BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN - PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JATENG & DIY - Unika Repository
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.
Ketenaga listrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri, lalu tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda memperluas usahanya dibidang tenaga listrik.
Unit PT. PLN (Persero) dibagi dalam beberapa wilayah untuk mengurus masalah pembangkitan, penyaluran (transmisi) dan pengaturan beban, serta distribusi kepada pelanggan. Khusus untuk pembangkitan listrik kebanyakan pembangkit listrik di Indonesia dipasok oleh perusahaan swasta walaupun ada beberapa milik PLN. PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY ini berlokasi di jalan Teuku Umar No.47 Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah.
PT. PLN (Persero) memiliki moto “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik”. Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenaga listrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
PT. PLN (Persero) memiliki visi dan misi sebagai berikut : Visi Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendororng kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Berikut adalah struktur organisasi unit induk PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY:
1. General Manager
2. Manager Perencanaan, dibantu oleh: Deputi Manager Perencanaan Pengusahaan Deputi Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan
Deputi Manager Teknologi Informasi, dibantu juga oleh:
- Supervisor Sistem Teknologi Informasi Supervisor Layanan Database Deputi Manager Pengelolaan Listrik Pedesaan
3. Manager Distribusi, dibantu oleh: Deputi Manager Perencanaan Pola Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi, dibantu juga oleh:
- Supervisor Pengelolaan Konstruksi Distribusi Supervisor Pengelolaan Aset Distribusi Supervisor Logistik Deputi Manager Pengendalian Operasi Sistem Distribusi Deputi Manager Efisiensi, Pengukuran dan Mutu Sistem Distribusi, dibantu juga oleh:
- Supervisor Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Supervisor Pengendalian Sistem Meter
4. Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan, dibantu oleh: Deputi Manager Mekanisme Niaga, dibantu juga oleh:
- Supervisor Contact Centre Deputi Manager Administrasi Niaga, dibantu juga oleh:
- Supervisor Manajemen Billing Supervisor Pengendalian Piutang Deputi Manager Strategi Pemasaran Deputi Manager Revenue Assurance, dibantu juga oleh:
- Supervisor Transaksi Energi
5. Manager Keuangan, dibantu oleh: Deputi Manager Anggaran, dibantu juga oleh
- Supervisor Anggaran Operasi Supervisor Anggaran Investasi Supervisor Pengelolaan Pendapatan Supervisor Verifikasi 1/2/3
- Supervisor Pembayaran Supervisor Pajak dan Asuransi Deputi Manager Akuntansi, dibantu juga oleh:
- Supervisor Akuntansi Umum Supervisor Akuntansi AT dan PDP
- Supervisor Akuntansi Biaya
6. Manager SDM dan Operasi Deputi Manager Pengembangan SDM, dibantu juga oleh:
- Supervisor Pengelolaan Karir dan Kinerja Karyawan Supervisor Pengelolaan Diklat dan Kompetensi Supervisor Organisasi dan Pengendalian Tenaga Kerja Deputi Manager Administrasi SDM, dibantu juga oleh:
- Supervisor Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja Supervisor Administrasi SDM
7. Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi, dibantu oleh: Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan, dibantu juga oleh:
- Supervisor Hubungan Masyarakat dan Protokol Supervisor Kemitraan dan Bina Lingkungan Deputi Manager Hukum, dibantu juga oleh:
- Supervisor Bantuan Hukum Deputi Manager Administrasi Umum dan Fasilitas, dibantu juga oleh:
- Supervisor Sekretariat Supervisor Pengelolaan Aset Non Instalasi Supervisor Pengelolaan Fasilitas Kantor
4.2. Gambaran Responden
Gambaran responden dapat dilihat dari usia responden, jenis kelamin, lama bekerja, pendidikan terakhir, dan divisi. Berikut adalah tabel yang menunjukkan gambaran responden berdasarkan jenis kelamin dan usia.
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan UsiaUsia (tahun) Jenis kelamin Total 20-29 30-39 40-49 >50
4
8
6
3
21 Laki-laki (6,5%) (12,9%) (9,7%) (4,8%) (33,9%)
20
15
1
5
41 Perempuan (32,2%) (24,2%) (1,6%) (8,1%) (66,1%)
24
23
7
8
62 Total (38,7%) (37,1%) (11,3%) (12,9%) (100%)
Sumber: Data Primer yang diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY didominasi oleh jenis kelamin perempuan berusia 20-29 tahun sebanyak 20 responden (32,2%).
17 (27,4%)
Sumber: Data Primer yang diolah (2017) Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden karyawan PT.
62 (100%)
8 (12,9%)
7 (11,3%)
23 (37,1%)
24 (38,7%)
Total
2 (3,2%)
2 (3,2%) (0%) (0%)
S2 (0%)
35 (56,5%)
5 (8,1%)
2 (3,2%)
11 (17,7%)
Berikut adalah tabel yang menunjukkan gambaran responden berdasarkan usia dan pendidikan terakhir:
S1
19 (30,6%)
5 (8,1%) (0%)
3 (4,8%)
11 (17,7%)
Diploma
6 (9,7%)
3 (4,8%)
1 (1,6%) (0%)
2 (3,2 %)
SMA/Sederajat
Pendidikan Terakhir Usia (tahun) Total 20-29 30-39 40-49 >50
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia dan Pendidikan TerakhirPLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY didominasi oleh karyawan lulusan S1 yang berusia 30-39 tahun berjumlah 17 orang (27,4%).
- – 9 tahun
- – 19 tahun
(0%) (0%)
62 (100%)
8 (12,9%)
7 (11,3%)
23 (37,1%)
24 (38,7%)
Total
6 (9,7%)
6 (9,7%)
>30 tahun (0%) (0%) (0%)
8 (12,9)
2 (3,2%)
6 (9,7%)
20
12 (19,3%)
1 (1,6%) (0%)
11 (17,7%)
(0%)
10
36 (58,1%)
12 (19,3%) (0%) (0%)
24 (38,7%)
1
Lama Bekerja Usia (tahun) Total 20-29 30-39 40-49 >50
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Usia dan Lama BekerjaBerikut adalah tabel yang menunjukkan gambaran responden berdasarkan usia dan Lama Bekerja :
- – 29 tahun
Sumber: Data Primer yang diolah (2017) Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa lama bekerja responden karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY lebih didominasi oleh karyawan yang sudah bekerja selama 1-9 tahun dengan usia 20-29 tahun berjumlah 24 orang (38,7%).
Berikut adalah tabel yang menunjukkan gambaran responden berdasarkan divisi dan jenis kelamin :
Keuangan
Sumber: Data Primer yang diolah (2017) Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan berada di divisi keuangan yaitu berjumlah 13 orang
62 (100%)
41 (66,1%)
21 (33,9%)
11 (17,7%) Total
7 (11,3%)
4 (6,4%)
Sumber Daya Manusia
15 (24,2%)
13 (21%)
2 (3,2%)
10 (16,1%)
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Divisi dan Jenis Kelamin3 (4,8%)
7 (11,3%)
Perencanaan
15 (24,2%)
10 (16,1%)
5 (8,1%)
Niaga
11 (17,7%)
8 (12,9%)
3 (4,8%)
Distribusi
Divisi Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan
(21%).
4.3. Analisis Deskriptif
4.3.1. Tanggapan Responden Terhadap Pelatihan
Pelatihan merupakan aktivitas yang dirancang untuk mengajarkan para karyawan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan pada pekerjaannya saat ini. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelatihan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap PelatihanJawaban Rata- NO. PERNYATAAN STS TS S SS Rata Kategori (1) (2) (3) (4) Skor
a. Tujuan dan Sasaran
1. Pelatihan yang diberikan
31
31 sesuai dengan bidang
3.5 Bermanfaat (0) (0) (93) (124) pekerjaan saya
2. Pelatihan yang diberikan
48
14 dapat meningkatkan
3.23 Bermanfaat (0) (0) (144) (56) produktivitas kerja saya
3. Pelatihan dapat memotivasi
3
50
9 saya untuk meningkatkan
3.1 Bermanfaat (0) (6) (150) (36) prestasi kerja
4. Pelatihan diberikan pada
7
44
11
3.1 Bermanfaat seluruh karyawan (0) (14) (132) (44)
Rata-rata skor 10 173
65
3.22 Bermanfaat
b. Pelatih (trainers)
5. Pelatih dapat menguasai
52
10 materi pelatihan dengan
3.16 Bermanfaat (0) (0) (156) (40) baik Lanjutan Tabel 4.5 Pelatih menyampaikan 6.
3
51
8
3.08 Bermanfaat materi dengan jelas (0) (6) (153) (32)
7. Pelatih menyampaikan
1
52
9
3.13 Bermanfaat materi secara komunikatif (0) (2) (156) (36)
Rata-rata skor 4 155
27
3.12 Bermanfaat
c. Materi Pelatihan
8. Materi yang disampaikan
52
10
3.16 Bermanfaat dapat saya mengerti (0) (0) (156) (40)
9. Materi yang disampaikan
46
16 sesuai dengan kebutuhan
3.26 Bermanfaat (0) (0) (138) (64) saya
Rata-rata skor
98
26
3.21 Bermanfaat
d. Metode Pelatihan
10. Metode pelatihan yang
1
51
10
3.15 Bermanfaat diberikan tidak monoton (0) (2) (153) (40)
11. Metode yang digunakan saat
46
16 pelatihan sesuai dengan
3.26 Bermanfaat (0) (0) (138) (64) materi yang disampaikan
Rata-rata skor
1
97
26
3.21 Bermanfaat
e. Peserta (trainee) Saya selalu semangat dalam 12.
54
8 mengikuti pelatihan karena dapat menambah
3.13 Bermanfaat pengetahuan dan (0) (0) (162) (32) keterampilan
13. Saya tertarik mengikuti
39
23 pelatihan karena saya
3.37 Bermanfaat (0) (0) (117) (92) membutuhkannya
Rata-rata skor
93
31
3.25 Bermanfaat
Total rata-rata skor
15 616 175
3.2 Bermanfaat
Sumber: Data Primer yang diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa total rata-rata skor untuk tanggapan responden mengenai pelatihan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY sebesar 3,2 dan termasuk dalam kategori bermanfaat, artinya karyawan merasa pelatihan yang diadakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY sudah memberikan manfaat bagi karyawan untuk menunjang pekerjaannya saat ini.
Dapat diketahui pada tabel 4.5 bahwa rata-rata skor indikator tujuan dan sasaran sebesar 3,22 dan termasuk dalam kategori bermanfaat. Pelatihan pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY diberikan tepat sasaran sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing. Sehingga tujuan dari pelatihan tersebut bermanfaat untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Rata-rata skor pada indikator pelatih (trainers) sebesar 3,2 termasuk dalam kategori bermanfaat. Peran pelatih sangat penting saat pelatihan berlangsung, maka seorang pelatih harus dapat bermanfaat bagi peserta pelatihan. Pelatih (trainers) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY dinilai mampu menyampaikan materi dengan baik dan dapat dimengerti para peserta pelatihan.
Rata-rata skor pada indikator materi pelatihan sebesar 3,21 termasuk dalam kategori bermanfaat. Materi pelatihan merupakan hal yang penting pula dalam pelatihan. Materi yang disampaikan pada pelatihan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY dinilai mampu dimengerti dan sesuai kebutuhan karyawan sehingga dapat bermanfaat bagi karyawan.
Rata-rata skor pada indikator metode pelatihan sebesar 3,21 termasuk dalam kategori bermanfaat. Metode pelatihan merupakan hal yang penting pula dalam pelatihan agar para peserta tidak bosan dan tertarik saat mengikuti pelatihan. Metode yang digunakan pada pelatihan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY dinilai tidak monoton dan sesuai dengan materi pelatihan.
Rata-rata skor pada indikator peserta (trainee) sebesar 3,25 termasuk dalam kategori bermanfaat. Dalam kegiatan pelatihan tentunya ada para peserta (trainee) yang mengikuti pelatihan. Peserta (trainee) pelatihan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY merasa tertarik dan bersemangat saat mengikuti pelatihan karena karyawan merasa membutuhkan pelatihan tersebut.
4.3.2. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kinerja karyawan, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja KaryawanJawaban Rata-
NO. PERNYATAAN STS TS S SS Rata Kategori
Skor(1) (2) (3) (4)
a. Kualitas
1. Karyawan yang
41
21 bersangkutan selalu taat (0) (0) (123) (84)
3.34 Tinggi terhadap aturan yang ditetapkan perusahaan
2. Karyawan yang
41
21 bersangkutan dapat (0) (0) (123) (84)
3.34 Tinggi mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan Karyawan yang 3.
50
12 bersangkutan berusaha (0) (0) (150) (48)
3.19 Tinggi bekerja lebih baik dari rekannya
4. Karyawan yang
58
4 bersangkutan dapat mencari (0) (0) (174) (16)
3.06 Tinggi solusi yang tepat pada setiap masalah
Rata-rata skor 190
58
3.23 Tinggi
b. Kuantitas
5. Karyawan yang
4
52
6 bersangkutan selalu (0) (8) (156) (24)
3.03 Tinggi menyelesaikan pekerjaan sesuai target perusahaan
6. Tingkat kesalahan karyawan
5
54
3 yang bersangkutan dalam (0) (10) (162) (12)
2.97 Tinggi melakukan pekerjaannya rendah
Rata-rata skor 9 106
9
3 Tinggi Lanjutan Tabel 4.6
c. Penggunaan Waktu dalam Bekerja
7. Tingkat ketidak hadiran
8
49
5 karyawan yang
2.95 Tinggi (0) (16) (147) (20) bersangkutan rendah
8. Karyawan yang
2
55
5 bersangkutan hadir tepat
3.05 Tinggi (0) (4) (165) (20) waktu
Karyawan yang 9.
56
6 bersangkutan selalu (0) (0) (168) (24)
3.1 Tinggi mempergunakan waktu kerja dengan efektif
Rata-rata skor 10 160
16
3.03 Tinggi
d. Hubungan dengan Orang Lain
10. Karyawan yang
57
5 bersangkutan dapat bekerja
3.08 Tinggi (0) (0) (171) (20) dalam tim
11. Karyawan yang
51
11 bersangkutan memiliki (0) (0) (153) (44)
3.18 Tinggi hubungan yang baik dengan semua karyawan
Rata-rata skor 108
16
3.13 Tinggi
Total rata-rata skor
19 564
99
3.1 Tinggi
Sumber: Data Primer yang diolah (2017) Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa total rata-rata skor untuk tanggapan responden mengenai kinerja karyawan di PT. PLN (Persero)
Distribusi Jateng & DIY sebesar 3,1 dan termasuk dalam kategori tinggi, artinya karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target perusahaan, mampu menjalankan tanggung jawab yang diberikan perusahaan dan mampu menjalankan kedisiplinan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dapat diketahui pada tabel 4.6 bahwa rata-rata skor indikator kualitas sebesar 3,23 dan termasuk dalam kategori tinggi. Kinerja karyawan pada PT.
PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY dinilai memiliki kualitas yang tinggi. Karyawan dapat mencari solusi pada setiap masalah, taat terhadap aturan perusahaan dan bekerja lebih baik untuk mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan.
Rata-rata skor pada indikator kuantitas sebesar 3 termasuk dalam kategori tinggi. Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditentukan perusahaan serta tingkat kesalahan karyawan rendah.
Rata-rata skor pada indikator penggunaan waktu dalam bekerja sebesar 3,03 termasuk dalam kategori tinggi. Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY dinilai dapat menggunakan waktu dalam bekerja dengan efektif dan tingkat kehadiran yang termasuk dalam kategori tinggi.
Rata-rata skor pada indikator hubungan dengan orang lain sebesar 3,13 termasuk dalam kategori tinggi. Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY memiliki hubungan yang baik dengan karyawan lainnya baik dengan atasan maupun antar karyawan, serta dapat bekerja dalam tim.
4.4. Analisis Inferensial
Pengujian hipotesis ini dilakukan pada variabel independen pelatihan terhadap variabel dependen kinerja karyawan dengan bantuan program SPSS menggunakan uji T, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Uji Ta
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.1 (Constant) 24,404 4,915 4,965 ,000
Pelatihan ,238 ,118 ,252 2,015 ,048a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Sumber: Data Primer yang diolah melalui SPSS (2017)
Berdasarkan tabel 4.7 maka didapatkan persamaan regresi : Y = 24,404 + 0,238X Dimana : Y = Kinerja Karyawan X = Pelatihan
Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis dilakukan pengujian variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu menguji pelatihan terhadap kinerja karyawan.
H : Pelatihan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan H a : Pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai signifikan t sebesar 0,048 dengan
a
menggunakan standar nilai signifikan sebesar 0,05 maka H diterima dan H ditolak. Artinya, pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
4.5. Pembahasan
Berdasarkan pada hasil penelitian ini diketahui bahwa pelatihan yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY bermanfaat bagi karyawan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 dari total nilai rata-rata skor untuk variabel pelatihan dengan nilai 3,2 yang termasuk dalam kategori bermanfaat.
Manfaat yang di dapat oleh para karyawan setelah mengikuti pelatihan adalah dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaannya, mengembangkan pola pikir, merefresh kembali ilmu yang sudah dimiliki, berpikir kritis terhadap suatu masalah, meminimalisir kesalahan atau memperbaiki kualitas pekerjaan, termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan, selain itu juga dapat berbagi pengalaman serta menambah teman dari unit lain.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.6 pada total rata-rata skor pada variabel kinerja karyawan yaitu 3,08. Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik serta bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan pada masing-masing karyawan.
Pada penelitian ini juga dapat diketahui bahwa pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jaateng & DIY. Hal ini di buktikan pada tabel 4.7 bahwa diperoleh nilai signifikansi t (0,048
) < nilai α = 0,05. Karena nilai signifikansi t < α (0,048 < 0,05) maka variabel pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
Pelatihan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY. Pelatihan memberikan dampak yang positif bagi karyawan. Pelatihan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY diberikan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan karyawan dan bidang pekerjaannya. Sehingga setelah mengikuti pelatihan, karyawan dapat lebih meningkatkan kualitas serta keterampilan pekerjaannya dan dapat menambah ilmu atau pengetahuan dalam menyelesaikan pekerjaannya.