ANALISIS PERBEDAAN PERTUMBUHAN DANA ZAKAT DI DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010

  ANALISIS PERBEDAAN PERTUMBUHAN DANA ZAKAT DI DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010 SKRIPSI S-1 PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM DEPARTEMEN EKONOMI SYARIAH DIAJUKAN OLEH : ADITYA YUDHA LISANTO NIM. 041211432057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr. Wb

  Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

  rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Allah SWT memberikan penulis kemudahan dan kelancaran dalam menulis laporan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa disampaikan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya serta seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.

  Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari proses awal hingga skripsi yang berjudul

  ANALISIS PERBEDAAN PERTUMBUHAN DANA ZAKAT DI DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010 dapat terselesaikan dengan

  lancar dan baik. Kami berharap hasil penelitian ini dapat membantu serta menjadi solusi agar perbankan syariah lebih memperhatikan tata kelola syariah dengan baik sehingga aspek kepatuhan syariah dapat terjamin dan terciptanya kemaslahatan umat khususnya dalam perekonomian di Indonesia.

  Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan moril maupun materiil serta dari berbagai pihak yang telah memberikan support serta doanya yang selalu mengiringi setiap langkah penulis, hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  v ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ibunda dan Ayahanda tercinta penulis, Ibu Hj. Dra. Boedja Soelistyowati dan Bapak Drs. Ony Susanto atas segenap doa, kasih sayang serta jerih payah yang telah diberikan dalam membesarkan dan mendidik penulis

  2. Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

3. Prof. Dr. H. Muslich Anshori, SE., M.Sc., Ak., Selaku Dekan Fakultas

  Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya periode 2010-2015

  4. Dr. Raditya Sukmana, SE., M.A., selaku Ketua Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

  5. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono, SE., M.Si., Selaku Ketua Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga periode 20

  6. Drs. Ec. H. Suherman Rosyidi,Gdip,M.Com., Selaku Ketua Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga periode

  7. Bapak Noven Suprayogi, S.E., M.Si., Ak., selaku ketua Progam Studi S1 Ekonomi Syariah, Departemen Ekonomi Islam, Universitas Airlangga.

  8. Drs. R. M. Qudsi Fauzi, M.M. selaku dosen pembimbing penulis yang senantiasa meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Irham Zaki, S.Ag., M.EI., selaku dosen wali penulis yang telah banyak memberi masukan dan saran akademik kepada penulis.

  vi ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  10. Seluruh tim penguji proposal, tim penguji skripsi (Ibu Dr. Ririn Tri Ratnasari, SE., M.Si., Ibu Dr. Sri Herianingrum, SE., M.Si., Bapak Drs.

  Ec. H. Karjadi Mintaroem,MS. dan Dr. Raditya Sukmana, SE., MA.) serta Dosen Departemen Ekonomi Syariah, terima kasih telah memberikan ilmu yang berguna dan bermanfaat bagi penulis. Semoga menjadi Amal Jariyah.

  11. Adik penulis, Handika Arisandi Susanto yang selalu mendoakan penulis agar dimudahkan dalam penyusunan skripsi ini.

  12. Sahabat-sahabat penulis satu bimbingan, Friska Mega, Baiatus Subhadiyah, dan Sayyidah Fitriah yang selalu berbagi waktu.

  13. Juli Indra Wahyudi, Doddy Koesnadhi, Fachmi Setyawan, selaku teman penulis yang memberikan dukungan kepada penulis. Kalian yang terbaik.

  14. Seluruh kawanku mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2012, terima kasih atas kebersamaan 4 tahun ini, semoga senantiasa terjalin tali silaturrahim.

  15. Kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menempuh pendidikan di Universitas Airlangga.

  Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu Ekonomi Syariah di Tanah Air.

  Surabaya, ………………… Penulis

  Aditya Yudha Lisanto NIM. 041211432057

  vii ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA

  PROGRAM STUDI: EKONOMI ISLAM DAFTAR NO : ……………………

ABSTRAK

SKRIPSI SARJANA EKONOMI ISLAM

  NAMA : ADITYA YUDHA LISANTO NIM : 041211432057 TAHUN PENYUSUNAN : 2016

  JUDUL: ANALISIS PERBEDAAN PERTUMBUHAN DANA ZAKAT DI DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NO 3 TAHUN 2010

  ISI:

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pertumbuhan dana zakat di daerah sebelum dan sesudah diberlakukan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 Kota Mojokerto. Pertumbuhan dana zakat adalah tingkat kenaikan atau penurunan penerimaan dana zakat dalam suatu periode. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi data dan wawancara kepada informan. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis difference in difference pada laporan tahunan penerimaan dana zakat oleh Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Mojokerto.

  Hasil penelitian ini berdasarkan uji normalitas data terdistribusi secara normal dan uji hipotesis paired sample t test menunjukkan pertumbuhan dana zakat pada periode penelitian tidak signifikan. Namun, rata-rata mengalami kenaikan pertumbuhan yang cukup besar pada setiap periode pengamatan.

  Kata kunci: Pertumbuhan Dana Zakat, Peraturan Daerah, Pengelolaan Zakat Daerah, dan Otonomi Zakat

viii

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

MINISTRY OF HIGHER EDUCATION RESEARCH AND TECHNOLOGY

  

FACULTY OF ECONOMIC AND BUSINESS UNIVERSITY AIRLANGGA

STUDY: ISLAMIC ECONOMY SIGN NO: ........................ ABSTRACT

GRADUATE THESIS ISLAMIC ECONOMY

  NAME : ADITYA YUDHA LISANTO NIM : 041211432057 PREPARATION OF YEAR : 2016

  TITLE: ANALYSIS OF ZAKAT GROWTH FUND DIFFERENCE IN THE AREA BEFORE AND AFTER THE REGULATION OF MOJOKERTO CITY

  IMPOSED NUMBER 3 IN 2010 CONTENTS:

  This study aimed to analyze the differences in the growth of charity funds in the area before and after the enforced Regional Regulation No. 3 of 2010 Mojokerto. Growth of zakat is the rate of increase or decrease in receipt of zakat in a period. The method used is quantitative approach using data collection was done with documentation of data and interviews with informants. The analysis technique used is the technique of analysis of the difference in difference in the annual report the receipt of funds by Amil Zakat alms Regions (Bazda) Mojokerto.

  The results of this study based on the normality test is normally distributed data and hypothesis test paired sample t test showed growth of zakat funds in the study period was not significant. However, the average increase considerable growth in each observation period.

  Keywords: Growth Zakat Fund, Regional Regulation, Zakat Management Regions and Autonomous Zakat ix

  

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ﻭ ﺍﻱﺝﻭﻝﻭﻥﻙﺕﻝﺍﻭ ﺙﺡﺏﻝﺍ ﺓﺭﺍﺯﻭ ﻡﻱﻝﻉﺕﻝﺍ ﻯﻝﻉ.ﺍ ﻝﺍﻡﻉ لأاو ﺩﺍﺹﺕﻕلاا ةﻱﻝﻙ ﺍﺝﻥ ﻱﻑ

  لارﻱﺍ ﺓﻉﻡﺍﺝ ﻱﻡ.ﺱلإﺍ ﺩﺍﺹﺕﻕلاﺍ :ﺓﺱﺍﺭﺩ

  ................................. : ﺓﻡ ﺉﺍﻕ ﻡﻕﺭ ﺹﺥﻝﻡ ﻱﻡلاسلإﺍ ﺩﺍﺹﺕﻕلاﺍ ﺱﻭﻱﺭﻭﻝﺍﻙﺏ ﺓﺡﻭﺭﻁﺃ ﺕﻥﺱﻝ ﺍﻩﺩﻱ ﺍﻱﺕﻱﺩﺍ : ﻡﺱﺍ ﻡﺱﺇ

  • :ﺏﻝﺍﻁﻝﺍ ﺓﺭﻡﻥ ٢ ٠ ١ ٦ :ﺭﻱﺽﺡﺕﻝ ﺍ ﻥﻡ ﺕﺍﻭﻥﺱ : ﻥﺍﻭﻥﻉ ﻡﻕﺭ ﺓﺽﻭﺭﻑﻡﻝﺍ ﺓﻥﻱﺩﻡ ﻡﻱﻅﻥﺕ ﺩﻉﺏﻭ ﻝﺏﻕ ﺓﻕﻁﻥﻡﻝﺍ ﻱﻑ ﺓﺍﻙﺯﻝﺍ ﻕﻭﺩﻥﺹ ﻭﻡﻥﻝﺍ ﻕﺭﻑﻝ ﺍ ﻝﻱﻝﺡﺕ :ﻥﺍﻭﻥﻉﻝﺍ ﻡﺍﻉﻝ :ﺕﺍﻱﻭﺕﺡﻡﻝﺍ ﺩﻉﺏﻭ ﻝﺏﻕ ﺓﻕﻁﻥﻡﻝﺍ ﻱﻑ ﺓﻱﺭﻱﺥﻝﺍ ﻕﻱﺩﺍﻥﺹﻝﺍ ﻭﻡﻥ ﻱﻑ ﺕﺍﻑلاتﺥلاﺍ ﻝﻱﻝﺡﺕ ﻯﻝﺇ ﺓﺱﺍﺭﺩﻝﺍ ﻩﺫﻩ ﺕﻑﺩﻩ

  

ﺓﺍﻙﺯﻝﺍ ملاتﺱﺍ ﻱﻑ ﺹﻕﻥﻝﺍ ﻭﺃ ﺓﺩﺍﻱﺯﻝﺍ ﻝﺩﻉﻡ ﻭﻩ ﺓﺍﻙﺯﻝﺍ ﻭﻡﻥ . ﺓﻥﺱﻝ ﻡﻕﺭ ﻱﺭﺱﻕﻝﺍ ﻱﻡﻱﻝﻕلإﺍ ﻡﻱﻅﻥﺕ

ﻕﻱﺙﻭﺕ ﻉﻡ ﺕﺍﻥﺍﻱﺏﻝﺍ ﻉﻡﺝ ﻡﺍﺩﺥﺕﺱﺍﺏ ﻱﻡﻙﻝﺍ ﺝﻩﻥﻝﺍ ﻡﺕ ﺩﻕﻭ ﺓﻡ ﺩﺥﺕﺱﻡﻝﺍ ﺓﻕﻱﺭﻁﻝﺍﻭ .ﺓﺭﺕﻑﻝ ﺍ ﻱﻑ

.ﻕﺭﻑﻝ ﺍ ﻱﻑ ﻕﺭﻑﻝ ﺍ ﻝﻱﻝﺡﺕ ﺓﻱﻥﻕﺕ ﻱﻩ ﺓﻡ ﺩﺥﺕﺱﻡﻝﺍ ﻝﻱﻝﺡﺕﻝﺍ ﺓﻱﻥﻕﺕ .ﻥﻱﺭﺏﺥﻡﻝﺍ ﻉﻡ تلابﺍﻕﻡﻝﺍﻭ ﺕﺍﻥﺍﻱﺏﻝﺍ

ﺭﺍﺏﺕﺥﺍ ﺭﻩﻅﺃﻭ ،ﺕﺍﻥﺍﻱﺏﻝﺍ ﻉﻱﺯﻭﺕ ﻡﺕﻱ ﺓﺩﺍﻉ ﺓﻱﻉﻱﺏﻁﻝﺍ ﺓﺍﻱﺡﻝﺍ ﺭﺍﺏ ﺕﺥﺍ ﻯﻝﺇ ﺍﺩﺍﻥﺕﺱﺍ ﺓﺱﺍﺭﺩﻝﺍ ﻩﺫﻩ ﺝﺉﺍﺕﻥ

  

،ﻙﻝﺫ ﻉﻡﻭ .ﺓﻝلاﺩ ﺕﺍﺫ ﺕﺱﻱﻝ ﺓﺱﺍﺭﺩﻝﺍ ﺓﺭﺕﻑ ﻱﻑ ﺓﺍﻙﺯﻝﺍ ﻝﺍﻭﻡﺃ ﻭﻡﻥ ﺭﺍﺏﺕﺥﺍ ﺭ ﺓﻥﻱﻉ ﻥﺭﺕﻕﻱ ﺓﻱﺽﺭﻑ

.ﺓﺏﻕﺍﺭﻡﻝﺍ ﺓﺭﺕﻑ ﻝﻙ ﻱﻑ ﺭﻱﺏﻙ ﻭﻡﻥ ﻱﻩ ﺓﺩﺍﻱﺯﻝﺍ ﻝﺩﻉﻡ ﻥﺇﻑ ﺓﺍﻙﺯﻝﺍ ﺓﺭﺍﺩﺇﻭ ﻡﻙﺡﻝﺍ ﺓﻱﺕﺍﺫ ﻕﻁﺍﻥﻡﻝﺍﻭ ،ﺓﻱﻡﻱﻝﻕلإﺍ ﻡﻱﻅﻥﺕ ،ﺓﺍﻙﺯﻝﺍ ﻕﻭﺩﻥﺹ ﻭﻡﻥﻝﺍ :ﺙﺡﺏﻝﺍ ﺕﺍﻡﻝﻙ

ﻱﻑ ﻡﻙﺡﻝﺍ ﺓﻱﻝﻡﻉ ،ﺓﻱﻡلاسلإﺍ ﺓﻉﻱﺭﺵﻝﻝ ءﺍﻥﻡﺃ ﺱﻝﺝﻡﻭ ﺕﺍﻙﺭﺵﻝﺍ ﺓﻡ ﻙﻭﺡ :ﺓﻱﺱﻱﺉﺭﻝﺍ ﺕﺍﻡﻝﻙﻝﺍ

  ﺓﻱﻡلاسلإﺍ ﺓﻉﻱﺭﺵﻝﺍﺏ ﻡﺍﺯﺕﻝلاﺍﻭ ﺓﻱﻡلاسلإﺍ ﺓﻉﻱﺭﺵﻝﺍ

x ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab- Latin. Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri P&K RI no. 158/1987 dan No.

  0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

1. Konsonan Tunggal

  No. Arab Latin Keterangan 1 - Tidak dilambangkan 2 B

  • - 3

  T -

  4

  

  ṡ s (dengan titik di atasnya) 5 J - 6 ḥ h (dengan titik di bawahnya) 7 Kh - 8 D - 9 Ż z (dengan titik di atasnya)

  10 R -

  xi

  ڒ

  Z -

  12

  

  S -

  13

  

  Sy - 14 ṡ s (dengan titik di atasnya) 15 ḍ d (dengan titik di bawahnya)

  

  11

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  16 ṭ t (dengan titik di bawahnya) 17 ẓ z (dengan titik di bawahnya) 18 ’ koma terbalik terletak di atas

  • 19 G - 20 F - 21 Q

  22 K -

  23 L -

  

  • 24 M

  

  25

  • N - 26 W -

  ﻩ ﻫ

  27 / H

  ء

  28 ‘ Apostrof

  • 29 Y

  Konsonan Rangkap 2.

  Konsonan rangkap, termasuk tanda syiddah ( ) ditulis rangkap. Contoh: ﻩﻥ ﺍ ditulis innahu

  Tā’marbūtah di akhir kata 3.

  1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

  Contoh: ﺓﻍ ﺍﻡﺝ ditulis jamā’ah

  ﺓﺏﺕﻙﻡ ditulis maktabah xii ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2. Bila dihidupkan ditulis t Contoh: ﺓﻉﻡ ﺍﺝﻝﺍ ﺏﺏﺕﻙﻡ ditulis maktabatu’l-jāmi’ah

  Vokal Panjang 4.

  Fathah (baris di atas) di tulis ā, kasrah (baris di bawah) di tulis ī, serta dammah (baris di depan) ditulis dengan ū. Misalnya; ditulis an-nās, ﺱﺍﻥﻝﺍ ﻡﻱﺡﺭﻝﺍ ditulis ar-rahīm, ﻥﻭﻡﻝﺱﻡﻝﺍ ditulis al-muslimūn.

  Vokal pendek yang berurutan dipisahkan dengan tanda pisah (-) 5.

  ﺭﻱﻕءﻱﺵ ditulis syai-in qadīr Kata Sandang Alif+Lam 6.

  Bila Alif + lam diikuti oleh huruf-huruf qamariyah, yang terkumpul dalam kata ﻩﻡﻕﻉ ﻑﺥ ﻭ ﻙﺝﺡ ﻱﻍﺏﺍ (alif, b, g, y, h, j, k, w, kh, f, ’, q, m, t) ditulis ditulis al, misalnya;

  ﻥﻭﻡﻝﺱﻡﻝﺍ ditulis al-muslimūn. Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah (huruf

  hijaiyah selain huruf qamariyah), huruf lam diganti dengan huruf yang mengikutinya, misalnya; ﻥﻡﺡﺭ ﻝﺍ ditulis ar-rahmān.

  Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat, misalnya: 7.

  Penghubung antar kata menggunakan tanda petik (’), sedangkan penghubung dalam satu kata menggunakan tanda pisah (-).

  ﻡﻱﺡ ﺭﻝ ﺍ ﻥﻡﺡ ﺭﻝ ﺍ . ﺍ ﻡﺱﺏ dibaca bismi’l-Lāhi’r-rahmāni’r-rahīm xiii

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN . .............................................................................. ii PERNYATAAN ORISNALITAS SKRIPSI ...................................................... iii DECLARATION . .............................................................................................. iv KATA PENGANTAR ....................................................................................... v ABSTRAKSI ...................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix ABSTRAKSI BAHASA ARAB ....................................................................... x PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ............................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

  1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

  1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 13

  1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 13

  1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 13

  1.5. Sistematika Penulisan ........................................................................ 14

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 16

  2.1. Landasan Teori .................................................................................. 16

  2.1.1. Konsep Dasar Ekonomi Islam ............................................................ 16

  2.1.2. Definisi Zakat ..................................................................................... 19

  2.1.2.1. Hukum Zakat ...................................................................................... 27

  2.1.2.2. Prinsip dan Tujuan Zakat .................................................................... 29

  2.1.2.3. Hikmah dan Manfaat Zakat ................................................................ 31

  2.1.3. Penyaluran Zakat ................................................................................ 35

  2.1.3.1. Pos-Pos Penyaluran Zakat .................................................................. 35

  2.1.4. Pengaruh Zakat Terhadap Perekonomian .......................................... 38

  2.1.5. Undang-Undang tentang Pengeloaan Zakat ....................................... 39

  2.1.5.1. Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Zakat di Daerah .................... 40

  2.1.5.2. Peraturan Daerah No 3 Tahun 2010 Kota Mojokerto ......................... 41

  2.1.6. Organisasi Pengelola Zakat Menurut Undang-Undang ...................... 42

  2.1.6.1. Badan Amil Zakat ( BAZ ) ................................................................. 43

  2.1.6.2. Lembaga Amil Zakat (LAZ)............................................................... 45

  2.1.7. Dana Zakat ......................................................................................... 46

  2.1.8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dana Zakat .......... 47

  2.2. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 48

  2.3. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 49

  2.4. Model Analisis .................................................................................... 49

  2.5. Kerangka Berpikir ............................................................................. 51

  BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 52

  xiv

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3.1. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 52

  3.2. Identifikasi Variabel .......................................................................... 53

  3.3. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 54

  3.3.1. Pertumbuhan Dana Zakat Sebelum dan Sesudah Adanya Perda ........ 54

  3.4. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 55

  3.5. Populasi dan Sampel ........................................................................... 55

  3.6. Prosedur Penentuan Sampel ............................................................... 56

  3.7. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 57

  3.8. Teknik Analisis Data .......................................................................... 57

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 62

  4.1 Gambaran Umum Subyek dan Obyek Penelitian ............................... 62

  4.2 Analisis Hasil Penelitian dan Pembuktian Hipotesis ......................... 64

  4.2.1 Analisis Pertama Data Penelitian ...................................................... 64

  4.2.2 Statistik Deskriptif Terhadap Pertumbuhan Dana Zakat ................... 64

  4.3 Analisis Hasil Penelitian ..................................................................... 67

  4.3.1 Uji Normalitas ................................................................................... 67

  4.3.2 Uji Hipotesis ...................................................................................... 69

  4.3.2.1 Analisis Hipotesis Average Zakat Growth ........................................ 69

  4.4 Pembahasan ....................................................................................... 70

  BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 80

  5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 80

  5.2 Saran .................................................................................................. 81 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 82 LAMPIRAN ........................................................................................................ 85

  xv

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Muzakki dari tahun 2010-2015 ................... 6Tabel 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dana Zakat ...... 45Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 46Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Muzakki dari tahun 2003-2015 .................. 63Tabel 4.2 Pertumbuhan Dana Zakat dari Tahun 2005-2016 ........................... 65Tabel 4.3 Perbandingan Pertumbuhan Dana Zakat ......................................... 66Tabel 4.4 Uji Normalitas Kogolov-Smirnov ................................................... 68Tabel 4.5 Simple Paired T Test ....................................................................... 69

  Tabel 4.6.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningktan ............................. 71

Tabel 4.7 Perbedaan Pengeloaan Dana Zakat ................................................. 73Tabel 4.8 Perbandingan Average Zakat Growth ............................................. 77

  xvi

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Muzakki ……………………………………….. 7Gambar 2.1 Model Analisis ............................................................................. 50Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 51Gambar 4.1 Pertumbuhan Dana Zakat ............................................................ 76

  xvii ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zakat, jika di tinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar

  (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Adapun dari segi istilah fiqih zakat merupakan sejumlah harta tertentu diwajibkan Allah SWT diserahkan kepada orang-orang yang berhak (Al-Wahidi, Fiqh al-Zakat, I/36). Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan ibadah wajib dalam ayat suci Al-Qur’an, Allah SWT menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan shalat.

  wa-aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata wairka'uu ma'a alrraaki'iina

  Artinya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku (Q.S Al- Baqarah ayat 43) (Kementrian Agama RI, 2014:5) Kata Zakat dalam bentuk ma’rifah disebut tiga puluh kali di dalam Al-Qur’an, di antaranya dua puluh tujuh kali disebutkan dalam satu ayat bersama shalat, dan hanya satu kali disebutkan dalam konteks yang sama dengan sholat tetapi tidak di dalam satu ayat, yaitu pada surat Al-Mu’minun ayat dua dan empat. (Qardhawi, 1999:39) Zakat, sekalipun dibahas dalam pokok bahasan ‘ibadah’ karena dipandang bagian yang tidak terpisahkan dari sholat, tetapi zakat juga merupakan bagian sistem sosial ekonomi Islam, dan oleh karena itu dibahas dalam buku-buku tentang strategi dan hukum ekonomi Islam (Qardhawi, 1999:3). Qardhawi (1999:8)

  1 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  menjelaskan hukum zakat adalah fardhu ain bagi setiap Muslim yang hartanya telah mencapai nisab, nisab adalah jumlah minimum harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Menurut bahasa, nisab mengandung makna nishabul mal yaitu suatu takaran yang telah mencapai guna wajib zakat. Jika suatu harta telah mencapai

  nisab, maka harta tersebut wajib dibayarkan zakatnya.

  Ada beberapa urgensi dan hikmah dari menunaikan zakat seperti yang diuraikan oleh (Hafidhuddin, 2002 : 8), hikmah zakat diantaranya adalah :

  1. Sebagai bentuk perwujudan dari syukur nikmat, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir, egoistik, materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki.

  2. Menolong, membantu, dan membina mustahiq terutama fakir miskin ke arah kehidupan lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki yang mungkin timbul di kalangan mereka terhadap orang kaya.

  3. Zakat merupakan perwujudan kecintaan dan kasih sayang kepada sesama umat yang membutuhkan. Kepedulian muzakki akan menghilangkan rasa dengki dan iri hati dari kalangan mustahik.

  4. Sebagai salah satu sarana untuk membantu mencegah terjadi dan merebaknya kejahatan, pencurian, perampokan, dan sebagainya.

  5. Harta yang dikeluarkan zakatnya akan berkembang dan memberikan keberkahan kepada pemiliknya.

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  6. Zakat dapat menjadi salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang harus dimiliki oleh umat Islam seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi, sakaligus sebagai sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia.

  7. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar. Zakat bukanlah untuk membersihkan harta yang kotor, melainkan membersihkan harta yang di dapat dengan cara yang bersih dan benar, dari harta orang lain.

  8. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Zakat yang dikelola dengan baik memungkinkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan, economic with equity.

  9. Zakat sesungguhnya mendorong kaum Muslimin untuk memiliki etos kerja dan usaha yang tinggi sehingga memiliki harta kekayaan, yang di samping dapat memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya juga bermanfaat bagi orang lain.

  Banyaknya urgensi dan hikmah dari menunaikan zakat; oleh sebab itu khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu Anhu sampai memerangi orang yang tidak membayar zakat padahal orang itu mampu untuk membayar zakatnya; sementara itu bagi orang yang enggan untuk membayar zakat harta bendanya akan menjadi azab di akhirat kelak. Sesuai dengan firman Allah SWT pada Surah At- Taubah ayat 34 dan ayat 35.

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA yaa ayyuhaa alladziina aamanuu inna katsiiran mina al-ahbaari waalrruhbaani laya/kuluuna amwaala alnnaasi bialbaathili wayashudduuna 'an sabiili allaahi waalladziina yaknizuuna aldzdzahaba waalfidhdhata walaa yunfiquunahaa fii sabiili allaahi fabasysyirhum bi'adzaabin aliimin

  Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (Q.S At-Taubah ayat 34) (Kementrian Agama RI, 2014:132)

  yawma yuhmaa 'alayhaa fii naari jahannama fatukwaa bihaa jibaahuhum wajunuubuhum wazhuhuuruhum haadzaa maa kanaztum li-anfusikum fadzuuquu maa kuntum taknizuuna

  Artinya : pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (Q.S At-Taubah ayat 34) (Kementrian Agama RI, 2014:132)

  Di Indonesia, saat ini pengelolaan zakat telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 yang merupakan amandemen dari Undang-Undang Nomor

  38 Tahun 1999; akan tetapi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 belum secara

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  jelas mengatur tentang pengelolaan zakat di daerah masing-masing. Pada enam tahun sebelumnya telah di keluarkanlah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang merupakan amandemen Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang kebijakan otonomi daerah.

  Pengertian otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 8 yakni: “Otonomi Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang- undangan”. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah telah memberikan peluang kepada Pemerintah Daerah untuk lebih mengatur dan mengurus sendiri zakat di daerah masing-masing dengan harapan dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat melalui sektor zakat.

  Peraturan Pemerintah Daerah yang merupakan respon terhadap Undang- Undang Nomor 38 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang sudah di amandemen adalah Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2003 tentang Zakat, Infaq dan Shodaqoh sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 3 Tahun 2010 tentang pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh. Pemerintah Daerah juga membentuk Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto sebagai lembaga atau badan yang berwenang dalam mengelola zakat. Sebagai pihak yang berwenang dalam pengelolaan zakat infaq dan

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  shadaqah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 pada Bab 3 pasal 4 ayat 1 sebagaimana berikut : “Pengelolaan Zakat Infaq dan Shadaqah dilakukan oleh sebuah Badan yang disebut Badan Amil Zakat Kota Mojokerto, yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota dan selanjutnya disingkat dengan BAZ Kota Mojokerto atas dasar usulan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto”. Tujuan dari Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 3 Tahun 2010 adalah meningkatkan peran serta umat islam dalam membayar zakat dan meningkatkan pembangunan di daerah melalui sektor zakat. Berdasarkan data Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto tahun 2010-2015 terdapat peningkatan jumlah muzakki dalam membayar zakat setelah diberlakukan Peraturan Daerah No 3 Tahun 2010.

  Indikasi peningkatan jumlah muzakki sebagaimana tujuan dari Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 meliputi pada jumlah tingkat muzakki yang telah mendaftar pada unit pelayanan zakat infaq dan shadaqah serta pada masyarakat yang telah wajib untuk mengeluarkan zakatnya.

  Berikut tabel dan gambar grafik perkembagan jumlah muzakki pada periode tahun 2010-2015 :

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Muzakki dari tahun 2010-2015.

  No Jenis Jumlah Muzakki Muzaki 2010 2011 2012 2013 2014 2015

  UPZIS

  1 633 986 1.387 1.395 1.403 1.497

  2 Masyarakat 40 154 162 191 227 286 Total 673 1140 1.549 1.586 1.630 1.863

  69% 35% 2,3% 2,7% 14,2% Sumber: Laporan Tahunan Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Muzakki dari tahun 2010-2015.

  2000 1600 1800 Perkembangan Jumlah Muzzakki 1000 1200 1400 800 200 400 600 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 UPZIS Masyarakat Total

  Sumber: Laporan Tahunan Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto

Gambar 1.1 menunjukkan data tahunan jumlah muzakki di Kota Mojokerto periode 2010-2015. Dari data tersebut di ketahui bahwa jumlah muzakki mengalami

  kenaikan setiap tahunnya. Di sisi lain, peningkatan jumlah muzakki yang menyalurkan zakatnya masih belum optimal pada BAZ Kota Mojokerto di karenakan potensi jumlah muzakki dan masyarakat yang dapat menyalurkan zakatnya kepada Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto adalah 5.323 muzakki sedangkan pada akhir Desember 2015 jumlah muzaki yang menyalurkan zakatnya melalui BAZ Kota Mojokerto sebanyak 1.863 orang (35%), berarti masih ada 65% para muzakki yang belum menyalurkan zakatnya melalui BAZ Kota Mojokerto.

  Peningkatan jumlah muzakki dan pertumbuhan dana zakat yang tinggi akan berdampak pada optimalnya pembangunan di daerah, sehingga tujuan dari Peraturan Daerah No 3 Tahun 2010 Kota Mojokerto dapat sepenuhnya tercapai.

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Jumlah muzakki merupakan salah satu indikator pertumbuhan dana zakat tetapi ada beberapa faktor lain yang diduga mempengaruhi optimalnya pertumbuhan dana zakat. Menurut Baihaqi (2013:73) berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dana zakat sebagai berikut :

  1. Masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap lembaga amil zakat, dimana zakatnya disalurkan. Ada beberapa alasan yang membuat masyarakat meragukan lembaga amil zakat, antara lain adanya anggapan lembaga amil zakat berafiliasi dengan partai politik dan lembaga (departemen agama) yang memiliki citra negatif (korupsi), lembaga amil zakat belum mempunyai database mustahik yang akurat, sepak terjangnya di tengah masyarakat belum dirasakan secara konkrit. Akibat dari ketidakpercayaan tersebut, masyarakat kemudian mengeluarkan zakatnya langsung kepada mustahik (kelompok penerima).

  2. Masih banyak di antara kaum muslimin yang belum mengerti cara menghitung zakat, dan kepada siapa zakatnya dipercayakan untuk disalurkan.

  3. Lemahnya kerangka aturan dan institusional zakat seperti tidak adanya sanksi apa pun bagi orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat. Hal ini berbeda dengan pajak, yang jika tidak dibayar bisa dikenai sanksi.

  4. Masih rendahnya efisiensi dan efektivitas pendayagunaan dana zakat lembaga zakat kurang berinovasi dalam pendayagunaan.

  Moh Abduh (2015:14) menyatakan pertumbuhan dana zakat yang meningkat setelah diberlakukannya Peraturan Daerah dapat di jadikan tolak ukur keberhasilan

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  dalam upaya peningkatan pertumbuhan pembangunan di daerah; sedangkan menurunnya pertumbuhan zakat dapat mengindikasikan bahwa Peraturan Daerah no 3 Tahun 2010 belum secara efektif dapat meningkatkan pembangunan di daerah. Namun jika terjadi penurunan dalam pertumbuhan dana zakat harus di evaluasi melalui aspek implementasi pengelolaan zakat ole Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto yang di tinjau dari Peraturan Daerah Kota Mojokerto. Pemerintah hanya berperan sebagai regulator dalam hal pengelolaan zakat dan berperan sebagai fasilitator bagi organisasi atau lembaga yang menjalankan pengelolaan zakat dan tidak berperan sebagai operator. Oleh karena itu, pemerintah hanya memiliki peran dalam membuat peraturan perundang-undangan sesuai dengan perannya sebagai regulator dan fasilitator.

  Walaupun demikian, dengan adanya Peraturan Daerah ini akan menimbulkan S kekuatan hukum dalam setiap regulasinya. ebelum adanya Peraturan Daerah tentang pengelolaan zakat yang baru di Kota Mojokerto, sasaran pendayagunaan zakat kepada delapan asnaf belum sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan masih menyatu pendayagunaannya dengan infaq dan shodaqoh. Adapun bentuk tingkat atau kualitas pada Peraturan Daerah adalah ketaatan yang bersifat internalization, yaitu menaati suatu peraturan karena merasa bahwa aturan itu sesuai dengan nilai- nilai intrinsik (inti) yang dianut (Achmad Ali 2014:348). Pembentukan Peraturan Daerah Kota Mojokerto No 3 Tahun 2010 juga perlu diapresiasi karena di Provinsi Jawa Timur, hanya ada tiga Kabupaten yang membentuk Peraturan Daerah tentang pengelolaan zakat. Padahal di Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Jawa Timur banyak terdapat badan dan lembaga zakat (juga mengelola infaq dan shodaqoh)

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  namun tidak sampai membentuk Perda tentang Pengelolaan Zakat (Ridwan 2012:85).

  Moh Abduh (2015:16) menjelaskan pernyataan zakat tidak mampu mengentaskan kemiskinan dengan alasan orang miskin (mustahik) lebih banyak dari pada orang kaya (muzakki) tidak sepenuhnya salah, juga tidak sepenuhnya benar. Di Mojokerto, potensi zakat sangat besar, strategis, dan potensial. Sebagai contoh, menurut laporan Bapak Abdul Mas’ud, dana ZIS yang dapat diperoleh Zakat, Infaq dan Shodaqoh BAZ Kota Mojokerto pada tahun 2010 yaitu mencapai Rp. 352.458.500,- dengan perincian Rp. 222.424.625,- dari dana zakat dan Rp.

  130.033.875,- dari dana infaq dan shodaqoh atau mengalami peningkatan sebesar 469% dari hasil pengumpulan tahun sebelumnya.

  Sedangkan data yang disampaikan oleh Bapak Mas’ud Yunus (Ketua BAZ Kota Mojokerto) bahwa Badan Amil Zakat Kota Mojokerto menargetkan pendapatan zakat mal, infak dan shodaqoh tahun 2015 mencapai Rp1,2 miliar.

  Hingga bulan juni penerimaan mencapai angka Rp 400 juta sampai Rp 500 juta. Paling tidak angka ini mengindikasikan signifikansi potensi zakat yang luar biasa. Dengan adanya Peraturan Daerah tentang pengelolaan zakat pola penangan zakat juga mulai diubah, jika sebelumnya hanya didekati dalam platform hukum-hukum agama, maka dengan adanya Peraturan Daerah tentang pengelolaan zakat, pola penanganan zakat juga didekati juga dalam instrumen manajemen keuangan dan kebijakan pemerintah daerah. Sebagai sebuah kewajiban masyarakat, maka zakat adalah instrumen fiskal, akan tetapi dalam lingkup pemanfaatan dan pendayagunaan, maka zakat adalah instrumen moneter dan instrumen sosial.

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Sehingga tidak salah jika penataan dan pengelolaan zakat juga dikaitkan dengan kebijakan ekonomi suatu negara.

  Menurut Abdul Mas’ud (2015:36) sebelum adanya Peraturan Daerah tentang pengolaan zakat di Kota Mojokerto proses pengumpulan zakat di Kota Mojokerto masih belum optimal. Hal ini Karena sebelum adanya Peraturan Daerah No 3 Tahun 2010 Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) masih menghadapi permasalahan fundamental dalam pengelolaan. pendistribusian dan pendayagunaan zakat di Kota Mojokerto, di antaranya adalah:

  1. Belum adanya persamaan persepsi dan langkah dalam pengelolaan zakat di masyarakat untuk mengumpulkan zakatnya kepada Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Mojokerto sehingga masyarakat melakukannya pengumpulan zakat secara sendiri-sendiri baik perorangan maupun kelompok sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

  2. Kurangnya motivasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan zakat yang baik dan benar karena belum adanya regulasi tentang pengelolaan zakat di Daerah yang secara tegas dan mengikat mengatur pengelolaan zakat.

  Dengan adanya Peraturan Daerah Kota Mojokerto Tahun 2010 pertumbuhan dana zakat di Kota Mojokerto menunjukkan peningkatan setiap tahun.

  Pertumbuhan dana zakat yang semakin optimal di harapkan dapat menuntaskan kemiskinan dan pembangunan di daerah akan semakin meningkat. Urgensi melihat pertumbuhan dana zakat di Daerah perlu dilakukan karena pembangunan di daerah melalui sektor zakat merupakan awal keselarasan pemerataan pembangunan dari suatu negara. Menurut Abdul Mas’ud (2015:18) beberapa urgensi pertumbuhan dana zakat jika ditinjau manfaat pada perekonomian daerah sebagai berikut :

  1. Pertumbuhan dana zakat sebagai indikasi peningkatan atau penurunan peran serta masyarakat dalam teologis-individual dan sosial. Salah satu tujuan zakat adalah menghilangkan ketimpangan sosial di masyarakat. Teologis-individual dan sosial menilik sejarah Islam pada mulanya zakat dimaksudkan sebagai alat utama untuk memberantas kemiskinan dan menghapus kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Pertumbuhan zakat semakin optimal mengindikasikan teologis individual dan sosial yang semakin baik pada masyarakat di Daerah.

  2. Pertumbuhan Dana Zakat sebagai indikasi keberhasilan pembangunan di Daerah dan tingkat ketaatan masyarakat dalam kepatuhan terhadap Peraturan Daerah sehingga terjadi pergerakan pembangunan ekonomi di Daerah melalui peran masyarakat.

  Jika keseluruhan Peraturan Daerah yang terkait dengan zakat dilaksanakan sesuai dengan yang ada dan pengelolaannya menjunjung tinggi nilai keadilan dan transparansi serta tepat sasaran sebagaimana semangat fundamental zakat, maka keberadaan zakat menjadi salah satu pilar ekonomi dan pembangunan kesejahteraan di Daerah akan tercapai.

  Berdasarkan uraian fenomena di atas, maka penulis bermaksud untuk membuat penelitian yang berjudul: Analisis Perbedaan Pertumbuhan Dana

  Zakat di Daerah Sebelum dan Sesudah diberlakukan Peraturan Daerah Kota Mojokerto No 3 Tahun 2010.

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan paparan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan dana zakat yang signifikan di Kota Mojokerto sebelum dan sesudah diberlakukan Peraturan Daerah No 3 Tahun 2010 ?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: Mengetahui Perbedaan Pertumbuhan Dana Zakat antara Sebelum dan Sesudah di keluarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto No. 3 tahun 2010.

  1.4. Manfaat Penelitian

  Dari penelitian ini, selain diharapkan dapat berguna bagi pribadi penulis, juga dapat berguna bagi pihak-pihak lain. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

  1. Bagi Pemerintah Daerah Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada Pemerintah Daerah berkaitan dengan pengambilan kebijakan di daerah tentang pengumpulan, pengelolaan, dan pengalokasian dana zakat secara efektif dan efisien di masa yang akan datang.

  2. Bagi Badan Amil Zakat (BAZ) Mojokerto Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi atau tolak ukur keberhasilan dari tujuan pengelolaan dan pendayagunaan dana zakat

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  secara efektif dan efisien oleh Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto yang sesuai dengan prespektif Peraturan Daerah Kota Mojokerto No 3 Tahun 2010.

  3. Bagi Akademisi Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan, memperdalam kajian, memberi inspirasi bagi penelitian selanjutnya, dan menciptakan teori-teori baru yang berguna sebagai pengembangan di bidang ilmu pengetahuan.

1.5. Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

  BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian. Selanjutnya disajikan pula sistematika penulisan skripsi ini. Dalam latar belakang dibahas tentang pokok permasalahan mengenai pentingnya penulis mengambil judul “ Perbedaan Pertumbuhan Dana Zakat Di Daerah Sebelum dan Sesudah diberlakukan Peraturan Daerah Kota Mojokerto No 3 Tahun 2010”. Selanjutnya, dalam rumusan masalah disampaikan masalah yang akan diteliti. Dalam tujuan serta manfaat penelitian disampaikan tentang tujuan dan manfaat penelitian bagi pihak-pihak terkait.

  BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, membahas penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan tema skripsi

  ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBEDAAN PERTUMBUHAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN BAGI HASIL PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN

0 26 17

ANALISIS TINGKAT KEMANDIRIAN DAERAH KABUPATEN JEMBER SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH

0 2 4

ANALISIS PERBANDINGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH (Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Lampung)

2 46 109

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN DAN PENGEMIS

7 90 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN SANKSI PIDANA DALAM PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN DAN PENGEMIS

0 8 61

EFEKTIVITAS PENERAPAN SANKSI PIDANA DALAM PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN,GELANDANGAN DAN PENGEMIS

2 7 62

LEMBARAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG SERI D NOMOR 3 TAHUN 2 003 PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

0 0 61

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SURABAYA SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SURABAYA SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SURABAYA SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 32