SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU

  SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: Astri Tumanggor NIM: 041334045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

HALAMAN PERSEMBAHAN

  S kripsi ini kupersembahkan untuk T uhan Y esus K ri stus

  yang mengasihi dan menyertaiku

  M ama dan P apa yang kucinta

  K akak L ina dan A bang S lamat yang kusayangi

  T anteku

  A lm. yang kurindukan

  A dek-adekku yang kusayangi N ’crut Q yang kukasihi

  MOTTO Cuk uplah k asih k arunia- Ku bagimu, sebab justru dalam k elemahanlah k uasa- Ku menjadi sempurna ( II Korintus 12 : 9) Eagle's Wings - Hillsong United Here I am waiting Abide in me I pray Here I am longing For You Hi de me i n Your l ove Bring me to my k nees May I k now Jesus More and more

  Come live in me

All my lif e

Tak e over Come breathe in me

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 04 Desember 2008 Penulis Astri Tumanggor

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Astri Tumanggor Nomor Mahasiswa : 041334045

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“ Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru“

Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengn demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam betuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 03 Februari 2009 Yang menyatakan, (Astri Tumanggor)

KATA PENGANTAR

  Berkat kasih Tuhan Yesus Kristus , maka Skripsi yang berjudul “SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Dengan kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, yaitu kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. , selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis mengadakan penelitian.

  4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. SA., selaku dosen penguji Skripsi.

  Terimakasih untuk bimbingan, revisi serta segala bantuannya.

  6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji Skripsi.

  Terimakasih unt uk bimbingan, revisi serta segala bantuannya.

  7. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.S. yang telah menyempurnakan abstrak dalam Bahasa Inggris.

  8. Seluruh dosen serta karyawan Pogram Studi Pendidikan Akuntansi.

  9. Kepala Sekolah dan Guru-guru di SMA Immanuel Kalasan, SMA Kolombo, SMA Bina Harapan, SMA Mandala Bhakti, SMA Binatama Sleman, SMA Mikael Sleman, SMA Angkasa Adisutjipto, SMA Kolose De Brito, SMA GAMA, SMAN 1 Kalasan, SMAN 1 Gamping, SMAN 1 Mlati, atas waktu dan izin untuk melaksanakan penelitian.

  10. Kepala Sekolah dan Guru-guru di SMA N 7, SMA N 8, SMA N 10, SMA N 11, SMA Bhinneka Tunggal Ika, SMA BOPKRI 2, SMA BOPKRI 3, SMA Budya Wacana, SMA Institut Indonesia, SMA Marsudi Luhur, SMA Pembangunan, SMA Perak, SMA PIRI 1, SMA Sang Timur, SMA Santa Maria, SMA Santo Thomas, SMA Stella Duce 1, SMA Stella Duce 2, SMA Taman Madya Jetis dan SMA 17’1 yang telah memberikan waktu dan izin untuk meneliti guru ekonomi dan akuntansinya.

  11. Mama dan Papa tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan studi serta skripsi ini dengan baik.

  12. Kakak lina dan Abang slamat yang telah memberikan banyak dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan studi serta skripsi ini dengan baik.

  13. Alm. Tante yang telah memberikan informasi tentang sertifikasi guru dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi.

  14. Keluarga besar dan adik-adikku ya ng telah memberikan doa dan semangatnya.

  15. Ambrosius Oky S (ncrut-Q) yang mendampingi, memberikan bantuan dan semangat demi selesainya skripsi ini.

  16. Teman-teman mahasiswa angkatan 2004 (oma, cece, puput, pasca, sella, rani, ika, agustin, yani, yanita, nia, ike, dika, noe -q, dll) yang bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi.

  17. Sahabat-sahabatku (puji, dikha, ike) yang mau menemaniku dalam penelitian.

  18. Anak-anak YAKKUM (amir, barokah, tari, yanti, virgo, eko, mas kukuh, mbak roisah, mbak siti, nur) beserta guru pak wid, bu rumi dan kak lose sea, terima kasih atas doa dan semangat yang kalian tunjukkan.

  19. Anak-anak DFJ (kak iyo, kak deny, kak ariz, kak prima, tyas, cristo, risna, dina, mona, nike, asti, hary, dll) yang mendukung dan menguatkan dalam melayani Tuhan lewat doa.

  20. Keluarga yang telah melupakan aku (X-Vaganza), maaf karena ini aku jadi dikeluarkan, tapi ini yang ingin aku buktikan bahwa aku lulus.

  21. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam studi

  Semoga bimbingan, doa, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak akan membuahkan kebahagiaan yang luar biasa. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini belumlah sempurna, maka dari itu sangat terbuka bagi siapa saja memberikan masukan dan saran dari pembaca.

  Yogyakarta, 04 Desember 2008 Penulis, Astri Tumanggor

  

ABSTRAK

SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU

Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta

Astri Tumanggor

  

Universitas Sanata Dharma

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja; (2) ada tidaknya perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.

  Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan populasi penelitian yaitu guru ekonomi dan akuntansi SMA di Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu proporsional random sampling dan diperoleh 20 SMA sebagai sampel penelitian. Data dalam penelitian ini, yaitu sikap guru yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan Skala Likert yang terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan One Way ANOVA untuk sikap guru SMA terhadap program sertifikasi berdasarkan masa kerja dan t-test untuk sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi dengan bantuan komputer program SPSS versi 15.0 for Windows.

  Hasil pengujian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja (F = 1,797 ?

  hitung

  F tabel = 3,24); (2) tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi (t hitung = 1,073, dengan Asymp.

  Sig = 0,290 > 0,05).

  

ABSTRACT

SENIOR HIGH SCHOOL TEACHERS’ ATTITUDES TOWARDS

TEACHER’S PROFESSIONAL CERTIFIED PROGRAM

  

A Case Study on Economic and Accounting Teachers in Senior High Schools

in Yogyakarta

Astri Tumanggor

Sanata Dharma University

  

2008

  This research is intended to know (1) the differences of senior high school teachers’ attitude s towards teacher’s professional certified program based on the service duration; (2) the differences of senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition.

  This research is a case study. The research populations are economic s and accounting senior high school teachers in Yogyakarta. The technique of taking the sample is proportional random sampling. There are 20 senior high schools as the samples. The data of this research are the teachers’ attitudes which were gathered by using questionnaires which have been checked their validity and reliability. The data analysis technique is One Way ANOVA for senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the service duration and t-test for senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition which was analysed by the help of SPSS version 15.0 for Windows computer program.

  The result shows that (1) there isn’t any difference of senior high school teachers’ attitude towards teacher’s professional certified program based on the service duration (Fcount = 1.797 < Ftable = 3.24); (2) there isn’t any difference of senior high school teachers’ attitude towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition (t-test = 1,073, with Asymp. Sig = 0,290 > 0,05).

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  .......................................................................................i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO

  .......................................................................................................... v

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  ........................................................ vi

  

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

ABSTRACT ..................................................................................................... xii

DAFTAR ISI

  ...................................................................................................xiii

  DAFTAR TABEL

  .......................................................................................... xvii

  

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1 B. Batasan Masalah.......................................................................... 6 C. Rumusan Masalah........................................................................ 6 D. Tujuan Penelitian......................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian....................................................................... 7

  1. Pengertian Sikap.................................................................... 8

  2. Struktur Sikap........................................................................ 10

  3. Ciri-ciri Sikap........................................................................ 11

  4. Pembentukan Sikap............................................................... 13

  B. Guru............................................................................................. 17

  1. Pengertian Guru..................................................................... 17

  2. Guru Sebagai Profesi............................................................. 18

  3. Profesionalisme Guru.............................................................19

  C. Program Sertifikasi Guru............................................................. 21

  D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Guru........................... 31

  E. Kerangka Berpikir........................................................................33

  F. Hipotesis...................................................................................... 35

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 36

A. Jenis Penelitian............................................................................ 36 B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 36

  1. Tempat Penelitian.................................................................. 36

  2. Waktu Penelitian.................................................................... 36

  C. Subjek dan Objek Penelitian...................................................... 37

  1. Subjek Penelitian.................................................................. 37

  2. Objek Penelitian................................................................... 37

  D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel........................ 37

  1. Populasi dan Sampel Penelitian............................................. 37

  E. Variabel Penelitian dan Pengukuran............................................ 39

  1. Variabel Penelitian................................................................. 39

  2. Pengukuran Variabel............................................................. 40

  F. Teknik Pengumpulan Data...........................................................45

  G. Teknik Pengujian Instrumen........................................................ 48

  1. Uji Validitas........................................................................... 48

  2. Uji Reliabilitas....................................................................... 51

  H. Uji Prasyarat.................................................................................53

  1. Uji Normalitas........................................................................53

  2. Uji Homogenitas.................................................................... 53

  I. Teknik Analisis Data................................................................... 54

  1. Analisis Data Kualitatif......................................................... 54

  2. Analisis Data Kuantitatif....................................................... 56

  BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  ..................................... 60

  A. Deskripsi Data............................................................................ 60

  1. Deskripsi Responden Penelitian............................................ 60

  2. Deskripsi Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru....................................................................................... 63

  B. Analisis Data................................................................................ 67

  1. Pengujian Normalitas dan Homogenitas................................67

  2. Analisis Data Kuantitatif........................................................68

  C. Pembahasan..................................................................................73

  BAB V PENUTUP

  ........................................................................................ 77

  A. Kesimpulan.................................................................................. 77

  B. Saran............................................................................................ 77

  C. Keterbatasan Penelitian............................................................... 78

  DAFTAR PUSTAKA

  ..................................................................................... 80

  LAMPIRAN

  .....................................................................................................82

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemetaan Komponen Portofolio ke dalam Kompetensi Guru........ 31Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian dengan menggunakan

  Teknik Proposional......................................................................... 38

Tabel 3.2 Sekolah Sampel Secara Random.................................................... 39Tabel 3.3 Skala Pengukuran Model Likert..................................................... 41Tabel 3.4 Kategori dan Syarat Pengukuran.................................................... 45Tabel 3.5 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner..................................................... 47Tabel 3.6 Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif Komponen Sikap........ 47Tabel 3.7 Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi Guru.............................. 49Tabel 3.8 Kondisi Sosial Ekonomi................................................................. 51Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas masing-masing Variabel...............................52Tabel 3.10 Skor Penilaian Sikap....................................................................... 55Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................... 60Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan........... 61Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja........................ 61Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi.... 62Tabel 4.5 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru. 64Tabel 4.5.1 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru

  Berdasarkan Jenis Kelamin............................................................. 64

Tabel 4.5.2 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi GuruTabel 4.5.3 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru

  Berdasarkan Masa Kerja................................................................. 66

Tabel 4.5.4 Interpretasi Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru

  Berdasarkan Kondisi Sosia l Ekonomi............................................ 66

Tabel 4.6 Perbedaan Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru

  Berdasarkan Masa Kerja................................................................. 68

Tabel 4.7 Perbedaan Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru

  Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi.............................................68

Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis - Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi

  Guru Berdasarkan Masa Kerja........................................................ 69

Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis - Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi

  Guru Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi................................... 72

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsepsi Skematik Rosenbarg & Hovland mengenai Sikap....... 9Gambar 2.2 Terbentuknya Sikap..................................................................... 14

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Instrumen Penelitian ................................................................ 82 Lampiran II Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 90 Lampiran III Data Induk Penelitian…………………………………………97 Lampiran IV Deskripsi Statistik..................................................................... 99 Lampiran V Uji Normalitas...........................................................................102 Lampiran VI Homogenitas dan Anova........................................................... 104 Lampiran VII Tabel Untuk Perhitungan Anova.............................................. 107 Lampiran VIII Daftar Tabel Statistik............................................................... 108 Lampiran IX Surat Ijin Penelitian.................................................................. 111

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

  sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran (Muhibbin, 1995:1). Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa yang menjadi komponen utama dalam kegiatan proses belajar mengajar dan ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan adalah guru. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan mendapatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

  Moh. Uzer Usman (1990:5) berpendapat bahwa semakin jelas dan nyata para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.

  Di Indonesia, tingkat profesionalisme guru masih rendah disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari internal guru itu sendiri dan faktor harian keluarga. Oleh karena itu, upaya untuk menamba h pengetahuan dan informasi menjadi terhambat karena dana untuk untuk membeli buku, berlangganan koran, internet tidak tersedia. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dapur saja ada sebagian yang melakukan pekerjaan sampingan.

  Kedua, kurangnya minat guru untuk menambah wawasan sebagai upaya peningkatan profesionalisme, sebab bertambah atau tidaknya pengetahuan serta kemampuan dalam melaksanakan tugas rutin tidak berpengaruh terhada p pendapatan yang diperolehnya. Jika ada pendapatan yang diperoleh hal itu tidak seimbang dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Ketiga, banyaknya jumlah lulusan sekolah guru dari tahun ke tahun, hal ini sebagai akibat dari mudahnya pemerintah memberikan izin pendirian Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan. (http://re-searchengines.com/iwanhermawan 2.html)

  Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat, dan faktor eksternal yaitu berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, serta berbagai latihan yang dilakukan guru (Sumargi, 1996). Profesional yang dimaksudkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa pekerjaan guru menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian dengan standar tertentu dan memerlukan pendidikan profesi.

  Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana atau Diploma IV dalam bidang yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

  Namun, kenyataan menunjukkan bahwa guru di Indonesia tidak terpenuhi dalam kualifikasi pendidikan minimal. Data dari Direktorat Tenaga Kependidikan Dikdasmen Depdiknas pada tahun 2005 menunjukkan bahwa hanya 30% (diantara sekitar 2,7 juta) guru di Indonesia yang memenuhi kualifikasi minimum. (http://www.jawapos.co.id?index.php?act= detail_c&id=242767)

  Agar jumlah guru dengan kualitas minimum dapat meningkat maka Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah memberikan standar melalui program sertifikasi guru.

  Program sertifikasi guru adalah upaya meningkatkan kedudukan guru sebagai tenaga profesional yang akan berdampak pula dalam peningkatan kesejahteraan guru berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik.

  Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan disebutkan bahwa sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio atau penilaian kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru dengan mencakup 10 komponen yaitu: (1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Pengalaman mengajar, (4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) Penilaian dari atasan dan pengawas, (6) Prestasi akademik, (7) Karya pengembangan profesi, (8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) Pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, (10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Jika kesepuluh komponen tersebut telah dapat terpenuhi secara obyektif dengan mencapai skor minimum 850 maka yang bersangkutan dipastikan berhak menyandang predikat sebagai guru profesional, beserta sejumlah hak dan fasilitas yang melekat dengan jabatannya.

  Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Guru harus memperlihatkan sikap profesional sebagai pendidik, buka n hanya sebagai pengajar. Sikap profesional untuk mau kecenderungan atau kesiapan seseorang untuk bereaksi atau bertindak menurut cara tertentu terhadap sesuatu obyek baik manusia maupun bukan manusia (Sinurat, 2002:1).

  Setelah mengetahui fenomena di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui bagaimanakah sebenarnya sikap guru terhadap program sertifikasi guru, karena dari sikap guru baik yang positif maupun negatif akan berpengaruh pada guru dalam mengikuti program sertifikasi guru.

  Berawal dari sikap positif, guru akan mempersiapkan diri dalam mengikuti program sertifikasi guru yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen atau berupa portofolio yang dapat mencerminkan kompetensi guru sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2007. Dalam hal ini diharapkan guru dapat termotivasi untuk mendapatkan sertifikat sebagai pengakuan pendidik yang profesional dan akan mendapatkan kesejahteraan berupa tunjangan profesi.

  Sebaliknya dari sikap ne gatif, guru mengganggap kesulitan dalam mengikuti program sertifikasi melalui uji portofolio karena terdapat banyak komponen di dalamnya. Terbukti bahwa ada guru yang memberikan bukti- bukti palsu atau adanya seminar-seminar yang sebenarnya tidak benar-benar dilaksanakan hanya untuk mendapatkan sertifikat. (http://www2.kompas. com/kompas-cetak/0710/22/jogja/1043726.htm)

  Lain halnya apabila guru mempunyai sikap yang positif maka guru tersebut aka n siap dalam mengikuti program sertifikasi guru dengan karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

  SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU”

  B. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti sampaikan, maka dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibatasi dalam hal, sikap guru- guru ekonomi dan akuntansi di Sekola h Menengah Atas (SMA) terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial ekonomi.

  Lokasi penelitian hanya dibatasi pada SMA di Kota Yogyakarta.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti sampaikan, maka dapat disusun rumusan masalah:

  1. Apakah ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja?

  2. Apakah ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah

  1. Untuk mengetahui perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja.

  2. Untuk mengetahui perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru SMA Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru SMA khususnya pada bidang studi ekonomi dan akuntansi untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengikuti program sertifikasi guru.

  2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan da pat menambah wawasan dan informasi dalam bidang pendidikan dan menjadi pengalaman yang baik dalam pengembangan karier yang akan datang.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi untuk seluruh pihak khususnya pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sikap

1. Pengertian Sikap

  Menurut Bruno dalam Muhibbin Syah (1995:120) sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang lain atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat dianggap suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.

  Menurut M. Ngalim Purwanto (1996:141), sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang atau tidak senang, menurut dan melaksanakannya atau menjauhi/ menghindari sesuatu.

  Menurut Berkowist dalam Saifuddin Azwar (1997:4-5) sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan yang mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable). Lebih lanjut Azwar (1997:5) mengutip pendapat beberapa dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

  Thurstone dalam Bimo Walgito (1991:109) memandang sikap sebagai suatu tingkatan afeksi positif atau negatif yang berhubungan dengan beberapa objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi senang sedangkan afeksi yang negatif adalah afeksi yang tidak senang.

  Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai macam tingkatan afeksi pada seseorang.

   Gambar 2.1

Konsepsi Skematik Rosenberg & Hovland Mengenai Sikap

(Adaptasi Dari Fishbein & Ajzen, 1975:340)

  Variabel independen Variabel Variabel dependen yang dapat diukur intervening yang dapat diukur

  • AFEKSI Respons syaraf simpatetik.
  • Pernyataan lisan tentang

  STIMULASI afek. (individu, situasi, isu sosial, kelompok sosial,

  • SIKAP KOGNISI Respons dan objek sikap perceptual.

  lainnya.

  • Pernyataan lisan tentang keyakinan.
  • KONASI Tindakan yang tampak.
  • Pernyataan
Dalam gambar 2.1 terlihat bahwa sikap seseorang terhadap sesuatu objek selalu berperanan sebagai perantara antara responsnya dan objek yang bersangkutan. Respons diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respons kognitif (respons perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respons afektif (respons syaraf simpatetik dan pernyataan afeksi), serta respons konatif atau perilaku (respons berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku). Masing-masing klasifikasi respons ini berhubungan dengan ketiga komponen sikapnya. (Saifuddin Azwar, 1997:8)

2. Struktur Sikap

  Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: a. Komponen kognitif (komponen konseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.

  b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap suatu objek sikap. Rasa senang merupakan hal positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif atau negatif.

  c. Komponen konatif (komponen perilaku), yaitu kompone n yang

  Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau be rperilaku seseorang terhadap objek sikap. (Bimo Walgito, 1991:110)

3. Ciri-ciri Sikap

  Menurut Bimo Walgito (1991:113-115) sikap memiliki ciri-ciri antara lain: a. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir

  Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap-sikap terhadap suatu objek karena sikap tidak dibawa sejak individu dilahirkan, melainkan terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan; sikap terbentuk atau dibentuk oleh lingkungan.

  b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek tertentu Sikap selalu terbentuk atau dipe lajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui persepsi terhadap objek tertentu. Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu terhadap objek yang bersangkutan.

  c. Sikap dapat tertuju pada suatu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek Bila seseorang mempunyai sikap negatif pada seseorang, maka akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif kepada kelompok yang dimasuki oleh orang yang bersangkutan. Di sini terlihat adanya kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap.

  d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar Kalau sikap telah terbentuk, sikap itu akan relatif bertahan lama. Sikap tersebut akan sulit berubah dan kalaupun berubah akan memakan waktu yang lama. Demikian pula sebaliknya, apabila sikap belum terlalu mendalam dalam diri seseorang, maka sikap tersebut akan relatif tidak tahan lama dan akan mudah berubah.

  e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi Sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif (yang menyenangkan), tetapi juga dapat bersifat negatif (yang tidak menyenangkan) terhadap objek tersebut. Di samping itu, sikap juga mengandung motivasi, artinya sikap itu mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku tertentu terhadap objek.

  Ciri-ciri sikap yang lain dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy (1983:92) dalam bukunya yang berjudul “Psikologi

  Manajemen” sebagai berikut:

  a. Sikap bukan merupakan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan terbentuk selama pe rkembangannya, sebagai akibat hubungannya dengan objek-objek di lingkungannya. b. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan orang lain. Karena itu, sikap adalah hasil pelajaran dari lingkungan dan dapat dipelajari oleh lingkungan.

  c. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung relasi dengan suatu objek. Objek tidak hanya satu jenis, melainkan bermacam-macam sesuai dengan banyaknya objek yang menjadi perhatian orang yang bersangkutan.

  d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, yang berarti sikap hanya cocok untuk situasi pada waktu tertentu, yang belum tentu sesuai dengan waktu lain karena itu sikap dapat berubah menurut situasi.

  e. Sikap tidak dapat menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi.

  f. Sikap mengandung faktor-faktor motivasi dan emosi. Sifat inilah yang membedakan sikap dengan pengetahuan yang terdapat pada seseorang.

4. Pembentukan Sikap

  Seperti telah dipaparkan di atas sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi sikap dibentuk sepanjang perkembangan individu yang bersangkutan. Untuk dapat menjelaskan bagaimana terbentuknya sikap akan jelas diikuti pada gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2 Terbentuknya Sikap

  • Fisiologis - Psikologis SIKAP
  • Pengalaman - Situasi - Norma-norma
  • Hambatan - Pendorong

  Dari gambar tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa sikap yang ada pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor fisiologis dan psikologis serta faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berujud situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada dalam masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang ada dalam masyarakat. Semuanya ini akan berpengaruh pada sikap yang ada pada diri seseorang. (Onong Uchjana Effendy, 1983:95)

  Berikut ini akan diuraikan peranan beberapa faktor terhadap pembentukan sikap menurut Saifuddin Azwar (1997:30-38) : a. Pengalaman pribadi

  Kejadian yang dialami oleh individu akan ikut mempengaruhi penghayatannya terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi Faktor internal

  Faktor eksternal

  REAKSI Objek Sikap tanggapan dan penghayatan, orang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologi. Apakah penghayatan itu akan membentuk sikap negatif atau positif, tergantung pada berbagai faktor. Untuk dapat mempengaruhi pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi yang bersangkutan melibatkan faktor emosional.

  b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Orang yang kita anggap penting kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita. Orang-orang yang dianggap penting dalam hidup antara lain : orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain. Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap yang searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting.

  c. Pengaruh kebudayaan Kebudayaan dimana seseorang hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap seseorang. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena kebudayaan pulalah yang memberikan corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat.

  d. Media Massa Media massa tersebut terdiri dari televisi, surat kabar, majalah dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi media massa membawa pesan-pesan ya ng berisikan sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.

  e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisahnya antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan, maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal.

  f. Pengaruh faktor emosional Kadang-kadang, suatu sikap merupakan penghayatan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan untuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang bertahan

B. Guru

1. Pengertian Guru

  Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

  Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 29 ayat (1) mengemukakan bahwa gur u bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam ayat (2) diungkapkan bahwa guru merupakan tugas profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

  Sementara itu Drs H Rachmadi menjelaskan guru harus bermutu, artinya memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sebagai pendidik. Seorang guru dikatakan berkualitas bila dimulai dengan adanya kualifikasi akademik, yaitu bila ia lulusan pendidikan guru, lulusan pendidikan tinggi program pendidikan sarjana (S1) keguruan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian (kompetensi personal), kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi-kompetensi tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi yang bisa diperoleh di LPTK yang bersertifikat atau ditunjuk oleh pemerintah.

2. Guru Sebagai Profesi

  Menurut pendapat B.J. Chandler dalam Sahertian (1994:27-28) menegaskan bahwa profesi mengajar ada lah suatu jabatan ya ng memiliki kekhususan. Kekhususan itu memerlukan kelengkapan mengajar dan keterampilan yang menggambarkan seseorang melakukan tugas mengajar, yaitu membimbing manusia. Apabila dilihat dari ciri-ciri keprofesian, profesi guru memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi.

  b. Mempunyai status yang tinggi.

  c. Memiliki pengetahuan yang khusus (dalam hal mengajar dan mendidik).

  d. Memiliki kegiatan intelektual.

  e. Memiliki hak untuk memperoleh standard kualifikasi profesional.

  f. Mempunyai kode etik yang ditentukan organisasi profesi.

  Lebih jauh Roestijah NK dalam Supeno (1995:28-29) mengemukakan bahwa profesionalisme di bidang pendidikan mendapat pengakuan karena tiga alasan. Pertama, lapa ngan pekerjaan keguruan atau kependidikan bukan merupakan suatu lapangan kerja rutin yang Lapangan kerja ini pun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan amatirisme, lebih-lebih dengan coba -coba atau trial an errors. Lapangan kerja ini memerlukan perencanaan yang mantap, suatu manajemen yang memperhitungkan komponen-komponen sistemnya. Kedua, lapangan kerja ini memerlukan dukungan ilmu atau teori yang akan memberi konsepsi teoritis ilmu kependidikan dengan cabang-cabangnya. Ketiga, lapangan kerja ini memerlukan waktu pendidikan dan latihan yang lama, berupa pendidikan dasar (basic education) untuk taraf sarjana ditambah pendidikan profesional.

3. Profesionalisme Guru

  Istilah ”profesional” aslinya adalah kata sifat dari kata pekerjaan yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan dan sebagai kata benda yang berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan profesiensi sebagai mata pencaharian (McLeod dalam Muhibbin 1995:231). Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang lain.

  Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:897) mengartikan profesi sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejujuran, dsb) tertentu. Artinya pekerja profesional akan senantiasa menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana dan

  Secara umum profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat (Sardiman, 1986:131).

  Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I pasal 1 ayat (4) menegaskan bahwa : ”Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.”