Implimentasi Metode Blended Cooperative E-learning dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Pada Sebuah Mata Kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris - Repository Unja

ARTIKEL ILMIAH

  Implimentasi Metode Blended Cooperative E-learning dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Pada Sebuah Mata Kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

TIM PEENELITI

  Ketua : Hadiyanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D/NIP 197203231998031002 Anggota I : Dr. Rachmawati, M.Pd/NIP 19590703 198702 2 001

  

Dibiayai oleh:

Dana DIPA-PNBP Universitas Jambi Nomor: 042.01.2.400950/2016 Tanggal 07

Desember 2015 dan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Kelompok Program

S2 Pendidikan Bahasa Inggris Nomor: 888/UN21.17/LT/2016, Tanggal 11 Juli 2016

  

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

NOVEMBER, 2016

  Implimentasi Metode Blended Cooperative E-learning dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Pada Sebuah Mata Kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

  Hadiyanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D* Dr. Rachmawati, M.Pd*

  Dosen di Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jambi Kontak:

  

ABSTRAK

  Tujuan adalah menerapkan, mengkloprasi dan mengembangkan penerapan metode

  

Blended Cooperative E-learning pada pengajaran dan pembelajaran pada matakuliah

  language asessemnt di program S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas (Action Research) dengan menggunakan kualitatif sebagai metode utama. Tahap penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah; perencanaan, tindakan, penegamatan dan refleksi. Penelitian telah dilaksanakan dalam tiga siklus, siklus 1 dan 2 masing-masing terdiri dari tiga aktifitas, sedangkan siklus 3 terdiri dari dua aktifitas. Subjek dalam penelitian ini adalah Dosen (peneliti itu sendiri) dan Mahasiswa regular yang terlibat dalam pengajaran dan pembelajaran Blended Cooperative

  

E-learning. Hasil penelitian ini membuktikan metode blended cooperative e-learning dapat

  diterapkan dan dikembangkan dengan baik. Cara belajar kooperative mahasiswa dapat diterapkan dengan fasilitas e-learning. Sikap dan motivasi mahasiswa dalam proses pegajaran dengan metode ini juga berkembang dengan baik. Kemampuan mahasiswa mengekplorasi, berbagi ide, inquiry learning terhadap keterampilan dan pengetahuan language asessemnt juga menigkat. Rekomedansi untuk peneliti berikutnya adalah PTK metode blendid cooperative e-learning sebaiknya dikembangkan secara terus-menerus dan silmultan.

  Key Words: Blended Cooperative E-learning, Implimentasi, Edmodo, Language asessment

  1. Pendahuluan Penggunaan e-learning dalam perkuliuahan ditingkat perguruan tingg, juga sudah banyak dialakukan. Namun pengembangan dan ekplorasi dalam penggunaan E-learning memaksimumkan perkulialahan masih sangat terbatas. Sebagai contoh e-learning seperti Edmodo dapat membantu tercapainya target dan tujuan perkuliahan dengan beberapa strategi penggnuaannya. Permasalahan yang dihadapi selama ini dalam pemamfaatan E- learning, adalah kurangnya keretaifitas dosen dalam mengembangkan strategi pembelajaran, kurangnya bervariasi metode pembelajaran, kurangnya interaksi anatara mahasiswa secara virtual, dan kurangnya kerjasama tim dalam menyelesaikan tugas secara online. Untuk mengatasi hal itu maka perlu ditunjang dengan proses pengajaran dan pembelajaran kreatif dan produktif. Terjadinya pembelajaran yang berkualitas, kreatif dan produktif akan terlaksana apabila ditunjang pula dengan rancangan pembelajaran yang tersistem dan inovatif agar dapat mengembangkan kompetensi matakuliah dan cara belajar mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar melalui strategi pembelajaran yang tepat.

  Untuk itu ada beberapa strategi menciptakan kondisi untuk merangsang dan meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa. Strategi itu antara lain menggunakan bahan yang dipersiapkan kepada program mandiri secara bersistem, menciptakan kondisi dan asas belajar yang diterapkan pada satuan belajar mandiri, interaksi antara pengajar dan mahasiswa melalui kegiatan kelompok kecil untuk mendiskusikan, mempertanyakan dan memecahkan masalah bersama-sama dan melaporkan. Sementara mengembangkan cara belajar secara aktif dapat dilakukan melalui metode mengajar mandiri, metode mengajar kelompok, dan metode mengajar pemecahan masalah.

  Penelitian tindkan kelas ini akan mengimlimentasikan metode pembelajaran

  

Blended Cooperative E-learning dalam mengembangkan metode pembelajaran mahasiswa

dalam sebuah mata kuliah di Jurusan bahasa Inggris di FKIP, Universitas Jambi.

2. Kajian Pustaka

2.1 E-learning

  

E-learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam

  menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dengan peserta didik sebagai pusatnya yang dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun. E-learning (elektronik learning) didefinisikan sebagai penggunaan tekhnologi internet untuk menyampaikan pembejaran. Kriteria dasar e- learning adalah: jaringan (network), penyampaian materi pelajaran ke user via computer dengan tekhnologu internet yang yang standard, dan focus pada pembelajaran yang luas.

  Dengan adanya e-learning para pelajar/mahasiswa dapat belajar kapan dan dimana saja, tanpa atau ada guru mendampingi mereka. Bahkan siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya dengan mencari referensi dan informasi dari berbagai sumber. Begitu pula, dengan e-learning yang berbasis web, guru dapat memberikan materi pelajaran yang dapat diakses oleh peserta pembelajaran setiap saat.

  Terdapat tiga fungsi e-learning terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu: (1) sebagai tambahan, yang sifatnya adalah opsional bagi peserta untuk menggunakan e-learning (2) pelengkap (complement); materi e-learning dijadikan materi pengayaan atau remedial bagi peserta pembelajaran, dan (3) pengganti (subsitusi); e-learning secara total berfungsi sebagai alternatif penyampaian pembelajaran (Muarifah, 2011).

  Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet, membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar.

  Berbagai pendapat dikemukakan untuk dapat mendefinisikan e-learning secara tepat. E-learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning. Bentuk

  

e-learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah

  dapat dikatakan sebagai situs e-learning. E-learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. E-

  

learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan

  penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar (Barbara, S., Wagner P., et al, 2008).

2.3 Konsep E-learning dengan Edmodo

  Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika dibandingkan dengan metode pengajaran modern. Sistem e-learning diharapkan bukan sekedar menggantikan tetapi diharapkan pula untuk dapat menambahkan metode dan materi pengajaran tradisional seperti diskusi dalam kelas, buku, CD-ROM dan pelatihan komputer non internet. Elemen yang terdapat dalam sistem e-learning sebagai berikut ini. 1) Soal-soal: materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan. 2) Komunitas: para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.

  3) Pengajar online: para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi. 4) Kesempatan bekerja sama: Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan

  online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

  5) Multimedia: penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar. Adapun karakteristik-karakteristik e-learning dalam proses pembelajaran sebagai berikut. 1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler. 2) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks) 3) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

  4) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. 5) Bahan yang direka dan dibina oleh pasukan pembina bahan yang professional.

  Salah satu social network yang cukup banyak memiliki fitur untuk mendukung pembelajaran e-learning adalah Edmodo. Akun Edmodo dapat diperoleh tanpa berbayar dengan alamat website Pada halaman awal Edmodo terlihat, bahwa pengguna Edmodo terbatas, yaitu guru, siswa, orang tua, dan sekolah. Edmodo mempunyai fitur-fitur Learning Management System (LMS) untuk mendukung e-learning seperti folder untuk meletakan materi pelajaran, posting pesan untuk saling bertanya jawab antara sesama anggota group belajar, penugasan, kuis dan jajak pendapat (Marfuah, 2011). Selain itu terdapat fasiltas untuk memungkinkan adanya group-group kecil untuk cooperative learning dalam Edmodo.

2.4 Blended Cooperative e-Learning (BCeL)

  Blended e-learning memiliki banyak manfaat dari segi kependidikan baik dari segi waktu, tempat dan juga dari segi. Johnson & Johnson (1998 dan 2002) dalam artikelnya menyatakan beranggapan bahwa pembelajaran yang didukung computer itu semata-mata dapat terjadi bila siswa beralih ke cooperative learning. Pendekatan untuk mengkombinasikan kegiatan tatap muka di kelas dengan kegiatan berkelompok selama proses pembelajaran dan penilaian pasangan dapat disebut sebagai pendekatan blended

  

cooperative e-learning (BCeL). Kerangka teori BCeL ini dibangun berdasarkan pandangan

dari beberapa teori yang mengkerangkai cooperative learning.

  Tipe interaksi pertama adalah dengan guru yang menjadi fasilitator active learning dan interaksi tatap muka yang terjadi pada suatu setting sosial. Akan tetapi, gurulah yang merancang dan mengelola urut-urutan pembelajaran dan menyeleksi media yang tepat sebelum berinteraksi dengan siswa. Interaksi kedua adalah dengan muatan. Interaksi ini menjembatani interaksi kognitif dengan konsep-konsep dan keterampilan yang termuat dalam modul pembelajaran. Terakhir, interaksi social dimaksudkan sebagai kemampuan pembelajar (siswa) untuk mempersepsikan diri mereka sebagau sebuah komunitas yang saling bergantung secara positif (positive interdependent, cooperation). Interaksi demikian itu dapat terjadi di keseluruhan proses pembelajaran karena mereka saling berbagi referensi dan ketika mereka mengerjakan tugas-tugas yang menuntut kerjasama. Sebagaimana diketahui, dimensi interaksi antarmanusia dalam keseluruhan proses pembelajaran sangatlah penting. Makna dan pengertian yang terbangun pada akhirnya akan muncul melalui interaksi (diskursus social). Makna ini kemudian dibagi di antara anggota-anggota kelompok yang ikut membangun pengetahuan bersama melalui tanggapan antar mereka sendiri. Ini sudah merupakan pencapaian level kognitif yang tinggi (Aviv, 2000).

  Figure 1 Metode Bleneded Cooeprative E-learning

  3. Metodologi Penelitian

  Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan (Action Research). Oleh karena penelitian ini adalah memaksimumkan dan mencari solusi dari masalah yang timbul dalam Penerapan Blended Cooperative E-learning dalam pengajaran mata kuliah language asessement . Pendekatan utama dalam penelitian tindakan kelas adalah metode kualitatif. Data kualitatif akan menemukan dan melaporkan strategi pengajaran dan pembelajaran, proses peningkatan dan tindakan yang diambil dalam mencari solusi pada penerapan

  

Blended Cooperative E-learning. Sedangkan data kuantitatif adalah sebagai data

  tambahan untuk mengkaji motivasi dan sikap mahasiswa setelah penerapan Blended Cooperative E-learning tersebut.

  4. Hasil Penelitian

  Sub pokok bahasan ini mendeskripsi data hasil penelitian yang diolah dari aktifitas pembelajaran Blended Cooperative E-Learning. Penerapan aktifitas pengajaran dan pembelajaran Blended Cooperative E-Learning yang dilaksanakan dalam 3 siklus PTK. Observasi dilakukan terhadap aktifitas mahaiswa dalam proses pengajaran dan pembelajaran melalui edmodo tersebut. Hasil PTK dilaporkan dibawah ini.

  

4.1 Pembelajaran mata kuliah Language Asessment dengan Metode Blended

Cooperative E-learning

  Pada siklus ketiga ini hampir semua mahasiswa aktif dalam memaksimumkan proses belajar mereka dengan metode blended cooperative e-learning, dan tidak menemui kendala dalam penggunaan Edmodo untuk memaksimumkan pembelajaran matakuliah Language Assessmen. Namun demikian ada beberapa fitur yang belum sempat digunakan sampai ke siklus ketiga ini. Ini dikarenakan oleh keterbatasan waktu penelitian yang sudah sampai ke pada tahap laporan. Firtur-fitur yang belum sempta digunakan adalah ‘Quizz’ dan ‘poll’. Fitur ini akan digunakan pada akhir perkuliahan nanti namun tidak dapat dilaporkan dalam laporan penelitian ini.

  Pada dasarnya penelitian PTK ini terus dilanjuktan sampai habis masa perkuliahan bulan yaitu sampai siklus ke 5 awal bulan Desember 2016. Dikarenakan laporan penelitian ini harus diselesaikan pada 30 november, maka hasil penelitian yang dilaporkan adalah hasil sampai pada tahap siklus ke tiga ini.

  Refleksi Motivasi dan Sikap Mahasiswa

  Dosen memberikan pertanyaan berkaitan dengan “apakah mahasiswa dapat mengembangkan metode blended cooperative e-learning dengan edmodo pada mata kuliah language asessment’. Dari 36 perserta kuliah yang terdaftar melalui Edmodo ini 21 diantara mereka memberikan jawaban yang pada intinya mereka dapat mengembangkan pemahaman dan keterampilan language assessment degan metode blended cooperative e-

  

learning di Edmodo. Metode pembelajaran ini dapat memberikan dorongan pada mereka

  untuk berdiskusi, menyelesaikan tugas kelompoknya, tanpa harus ketemu dan mengatur waktu. Mereka menyadarai bahawa Dosen bisa melihat siapa-siapa yang sudah menegerjakan tugas dan yang belum. Ditambah lagi dengan melihat Deadline tugas yang dicantumkan di Edmodo mapu memacu mereka menyelesaikan tugas tepat waktu.

  Dibawah ini menampilkan response merekampada evaluasi metode blended cooperative e- learning. Tanggapan mahasiswa terhadap perntanyaan berkaitan dengan sikap ‘ is Edmodo interesting and Enjoyable for cooperative learning ?’ Diperoleh sebanyak 18 response dari mahasiswa. Sebagian bersar mereka menyatakan bahawa mereka suka menggunakan Edmodo untuk meningkatkan aktifitas belajar kooperatif mereka terutama dalam matakuliah ini. Mereka juag menyatakan menggunakan Edmodo lebih relax, tiada beban, enjoayable dan lebih menarik minat belajar mereka ketimbang hanya pertemuan tatap muka saja. Sebagian mereka memberikan alasan karena, kapan mereka punya waktu mereka bisa melihat berdiskusi, melihat respons teman-temannya dan tugas-tugas apa saja yang perlu dikerjakan, dan melihat respons dan materi yang diberikan oleh dosen. Namun ada juga yang mengatakan bahawa Edmodo kurang bagus dan kurang leluasa untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok secara kooperatif. Berikut ini adalah beberapa reponse dari mahasiswa berkaitan sikap dari peserta kuliah yang diposting melalui Edmodo: Mahasiswa juga menanggapi positif tentang ‘bagaimana edmodo dapat memberikan keuntungan atau membantu’ kelompoknya untuk menyelesaikan tigas kelompok mereka. Edmodo dapat memfasilitasi mereka untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya, memposting dan bisa dilihat dan direspon kapan saja dan dimana saja oleh anggota kelompoknya. Diskusi juga tidak terbatas dengan ruang dan waktu, mereka bisa menanggapi atau mengemukakan ide pada saat ide itu muncul. Keuntungan lain juga. Mereka bisa merevisi hasil perkerjaan mereka secara online. Dibawah ini adalah sampel dari tanggapan mahaiswa.

  Mahasiswa juga memberi respons terhadap bagaimana E-learning dangan Edmodo memberikan kemudahan bagi mereka dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas secara cooperative dan collaborative. Meraka tidak hanya bisa berdiskusi bersama anggota group saja, tapi juga bisa mempelajari dan menanggapi posting dari group lain. Lintasan diskusi bisa semakin terfokus dan melintasi antara kelompok dan anggota. Mereka juga bisa berbagi ide, berbagi file dan berbagi rujukan.referensi dengan edmodo, hingga membuat cooperative learning bisa tarsus-menrus terjadi tanpa ada jeda sampai pada pertemuan perkuliahan berikutnya. Target dan tujuan pembelajaran pun bisa tercapai dengan baik.

  Tanggapan lain dari mahasiswa dalam menggunakan mengoptimal pembelajaran dengan metode blended cooperative e-learning dengan Edmodo dalam matakuliah language asessemen secara keseluruhan adalah baik. Sebagian besar mereka mengatakan menggunakan Edmodo memberikan keuntungan tersendiri dalam aktifitas belajar dan mengrjakan tugas mereka. Beberapa tanggapan dari mereaka mengungkapkan bahawa, kalau mereka absent masuk kelas, mereka masih tetap bisa berdiskusi dan berpartisipasi dalam berdiskusi dalam kelompoknya. Sebagian mereka menanggapi dengan senada, mereka bisa memilih waktu dan tempat yang tepat untuk mengikuti kelanjutan tugas kelompok dan mengerjakan bagian mereka.

  Sebagian mereka juga menyatakan penggunaan Edmodo mudah dan menarik, bahkan ada beberapa mahasiswa mennyatakan, perkuliahan melalui Edmodo lebih efektif baik dari segi waktu dan biaya. Berikut ini adalah tanggapan secara umum mhasiswa peserta perkuliahan.

4. Pembahasan

  Penggunaan web/internet dalam dunia pendidikan yang banyak digunakan diperguruan tinggi adalah e-learning. Beberapa perguruan tinggi menggunakan e-learning sebagai pelengkap atau pengganti tatap muka. Kelas virtual adalah inti dari atau untuk terselenggaranya aktivitas dalam e-learning. Salah satu keuntungan kelas virtual yaitu komunikasi dalam kelas virtual ini menutupi kelemahan komunikasi yang dilakukan secara riil, diantaranya adalah pelajar yang pemalu dan tidak berpartisipasi di dalam kelas riil dapat berkomunikasi dengan guru dan teman-temanya dan dosennya pada kelas virtual.

  Namun pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran blended cooperative e-learning jarang dilakukan. Pembelajaran dengan Blended Cooperative e- Learning merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta 4-5 mahasiswa perkelompok, sedangkan jumlah peserta kelas sebanyak 35 orang. Gagasannya adalah untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Ciri-ciri pembelajaran dengan konsep blended Cooperative e-Learning adalah: a) menggunakan perangkat computer atau laptop (IT) dalam pembelajaran, (b) menggunakan salah satu web e-learning sebagai wadah tempat mahaiswa berdiskusi dan berkerja sama,(c) mengoptimalkan model pembelajaran bekerja sama mahasiswa diluar jam kuliah (outdoor) dengan memafaatkan IT, (d). memperdalam dan menuntaskan materi ajar yang tidak selesai secara tatap muka; (e) kelompok terdiri dari mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; (f) Anggota kelompok- mahasiswa terdiri dari heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin.

  Sedangkan mamfaat pembelajaran dengan metode blended Cooperative E-Learning adalah: (a) mahasiswa yang diajari dengan dan dalam struktur-truktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi; (b) mahasiswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap yang lebih baik; (c) mahasiswa memiliki motivasi yang lebih besar untuk belajar; dan (d) mahaiswa akan memeiliki keterampilan dan penegathuan penggunaan IT dalam belajar, diskusi dan kerja kelompok yang semakin tinggi.

  Mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan blended cooperative e-learning dengan Edmodo, hal ini terlihat dari jumlah peserta belajar yang tergabung dalam group, mengumpulkan tugas kelompok dan individu, berdiskusi dan berkerja kelpmpok dengan onlone . Mahasiswa juga dapat berpartisipasi dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh dosen. Dari persepsi mahasiswa tentang aspek teknis Edmodo terungkap bahwa sebagai besar pernyataan positif tentang penggunaan Edmodo untuk blended cooperative e- learning pada sebuah perkuliahan. Sementara itu persepsi mahasiswa tentang fitur-fitur Edmodo dan mendukung metode blended cooperative e-learning, mereka menyatakan bisa dan suka menggunakannya walaupun secara fitur-fitur tersebut tidak digunakan dalam perkuliahan.

  Peggunaan Edmodo dalam penerapan metode blended cooperative e-learning pada matakuliah language assessment mampu memaksimumkan aktifitas belajar mahasiswa. Menurut pengalaman saya sebagai Dosen dan peneliti, dengan penggunaan Edmodo untuk metode blended cooperative e-learning dapt mengotimalkan diskusi dan berkerja kelompok diluar kelas. Ini dikerenakan pembelajaran dengan penggunaan Edmodo pada metode blended cooperative e-learning , mahasiswa digalakkan untuk belajar mandiri, inquiry learning, active learning dan eksplorative learning.

  Kesimpulan

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 6 bulan, yang terdiri dari 1.5 bulan masa persiapan, 3 bulan masa implimentasi penelitian (pengambilan data) dan 1.5 bulan lagi adalah masa pelaporan hasil penelitian. Secara keseluruhaan PTK yang bertujuan mengotipmalkan blended cooperative e-learning dengan Edmodo dalam pengajaran mata kuliah Language Assessment telah berhasil dilaksanakan. Dosen dapat meningkatkan aktifitas dan kretaifitas dalam Pengajaran mata kuliah Language Assessment dengan metode blended cooperative e-learning, memandu dan mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam berdiskusi dan berkerjasama, meningkatkan sikap dan motivasi meraka dalam proses belajra dna mengajar. Tugas-tugas kelompok mahasiswa yang tidak dapat diselesaikan dengan face to face class dilanjutkan dan dituntaskan melalui diskusi dan kerja kelompok secara online , sehingga mahasiswa dapat saling berbagi , mempelajari dan mengekplorasi pembelajaran mereka dengan metode ini. Tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen berhasil dilengkapi oleh mahasiswa dalam setiap tahap perkuliahan. Dari hasil pengamatan dan tanggapan mahasiswa, mahasiswa sangat termotivasi dalam mengikuti perkulihan dengan menggunakan blended cooperative e-learning melalui Edmodo. Mahasiswa juga mengatakan mereka suka menggunakan Edmodo dalam kerja kelompok, karna dapat bertanya kepada dosen darimana saja dan kapan saja. Singkatnya mahasiswa bersikap amat positif terhadap pengembangan dan peggunaan metode pengajaran dan pembelajaran blended cooperatinve e-learning untuk memaksimumkan aktifitas kerja keompok, dan mengembangkan sikap dan motivasi mereka dalam bekerja sama.

DAFTAR PUSTAKA

  X Witherspoon. A. (2011). Edmodo...A learning Management System. Available: http://

  www.plugintotechnology.com/2011/01/edmodoa-learning-management system.html Association. A.L. (2011). Best websites for teaching and learning. Available: http:// www.ala.org/aasl/guidelinesandstandards/bestlist/bestwebsites Rosenberg. M (2001). E-Learning: Strategies for Delivering Knowledge in the Digital Age: New York: McGraw-Hil, 2001. Muarifah. S. (2008). Peran E-Learning dalam Pembelajaran. Available: http://wwwe- learningtp0406.blogspot.com/2008/05/peran-e-learning-dalam-pembelajaran.html Marfuah. M.T (2011). Edmodo: Social Network Berbasis Sekolah. Available: http:// p4tkmatematika.org/2011/12/edmodo-social-network-berbasis-sekolah/ Lewis, Diane E. 2002. “A Departure from Training by the Book, More Companies Seeing

  Benefits of E-Learning”, The Boston Globe, Globe Staff, 5/26/02 (sumber Internet: http://bostonworks.boston.com/globe/articles/052602/elearn.html) Miller, M.J. (2005). Usability in E-learning. Retrieved 11/07/2014, from www.learningcircuits.org/2005/miller.htm Seok, S. (November 2008). Teaching Aspect on e-learning. International journal on e-

  learning. Diambil pada tanggal 15 November 2014 dari: http://proquest.umi.com/

  pqdweb? index=5&did=1580113181&SrchMode=1&sid=3&Fmt=6&VInst=PROD&VType =PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1228463254&clientId=68516

  Barbara, S., Wagner P., at all (2008). Vienna E-Lecturing (VEL): learning how to learn selft-regulated in an internet-based blanded learning setting. International journal on e-learning. (Online) Tersedia: http://proquest.umi.com/pqdweb? index=9&did=1580113171&SrchMode= 1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1228466890&clientId=68516 (8 November 2014)

  Kemmis, Stephen and McTaggart, Robin (1988) The Action Research planner, 3rd Edition, Deakin University, Geelong. Hadiyanto & Amirul Mukminin.(2013).Teaching in a Digital Era: English Lecturers’

  Readiness toward the Internet Use in Teaching and Learning at Selected Higher Education Institutions in Indonesia. Asia-Pacific Collaborative Education Journal: Vol. 9, No. 2, pp. 113-124

  Johnson, D., & Johnson, R. (1992). Positive interdependency: Key to effective cooperation. In R. Hertz-Lazarowitz & N. Miller (Eds.), Interaction in cooperative groups: The theoretical anatomy of group learning (pp. 174–199). Cambridge: Cambridge University Press.

  Barbara, S., Wagner P., at all (2008). Vienna E-Lecturing (VEL): learning how tolearn selft-regulated in an internet-based blanded learning setting. 14 International

  journal on e-learning. (Online) Tersedia: http://proquest.umi.com/pqdweb?

  index=9&did=1580113171&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType =PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1228466890&clientId=68516. (8 Juni 2016).

  Slavin. 2009.Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

  

Rizka Dhini Kurnia, dkk, Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning

dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa dan Peningkatan Mutu Lulusan Alumni, Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol 6, No. 1, 2014.