Cinta Akhir Hidup Akhir Hidup

Cinta Akhir Hidup
Dunia cinta, merah jambu jika menurut remaja sekarang dan Merah Hati
menurut orang dewasa yang benar- benar sudah merasakan asam manis
nya cinta. Tidak seindah apa kata seorang puitis, juga tidak sesedih apa
yang dikatakan wanita ketika ia sedang patah hati. Semuanya serasa adil,
ada suka, duka, bahagia dan juga sedih itu baru yang dinamakan “Cinta”.
Cinta yang sesungguhnya memiliki rasa cemburu dan saling memiliki yang
tinggi itu juga dinamakan “Sayang”. Semuanya penuh warna – warni yang
tinggi untuk memiliki semua yang tersedia dalam cinta sejati. Cinta yang
datang dari hati, dan bukan dari nafsu.
Sama seperti kisah cinta sejati yang ada dalam sepenggal kisah ini,
renungan bagi seorang kekasih yang ada dalam nama cinta.
Sebut saja dia Rena, seorang gadis yang tidak begitu cantik dan tentunya
tidak memiliki harta melimpah. Tapi orang tuanya cukup membantu untuk
bersekolah tinggi dan akhirnya rena bertemu dengan dia….. sosok pangeran
tampan yang mungkin tidak akan mungkin mencintainya, tapi takdir berkata
lain, rena dan laki-laki itu memang berjodoh. Mereka kenal sudah beberapa
tahun yang lalu, karena mereka satu angkatan. Sekarang aku dan dia duduk
di semester lima fakultas Ekonomi dan dia fakultas Teknologi Informatika di
salah satu universitas di Yogyakarta. Kebiasaan ku yang tidak bisa diam dan
selalu ingin eksis dimanapun ekstra dikampus, mulai dari BEM, MAPALA dan

ekstra lainnya. Dan tidak disangka mereka bertemu di pendidikan Lentera
suatu kegiatan yang melatih mental mahasiswa untuk tidak menjadi
seseorang yang egois dan manja. Akhirnya rena memutuskan untuk ikut
karena dia nyakin dia bisa merubah sikapnya yang manja dan egois, rena
yang tidak bisa hidup sendiri selalu bergantung dengan kelompoknya. Pada
kegiatan itu, rena yang lemah karna penyakit lambungnya sering dijadikan
bulan- bulanan kakak senior untuk dihukum, selalu dia dan rekan – rekan
yang lain yang membelanya, mulai rena manja dipaksa makan nasi karena
memang rena tidak pernah mau disuruh makan nasi, akibat tingkahnya
semua rombongan anggotanya mendapatkan hukuman, termasuk juga rena.
Dan ketika itu hari ke dua Lentera, rena mendapat hukuman yang akhirnya
membuatnya pinsan, dan…. “Hey,… Re…ree,,,,bangun ree….??? terdengar
suara itu lirih memanggil rena, tapii ada juga yang berkata “ biarin
aja……..kenapa kamu, (sambil terasa aku dibopong oleh seseorang yang
tidak dapat aku liat wajahnya )…. Jangan kak… itu saudara mereka… (teriak
rekan- rekan rombongan anggota rena) dan rena pun tidak bisa lagi

mendengar suara itu. Ternyata rena sudah berada ditenda, darah yang
keluar dari mulutnya sangat banyak…. Rena merasakan perutnya yang
begitu sakit, obatnya pun yang ia minum ikut ku muntahkan. Semua senior

panik, “ Dek, kamu sakit apa? Tanya salah satu senior padanya tapi rena
tidak dapat menjawab karena ia keburu pinsan kembali.
Tersadar rena sudah berada diruang ICU salah satu rumah sakit di kota
magelang. Dan siapa yang pertama ia lihat ketika bangun, mereka semua
saudara- saudara angkatan yang ikut Lentera ada vino, dian, vivi, riana, dika,
kiki, dan rangga serta kakak senior yang kemarin berada dikegiatan itu,
dikibarkannya syal tanda aku masuk di keanggotaan. rena tersenyum
dengan pelukan erat yang diberikan saudara seangkatannya di lentera dan
dia.. rangga yang pertamakali memeluk rena dan ia katakan “ kamu baikbaik ajakan…?? Aku khawatiir sama kamu?? Ucapnya pada rena dengan
pelan tepat ditelingaku, rena pun hanya bisa tersenyum haru melihat semua
ini. “Maaf, permisi…. Terdengar dokter ingin memeriksa keadaan rena. “iya
dok….silahkan sahut rangga menanggapi pertanyaan dokter. “ bisa keluar
sebentar, saya ingin memeriksa pasien rena..? kata dokter kepada semua
rekan yang ada diruangan rena. Selesai dokter memeriksa, rangga masuk
keruangan kembali dan menanyakan keadaanku kepada dokter, “ gimana
keadaan teman saya dok,..?” . “ sudah tidak ada yang dikhawatirkan, cuma
saya pesan jaga makanan dia, jangan makan yang pedas, asam dan yang
berat – berat seperti nasi, kalau bisa nasi yang lemes yang hampir
menyerupai bubur dan saya himbau jangan sampai kecapekan dan banyak
fikiran. Jawab dokter kepadanya “ iya dok,..” jawab nya kembali. Begitu

simpatinya dia, sosok cowok yang menurut rena adalah cowok yang super
cuek ternyata bisa perhatian padanya. renapun meneteskan airmata ketika
ia perhatian padanya, Tanya rangga seraya mendekatiku disebelah ranjang,
“ hey, gimana sekarang sudah enakankah?? Kenapa menangis..?? ucapnya. “
udah kok,.. bolehkah aku bertanya satu hal pada mu? Mengapa kamu begitu
perhatian pada ku, ketika didiksar dan sampai ini pun kamu juga masih
bersikap seperti ini padaku?.
Dan hanya dijawabnya dengan singkat
“Karena aku sayang sama kamu, sejak kita bertemu diperpustakaan, kamu
yang aneh, kamu yang cuek, kamu yang supel, dan kamu yang cerewet…
aku sayang sama kamu..” . termenung aku ketika ia menjawab semua
pertannyaan rena, dan dialihkan topik pembicaraannya, “temen- temen
yang lain mana? Terus bagaimana kegiatan diksar kemarin,..? seru tidak
kegiatannya..belum selesai rena bicara, rangga menutup bibir rena dengan
jari telunjuknya dan berkata “ mereka sudah pulang, kegiatan lancar dan
tidak seru karena tidak ada kamu? Sekarang yang perlu kejelasan gimana

pertanyaanku,… maukah kamu jadi belahan jiwaku??”
dan rena pun
menjawab untuk butuh waktu sampai ia keluar dari rumah sakit, dan

ranggapun menyanggupinya.
Tidak terasa sudah seminggu rena
dirawat, dan rangga selalu
menemaninya. Sampainya rena dikamar kos, disambut ibu kos dan temanteman kos. Mereka membantu memapah rena kedalam kamar dan bertanya
keadaan dan pengalamannya selama ikut Lentera, kenapa bisa masuk
rumah sakit. Dan tak ada satupun pertanyaan temen kos yang rena jawab.
Sementara itu ia pun langsung
disuruh rangga untuk istirahat dan
mengingatkannya untuk selalu minum obat. Lalu rangga pulang dan
mencium keningnya, “Oh Tuhan…… rangga memang pencuri hatiku, aku
amat sangat menyayanginya dan aku juga cinta sama dia. Lirih suara hati
rena memandang kepergian rangga dari pintu kamar kos nya. Suara ayam
berkokok sudah menyuarakan pagi yang cerah, rena yang belum bisa
bergerak terlalu banyak, Cuma bisa duduk didepan tv dan menikmati
sepotong roti dan segelas susu yang disiapkan ibu kos yang baik, perlakuan
yang sama kepada anak- anak kos yang lainnya jika sedang sakit.
Handphone rena berbunyi, dan ternyata ada pesan dari rangga t,..” pagi
syng… gimana jawabannya? Dah maem… dah minum obatkan?” dan ia
jawab “ datang kekos??” hehe…. Dengan tersenyum aku menjawab pesan
singkat darinya. Saat itu kos sedang sepi, karena temen- temen pada

berangkat kuliah, karena rena belum boleh berangkat kuliah oleh rangga,
karena ia takut ada sesuatu dengan keadaannya. “Assalamualaikum…..
kelihatannya rangga sudah datang “waalaikum salam…masuk gaaa…aku di
ruang Tv.. sahut rena menjawabi ucapan salamnya. Ia menghampiri dan
menagih janji jawaban dari rena saat dirumah sakit kemarin, dan
renamenjawab “ iya, aku juga sayang sama kamu, jaga aku dan jangan
pernah tinggalkan aku”. Seketika ia lalu memeluk rena dan berjanji untuk
selalu menjaga dan menyayangi rena dan tidak akan meninggalkannya.
renapun menangis dipelukannya, tangis ini tangis bahagia karena aku telah
menemukan kekasih hati yang sesungguhnya.
mereka menjalani hubungan ini dengan bahagia, banyak lika- liku antara
sedih dan bahagia, banyak pertikaian dan terkadang pertengkaran yang
akhirnya mereka mengalami putus nyambung dalam menjalani hubungan
ini. Hubungan mereka berjalan satu tahun dan mereka memutuskan untuk
serius dalam menghadapi skripsi, ini keputusan mereka untuk
menyelesaikan study dan meneruskan untuk fokus di skripsi . Selama satu
tahun mereka tidak ada komunikasi hingga wisuda menjelang, rena melihat
berkeliling mengitari setiap wajah yang ada di gedung pertemuan saat

wisuda digelar, tidak sampai wajah yang ingin ia temui nampak

dihadapannya, rena kangen sama rangga sosok kekasih yang telah lama
tidak pernah kutemui, dimana kamu kekasih hati. “Aku bertahan disini
untukmu, ku selesaikan skripsiku ini karena kuingin cepat berada dipelukmu
lagi, tapi kamu dimana…??? Wajah mu tidak kutemukan disekelompok
mahasiswa TI yang ada disekelilingku, oh Tuhan….. ada dimanakah pujaan
hati ku” teriak rena dalam hati seraya meneteskan airmatanya. Wisuda
sudah digelar, tapi ia belum juga menemukan sosok pujaan hati, kemana
rangga Tuhan….gelar Comload / IP terbaik diangkatan ini yang rena sandang
hanya ia persembahkan untuk kekasih hatinya, tapi sekarang kamu dimana.
Rena pun jatuh lunglai duduk bersila dengan tanggis yang tidak bisa lagi ia
bendung, sahabat serta kawan berusaha menghiburnya. Pandangan rena
memutar mencari dan mencari, tapi….”Rena… kudengar namanya disebut
dan rena sangat mengenali suara ini iya rangga, aku berlari menuju sumber
suara, rekan – rekannya pun ikut menengok kearah sumber suara itu. “ Maaf
aku telah membuatmu menangis,… mau kah kamu jadi pengisi tulang
rusukku yang hilang? Tanya rangga kepada rena seraya mengajakku untuk
menikah dengannya, aku terharu…. Ternyata dia telah menyiapkan kejutan
ini. Teman temannya pun juga sudah mengetahui apa yang direncanakan
rangga kepadanya. Dan rena menjawab “ iya… aku bersedia menjadi tulang
rusuk mu,…..dan jangan pernah buat aku meneteskan air mata. Rangga

memeluk rena dihadapan semua temen- teman wisuda, mereka pulang
bersama menaiki sepeda motor cowok miliknya, betapa bahagianya rena
telah memiliki seseorang yang sempurna mencintainya “terimakasih Tuhan,
engkau ciptakan pemilik tulang rusuk ini untuk hidup berpasangan dan
memenuhi sunnah rosul”. Ucap syukur rena selalu ia panjatkan dalam hati
yang berbunga
Hari bahagia mereka sudah mendekati, kurang beberapa hari lagi mereka
meresmikan hubungan mereka. Persiapan dan persiapan hampir mereka
selesaikan. Sampailah di hari yang begitu mereka tunggu, “ Saya Nikahkan
saudara dengan anak kandungku Rena Fatma Nurlaila Sari, dengan Mas
Kawin Seperangkat alat sholat dan emas 15 gram dibayar tunai….. Saya
terima Nikah nya Rena Fatma Nurlaila Sari binti Muhammad Raekhan
dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.
Sahh………………….
Alhamdulilah, akhirnya cinta mereka sampai dipernikahan bahagianya.
Akhirnya rangga dan rena masuk mobil dan menuju rumah idaman mereka,
rumah yang akan diisi oleh keluarga kecil mereka. Pernikahan mereka
sangat bahagia banyak kejutan yang rangga berikan pada rena, tidak ada
sedikitpun pertengkaran ada dikeluarga mereka hingga pernikahan mereka


berjalan 7 bulan, dan rena dipercayai yang maha memiliki untuk
mengandung buah hati mereka yang kini ia berusia 4 bulan didalam
kandungan rena, rangga selalu mendampinginya, menjaga pola makan dan
selalu mengingatkannya untuk mongkonsumsi vitamin agar rena dan
bayinya sehat selalu, sepulang rangga kerja selalu memanjakan rena dengan
semua candaan dan rayuan gombalnya. Menginjak kehamilanku menuju 7
bulan keluarga rena mengadakan prosesi tujuh bulanan di rumah mereka,
agar anak dan ibunya selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Banyak
orang yang datang mendoakan calon bayinya agar menjadi seorang yang
berguna bagi agama dan bangsanya, berbakti dengan orang tua dan sholeh
serta sholekhah. Rena mengamini semua doa yang diberikan kepada
anaknya kelak. Semoga apa yang didoakan menjadi berkah buat anak dan
keluarganya.
Namun semua itu berakhir dengan tragis, suatu ketika rena meminta
suaminya untuk jalan-jalan pada sore hari, padahal sebelumnya rena tak
pernah memiliki perasaan ngidam saat kehamilannya pada bulan-bulan awal
namun kehamilan bulan ke 9 yang hamper mendekati kelahiran rena
meminta suaminya untuk berjalan-jalan dengan menggunakan motor.
Banyak keluarga yang melarang namun rena tetep kekeh untuk pergi
dengan suaminya menggunakan motor. Dan kejadian itu sangat singkat

kecelakaan itu pun tak dapat dihindari motor yang mereka gunakan
menabrak bus pariwisata yang melaju berlawanan arah. Rena dan rangga
dibawa kerumah sakit namun naas rangga pun meninggal seketika di TKP,
dan rena masih kritis, banyak keluarga yang menginginkan rena selamat
begitu pula anaknya, tapi dokter hanya menyarankan untuk menyelamatkan
salah satu dari mereka. Rena pun mendengar percakapan orang tua dengan
dokter dan ia minta untuk selamatkan anaknya. Dan operasi itupun
dilakukan dokter berusaha untuk menyelamatkan anaknya sesuai dengan
permintaan rena. Karna dia adalah buah cintanya dengan sosok suami yang
ia cintai dan kelak menjadi penerus dari keluarganya. Alhamdulilah operasi
berjalan lancar, bayi dan rena selamat. Kondisi rena yang sangat kritis
membuatnya takmampu memopang nyawanya lagi, ia menuliskan sepucuk
surat untuk keluarganya untuk pergi menyusul sang suami dan menuliskan
sebuah nama untuk anaknya.
Cinta mereka sangat abadi, matipun ia bersama cintanya yang membuat ku
hidup dan semangat meski aku hanya dirawat kakek dan nenek ku, aku
bangga dengan cinta mereka dan keiklasan mereka menjalin suatu
hubungan yang membuatku bangga menjadi buah cinta mereka. Selamat
jalan bunda dan ayah.


Aku Rengga Aditya Rahmadi, malaikat Bunda Rena dan Ayah Rangga,
semoga ayah dan bunda bahagia disurga, akan rengga kenang perjalanan
cinta ayah dan bunda, dan rengga jadikan patokan untuk mencari cinta
sejati seperti ayah dan bunda, rengga kini duduk di fakultas teknologi
informasi seperti ayah bund, semua disini adalah kenangan ayah dan bunda,
semoga cinta sejati ayah bunda akan tetap rengga kenang disetiap masa
dan tempat dimana ayah dan bunda dipersatukan.

Selamat jalan Ayah dan Bunda…………………………..??? Love you so much

Karya : Diana Putri Wijayanti.