Kegiatan guru memfasilitasi proses belajar siswa kelas I sekolah dasar dengan metode montessori pada pokok bahasan membaca dan menulis lambang bilangan dengan bantuan papan seguin - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEGIATAN GURU MEMFASILITASI PROSES BELAJAR SISWA
KELAS I SEKOLAH DASAR DENGAN METODE MONTESSORI PADA
POKOK BAHASAN MEMBACA DAN MENULIS LAMBANG BILANGAN
DENGAN BANTUAN PAPAN SEGUIN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
V. Wahyu Dwi Setyowati
021414012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Kita hidup hanya untuk menemukan keindahan, dan yang lainnya adalah suatu
bentuk penantian”
“Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat,
ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7)............... Ku persembahkan karya ini bagi orang-orang
yang mempunyai tempat di hatiku……………Teruntuk : …..
........
Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendengarkan keluh kesahku,
memberi penguatan dan mengabulkan permohonanku ........
.......
Ayah dan Ibuku Tercinta yang telah mendidikku dengan penuh cinta sejak aku dilahirkan ........
……..
Kakak dan Adikku Tersayang yang telah setia menjadi teman sejak kita hadir di tengah-tengah Ayah dan Ibu ........
........ Keponakanku tersayang Viviana Eva Ferliandina yang telah membuat hidupku lebih ceria ……..
……..
Sahabat-sahabatku yang selalu setia memberi warna dalam hidupku …….
........
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang
memberiku begitu banyak ilmu dan pengalaman ........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
V. Wahyu Dwi Setyowati. 021414012. Universitas Sanata Dharma, 2008.
Kegiatan Guru Memfasilitasi Proses Belajar Siswa Kelas I Sekolah Dasar
Dengan Metode Montessori Pada Pokok Bahasan Membaca dan Menulis
Lambang Bilangan Dengan Bantuan Papan Seguin.Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan kegiatan guru
dalam memfasilitasi proses belajar siswa kelas I SD dengan metode Montessori
dan bantuan papan Seguin.Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif deskriptif, yang
berusaha mengungkapkan fenomena yang ada dalam keadaan yang sebenarnya.
Fenomena yang dimaksud adalah kegiatan guru memfasilitasi proses belajar siswa
kelas I Sekolah Dasar dengan metode Montessori pada pokok bahasan membaca
dan menulis lambang bilangan dengan bantuan papan seguin. Data yang
dikumpulkan berupa kegiatan guru yang terjadi selama pembelajaran matematika
dengan pokok bahasan membaca dan menulis lambang bilangan di SD Negeri
Plawikan Klaten kelas satu. Subjek penelitian adalah seorang guru matematika di
kelas I Sekolah Dasar, dalam hal ini yang menjadi guru adalah saudara Esthi
Wulandari yang juga merupakan mahasiswa pendidikan matematika. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung ketika proses
pembelajaran berlangsung dan perekaman video dengan handycam. Data yang
diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah yaitu: (i) transkripsi, (ii) penentuan
topik-topik data, (iii) penentuan kategori-kategori data.Hasil penelitian berupa deskripsi tentang kegiatan guru memfasilitasi
proses belajar siswa dengan metode Montessori pada pokok bahasan membaca
dan menulis lambang bilangan. Kegiatan guru dalam memfasilitasi proses belajar
siswa adalah sebagai berikut : (i) memusatkan perhatian siswa, (ii) memberi
pengasuhan, (iii) memperlihatkan cara penggunaan alat, dan (iv) mengoreksi hasil
belajar siswa.
Kata kunci : kegiatan guru memfasilitasi, metode Montessori, membaca dan
menulis lambang bilangan, Sekolah Dasar.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
V. Wahyu Dwi Setyowati, 021414012. Sanata Dharma University, 2008.
Teacher Activities Give Facilitate to Learning Process in the First Grade
Student of Elementary School with Montessori Method with the Main Focus
in Reading and Writing Number Symbol with Seguin Board.The research aims to seek out the teacher activities give facilitate to
learning process in the first grade student of elementary school with Montessori
method that use seguin board.The research is a descriptive qualitative research, that try to seek out
phenomenon the stage truly. The phenomenon is teacher activities give facilitate
to learning process in the first grade student of elementary school with Montessori
method with the main focus in reading and writing number symbol with seguin
board. Data that gatherred shaped teacher activity that happened during
mathematic lesson mainly criticism has read and write number symbol at SD
Negeri Plawikan Klaten of first grade. The subject of research was a mathematic
teacher at first grade of elementary school, she is Esthi Wulandari as first grade
teacher, she is a mathematic education student at university. The collecting data
was done with research directly when learning process was happen and video
recording with handy cam. The data that has found to analysis with several steps :
(i) data of research, (ii) transcription, (iii) data topics determination, and (iv) data
categories determination.Research result shaped description about teacher activities give facilitate
process learns student with Montessori method in reading and writing number
symbol. Teacher activities is give facilitate learning process student that are (i)
concentrate of student attention, (ii) give care, (iii) show how to use tools, and (iv)
to correct the result of student learning.
Keyword : teacher activity is give facilitate, Montessori method, reading and
writing number symbol, elementary school.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Kegiatan Guru Memfasilitasi Proses Belajar Siswa kelas I Sekolah Dasar Dengan
Metode Montessori Pada Pokok Bahasan Membaca dan Menulis Lambang
Bilangan Dengan Bantuan Papan Seguin”.Selama penulisan skripsi ini ada berbagai kesenangan, kesusahan, dan
tantangan yang penulis hadapi. Namun karena kuasa dan campur tangan Allah
sendiri yang senantiasa menaungi penulis dan keterlibatan pihak-pihak yang
membantu semua hal itu dapat teratasi.Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. St. Suwarsono, selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika 2.
Bapak Dr. Susento M. S., selaku dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu memberikan pengarahan, dan dengan penuh sabar membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Ibu D. Novi Handayani, S. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan selama studi dan menjadi teman dalam menjalani suka dan duka selama perkuliahan.
4. Bapak dan Ibu dosen PMIPA dan MIPA yang telah membantu dan membimbing penulis selama belajar di USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Sunarjo dan bapak Sugeng, selaku staf Sekretariat JPMIPA atas bantuan dan kerjasamanya selama melayani mahasiswa.
6. Ibu Sri Hardiyanti S, Pd selaku Kepala Sekolah SDN Plawikan Klaten yang memberikan ijin pada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Ch. Sulastri selaku guru kelas I SDN Plawikan Klaten yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
8. Siswa siswi Kelas I SDN Plawikan Klaten yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
9. Bapak dan Ibu guru SDN Plawikan Klaten yang selalu memberi semangat dan dorongan sehingga skripsi ini dapat selesai.
10. Ibuku Anastasia Sutinem dan Ayahku FX. Suharto dan juga kakakku Ika, adikku Wahyu dan Eva yang terkasih, atas doa, kesabaran, perhatian, kesempatan yang diberikan baik material dan spiritual sehinga skripsi ini dapat selesai.
11. Mas Cahyo Saputro (Alm), atas doa, perhatian, dorongan, semangat, dan waktunya selama kita bersama, terima kasih untuk kebersamaan yang indah.
Semoga kamu selalu tersenyum di surga.
12. Esthi Wulandari, atas dorongan, semangat, bantuan, dan kerjasamanya selama penelitian dan penyusunan skripsi.
13. Lia dan Estrie, atas doa, semangat, dorongan, bantuan dan waktunya sehingga skripsi ini dapat selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Sahabatku Dian, Nita, Yosse, Sita, Ika, Puri, dan Devi atas doa, dorongan, semangat, dan kebersamaan selama ini, atas penguatannya, terima kasih sahabat-sahabatku.
15. Sahabatku Mas Edi, mas Tri, Sigit, Rini dan dafiq atas doa, semangat, dan waktunya, terima kasih untuk kebersamaan kita.
16. Dan semua pihak yang telah bersedia membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masih perlu penyempurnaan dari teman sekalian. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita semua.Yogyakarta, 4 Juni 2008 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................... v LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................. vi ABSTRAK ............................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ..................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. ......................................................... 2 Perumusan Masalah C. ……………………………………. 3 Pembatasan Istilah D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 4 E. ……………………………………. 5 Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………. 6 A. ……………………………. 6 Pencipta Metode Montessori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. ……………………………………. 7 Metode Montessori C.
……………. 9 Kegiatan Guru Memfasilitasi Pembelajaran D. ……………………………………………. 10 Papan Seguin E.
……………. 11 Membaca dan Menulis Lambang Bilangan
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 12
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 12 B. ............................................. 12 Subjek dan Objek Penelitian C. ............................................. 13 Metode Pengumpulan Data D. ......................................................... 14 Metode Analisis DataBAB IV ANALISIS DATA ……………………………………………. 16
A. Data Penelitian ……………………………………………. 16 B. ...................................................... 17 Transkripsi C. ………………………………….. 17 Topik – Topik Data D. Kategori – Kategori Data ………………………………….. 21BAB V HASIL PENELITIAN ……………………………………. 24
A. ……………………………. 24 Memusatkan Perhatian Siswa B. ……………………………………. 33 Memberi Pengasuhan C. Memperlihatkan Cara Penggunaan Alat ……………………. 39 D. Mengoreksi Hasil Belajar Siswa ……………………………. 39BAB VI PEMBAHASAN ……………………………………………. 41
A. ……………………………………. 41 Metode Montessori B.……………. 45 Kegiatan Guru memfasilitasi Proses Belajar
BAB VII PENUTUP ……………………………………………………. 49 A. Kesimpulan ……………………………………………. 49 B. Saran …………………………………………………… 51 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel IV.1. Topik-topik Kegiatan Guru Memfasilitasi
Proses Belajar Siswa ...................................................
18 Tabel IV.2. Kategori –SubKategori Kegiatan Guru Memfasilitasi Proses Belajar ..............................................................
21 Tabel IV. 3. Diagram Pohon Kategori –SubKategori Kegiatan Guru Memfasilitasi Proses Belajar ......................................
23
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Transkripsi Data …………………………………
54 Lampiran 2. Rencana Belajar …………………………………
65 Lampiran 3. Soal-soal LKS …………………………………………
69 Lampiran 4. Alat Peraga …………………………………………
86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan
praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu matematika tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Matematika merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Matematika merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, sehingga pembelajaran matematika secara tidak langsung sudah dimulai sejak kanak-kanak.
Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan pada peserta didik sejak Sekolah Dasar bahkan sejak Taman Kanak-kanak.
Karena matematika tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, berarti kita juga dapat mempelajari matematika dengan segala benda yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membawa siswa tingkat dasar memahami hubungan benda-benda yang ditemui di sekelilingnya dengan matematika, diperlukan suatu metode yang dapat membantu mereka untuk belajar matematika dalam lingkungan mereka. Metode yang digunakan tersebut hendaknya bisa :
- Membuat siswa aktif dalam pembelajaran
- Membuat siswa merasa senang dalam pembelajaran tersebut
- Membuat siswa merasa nyaman dalam pembelajaran
2 Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah dengan menggunakan metode Montessori.
Montessori merupakan suatu metode pembelajaran yang merupakan pendekatan untuk pendidikan yang mengambil keterpaksaan dari hati, bakat, dan kekhususan pada tiap-tiap anak. Ini merupakan proses yang membantu anak belajar sendiri dengan caranya sendiri pada langkahnya sendiri. Konsep utama dari Montessori adalah untuk memperkenalkan kenyamanan belajar. (http/ www. Montessori. Com).
Kemampuan yang penting pada pembelajaran adalah kepercayaan diri dan kebebasan, itu membantu anak-anak merasa bebas atau merdeka oleh pembelajaran sesuai dengan ketrampilan hidup sang pengajar, yang mana ini disebut pembelajaran kehidupan nyata (pratical life). (http // www. Montessori.
Com).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti hendak mengetahui dan meneliti kegiatan yang guru lakukan dalam memfasilitasi proses belajar dengan menggunakan metode Montessori untuk membantu siswa belajar dalam kehidupan nyata.
B. Perumusan Masalah
Penelitian skripsi ini berfokus pada penggunaan metode pembelajaran Montessori pada pokok bahasan “membaca dan menulis lambang bilangan” dengan bantuan papan seguin untuk siswa kelas I SD.
3 Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana kegiatan guru memfasilitasi proses belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan metode Montessori pada pokok bahasan “Membaca dan Menulis Lambang Bilangan” dengan bantuan papan seguin untuk siswa kelas I SD.
C. Pembatasan Istilah
Istilah-istilah dalam rumusan pernyataan di atas didefinisikan sebagai berikut :
1. Metode Montessori adalah metode pembelajaran yang memberikan penghargaan terhadap keunikan individual pada tiap anak. Metode ini didasarkan pada kepercayaan bahwa anak terbentuk secara bebas untuk berhasil dan belajar tanpa pembataan atau kritikan atau aturan. Montessori merupakan proses yang membantu anak belajar dengan caranya sendiri. Konsep utama dari Montessori adalah untuk memberikan rangsangan. Anak diberikan lingkungan yang terarah dimana siswa dapat menyelidiki, menyentuh dan belajar tanpa rasa takut.
2. Kegiatan pembelajaran Montessori adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kenyamanan dan kebebasan yang terarah bagi siswa dengan pengajaran sesuai dengan ketrampilan hidup sang pengajar.
3. Siswa adalah empat orang siswa SD kelas I yang dipilih dengan kriteria :
a. Belum memperoleh materi membaca dan menulis bilangan 21 sampai dengan 50.
b. Aktif dan kreatif.
4
4. Guru dalam pembelajaran Montessori dinamakan pembimbing. Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai guru adalah saudara Esthi Wulandari, mahasiswa program studi pendidikan Matematika semester delapan yang menjadi rekan peneliti.
5. Pembelajaran matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika kelas I Sekolah Dasar dalam materi membaca dan menulis bilangan 21 sampai dengan 50, yang dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dan setiap penelitian dilaksanakan selama 30 menit. Pembelajaran dilaksanakan dalam suatu ruangan khusus yang telah dipersiapkan.
6. Kegiatan guru memfasilitasi adalah langkah-langkah yang dilakukan guru untuk mendukung proses pembelajaran.
7. Kegiatan belajar yang dimaksud adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa di dalam kelas dengan lingkungannya dalam rangka memperoleh pengetahuan.
8. Proses belajar yang dimaksud adalah suatu proses dimana siswa memperoleh pengetahuan yang baru, baik dari orang lain maupun dari dirinya sendiri.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan guru memfasilitasi proses belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan metode Montessori pada pokok bahasan membaca dan menulis lambang bilangan dengan bantuan papan seguin untuk siswa kelas I SD.
5 E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa Penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa dan diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika dan membuat siswa belajar tanpa rasa takut.
2. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk memberi variasi baru dalam memilih metode pembelajaran dalam upaya pencapaian keberhasilan pembelajaran matematika.
3. Bagi peneliti Dapat digunakan untuk menambah pengalaman dalam pembelajaran matematika.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pencipta Metode Montessori Metode Montessori adalah suatu metode pembelajaran yang diciptakan
oleh Dr. Maria Montessori. Maria Montessori adalah seorang wanita Italia yang lahir pada tanggal 31 Agustus 1870 di Chiaruvella Roma. Sejak kecil ia menunjukkan kepintaran yang luar biasa. Ia menjadi wanita Italia pertama yang mencapai gelar Doktor dalam ilmu kedokteran, yaitu di Universitas Roma pada tahun 1896. Setelah lulus dari sekolah kedokteran, Maria bekerja sebagai asisten di sebuah rumah sakit penyakit jiwa bagian perawatan anak-anak yang lemah pikiran.
Setelah beberapa waktu membina anak-anak cacat, ia berpendapat bahwa perawatan anak-anak yang lemah pikirannya bukanlah masalah medis melainkan masalah pendidikan juga. Dari beberapa pendapat itu mulailah Montessori menjelajahi ilmu jiwa dan ilmu pendidikan. Pada tahun 1900 mulailah Maria Montessori mempelajari pengajaran untuk anak-anak biasa. Pada tanggal 6 Januari 1907 dibukalah sekolah Montessori yang pertama. Sekolah itu diberi nama “Casa Dei Bambini” yang artinya rumah kanak-kanak.
Tidak lama setelah “Casa Dei Bambini” yang pertama dibuka, didirikan lagi sebuah rumah kanak-kanak di daerah lain di kota Roma. Kemudian pada tanggal 18 Oktober 1908 di Umanitari di kota Milan dibuka sebuah rumah kanak- kanak di perkampungan kaum buruh. Maria juga bekerja sama dengan beberapa
7 orang yang terkemuka sehingga berkat kerja samanya tersebut pada tahun 1908 berdirilah sebuah rumah kanak-kanak bagi orang yang kurang mampu.
Banyak ahli pendidikan yang datang dari berbagai tempat untuk mengunjungi Maria Montessori dan sekolahnya. Mereka sangat tertarik dengan sistem pendidikannya, sehingga tak lama kemudian tersebarlah cita-cita Montessori diseluruh dunia. Untuk memperkenalkan metodenya, pada tahun 1915 dibuka kelas Montessori yang didirikan di San Fransisco World Exhibition. Maria Montessori juga memberi kuliah di beberapa negara dan ia juga menghabiskan waktunya untuk meneliti penemuannya lebih lanjut, ia menerima banyak penghargaan.
Dr. Maria Montessori meninggal di Belanda pada tanggal 6 Mei 1952 pada usia 82 tahun.
B. Metode Montessori
Metode Montessori adalah cara atau jalan pemikiran tentang apa yang anak inginkan. Metode Montessori disebut sebagai metode yang digunakan untuk membimbing dan melatih individu untuk menjadi lebih mandiri. Dalam metode Montessori tidak membeda-bedakan anak atau membandingkan anak pada anak normal atau anak sesuai standar menurut pertimbangan yang baik oleh sistem pendidikan tradisional. Ini didasarkan pada kepercayaan bahwa anak tersebut secara bebas untuk berhasil tanpa pembatasan dan kritikan atau aturan (http//www.montessori.com).
8 Metode Montessori disebut sebagai metode yang digunakan untuk membimbing dan melatih individu untuk menjadi lebih mandiri. Dalam metode Montessori anak tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis, tetapi juga mereka dibimbing untuk mengembangkan kreativitas, kehidupan sosial, fisik dan emosi. Metode Montessori lebih menekan pada pengembangan karakter dan rasa percaya diri pada anak, Montessori menginginkan untuk membantu kebebasan berfikir, untuk belajar tanpa banyak masukan negatif. Anak-anak belajar dengan bertindak dan dengan percobaan. Lingkungan secara khusus dipersiapkan untuk siswa supaya memungkinkan mereka berinteraksi secara bebas dan lepas, semua adalah ukuran anak-anak dan aman bagi anak-anak untuk disentuh dan digunakan (http//www.montessori.com).
Untuk membantu melihat seberapa baik anak menguasai dan menyerap apa yang sedang diperlihatkan pada mereka, hendaknya guru menggunakan pembelajaran tiga tahap, Elizabeth G. Hainstock, (1999: 9) menyatakan tujuan pembelajaran tiga tahap adalah mengajarkan konsep-konsep baru dengan cara repetitif (pengulangan), dengan demikian membantu anak memahami lebih baik materi-materi yang disajikan kepadanya. Pembelajaran tiga tahap itu adalah :
1. Tahap pertama : pengenalan identitas (Recognition of Identity) Pada tahap ini anak mulai dikenalkan dengan suatu objek tertentu atau konsep tertentu yang akan dipelajari.
Contoh : mengenalkan lambang bilangan 21, 22, ….
2. Tahap kedua : Pengenalan sesuatu yang berbeda-beda (Recognition of Contrasts) .
9 Tahap ini siswa diharapkan sudah mampu memahami apa yang telah diajarkan pada tahap pertama. Dengan memberikan objek yang berbeda, siswa mencoba menemukan dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. Contoh : setelah mengenalkan lambang bilangan 21, 22, … setelah itu guru meminta siswa untuk menunjukkan lambang di atas 30, yaitu 31, 32, ….
3. Tahap ketiga : Membedakan antara benda-benda yang serupa (Discrimination
between similar objects)
Dalam tahap ini anak diharapkan bisa membedakan objek yang telah mereka pelajari.
Contoh : Dengan memberikan lambang bilangan yang berbeda-beda, siswa diminta membaca lambang bilangan tersebut.
Misal :
- Guru menuliskan lambang bilangan 21, 33, 46, 50 dan meminta siswa membaca lambang bilangan tersebut.
- Guru membacakan nilai suatu bilangan tersebut dan meminta siswa untuk menuliskan lambang bilangannya.
C. Kegiatan Guru Memfasilitasi Pembelajaran
Dalam metode Montessori, guru bertindak sebagai fasilitator dimana guru menyediakan fasilitas – fasilitas belajar dan mempermudah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa, tidak mengajari siswa tetapi membantu dan memotivasi siswa belajar. Membantu disini bukan diartikan menunjukkan hasil penyelesaian suatu masalah, tetapi menunjukan arah saja dan siswa sendiri yang
10 harus melakukannya agar mencapai tujuannya. Bantuan dari guru dapat berupa penjelasan tentang materi yang akan dibahas, mengingatkan siswa tentang materi yang lalu, menjelaskan tentang penggunaan alat, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada masalah kegiatan guru memfasilitasi pembelajaran. Masalah dalam hal ini menyangkut dengan penggunaan
metode pembelajaran Montessori, yaitu metode yang mengutamakan kenyamanan
belajar bagi siswanya.D. Papan Seguin
Papan seguin adalah papan-papan angka yang digunakan untuk mengajarkan angka dari 20 sampai 50. Berbentuk tipis dan memanjang, yang dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sama luas oleh sekat tipis beralur yang dipasang horizontal. Untuk mengajarkan angka dari 20 sampai dengan 27 digunakan dua papan, papan pertama memiliki lima bagian sama besar yang masing-masing bertuliskan angka 20. Demikian juga dengan papan yang kedua, papan kedua memiliki empat bagian sama besarnya dengan papan pertama yang bertuliskan angka 20.
Kemudian dibuat sembilan kartu berangka 1 sampai dengan 9, tiap-tiap kartu berukuran lebih kecil dari papan angka puluhan sehingga seluruhnya dapat diselipkan atau dilapiskan di atas angka 0 dan angka 20 dengan cara memasukkan kartu pada alur yang telah tersedia. Demikian juga untuk bilangan 30 sampai dengan 39, 40 sampai dengan 49, demikian juga bilangan 10 sampai dengan 50. Papan seguin membantu siswa belajar memahami bilangan 21 sampai dengan 50.
11 E. Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Penelitian yang penulis lakukan dibatasi pada membaca dan menulis lambang bilangan dua puluh sampai dengan empat puluh sembilan, materi ini diberikan pada semester kedua kelas satu Sekolah Dasar. Yang dipelajari di sini adalah :
1. Membaca lambang bilangan Membaca lambang bilangan yang dimaksud di sini adalah siswa ditunjukkan suatu bilangan tertentu kemudian siswa menyebutkan nilai dari lambang bilangan yang ditunjukkan tersebut.
2. Menuliskan lambang bilangan Menulis lambang bilangan yang dimaksud di sini adalah siswa diberikan soal dikte kemudian siswa diminta untuk menunjukkan atau menuliskan lambang bilangan dengan bantuan papan seguin.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu
penelitian yang menekankan pada keadaan yang sebenarnya, dan berusaha mengungkap kejadian-kejadian yang ada dalam keadaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana kegiatan guru memfasilitasi pembelajaran yang dikelola oleh subjek pada proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Montessori pada pokok bahasan membaca dan menulis lambang bilangan dengan bantuan papan seguin untuk kelas I Sekolah Dasar.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah salah seorang guru matematika di kelas
I Sekolah Dasar, dalam hal ini yang menjadi guru adalah seorang mahasiswa senior Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Peneliti sengaja tidak menggunakan guru kelas I SD Negeri Plawikan sebagai subjek dalam penelitian karena guru setempat tidak mengetahui tentang metode Montessori, dan diduga membutuhkan waktu lama untuk guru tersebut mempelajari metode Montessori.
Subjek dari penelitian ini dipilih secara sengaja dengan berbagai pertimbangan:
13
1. Subjek adalah mahasiswa yang juga melakukan penelitian tentang proses belajar dengan metode Montessori.
2. Subjek sudah mengetahui tentang metode Montessori.
Objek dalam penelitian ini adalah kegiatan guru dalam memfasilitasi proses belajar siswa.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran Guru melaksanakan tindakan berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam ruangan penelitian yang sudah dipersiapkan dalam waktu 30 menit. Dalam kegiatan ini peneliti berupaya memberikan motivasi dan rangsangan kepada guru yang melakukan tindakan agar guru dapat menerapkan strategi penyampaian dan pengelolaan pembelajaran sesuai apa yang diharapkan oleh peneliti.
2. Pengamatan Data berupa proses pembelajaran di kelas yang dikelola oleh subjek yaitu seorang guru matematika. Peneliti melakukan pengamatan terhadap segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dan direkam menggunakan video. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang dilaksanakan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
14 D. Metode Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis melalui tahap-tahap yaitu: reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan:
1. Reduksi data Reduksi data merupakan proses membandingkan bagian-bagian data untuk menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua kegiatan, yaitu: a. Transkripsi data rekaman video.
Proses transkripsi ini merupakan penyajian kembali segala sesuatu yang tampak dalam hasil rekaman video berupa pelaksanaan pembelajaran selama tiga pertemuan dalam bentuk narasi tertulis.
b. Penentuan topik – topik data Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topik- topik data peneliti menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian, dalam hal ini yaitu tentang kegiatan apa saja yang guru lakukan dalam memfasilitasi proses pembelajaran dengan metode Montessori. Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di dalamnya dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang selanjutnya disebut topik-topik data.
15
2. Kategorisasi Data Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik- topik data yang mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut selanjutnya disebut sebagai kategori data. Pengelompokan topik-topik data akan menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.
Dalam penelitian ini kategori data berdasarkan pada tugas-tugas guru dalam metode Montessori.
3. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan proses analisis data, peneliti dapat membuat suatu kesimpulan yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Dalam hal ini yaitu tentang kegiatan apa saja yang dilakukan guru dalam memfasilitasi siswa dengan metode pembelajaran Montessori pada pokok bahasan membaca dan menulis lambang bilangan untuk kelas I Sekolah Dasar.
BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai hasil analisis data yang meliputi:
(i) data penelitian, (ii) transkripsi, (iii) penentuan topik-topik data, (iv) penentuan kategori-kategori data.
A. Data Penelitian
Data penelitian berupa rekaman video kegiatan pembelajaran dengan metode Montessori di kelas I dengan melibatkan guru kelas I Sekolah Dasar sebagai subjek penelitian, dalam hal ini yang bertindak sebagai guru adalah saudara Esthi Wulandari. Selain itu, dalam penelitian ini juga melibatkan empat orang siswa yang diambil dari siswa kelas I SD N Plawikan Klaten, terdiri dari dua siswa putra dan dua siswa putri. Kegiatan pembelajaran mencakup tiga pertemuan, antara lain :
1. Pertemuan pertama : Pengenalan identitas (Recognition of Identity)
2. Pertemuan kedua : Pengenalan sesuatu yang berbeda-beda (Recognition
of Contrasts)
3. Pertemuan ketiga : Membedakan antara benda-benda yang serupa
(Discrimination between similar objects)
17 B. Transkripsi
Transkripsi dilakukan oleh peneliti sendiri, peneliti mengamati rekaman
video kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan. Dengan mengamati video tersebut peneliti membuat salinan dalam bentuk tertulis yang berisi semua hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru serta situasi dan keadaan pada saat itu seperti terdapat pada rekaman video.
Kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting atau di luar pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran tidak peneliti masukkan dalam hasil transkripsi. Penggunaan bahasa dalam video rekaman yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia, peneliti sajikan kembali dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar lebih mudah dimengerti. Dalam rekaman video ada percakapan dan pembicaraan yang kurang jelas dan kurang terdengar, maka peneliti membuat salinan kata atau kalimat yang diucapkan dalam rekaman tersebut dengan kalimat yang menggambarkan keadaan seperti yang terjadi pada saat itu.
Kegiatan transkripsi dilakukan secara berulang-ulang sampai peneliti merasa yakin akan hasil transkripsi. Hasil transkripsi kegiatan pembelajaran dapat dilihat dalam lampiran 1.
C. Topik-topik Data
Dalam menentukan topik-topik data, peneliti melihat kandungan makna dari tiap bagian data yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran Montessori pada topik membaca dan menulis lambang bilangan dengan bantuan papan seguin. Topik-topik data tersebut berkaitan dengan kegiatan guru memfasilitasi
18 proses pembelajaran. Kegiatan guru memfasilitasi proses pembelajaran yang dimaksud di sini adalah sikap guru selama proses belajar berlangsung dalam rangka membantu siswa memperoleh pengetahuan. Topik-topik data kegiatan guru memfasilitasi proses belajar siswa merupakan hasil analisis data kegiatan guru memfasilitasi proses belajar.
Tabel IV.1 Topik-topik data kegiatan guru memfasilitasi proses belajar siswa
Dengan metode Montessori
Pertemuan No Topik-topik data Bagian Data
Menyampaikan tentang tujuan pembelajaran, yaitu
I
1 1
mengenal lambang bilangan 21 sampai dengan 30.
Bertanya pada semua siswa tentang lambang bilangan
2 yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu lambang 1-2 bilangan 20Memberi penjelasan aturan penggunaan alat peraga
3 kelereng dan gelas dengan aturan setiap gelas diisi 3-4 palingn banyak 10 kelereng
Bertanya pada salah satu siswa tentang jumlah gelas
4 5-6, 14-16
yang digunakan dalam menyelesaikan bilangan 20
Memberi contoh cara menggunakan alat peraga 5 kelereng dengan bilangan 20 sebagai contoh, dan 7-11
melibatkan semua siswa dalam menghitung kelereng
Bertanya pada semua siswa tentang jumlah kelereng
6 12 – 13 yang sudah dimasukkan dalam gelas
Bertanya pada semua siswa tentang lambang bilangan
7 16-17 yang ditunjukkan dengan papan seguin
Memberi contoh menggunakan alat peraga kelereng,
batu, dan papan seguin untuk menunjukkan kuantitas
8 dan lambang bilangan 21 sampai 29, dan melibatkan 18-29 semua siswa dalam membaca lambang bilangan tersebut9 Bertanya pada semua siswa tentang bilangan setelah 29 32-35
Memberi latihan pada semua siswa, yaitu menunjukkan
10 36-37 lambang bilangan dengan papan seguin
11 Membagikan papan seguin pada semua siswa
38 40, 47, 57, 61,
Membacakan soal LKS 1 tentang lambang bilangan 21
12 63, 69, 74, 81, sampai 29
83 Menjelaskan penggunaan papan seguin dalam
13 42 menyelesaikan soal LKS 1 42-46, 49-50, Mengoreksi hasil kerja siswa dalam menunjukkan 51-52, 54-56,
14 lambang bilangan 21 sampai dengan 29 59-60, 62, 64- 65, 66-67, 68-
19
35 Bertanya tentang nama alat peraga yang digunakan 3-4
30 Mengingatkan semua siswa untuk menuliskan jawabannya pada LKS 117
31 Mengamati cara kerja siswa 118
32 Meminta semua siswa merapikan kembali alat peraga yang sudah digunakan dalam belajar 120, 122-123
33 Bertanya pada semua siswa tentang materi yang baru
saja dipelajari, yaitu lambang bilangan 21 sampai 29
124-127II
34 Mengulang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu lambang bilangan 21 sampai 29 1-2, 5-12
36 Bertanya pada semua siswa tentang bilangan setelah 29 yaitu 30 13-14
28 Mengarahkan semua siswa dalam mengambil dan memilih alat peraga 110, 112
37 Menunjukkan lambang bilangan 30 dengan papan seguin
15
38 Mengenalkan lambang bilangan baru, yaitu 31 sampai 49 dengan menunjukkan pada papan seguin dan meminta semua siswa membacanya 16-56
39 Menegur salah satu siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran
25
40 Bertanya pada semua siswa tentang lambang bilangan setelah 49 57-58
29 Membantu salah satu siswa yang kesulitan melepas tumpukan alat peraga gelas 115, 116
27 Mengingatkan semua siswa untuk mengambil alat peraga di almari alat 108
69, 70-71, 72- 73, 75-76, 79- 80, 82-83, 84-
19 Mengulang perintah soal, yaitu mengurutkan lambang bilangan 21 sampai 29 dengan papan seguin
85
15 Memberi kesempatan pada semua siswa untuk menyelesaikan soal LKS 48, 58, 62
16 Memperhatikan salah satu siswa dalam menyelesaikan kesulitannya menggunakan papan seguin 53, 86
17 Memberi bantuan pada salah satu siswa yang kesulitan menggunakan papan seguin 77-78
18 Meminta semua siswa mengurutkan lambang bilangan 21 sampai 29 dengan papan seguin
85
87
26 Menyiapkan alat peraga 107
20 Mengamati cara kerja siswa
88