Peningkatan kemampuan bertanya pada pembelajaran IPA pada siswa sekolah dasar dengan menggunakan metode tanya-jawab dengan bantuan media film peristiwa alam - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA-JAWAB DENGAN BANTUAN MEDIA FILM PERISTIWA ALAM Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA-JAWAB DENGAN BANTUAN MEDIA FILM PERISTIWA ALAM Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Tuhan tahu segala kelemahanmu....

  Dia yang mengerti segala kelelahamu..... Oleh karena itu, jangan berhenti berjuang bersama-Nya. Karena Dia tak pernah membiarkan engkau sendiri..... (1 Korintus 15: 58)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 01 Mei 2010 Penulis Agatha Ferry Wahyu Susanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Agatha Ferry Wahyu Susanti. 2010. Peningkatan Kemampuan Bertanya pada

Pembelajaran IPA pada Siswa Sekolah Dasar dengan Menggunakan Metode

Tanya-Jawab dengan Bantuan Media Film Peristiwa Alam. Skripsi. Program

Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui keinginan bertanya siswa pada saat siswa mengikuti proses pembelajaran, (2) untuk mengetahui peningkatan kemampuan bertanya siswa setelah pembelajaran berlangsung, dan (3) untuk mengetahui penyebab siswa malas untuk bertanya.

  Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19-22 Januari 2010 dengan subyek penelitian 6 orang siswa kelas IV SD. Dalam pengumpulan data, metode-metode yang digunakan adalah pendataan pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung, perekaman video, dan pengisian kuisioner oleh siswa untuk mengetahui penyebab siswa malas untuk bertanya.

  Hasil analisis sikap siswa dan keinginan bertanya siswa yaitu siswa memiliki keinginan bertanya yang besar, hanya pada beberapa siswa keinginan bertanya tersebut lebih mudah diungkapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis. Hasil analisis jenis pertanyaan siswa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) peningkatan kemampuan bertanya siswa secara kualitatif dan kuantitatif, dengan hasil sebagian besar siswa mengalami peningkatan secara kualitatif dan kuantitatif baik pada sesi pertanyaan tertulis dan sesi pertanyaan lisan; dan (2) kemampuan bertanya siswa dilihat dari jenis pertanyaan yang banyak diajukan oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Agatha Ferry Wahyu Susanti. 2010. Improving the Ability to Ask on Science

Learning Using Question-Answer Method with an Assistant of Nature

Phenomena Films to Elementary School Students. Thesis. Physics Education

Program, Mathematics and Natural Science Departement, Teaching and

Education Faculty of Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  The purpose of this research was (1) to reveal students’ desire to ask during learning activity, (2) to discover students’ ability to ask after learning activity occurred, and (3) to understand the reason why students were reluctant to ask a question.

  This research was done on January 19-22, 2010 with six Elementary School students class IV as subject of research. The methods which were used during data collection process were recording the students’ questions during learning activity, observing the learning process, recording a video, and filling a questionnaire by the students to discover the reason why students were reluctant to ask.

  The analysis result of students’ attitude and students’ desire to ask were students having great desire to ask, only on some students those desires are easier to be disclosed in form of written questions. The analysis result of students’ questions type was divided into two, they are (1) increasing students’ ability to ask qualitatively and quantitatively, with a result that most of students had increased qualitatively and quantitatively both in written questions session and oral questions session; and (2) students’ ability to ask visits from question type which is many submitted by students with a result that students ask many analysis questions type in written questions session and knowledge questions type in oral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa di surga atas kekuatan dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan

  IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari ada banyak pihak yang telah memberi bantuan berupa bimbingan dan dorongan kepada penulis dengan segenap pikiran, waktu, dan tenaga. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Severinus Domi, M. Si. selaku dosen pembimbing dan dosen penguji, yang dengan segenap pikiran, waktu, dan tenaga memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Bapak Sugeng, Mbak Heni, dan Mas Agus atas kerelaan dan kesabaran dalam memberikan bantuan kepada penulis.

  7. Keluargaku tercinta: Bapak R. Suwignyo, Ibu FR. Wasilah, Adik-adikku -

  B. Ari Wahyu Widiarso, C. Yuni Wahyu Badiani, dan AG. Juni Wahyu Wicaksono -, dan Om Robertus Sukasnowo atas cinta dan doa yang tiada batas, kesabaran, perhatian, kesempatan yang diberikan baik material maupun spiritual sehingga skripsi ini dapat selesai.

  8. Albertus Wahyu Suwido, terima kasih atas cinta, dukungan, doa, nasehat, kebersamaan, dan bantuan selama penulisan skripsi.

  9. Saudara-saudaraku: Ima, Ika, Ela, dan Yosse atas dukungan semangat yang diberikan kepada penulis.

  10. Teman-teman Kos Mawar atas semangat dan kegembiraan yang dihadirkan dalam hari-hari penulis.

  11. Teman-teman seperjuangan P.Fis’05: Cici, Prapti, Eni, Nita Kris, Nita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Teman-teman KMPKS (Keluarga Mahasiswa/i dan Pelajar Katolik Sumatera bagian Selatan) khususnya KMPKS Voice atas penghiburan dan warna-warni yang dihadirkan dalam perjalanan studi penulis.

  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak berperan dalam penulisan skripsi ini dan perjalanan studi penulis.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.

  Penulis Agatha Ferry Wahyu Susanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Agatha Ferry Wahyu Susanti Nomor Mahasiswa : 051424017

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Peningkatan Kemampuan Bertanya dengan Menggunakan Metode Tanya-Jawab

dengan Bantuan Media Film Peristiwa Alam pada Pembelajaran IPA pada Siswa

Sekolah Dasar

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... xi DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

  1. Hakekat Pembelajaran Sains ............................................................... 17

  2. Pendekatan Ketrampilan Proses dalam Pembelajaran Sains ............... 19

  C. Pertanyaan ................................................................................................. 25

  1. Pengertian Pertanyaan ......................................................................... 25

  2. Jenis-jenis Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom ............................ 27

  3. Teknik Bertanya .................................................................................. 32

  4. Pentingnya Pertanyaan dalam Pembelajaran ....................................... 34

  D. Model Pembelajaran dengan Metode Tanya-Jawab ................................. 38

  1. Pengertian Metode Tanya-Jawab ......................................................... 38

  2. Tujuan Pemakaian Metode Tanya-Jawab ............................................ 41

  3. Keunggulan dan Kekurangan Metode Tanya-Jawab ........................... 42

  4. Penerapan Metode Tanya-Jawab dalam Peningkatan Kemampuan Bertanya Siswa .................................................................................... 44

  BAB III. METODOLOGI .................................................................................... 47 A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 54

  1. Observasi ............................................................................................. 54

  2. Proses Pembelajaran ............................................................................ 54

  B. Analisis Data ............................................................................................. 55

  1. Transkripsi Data .................................................................................. 55

  2. Penentuan Jenis Pertanyaan Siswa ...................................................... 56

  3. Analisis Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung ....... 81

  4. Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Siswa Malas untuk Bertanya .............................................................................................................. 96

  5. Penarikan Kesimpulan ......................................................................... 96

  C. Pembahasan ............................................................................................... 96

  1. Peningkatan Kemampuan Bertanya Siswa secara Kualitatif dan Kuantitatif ........................................................................................... 96

  2. Kemampuan Bertanya Siswa Dilihat dari Jenis Pertanyaan yang Banyak Diajukan oleh Siswa ......................................................................... 105

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Transkrip Kemampuan Bertanya Siswa ............................................... 52Tabel 3.2. Pengamatan Sikap Siswa ..................................................................... 52Tabel 3.3. Identifikasi Pertanyaan Siswa .............................................................. 53Tabel 4.1. Identifikasi Pertanyaan Setiap Siswa ................................................... 57Tabel 4.2. Klasifikasi Jumlah Pertanyaan Siswa Berdasarkan Jenis Pertanyaannya pada Pertemuan I ................................................................................................... 76Tabel 4.3. Klasifikasi Jumlah Pertanyaan Siswa Berdasarkan Jenis Pertanyaannya pada Pertemuan II ................................................................................................. 79Tabel 4.4. Klasifikasi Pertanyaan Siswa Berdasarkan Jenis Pertanyaannya ........ 81Tabel 4.5. Sikap Siswa Selama Menonton Film ................................................... 82

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Siswa dan Transkrip Video ................. 118 Lampiran 2. Data Pertanyaan Siswa ................................................................ 136 Lampiran 3. Instrumen Penelitian dan Hasilnya ............................................. 163 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian..................................................................... 187 Lampiran 5. Foto-Foto .................................................................................... 194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirawat (1993: 18) ada delapan macam ketrampilan yang

  dikategorikan dalam ketrampilan proses, yakni (1) bertanya, (2) mengamati, (3) mengklasifikasi, (4) menafsirkan/mengintrepretasikan, (5) meramalkan/memprediksi, (6) menerapkan prinsip, dalil, hukum, dan rumus, (7) merencanakan/melaksanakan penelitian, dan (8) mengkomunikasikan.

  Bertanya bukan sekadar ekspresi manusia terhadap kondisi ketidaktahuannya. Sebaliknya, kemampuan bertanya juga menjadi indikator kecerdasan anak. Sebab, lewat bertanya anak melakukan proses berpikir, kontemplasi, dan kreasi. Bertanya membuat anak tumbuh karena dengan bertanya terjadi proses berpikir. Anak dikatakan cerdas jika ia mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Bagi anak, rasa ketidaktahuannya akan sesuatu yang dilihat dan dialaminya akan memunculkan pertanyaan. Itulah sebabnya, mengapa anak dikenal sebagai mahluk yang sering bertanya. Menurut Isaacs (Rohandi: 2001), ada beberapa persoalan yang mendorong anak melontarkan pertanyaan, diantaranya bila dalam diri (pengetahuan) anak terjadi kesenjangan antara pengalaman yang pernah dialami dengan pengalaman yang saat itu dialaminya. Selain itu bila anak mengalami sesuatu peristiwa/pengalaman yang bertentangan dengan yang ia harapkan, tidak diharapkan sama sekali, menimbulkan kebingungan atau bahkan mengalami kesulitan untuk memperkirakan kejadian selanjutnya. Kebiasaan anak memunculkan suatu pertanyaan akan melatih anak untuk berani mengungkapkan pergolakan yang terjadi di alam pikirannya dan dengan bertanya ia berharap akan memperoleh sebuah jawaban atas pergolakan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ini, guru hanya bersikap sebagai pelaksana tugas dalam pembelajaran, bukan memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswanya.

  Sejalan dengan pendapat di atas, ilmu pengetahuan berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang berada di sekelilingnya. Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan pertanyaan “apa” tentang sesuatu, dan dilanjutkan pertanyaannya dengan “bagaimana” dan “mengapa” (Tim IAD-UI, 2001).

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis memilih topik dengan judul “Peningkatan Kemampuan Bertanya pada

  Pembelajaran IPA pada Siswa Sekolah Dasar dengan Menggunakan Metode Tanya-Jawab dengan Bantuan Media Film Peristiwa Alam

  ”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

C. Pembatasan Masalah 1.

  Berkaitan dengan jumlah subyek yang diteliti Jumlah subyek yang diteliti hanya 6 orang siswa. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam

  2. Berkaitan dengan film peristiwa alam Film yang digunakan dalam penelitian adalah film yang bertemakan gempa bumi, tsunami dan angin puting beliung.

  3. Berkaitan dengan pertanyaan Pertanyaan dibatasi pada pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi film, yaitu tentang gempa bumi, tsunami dan angin puting beliung.

D. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui keinginan bertanya siswa pada saat siswa mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5  Menambah wawasan siswa tentang alternatif cara belajar dan mengkonstruksi pengetahuannya.

2. Peneliti

   Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam rangka meningkatkan wawasan dan kompetensi sebagai calon guru.

   Menambah wawasan dan pengalaman dalam menyusun model pembelajaran dan penerapannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Belajar”, Muhibbin (1999:

  64

  • –69) mencoba mengumpulkan beberapa pendapat mengenai pengertian belajar. Skinner berpendapat bahwa

  “…… a process of progressive behavior adaptation.” (Belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.). Chaplin menyatakan pendapatnya dalam dua pernyataan berikut, yaitu bahwa

  “…… acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience.

  ” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.) “…… process of acquiring responses as a result of a special practice.

  ” (Belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 pengalaman.) Yang dimaksud dengan behavioral repertoire change adalah perubahan yang menyangkut seluruh aspek psiko-fisik organisme. Reber menyatakan bahwa

  “…… the process of acquiring knowledge.” (Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan.) “…… a relatively permanent change in response potentiality with occurs as a result of reinforced practice.

  ” (Belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.)

  Sedangkan Biggs mengemukakan pendapatnya berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu secara kuantitatif, institusional, dan kualitatif.

  Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai oleh siswa.

  Secara intitusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi- materi yang telah ia pelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 b.

  Aktivitas itu menghasilkan perubahan dimana perubahan tersebut diperoleh akibat adanya suatu latihan khusus dan pengalaman.

  c.

  Perubahan tersebut menyangkut seluruh aspek psiko-fisik.

  d.

  Perubahan tersebut relatif bersifat langgeng sebagai hasil dari latihan yang diperkuat.

  Pendapat yang sama juga dicoba diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono (2006: 9

  • –13), dalam bukunya yang berjudul “Belajar dan Pembelajaran”. Dalam buku tersebut, penulis mencoba mengumpulkan beberapa pandangan mengenai belajar.

  a.

  Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut, yaitu (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar; (2) respons si pebelajar; dan (3) konsekuensi yang bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Menurut Gagne, belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Komponen tersebut dijabarkan sebagai berikut, (1) belajar merupakan interaksi anta ra “ keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan “stimulus dari lingkungan”.; dan (2) proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap dan siasat kognitif.

  Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa: 1)

  Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 3)

  Stategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4)

  Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terbentuk otomatisme gerak jasmani. 5)

  Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.

  c.

  Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.

  Perkembangan intelektual melalui tahap-tahap berikut: 1)

  Tahap sensori motor (0,0–2,0 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 Pada tahap ini, anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas. Ia telah mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkan. Hal ini ditandai dengan:

  a) Memperoleh pengetahuan/konsep-konsep

  b) Kecakapan yang didapat belum tetap (konsisten)

  c) Kurang cakap memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkannya, kurang cakap merencanakan sesuatu yang dilakukan, masih berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diamati dengan menggunakan tanda-tanda atau perangsang sensori

  d) Bersifat egosentris, dalam arti memandang dunia berdasarkan pengalamannya sendiri, dan berdasarkan pengamatannya pada masa itu saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 (conservational principles). Anak masih terikat pada obyek-obyek konkret.

  4) Tahap operasi formal (11,0 tahun keatas) Pada tahap ini, anak dapat berpikir abstrak seperti pada orang dewasa.

  Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada obyek-obyek yang konkret serta: a)

  Ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui pemikirannya (dapat memikirkan kemungkinan- kemungkinan),

  b) Dapat mengorganisasikan situasi/masalah,

  c) Dapat berpikir dengan betul (dapat berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab-akibat, memecahkan masalah/berpikir secara ilmiah).

  Ada beberapa pendapat mengenai tahap-tahap dalam proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 sendiri, ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

  2) Tahap tranformasi (tahap pengubahan materi)

  Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas.

  3) Tahap evaluasi (tahap penilaian materi)

  Dalam tahap ini, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi.

  b.

  Menurut Arno F. Wittig Belajar selalu berlangsung dalam tiga tahap, yaitu: 1)

  Acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 Pada tingkatan ini, seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani proses acquisition. Peristiwa ini melibatkan fungsi short term

  memory (memori jangka pendek atau disimpan sesaat atau lewat dalam

  tempat penyimpanan) dan long term memory (memori jangka panjang atau permanen).

  3) Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)

  Pada tingkatan ini, seorang siswa akan mengaktifkan kembali fungsi- fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa- apa yang tersimpan dalam memori berupa informasi, simbol, pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai respons atas stimulus yang sedang dihadapi.

  c.

  Menurut Albert Bandura

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 Informasi berupa materi dan contoh perilaku model itu ditangkap, diproses, dan disimpan dalam memori.

  3) Tahap reproduksi (reproduction phase)

  Segala bayangan/citra mental (imagery) atau kode-kode simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah disimpan dalam memori para peserta didik itu diproduksi kembali. 4)

  Tahap motivasi (motivation phase) Tahap motivasi dalam proses terjadinya peristiwa atau perilaku belajar adalah tahap penerimaan dorongan yang dapat berfungsi sebagai

  reinforcement

  , „penguatan‟ bersemayamnya segala informasi dalam memori para peserta didik. Pada tahap ini, guru dianjurkan untuk memberi pujian, hadiah, atau nilai tertentu kepada para peserta didik yang berkinerja memuaskan. Sementara itu kepada mereka yang kinerjanya kurang memuaskan perlu diyakinkan akan artinya penguasaan materi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 dan bersifat pribadi dalam diri siswa, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. Aktivitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran.

  Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi, dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian, aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur

  ‐unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Tujuan-tujuan pembelajaran telah dirumuskan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 a.

  Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

  b.

  Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

  c.

  Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

  d.

  Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama dengan melakukan pengubahan diri terus-menerus.

  e.

  Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses belajar.

  f.

  Belajar mengalami (experiential learning) dapat terjadi bila siswa mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri. Hal ini berarti bahwa evaluasi dari instruktur bersifat sekunder.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

  Menurut Sulaeman (2009: 1), berdasarkan Kurikulum Sains SD, sains merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan sains bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa memahami alam sekitar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

2. Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains

  Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan terjadi belajar, apabila terjadi proses perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman.

  Dari penjabaran tersebut, maka dapat diidentifikasikan dua aspek penting yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Aspek pertama adalah aspek hasil belajar yakni perubahan perilaku pada diri siswa. Aspek kedua adalah aspek proses belajar yakni sejumlah pengalaman intelektual, emosional, dan fisik pada diri siswa.

  Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah adalah “membelajarkan siswa bagaimana belajar”. Tujuan ini mengandung makna untuk meletakkan landasan bagi belajar seumur hidup. Tujuan ini harus tercapai jika ingin memenuhi tuntutan percepatan perubahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20 ini, hal-hal pokok yang hendaknya menjadi pengalaman siswa adalah berupa cara-cara penting untuk memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjadi kebutuhannya.

  Berdasarkan uraian tentang kegiatan pembelajaran yang ideal dan realitas penyelenggaraan kegiatan di sekolah, timbul pertanyaan “apakah yang bisa dilakukan untuk mengidealkan kegiatan pembelajaran di sekolah?”. Salah satu jawaban atas pertanyaan tersebut adalah penerapan pendekatan keterampilan proses (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 136 –137).

  Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa (Depdikbud dalam Dimyati, 2006: 138). Lebih lanjut, Funk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 138

  • –139) mengungkapkan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 siswa merasa bahagia sebab mereka aktif dan tidak menjadi si belajar yang pasif, dan c.

  Menggunakan keterampilan proses untuk mengajar ilmu pengetahuan, membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.

  Menurut Funk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 140

  • –141), ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses. Keterampilan- keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar (Basic skills ) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi (integrated skills). Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yaitu: mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, memprediksi, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar-variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22 Lebih lanjut, Funk mengemukakan, meskipun keterampilan- keterampilan tersebut saling bergantung, masing-masing menitikberatkan pada pengembangan suatu area keterampilan khusus. Selain itu, keterampilan-keterampilan proses merupakan dasar yang sebelumnya menyediakan suatu landasan menuju keterampilan-keterampilan terintegrasi yang lebih kompleks.

  Dari pernyataan di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa keterampilan- keterampilan proses suatu saat dapat dikembangkan secara terpisah, saat yang lain harus dikembangkan secara terintegrasi satu dengan yang lain. Keterampilan-keterampilan proses yang perlu dikembangkan, tidak dapat dikembangkan pada semua bidang studi untuk semua keterampilan yang ada.

  Hal ini menuntut adanya kemampuan guru mengenal karakteristik bidang studi dan pemahaman terhadap masing-masing keterampilan proses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23 lanjut. Selain itu, kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam memproses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses yang lain. Mengamati memiliki dua sifat utama, yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Mengamati bersifat kualitatif apabila dalam pelaksanaannya hanya menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi. Sedangkan mengamati bersifat kuantitatif apabila dalam pelaksanaannya selain menggunakan panca indera, juga menggunakan peralatan lain yang memberikan informasi khusus dan tepat.

  b.

   Mengklasifikasi

  Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilahkan berbagai objek dan/atau peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya, sehingga didapatkan golongan/kelompok sejenis dari objek dan/atau peristiwa yang dimaksud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24 keterampilan-keterampilan yang perlu dalam komunikasi, hendaknya dilatih dan dikembangkan pada diri siswa.

  d.

   Mengukur

  Mengukur dapat diartikan sebagai kegiatan membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

  e.

   Meramal/Memprediksi

  Suatu prediksi merupakan suatu ramalan dari apa yang kemudian hari mungkin dapat diamati. Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waku mendatang berdasarkan perkiraan pada pola atau kecenderungan tertentu, atau keterhubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan.

  f.

   Menyimpulkan

  Menyimpulkan dapat diartikan sebagai keterampilan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25 dini. Merancang penelitian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mendekripsikan variabel-variabel yang dimanipulasi dan direspon dalam penelitian secara operasional, kemungkinan dikontrolkannya variabel, hipotesis yang diuji dan cara mengujinya, secara hasil yang diharapkan dari penelitian yang akan dilaksanakan.

  h.

   Bereksperimen

  Eksperimen merupakan salah satu bentuk penelitian yang sering kali dilaksanakan seseorang tanpa disadari. Bereksperimen dapat diartikan sebagai keterampilan untuk mengadakan pengujian ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.

C. Pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26 Indonesia (2006), “pertanyaan” diartikan sebagai (1) interogasi;tanya; dan (2) permasalahan, persoalan, problem, tanda tanya, teka-teki. Dalam pembelajaran, pertanyaan lebih diartikan sebagai sesuatu yang ditanyakan atau soal, baik oleh siswa maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986: 62) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus yang efektif yang mendorong kemampuan berpikir.

  Pertanyaan yang baik dapat meningkatkan fungsi pertanyaan. Berikut adalah fungsi pertanyaan menurut Marsaja (Dalam Marsaja:

  a.

  Untuk mengembangkan minat dan keingintahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  27 a.

  Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

  b.

  Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan.

  c.

  Mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa, sebab berpikir itu sendiri adalah bertanya.

  d.

  Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.

  e.

  Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas.

  Agar pertanyaan yang diungkapkan dapat meningkatkan fungsi pertanyaan yang diinginkan, maka perlu diketahui berbagai jenis pertanyaan.

2. Jenis-jenis Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom

  Menurut Taksonomi Bloom ada enam tingkatan pertanyaan untuk menuntun kemampuan merespon secara spesifik (Hasibuan dan Moedjiono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  28 Sebutkan bencana-bencana alam yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari!

b. Pertanyaan Pemahaman (Comprehension Question)

  Pertanyaan ini menuntut siswa untuk menjawab pertanyaan dengan jalan mengorganisasi informasi-informasi yang pernah diterimanya dengan kata-kata sendiri, atau menginterupsikan atau membaca informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva dengan jalan membandingkan atau membeda-bedakan. Kata-kata yang sering dipakai dalam pertanyaan pemahaman adalah uraikan, perjelas, bandingkan, dan terangkan.

  Contoh: Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, proses terjadinya gunung meletus! c.

   Pertanyaan Penerapan (Application Question)

  Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriteria,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  29 Pertanyaan yang menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara:

  Mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan.

  • Mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu
  • kesimpulan atau generalisasi. Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat
  • generalisasi dari atau berdasarkan informasi yang ada.

  Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah mengapa, tentukan buktinya, analisislah, berdasarkan, gambarkanlah, kesimpulan apa yang dapat anda buat. Contoh:

  • Identifikasi motif:

  Mengapa gempa bumi sering terjadi di Indonesia?

  • Menganalisa kesimpulan atau generalisasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  30

e. Pertanyaan Sintesis (Synthesis Question)

  Ciri pertanyaan ini adalah jawabannya yang tidak tunggal, melainkan lebih dari satu dan menghendaki siswa untuk mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan sintesis adalah apa yang terjadi bila, bayangkan seolah-olah...reaksi apakah yang anda tampilkan, susunlah, tuliskan, perkirakan, dan kembangkan. Pertanyaan sintesis menuntut siswa untuk :

  • Membuat ramalan atau prediksi

  Apa yang terjadi ketika gunung meletus?

  • Memecahkan masalah berdasarkan imajinasinya:

  Bayangkan seolah-olah Anda tinggal di lereng gunung merapi yang dapat meletus sewaktu-waktu. Reaksi apakah gerangan yang akan Anda lakukan ketika gunung tersebut meletus.

  • Mencari komunikasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  31 pertanyaan evaluasi adalah pertimbangkan, tentukan, apakah ini lebih baik, berikan pendapatmu, apa anda setuju.

  Contoh: Menurut pendapat Anda, mana yang lebih berbahaya, gunung meletus atau gempa bumi!

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan membaca siswa pada pembelajaran tematik dengan menggunakan lingkungan sekolah sebagai media di kelas II MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat

0 5 100

Peningkatan kemampuan siswa dalam bahasa Mandarin dengan pemanfaatan media pembelajaran

0 17 78

Animasi pembelajaran bahasa inggris dengan menggunakan adobe flash untuk siswa sekolah dasar eni

0 1 48

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa melalui pembelajaran dengan menggunakan metode drill

0 0 12

Perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan kerangka karangan dan dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VI SD : studi kasus SD Maria Assumpta Klaten - USD Repository

0 4 116

Pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan metode inkuiri dan media komputer pada topik wujud zat dan kelarutan pada siswa SMP Katolik Santo Mikail Balikpapan - USD Repository

0 0 221

Efektivitas metode pembelajaran dalam hal perubahan konsep dengan eksperimen terbimbing menggunakan lembar kegiatan siswa pada pokok bahasan getaran - USD Repository

0 0 119

Kegiatan guru memfasilitasi proses belajar siswa kelas I sekolah dasar dengan metode montessori pada pokok bahasan membaca dan menulis lambang bilangan dengan bantuan papan seguin - USD Repository

0 2 112

Peningkatan kemampuan kerja sama dalam pembelajaran menulis siswa kelas X SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dengan menggunakan metode kooperatif teknik Jigsaw - USD Repository

0 0 155

Peningkatan keterlibatan dan kemampuan siswa kelas VIII SMP Kemasyarakatan Kalibawang dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode diskusi dan media gambar - USD Repository

0 0 131