PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN
DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II
MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
IKA DWI YANTI
NIM. 11510087
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN)
SALATIGA
2015
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN
DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II
MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
IKA DWI YANTI
NIM. 11510087
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGER (STAIN)
SALATIGA
2015
SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Websit
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Ika Dwi Yanti NIM : 11510087 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN
DALAMAN TAHUN 2014/ 2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.Salatiga, 7 Januari 2015 Pembimbing Eni Titikusumawati, M.Pd NIP. 19750829 200912 2003
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ika Dwi Yanti NIM : 11510087 Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.Salatiga, 7 Januari 2015
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Tak kan ada yang jatuh dari langit itu sia-sia, semua itu berkat usaha dan doa.
Belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar diwaktu besar (tua) bagaikan mengukir di atas air.
“Waktu adalah emas, maka gunakanlah waktu luangmu untuk selau menuntut ilmu,”
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah membimbing saya dalam studi dan menyelesaikan skripsi.
Ayah dan Ibuku yang kucintai. Kakak dan adikku yang aku sayangi.
Suami dan Anakku tercinta yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi.
Bapak dan Ibu Guru MIN Dalaman yang telah membatu dalam penyelesaian skripsi.
Sahabatku yang selalu ada baik suka maupun duka ( Nanda,QQ,Luq,Pix ).
Rekan-rekan seperjuangan PGMI STAIN Salatiga angkatan 2010.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat-Mu ya Allah Subhanallahu
Wata’ala, yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Shalawat salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Semoga kita termasuk umatnya dan di akhirat mendapatkan syafaatnya. Amiin.Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan,arahan dan bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu ucapan trimakasih yang
setulus-tulusnya dari hati yang paling dalam kepada Yth: 1.Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si.selaku Ketua Program Studi PGMI STAIN Salatiga.
4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada saya.
6. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bentuan kepada penulis.
7. Bapak Kepala sekolah MIN Dalaman beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung baik moril maupun spiritual dalam studi penulis.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran studi penulis.
Akhir ucap semoga amal baik Bapak/Ibu diberikan yang berlipat ganda serta
mendapat Ridho-Nya, hanya kepada Allah jugalah kita berserah diri, sambil kulantunkan
do’a semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi semua orang. Amin Ya Rabbal’alamin.
ABSTRAK
Yanti, Ika Dwi. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Nilai Tempat melalui
Metode Bermain Kantong Bilangan pada Siswa Kelas II di MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2014 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Eni Titikusumawati, M. Pd.
Kata kunci :Hasil belajar, materi nilai tempat, metode bermain kantong bilangan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas II di MIN
Dalaman pada materi nilai tempat. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata
siswa kelas II pada materi nilai tempat yaitu 47,65. Salah satu penyebab rendahnya hasil
belajar yaitu kurangnya perencanaan dalam mengolah materi yang akan diajarkan. Masalah
utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika melalui
metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan nilai tempat kelas II MIN Dalaman tahun 2014? Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas II MIN Dalaman dengan jumlah 22 siswa. Data
pada penelitian ini diperoleh dari lembar pengamatan, soal evaluasi berupa essay,
dokumentasi, dan angket umpan balik pada pembelajaran nilai tempat melalui metode
bermain kantong bilangan.Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas II MIN Dalaman
merasakan perubahan dalam memahami nilai tempat bilangan dan menunjukkan bahwa
metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MIN
Dalaman dalam materi nilai tempat dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar.
Siklus I presentase ketuntasan mencapai 36,37 dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70
ada 8 siswa. Siklus II presentase ketuntasan mencapai 77,2 dengan siswa yang tuntas dengan
nilai ≥70 ada 17 siswa. Siklus III presentase ketuntasan mencapai 90 dengan siswa yang
tuntas dengan nilai ≥70 ada 20 siswa.DAFTAR ISI
I SAMPUL JUDUL……………………………………………………………. Ii LEMBAR BERLOGO……………………………………………………….. Iii JUDUL……………………………………………………………………….. Iv HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………...
V HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN………………………………. PERNYATAAN KEASLIAN
Vi TULISAN……………………………………
Vii MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………
Viii KATA PENGANTAR………………………………………………………..
X ABSTRAK…………………………………………………………………… Xi DAFTAR ISI…………………………………………………………………. Xiv DAFTAR TABEL……………………………………………………………. DAFTAR
Xv GAMBAR……………………………………………………….... Xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….
B.
5 Rumusan Masalah…………………………………………………..
C.
5 Tujuan Penelitian…………………………………………………… D.
6 Hipotesis Penelitian………………………………………………....
E.
7 Manfaat Penelitian………………………………………………….
F.
8 Definisi Operasional………………………………………………..
G.
9 Metode Penelitian…………………………………………………..
1.
9 Rancangan Penelitian…………………………………………..
2.
11 Subjek Penelitian……………………………………………….
3.
12 Instrumen Penelitian...................................................................
4.
13 Pengumpulan Data……………………………………………...
5.
14 Analisis Data…………………………………………………… H.
15 Sistematika Penulisan………………………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
18 Pengertian Belajar dan Hasil Belajar…………………….....…………...........................................
1.
18 Pengertian Belajar…………………………………..…………… 2.
19 Ciri-ciri Belajar…………………………………… …………....
3.
20 Tujuan Belajar…………………………………..............……….
4.
21 Prinsip-prinsip Belajar…………………………....……………..
5.
22 Pengertian Hasil Belajar………………………………………….
6.
23 Penilaian Hasil Belajar…………...........................................…… B.
26 Materi Nilai Tempat ………………………………………………...
C.
28 Metode Bermain Kantong Bilangan ..................................................
1.
28 Pengertian Metode …………………...........................................
2.
29 Prinsip-prinsip Metode………......................................................
3.
29 Jenis-jenis Metode.........................................................................
4.
31 Pengertian Bermain........................................................................
5.
32 Manfaat Bermain............................................................................
6.
34 Permainan Kantong Bilangan....................………...…………….
D.
35 Hasil Penelitian yang Relevan………………………………………..
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
37 Gambaran Umum MIN Dalaman .......................................................
B.
39 Pelaksanaan Penelitian……………………………………………….
1.
40 Siklus I…………………………………………………………..
2.
45 Siklus II………………………………………………………….
3.
49 Siklus III………………………………………………………..
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
54 Hasil Penelitian ………………………..................................….......
B.
Deskripsi Hasil Penelitian PerSiklus………....……………………….. 55 1.
55 Siklus I………………………………………………………… 2.
63 Siklus II………………………………………………………..
3.
72 Siklus III……………………………………………………….
C.
82 Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………....
BAB V PENUTUP A.
89 Kesimpulan………………………………………………................
B.
90 Saran………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rekapitilasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus ITabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus ITabel 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus ITabel 4.4 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus IITabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus IITabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siklus IITabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus ITabel 4.8 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus IITabel 4.9 Angket Umpan Balik SiswaTabel 4.10 Hasil Tes Formatif Siklus IIITabel 4.11 Perbandingan Persentase Hasil Belajar SiswaTabel 4.12 Perbandingan Nilai Tes Formatif SiswaDAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Perubahan Hasil Belajar Siswa82 Gambar 4.12 Diagram Perubahan Rata-rata Aktivitas Siswa
84
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 5 Lembar pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III Lampiran 10 Angket Umpan Balik SiswaLampiran 11 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus ILampiran 15 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran 17 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa Lampiran 18 Foto Kegiatan Lampiran 19 Nota PembimbingLampiran 20 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 21 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 22 Surat keterangan penelitian Lampiran 23 Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 24 Daftar Riwayat HidupBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, terutama dalam era
globalisasi dituntut dan dibutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar siap menghadapi tantangan pada masa depan. Menyadari hal tersebut guru dituntut untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, terampil, dan kreatif. Menyadari hal tersebut maka guru harus terus meningkatkan kemampuan dan kualitas pembelajaran di kelasnya. Matematika menurut Sujono (dalam buku Fathani, 2009 : 19) diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan.
Sedangkan matematika menurut Sumantri (dalam buku Hartiny, 2010 : 12) adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu tujuan pengajaran matematika ialah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika. Mata pelajaran matematika juga merupakan kajian yang sangat penting karena bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika berkaitan dengan persoalan menghitung, sehingga setiap saat digunakan, tetapi disisi lain mata pelajaran ini menjadi menakutkan bagi sebagian siswa karena memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibanding mata pelajaran lainnya. Matematika lekat sekali dengan sosok guru yang otoriter Belum lagi matematika yang menyajikan banyak sekali rumus menjadi rumusan masalah baru yang dihadapi oleh para siswa. Padahal sebenarnya matematika dapat lebih disederhanakan cara mempelajarinya karena matematika sangatlah lekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Untuk itu,sangat penting untuk dicari penyebabnya sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat agar pembelajaran matematika diminati oleh semua siswa.
Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM,adapun KKM yang di tentukan dari sekolah 6,0. Dari 22 siswa baru 8 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 36,37%, sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM , rata-rata kelas hanya mencapai 47,65. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai materi-materi yang diajarkan dalam Matematika. Dari informasi yang saya peroleh dari pihak guru matematika siswa kelas II di MIN Dalaman, salah satu materi yang sulit dikuasai oleh siswa adalah materi Nilai Tempat. Banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar rendah dalam materi tersebut dengan alasan materi tersebut sulit untuk dipahami.
Hasil observasi yang telah peneliti lakukan,terdapat beberapa masalah yang menyebabkan hasil belajar rendah pada materi Nilai Tempat,diantaranya yaitu: pemahaman siswa tentang isi dan maksud soal yang terkait dengan Nilai Tempat masih relatif lemah, proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru bukan pada siswa sehingga terkesan monoton dan berjalan satu arah sehingga banyak yang tidak memperhatikan dan bermain sendiri dalam mengikuti pelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh faktor guru kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran baik dalam menentukan metode maupun media yang diperlukan.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru yang baik harus dapat menggunakan metode yang baru dan menggunakan media yang baru.
Misalnya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta bila guru menggunakan metode yang bervariasi dan relevan dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu, siswa akan merasa tertarik mempelajari matematika, mencoba, dan membuktikan sendiri, sehingga akan memperkuat kemampuan kognitifnya. dengan demikian tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai. Berdasarkan uraian di atas bahwa penerapan metode bermain kantong bilangan dalam pembelajaran matematika khususnya pada konsep nilai tempat di harapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa. Metode bermain dalam Nilai Tempat ini menggunakan kantong bilangan. Dengan kantong bilangan tersebut siswa dapat memahani Nilai Tempat secara mudah dan menyenangkan, sehingga melalui media ini di harapkan siswa lebih termotivasi dan tumbuh rasa percaya diri dalam memecahkan konsep pembelajaran matematika.
Metode pembelajaran bermain menurut Hidayatullah (2008 : 4) sambil bermain,siswa tidak merasa jenuh dan bosan di dalam kelas. Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain.
Sedangkan menurut Hurlock (dalam bukunya Hidayatullah, 2008 : 4) menyatakan bahwa bermain adalah aktivitas yang menyenangkan, serius, dan sukarela, dimana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya. Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu yang menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu untuk memunculkan rasa menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada di luar kenyataan, dan memasuki suatu dunia imajiner.
Melalui pembelajaran dengan metode bermain kantong bilangan diharapkan lebih efektif, karena peserta didik akan belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dan peserta didik dapat lebih mudah menyerap materi pembelajaran, serta kematangan pemahaman terhadap jumlah materi pelajaran. Kemampuan awal peserta didik merupakan prasyarat yang harus dimiliki peserta didik agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik sehingga di mungkinkan peserta didik yang mempunyai latar belakang kemampuan awal yang baik akan dapat mengikuti pelajaran dengan mudah. melakukan penelitian tindakan kelas tentang
“ PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARA N 2014/2015 “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah dengan pembelajaran matematika melalui metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Nilai Tempat kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi Nilai Tempat mata pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan ( Basrowi, 2008 : 90 ). Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah: “Penggunaan metode bermain kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika kelas II MIN Dalaman tahun
pelajaran 2014/2015”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media kantong bilangan bisa di katakan efektif apabila yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah : a.
Secara Individu Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi Nilai Tempat yaitu mencapai KKM (krit eria ketuntasan minimal ) ≥ 70 b. Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Didapatkan sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran matematika melalui metode bermain kantong bilangan pada siswa kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015.
2. Manfaat Praktis
a.
Bagi Siswa Meningkatnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika materi Nilai Tempat melalui metode bermain b.
Bagi Guru Diperolehnya metode pembelajaran yang tepat dan inovatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas II MIN Dalaman tahun pelajaran 2014/2015.
c.
Bagi Sekolah Memperoleh masukan tentang metode mengajar untuk perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
d.
Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan kreatifitas dan inovasinya yang dilakukan dalam bentuk penelitian.
F. Definisi Operasional
Agar penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dan dapat terarah dengan baik dari tujuan yang diharapkan maka perlu adanya definisi istilah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Matematika Menurut Hartiny (2010 : 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat Menurut Sumantri dalam bukunya ( Hartiny, 2010 : 12) matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pengajaran matematika agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika.
2. Materi Nilai Tempat Nilai tempat memiliki makna yang penting dalam system pengangkaan, yaitu suatu system yang digunakan untuk member nama bilangan dan menuliskan angka.nilai tempat memberikan makna terhadap suatu angka dalam suatu bilangan terrtentu tergantung pada kedudukan angka tersebut dalam bilangan (Firnamawaty, 2003 : 12).
3. Metode Bermain Kantong Bilangan Metode adalah cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan tugas mengajarnya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hartiny, 2010 : 18). Mengajar bagi seorang guru dituntut dalam penggunaan metode yang tepat. Seorang guru yang baik akan memahami dengan baik metode yang digunakannya.
Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman bermain (Hidayatullah, 2008 : 4).
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang di sebut PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010 : 18). PTK di gunakan untuk meneliti semua kegiatan yang ada dikelas. PTK akan di laksanakan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a.
Perencanaan Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah yang ada dikelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaanya memiliki panduan dan dapat terarah. adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1). Menyiapkan materi tentang Nilai Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan. 2). Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Nilai Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan.
3). Menyiapkan soal atau post test tentang Nilai Tempat untuk mengetahui hasil belajar siswa.
4). Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa tentang Nilai Tempat Ratusan Puluhan dan Satuan.
b.
Pelaksanaan direncanakan,yaitu melakukan tindakan kelas yang terutama melaksanakan RPP yang sudah disiapkan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup.
c.
Pengamatan Dalam tahap pengamatan peneliti mengamati hal yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.
Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang sudah dicapai dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
d.
Refleksi Refleksi( reflecting) adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Data-data yang diperoleh dari pembelajaran yang diamati, kemudian dievaluasi untuk mengetahui hasil yang akan dipergunakan untuk memperbaiki siklus selanjutnya sampai mencapai hasil yang diinginkan. Adapun gambaran tahap penelitian (Suyadi, 2010 : 50) adalah sebagai berikut: perencanaan
Refleksi SIKLUS I pelaksanaan Pengamatan
Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan
Refleksi Pengamatan
? Gambar 1.1 Siklus PTK (Suyadi, 2011 : 50).
2. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian a.
Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena perlu adanya pengembangan model pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan prestasi kinerja guru dan keaktifan siswa.
b.
Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. c.
Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II MIN Dalaman Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang berjumlah 22 karena perlu adanya pembaharuan pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran matematika mengenai nilai tempat melalui metode bermain kantong bilangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.
Lembar Observasi 1.
Lembar observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati kegiatan guru secara langsung dalam proses pembelajaran menggunakan metode observasi.
2. Lembar observasi bagi siswa, digunakan untuk mengemati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran secara langsung menggunakan metode observasi.
b.
Tes Formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar nilai tempat sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80% dari target pembelajaran. Dokumentasi
Dokumentasi adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mmengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil akhir.
4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan dalam mengumpulkan data yaitu observasi, tes, dan dokumentasi.
a.
Observasi Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan dengan bantuan guru lain dalam mengumpulkan datanya. Lembar observasi ini disusun untuk mencatat perkembangan pembelajaran selama penelitian tindakan kelas berlangsung.
b.
Tes Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal dan menggunakan lembar tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi. c.
Dokumentasi Dalam dokumentasi yang peneliti gunakan adalah mendokumentasikan segala kegiatan penelitian tindakan kelas baik dapat berupa perencanaan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran.
d.
Analisis Data Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan ituakan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis sebagai berikut : a.
Secara Individu Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi Nilai
Tempat yaitu mencapai KKM (krit eria ketuntasan minimal ) ≥ 70 b.
Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.
Ketuntasan secara klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut : x 100%
Rumus tersebut digunakan untuk mengukur kompetensi siswa secara klasikal.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika:
1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan ketulisan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Isi
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitin D. Hipotesis E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional
G.
Metodologi Penelitian : Rancangan Penelitan, Subyek Penelitian, Langkah-langkah Penelitian,Instrument Penelitian, Tehnik Pengumpulan Data dan Analisis Data
BAB II Kajian Pustaka Mengenai kajian pustaka yang berisi: A. Belajar dan Hasil Belajar Matematika B. Materi Nilai Tempat C. Metode Bermain Kantong Bilangan D. Hasil Penelitian yang Relevan BAB III Pelaksanaan Penelitian Pada bab ini penyajian data yang peneliti peroleh dari penelitian meliputi A. Subjek Penelitian B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I C. Deskripsi Pelaksanaa Penelitian Siklus II D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Pembahasan Hasil Penelitian yang telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus. BAB V Penutup A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Belajar dan Hasil Belajar Matematika A.
1. Belajar a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Herman Hudojo, 1998 : 1).
Belajar menurut Sumadi ( dalam buku Lilik dkk, 2009 : 18 ) 1). Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang potensial.
2). Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkan kecakapan baru 3). Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.
Belajar dapat dikatakan sebagai proses, artinya dalam belajar akan terjadi suatu proses intelektual, fisik, dan mentl guna mengubah perilaku siswa. Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam proses aktivitas melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, dan menyimak.
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu belajar untuk mengetahui ( learning to know ), belajar untuk berbuat( learning
to do ), belajar untuk hidup bersama ( learning to live together ), dan
belajar untuk menjadi ( learning to be ). Semua itu harus dapat diterapkan pada proses belajar di sekolah dasar baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga minat, watak, penyesuaian diri. Jadi dapat dikatakan bahwa belajar itu serangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
b. Ciri-ciri Belajar
Ciri-ciri belajar menurut Baharuddin ( dalam buku Lilik, 2009 : 18 ) meliputi : Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku, Perubahan perilaku dari hasil belajaritu relatif permanen, Perubahan tingkah laku tidak harus diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial, Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman, dan Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
c. Tujuan Belajar
Mengenai tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar menurut ( Sardiman, 2009 : 26) ada tiga jenis yaitu: 1). Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar.
2). Penanaman Konsep dan Keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak dari anggota tubuh seseorang tyang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah keterampilan yang dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
3). Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.
Pembentuka sikap mental dan perilaku anak didik, tidak tertlepas pengajar, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.
d. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar menurut Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono adalah sebagai berikut: 1). Perhatian dan motivasi 2). Keaktifan 3). Keterlibatan langsung/berpengalaman 4).Pengulangan 5). Tantangan 6). Balikan dan penguatan 7). Perbedaan individual.
2. Hasil Belajar Matematika
a). Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis, yang diraih belajar. Adapun hasil belajar tersebut meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sam’s, 2010 : 37). Menurut ( Dimyati, 2002 : 239) faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya: 1). Faktor intern belajar
a). Sikap terhadap belajar
b). Motivasi belajar
c). Konsentrasi belajar
d). Mengolah bahan belajar
e). Menyimpan perolehan hasil belajar
f). Menggali hasil belajar yang tersimpan
g). Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
h). Rasa percaya diri siswa i). Intelegensi dan keberhasilan belajar j). Kebiasaan belajar k). Cita-cita siswa.
2). Faktor Ekstern belajar
a). Guru sebagai pembina belajar
b). Prasarana dan sarana pembelajaran
c). Kebijakan penilaian
d). Lingkungan sosial siswa di sekolah e). Kurikulum sekolah.
Berdasarkan uraian di atas jelas pada prinsipnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi 2 faktor yaitu: Faktor internal dan Faktor Eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
b). Penilaian Hasil Belajar
Pengertian penilaian ( dalam buku Sudjana, 2005 : 3 ) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tetentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
c). Fungsi dan Tujuan Penilaian
Fungsi dari penilaian adalah: 1). Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.
2). Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. 3). Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.