.,M.Pd

  Kata Kunci : Permainan Ular Tangga, Letak Bilangan, Matematika Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya berhitung dalam mata pelajaran Matematika materi letak bilangan pada garis bilangan siswa kelas III

  SDN Caturanom.Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah media permainan ular tangga dapat meningkatakan hasil belajar mata mata pelajaran matematika kelas III Sekolah Dasar Negeri Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Tahun 2014? Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III SDN Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki- lakidan7siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester satu pada tahun 2013/2014. Penelitian ini menggunakan media permainan ular tangga.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika kelas III SDN Caturanom. Jenis penelitian yang digunakan penelitian adalah PenelitianTindakanKelas (PTK). Data dalam penelitian ini diambil dengan pedoman atau lembar pengamatan, soal tes/ evaluasi soal, pedoman dokumentasi dan pedoman wawancara pada pembelajaran matematika menggunakan media permainan ular tangga.

  Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa dengan media permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar kelas III SDN Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Hasil tes siswa pada siklus I sebesar 39,13%, siklus II 65,22% dan siklus III sebesar 86,96%. Yang dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan siswa dari sesudah penerapan media permainan ular tangga yaitu siklus I sebanyak 10 siswa, siklus II sebesar 15 siswa dan siklus III sebesar 20siswa yang memenuhi KKM dengan nilai (60).

  

DAFTAR ISI

  6 E. Kegunaan Penelitian…………………………….…...........

  21 B. Matematika………………………………………………...

  19 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar….….

  18 2. Macam-macam Hasil Belajar…….…………………....

  18 1. Pengertian Hasil Belajar…………..…………………...

  17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar…………....………………………………...

  15 H. Sistematika Penulisan…………………….……………......

  14 6. Analisis Data…………………………………………...

  13 5. Pengumpulan Data……………………………………..

  11 4. Instrument Penelitian…………………………………...

  10 3. Langkah-langkah Penelitian………………………........

  10 2. Subjek Penelitian………………………………………

  10 1. Rancangan Penelitian………………………………….

  8 G. Metode Penelitian………………………………………....

  7 F. Definisi Operasional……………………………………....

  6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...………...

  SAMPUL JUDUL …………………………………………................. i LEMBAR BERLOGO ……………….……………………................. ii

  5 C. Tujuan Penelitan……………………………….………….

  1 B. Rumusan Masalah…………………………………………

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………...…………................

  DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. xvi

  DAFTAR GAMBAR ……………….………………………………… xv

  DAFTAR TABEL ……………………...……………………............... xiv

  ABSTRAK …………………………………….……………………… xi DAFTAR ISI …………………………………………………………. xii

  PERSEMBAHAN ……………………………………………………. viii KATA PENGANTAR ………………………………………............... ix

  MOTTO ……………………………………………………………… vii

  PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………. vi

  PENGESAHAN KELULUSAN …………………….……….............. v

  ……………..…………………... iv

  PERSETUJUAN PEMBIMBING...

  JUDUL …………………………………..…………………………… iii

  22

  2.

  23 Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar…..

  C.

  25 Materi Letak Bilangan Pada Garis Bilangan………….......

  D.

  25 Media Permainan Ular Tangga…………………………….

  1. Media………………………………………..………….. 25 a.

  Pengertian Media…………………...……………….. 25

  26 b. Fungsi Media Pembelajaran……….………………...

  c.

  27 Prinsip Pemilihan Media…………………………….

  d.

  27 Ciri-ciri media pendidikan…………………………..

  e.

  28 Manfaat Media……………………………………… 2.

  29 Permainan Ular Tangga……..…….............................

  a.

  Permainan…………………………………………… 29 b. Ular Tangga………………………………................. 30

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  35 Pelaksanaan Penelitian………………………..………...

  B.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus…………………………... 35 1.

  Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus………………........ 35 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I……………………… 36

  39 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……………………..

  43 4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III……………………

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  48 Hasil Penelitian………………………………………… 1.

  48 Pra Siklus……....………………..………………….

  2.

  50 Siklus I……………………….....…………………..

  3.

  53 Siklus II…………………………...…………………

  55 4. Siklus III…………………………...………………..

  B.

  57 Pembahasan Hasil Penelitian…………………..……….

  BAB V PENUTUP A.

  61 Kesimpulan……………………………………………..

  B.

  62 Saran………………………………………….………... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DaftarTabel

  hal

Tabel 4.1 Jumlah siswa yang terlibat dalam setiap kegiatan Pra Siklus

  48 Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif Pra Siklus

  49 Tabel 4.3 Jumlah siswa yang terlibat dalam setiap kegiatan Siklus I

  51 Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I

  52 Tabel 4.5 Jumlah siswa yang terlibat dalam setiap kegiatan Siklus II

  53 Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siklus II

  54 Tabel 4.7 Jumlah siswa yang terlibat dalam setiap kegiatan Siklus III

  55 Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus III

  56 Tabel 4.9 Data Peningkatan Kegiatan Belajar

  58 Tabel 4.10 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

  59 DAFTAR GAMBAR

  Hal

Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Arikunto

  11 Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa

  58 Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa

  60

DAFTAR LAMPIRAN

  11. Dokumentasi

  17. Riwayat Hidup Penulis

  16. Nilai SKK Mahasiswa

  15. Surat Keterangan Penelitian

  14. Surat Permohonan Ijin Penelitian

  13. Lembar Surat Tugas Pembimbing

  12. Lembar Konsultasi Skripsi

  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I

  2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II

  9. Lembar Pengamatan Siklus II

  8. Lembar Pengamatan Siklus I

  7. Lembar Evaluasi siklus III

  6. Lembar Evaluasi siklus II

  5. Lembar Evaluasi siklus I

  4. Materi Pembelajaran

  3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus III

  10. Lembar Pengamatan Siklus III

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah A. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada

  semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika merupakan salah satu disiplin meningkatkan kemampuan berpikir dan beragumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Slameto, 2010:185).

  Salah satu faktor pendukung berhasil tidaknya pembelajaran matematika adalah menguasai teori belajar matematika. Teori yang dikuasai para tenaga didik akan dapat diterapkan pada peserta didik jika dapat memilih strategi belajar mengajar yang tepat, mengetahui tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran dan pendekatan serta dapat melihat kesiapan dan kemampuan siswa untuk belajar. Dengan mengetahui kesiapan siswa dalam belajar matematika, maka pembelajaran yang akan disampaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa.

  Sebagian anak menganggap bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat menakutkan. Matematika sangat lekat sekali dengan sosok guru yang otoriter dan selalu membawa tongkat rotan yang setia mendampingi selama mengajar. Belum lagi, matematika yang para siswa. Padahal sebenarnya matematika dapat lebih disederhanakan cara mempelajarinya karena sangatlah lekat dengan kehidupan siswa sehari-hari.

  Konsep matematika dapat dipahami dengan mudah bila bersifat konkrit. Karenanya pengajaran matematika harus dilakukan secara bertahap.

  Pembelajaran matematika harus dimulai dari tahapan konkrit. Lalu diarahkan pada tahapan semi konkrit, dan pada akhirnya siswa dapat berfikir dan memahami matematika secara abstrak (Sundayana, 2013:3).

  Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Pada proses belajar mengajar prestasi merupakan bagian penting untuk mengukur pencapaian kompetensi. Hasil belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Proses pembelajaran akan lebih mudah tercapai tujuannya apabila seorang guru mampu menggunakan media pembelajaran dengan baik.

  Terutama untuk siswa di SD/MI yang sudah merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam menciptakan media baru yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam menerima materi yang akan diajarkan.

  Guru yang efektif menggunakan beragam media pengajaran dan menyesuaikan dengan sasaran dan tujuan pembelajaran. Media adalah semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau pengajaran (Indriana, 2011:16).

  Kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan media sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Ketidaktepatan menggunakan suatu media dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami dan monoton sehingga mengakibatkan sikap yang acuh terhadap pelajaran.

  Begitu juga dengan pelajaran matematika, penggunaan media yang tidak sesuai akan menghambat pelajaran dan tujuan yang akan dicapai.

  Kurang tepatnya pemilihan media mengajar oleh guru akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

  Pembelajaran matematika yang sering kali disajikan dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan memberikan rumus dan menuntut siswa untuk menghafalkannya, mengakibatkan siswa menjadi pasif dan merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa kurang termotivasi, kurang aktif dan hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Begitu juga yang dialami oleh siswa kelas III SDN Caturanom.

  Hasil observasi pendahuluan berkaitan dengan pembelajaran matematika siswa kelas III melalui diskusi peneliti dengan guru mata pelajaran matematika dan hasil pengamatan yang peneliti laksanakan pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa: (1) siswa tidakn banyak yang siap atau menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai walaupun materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya sudah diketahui; (2) aktifitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah, hanya 17,39% dari siswa yang berani mengajukan pertanyaan dan 21,74% mampu menjawab pertanyaan dengan baik; (3) hasil belajar siswa masih rendah, yang terlihat dari belum tercapainya ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran seperti yang diharapkan. Rata-rata ketuntasan klasikal peserta didik adalah 43,48%. Ini berarti secara klasikal belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sekolah yaitu 60. Baru 43,5% siswa yang telah mencapai ketuntasan, dan masih berada di bawah hasil yang diharapkan yaitu lebih dari 80% siswa yang mencapai ketuntasan.

  Guru setidaknya mampu membaca latar belakang, kondisi dan segala yang berkaitan dengan siswa sebelum mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba mencari kesulitan dalam pembelajaran tersebut khususnya pada mata pelajaran matematika dan menganalisa serta berupaya mencari media yang sesuai dengan materi dan latar belakang siswa

  Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka perlu dicarikan suatu kegiatan pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, keaktifan siswa serta mengunggah minat siswa dalam belajar matematika, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah penggunaan media yang bervariasi. Media yang sangat memungkinkan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah media permainan ular tangga.

  Guru memandu siswa dengan memberikan pertanyaan mengenai diskripsi suatu hal sehingga siswa menemukan pola-pola mengenai hal tersebut. Media permainan ular tangga menuntut siswa untuk menganalisis dan menemukan sendiri, sehingga siswa akan lebih aktif. Hasil dari aktifitas siswa dalam proses pembelajaran merupakan pengalaman yang tidak akan mudah untuk terlupakan serta dapat menggugah motivasi yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SDN Caturanom memerlukan pengembangan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media yang memungkinkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah media permainan ular tangga. Sehingga dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil judul: “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Letak Bilangan pada Garis Bilangan Menggunakan Media Permainan Ular Tangga Kelas III Di SDN Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Tahun 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah media permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas III SDN Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung tahun ajaran 2014?

  Tujuan Penelitian C.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas III SDN Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung tahun ajaran 2014.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

  (Arikunto, 2002:64).

  Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil hipotesis tindakan yaitu “Penerapan media permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar letak angka pada garis bilangan untuk mata pelajaran matematika kelas III SDN Caturanom Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung tahun ajaran 2014”.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan media permainan ular tangga ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut : a.

  Ada peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan media permainan ular tangga. b.

  Ada peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus dua dan seterusnya serta memenuh kriteria ketuntasan minimal dalam pembelajaran matematika secara individual maupum klasikal. Keberhasilan yang telah dicapai sebanayak 86,96 % sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil.

E. Kegunaan Penelitian

  Dalam setiap usaha penelitian diharapkan dapat berguna dan memberikan banyak manfaat kepada peneliti, pembaca dan semua yang terlibat dalam dunia pendidikan. Manfaat penelitian ini adalah : 1.

  Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat sebagai pengembangan keilmuwan pada pendidikan matematika dan media pembelajaran yang terkait usaha perbaikan kualitas pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya serta dapat memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Siswa Meningkatkan hasil belajar yang menyenangkan pada mata pelajaran matematika. b.

  Bagi Guru Memberikan arahan dalam proses pembelajaran dan memberi solusi untuk mengajarkan letak bilangan yang menyenangkan dalam mata pelajaran matematika yaitu dengan media permainan ular tangga.

  c.

  Bagi Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatnya pembelajaran, karena hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar letak bilangan.

  Definisi Operasional F.

  Untuk menghindari kesalah pahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut : 1.

  Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar juga merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

  Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013:5).

  Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

  2. Letak Bilangan pada Garis Bilangan Urutan bilangan pada garis bilangan, semakin ke kanan bilangannya semakin besar. Bilangan yang terletak di sebelah kanan lebih besar daripada bilangan yang terletak di sebelah kiri.

  3. Media Permainan Ular Tangga Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti “Perantara” atau

  “Penyalur”. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Gerlach dan Ely dalam Indrina (2011) menyatakan bahwa apabila media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap.

  Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran.

  Metode Penelitian G.

  1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu Class Room Action Research (penelitian dengan tindakan).

  Menurut Arikunto (dalam Suyadi, 2010:49) secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang dilaksanakan dalam beberapa siklus.

  2. Subjek Penelitian a.

  Karakteristik Siswa Sebagai Subjek Penelitian Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas III

  (tiga) yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 7 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Kecerdasan siswa tergolong sedang. Tingkat kemampuan siswa berdasarkan pengamatan adalah 3 siswa di atas cerdas atau pandai, 5 siswa pandai, 10 siswa berkemampuan cukup pandai dan 5 siswa kurang pandai.

  b.

  Mata Pelajaran Mata pelajaran dalam penelitian ini adalah mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada pokok bahasan letak bilangan pada garis bilangan. Peneliti memilih materi tersebut karena berdasarkan observasi pendahuluan yaitu pada tahap pra siklus, nilai pada materi letak bilangan pada garis bilangan belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan

3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Setiap rangkaian tahapan dalam proses penelitian ini disebut siklus. Penelitian ini dikatakan selesai apabila peneliti telah mendapatkan hasil yang diharapkan. Sehingga penelitian ini bisa berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan hasil yang diharapkan peneliti. Untuk memperjelas proses penerapan penelitian ini dapat kita lihat dalam bagan berikut ini :

  Skema Siklus Penelitian

  Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksana Pengamatan Perencanaan

  Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan ?

Gambar 1.1 Tahap Penelitian (Arikunto, 2008:16) a.

  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini penelitian menyiapkan beberapa hal yang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya yaitu:

  1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang dijadikan sebagai bahan penelitian.

  2) Menemukan masalah dalam materi, yang dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan media permainan ular tangga.

  3) Menyediakan perangkat pembelajaran media permainan ular tangga.

  4) Menyiapkan lembar observasi. 5) Menyiapkan alat evaluasi media permainan ular tangga.

  b.

   Pelaksanaan (Acting)

  Pada tahap ini, penelitian membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran.

  c.

   Pengamatan (Observing)

  Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan pengamatan terhadap proses pelaksanaannya. Peneliti melakukan pengamatan terhadap peserta didik yang berminat atau memotivasi mereka dalam penggunaan media ular tangga dalam pembelajaran.

  d.

  Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi tersebut guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan, untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

  Komponen acting(tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan.

  Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pola observasi juga harus dilaksanakan.

4. Instrumen Penelitian

  Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen peneltian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

  Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah :Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran matematika melalui media permainan ular tangga).

  a.

  Soal tes digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar garis bilangan. b.

  Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui media permainan ular tangga.

  c.

  Pedoman wawancara, digunakan untuk mengetahui atau mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan.

5. Pengumpulan Data

  Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. (Nazir, 1983: 211). Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a.

  Observasi Observasi adalah "Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis", (Arikunto, 1990: 27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya media permainan ular tangga.

  b.

  Soal Tes Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80 % dari target pembelajaran.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar.

  d.

  Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara

  (Arikunto, 2010: 198).

  Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui informasi mengenai sejarah Sekolah serta data-data yang mendukung latar belakang dari penelitian ini, agar tidak terjadi kekeliruan dari dokumen-dokumen yang ada.

6. Analisis Data

  "Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut pengolahan dan analisis data", (Sudjana, 1988:76).

  Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

  Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan: a.

  Ketuntasan masing-masing siswa dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi yang dicari presentasinya N = Jumlah siswa (Djamarah, 1997 : 222) b.

  Ketentuan klasikal dengan rumus sebagai berikut : Rumus tersebut digunakan untuk mengukur kompetensi siswa secara klasikal.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut :

  Bab I: Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, serta metode penelitian.

  BAB II: Kajian Pustaka Berisi definisi hasil belajar, materi garis bilangan, dan media permainan ular tangga. BAB III: Pelaksanaan dan Penelitian Berisi deskripsi pelaksanaan pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskrisi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, deskrisi siklus II dan deskripsi siklus III serta pembahasan kegiatan dan proses hasil. BAB V: Penutup Berisi kesimpulan dan saran.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Kata hasil banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan lain dalam kesenian, olah raga dan pendidikan khususnya pembelajaran. Hasil belajar merupakan perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

  Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.

  Dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini, dapat dijadikan penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

  Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

2. Macam-macam Hasil Belajar a.

  Pemahaman konsep (aspek kognitif) Dalam Susanto, pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa.

  Menurut Carin dan Sund, pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa aspek yaitu ( Susanto, 2013: 7 ) : 1)

  Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan menginterpretasikan sesuatu 2)

  Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah di pelajari. 3)

  Pemahaman lebih dari sekadar mengetahui, karena pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis.

  4) Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri.

  b.

  Keterampilan proses (aspek psikomotor) Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013: 9) mengemukakan bahwa ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreatifitasnya.

  Dalam melatih ketrampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

  c.

  Sikap siswa (aspek afektif).

  Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum secara tampak jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya.

  Menurut Sardiman dalam Susanto (2013:11), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik individu-individu maupun objek- objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Menurut teori Gestalt dalam Susanto (2013:12), belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya, bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya.

  Berdasarkan teori ini, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa : dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan : sarana dan prasarana, kompetensi guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.

  Pendapat yang senada dikemukakan oleh Walisman dalam Susanto (2013:12), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut : a.

  Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor yang berasal luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

  Dengan demikian, semakin jelas hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling memengaruhinya. Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

  B.

  Matematika 1.

  Pengertian Matematika Kata Matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001:7) dalam Susanto (2013:184). Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis, struktur atau keterkaitan antarkonsep yang kuat.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN ROMAWI MELALUI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS IV SDN REMBUN 01 KECAMATAN DAMPIT

0 6 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN I DAREN SKRIPSI

0 0 23

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

1 2 14

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA DAKON BILANGAN DI KELAS IV SDN 13 SENTIMOK

0 0 13

UPAYA MENINGKATAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI LEREP 04 UNGARAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN 20142015

0 0 11

MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SDN 2 TASIKMADU KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SEMESTER II TAHUN 20142015 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI MODEL BELAJAR PICTURE AND PICTURE DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 9

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 DURENAN TRENGGALEK TAHUN 20142015

0 1 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161