ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS Studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Tekmaco Tbk, PT Eratex Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk

  

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS,

RENTABILITAS DAN AKTIVITAS

Studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Tekmaco Tbk, PT

Eratex Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun oleh:

  B. Agung Wibowo 002214250

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  MOTTO

  • Win – win Solution
  • Never Give Up

  

Halaman Persembahan

Karya kecil ini kupersembahkan kepada:

Bapak Jawi Susilo dan Ibu Th. Suwarti

  

Serta

Alb. Nugroho Asmoro dan Y. Lilik Risanti

PERNYATAAN KEASLIAN

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

  

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN

AKTIVITAS

Studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk dan

  

PT Panasia Indosyntex Tbk

  

B. Agung Wibowo

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2006

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kinerja perusahan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penilaian kinerja perusahaan ini dapat di lihat dari tingkat rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Perusahaan-perusahaan yang dinilai kinerja keuangannya antara lain: PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk.

  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasiberupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis laporan keuangan yang terdiri dari analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Berdasarkan analisis laporan keuangan dapat diketahui bahwa selama tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 perusahaan memiliki tingkat likuiditas terbaik adalah: PT Eratex Djaja Tbk dan yang terburuk adalah PT Argo Pantes Tbk. Perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas terbaik adalah: PT Eratex Djaja Tbk dan yang terburuk adalah PT Texmaco Tbk. Perusahaan yang memiliki tingkat rentabilitas terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk dan yang terburuk adalah PT Texmaco Tbk, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat aktivitas terbaik adalah: PT Eratex Djaja Tbk dan yang terburuk adalah PT Panasia Indosyntex Tbk.

  Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka secara keseluruhan dapat diketahui bahwa urutan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terbaik adalah PT Eratex Djaja Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk, PT Argo Pantes Tbk dan PT Texmaco Tbk.

  

ABSTRACT

Analysis of Liquidity, Debt Management, Profitability and Assets Management

Ratios Case Study on PT Argo Panters Tbk, PT Texmaco Tbk,

PT. Eratex Djaja Tbk, and PT. Panasia Indosyntex Tbk.

  

B. Agung Wibowo

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2006

  The purpose of the research was to identity the financial performance of textile companies which listed at Jakarta Stock Exchange. The financial performance of those companies was identified by conducting analysis on four basic financial rasios, namely liquidity, debt management, profitability and assets management.

  Based on the analysis, it can be evaluated that in the period of 1999 up to 2003: (1). PT Eratex Djaja Tbk had the best liquidity ratio, PT Argo Pantes Tbk had the worst liquidity ratio; (2). PT Eratex Djaja Tbk had the best debt management ratio, PT Texmaco Tbk had the worst debt management ratio; (3). PT Eratex Djaja Tbk had the best profitability ratio, PT Texmaco Tbk had the worst profitability ratio and (4). PT Eratex Djaja Tbk had the best assets management ratio, PT Panasia Indosyntex had the worst assets management ratio.

  Finally, the evaluation of the research was PT Eratex Djaja Tbk had the best financial performance in the period of 1999 up to 2003, followed by PT Panasia Indosyntex Tbk , PT Argo Pantes Tbk and PT Texmaco Tbk.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah, berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “ Analisis Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas dan Aktivitas”. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Meskipun penyusunan skripsi ini telah penulis usahakan dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, mengingat masih terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Dalam penyususnan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Keluarga yang tercinta, Bapak, Ibu dan kedua kakakku yang telah memberikan dorongan, motivasi untuk menyelesaikan kuliah ini.

  2. Bapak Alex Kahulantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta

  3. Bapak Drs. Hendra Purwanto selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Sanata Dharma.

  4. Bapak A. Yudi Yuniarto MBA dan Bapak Drs A. Triwanggono selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis kuliah di Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Terima kasih untuk keluarga Dendy yang telah memberikan segala fasilitasnya untuk meneyelesaikan skripsi ini.

  7. Terima kasih Andi, Janawir, Edwi, Kapri yang telah memberikan segala ejekannya.

  8. Terima kasih untuk Bang Alex yang telah memberikan banyak bantuan baik material maupun spiritual selama ini.

  9. Terima kasih kepada teman-teman pondok, “caci- maki kalian adalah anugerah bagiku”

  10. Terima kasih juga kepada semua orang yang tidak bisa penulis sebutkan satu- persatu.

  Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih-Nya untuk membalas semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyususn skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam menyusun skripsi ini oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.

  Yogyakarta, 12 september 2006 Penulis

  B. Agung Wibowo

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... iv

ABSTRAK........................................................................................ v

KATA PENGANTAR ..................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................ xi

BAB I ................................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………

  1 B. Batasan Masalah …………………………………………...

  3 C. Rumusan Masalah…………………………………………..

  3 D. Tujuan Penelitian…………………………………………... 4 E. Manfaat Penelitian………………………………………….

  4 F. Sistematika Penelitian……………………………................

  5 BAB II: LANDASAN TEORI…………………………………….

  7 A. Laporan Keuangan………………………………………….

  7 1. Pengertian Laporan Keuangan……………………...

  7 2. Tujuan Laporan Keuangan………………………….

  7

  3. Pemakai Laporan Keuangan………………………...

  8 4. Karakteristik Kualitatif……………………………..

  9 B. Analisis Laporan Keuangan…………………………………

  10 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan…………….

  10 2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan………………...

  10 C. Analisis Rasio Keuangan……………………………………

  11 1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan……………….

  11 2. Macam – macam Rasio……………………………..

  12 D. Laporan Arus Kas…………………………………………..

  16

  1. Pengertian Laporan Arus Kas………………………

  16

  2. Penyajian Arus Kas…………………………………

  16 E. Trend Sekuler……………………………………………….

  17 BAB III : METODE PENELITIAN………………………………

  21 A. Jenis Penelitian………………………………………………

  21 B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………..

  21 C. Subjek dan Objek Penelitian………………………………..

  21 D. Data yang Diperlukan……………………………………….

  22 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………..

  22 F. Teknik Analisis Data………………………………………...

  22 BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……………….

  26 A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta………………………....

  26 B. Sejarah Singkat PT Argo Pantes Tbk………………………..

  29 C. Sejarah Singkat PT Texmaco Tbk…………………………...

  30 D. Sejarah Singkat PT Eratex Djaja Tbk……………………….

  31 E. Sejarah Singkat PT Panasia Indosyntex Tbk………………..

  33 BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………...

  35 A. Analisis Rasio Keuangan……………………………………

  35 1. Rasio Likuiditas……………………………………..

  35 2. Rasio Solvabilitas… ………………………………..

  46

  3. Rasio Rentabilitas……………………………………

  52

  4. Rasio Aktivitas………………………………………

  58 B. Penilaian Kinerja Keuangan…………………………………

  68 C. Analisis Trend Sekuler………………………………………

  79 1. Trend Rasio Likuiditas……………………………….

  79

  2. Trend Rasio Solvabilitas………………………………

  88 3. Trend Rasio Rentabilitas……………………………..

  94

  4. Trend Rasio Aktuvitas………………………………. 100

BAB VI: KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN….. 109 A. Kesimpulan…………………………………………………. 109 B. Saran………………………………………………………… 114 C. Keterbatasan………………………………………………… 117 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 118

  DAFTAR TABEL Tabel V.1 Current Ratio……………………………………………...

  38 Tabel V.2 Quick Ratio………………………………………………..

  42 Tabel V.3 Cash Ratio………………………………………………… 45 Tabel V.4 Total Debt to Total Assets……………………………….. .

  48 Tabel V.5 Total Debt to Total Equity………………………………... 51 Tabel V.6 Rentabilitas Ekonomi……………………………………… 55 Tabel V.7 Gross Profit Margin……………………………………….. 58 Tabel V.8 Total Asets Turn Over…………………………………….. 62 Tabel V.9 Perputaran Piutang………………………………………… 65 Tabel V.10 Periode Rata-rata Perputaran Piutang……………………... 68 Tabel V.11 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan 1999………………. 69 Tabel V.12 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan 2000……………… 71 Tabel V.13 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan 2001……………... 73 Tabel V.14 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan 2002……………... 75 Tabel V.15 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan 2003……………... 77 Tabel V.15a Kinerja Keuangan ………………………………………... 78 Tabel V.16 Trend Current Ratio……………………………………… 79 Tabel V.17 Trend Quick Ratio……………………………………….. 83 Tabel V.18 Trend Cash Ratio………………………………………… 87

  Tabel V.19 Trend Total Debt to Total Asets…………………………. .

  91 Tabel V.20 Trend Total Debt to Total Equity…………………………. 95 Tabel V.21 Trend Rentabilitas Ekonomi………………………………. 99 Tabel V.22 Trend Gross Profit Margin………………………………… 103 Tabel V.23 Trend Total Assets Turn Over…………………………….. 107 Tabel V.24 Trend Perputaran Piutang…………………………………. 111 Tabel V.25 Trend Rata – rata Perputaran Piutang……………………... 114

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak industri tekstil yang makin terpuruk dan hampir mati . Perusahaan–perusahaan tersebut saling bersaing dalam memasarkan produk –

  produk mereka, dimana perusahaan sama- sama menghasilkan produk ya ng berupa kain dengan jenis yang beragam. Dari bermacam produk tersebut tentulah masyarakat sendiri yang akan memilih mana produk yang akan dikonsumsinya.

  Kemampuan setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan dipengaruhi oleh kondisi keuangan dari perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang kondisi keuangannya tidak sehat akan semakin melemah dalam menghadapi persaingan dan akhirnya akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk menghadapi persoalan semacam itu maka sebuah perusahaan sangat memerlukan seorang ma najer yang mampu mengelola keuangan perusahaan tersebut.

  Keputusan mengenai pengelolaan keuangan dapat dilihat dari segi waktunya, hal ini akan berdampak pada waktu jangka panjang maupun jangka pendek. Dampak jangka panjangnya yaitu jika perusahaan mengambil keputusan yang salah mengenai pengeluaran dana, akan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Sedangkan untuk jangka pendeknya yaitu jika

  2 perusahaan kekurangan dana untuk membiayai produksinya, maka perusahaan akan kehilangan pangsa pasarnya.

  Keberhasilan perusahan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode akuntansi, sebagai laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

  Laporan keuangan menyajikan posisi keuangan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu laporan keuangan merupakan media penting untuk menilai prestasi dan kondisi perusahaan.

  Laporan keuangan disusun unt uk memenuhi kebutuhan pemakai, para pemakai mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, misalnya kreditur berkepentingan menilai likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Investor berkepentinegan untuk mengetahui rentabilitas perusahaan.

  Informasi tentang likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, serta aktivitas tidak disajikan dalam laporan keuangan yang disusun perusahaan. Informasi tersebut disajikan melalui analisis laporan keuangan.

  Ada berbagai macam teknik analisis laporan keuangan diantaranya adalah analisis break even, analisis rasio, dan analisis laba kotor. Di antara teknik- teknik analisis laporan keuangan, analisis rasio merupakan teknik yang mudah di baca dan ditafsirkan. Mudah dibaca artinya pemakai dapat dengan mudah

  3 dapat dengan mudah menarik kesimpulan dari hasil perhitungan teknik analisis rasio tersebut. Oleh karena itu penulis mencoba mengadakan penelitian tentang analisis rasio dan kecukupan arus kas dengan judul “ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS, DAN AKTIVITAS, Studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk. ” .

  B. Batasan Masalah

  Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan berbagai macam sumber. Sumber-sumber tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk biaya, dimana sumber dana tersebut merupakan suatu yang sangat penting dalam memperlancar operasi perusahaan. Dengan demikian dana tersebut perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis akan membatasi ruang lingkup permasalahan hanya pada perkembangan tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas dengan menggunakan analisis vertikal yaitu dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

  C. Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis akan merumuskan dua pokok permasalahan yang akan diteliti, kedua pokok permasalahan tersebut akan dirumuskan seperti

  4

  1. Bagaimana tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas PT Argo Pantes Tbk , PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk pada tahun 1999 - 2003 ?

  2. Bagaimana perkembangan dan kecenderungan tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk pada tahun 1999- 2003?

  D. Tujuan Penelitian

  Atas dasar perumusan masalah di atas penulis memiliki 2 tujuan yaitu:

  1. Mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas PT Argo Pantes Tbk , PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk pada tahun 1999 – 2003.

  2. Mengetahui perkembangan dan kecenderungan tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas PT Argo Pantes Tbk , PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk pada tahun 1999 - 2003

  E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang terkait di dalamnya yaitu:

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  5

  2. Bagi Penulis Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menerapkan teori- teori yang sudah didapat selama kuliah.

F. Sistematika Penelitian

  Hasil pemelitian ini akan dituliskan dalam bentuk karya ilmiah yang terdiri dari:

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II : LANDASAN TEORI Pengertian laporan keuangan , tujuan laporaan keuangan, pemakai laporan keuangan, pengertian analisis laporan keuangan, tujuan analisis laporan keuangan, pengertian analisis rasio keuangan, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, aktivitas dan trend sekuler

  BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis penelitian, waktu penelitian, objek penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi tentang keterangan perusahaan, sejarah singkat

  6

  BAB V : PEMBAHASAN Menghitung rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas menginterprestasikan hasil perhitungan rasio – rasio tersebut, menghitung perkembangan dan kecenderungan rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas.

  BAB VI : PENUTUP Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan masalah, dan saran. DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

  Laporan keuanga n yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba – rugi, laporaan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya; sebagai laporan arus kas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan(IAI, 1995:3)

  Sedang menurut Zaki Baridwan (1996: 17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku berjalan.

  Dengan kata lain, laporan keuangan merupakan hasil proses akuntansi yang berwujud dokomen – dokumen yang memberikan informasi keuangan kepada pihak – pihak yang memerlukan.

  2. Tujuaan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah meenyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. (IAI, 1995:5) Laporaan keuangan, walaupun diharapkan dapat bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai , tidak menyediakan semua informasi yang dibutuhkan pemakai. Laporan keuangan secara umum bertujuan untuk memberi gambaran pengaruh keuangan dari kejadian dan transaksi dimasa lalu.

3. Pemakai Laporan Keuangan

  Yang dimaksud pemakai laporan keuangan menurut SAK adalah ( IAI, 1995: 3) :

  a. Investor adalah mereka yang berkepentingan dalam menilai resiko yang melekat serta hasil perkembangan dari investasi yang mereka lakukan.

  b. Karyawan adalah mereka yang berkepentingan unt uk mengetahui informasi tentang profitabilitas dan stabilitas perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, dana pensiun dan kesempatan kerja.

  c. Pemberi Pinjaman. Informasi ini bagi pemberi pinjaman untuk memutuskan apakan pinjaman yang diberikan serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  d. Pemasok. Untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar saat jatuh tempo. e. Pelanggan. Untuk mengetahui kelangsungan hidup perusahaan terutama bila mereka terlibat perjanjian jangka panjang.

  f. Pemerintah. Untuk melihat alokasi sumber daya, karena itu berkepentingan dengan aktivitas peusahaan. Mereka juga berkepentingan dalam hal mengatur kebijakan pajak dan menyusun statistik pendapatan nasional.

  g. Masyarakat. Untuk membantu menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

4. Karakteristik Kualitstif

  Laporan keuangan agar dapat dimengerti oleh orang banyak harus mempunyai karakteristik kualitatif, adapun karakteristik-karakteristik adalah sebagai berikut:

  a. Dapat dipahami. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemampuan untuk mempelajari informasi.

  b. Relevan, artinya dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.

  c. Andal, artinya bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan merupakan penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan. d. Dapat dibandingkan. Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode serta membandingkan dengan perusahaan lain.

  (IAI, 1995:14)

B. Analisis Laporan Keuangan

  1. Pengertian

  Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos – pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lainnya baik antara data kuantitatif maupun nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. ( Sofyan Syafri Harahap, 1998,190)

  Analisis laporan keuangan mencangkup penerapan metode dan teknik analisis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk me lihat dari laporan itu ukuran–ukuran dan hubungan tertentu yang berguna dalam proses pengambilan keputusan. (Bernstein 1983: 3).

  2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

  Analisis laporaan keuangan bertujuan untuk:

  a. Memberikan informasi yang lebih luas dan lebih dalam dari laporan keuangan. b. Menggali informasi yang tidak tampak secara eksplisit dari suatu laporan keuangan.

  c. Mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

  d. Mengungkapkan hal–hal yang tidak bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

  e. Memberikan informasi yang dibutuhkan pemakai.

C. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

  Analisis rasio merupakan alat analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubunga n tertentu antara faktor – faktor laporan keuangan ( Syarifudi Alwi, 1994:95) Rasio dihitung dari laporan keuangan yang terdiri dari:

  a. Neraca, yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.

  b. Rugi laba yang merupakan laporan operasi perusahaan selama periode tertentu.

2. Macam-macam rasio

  a. Rasio Likuiditas, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. (Syarafuddin Alwi,1989:97)

  1).Current ratio ( rasio lancar) Rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar.

  Aktiva lancar Rasio lancar =

  U tan g lancar

  Asumsi yang dipakai dalam rasio ini adalah aktiva lancar benar – benar dapat dipakai untuk membayar utang lancar, utang lancar merupakan kewajiban yang benar – benar harus dibayar. Rasio lancar di katakan sehat jika kemiringan (slope) garis trend menunjukan angka positif. 2). Quick ratio (rasio cepat)

  Rasio cepat menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling liquid (kas, surat berharga, piutang) untuk menutup utang lancar ( Jay M. Smith,1995:596). Rasio cepat di katakan sehat jika kemiringan (slope) garis trend menunjukan angka positif.

  Aktiva cepat Rasio cepat =

  U tan g lancar

  3). Cash ratio (rasio kas) Kas ditambah dengan efek-efek, merupakan alat liquid yang paling dipercaya. Rasio kas di katakan sehat jika kemiringan (slope) garis trend menunjukan angka positif.

  Kas Rasio kas =

  U tan g lancar

  b. Rasio Solvabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. ( Sofyan Syafri Harafap,1998:303)

  1). Total debt to equity ratio (Rasio utang atas modal) Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal dapat menutup utang. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio utang atas modal di katakan sehat jika kemiringan (slope) garis trend menunjukan angka negatif.

  Total u tan g Rasio u tan g atas mod al =

  Total mod al sendiri

  2). Total debt to total assets ratio (Rasio utang atas aktiva ) Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutup oleh aktiva. Rasio utang atas aktiva di katakan sehat jika kemiringan (slope) garis trend menunjukan angka negatif.

  Total u tan g Rasio u tan g atas aktiva =

  Total aktive

  c. Rasio Rentabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui semua sumber daya yang ada. (Sofyan Syafri Harahap, 1998:304)

  1). Rentabilitas Ekonomi, adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya dan pajak dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Sarwoko dan Abdul Halim, 1989:61).

  Rumusnya adalah:

  Re ntabilitas Ekonomi Laba usaha

  =

  ( imbalan mod al perusahaan ) Jumlah aktiva perusahaan

  2). Margin laba kotor (gross profit margin), menunjukkan persentase pendapatan kotor yang diperoleh dari setiap penjualan. Margin laba kotor di katakan sehat jika kemiringan (slope) garis trend menunjukan angka positif.

  pendapa tan kotor Gross profit m arg in = penjualan d. Rasio Aktivitas, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya. (Syarafuddin Alwi, 1989:97)

  1). Total asset turn over, menunjukan perputaran aktiva terhadap penjualan. Penurunan penjualan akan mempengaruhi rasio ini.

  Dikatakan sehat jika total asets turn over perusahaan semakin kecil.

  

Net sales

Total asset turn over =

  

Total assets

  2). Receivable turn over, menunjukan perbandingan penjualan kredit dengan penerimaan piutang. Receivable turn over akan di katakan baik jika rasionya semakin kecil.

  Net credit sales Re ceivable turn over

  = Average receivable

  3). Average collection period, menunjukan pengumpulan piutang dalam satu tahun. Semakin kecil pengumpulan piutang maka semakin baik perusahaan itu dalam menjalankan usahanya.

  360 Average collection period

  = Re ceivable turn over

D. Laporan Arus Kas

  1. Pengertian Laporan Arus Kas

  Laporan arus kas adalah laporan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menurut aktivitas utamanya yaitu operasi, investasi dan pendanaan (Charles T Hongren,1992:80)

  2. Pe nyajian Arus Kas

  Dalam laporan arus kas harus memuat laporan arus kas selama satu periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

  a. Aktivitas Operasi Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat dihasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melekukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

  b. Aktivitas Investasi Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus masa depan.

  c. Aktivitas Pendanaan

  Pengungkapan arus kas dari aktivitas pendanaan bermanfaat untuk memprediksi kebenaran sesuatu klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.

E. Trend Sekuler

  Trend sekuler adalah perubahan nilai variabel yang relatif stabil dari waktu ke waktu. Arah perubahan ini dapat di gambarkan dengan garis linier yang halus (smooth). (Agifari, 1994:106)

  Analisis trend bertujuan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan suatu perusahaan dimasa yang akan datang baik kecenderungan naik, turun maupum tetap. Teknik analisis ini biasanya untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melaluio rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu kemasa berikutnya. ( Sofyan Syafri Harahap, 1998:244).

  Metode yang sering digunakan untuk menentukan persamaan ternd adalah metode kuadrat terkecil( least square method). Persamaan garis trend linier adalah

  Y= a + bx Dimana: Y= nilai variabel yang akan ditentukan a= nilai Y apabila x sama dengan nol b= kemiringan (slope) garis trend atau perubahan nilai Y dari waktu ke waktu. x= periode waktu dan tahun dasar

  Untuk menentukan nilai a dan b pada persamaan trend linier dapat di gunakan formula:

  Y

  XY ∑ ∑

  a = ; b =

  X

  2

  n

  Dimana : n = banyaknya tahun yang di gunakan Y= nilai variabel deret berkala X= kode waktu masing – masing tahun.

  Dari trend dapat di ketahui apakah rasio itu baik atau buruk di lihat dari slope (kemiringan) atau b- nya. (Bambang Riyanto, 1998:339)

  a. Rasio Likuiditas 1.) Current ratio (rasio lancar)

  Rasio lancar dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b-nya menunjukan angka positif.

  2.) Quick ratio ( rasio cepat) Rasio cepat dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b- nya menunjukan angka positif.

  3.) Cash ratio ( rasio kas) Rasio kas dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b- nya menunjukan angka positif.

  b. Rasio Solvabilitas 1.) Total debt to equity ratio ( Rasio utang atas modal)

  Rasio utang atas modal dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b- nya menunjukan angka negatif.

  2.) Total debt to total assets ratio ( Rasio utang atas aktiva) Rasio utang atas aktiva dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b- nya menunjukan angka negatif.

  c. Rasio Rentabilitas 1.) Rentabilitas Modal Sendiri

  Rentabilitas Modal Sendiri dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b-nya menunjukan angka positif.

  2.) Gross Profit Margin ( Margin laba bersih) Margin laba bersih dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b- nya menunjukan angka positif.

  d. Rasio Aktivitas.

  1.) Total assets turnover Total assets turn over dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b- nya menunjukan angka positif.

  2.) Receivable turnover Receivable turnover dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b- nya menunjukan angka positif.

  3.) Average collection period Average collection period dikatakan baik jika kemiringan (slope) atau b-nya menunjukan angka negatif.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Djaja Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk. Dengan demikian isi pembahasaan dan kesimpulan hanya berlaku bagi

  perusahaan yang bersangkutan. Studi pustaka dilakukan dengan mencari data yang diperlukan di media cetak.

  B. Lokasi dan Waktu Penelitian

  1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan melalui Pojok Bursa Efek Jakarta, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Nove mber sampai dengan Desember 2005

  C. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian PT Argo Pantes Tbk, PT Tecmako Tbk, PT Eratex Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk

  2. Objek penelitian

  22 Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan yang disusun perusahaan yang terdiri dari PT Argo Pantes Tbk, PT Tecmako Tbk, PT

  Eratex Tbk dan PT Panasia Indosyntex Tbk

  D. Data yang diperlukan

  Data yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah 1. Gambaran umum perusahaan.

  2. Neraca per 31 Desember 1999 sampai dengan tahun 2003.

  3. Laporan Laba Rugi dari periode yang berakhir pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003.

  E. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang sudah diolah dan dikumpulkan oleh suatu organisasi atau pihak lain. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data keuangan atau akuntasi yang berujud neraca atau laporan rugi- laba dan juga data-data sejarah perusahaan yang sudah go publik.

  F. Teknik analisis Data

  Untuk mengetahui kondisi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas PT Argo Pantes Tbk, maka akan digunakan analisis secara vertikal.

  Analisis vertikal merupakan salah satu cara analisis dengan membandingkan

  23 suatu periode tertentu. Alat analisis yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan diatas adalah sebaga i beikut:

  1. Analisis Likuiditas Menghitung rasio-rasio likuiditas yang meliputu perhitungan rasio sebagi berikut: a. Rasio Lancar (Current Ratio)

  Current Ratio = Lancar g U Lancar Aktiva tan

  b. Rasio Cepat (Quick Ratio/ Acid Test Ratio)

   Quick Ratio= Lancar g U Persediaan ar AktivaLanc tan

  −

  c. Rasio Kas (Cash Ratio) Cash Ratio=

  Lancar g U Kas tan

  2. Analisis Solvabilitas Menghitung rasio-rasio solvabilitas yang meliputi perhitungan rasio sebagai berikut a. Rasio Utang Terhadap Total Aktiva

  =

  Aktiva Total U g Total tan

  24 b. Rasio Utang terhadap Modal Sendiri

  Total U tan g

  =

  Modal Sendiri

  3. Analisis Rentabilitas Menghitung rasio-rasio rentabilitas yang meliputi perhitungan rasio sebagai berikut: a. Rentabilitas Ekonomi

  Laba Usaha

  =

  Total Aktiva b.

   Gross Profit Margin Laba Kotor

  =

  Penjualan

  4. Rasio Aktivitas Menghitung rasio-rasio aktivitas dengan perhitungan rasio sebagai berikut: a. Total asset turn over,

  

Net sales

  = Total asset turn over

  =

Total assets

  b. Rasio Perputaran Piutang

  Penjualan

  =

  x 1 kali Piu tan g rata rata

  c. Periode rata-rata Pengumpulan piutang

  360 hari

  =

  Perputaran Piu tan g

  25 Setelah rasio-rasio tersebut dihitung, data hasil perhitungan tersebut diinterprestasikan sehingga dapat diketahui kondisi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan tingkat aktivitas yang dimiliki perusahaan tersebut dalam suatu periode tertentu

  5. Trend Untuk mengetahui kecenderungan apakah semakin baik atau buruk maka dapat di gunakan analisis sebagai berikut: Y= a + bx. Setelah trend dihitung maka hasilnya diinterpretasikan sehingga dapat diketahui apakah posisi kuangan perusahaan itu semakin baik atau buruk.

  

BAB IV

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan secara singkat mengenai gambaran umum

  dari Bursa Efek Jakarta, PT Argo Pantes Tbk, PT Texmaco Tbk, PT Eratex Tbk, PT Panasia Indosyntex Tbk. Gambaran umum yang dikemukakan meliputi sejarah singkat perusahaan, letak peusahaan dan manajemen perusahaan.

A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta

  Pada 13 juli 1992, Bursa Efek Jakarta (BEJ) di swastakan dan mulai menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah awal pertumbuhan baru setelah terhent i sejak didirikan pada awal abad ke-19. Pada tahun 1912 dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, Bursa Efek Jakarta didirikan pertama di Batavia, sekarang berganti nama dengan Jakarta.

  Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia pertama dan dibuka lagi pada 1925. Selain bursa Batavia, pemerintah Kolonial juga mengoperasikan bursa pararel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa saham ini di hentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia.

  Pada 1952, tujuh tahun setelah Indonesia merderka bursa saham di buka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum Perang Dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956.

Dokumen yang terkait

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

1 65 83

ANALISIS EFISIENSI BIAYA MODAL SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk, TAHUN 2008-2011

0 21 92

ANALISIS EFISIENSI BIAYA MODAL SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk, TAHUN 2008-2011

0 5 20

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk, WITEL JATIM TENGAH (KEDIRI)

0 19 17

Pengaruh Pelaksanaan Promosi Penjualan CDMA Flexi Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT TELKOM Tbk, Bandung

0 5 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Saham - Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

0 0 7

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

0 0 10

A Financial Performance Valuation Analysis Through Economic Value Added on Merger & Acquisition Approach Between State Owned Banks (Case Study of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, and PT Bank Tabungan Negara (

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Rasio Keuangan dan Analisis SWOT pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Holcim Indonesia Tbk Periode 2013-2015 - UNS Institutional Repository

0 20 10