MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 DURENAN TRENGGALEK TAHUN 20142015

  118 Sri Hariyati, Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Prestasi...

  

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI

BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 DURENAN

TRENGGALEK TAHUN 2014/2015

  Oleh: Sri Hariyati

  SD Negeri 2 Durenan, Trenggalek

  

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Upaya guru kelas VI berkolaborasi dengan

guru kelas lain agar dapat menerapkan model belajar kooperatif sehingga mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek

pada matapelajaran Matematika dengan materi pokok pengerjaan bilangan bulat yang disampaikan

oleh guru; dan (2) Peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI dalam pembelajaran matematika

setelah guru menerapkan model belajar kooperatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Treng-

galek. Sedangkan obyek penelitian ini adalah siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Durenan

Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 yang berjumlah 27 siswa. Pengumpulan data dilakukan

menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang diguanakan

adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dalam model belajar kooperatif,

setiap materi pelajaran yang baru, harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan

yang ada sebelumnya. Model belajar kooperatif dalam pembelajaran dapat diaplikasikan dalam

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran lain selain mata pelajaran matematika pokok bahasan

pengerjaan hitung campuran. (2) Model belajar kooperatif mengkondisikan siswa belajar dengan

meningkatkan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar.

  Kata kunci: kooperatif, prestasi belajar, matematika

  Guru sebagai pelaksana utama dalam pembelajaran diharapkan mampu mencipta- kan strategi pembelajaran yang inovatif. Menurut Usman (2004) guru dapat meng- gunakan beberapa cara dan strategi dalam mengatasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sebagai usaha merangsang minat belajar siswa. Minat belajar menurut Uno (2012) adalah suatu dorongan atau keinginan individu dalam hal ini siswa, sebagai upaya untuk mencapai prestasi belajar yang dilakukan. Membangkitkan minat belajar pada siswa sulit dilaksanakan bila proses belajar hanya menekankan pada satuan-satuan kurikulum, sistem kenaikan kelas, sistem ujian, yang mengutamakan kontinuitas dan pendalaman belajar

  (Sukmadinata, 2001). Tetapi, yang lebih penting dalam usaha merangsang minat belajar siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam kegiatan belajar mengajar.

  Dengan menggunakan strategi belajar yang tepat diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri, tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pem- belajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui ke- giatan belajar mengajar di kelas. Potensi ter- sebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 119

  di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.

  Realita yang ditemui oleh peneliti di lapangan adalah prestasi belajar matematika pada siswa Kelas VI semester I SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/ 2015 rendah. Masih banyak siswa yang berada di bawah KKM. Hal ini diduga karena rendahnya minat belajar siswa pada matapelajaran matematika.

  Dengan adanya hal tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan (action research) dalam upaya me- ningkatkan minat belajar siswa dalam ke- giatan belajar mengajar di kelas, sehingga berpengaruh secara langsung terhadap pe- ningkatan prestasi belajar siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memvariasikan metode pembelajaran. Pada saat ini dalam kegiatan belajar dan mengajar guru sering menggunakan berbagai macam metode antara lain metode ceramah, tanya jawab, dan lain-lain. Metode-metode tersebut merupa- kan metode lama yang sudah sangat dikenal oleh guru dan siswa. Oleh karena itu, kedangkalan penerapan metode tersebut menyebabkan siswa tidak tertarik lagi dan merasa bosan karena sering melakukannya. Akibatnya siswa menjadi kurang berminat dalam pembelajaran. Fokus permasalahan yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengem- bangkan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guru di kelas yaitu menggunakan model pembelajaran ko- operatif.

  Robert L. Cilstrap dan William R. Martin dalam Huda (2011) memberikan pe- ngertian kooperatif sebagai kegiatan seke- lompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar.

  Keberhasilan kooperatif ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari beberapa indi- vidu tersebut. Pendapat ini didukung oleh Isjoni (2009) bahwa pembelajaran kooperatif menurut merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang diran- cang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antar siswa. Tujuan pembela- jaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

  Strategi ini berlandaskan pada teori belajar Vygotsky (1978,1986) yang mene- kankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung perkembang- an kognitif (Sandjaya, 2005). Selain itu, metode ini juga didukung oleh teori belajar

  information processing dan cognitive theory of learning . Dalam pelaksanaannya metode

  ini membantu siswa untuk lebih mudah memproses informasi yang diperoleh, karena proses enkoding akan didukung dengan interaksi yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dengan metode kooperatif dilandaskan pada teori cognitive karena menurut teori ini interaksi bisa men- dukung pembelajaran.

  Dengan demikian, peneliti tertarik menggunakan model pembelajaran koope- ratif dalam proses belajar matematika dengan pertimbangan model pembelajaran ko- operatif mempunyai manfaat-manfaat yang positif apabila diterapkan di ruang kelas. Hal ini selaras dengan pendapat Solihatin & Ra- harjo (2009) bahwa beberapa keuntungan model pembelajaran kooperetif antara lain: mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru, kemampuan untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain; mendorong siswa untuk meng- ungkapkan idenya secara verbal dan mem-

  120 Sri Hariyati, Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Prestasi...

  Perencanaan

  Guru menyiapkan peserta didik se- cara fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran dengan cara berdo’a terlebih dahulu. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan cara mengaitkan pengetahuan sebelumnya

  Kegiatan Awal

  Gambaran secara menyeluruh me- ngenai proses pembelajaran matematika dengan menerapkan model belajar kooperatif dapat didiskripsikan dalam langkah-langkah sebagai berikut:

  Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

  Peneliti berkolaborator dengan mitra guru merancang rencana tindakan pada siklus I, yaitu (a) Mempersiapkan rencana pelak- sanaan pembelajaran; (b) Mempersiapkan lembar observasi siswa; (c) Mempersiapkan lembar observasi guru; (d) Mempersiapkan lembar penilaian; dan (e) Mempersiapkan lembar evaluasi.

  Dalam penelitian ini, peneliti ber- sama kolaborator penelitian mengidentifika- si permasalahan yang ada di Kelas VI yaitu tentang rendahnya nilai hasil belajar matematika materi Bilangan bulat. Dari hasil pengamatan pada kegiatan pra tindakan terekam bahwa merosotnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh penggunaan pende- katan pembelajaran yang tidak tepat. Dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak terlibat secara langsung dalam proses penemuan, penurunan rumus dan aplikasi operasi bilangan bulat dalam permasalahan yang se- ring dihadapi oleh siswa. Siswa dalam pe- mecahan masalah langsung diberi contoh so- al dan kemudian mengerjakan soal.

  bandingkan dengan ide temannya; dan mem- bantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, juga menerima perbedaan ini. Bila hal ini berjalan terus menerus secara berkelanjutan dan berke- sinambungan maka problem yang selama ini menjadi pokok permasalahan yaitu rendah- nya prestasi belajar siswa pada matapelajaran matematika dapat teratasi.

  Refleksi Awal

  Catatan-catatan prestasi tersebut diwujudkan dalam bentuk hasil evaluasi yang dilakukan akhir kegiatan setiap siklus.

METODE PENELITIAN

  Paparan data ini mendeskripsikan bahwa implementasi model belajar koopera- tif memiliki peran yang sangat penting dalam usaha pencapaian minat dan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Paparan data ini diperoleh dari kegiatan pengamatan dan observasi peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung.

  an) dan reflection (refleksi). Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang in- gin dicapai. Teknik analisis data yang digu- nakan adalah analisis data kualitatif yang ber- sifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler.

  tion (pelaksanaan), observation (pengamat-

  Penelitian ini menggunakan jenis pe- nelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan siswa Kelas VI Semester I tahun 2014/2015 SD Negeri 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 27 siswa. Lokasi penelitian adalah di SD Negeri 2 Durenan, Kecamatan Du- renan, Kabupaten Trenggalek. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Desain penelitian yang digunakan mengacu pada Aqib (2009) yaitu terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi: planning (perencanaan), ac-

HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 121

  dengan materi yang akan dipelajari. Guru memberi motivasi dengan cara menyampai- kan atau menjelaskan tujuan mempelajari materi yang akan dibahas. Membentuk kelompok belajar

  Kegiatan Inti

  Siswa mendengarkan uraian materi dari guru secara ringkas. Siswa mengerjakan lembar kegiatan secara berkelompok. Disku- si secara klasikal dengan bimbingan guru. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. Masing-masing siswa mencatat kesimpulan

  Kegiatan Akhir

  Guru melakukan penilaian atau re- fleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. Penegasan catatan siswamasing- masing siswa mengerjakan lembar tes indi- vidu

  Pengamatan Siklus I

  Berdasarkan observasi di Kelas VI dapat direkam hal-hal sebagai berikut: (1) Siswa-siswi tampak lebih siap untuk mengi- kuti pelajaran, perhatian siswa terhadap pela- jaran meningkat. Indikator observasi adalah kebanyakan siswa aktif dalam menyajikan tugas kelompok, cukup banyak yang mengacungkan tangan tetapi frekuensi siswa untuk bertanya masih kurang, sudah banyak siswa yang mampu mengerjakan tugas tepat waktu, akan tetapi siswa masih sulit berko- munikasi dengan bahasa yang mudah dipa- hami oleh teman sebaya. Dari aktivitas bela- jar yang diberikan oleh siswa diperoleh per- sentase rata-rata sebesar 66,25% dan ter- masuk dalam kategori aktivitas baik dapat dilihat dalam Tabel 1.

  Hasil penelitian terkait keaktifan guru pada siklus I menunjukkan bahwa: (a) Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi karena guru tidak terlalu banyak menerangkan konsep. Dalam hal ini guru hanya memberikan penjelasan hal-hal yang pokok; (b) Materi yang disampaikan sesuai dengan sasaran yang diinginkan; (c) Guru lebih mudah dalam mengarahkan proses belajar mengajar; dan (d) Akan tetapi guru masih sulit menjadi fasilitator dan motivator secara merata, karena guru dalam pengu- asaan metode pembelajaran belum optimal, sehingga waktu yang dipergunakan dalam menerapkan metode ini tidak sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Dari aktivitas guru ini memperoleh rata-rata aktivitas sebesar 62,50% dan termasuk dalam kriteria baik dapat dilihat dalam Tabel 2.

  Berdasarkan paparan data kegiatan siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan prestasi belajar siswa melalui model belajar kooperatif. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan pe- neliti selama kegiatan penelitian berlangsung menunjukkan bahwa model belajar kooperatif berdampak positif terhadap minat belajar bidang studi Matematika, sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada mata pelajaran matematika pokok bahasan penger- jaan bilangan bulat.

  Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa minat belajar siswa dapat didiskripsi- kan melalui keaktifan kegiatan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran. Asumsi peneliti bila siswa aktif dalam kegiatan belajar, dipastikan bahwa minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran itu lebih besar demikian juga sebaliknya. Sedangkan prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan nilai hasil evaluasi setiap akhir kegiatan (akhir siklus). Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

  122 Sri Hariyati, Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Prestasi...

  tahap siklus I, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan model belajar kooperatif yang disajikan melalui nilai hasil belajar dalam Tabel 3.

  Tabel 1 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I No Indikator SIKLUS I Jumlah

P1 P2

  3

  2

  57.5 Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Matematika pada Siklus I No. Nama Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas

  46 Rata-rata

  4 Jumlah

  2

  2

  10 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai bagian dari remidi/pengayaan

  4

  2

  2

  9 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

  4

  2

  72 T -

  8 Memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung

  4

  2

  2

  7 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

  4

  2

  2

  6 Menumbuhkan parstisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

  4

  2

  1 Muzayyinul Aminin

  2 Ferdyan Alinsyah

  5 Menggunakan dan memanfaatkan media secara efektif dan efisien

  74 T -

  86 T -

  16 Niken Feronika Putri

  15 Nifta Dwi Ramadani 68 - TT

  82 T -

  14 Mutiara Mustika Dewi

  72 T -

  13 Mohammad Asyfiya' Hamida Rodhyansah

  82 T -

  12 Mochamad Andrew Daffa Renaldy

  72 T -

  11 Mahbub Uli'azmi

  10 Luthfi Nur Satriya

  86 T -

  76 T -

  9 Johan Dwi Sasongko

  90 T -

  8 Ganez Bhaktiar Taruna Sakti

  72 T -

  7 Fatimah Wulan Mulia

  6 Fairuz Duroh Safa Sahda 68 - TT

  84 T -

  5 Elnyno Ristuharjo

  4 Adhi Triyanto 60 - TT

  3 Adi Sulaiman Sahroni 68 - TT

  2

  5

  2

  5

  3

  3

  7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru

  6

  3

  3

  6 Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari

  5

  2

  3

  5 Komunikasi siswa dalam kelompok

  3

  8 Komunikasi siswa dengan guru

  2

  4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan

  5

  2

  3

  3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok

  5

  3

  2

  2 Kerjasama siswa dalam kelompok

  5

  6

  2

  3

  3

  1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi

  4 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

  5

  3

  2

  3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

  6

  3

  3

  2 Penguasaan materi pembelajaran

  6

  3

  3

  1 Melakukan kegiatan apersepsi

  66.25 Tabel 2 Hasil Observasi Keaktifan Guru Siklus I No Aktivitas Siklus I P1 P2 NA

  6 Jumlah 53 % Rata-rata

  3

  3

  10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan

  5

  2

  3

  9 Komunikasi siswa dengan teman sebaya

  5

  2

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 123

  59.26

  40.74

  4 Apakah metode pembelajaran ini mampu meningkatkan motivasi belajarmu?

  59.26

  40.74

  5 Apakah metode belajar ini mampu melatih kamu untuk berkomunikasi dengan temanmu?

  62.96

  37.04

  6 Apakan metode belajar ini mampu menumbuhkan keingintahuan kamu pada materi yang diajarkan oleh guru?

  62.96

  37.04

  7 Apakah kamu merasa tertantang untuk mengembagkan wawasan kamu setelah diterapkannya metode ini?

  40.74

  3 Apakah kamu lebih mudah bekerjasama dengan kelompokmu dengan diterapkannya metode ini?

  8 Apakah metode belajar ini mampu meningkatkan rasa tanggung jawab kamu pada diri sendiri dan kelompok belajarmu?

  62.96

  37.04

  9 Apakah metode belajar ini mampu meningkatkan prestasi belajarmu?

  59.26

  40.74

  10 Apakah metode belajar ini mampu menumbuhkan keberanian kamu untuk bertanya/mengekuarkan gagasan?

  59.26

  40.74 Berdasarkan data hasil penilaian da-

  lam Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata- rata siswa pada siklus I mencapai 75,93 de- ngan persentase ketuntasan sebesar 77,78 %. Hasil ketuntasan pada siklus I masih belum memenuhi ketuntasan yang peneliti harapkan yaitu sebesar 85% sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan pada siklus berikutnya.

  Refleksi

  Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, refleksi dari hasil te- muan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan diban- dingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) Beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) Beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) Kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai. Pada siklus I juga dilakukan pengisian angket tanggapan siswa mengenai pembelajaran pada siklus I. Hasil angket siswa pada siklus I dapat disajikan dalam Tabel 4.

  59.26

  No. Nama Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas

  18 Nimas Ayu Ningtyas

  25 Zulfa Nurkaromah

  74 T -

  19 Putri Choli Ardina 68 - TT

  20 Putri Marsandha

  72 T -

  21 Sarirotus Sa'diyah

  90 T -

  22 Triana Nanda Lestari

  76 T -

  23 Vanestya Juliastuti

  74 T -

  24 Wilhan Debsa Reynas Silvi

  72 T -

  82 T -

  55.56

  26 Mochamad Fahrizal 68 - TT

  27 Hasbi An'amtias

  86 T -

Jumlah 2050

  21

  6 Rata-Rata

  75.93

  77.78

  22.22 Tabel 4 Hasil Angket Siswa Siklus I No Indikator Jumlah Siswa YA SAMA SAJA TIDAK

  1 Apakah kamu merasa metode pembelajaran yang diterapkan guru sesuai dengan keinginanmu?

  55.56

  44.44

  2 Apakah kamu merasa mudah belajar Matematika setelah guru menerapkan metode ini?

  44.44

  124 Sri Hariyati, Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Prestasi...

  Tabel 5 Nilai hasil Belajar Siswa pada Siklus II No Nama Nila i Ketuntasan Tunta s Tidak Tunta s

  7 Fatimah Wulan Mulia

  6 Fairuz Duroh Safa Sahda 100 T -

  84 T -

  5 Elnyno Ristuharjo

  76 T -

  4 Adhi Triyanto

  84 T -

  3 Adi Sulaiman Sahroni

  2 Ferdyan Alinsyah 100 T -

  80 T -

  1 Muzayyinul Aminin

  Berdasarkan paparan data kegiatan pembelajaran siklus II, maka diperoleh pe- ningkatan minat belajar siswa melalui model belajar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar tahap siklus II, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan model belajar koope- ratif berupa nilai hasil belajar yang disajikan dalam Tabel 5.

  Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian siswa tidak menyukai de- ngan model pembelajaran kooperatif, namun jumlah siswa yang menyukai pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif lebih banyak sehingga metode kooperatif lebih dapat dikembangkan lagi dengan tujuan siswa lebih banyak yang merasa nyaman dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan model belajar kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya pe- ningkatan minat dan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 2 Durenan, akan dija- barkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II. Adapun paparan penjabaran hasil dari kegi- atan pada siklus II ini adalah sebagai berikut: (a) Guru lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran; dan (b) Guru memotivasi siswa khsusnya siswa dengan kemampuan sedang dan rendah untuk lebih aktif dalam kegiatan diskusi.

  Pengamatan

  Guru melakukan penilaian atau re- fleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan secara konsisten dan ter- program. Penegasan catatan siswamasing- masing siswa mengerjakan lembar tes indi- vidu.

  Kegiatan Akhir

  Siswa mendengarkan uraian materi dari guru secara ringkas kemudian mengerja- kan lembar kegiatan secara berkelompok. Diskusi secara klasikal dengan bimbingan guru. Guru membimbing siswa untuk mem- buat kesimpulan. Masing-masing siswa men- catat kesimpulan.

  Kegiatan Inti

  Guru menyiapkan peserta didik seca- ra fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran dengan cara berdo’a terlebih dahulu. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan cara mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Guru memberi motivasi dengan cara menyampai- kan atau menjelaskan tujuan mempelajari materi yang akan dibahas. Membentuk kelompok belajar.

  Kegiatan Awal

  Diksripsi dari proses pembelajaran pada siklus II disajikan dalam langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:

  Pelaksanaan Tindakan

  Perencanaan tindakan yang dilaku- kan oleh peneliti pada siklus II, tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, hanya saja pada siklus ini ditambah dengan perbaikan tindakan yang telah disu- sun oleh peneliti bersama kolaborator pada siklus sebelumnya.

  Siklus Kedua Perencanaan

  72 T -

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 125

  8 Ganez Bhaktiar

  94 T -

  siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

  Taruna Sakti

  mengajar, (2) Sebagian besar siswa lebih ce-

  92 T

  • 9 Johan Dwi Sasongko

  pat memahami dan mempelajari materi yang

  • 10 Luthfi Nur Satriya 100 T -

  11 Mahbub Uli'azmi

  88 T

  disampaikan oleh guru, (3) Sebagian besar

  92 T

  • 12 Mochamad Andrew

  siswa ada keberanian dalam menyampaikan

  Daffa Renaldy

  13 Mohammad Asyfiya'

  72 T

  • Hamida Rodhyansah

  pendapat, dan (4) Kegiatan diskusi sudah

  terkesan hidup dan berjalan, dan tidak lagi

  14 Mutiara Mustika Dewi 76 - T

  didominasi oleh siswa yang pandai, sehingga

  84 T

  • 15 Nifta Dwi Ramadani

  76 T

  • 16 Niken Feronika Putri

  aktivitas siswa dalam belajar mempermudah

  17 Nila Alin Sania

  92 T -

  pencapaian tujuan yang direncanakan dalam

  18 Nimas Ayu Ningtyas

  76 T -

  kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar

  19 Putri Choli Ardina 100 T -

  72 T

  • 20 Putri Marsandha

  siswa mendapatkan hasil sebesar 87,50 %,

  21 Sarirotus Sa'diyah -

  94 T

  sedangkan aktivitas guru dalam kegiatan

  92 T

  • 22 Triana Nanda Lestari

  23 Vanestya Juliastuti 100 T

  • 24 Wilhan Debsa Reynas

  belajar mengajar sebesar 81,25%. Hasil

  • 88 T

  observasi keaktifan siswa dan keaktifan guru

  Silvi

  pada siklus II secara rinci dapat dilihat dalam

  92 T

  • 25 Zulfa Nurkaromah

  26 Mochamad Fahrizal -

  72 T Tabel 6 dan Tabel 7.

  76 T

  • 27 Hasbi An'amtias

  Berdasarkan hasil pengamatan pada

  232 Jumlah

  27

  4

  tabel di atas yang memuat nilai siklus I dan

  Rata-Rata 86.0 100.00

  0.00

  siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut: Berdasarkan data hasil penilaian pada

  (a) Semua rencana tindakan pada penelitian siklus II pada Tabel 5 menunjukkan nilai ini berjalan dengan baik; (b) Guru sudah da- rata-rata pada siklus II mencapai 86,07 de- pat memberikan pemberian tugas dengan ngan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal bobot soal yang tepat; (c) Siswa sudah dapat ini menunjukkan bahwa permasalahan pada belajar mandiri, mengurangi ketergantungan siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus pada orang lain; dan (d) Pemberian tugas ke II. secara rutin dapat meningkatkan prestasi

  Refleksi

  belajar siswa dalam mata pelajaran matema- Berdasarkan observasi dan penga- tika. Pada siklus II juga dilakukan pengisian matan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai angket tanggapan siswa mengenai pembela- berikut: (1) Terlihat ada peningkatan yang jaran pada siklus II. Hasil angket siswa dapat signifikan terhadap aktivitas dan prestasi disajikan dalam Tabel 8.

  Tabel 6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II SIKLUS II No Indikator Jumlah P1 P2

  1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi

  3

  4

  7

  2 Kerjasama siswa dalam kelompok

  3

  4

  7

  3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok

  3

  3

  6

  4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan

  4

  3

  7

  5 Komunikasi siswa dalam kelompok

  3

  4

  7

  6 Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari

  3

  3

  6

  7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru

  4

  4

  8

  8 Komunikasi siswa dengan guru

  3

  4

  7

  9 Komunikasi siswa dengan teman sebaya

  4

  3

  7

  10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan

  4

  4

  8

  126 Sri Hariyati, Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Prestasi...

  Jumlah 70 % Rata-rata

  87.5 Tabel 7 Hasil Observasi Keaktivan Guru Siklus II SIKLUS II No Kegiatan Jumlah P1 P2

  1 Guru membuat RPP

  3

  4

  7

  2 Waktu yang digunakan sesuai rencana

  4

  2

  6

  3 Materi yang diberikan sesuai dengan RPP

  3

  4

  7

  4 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan

  3

  4

  7

  5 Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen

  3

  3

  6

  6 Guru merangsang interaksi antar siswa

  3

  4

  7

  7 Guru menggunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung

  4

  3

  7

  8 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas

  2

  3

  5

  9 Metode pembelajaran berpusat pada siswa

  3

  3

  6

  10 Guru melaksanakan evaluasi

  3

  4

  7 Jumlah 65 %Rata-rata

  81.25 Tabel 8 Hasil Angket Siswa Siklus II Jumlah Siswa No Indikator YA SAMA SAJA TIDAK

  1 Apakah kamu merasa metode pembelajaran yang diterapkan guru sesuai 100.00

  0.00 dengan keinginanmu?

  2 Apakah kamu merasa mudah belajar Matematika setelah guru menerapkan

  96.30

  3.70 metode ini?

  3 Apakah kamu lebih mudah bekerjasama dengan kelompokmu dengan

  92.59

  7.41 diterapkannya metode ini?

  4 Apakah metode pembelajaran ini mampu meningkatkan motivasi

  92.59

  7.41 belajarmu?

  5 Apakah metode belajar ini mampu melatih kamu untuk berkomunikasi

  92.59

  7.41 dengan temanmu?

  6 Apakan metode belajar ini mampu menumbuhkan keingintahuan kamu

  92.59

  7.41 pada materi yang diajarkan oleh guru?

  7 Apakah kamu merasa tertantang untuk mengembagkan wawasan kamu

  96.30

  3.70 setelah diterapkannya metode ini?

  8 Apakah metode belajar ini mampu meningkatkan rasa tanggung jawab

  92.59

  7.41 kamu pada diri sendiri dan kelompok belajarmu?

  9 Apakah metode belajar ini mampu meningkatkan prestasi belajarmu?

  88.89

  11.11

  10 Apakah metode belajar ini mampu menumbuhkan keberanian kamu untuk

  88.89

  11.11 bertanya/mengekuarkan gagasan?

  Berdasarkan pada hasil angket siswa bagi siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 pada siklus II menunjukkan bahwa pada Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten siklus II siswa banyak yang lebih menyukai Trenggalek dimaksudkan untuk: (1) Mening- pembelajaran dengan menggunakan metode katkan aktivitas siswa; (2) Meningkatkan kooperatif sehingga para siswa merasa motivasi belajar siswa; dan (3) Mening- nyaman dan dengan menggunakan metode katkan prestasi siswa yang ditunjukkan dari kooperatif dapat meningkatkan prestasi prestasi yang diperoleh siswa Kelas VI belajaran siswa. Semester I SD Negeri 2 Durenan Kecamatan

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Durenan Kabupaten Trenggalek yang me- model belajar kooperatif dalam kegiatan nunjukkan peningkatan lebih baik. Hal ini belajar mengajar mata pelajaran Matematika ditunjukan dari hasil observasi peneliti dalam

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 127

  serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh melipu- ti, peningkatan aktivitas, motivasi dan pres- tasi belajar. Pada sebelum siklus prestasi hasil belajar siswa sebesar 62,52 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 29,63%, pada siklus I rata-rata hasil belajar sebesar 75,93 dengan ketuntasan belajar sebesar 77,78% dan pada siklus II rata-rata hasil be- lajar sebesar 86,07 dengan ketuntasan men- capai nilai maksimal yaitu sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa model belajar kooperatif sangat efektif dalam meningkat- kan minat dan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Pening- katan hasil belajar siswa pada tiap siklus dapat digambarkan dalam Gambar 1.

  PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarkan pada hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan, yaitu: (1) Model belajar kooperatif, mengkondisikan siswa be- lajar dengan meningkatkan aktivitas, moti- vasi dan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu pada sebelum siklus prestasi hasil belajar siswa sebesar 62,52 dengan ketuntasan belajar ha- nya sebesar 29,63%, pada siklus I rata-rata hasil belajar sebesar 75,93 dengan ketuntasan belajar sebesar 77,78% dan pada siklus II rata-rata hasil belajar sebesar 86,07 dengan ketuntasan mencapai nilai maksimal yaitu sebesar 100%; dan (2) Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari 66,25% pada siklus I menjadi 87,50% pada siklus II. Se- dangkan aktivitas guru juga mengalami pe- ningkatan dari 62,50% pada siklus I menjadi 81,25% pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa model belajar kooperatif sangat efektif dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek tahun 2014/2015 semester I.

  Saran

  Saran yang dapat diberikan berdasar- kan hasil penelitian adalah: (1) Guru hendak- nya mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah model belajar kooperatif, dengan harapan bila motivasi belajar siswa meningkat dimungkinkan pres- tasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula; (2) Penerapan Model belajar kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat dalam belajar; (3) Pendekatan ini perlu diulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif; dan (4) Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru.

  128 Sri Hariyati, Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Prestasi...

  

Gambar 1 Perkembangan Hasil Nilai Belajar Siswa

DAFTAR RUJUKAN Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.

  Bandung: Yrama Midya. Huda, M. Cooperatif Learning: Metode, Tek- nik, Struktur, dan Model Terapan .

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif

  Meningkatkan Kecerdasan Komunika- si Antar Peserta Didik. Yogyakarta:

  Pustaka Belajar. Sandjaya, W. 2005. Strategi Pembelajaran

  Berorientasi Standar Proses . Jakarta: Rineka Cipta.

  Solihatin, E & Raharjo. 2009. Cooperatif

  Learning Analisis Pembelajaran Mate- matika . Jakarta: Bumi Aksara.

  Sukmadinata. 2001. Kurikulum dan Pembe-

  lajaran Kompetensi . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Usman, U. 2004. Menjadi Guru Profesional.

  Bandung: Remaja Rosdakarya. Uno, H. B. 2012. Teori Motivasi dan Pengu- kurannya . Jakarta: Bumi Aksara. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 SEB SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 62.52 75.93 86.07 29.63 77.78 100.00 RATA-RATA KETUNTASAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD 2 TUMPANGKRASAK KUDUS

0 0 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA MATERI BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SEMESTER 2 DI SD 4 DERSALAM KUDUS

0 0 26

MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 3 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN 20142015

0 0 11

MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAMULAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 12

MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SDN 2 TASIKMADU KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 6

MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK KELAS IV-B SEMESTER II TAHUN 20142015 DI SD NEGERI 2 SURODAKAN KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 12

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS III SDN 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME SEMESTER I TAHUN 20152016

0 0 13

MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD NEGERI 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 0 9

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SEMESTER II TAHUN 20142015 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI MODEL BELAJAR PICTURE AND PICTURE DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 9