RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT ( Studi Analisis pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur ) - Test Repository

  

RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN

DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

( Studi Analisis pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur )

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

SALIS UMUDIYAH

111 10 189

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara pelajar 03 Telp. (02 98) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721

  Website-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

  DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqasyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dimaklumi.

  Salatiga, 29 September 2015 Penulis

  Salis Umudiyah NIM: 111 10 189 KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AG AMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 03 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721

  Website Dr. Miftahuddin, M.Ag Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 5 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Salis Umudiyah

  Kepada: Yth. Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini, kami kirimkan

naskah skripsi saudara: Nama : Salis Umudiyah NIM : 111 10 189 Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/ PAI Judul : RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN DENGAN

  KEBUTUHAN MASYARAKAT ( Studi Analisis pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur ) Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas dapat dimunaqasyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu ‟alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 29 September 2015 Pembimbing

  Dr. MiftahuddinM.Ag NIP. 19700922 199403 1 002

  

SKRIPSI

RELEVANSI KURIKULUM PONDOK PESANTREN DENGAN

KEBUTUHAN MASYARAKAT

( Studi Analisis pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur )

DISUSUN OLEH

  

SALIS UMUDIYAH

111 10 189

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 28 September 2015 da n telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd ____________ Sekretaris Penguji : Dr. Miftahuddin, M.Ag ____________ Penguji I : Drs. Abdul Syukur, M.Si ____________ Penguji II : M. Farid Abdullah, S.Pd.I, M.Hum ____________

  Salatiga, 29 September 2015 Dekan

  FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

MOTTO

َ م َ ن َ َ ع َ م َ لَ َ ع َ مَا َ لَ َ وَ َ ع َ لَ م ََ ي َ دَ

  

َ ع

َ عَي َ ظ َ يَ م َ مَا َ لَ ك َ وَ َ ت َ َ سلا َ م َ ءَا "

  

  ”

  

Barang siapa ‘alim, mengamalkan serta mengajarkan ilmunya, maka ia bakal

di sebut

  • – sebut oleh malaikat langit”

  ( Qoul KH. Habib Dimyathi )

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada :

  &

  Ayah, ibunda, kakak-kakak tercinta yang senantiasa tak pernah berhenti memberikan doanya sehingga skripsi ini bisa penulis selesaikan.

  &

  Almukarom Romo KH. Fu‟ad Habib Dimyathi, KH. Luqman Harist Dimyathi dan seluruh keluarga besar Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan yang dengan tulus ikhlas mendidikku dengan dasar-dasar keagamaan dan semangat spiritual yang dijadikan bekal hidup.

  &

  Seseorang yang selalu memberikan motivasi dan walaupun masih jauh tetapi selalu menemaniku di setiap perjuanganku.

  &

  Teman – temanku senasib seperjuangan yang menyertaiku dalam menimba ilmu di IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji dan syukur yang telah melimpah rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Relevansi Kurukulum Pondok Pesantren dengan Kebutuhan Masyarakat ( Studi Analisis pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur”). Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratanguna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di IAIN Salatiga.

2. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd selaku Kepala Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  3. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikan nasehat, arahan, serta masukan-masukan yang sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  4. Ayahanda dan ibunda terkasih ( Bpk Suparno dan Ibu Maesyaroh ) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis serta kakak-kakakku tercinta yang telah memberiku semangat.

  5. Seluruh dosen dan pegawai administrasi IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

  6. Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur serta pengasuh dan ustadz/ ustadzh yang telah memberikan ilmunya kepada saya (dek Nafis, Iqoh, Ijah, Riska, Hulah )yang telah memberikan banyak inspirasi dan motivasi.

  7. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya.

  Amin ya robbal ‟alamin Salatiga, 29 September 2015

  Penulis Salis Umudiyah

  NIM: 111 10 189

  

ABSTRAK

  Umudiyah, Salis. 2015. Relevansi Kurukulum Pondok Pesantren dengan

  Kebutuhan Masyarakat ( Studi analisis pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur) . Skripsi. Fakultas Tarbiyah. Program

  Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H.MiftahuddinM.Ag.

  Kata Kunci : Kurikulum Pondok, Kebutuhan Masyarakat.

  Penelitian ini bertujuan untuk membahas relevansi kurikulum pondok pesantren dengan kebutuhan masyarakat studi analisis pada perguruan Islam pondok tremas pacitan jawa timur.Adapun fokus penelitian yang akan dikaji adalah: (1). Bagaimana format kurikulum yang ada di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur; (2). Bagaimana Pengembangan kurikulum di Perguruan Islam Pondok Tremas Jawa Timur; (3). Apakah kurikulum yang ada di Perguruan Islam Pondok Tremas itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting. Peneliti bertindak langsung sebagai instrument dan sebagai pengumpul data hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diperoleh dari para informan, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1) Format kurikulum yang ada di Perguruan Islam Pondok Tremas itu berbeda dengan kurikulum di Pondok Pesantren lainnya. Di Perguruan Islam Pondok Tremas mempunyai kurikulum yang bersifat salaf yang mandiri, yaitu kurikulum yang memang di kemas dengan tanpa menghilangkan bentuk

  • – bentuk pembelajaran salafi tetapi juga mengambil dari pembelajaran modern, (2) Pengembangan kurikulum di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan terlaksana dengan baik berkat aspirasi pengembangan kurikulum dari dalam pondok itu sendiri dan dukungan masyarakat secara utuh dalam menginformasikan bahan-bahan pelajaran/ pendidikan Islam ke dalam kurikulumnya, (3) Kurikulum di Pondok Tremas relevan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengikuti perkembangan zaman walaupun masih menggunkan sistem pembelajaran kuno.

  

DAFTAR ISI

  LEMBAR BERLOGO..............................................................................................i JUDUL.....................................................................................................................ii DEKLARASI..........................................................................................................iii PERTANYAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................................iv PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................v PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................................vi MOTTO.................................................................................................................vii PERSEMBAHAN.................................................................................................viii KATA PENGANTAR............................................................................................ix ABSTRAK...............................................................................................................x DAFTAR ISI...........................................................................................................xi DAFTAR TABEL.................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................1 B. Fokus Penelitian................................................................................6 C. Tujuan Penelitian..................................................................................6 D. Pegunaan Penelitian.............................................................................7

  E.

  Penegasan Istilah...................................................................................8 F. Metode Penelitian...............................................................................10 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................................10 2. Kehadiran Peneliti..........................................................................10 3. Waktu Penelitian............................................................................11 4. Lokasi Penelitian............................................................................11 5. Sumber Data...................................................................................11 6. Teknik Pengumpulan Data.............................................................12 7. Analisis Data..................................................................................14 8. Pengecekan Keabsahan Data.........................................................14 G. Sistematika Penulisan.........................................................................15

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam 1. Pengertian Pondok Pesantren.........................................................20 2. Tinjauan Sejarah tentang Pondok Pesantren di Indonesia.............22 3. Unsur – Unsur Pondok Pesantren...................................................24 4. Pergulatan Pesantren dalam Perkembangan Masyarakat...............28 B. Kurikulum dan Kebutuhan Masyarakat.............................................31

  1. KonsepDasar Kurikulum...............................................................31 2.

  Kurikulum dan Masyarakat............................................................32 C. Kurikulum Pondok Pesantren.............................................................34 1.

  Tujuan Kurikulum di Pesantren....................................................35 2. Materi Kurikulum Pesantren.........................................................38 3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran.........................................39 4. Evaluasi Pembelajran di Pesantren...............................................42

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Tremas......................................................44 1. Sejarah Singkat Berdirinya Perguruan Islam Pondok Tremas...............................................................................44 2. Letak Geografis..............................................................................48 3. Struktur Organisasi.........................................................................49 4. Keadaan Ustadz / Ustadzah, Santri................................................50 5. Sarana dan Prasarana......................................................................54 B. Kurikulum Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur.............................................................................56 1. Kitab – Kitab yang di Pelajari........................................................58 2. Metode – Metode dalam Proses Belajar Mengajar di Perguruan Islam Pondok............................................................59

  3. Pengembangan Kurikulum............................................................62 C. Kebutuhan Masyarakat.......................................................................69 D. Hubungan Perguruan Islam Pondok Tremas dengan

  Kebutuhan Masyarakat ......................................................................70

  BAB IV ANALISIS DATA RELEVANSI KURIKULUM DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT A. Format Kurikulum Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan............80 B. Pengembangan Kurikulum di Perguruan Islam Pondok Tremas................................................................................................82 C. Relevansi Kurikulum dengan Kebutuhan Masyarakat..........................................................................................86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.........................................................................................90 B. Saran...................................................................................................92 C. Penutup...............................................................................................95 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DAFTAR TABEL Tabel.1 Sruktur Organisasi Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Tabel.2 Daftar Guru Perguruan Islam Pondok Tremas Tabel.3 Data Jumlah Santri Perguruan Islam Pondok Tremas Tabel.4 Data Sarana dan Prasarana Perguruan Islam Pondok Tremas Tabel.5 Daftar Kitab yang di Pelajari

  Daftar Lampiran Lamp. 1 : Lembar Konsultasi Skripsi Lamp. 2 : Surat Penunjukkan Pembimbing Lamp. 3: Surat Permohonan Izin Penelitian Lamp. 4: DaftarNilai SKK Lamp. 5: Daftar Riwayat Penulis Lamp. 6: Pedoman Wawancara Lamp. 7 : Transkrip Wawancara Lamp. 8: Surat Keterangan Penelitian Lamp. 9: Dokumentasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan bagian dari kebutuhan suatu lembaga pendidikan

  masyarakat dan sebagai rancangan yang mengarah pada hasil belajar mengajar bagi pendidik dan peserta didik, sehingga kurikulum dapat mempengaruhi tujuan sosial yang berkembang di masyarakat, baik itu pendidikan formal maupun non formal seperti madrasah dan pesantren.

  Pada realitanya pendidikan yang sudah ada menyacu pada pendidikan islam sebagai sumber wawasan ( pengetahuan), sehingga pendidikan islam tidak hanya mengangkat pada pengetahuan umum saja tetapi mampu mengangkat pendidikan moral, etika,. Pada abad terdahulu sebuah lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia di kenal dengan sebutan pesantren. Dalam lembaga ini banyak mempelajari dan membina tentang ajaran- ajaran agama Islam. Hal ini dapat kita lihat di sekeliling kita banyak alumni

  • – alumni pesantren yang telah berkecimpung dalam lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan.

  Pondok pesantren merupakan lembaga tertua di Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam mencetak kader

  • – kader ulama dan telah berjasa dalam mencerdaskan bangsa. Selain itu, pondok pesantren telah menjadi pusat pendidikan yang menanamkan semangat kewira-
swastaan dan kemandirian ( Depag RI, 2003 : 5 ), sehingga keberadaan Pondok Pesantren di Indonesia berpengaruh besar terhadap masyarakat di sekitarnya. Dalam hal pendidikan agama, pengaruh pesantren tidak perlu dipertanyakan. Ini disebabkan sejak awal berdirinya pesantren memang disiapkan untuk mendidik dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat melalui pengajian, baik dengan sistem salaf maupun sekolah.

  Pada kongres pesantren yang dilaksanakan di Solo pada tahun 1970, banyak di paparkan daftar keluhan yang semuannya berhubungan dengan kurangnya penilaian terhadap pesantren. Masyarakat banyak yang menilai bahwa pesantren adalah tempat penampungan bagi anak

  • – anak yang gagal dalam melanjutkan di sekolah umum, sehingga terkesan terpaksa jika memasukkan anaknya disebuah pesantren. Oleh karena itu dunia pesantren dianggap hanya dapat memberikan konsumsi kehidupan akherat saja, sehingga orang segan menyekolahkan anaknya ke PGA, PHIN, SGHA ataupun IAIN (Steenbrink, 1986: 214).

  Untuk menanggulangi keluhan masyarakat tersebut lalu pesantren memberikan jalur-jalur kegiatan melalui berbagai pendidikan di bidang keagamaan, berbangsa dan bermasyarakat yang diharapkan dapat mendidik para santri sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan cara pengembangkan dan mengemas kurikulum pesantren yang benar-benar diminati masyarakat.

  Pendidikan pesantren sangat mewarnai dunia Islam pada umumnya dalam segala bentuk kehidupan manusia, terlebih dalam lingkungan masyarakat tertentu, yaitu pendidikan yang terarah dalam rangka mengembangkan potensi manusia kepada nilai-nilai Islam ( Langgulung, 1980 : 29).

  Demikian menurut Mukti Ali,”bahwa agama mempengaruhi jalannya masyarakat dan pertumbuhan masyarakat mempengaruhi pemikiran terhadap agama” (Mukti Ali, 1993: 36).

  Firman Allah Surat Taubah ayat 122 yang berbunyi :

  

            

          

sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke

  122 . tidak medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

  Sesuai dengan ayat di atas, maka pondok pesantren menjadi salah satu tempat untuk memperdalam ilmu

  • – ilmu agama, yang didalamnya terbentuk pendidikan yang di atur sesuai urutan perjenjangan kitab ( Nafi‟ dkk, 2007 : 12).
Dengan demikian pendidikan pesantren mengembangkan da‟wah Islam terhadap masyarakat atau kepada umat Islam. Hal ini dapat kita tinjau di sebuah pondok pesantren yang ada di Jawa Timur yaitu di PIP Tremas Pacitan Jawa Timur. Kurikulum yang dikembangkan oleh pesantren ini dapat mencetak lulusan yang lebih unggul di mata masyarakat. Pesantren ini telah mendapat dukungan dari masyarakat dalam mencetak santri berkualitas terutama bagi sarana dakwah dan peningkatan kader d a‟i dan keuntungan lain yang diperoleh alumnusnya (Fadjar, 1991 : 143).

  Pendidikan Islam ditanamkan di PIP Tremas Pacitan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan spiritual mereka. Maka dari itu maju mundurnya pendidikan pondok ini ditentukan oleh besar kecilnya partisipasi dan motivasi dari masyarakat yang mau berinteraksi kepadanya dengan baik. Pendidikan yang berada di PIP Termas Pacitan mengelola pendidikan dengan menekankan pembelajaran ajaran agama islam, tetapi tidak berarti mengesampingkan pada pendidikan sebagai mana yang ada di sekolah umum walaupun pembelajaran yang berada di PIP Tremas masih tergolong pendidikan tradisional, yaitu dengan sorogan, badongan, wetonan dimana perkembangannya menunjukkan signal yang signifikan dan relevan dari tahun ke tahun, baik dari faktor manusia maupun faktor pendidikan atau dari sarana-prasarana yang memadai.

  Keberadaan PIP Tremas Pacitan berarti telah memberikan sumbangan dalam pembangunan pendidikan di bidang agama. Di samping kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan bakat anak didik, agar keterampilan dalam segala bidang yang relevan dengan tugas kehidupan bermasyarakat dapat berhasil bahkan mampu berdakwah dengan hasil yang lebih efektif serta mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk bermasyarakat selain itu juga mempunyai potensi yang bisa di kembangkan di masyarakatnya. Pendidikannya-pun tidak bersifat dikotomis, dimana mengajarkan pengetahuan agama seperti; Tafsir, Qur‟an-Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Nahwu, Sharaf juga menambahkan kurikulum lembaga pendidikan pengetahuan umum, seperti; ilmu alam, ilmu hayat, ilmu pasti, sejarah, tata negara, ilmu bumi, ilmu pendidikan, ilmu jiwa dan sebagainya.

  Orientasi dan strategi pengajaran selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Harapan masyarakat, banyak berkeinginan agar anaknya melanjutkan keperguruan tinggi supaya dapat menjadi orang yang bisa memimpin maka pendidikan di lingkungan Pondok Tremas mengarahkan strategi pengajaran dan orientasinya pada sukses melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Disamping itu mempersiapkan peserta didik untuk dapat memasuki dunia kerja dan pengabdian masyarakat.

  PIP Tremas Pacitan adalah salah satu pondok salafiyah yang tergolong pondok tua di Jawa, bahkan pembelajarannya pun masih bersifat klasik di mana kurikulum yang dipakai adalah kurikulum pondok itu sendiri tetapi tidak berarti kurikulum pondok pesantren bertolak belakang dengan kebutuhan masyarakat pada zaman sekarang ini.

  Dengan demikian peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian di Perguruan Islam Pondok ( PIP ) Termas Pacitan Jawa Timur dengan yaitu dengan judul

  “Relevansi Kurikulum Pondok Pesantren Dengan Kebutuhan Masyarakat ( Studi Analisis pada Perguruan Islam Pondok (PIP) Tremas Pacitan Jawa Timur ) “ B. Fokus Penelitian

  Sesuai dengan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka fokus penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana format kurikulum Perguruan Islam Pondok Tremas

  Pacitan ? 2. Bagaimanakah proses pengembangan kurikulum di Perguruan

  Islam Pondok Termas Pacitan ? 3. Apakah kurikulum Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar ?

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan kurikulum Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan.

  2. Untuk memaparkan proses pengembangan kurikulum di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan.

  3. Untuk menganalisis relevansi kurikulum pesantren dengan kebutuhan masyarakat.

D. Kegunaan Penelitian

  Manfaat ataupun kegunaan daripada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu teoritis dan secara praktis sebagai berikut:

  1. Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya wacana keilmuan khususnya kajian pendidikan dalam bidang PAI dan juga menambah bahan pustaka, keilmuan pendidikan Islam. Sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian masalah ini lebih lanjut.

  2. Praktis a.

  Secara praktis manfaat penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan masukan untuk meningkatkan kualitas kurikulum serta pembelajaran di pondok pesantren.

  b.

  Digunakan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dari Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

E. Penegasan Istilah

  Untuk memudahkan pembahasan dan untuk menjaga agar tidak terjadi kesalah-pahaman terhadap judul, maka perlu adanya penegasan secara konkrit dan lebih operasional yaitu : 1.

  Relevansi Kurikulum Dalam kamus bahasa Indonesia relevansi diartikan kaitan, hubungan. Kurikulum adalah seperangakat perencanaan dan media untuk menghantarkan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang di inginkan (Muhaimin,1993:184). Disini yang di maksud oleh penulis, relevansi di kaitkan dengan kurikulum pondok yang mempunyai kesinambungan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan artian kurikulum yang dikembangkan di Pondok pesantren sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh masyarakat.

2. Pondok Pesantren

  Pengertian pesantren pada dasarnya berarti tempat belajar para santri ( Zamakhsyari, 1994 : 18 ). Pesantren berasal dari kata santri, yang dengan awalan “pe” di depan dan akhiran “an” dibelakang kata, berarti tempat tinggal para santri (Yasmadi, 2005 : 61). Secara terminologi di Indonesia pesantren lebih dikenal dengan sebutan “ pondok pesantren”, lain halnya dengan pesantren, pondok berasal dari bahasa arab

  “ funduq” yang berarti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana ( Yasmadi, 1996 : 138 ).

  Sehingga pondok pesantren pada dasarnya adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional untuk para santri di bawah bimbingan seorang guru, atau lebih dikenal dengan sebutan “Kyai.” Asrama untuk para santri tersebut berada dalam lingkungan komplek pesantren, dimana Kyai bertempat tinggal, yang juga menyediakan sebuah masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain ( Zamakhsyari, 1994 : 44 ).

3. Perguruan Islam

  Perguruan dalam kamus umum Bahasa Indonesia berarti 1.sekolah, gedung

  • – gedung tempat belajar, 2. Pengajaran (Poerwadaminta, 1982 :335). Islam berarti berserah diri kepada Allah SWT. Islam merupakan sistem Ilahi dan dengan sistem itulah Allah menentukan syari‟at, Allah SWT menjadikan Islam sebagai sistem yang sempurna yang mencakup seluruh sistem kehidupan, termasuk di dalamnya pendidikan (Abdurrahman, 1995 : 25).

  Dari beberapa istilah diatas, dapat diambil pengertian bahwa yang dimaksud oleh judul skripsi ini adalah suatu penelitian lapangan analisis tentang kurikulum pesantren yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur.

F. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) dalam pelaksanaannya menggunakan metode pendekatan kualitatif yang umumnya menggunakan strategi multi metode yaitu wawancara, pengamatan, serta penelaahan dokumen/ studi dokumenter yang antara satu sama lain saling melengkapi, memperkuat dan menyempurnakan (Sukmadinata, 2005: 108).

  Penggunaan metode ini untuk memahami interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta dan wawancara mendalam , agar ditemukan pola

  • – pola hubungan yang jelas (Sugiono,2009:24).

2. Kehadiran Peneliti

  Peneliti hadir secara langsung pada obyek yakni Pondok Tremas Pacitan, dalam rangka pengumpulan data yang dilaksanakan peneliti. Di sini peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan fokus penelitian kurikulum pondok pesantren dengan kebutuhan masyarakat, serta mencari info-info untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

  3. Waktu Penelitian Penelitian dan pengumpulan data

  • – data di PIP Tremas Pacitan terhitung mulai bulan januari - selesai. Setelah selesai dilanjutkan dengan kegiatan akhir berupa penyusunan skripsi.

  4. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di PIP Tremas Pacitan Jawa

  Timur. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian berikut adalah sebagai berikut:

  Pertama , berkaitan dengan upaya pengembangan kurikulum

  pesantren di Indonesia, peran intuisi pendidikan formal. Oleh karena itu, kurikulum yang ada di pesantren dapat pembentukan karakter peserta didik yang intelek dan siap terjun di masyarakat perlu dikembangkan.

  Kedua , pemilihan tempat penelitiannya tersebut di Tremas

  Kecamatan Arjosari peneliti berargumen bahwa Tremas merupakan wilayah agraris yang penduduknya masih sangat kental dengan pengenalan pondok pesantren klasik. Selain itu melihat kondisi lingkungan di sekitar pondok, realita menunjukkan bahwa masih banyak pemahaman tentang kurikulum pondok pesantren yang membantu dalam kebutuhan masyarakat.

  5. Sumber Data Sesuai dengan sumber data yang ada, maka prosedur dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : a.

  Primer Data primer dan jenis data primer penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan subjek serta ganbaran ekspresi, sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi data. Sumber data yang akan dijadikan bahan penulisan skripsi diantaranya adalah orang-orang kunci (Key

  Person ) yang meliputi : pengasuh pondok ( kyai ), dewan pengurus

  ( ustadz/ Ustadzah ), tokoh masyarakat, ketua organisasi, dan santri. Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan dengan bantuan catatan lapangan, dan dengan bantuan rekaman suara .

  handphone b.

  Sekunder Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain data primer. Diantaranya buku- buku literatur yang berhubungan dengan internet, dokumen pribadi dan dokumen yang terkait dengan penelitian ini.

6. Teknik Pengumpulan Data

  Metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yaitu : 1)

  Observasi (pengamatan), ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala

  • – gejala yang diteliti (Arikunto,

  2010 : 54). Untuk menyelidiki peristiwa dengan mengamati secara sistematik terhadap letak dan keadaan daerah, serta potret kehidupan di PIP Tremas Pacitan Jawa Timur. 2)

  Wawancara, adalah suatu bentuk komunikasi, semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi (Nasution, 1996 : 113). Peneliti mencoba menanyakan dengan responden supaya mengetahui persoalan yang di teliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sistem pendidikan di PIP yang meliputi : kitab-kitab yang dipelajari, PBM, metode, dan evaluasi, dan pandangan masyarakat terhadap eksistensi PIP. Wawancara ini dilakukan terhadap : Kyai, Dewan pengurus ( Ustazd / Ustadzah ), Santri, Ketua Organisasi, serta tokoh masyarakat sekitar.

  3) Dokumentasi, ialah pengambilan data yang diperoleh melaluli dokumen

  • – dokumen (Arikunto, 2010 : 73). Dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh dokumenter yang berbentuk informasi yang berhubungan dengan pondok pesantren. Metode dokumenter ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang administrasi, struktur organisasi, stuktur kurikulum.

  7. Analisis Data Berdasarakan permasalahan yang akan di paparkan dalam skripsi ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif, dengan mengelompokkan bagian-bagian kesimpulan yang di hasilkan sebagai gambaran menyeluruh atas obyek penelitian.

  Analisis tersebut, penulis gunakan untuk menelaah kurikulum pesantren dan bagaimana kesesuaiannya dengan kebutuhan masyarakat lingkungannya. Dalam analisis ini, konsep kurikulum pendidikan Islam yang ideal digunakan sebagai landasan. Dengan demikian penelitian ini lebih memfokuskan pada evaluasi kurikulum pondok yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

  8. Pengecekan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan atas kriteria- kriteria tertentu. kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan

  (credibility) , kebergantungan (dependability) , dan kepastian (Moeloeng,2009:324). (confirmability) a.

  Derajat Kepercayaan (credibility) Kriteria kredibilitas ini berfungsi untuk melaksanakan penelaahan data secara akurat agar tingkatan kepercayaan penemuan dapat dicapai. Dalam teknik ini dapat dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti di lapangan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi.

  b.

  Kebergantungan (dependability) Konsep ini merupakan konsep pengganti dari konsep reability dalam penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mnegukur kebergantungan adalah auditing, yaitu pemeriksaan data yang sudah dipolakan.

  c.

  Kepastian (confirmability) Konsep ini merupakan konsep pengganti dari konsep

  “objektivitas” pada penelitian kualitatif, obyektivitas itu diukur melalui orangnya atau penelitinya. Jadi objektivitas dan subjektivitas dalam penelitian kualitatif sangan ditentukan oleh seseorang.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut : 1.

  Bagian awal, terdiri dari : Halaman Sampul, Lembar Berlogo, Halaman Judul, Halaman Nota

  Pembimbing, Halaman Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Kata

  Pengantar, Abstrak, Halaman Daftar Isi, Daftar Tabel, Halaman Daftar Gambar, serta Daftar Lampiran.

2. Bagian isi

  Bagian isi terdiri dari beberapa baba yang masing

  • – masing terdiri dari beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut :

  BAB I: Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunanan Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II : Kajian Pustaka A. Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang meliputi: Pengertian Pondok Pesantren, Tinjauan Sejarah tentang Pondok Pesantren di Indonesia, Unsur- Unsur Pesantren (Kyai, Santri, Kitab Kuning, Masjid, Pondok), Pergulatan Pesantren dalam Perubahan Masyarakat.

  B.

  Sekilas tentang Pengembangan Kurikulum yang meliputi: Pengertian Kurikulum, Asas-Asas Kurikulum, Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum, Kurikulum dan Kebutuhan Masyarakat C.

  Kurikulum Pondok Pesantren yang meliputi: Tujuan Pengajaran di Pesantren, Materi Pendidikan di Pesantren, Pendekatan dan Metode (Sorogan, Bandongan, Wetonan (Halaqoh), Musyawarah), Evaluasi Pendidikan di Pesantren.

  BAB III : Penyajian Data A. Gambaran Umum Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan 1. Sejarah Berdirinya.

  2. Letak Geografis.

  3. Struktur Organisasi.

  4. Keadaan Santri, Ustadz / Ustadzah 5.

  Sarana dan Prasarana B. Pelaksanaan Pendidikan di PIP Tremas Pacitan Jawa

  Timur 1.

  Kitab-Kitab yang di pelajari (Materi yang diajarkan).

  2. Kurikulum di PIP Tremas Pacitan.

  3. Metode – Metode dalam Proses Belajar Mengajar di PIP Tremas Pacitan.

4. Pengembangan Kurikulum mengenai: Pengembang

  Kurikulum, Artikulasi dan Hambatan, serta Model- Model Pengembangan Kurikulum.

  BAB IV : Analisis Relevansi Kurikulum Pesantren dengan Kebutuhan Masyarakat pada Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. A. Sistem Pendidikan di PIP Termas. B. Proses Belajar Mengajar di PIP Tremas Pacitan. C. Perkembangan Kurikulum di PIP dari perspektif Kebutuhan Masyarakat. BAB V : Penutup Dalam bab ini merupakan bagian terakhir yang terdiri dari tiga sub bab yaitu: A.

  Kesimpulan.

  B.

  Saran-Saran.

  C.

  Kata Penutup.

3. Bagian Akhir Skripsi

  Pada bagian akhir ini berisi : Daftar Pustaka, Lampiran- Lampiran, serta Daftar Riwayat Pendidikan Penulis.

  .BAB II LANDASAN TEORI A. Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam 1. Pengertian Pondok Pesantren

  Pondok Pesantren dalam penyelenggaraan pendidikan berbentuk asrama yang merupakan komunitas khusus dibawah pimpinan kyai dan dibantu oleh ustadz / ustadzah yang berdomisili di pondok bersama dengan santri. Di Pondok Pesantren masjid selain sebagai tempat ibadah digunakan sebagai tempat kegiatan para santri selain itu dilengkapi dengan gedung / madrasah sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Pondok pesantren dilengkapi dengan asrama sebagai tempat tinggal para santri selain itu kehidupan pondok pesantren merupakan kehidupan yang kreatif dan terbentuk satu kesatuan seperti satu keluarga.

  Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam sebagai wahana untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat dalam kehidupan sehari

  • – hari. Istilah pondok pesantren, merupakan dua istilah yang menunjukkan pada satu pengertian suku jawa biasanya menyebutnya dengan istilah pondok, atau pesantren. Di Madura menyebutnya dengan istilah penyantren, sedang di Pasundan menyebutnya dengan
istilah pondok sedangkan di aceh menyebutnya dengan istilah “surau“ ( Team Depag, 1986 :53 ). Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian asrama

  • – asrama para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang terbuat dari bambu, atau barangkali berasal dari kata “ funduq “ yang berarti hotel atau asrama (Zamakhsyari,1978:18).

  Pesantren secara terminologi adalah sebuah pendidikan agama yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar ( Arifin,1991: 99 ).

  Sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang guru yang lebih dikenal dengan sebutan “ kyai “. Asrama untuk para siswa tersebut berada dalam lingkungan kompleks pesantren di mana kyai bertempat tinggal yang juga menyediakan sebuah masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan yang lain (Zamakhsyari, 1978 : 44 ).

  Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Agama Islam

  • – dengan sistem asrama yang di dalamnya berisikan sekurang kurangnya ada lima unsur pokok yaitu : pengasuh sekaligus pengajar ( kyai ), ada asrama ( pondok ), masjid sebagai tempat ibadah dan sentral kegiatan, santri, serta ada pembelajran kitab kuning ( Tafsir, 1992 : 191 ).

  Dari pengertian diatas, pondok pesantren merupakan totalitas pendidikan agama Islam yang benar

  • – benar menjadi suplemen pokok bagi masyarakat sebagai tiangnya kehidupan. Pondok pesantren
merupakan wadah pendidikan islam yang seutuhnya sebagai subyek mendidik dan mengajar. Sehingga pondok pesantren selalu di kembangkan untuk mendidik dan membina dalam meningkatkan kualitas masyarakat yang terarah sebagai kader masa depan.

2. Tinjauan Sejarah tentang Pondok Pesantren di Indonesia

  Pondok pesantren merupakan bapak dari pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman, hal ini bisa dilihat dari perjalanan historisnya, sesungguhnya pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah islamiyah, yaitu menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam sekaligus mencetak kader – kader ulama‟ dan da‟i ( Hasbullah, 1999 ; 40 ).

  Awalnya pondok pesantren itu masuk ke Indonesia, bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Hindu. Setelah berkembangnya ajaran Islam di Indonesia barulah pondok pesantren mendapatkan isi ajaran Islam ( Team Depag, 1986 : 53 ). Pondok

  • – pesantren lahir di Indonesia tidak lepas dari munculnya para tokoh tokoh islam yang ikut menyiarkan ajaran Islam, baik itu di pondok maupun di langgar atau surau seperti para walisembilan.

  Pondok pesantren di Indonesia baru diketahui keberadaannya dan perkembangannya setelah abad ke

  • – 16. Karya-karya jawa klasik seperti serat cabolek dan serat centini mengungkapkan dijumpai lembaga-lembaga yang mengajarkan berbagai kitab islam klasik dalam
bidang fiqih, tasawuf, dan menjadi pusat-pusat penyiaran islam yaitu pondok pesantren ( Depag, 2003:8).

  Pada masa penjajahan kolonial Belanda, nama pesantren merupakan lembaga pendidikan rakyat yang berbobot terutama dalam penyiaran agama islam. Kelahiran pesantren baru, selalu diawali degan cerita perang antara pesantren

  • – pesantren yang akan didirikan dengan masyarakat sekitar dalam kehidupan moral, bahkan dengan kehadiran pesantren dengan jumlah santri yang banyak dan datang dari berbagai masyarakat laian yang ajauh, maka terjadilah semacam kontak budaya antara berbagai suku dan masyarakat di sekitar makain ramai dan makin maju.

  Namun semenjak belanda memerintah Indonesia, pendidikan islam dan pesantren mengalami banyak hambatan, bahkan dikatakan mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan kebijaksanaan pemerintah yang cenderung memberatkan, misalnya yang dulunya adalah sebagai tempat belajar dihapuskan dan dijadikan pusat pemerintahan . Pada tahun 1990an Belanda menghilangkan sistem pengajaran pesantren dan diganti dengan system kelas atau sekolah dengan dasar politik ( Wahjoetomo, 1997 : 76 ).

  Ilmuan barat yang mereka terima tidak merubah atau melunturkan putra pribumi, justru mempertebal keyakinan agama dan memperkokoh nasionalisme mereka. Politik Islam yang dijalankan oleh pemerintah belanda (membatasi pendidikan bagi pribumi) justru menggiring masyarakat pribumi pergi ke pondok pesantren. Proses ini disatu pihak justru mendasari kuatnya kepercayaan beragama bagi penduduk pribumi ( Team Depag, 1986 :19 ).

  Itulah yang menjadi sebab mengapa sebagian besar pondok pesantren berada di daerah yang jauh dari keramaian kota, untuk menghindari jangakauan Belanda. Dengan cara inilah, pondok pesantren mampu mengembangkan sayap, terbukti sampai sekarang banyak pondok pesantren yang berkembang di tanah air, khususnya di pulau jawa.

3. Unsur – unsur Pondok Pesantren

  Kyai , Santri, Pengajian Kitab Klasik, Masjid, Pondok merupakan unsure suatu