Tabel 6. 1 Luas Wilayah Per-Kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Ha)

BAB 6 PROFIL KABUPATEN PASURUAN

6.1 Letak Geografis

  Secara geografis Kabupaten Pasuruan terletak pada koordinat 112,30 Bujur

  • – 11,30

  2 Timur dan 7,30 Lintang Selatan, dengan luas wilayah sebesar 1.474,015 Km .

  • – 8,30 Wilayah daratannya dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :  Daerah pegunungan dan berbukit, dengan ketinggian antara 180
  • – 3000 m. Daerah ini membentang di bagian selatan dan barat meliputi Kecamatan Lumbang, Puspo, Tosari, Tutur, Purwodadi, Prigen, dan Gempol.

   Daerah dataran rendah, dengan ketinggian antara 6

  • – 91 m. Daerah ini berada di bagian tengah dan merupakan daerah yang subur.

   Daerah pantai, dengan ketinggian antara 2

  • – 8 m. Daerah ini membentang di bagian utara meliputi Kecamatan Nguling, Lekok, Rejoso, Kraton, dan Bangil.

  Secara administratif Kabupaten Pasuruan memiliki batas-batas sebagai berikut :  Sebelah Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura  Sebelah Timur : Kabupaten Probolinggo  Sebelah Selatan : Kabupaten Malang

  : Kabupaten Mojokerto  Sebelah Barat

  Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah perairan laut dan kawasan pantai yang membentang sepanjang ± 48 Km mulai dari Kecamatan Nguling hingga Kecamatan Bangil dengan wilayah eksploitasi laut mencapai 112,5 mil laut persegi dan potensi laut lestari/maximum suistainable yield (MSY) sebesar ± 27.000 ton per tahun. Kawasan perairan laut di Kabupaten Pasuruan memiliki garis pantai memanjang dari Barat ke Timur menghadap ke Laut Jawa dengan luas kawasan pesisir secara administratif (jarak arbiter 2 Km dari garis pantai) sekitar 4.917 ha. Sebagian besar telah dimanfaatkan secara maksimal, terutama di wilayah Kecamatan Nguling, Lekok dan Kraton.

  Kabupaten Pasuruan terdiri dari 24 wilayah Kecamatan, 341 Desa dan 24 Kelurahan. Untuk nama-nama kecamatan dan luasannya dapat dilihat pada Tabel 6.1.

  bab Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan

  6 –1

  Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab

  21 Winongan 18 - 4.597,00 0,03

  4 11 4.460,00 0,03

  16 Rembang 17 - 4.252,00 0,03

  17 Kraton 25 - 5.075,00 0,03

  18 Pohjentrek 9 - 1.188,00 0,01

  19 Gondang Wetan

  19 1 2.625,00 0,02

  20 Rejoso 16 - 3.700,00 0,03

  22 Grati

  12 2 3.990,00 0,03

  14 1 5.078,00 0,03

  23 Lekok 11 - 4.657,00 0,03

  24 Nguling 15 - 4.260,00 0,03

  JUMLAH 341 24 147.401,50 100 Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka

  6.2 Gambaran Demografi (Kependudukan

  ) A.

  Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan pada Tahun 2008 sebanyak 1.471.564 jiwa.

  15 Bangil

  14 Beji

  6 –2

Tabel 6. 1

Luas Wilayah Per-Kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Ha)

  7 Kejayan

  

No Kecamatan Desa Kelurahan Luas (Ha) %

  1 Purwodadi 13 - 10.245,50 0,07

  2 Tutur 12 - 8.630,00 0,06

  3 Puspo 7 - 5.835,00 0,04

  4 Tosari 8 - 9.800,00 0,07

  5 Lumbang 12 - 12.555,00 0,09

  6 Pasrepan 17 - 8.995,00 0,06

  24 1 7.915,00 0,05

  13 Gempol 15 - 6.492,00 0,04

  8 Wonorejo 15 - 4.730,00 0,03

  9 Purwosari

  14 1 5.987,00 0,04

  10 Prigen

  11 3 12.190,00 0,08

  11 Sukorejo 19 - 5.818,00 0,04

  12 Pandaan

  14 4 4.327,00 0,03

  Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Gempol sebesar 117.051 jiwa dan terkecil terdapat di Kecamatan Tosari dengan jumlah penduduk sebesar 18.292 jiwa. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk perkecamatan di Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada Tabel 6.2

  Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab

  14 Beji 78.269 20.585

  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.3

  Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Pandaan yaitu sebesar 2.434 jiwa/Km2 dan Kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Tosari sebesar 189 jiwa/Km2.

  Jumlah 1.512.468 414.304 Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka, Tahun 2013

  24 Nguling 54.957 16.393

  23 Lekok 70.531 19.599

  22 Grati 74.063 21.052

  21 Winongan 41.206 11.625

  20 Rejoso 43.779 11.106

  19 Gondangwetan 52.670 13.551

  18 Pohjentrek 28.308 7.622

  17 Kraton 89.128 21.443

  16 Rembang 60.576 17.298

  15 Bangil 84.438 20.190

  13 Gempol 123.084 32.534

  6 –3

Tabel 6. 2

  12 Pandaan 105.326 29.371

  11 Sukorejo 81.060 22.928

  10 Prigen 82.449 22.652

  9 Purwosari 77.971 21.717

  8 Wonorejo 56.264 16.081

  7 Kejayan 62.641 17.991

  6 Pasrepan 50.070 15.125

  5 Lumbang 32.856 10.096

  4 Tosari 18.478 4.868

  3 Puspo 27.040 7.588

  2 Tutur 51.941 14.863

  1 Purwodadi 65.363 18.026

  Jumlah Rumah Tangga

  

Jumlah Penduduk Kabupaten Pasuruan

No Kecamatan

Jumlah Penduduk

(jiwa)

B. Kepadatan Penduduk Tingkat Kepadatan penduduk di Kabupaten Pasuruan sebesar 1.026 jiwa/Km2.

  12 Pandaan 105.326 43,270 2.434

  10 Prigen 82.449 121,900 676

  20 Rejoso 43.779 37,000 1.183

  19 Gondangwetan 52.670 26,250 2.006

  18 Pohjentrek 28.308 11,880 2.383

  17 Kraton 89.128 50,750 1.756

  16 Rembang 60.576 42,520 1.425

  15 Bangil 84.438 44,600 1.893

  14 Beji 78.269 39,900 1.962

  13 Gempol 123.084 64,920 1.896

  23 Lekok 70.531 46,570 1.515

  11 Sukorejo 81.060 58,180 1.393

  9 Purwosari 77.971 59,870 1.302

  22 Grati 74.063 50,780 1.459

  8 Wonorejo 56.264 47,300 1.190

  7 Kejayan 62.641 79,150 791

  6 Pasrepan 50.070 89,950 557

  5 Lumbang 32.856 125,550 262

  4 Tosari 18.478 98,000 189

  3 Puspo 27.040 58,350 463

  2 Tutur 51.941 86,300 602

  1 Purwodadi 65.363 102,455 638

  

Tingkat Kepadatan Penduduk per Kecamatandi Kabupaten Pasuruan

No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Luas Kecamatan (Km) Tingkat Kepadatan (Jiwa/ Km)

  24 Nguling 54.957 42,600 1.290 Jumlah 1.512.468 1.474.015 1.026 Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2013

  21 Winongan 41.206 45,970 896

6.3 Topografi

  Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab

  6 –4

Tabel 6. 3

  Berdasarkan topografi, wilayah Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi : Wilayah pantai dengan ketinggian 0 – 12,5 mdpl seluas 18.819,04 ha atau 12,77%. Wilayah dataran rendah dengan ketinggian 12,5 – 500 mdpl seluas 80.169,44 ha atau 54,39 % dari luas wilayah.

  Wilayah perbukitan dengan ketinggian 500 – 1000 mdpl seluas 21.877,17 ha atau 14,84% dari luas wilayah. Wilayah pegunungan dengan ketinggian 1000

  • – 2000 mdpl seluas 18.615,08 ha atau 12,63% dari luas wilayah.
Wilayah dengan ketinggian > 2000 mdpl seluas 7.920,77 ha atau sekitar 5,37% dari luas wilayah . Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 6.4

  

Tabel 6. 4

Topografi KabupatenPasuruan

  No Topografi Luas (Ha) (%) Keterangan Kesesuaian

  1. 18.819,04 12,77 Wil. pantai Perikanan dan

  • – 12,5 mdpl

  Pertambakan 2. 12,5 – 500 mdpl 80.169,44 54,39 Wil. Dataran Pertanian tanaman rendah pangan dan tanaman semusim Pengembangan Perkotaan dan pedesaan

  3. 500-1000 mdpl 21.887,17 14,84 Wilayah Tanaman Perbukitan keras/tahunan dan sebagai penyanggah bagi kawasan perlindungan tanah dan air.

  Lahan pertanian tanaman pangan dengan sisten terassiring.

  4. 1000-2000 mdpl 18.615,08 12,63 Wilayah Kawasan penyanggah Pegunungan untuk perlindungan tanah dan air

  5. > 2000 mdpl 7.924,77 5,37 Wilayah Hutan lindung yang Pegunungan berfungsi untuk melindungi kawasan di bawahnya

  JUMLAH 147.401,50 100 Sumber : Peta Bakosurtanal dan Perhitungan Kembali

  bab Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan

  6 –5

A. Jenis Tanah dan Kemampuan Tanah

  Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan, sebagian besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediteran, Regosol, Latosol, Grumosol, dan Androsol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.5. dan Peta 6.3.

  Kemampuan tanah adalah identifikasi unsur-unsur fisik tanah yang sangat berpengaruh terutama dalam menentukan jenis-jenis penggunaan tanah yang ada di atasnya. Unsur-unsur fisik tanah tersebut meliputi : a.

  Kedalaman efektif tanah b. Drainase c. Tekstur tanah d. Erosi tanah

  bab Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan

  6

  • 5.626,90 2.073,50
  • 3.081,00 2.314,00 3.235,00 8.630,00
  • 1.229,10 3.466,40 1.139,50 5.835,00
  • 1.072,50 5.122,50 6.360,00 12.555,00

  • 5.662,00 325,00 - 5.987,00
  • 4.286,00 2.549,00 5.310,00 12.145,00
  • 4.327,00 - - 4.327,00

  24 Nguling 2.567,00 1.693,00 - - 4.260,00

  23 Lekok 1.965,00 2.692,00 - - 4.657,00

  22 Grati 3.123,00 1.830,00 125,00 - 5.078,00

  21 Winongan 2.347,00 1.925,00 - 325,00 4.597,00

  20 Rejoso 3.700,00 - - - 3.700,00

  19 Gondangwetan 2.625,00 - - - 2.625,00

  18 Pohjentrek 1.188,00 - - - 1.188,00

  17 Kraton 5.075,00 - - - 5.075,00

  16 Rembang 3.832,00 420,00 - - 4.252,00

  15 Bangil 4.460,00 - - - 4.460,00

  14 Beji 3.390,00 600,00 - - 3.990,00

  13 Gempol 2.240,00 3.625,00 400,00 200,00 6.465,00

  12 Pandaan

  10 Prigen

  11 Sukorejo 190,00 5.628,00 - - 5.818,00

  9 Purwosari

  8 Wonorejo 2.430,00 2.300,00 - - 4.730,00

  7 Kejayan 5.485,00 2.430,00 - - 7.915,00

  6 Pasrepan 350,00 4.507,50 3.250,00 887,50 8.995,00

  5 Lumbang

  4 Tosari 613,00 - 2.537,00 6.650,00 9.800,00

  3 Puspo

  2 Tutur

  2.545,10 10.245,50

  1 Purwodadi

  Kemiringan Tanah (derajat) Luas 0 - 2 2 - 15 15 - 40 > 40 Wilayah

  6 Tabel 6. 5

Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Berdasarkan Kemiringan Tanah (Ha)

No. Kecamatan

  Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab

  Jumlah 45.580,00 52.935,00 22.162,40 26.652,10 147.329,50 Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka

B. Kelerengan

  Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi dalam tipologi kelerengan sebagai berikut :  Kelerengan > 1.000 meter Dpl

  Pada kelerengan > 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur dan sebagaian Kecamatan Prigen (pengunungan Prigen).  Kelerengan 501

  • – 1.000 meter Dpl Pada kelerengan 501
  • – 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Puspo, Sebagian Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Pasrepan dan Kecamatan Lumbang.

   Kelerengan 101

  • – 500 meter Dpl Pada kelerengan 101
  • – 500 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di Kecamatan Lumbang, Kecamatan  Kelerenga>– 100 meter Dpl Pada kelerengan 26
  • – 100 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di Kecamatan sebagaian Kecamatan Rasepan, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Grati, Kecamatan Wonorejo, Kecamatan Rembang, Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol  Kelereng
  • – 25 meter Dpl Pada kelerengan 0
  • – 25 meter Dpl diwilayah Kabupaten Pasuruan berada di bagian utara tepatnya diwilayah kawasan pesisir yang paling dominan, diantaranya Kecamatan Nguling, Kecamatan Grati, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Lekok, Kecamatan Gondang, Kecamatan Kejayan, Kecamatan Pohjentrek, Kecamatan Kraton, Kecamatan Rembang, Kecamatan Bangil, Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 6.4.

  bab Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan

  6

  

Tabel 6. 6

Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Menurut Jenis Tanah (Ha)

6.4 Hidrologi

  Sebagai bagian dari siklus hidrologi, di Kabupaten Pasuruan terdapat sejumlah mata air, danau dan sungai. Pola aliran permukaan dapat dilihat dari pola aliran sungai yang ada di Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari 8 Daerah Pengaliran Sungai (DPS) yaitu: DPS Kali Kambeng yang berada tepat di perbatasan barat Kabupatan Pasuruan, DPS Kali Kedung Larangan, DPS Kali Raci, DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong, DPS Kali Petung, DPS Kali Rejoso, DPS Kali Laweyan yang berada tepat di perbatasan timur Kabupaten Pasuruan. Sungai-sungai utama dari masing-masimg daerah pengaliran sungai tersebut di atas mengalir dari hulunya di daerah yang tinggi di sebelah selatan, menerima aliran dari anak-anak sungainya di daerah tengahnya, dan bermuara di selat Madura yang merupakan batas utara Kabupaten Pasuruan, kecuali Kali Kambeng yang bermuara di Kali Porong.

  Dari peta daerah pengaliran dan data karakteristik serta debit sungai utama dapat dilihat bahwa diantara 8 sungai utama tersebut Sungai Welang merupakan sungai

  2

  catchment area terbesar yaitu 518 km , juga terpanjang yaitu 36 km, dan lebar yaitu

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6

  35 m, tetapi debit alirannya masih lebih rendah daripada Sungai Rejoso yang mempunyai catchment area lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh panjang sungai Rejoso yang relative pendek sehingga time of concentration pendek dan debit aliran besar serta cepat sampai ke hilir.Hal ini dapat dilihat dari banjir yang terjadi di muara sungai ini.Yang lebih besar daripada di muara Kali Welang. Sungai-sungai utama tersebut merupakan sungai perenial yaitu sungai yang selalu mempunyai aliran sepanjang tahun, namun perbedaan antara debit terbesar di musim hujan dan debit terkecil di musim kemarau sangat besar.

  Akan tetapi pada saat musim hujan debit aliran sungai-sungai tersebut sangat besar sehingga elevasi permukaan air di sungai sangat tinggi dan ada melampaui elevasi tanggulnya serta meluap ke daerah sekitarnya, selanjutnya menimbulkan masalah banjir terutama di daerah hilirnya. Kondisi ini juga dapat dilihat saat musim hujan dimana hampir seluruh daerah hilir dari sungai-sungai tersebut selalu tergenang air.

  a. Air Tanah

  Sumber air tanah secara umum sangat melimpah, hal ini ditandai oleh beberapa mata air yang mempunyai debit yang cukup besar, antara lain sumber mata air Umbulan debit airnya mencapai 4500 liter/detik (diperkirakan pada penghitungan puncak), Banyubiru > 500 liter/detik, di Rembang 60 liter/detik dan sebagainya. Untuk daerah lereng perbukitan selain banyak untuk keperluan irigasi, banyak juga dijumpai sumur-sumur bor tertekan (artesis) atau tak tertekan dengan debit sekitar 5 - 10 liter/detik.

  b. Air Permukaan

  Umumnya berasal dari beberapa sungai yang mengalir dari daerah hulu di pegunungan bagian selatan yang bermuara di pantai utara, di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir enam sungai yang besar yang bermuara di Selat Madura, yaitu : a.

  Sungai Lawean : Bermuara di Desa Penunggul Kecamatan Nguling b.

  Sungai Rejoso : Bermuara di Wilayah Kecamatan Rejoso c.

  Sungai Gembong : Bermuara di Wilayah Kota Pasuruan d.

  Sungai Welang : Bermuara di Desa Pulokerto Kecamatan Kraton e.

  Sungai Masangan : Bermuara di Desa Raci Kecamatan Bangil f.

  Sungai Kedunglarangan : Bermuara di Desa Kalianyar Kecamatan Bangil

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6

  7 Sukorejo 13 295.0 136.0

  Ditinjau dari kondisi hidrogeologi, Kabupaten Pasuruan mempunyai potensi air cukup besar baik berupa air permukaan maupun air tanah, oleh karena itu disamping sistem aliran sungai seperti diuraikan di atas, di Kabupaten Pasuruan terdapat danau atau waduk alami yang cukup besar dan sejumlah mata air, seperti terlihat pada Tabel 6.8. Disamping sumber-sumber tersebut di atas, Kabupaten Pasuruan juga masih mempunyai potensi air tanah dalam yang dapat dikatakan cukup baik. Air tanah dalam ini dimanfaatkan untuk air minum dan air irigasi dengan menggunakan sumur bor, dapat dilihat pada Tabel 6.9.Sedangkan gambaran hidrogeologi Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada Peta 6.10.

  

Tabel 6. 8

Jumlah Sumber Air dan Debit yang Dapat Dimanfaatkan

No. Kecamatan Jumlah Sumber Debit Total Max. (l dt) Min. (l/dt)

  1 Prigen 59 955.0 510.0

  2 Pandaan 10 401.0 305.0

  3 Gempol 12 275.0 169.8

  4 Beji 22 371.0 205.0

  5 Bangil 3 130.0 105.0

  6 Rembang 14 687.0 479.0

  8 Purwosari 24 684.0 358.0

  21 21 0.1024

  9 Purwodadi 29 417.0 211.0

  10 Kraton

  1

  30.0

  15.0

  11 Tutur 7 181.0

  46.0 Jumlah 194 4426.0 2539.8

  Sumber : RTRW Kabupaten Pasuruan

  Sumber : RTRW Kabupaten Pasuruan

  79

  

Tabel 6. 7

Karakteristik Sungai Utama Tiap Daerah Pengaliran Sungai (DPS)

No. DPS/Sungai Utama

  82

  Luas Catchment Area Panjang Sungai Lebar Sungai Kemiringan (slope) (km

  

2

) (km) (m) (m/m)

  1 Kali Kambeng - - - -

  2 Kali Kedung Larangan 245

  15

  11

  0.08

  3 Kali Raci

  10 6 0.0165

  8 Kali Laweyan

  4 Kali Welang 518

  36 35 0.0185

  5 Kali Gembong

  58

  20 12 0.0023

  6 Kali Petung 173

  30 14 0.0667

  7 Kali Rejoso 387

  17 18 0.003

6.5 Hidrogeologi

  

Tabel 6. 9

Potensi Sumur Bor dan Lokasinya

No. Kecamatan Kapasitas Sumur

  1 Wonorejo, Kraton, Kejayan, Pohjentrek, Gondang Wetan, Rejoso > 40 l/dt

  2 Wonorejo, Winongan, Grati, Lekok, Nguling, Kraton, Kejayan, Pohjentrek, Gondang Wetan, Pasrepan 20 - 40 l/dt

  3 Wonorejo, Winongan, Grati, Nguling, Kraton, Kejayan, Lekok, Pasrepan, Rejoso 10 - 20 l/dt

  4 Wonorejo, Winongan, Lumbang, Nguling, Lekok, Kejayan, Pasrepan 2,50 - 10 l/dt

  5 Lumbang, Lekok, Nguling, Kejayan, Pohjentrek, Pasrepan, Tutur, Tosari, Puspo 2,50 l/dt Ada potensi air tanah 6 Lekok, Nguling, Kraton, Rejoso. tetapi kualitasnya tidak layak untuk air bersih

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

A. Pola dan Perkembangan Penggunaan Lahan

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6

  Penggunaan lahan merupakan salah satu unsur indikator yang berpengaruh terhadap laju perkembangan pembangunan di suatu wilayah. Kabupaten Pasuruan dengan luas wilayah sebesar 1.474 Km2 atau 147.401,50 Ha, secara umum pada tahun 2003 berdasarkan kondisi penggunaan lahan didominasi oleh lahan tidak terbangun 83,67% yang meliputi hutan, semak berlukar, cadas, lautan pasir, perkebunan,sawah, hutan bakau, tambak, rawa, danau dan penambangan. Untuk lahan terbangun sebesar 16,33% meliputi permukiman, industri, kawasan militer, peternakan dan lain-lain.

  

% % JENIS PENGGUNAAN

LUAS (HA) Tahun 2003 LUAS (HA) Tahun 2006

A. Lahan Tidak Terbangun 123.327,08 83,67 121.922,53 82,71

  

19 Lain-Lain 4.251,57 2,88 4.160,47 2,82

  

16 Peternakan 26,81 0,02 - 0,00

  

15 Kawasan Wisata 624,65 0,42 676,00 0,46

  

14 Kawasan Militer 188,50 0,13 188,50 0,13

  

13 Industri 1.664,83 1,13 2.538,00 1,72

  

12 Permukiman 17.318,06 11,75 17.916,00 12,15

  

17 Penambangan 196,01 0,13 240,00 0,16

  

11 Danau 201,02 0,14 201,02 0,14

  

10 Rawa 270,36 0,18 270,36 0,18

  

9 Tambak 4.056,35 2,75 4.205,00 2,85

  

8 Hutan Bakau 107,99 0,07 107,99 0,07

  

7 Sawah 36.706,66 24,90 35.286,00 23,94

  

6 Tegal 46.917,40 31,83 46.532,00 31,57

  

5 Kebun/Perkebunan 14.765,47 10,02 15.144,00 10,27

  

4 Lautan Pasir 276,16 0,19 276,16 0,19

  

3 Cadas 11,47 0,01 - 0,00

  

2 Semak Belukar 12.959,69 8,79 12.948,00 8,78

  

1 Hutan 6.858,50 4,65 6.712,00 4,55

  Sumber: Bappeda Kabupaten Pasuruan dan hasil analisa peta citra Tahun 2012

  

Tabel 6. 10

Jenis Dan Luas Penggunaan LahanKabupaten Pasuruan

  Berdasarkan survey dan analisa peta citra, lahan tidak terbangun di Kabupaten Pasuruan sebesar 82,71% dan lahan terbangun 17,29 %. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan dapat dilihat tabel 6.10. dan Peta 6.6.

B. Lahan Terbangun 24.074,42 16,33 25.478,97 17,29

JUMLAH 147.401,50 100,00 147.401,50 100,00 NO

6.6 Klimatologi

  Kabupaten Pasuruan pada umumnya beriklim tropis, dengan klasifikasi Schimdt dan Fergusan. Sebagian besar kecamatan tipe iklim C dan selebihnya tipe B. Temperatur sebagian besar wilayah antara 240

  • – 320 C, sedangkan untuk wilayah diatas 2.770 meter temperature terendah mencapai 50 C utamanya Kecamatan Tosari. Variasi curah hujan rata – rata dibawah 1.750 MM. Angin Barat dan Timur kecepatan rata – rata 12 – 30 knot.

  

Tabel 6. 11

Jenis dan Karakteristik Tanah

Jenis No.

  Karakteristik Tanah

  1. Alluvial Cocok untuk pertanian, merupakan endapan tanah liat, bercampur pasir halus hitam kelabu, mempunyai daya penahan air cukup baik, mengandung cukup banyak mineral bagi tumbuhan.

  2. Androsol Jenis tanah yang umurnya masih muda, berasal dari bahan vulkanis, porositas sedang, menahan air dengan baik, mudah longsor, dimanfaatkan untuk pertanian dengan terasering.

  3. Regosol Kadang-kadang dilapisi padas kelabu cokelat, porositas sedang, mudah tererosi, rogosol alluvial baik untuk tanaman tebu, tembakau, palawija, sayuran, dan Regosol margel baik untuk hutan jati.

  4. Mediteran Jangkauan penyebarannya luas, berasal dari batuan berkapur, batuan beku basis sampai intermedier dan batuan metamorf, dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan syarat ada input teknologi.

  5. Grumosol Tekstur liat berlempung, berwarna hitam sampai kelabu, porositas dan drainase jelek, mudah terkena erosi.

  Latosol Campuran Nepal dan batu kapur, di daerah bukit sampai dengan gunung, secara umum 6. membentuk bukit-bukit lipatan, baik untuk hutan jati.

   Sumber : Profil Kabupaten PasuruanTahun 2009 bab6

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6 –19

6.7 Profil Ekonomi

  Pembahasan dalam sub bab ini mengenai sektor Kondisi perekonomian wilayah yang seringkali dijadikan tolok ukur (indikator) tingkat kemajuan suatu wilayah, dengan sendirinya dalam mengarahkan pembangunannya dimasa mendatang pembahasan mengenai aspek perekonomian ini sangat diperlukan. Bahasan yang akan diuraikan mengenai aspek perekonomian ini akan meliputi pola struktur ekonomi wilayah dan potensi produktivitas wilayah. Pada bab ini akan dibahas mengenai volume ekonomi menurut sektor, pertumbuhan ekonomi, income perkapita, dan struktur ekonomi.

A. Pola Struktrur Ekonomi (Tinjauan PDRB Kabupaten Pasuruan)

a. Volume Ekonomi Menurut Sektor

  Volume ekonomi adalah nilai dari PDRB atas dasar harga berlaku atau dengan kata lain merupakan produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Pasuruan. Volume ekonomitahun 2010 menunjukkan besarnya produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Pasuruan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010.Volume ekonomi Kabupaten Pasuruan sebenarnya juga merupakan agrerat volume ekonomi setiap sektor di semua wilayah kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Seperti terlihat pada tabel volume ekonomi Kabupaten Pasuruan tahun 2010 sebesar 15,579 triliun rupiah meningkat sebesar 13,51persen bila dibandingkan keadaan tahun 2009.

  Perkembangan terjadi di setiap sektor ekonomi, dengan perkembangan tertinggi adalah pada sektor perdagangan, hotel dan restoran.Hal ini dipengaruhi oleh semakin membaiknya tingkat kehidupan masyarakat dan semakin meningkatnya jumlah kinjungan wisata ke Kabupaten Pasuruan. Sedangkan sektor pertanian merupakan sektor kedua mengalami perkembangan cukup menggembirakan, hal ini dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cuaca yang mendukung serta semakin tingginya permintaah akan produk- produk pertanian.Untuk lebih jelasnya mengenai nilai volume ekonomi tiap sektor dapat dilihat pada Tabel 6.15.

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6 –21

  

Tabel 6. 12

Volume Ekonomi Dan Perkembangan StrukturDi Kabupaten Pasuruan Tahun 2006 – 2008

No Sektor Usaha

  Volume Ekonomi Perkembangan Struktur Ekonomi (%) (Juta Rupiah) (%) 2008 2009 2010 2008 - 2009 2009 - 2010 2008 2009 2010

  1 Pertanian 1.976.089,54 3.346.034,32 3.860.980,50 69,33 15,38 25,65 24,38 24,78

  2 Perambangan & Penggalian 1.352,62 142.835,99 152.478,83 10.456,00 6,75 0,02 1,04 0,98

  3 Industri Pengolahan 2.461.533,79 4.248.284,96 4.879.405,67 72,58 14,86 31,95 30,95 31,32

  4 Listrik, Gas& Air minum 200.083,72 289.981,60 328.552,91 44,93 13,30 2,60 2,11 2,11

  5 Bangunan 211.862,49 395.298,77 433.678,21 86,58 9,71 2,75 2,88 2,78

  6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran

  1.544.551,87 2.874.530,79 3.198.920,55 86,11 11,28 20,05 20,95 20,53

  7 Angkutan & Komunikasi 284.380,06 491.759,28 566.633,20 72,92 15,23 3,69 3,58 3,64

  8 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 264.335,67 500.445,05 567.834,37 89,29 13,47 3,43 3,65 3,64

  9 Jasa - jasa 760.652,89 1.434.916,09 1.591.076,14 88,64 10,88 9,87 10,46 10,21

  Jumlah 7.704.842,65 13.724.086,85 15.579.560,39 100,00 100,00 100,00 Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2010

b. Pertumbuhan Ekonomi

  Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan 2000 yang merupakan rata

  • – rata tertimbang dari tingkat pertumbuhan sektoralnya. Berarti bila suatu sektor mempunyai struktur besar dan pertumbuhan yang lambat, maka akan menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sebaliknya bila sektor yang struktur ekonominya cukup besar dengan pertumbuhan yang tinggi, maka sektor ini akan menjadi lokomotif terhadap perekonomian di daerah, menunjukkan bahwa semua sektor mengalami pertumbuhan positif, terutama sektor bangunan, listrik, gas, air minum dan industri pengolahan (minimal 7 persen) di Tahun 2013.

  

Tabel 6. 13

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan Tahun 2009 - 2013

Tahun

  No` Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

  1 Pertanian 0,67 2,51 2,42 2,16 1,9

  2 Pertambangan & Penggalian 9,64 15,45 -7,48 -8,31 5,48

  3 Industri Pengolahan 4,19 3,25 5,03 6,9 7,06

  4 Listrik, Gas dan Air Minum 15,79 11,78 4,59 8,25 8,03

  5 Bangunan 6,59 8,44 9,69 11,13 11,64

  6 Perdagangan, hotel, dan Restoran 6,07 5,58 5,55 6,29 6,17

  7 Angkutan dan Komunikasi 8,52 9,43 4,48 2,41 4,17

  8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 5,39 5,35 5,46 5,89 6,16 Perusahaan

  9 Jasa - jasa 3,25 2,59 2,96 2,67 4,08

  Jumlah 3,81 3,94 4,27 4,97 5,19 Sumber : PDRB Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012

  Industri pengolahan adalah sektor yang memberikan kontribusi nyata dalam mendongkrak perekonomian Kabupaten Pasuruan. Dominasinya yang cukup besar terhadap struktur ekonomi serta tingkat pertumbuhannya yang tinggi (7,06 persen diatas pertumbuhan volume ekonomi yaitu 5,19). Volume ekonomi sektor bangunan walaupun memiliki pertumbuhan cukup tinggi, tetapi karena kontribusinya yang cukup rendah dalam struktur ekonomi maka pengaruhnya tidak memberikan efek yang cukup dalam ikut mendongkrak perekonomian Kabupaten Pasuruan Tahun 2008.

  Kondisi Perekonomian Kabupaten Pasuruan dari Tahun 2009

  • – 20138 menunjukkan trend yang semakin baik, ditandai oleh semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi adalah data berdasarkan harga berlaku dan harga konstan Tahun 2013. Dapat dilihat pada tabel 6.13.

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

c. Income Perkapita

  Perhitungan rata

  • – rata income perkapita penduduk Kabupaten Pasuruan masih merupakan disposable income karena perhitungannya masih didasarkan pada PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.Sehingga rata
  • – rata income perkapita lebih tepat sebagai gambaran tingkat kemajuan perekonomian di Kabupaten Pasuruan dan bukan sebagai gambaran tingkat kemakmuran/kesejahteraan penduduk. Kenaikan volume ekonomi yang terjadi di Tahun 2013 berpengaruh terhadap peningkatan >– rata income perkapita penduduk Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 rata
  • – ratanya lebih tinggi dibanding tahun – tahun sebelumnya. Namun ada kecenderungan bahwa bila nilai PDRB perkapita dapat mencerminkan kondisi pendapatan perkapita masyarakat di Kabupaten Pasuruan, maka dapat disimpulkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pasuruan, mengingat besarnya peningkatan
  • – rata income perkapita lebih tinggi dibanding peningkatan laju inflasi.

  Pada tabel ditunjukkan rata

  • – rata income perkapita penduduk di setiap kecamatan di Kabupaten Pasuruan tahun 2008
  • – 2013, terlihat bahwa dari Tahun 2008 – 2013 rata – rata income perkapita paling rendah adalah Kecamatan Lekok.

  Dari hasil laju income perkapita terhadap inflasi diperoleh penegasan mengenai gambaran kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pasuruan yang telah diulas sebelumnya.Nilai elastisitas laju income perkapita terhadap inflasi bila bernilai lebih besar dari satu menunjukkan terjadinya perbaikan kondisi daya beli masyarakat di suatu wilayah.Bila nilainya antara 0 dan 1 maka peningkatan rata

  • – rata income perkapita lebih kecil atau sama dengan laju inflasi.

  Karena memiliki nilai di atas satu maka secara umum kondisi income per kapita di Kabupaten Pasuruan lebih baik, karena berada di atas laju inflasi, kecuali di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Lumbang dan Rejoso yang besaran kenaikan income per kapita sama dengan kenaikan laju inflasi. Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan laju income per kapita dapat dilihat pada Tabel 6.14

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  

Tabel 6. 14

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pasuruan

  Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2013 (Juta Rupiah)

  No. Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 2013

  1 Pertanian 1.202.821,64 1.360.383,09 1.524.947,01 1.634.509,07 1.751.832,36 1.976.089,54 a.Tanaman Bahan Makanan 846.057,04 941.069,25 1.061.055,57 1.134.861,91 1.212.022,05 1.358.549,66 b.Tanaman Perkebunan 125.600,52 151.637,51 168.423,78 184.979,84 198.645,70 230.260,81 c.Peternakan dan hasil-hasilnya 157.228,24 185.702,27 205.943,82 221.180,99 242.524,96 276.445,14 d.Kehutanan 7.437,17 6.710,87 7.750,38 7.918,59 7.510,00 9.055,74 e.Perikanan 66.498,67 75.263,19 81.773,46 85.567,75 91.129,65 101.778,19

  2 Pertambangan Dan penggalian 756,39 887,48 1.145,88 1.131,89 1.143,92 1.352,62 a.Minyak Dan Gas Bumi b.Pertambangan Tanpa Migas 338,42 278,93 301,58 379,03 319,98 374,85 c.Penggalian 417,97 608,55 844,3 752,86 823,94 977,77

  3 Industri Pengolahan 1.247,898,82 1.433.990,15 1.614.993,13 1.789.850,37 2.069.375,00 2.461.533,79

  a. Industri Migas 1)Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair

  b. Industri Tanpa Migas 1.247.698,82 1.433.990,15 1.614.993,13 1.789.850,37 2.069.375,00 2.461.533,79 1) Makanan, minuman dan Tembakau 709.700,50 814.949,09 390.983,84 969.904,01 1.136.112,62 1.379.288,75 2) Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki 77.391,99 83.467,26 87.932,76 94.987,03 98.287,06 103.985,20 3) Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya 82.382,16 95.390,30 111.740,19 123.126,52 135.676,31 150.201,48 4) Kertas & Barang Cetakan 100.009,72 105.750,28 117.224,17 129.251,37 151.441,15 176.739,54 5) Pupuk, Kimia & Brg. Dari Karet 83.633,85 101.339,13 118.759,34 137.262,04 167.351,72 202.885,60 6) Semen & Brg. Galian Bukan Logam 19.772,52 24.351,84 28.937,29 33.379,16 38.405,59 44.772,46 7) Logam Dasar Besi & Baja 23.763,58 28.364,21 35.611,27 41.440,83 48.362,70 57.200,31 8) Alat Angk. Mesin & Peralatannya 133.130,80 157.054,41 192.972,75 221.725,69 248.054,31 291.505,48 9) Barang Lainnya 17.913,70 23.323,64 30.831,52 38.773,72 45.683,55 54.954,96

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  • –24

  No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 2008

  4 Listrik, Gas Dan Air Bersih 65.176,95 91.381,37 126.600,82 147.878,22 172.874,91 200.083,72

  a. Listrik 64.027,61 90.125,26 124.887,56 145.832,02 170.302,63 196.995,89 b.Gas c.Air Bersih 1.194,34 1.256,11 1.723,26 2.046,20 2.572,28 3.087,83

  5 Bangunan 80.523,45 98.117,81 119.968,65 141.033,63 171.184,20 211.862,49 1) Pos & Telekomunikasi 30.881,58 39.469,75 51.606,70 56.022,47 66.522,78 72.198,46 2) Jasa Penunjang Komunikasi 2.890,30 4.286,31 6.526,33 7.156,82 6.881,02 7.504,13

  6 Pengangkutan Dan Komunikasi 111.797,60 136.065,09 165.871,05 181.486,85 200.398,93 284.380,06

  a. Pengangkutan 78.025,72 92.309,03 107.738,02 117.707,57 126.995,13 204.677,47 1.200,67 1.469,86 1.706,22 1.548,22 826,79 891,69

1) Angkutan Rel

  2) Angkutan Jalan raya 76.577,29 90.529,67 105.657,18 115.738,01 125.699,13 203.169,74 3) Angkutan Laut 4)Angk.Sungai, Danau & Penybr.

  5) Angkutan Udara 6) Jasa Penunjang Angkutan 247,76 309,5 374,62 421,34 469,21 616,04

  b. Komunikasi 33.771,88 43.756,06 58.133,03 63.779,28 73.403,80 79.702,59 1) Pos & Telekomunikasi 30.881,58 39.469,75 51.606,70 56.022,47 66.522,78 72.198,46 2) Jasa Penunjang Komunikasi 2.890,30 4.286,31 6.526,33 7.156,82 6.881,02 7.504,13

  7 Keuangan, Persewaan & Jasa Pers 147.825,56 170.601,24 194.729,43 215.511,76 242.748,27 264.335,67

  a. Bank 12.447,47 14.294,67 16.849,14 18.228,59 22.246,20 25.228,76 b.Lembaga Keuangan Tanpa Bank 22.231,65 26.555,71 30.685,12 33.463,84 36.810,00 38.247,45

  c. Jasa Penunjang Keuangan c.Sewa Bangunan 80.601,18 90.950,37 104.165,46 116.363,59 131.353,11 144.250,46 d.Jasa Perusahaan 32.545,26 38.800,49 43.029,71 47.455,73 52.338,96 56.609,00

  bab6

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  • –25

  No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 2008

  8 Jasa-jasa 426.317,72 506.884,08 565.631,63 613.364,25 672.469,04 760.652,89 a.Pemerintahan Umum 230.434,35 278.986,87 305.155,83 325.845,40 352.999,18 397.266,38 1) Adm.Pemerintahan & Pertanahan 230.434,35 278.986,37 305.155,83 325.845,40 352.999,18 397.266,38 2) Jasa Pemerintah Lainnya b.Swasta 195.883,37 227.897,21 260.475,80 287.518,85 319.469,86 363.386,51 1) Jasa Sosial Kemasyarakatan 35.105,91 39.908,42 47.319,40 54.069,66 62.715,91 73.145,33 2) Jasa Hiburan & Rekreasi 3.766,67 5.024,34 6.076,95 6.934,79 7.687,98 8.751,40 3) Jasa Perseorangan & Rumah Tangga 157.010,80 182.964,46 207.079,44 226.514,40 249.065,97 2.811.489,78

  PDRB dengan Migas 4.063.926,19 4.720.773,03 5.376.871,86 5.905.648,76 6.609.635,08 7.704.842,65 PDRB Tanpa Migas 4.063.926,19 4.720.773,03 5.376.871,86 5.905.648,76 6.609.635,08 7.704.842,65 bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  • –26

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6 –27 Tabel 6. 15 Perbandingan Laju Income Per Kapita dan Inflasi Menurut Kecamatandi Kabupaten Pasuruan Tahun 2006 -2007

B. Potensi Produktivitas Wilayah (Tinjauan Potensi Sektoral)

  a. Pertanian Tanaman Pangan

  Pada potensi sektor pertanian di Kabupaten Pasuruan potensi unggulan sebagai basis dasar kebutuhan pokok adalah tanaman padi sawah dengan luas panen pada tahun 2013 mencapai 48,25% atau 76.234 Ha, dengan rata-rata produksi mencapai 62,79 Ton/Ha serta berproduksi dalam setiap Ha mencapai 478.644,92 ton. Unggulan potensi kedua di Kabupaten Pasuruan adalah tanaman jagung mencapai 22,88% atau 36.145 Ha dengan rata-rata produksi mencapai 47,08 ton/ha, produksi setiap tahun mencapai 170.170 ton. Unggulan ketiga adalah tanaman kedelai dengan luas panen mencapai 13,50% atau 21.329 Ha, dengan rata-rata produksi mencapai 13,07 ton/ha dan produksi dalam setiap tahun mencapai 27.877 ton pada tahun 2008. Tanaman ubi kayu luas panen mencapai 6.45% atau 10.184 Ha, dengan rata-rata produksi 195,83 ton/ha dan produksi setiap tahun mencapai 199.433 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.16.

  

Tabel 6. 16

Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Produksi Menurut Jenis Tanaman Pertanian Tahun 2003

  Luas Panen Rata-rata Produksi Ton

  No. Komoditi Pertanian

  Ha Produksi

  1 Padi sawah 76.234 62,79 478.644,92

  2 Padi Ladang 2.494 50,28 12.539,08

  3 Jagung 36.145 47,08 170.171,00

  4 Ubi Kayu 10.184 195,83 199.433,00

  5 Ubi Jalar 426 116,57 4.966,00

  6 Kacang Tanah 9.809 12,54 12.300,00

  7 Kacang Hijau 1.370 11,54 1.581,00

  8 Kedelai 21.329 13,07 27.877,00

  Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012 Produksi Tanaman Pangan Utama Produksi Tanaman Pangan Utama Padi b. Buah-Buahan

  Potensi buah-buahan di Kabupaten Pasuruan terdiri dari 23 jenis buah-buahan yaitu : alpukat, belimbing, buku/langsep, durian, jambu, jeruk siam, jeruk besar,

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,

  Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6

  11 nanas 3.899 0,22

  17 Sirsak 123.155 1,54 19.007

  16 Sawo 4.221 3,19 1.348

  15 Salak 148.833 0,81 11.985

  14 Rambutan 98.474 5,29 52.045

  13 Pisang 3.495.750 2,42 847.621

  12 Pepaya 167.976 2,93 49.147

  85

  7 Jeruk besar - - - 8 mangga 902.202 4,73 426.341 9 manggis 2.366 2,73 645 10 nangka 75.863 8,25 62.594

  mangga, manggis, nangka, nanas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, apel, melinjo, petai, anggur, srikaya. Potensi dominan yang ada di Kabupaten Pasuruan adalah Pisang dengan jumlah pohon menghasilkan 3.495.750 pohon, rata-rata produksinya 2.42 kg/pohon, dan produksi setiap tahun mencapai 847.621 ton. Dominan kedua dalam potensi buah-buahan adalah apel dengan jumlah pohon yang dihasilkan 2.396.647 pohon, rata-rata produksi adalah 4,13 kg/pohon dan produksi setiap tahun 989.224 ton. Dominan ketiga dalam potensi buah-buahan adalah buah mangga dengan jumlah pohon yang menghasilkan buah sebanyak 902.202 buah, dengan rata-rata produksi 4,73 kg/pohon dan produksi setiap tahun menghasilkan 426.341 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.16.

  6 Jeruk siam 458.207 5,21 238.862

  5 Jambu 148.746 2,40 35.742

  4 Durian 451.830 9,42 425.503

  3 Duku/Langsep 4.520 6,34 2.867

  2 Belimbing 31.618 3,55 11.239

  1 Alpukat 56.071 4,28 24.026

  

Tabel 6. 17

Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Produksi Menurut Jenis Tanaman Buah-Buahan

No. Buah-buahan Jumlah Pohon yg Menghasilkan Rata-rata Produksi (Kg/Pohon) Produksi (ton)

  18 Sukun 5.562 4,25 2.367

  Jumlah Pohon yg Rata-rata No. Buah-buahan Produksi (ton) Menghasilkan Produksi (Kg/Pohon)

  19 Apel 2.396.647 4,13 989.224

  20 Melinjo 8.608 1,82 1.564

  21 Petai 388.052 3,21 124.389

  22 Anggur 608 1,53

  93

  23 Srikaya 2.979 1,00 297

  Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012 Buah-Buahan lebih Banyak di Tanam Hasil Komoditi Mangga yang berpotensi kawasan pengunaungan di Kecamatan Rembang

c. Sayuran

  Potensi tanaman sayuran di Kabupaten Pasuruan dominan yang menghasilkan surplus bagi masyarakat perdesaan dan kontinue adalah jenis sayuran kentang dengan luas panen 3.750 Ha, dengan rata-rata produksi dalam setiap panen menghasilkan 154,31 ton/ha. Jenis sayuran dominan kedua adalah sayuran Kubis dengan luas panen 1.760 Ha, dengan rata-rata produksi 197,61 ton/Ha. Produksi setiap tahun menghasilkan 34.779 ton. Sayuran dominan ketiga adalah sayuran Bawang Daun (seledri) dengan luas panen 1.514 Ha, rata-rata produksi 127,42 ton/Ha serta produksi setiap tahun menghasilkan 19.291 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.18.

  

Tabel 6. 18

Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Produksi Menurut Jenis Tanaman Sayuran

Rata-rata No. Jenis Sayuran Luas Panen Ha Produksi Ton Produksi

  1 Bawang Merah 33 58,79 194

  2 Bawang Putih - - -

  3 Bawang Daun 1.514 127,42 19.291

  4 Kentang 3.750 154,31 57.868

  bab6 Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan,