PENGARUH KREDIT PERBANKAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) SEKTOR MODAL KERJA KOTA BANDA ACEH Khairuna1 Maryam2 Rahmah Yulianti3
PENGARUH KREDIT PERBANKAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO (PDRB) SEKTOR MODAL KERJA KOTA BANDA ACEH
1
2
3 Khairuna Maryam Rahmah Yulianti 1),2),3)
Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh ( khairunauna@ymail.com ;)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pertumbuhan kredit terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Banda Aceh. Populasi Penelitian ini adalah data kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kota Banda Aceh Periode 2012-2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode sensus dimana seluruh populasi dijadikan sebagai objek penelitian. Metode sensus dipilih dalam penelitian ini karena jumlah elemen populasi yang diteliti relatif sedikit yaitu semua populasi yang berupa data kredit dari Bank Indonesia dan data pertumbuhan ekonomi dari Badan Pusat Statistik(BPS). Data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif. Metode analisis yang digunakan regresi linear berganda setelah diuji dengan Model Asumsi klasik. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,783 untuk variabel kredit (X). Nilai t hitung tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2,353, sehingga dapat diartikan bahwa secara parsial variabel independen (Kredit modal kerja) berpengaruh terhadap PDRB.
Kata kunci: Pertumbuhan kredit, Pertumbuhan Ekonomi.
Abstract
Purpose of this research is to study effect of credit growth on economic growth in Banda Aceh.Population of this research is credit data obtained from Bank Indonesia and Statistics Indonesia (BPS) in Banda Aceh. This research is conducted by census method in which all population used as research object. The census method is applied because of relatively small number of population achieved from Bank Indonesia and from Statistics Indonesia (BPS). Loan growth is measured by working capital credit, while economic growth is measured by Gross Regional Domestic Product (GRDP). This study uses quantitative data and uses linear regression as analytical method after being tested with Classic Assumption Model. Partial test results show t value of 5.783 for credit growth (X). The value of t arithmetic is greater thanthe value of t table of 2.353, thus it can be concluded that partially, independent variable (Credit) affects the GRDP.
Keywords: Credit growth, Economic growth, GRDP, working capital credit.
PENDAHULUAN
Suatu perekonomian dikatakan Kalimantan Timur di urutan kedua. PDRB mengalami pertumbuhan apabila tingkat tertinggi diraih Sulawesi Barat dengan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai sekarang lebih pertumbuhan 8,73%. Secara nasional PDRB tinggi daripada yang dicapai pada masa juga mengalami penurunan yaitu hanya sebesar sebelumnya. Pertumbuhan tercapai apabila 4,7% atau menurun dibandingkan periode jumlah fisik barang-barang dan jasa-jasa yang sebelumnya pada 2014 yaitu mencapai 5,14% . dihasilkan dalam perekonomian tersebut Untuk dapat meningkatkan laju bertambah besar dari tahun-tahun sebelumnya. pertumbuhan di Kota Banda Aceh melalui
Sektor perbankan merupakan sector penyaluran kredit sehingga pertumbuhan kredit yang dapat membantu PDRB melalui dapat meningkatkan pertumbuhan Kota Banda penyaluran kredit, sehingga laju pertumbuhan Aceh, maka sector perbankan harus dapat di Kota Banda Aceh semakin cepat. Fenomena kembali menyusun arah kebijakan ekonomi yang terjadi dari data yang dirilis oleh Badan yang lebih efektif. Berdasarkan struktur Pusat Statistik (BPS) triwulan pertama 2015 perekonomian Kota Banda Aceh yang telah tentang PDRB Kota Banda Aceh yang hanya ada, ada beberapa kebijakan yang akan sebesar 1,65%. Jelasnya, pertumbuhan Kota merubah perekonomian Kota Banda Aceh Banda Aceh dengan migas menurun -2.83%, menjadi lebih mandiri dan kokoh ke depan. sedangkan dengan migas turun -0,52% Maka perumusan masalah penelitian adalah dibandingkan triwulan keempat 2014. PDRB sebgai berikut: Apakah pertumbuhan kredit Kota Banda Aceh merupakan yang terendah di berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka penulis merumuskan tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui apakah pertumbuhan kredit berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh.
KAJIAN PUSTAKA Pengertian Kredit
Pengertian PDRB
KERJA PDRB
X
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Kredit modal kerja Perbankan berpengaruh terhadap PDRB di Kota Banda Aceh.
Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah : sumber daya alam dan tenaga kerja, akumulasi modal organisasi, kemajuan teknologi dan pembagian kerja serta skala produksi. Sedangkan faktor non ekonomi, seperti: organisasi sosial, agama, budaya, politik dan psikologis mempengaruhi tinggi rendahnya faktor ekonomi. Faktor non ekonomi mempunyai arti penting dalam analisis kajian dinamika pertumbuhan di luar analisis faktor ekonomi. (Jhingan, 1988 : 85), dalam Mahdi (2014:5-10). Sektor perbankan merupakan sektor yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit, sehingga laju pertumbuhan di Kota Banda Aceh semakin cepat. Informasi pertumbuhan kredit merupakan dasar untuk menganalisis PDRB dan sekaligus untuk memotivasi para perbankan dalam meningkatkan kinerjanya dan melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam rencana kerja mereka masing-masing. Kesesuaian antara informasi dengan kebutuhan pembuatan keputusan akan meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil pada akhirnya dapat meningkatkan PDRB.
Hubungan antara Pertumbuhan Kredit dengan Pertumbuhan Ekonomi.
PDRB merupakan indikator untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakan sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan (Juniarsih, 2012).
Berdasarkan definisi diatas kredit modal kerja adalah kredit yang dilakukan untuk menambahkan usahanya agar lebih berkembang dan lebih baik dengan tujuan untuk memakmurkan masyarakat dan memenuhi kebutuhan hidupny yang lebih layak.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2007:87) “Kredit adalah jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.” Kasmir (200 7:101) “Kredit disebut
Kredit ini diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan”. Menurut Siswanto Sutojo (1997:27). “kredit modal kerja merupakan usaha yang membutuhkan dana untuk membiaya dau macam kebutuhan modal kerja, yaitu modal kerja musiman dan modal kerja berjangka. Untuk membantu memenuhi kebutuhan dana modal kerja tersebut.”
Menurut Kasmir (2007:109), “Kredit Modal Kerja merupakan keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasional. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
Pengertian Kredit Modal Kerja (KMK)
sipemberi kredit percaya kepada sipenerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian.” Menurut Sigit Triandaru (2006:113) “Kredit adalah pemberian fasilitas pinjaman (bukan berdasarkan prinsip syariah) kepada nasabah, baik berupa fasilitas pinjaman tunai (cash loan) maupun pinjaman non tunai (non-cash flow).
credere yang artinya kepercayaan. Maksudnya
1 KREDIT MODAL
METODE PENELITIAN
Analisis data dengan mengunakan metode kredit terhadap PDRB Kota Banda Aceh. Data regresi linier sederhana bertujuan untuk untuk diolah dengan menggunakan program Statistik menguji dan menganalisis pengaruh variabel Package For social Science (SPSS).
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan kredit Kredit yang digunakan Rasio (X ) adalah salah satu untuk keperluan
1
unsur-unsur yang meningkatkan mengatur tentang produksi dalam segala aspek yang operasionalnya menjadi hak dari tanggung jawab kedua pihak yaitu kreditur dan debitur, yang tujuan utamanya untuk membantu pertumbuhan ekonomi dengan penyaluran kredit kepada industri maupun usaha mikro. Pertumbuhan Sebagai kenaikan
1.Jumlah penduduk, Rasio Ekonomi (X
2 ) jangka panjang dalam
2.Jumlah stok barang kemampuan suatu modal, negara untuk 3.luas tanah dan menyediakan semakin kekayaan alam, dan banyak jenis barang- 4.tingkat teknologi barang ekonomi yang digunakan. kepada penduduknya; (Mudrajad Kuncoro, kemampuan ini 2011) tumbuh sesuai dengan kemajuan tehnologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya. Jhingan (1998)
Uji Asumsi Klasik persamaan regresi linier berganda yang
Sebelum melakukan analisis dengan digunakan dalam penelitian ini adalah: menggunakan teknik regresi, peneliti perlu Y = α + β X + ε
1
1
melakukan pengujian asumsi klasik terlebih Keterangan: dahulu melalui uji normalitas, uji Y = PDRB (PDRB) sector kredit modal kerja multikoleraritas dan uji heterokedastisitas. Kota Banda Aceh dalam milyar Analisis regresi digunakan untuk mengukur α = Konstanta kekuatan hubungan antara dua variabel atau β = Koefisien Regresi lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan X = Kredit (cm) kredit modal kerja
1
antara variabel dependen dengan variabel Kota Banda Aceh dalam milyar independen.Variabel dependen diasumsikan ε = Error term random/ stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik.Variabel independen Uji Normalitas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam Pengujian ini dimaksudkan untuk pengambilan sampel yang berulang). Adapun mengetahui model statistik, variabel terikat dan bentuk variabel bebas berdistribusi normal atau
- Menentukan hipotesis nol (H ) dan Hipotesis alternatif (H
- H : β
- H
- Jika β= 0; H diterima
- H
1 (Constant) -1579104,197 6759571,168 -,234 ,854 KREDIT 244,083 311,663 ,617 ,783 ,577
1
) secara individual terhadap variabel terikat (Y) Pertumbuhan Ekonomi, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika t hitung ≥ t tabel, maka menerima Ha dan menolak Ho pada tingkat signifikasi 5% Jika t tabel < t hitung, maka menolak Ha dan menerima Ho pada tingkat signifikasi 5% (lima persen).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pertumbuhan Kredit Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Penelitian ini menggunakan regresi linier untuk mencari hubungan atau pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen.Variabel yang digunakan adalah pertumbuhan kredit dan pertumbuhan ekonomi. Adapun hasil uji regresi dapat dilihat pada Tabel 2.
Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
a. Dependent Variable: PDRB
Uji Parsial (Uji t)
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1 ,617
a
,380 -,240 416916,11336
a. Predictors: (Constant), KREDIT
Uji parsial (uji t) , digunakan untuk menguji tingkat signifikansi variabel bebas Pertimbuhan Kredit (X
: paling sedikit ada satu βi (i=1,2,3) ≠ 0; H ditolak
dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik: Ghozali (2006:110).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mempergunakan uji parsial. Uji parsial (t-test) merupakan penyusunan alternative jawaban untuk menjawab rumusan masalah, juga dipergunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:14). Setelah dilakukan pengukuran variabel dalam penelitian ini, maka dilakukan pengujian hipotesis. Untuk menentukan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Karena penelitian ini menggunakan metode sensus, maka tidak dilakukan uji signifikansi baik t-test untuk pengaruh secara parsial untuk pengaruh secara bersama-sama. Kesimpulan penelitian diambil langsung dari nilai koefesien regresi masing-masing variabel independen.
a. Uji Grafik Dengan pendekatan grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, sebaran Plot pada Graph P-P Plot berbentuk linear dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot.
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, Ghozali (2006:110).
b. Uji Statistik Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah uji
Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan bila signifikan hitung > 0,05; berarti data terdistribusi normal demikian sebaliknya, bila signifikan hitung < 0,05; berarti data tidak terdistribusi normal, Ghozali (2006:110).
Rancangan Pengujian Hipotesis
Untuk menguji pengaruh kredit terhadap PDRB dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a
a
)
,
= Kredit tidak berpengaruh terhadap PDRB Kota Banda Aceh.
a
: paling sedikit ada satu βi (i=1,2) ≠ 0; kredit berpengaruh terhadap PDRB Kota Banda Aceh.
b. Dependent Variable: PDRB Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 seperti terlihat pada Tabel 1, maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut :
Y = 1579104,19 + 244,08X + e
Berdasarkan persamaan regresi dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut : nilai konstanta sebesar 1579104,19, artinya bilamana kredit sektor modal kerja dianggap konstan, maka PDRB dalam bentuk PDRB sektor Bank mengalami kenaikan sebesar 1579104,19.
Besarnya Koefisen regresi kredit (β) sebesar 244,08 , yang berarti koefisien regresi yang diperoleh tidak sama dengan nol (β ≠ 0). Artinya setiap 1 satuan perubahan dalam variabel kredit mempengaruhi PDRB di Kota Banda Aceh sebesar 244,08. Berdasarkan tabel 2 diinterprestasikan sebagai berikut : perolehan nilai koefisien (R)=0,617 dan (R
2
) = 0.380 . Menunjukkan bahwa kredit dipengaruhi oleh PDRB sebesar 38%. Sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain, Namun, derajat R square (R
2
) menunjukkan pengaruh yang cukup kuat, artinya derajat pengaruh variabel profitabilitas relatif cukup kuat dan sangat dominan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan kurang variabel independen yang akan mempengaruhi variabel dependen. Ada pendapat yang mengatakan bahwa rendahnya determinasi R
2
tidak perlu dirisaukan oleh peneliti, karena bukan berarti persamaan regresi tersebut tidak baik (Gujarati,2010:312). Untuk mengatasi permasalahan rendahnya R
2
sebaiknya kepada peneliti selanjutnya menambhan variabel independen dengan variabel lainnya.
Uji Normalitas dan Uji Heteroskedasitas
Pengujian normalitas data suatu penelitian merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menguji distribusi data suatu penelitian. Salah satu alat yang digunakan untuk uji normalitas dapat dilakukan dengan cara analisis grafik. Tampilan grafik Normal Plot tang terdapat pada gambar 1, memberi pola distribusi yang normal, karena menyebar secara merata baik ke kiri maupun ke kanan. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik Normal Plot berikut,
Pada gambar 1 grafik normal plot, terlihat bahwa titik-titik meyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskedastisitas.
Uji heterskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain dalam model regresi. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik apabilatidak terjadi homokedastisitas dan heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksinya dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (Z-PRED) dengan residualnya (SRESID), jika pada grafik terdapat pola tertentu yang teratur antara SRESID dan Z-PRED , maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila tidak ada pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 2. Berdasarkan hasil yang diperoleh, seperti tampak pada gambar 2, maka dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui apakah variabel kredit berpengaruh terhadap PDRB di Kota Banda Aceh, dilakukan uji secara parsial (uji t). Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.
Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1579104,197 6759571,168 -,234 ,854 KREDIT 244,083 311,663 ,617 5,783 ,577
a. Dependent Variable: PDRB Hasil pengujian secara parsial menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,783 untuk variabel kredit
(X). Nilai t hitung tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2,353, sehingga dapat diartikan bahwa secara parsial variabel independen (Kredit) berpengaruh terhadap PDRB.
Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji t sebagai tolok ukur pengujian hipotesis dapat dilihat Tabel 3.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan mengenai pengaruh kredit terhadap PDRB di Kota Banda Aceh periode 2012-2014 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kredit berpengaruh terhadap PDRB di Kota Banda Aceh periode 2012-2014. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Anita Fauziah (2014) dengan hasil penelitian kredit modal kerja sektor pertanian berpengaruh terhadap Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB).
2. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu hanya menggunakan satu variabel independen saja. Dimana penelitian terdahulu menambahkan jumlah tenaga kerja, Ekspor, Investasi, dan kredit Pebankan sektor Pertanian sebagai kontribusi dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan analisis regresi sederhana semua variabel independen yang secara statistik berpengaruh terhadap PDRB (PDRB).
3. Hasil determinasi (R square) menunjukkan bahwa variabel independen yaitu kredit berpengaruh cukup kuat terhadap PDRB dengan secara statistik kredit berpengaruh terhadap
PDRB. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti secara teori yang telah ada.
Saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini yaitu penelitian ini menghasilkan nilai koefisien determinasi di atas 50%, maka perlu mengembangkan dan menambah variabel lain selain variabel pertumbuhan kredit dan pertumbuhan ekonomi yang mampu menjelaskan PDRB di Kota Banda Aceh, yang dapat menghasilkan model regresi yang lebih baik lagi dan responden sebagai bahan penelitian dapat dikembang untuk para Mahasiswa maupun Dosen, selain itu disarankan pada debitur, kreditor, calon kreditor, analis keuangan dan para pakar ekonomi lainnya agar dapat memahami atau menganalisis informasi-informasi lainnya, dalam memprediksi kredit yang disalurkan suatu perbankan sebelum mengambil keputusan menyalurkan kredit modal kerja.
Implikasi
Penelitian ini memberikan informasi bahwa di Kota Banda Aceh pertumbuhan ekonomi telah mengalami peningkatan yang didukung dengan pertumbuhan kredit khususnya kredit modal kerja. Oleh karena itu ke depan diharapkan pihak perbankan perlu melakukan penyaluran kreditmodal kerja yang lebih efektif, Hal ini adalah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Banda Aceh.
Keterbatasan
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kredit berpengaruh terhadap PDRB.
Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat variabel-variabel lain diluar penelitian ini yang mempunyai potensi pengaruh terhadap PDRB dengan tingkat pengaruh yang lebih besar. Oleh karena itu, penelitian lanjutan menganalisis variabel-variabel lain dalam memprediksi PDRB seperti: inflasi, investasi dan tingkat pertumbuhan dan lain sebagainya.
2. Rentang waktu penelitian ini sangat pendek atau sedikit.
3. Variabel penelitian hanya fokus pada kredit modal kerja, selanjutnya juga dapat dilakukan pada jenis kredit lain seperti: kredit investasi, kredit produktif, kredit konsumtif, kredit perdaganganm kredit jangka pendek hingga jangka panjang dan kredit lain sebagainya selain kredit modal kerja ataupun pada kondisi perekonomian yang berbeda yaitu kondisi ekonomi krisis dengan non krisis ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Kajian Ekonomi Regional Kota Banda Aceh.Triwulan II 2012-2013
Jhingan M.L. 1988. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali Pers. Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Perkembangan Indikator Kerja. Jurnal
Magadigma.Vol.4 No.3 Hal 295-326 Malayu Hasibuan. 2007. Dasar-Dasar
Perbankan. Edisi Keenam. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Siswanto, Sutojo. 1997. Analisa Kredit Bank
Umum. Edisi Kedua. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Triandaru Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. UU No 10 tahun 1998 tentang Perbankan Undang – Undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967 bab 1 pasal 1,2. Jakarta
Serambi Indonesia. “ Laju PDRB Kota Banda Aceh”. 26 Mei 2015.
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Survey