0Makalah Pesawat Dental 1 docx

MAKALAH TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI KONVENSIONAL
PESAWAT SINAR-X DENTAL UNIT

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

Fitri Aryani
Fitri Qolbina
Gita Putri Wahyuni
Halisa Oktarina
Imelda Fransiska

Kelompok : 3
Kelas : DIV B (Tingkat 1)

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

2014/2015
TEORI DASAR

Pasien yang mengalami gangguan pada giginya tentu harus menjalani
pemeriksaan, perawatan atau bahkan operasi pada giginya. Supaya penanganan atas
gangguan pada gigi tersebut bisa tepat maka sebelum dilakukan tindakan sebaiknya
dilakukan pemeriksaan dental radiography.
Pada pesawat sinar-X untuk pemeriksaan mulut, gigi dan rahang, berlaku semua
ketentuan yang berhubungan dengan pesawat sinar-X diagnostik. Pesawat sinar-x untuk
gigi menggunakan jarak fokus-kulit yang lebih pendek, sehingga dosis yang diterima
pada kulit akan lebih tinggi. Apron harus tersedia untuk melindungi pasien dari bahaya
radiasi pada bagian leher ke bawah selama penyinaran berlangsung.
Radiografi dental menggunakan occlusal film, single emulsion, non grid, non
intensifying screen (is), dan short distance technique.

Dental x-ray adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan gambar dari gigi,
tulang, dan jaringan lunak disekitarnya, untuk membantu menemukan masalah pada
gigi, mulut, dan rahang. Gambaran radiografinya dapat menunjukkan, struktur gigi yang
berlubang, struktur gigi yang tersembunyi (gigi bungsu) dan tulang keropos yang tidak
bisa dilihat pada pemeriksaan visual.

Sebagai radiodiagnosa (radiograf gigi) merupakan data pendukung yang penting
dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di Kedokteran Gigi misalnya:


Adanya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis.



Adanya kelainan pada rahang.



Adanya fraktur rahang atau akar gigi



Karies yang tersembunyi (pada proksimal atau karies akar) karies sekunder,
karies incipien, kedalaman karies, dan lain-lain.

ISI


A. Kontrol Panel

1. “X – ray eminesion” yellow LED
2. “Ready for x-ray” green LED
3. Exposure enabling “Ready”
4. “Size” selection key = tombol untuk menentukan besar tubuh pasien sesuai
tubuh pasien yang akan diperiksa
5. “Large size” LED
6. “Medium size” LED
7. “Small size” LED

8. Tooth anatomic selection key = tombol untuk menentukan gigi yang akan
diperiksa
9. Bite wring LED
10. “Upper molar” LED
11. “Lower molar” LED
12. “Premolar” LED
13. “Incisors / Caninus” LED
14. Videography selection key

15. “Videography” LED
16. Increase key = tombol untuk menaikkan waktu yang akan digunakan
17. Decrease key = tombol untuk menurunkan waktu yang akan digunakan
18. Three figure display

B. Tabung sinar
Tabung rontgen adalah bagian dari pesawat rongent yang diberi tugas untuk
mengubah tegangan listrik menjadi sinar x. Dari seluruh tenaga hanya 1% yang
dirubah menjadi sinar x dan 99% berupa panas.

Bagian- bagian tabung sinar-x :
1. Insert tube (Glass envelope)
Terbuat dari kaca (pyrex) yang tahan panas, karena pada saat pengeksposan
hanya ada 1% sinar-X, dan 99%nya adalah panas.
2. Anoda
Pada pesawat dental menggunakan anoda diam. Pada anoda, terdapat lempengan
tangkai tungsten, yang berfungsi sebagai sasaran elektron yang memiliki nomor
atom tinggi, titik lebur, dan tahan panas. Misalnya : Molibdenum.
3. Katoda
Merupakan sumber elektron, yang terdapat kawat filamen.

4. Filter
Total filter permanen dalam radiografi Dental konvensional dengan tegangan
tabung sekitar 70 kV harus ekivalen 1,5 mm Al.
Ada 2 jenis filter :

a.

Filter inhern (bawaan)
Terdiri sari minyak pendingin(oil bath), kaca (pyrex) atau semua yang
dilalui oleh sinar-X (window, tabung).

b.

Additional filter (tambahan)
Terdiri dari kepingan / lembaran alumunium

5. Diafragma
Sebagai pengaman tabung. Karena panas membran awan mengembang dan
menyentuh atau mendorong switch dan awan menghambat aliran sinar-x.
6. Filamen



filamen besar menghasilkan focal spot yang luas, digunakan ketika ekspose
lebih cepat (insensitas tinggi).



Filamen kecil menghasilkan focal spot kecil, tetapi fokusnya baik.

Filamen pada Katoda harus memiliki sifat sebagai berikut:
- Memiliki Fungsi Kerja yang rendah
- Memiliki titik lebur (Melting Point) yang tinggi
- Memiliki ketahanan mekanis yang tinggi
7. Tungsten Target
Pada target tumbukan, anoda disini bekerja sebagai material untuk
berinteraksi dengan elektron dan sebagai bahan penarik elektron karena diberi
tegangan yang tinggi. Ketika elektron bebas menumbuk target Anoda, maka
sinar x akan dihasilkan, baik melalui proses Bremsstrahlung atau proses Sinar X
Karakteristik. Secara umum, ketika elektron menabrak target, elektron akan
memancarkan foton sinar x. Target Anoda umumnya juga terbuat dari Tungsten

karena ketahanan mekanisnya yang tinggi, serta didukung beberapa material
lain.
Umumnya Tungsten digunakan sebagai bahan filamen karena Tungsten
memiliki titik lebur yang tinggi (3370C), fungsi kerja 4,52 eV yang tidak terlalu
tinggi untuk Tabung Röntgen, dan strukturnya yang solid memiliki daya tahan
mekanis yang tinggi. Nomor Atom Tungsten juga tinggi (74), yang artinya
banyak elektron yang mengorbit inti atomnya, sehingga mudah dilepaskan.
8. Copper Stem

Copper stem adalah tembaga penghantar uap yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik.
9. Cooling Mechanism
Pesawat sinar-x akan memanas jika digunakan, maka cooling mechanism
berfungsi untuk mendinginkan pesawat sinar-x sehingga mengurangi panas pada
mekanisme kerja pesawat sehingga kondisi pesawat stabil.

C. HTT (High Tension Transformer)

High Tension Transformer (HTT) adalah alat yang digunakan untuk
mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita

inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder . Istilahnya dalam radiologi
adalah Sebuah Transformator. HTT adalah pembangkit tegangan tinggi yang
mensupply tegangan tinggi bagi tabung Rontgen agar dihasilkan sinar X.
HTT

berfungsi

untuk

mengubah

(menaikkan/menurunkan)

tegangangan listrik bolak-balik (AC) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita
inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder .
Pada saat kita melakukan X-pose maka timer akan menghubungkan
rangkaian power suplydan rangkaian HTT sehingga HTT mendapatkan suply
tegangan. Pada rangkaian HTT tegangan akan dinaikkan menjadi tegangan
tinggi dan disuply ke rangkaian X-ray cup sehingga terjadilah sinar X. Pada saat
waktu di timer tercapai maka timer akan memutuskan tegangan yang ke HTT

sehingga proses penyinaran atau ekspose selesai.

Prinsip kerja HTT adalah ketika kumparan primer dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer
menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah
diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder,
sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini
dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

D. Bagian-Bagian Pesawat Sinar-X

a.

Control Panel.
Berfungsi untuk mengatur para meter pesawat .pada panel control terdapat

expose swith , lampu ready , pengatur waktu dan beberapa panel indikator ‘
pada pesawat dental , KV dan MA sudah diatur dari pabrik pembuatan pesawat.
Jadi pesawat dental sudah memilikih KV standar yang besarnya kurang lebih 70
KV.

b.

The Arm Extension (Lengan Ekstensi).
Kepala tabung melekat pada lengan ekstensi (the arm extension) yang dapat

berputar 360 secara horizontal dan vertikal untuk memudahkan dalam
meposisiskan tabung dalam pemeriksaan .
c. The Tube Head (Kepala Tube)

Berfungsi sebagi tempat dari tabung Sinar – X yang digunakan untuk meng
hasilkan sinar – X . Tabung sinar – X yang digunakan adalah tabung biasa.

Filter dan Kolimator

Filter terletak di dasar kerucut. Filter pesawat dental dengan kapasitas
tegangan tabung < 70 kV memiliki ketebalan minimum 2,5 mm. Kolimator
berfungsi untuk membatasi ukuran lapangan penyinaran sinar-x.
d. Konus
Konus adalah tempat keluarnya sinar x. Konus dental radiografi harus
membatasi luas lapangan pada jarak kurang dari 7,5 cm pada bagian ujung

konus. Konus dental radiografi harus dibuat sedemikian sehingga jarak
fokus dengan kulit paling tidak 20 cm untuk pesawat yang beroperasi di atas 60
kV dan sekurang-kurangnya 10 cm untuk pesawat hingga 60 kV.

E. Teknik Pemeriksaan Pesawat Dental

Film yang digunakan adalah film khusus untuk dental radiography.
Karakteristik film dental :
1. Merupakan non screen film
2. Berada dalam amplop
3. Single emulsi, dengan ketebalan emulsi 5 -10 µm
4. Ukurannya 3 x 4 cm
5. Fleksibel

Gambar film dental
Untuk mempermudah positioning film dental, biasanya digunakan
sebuah alat yang disebut "Bitewing"

Dan sudut proyeksi yang diberikan pada setiap objek berbeda-beda
tergantung objek apa yg diperiksa (apakah rahang atas atau bawah).

Gambar berbagai proyeksi pada dental radiography :

F. Proses Terbentuknya Sinar-X
Proses produksi sinar -x pada dental x-ray unit sama halnya dengan proses
produksi sinar–x pada pesawat sinar x lainnya.
Langkah Pertama. Langkah pertama dalam x-ray produksi adalah pemanasan
filamen. Dikerjakan dengan menekan tombol eksposi persiapan, hasilnya adalah
bekerjanya arus bolak-balik dalam satuan ampere (A), dan tegangan dalam volt
(V) mengaliri filamen. Akibatnya filamen menjadi pijar dan mengemisikan
elektron bebas disekitarnya (emisi termionik).

Langkah Kedua. Pembangkitan tegangan tinggi antara katode dengan
anode. Dikerjakan dengan menekan tombol eksposi penuh. Hasilnya adalah
tegangan tinggi antara katode dan anode selama waktu yang ditentukan.

Langkah Ketiga. Tegangan tinggi antara katode dan anode menyebabkan
awan elektron berloncatan menuju anode. Makin besar tegangan tinggi dikerjakan,
dan makin tinggi pula tenaga geraknya. Awan elektron yang bergerak cepat
menuju anode secara individual disebut elektron proyektil, dan akan menumbuk
target yang dipasang pada anode. Tumbukan yang terjadi menghasilkan panas dan
sinar-x, dimana presentase enersi yang menjadi sinar-x relatif kecil, yaitu < 1%.
Sementara enersi yang menjadi panas < 99%.

Interaksi sinar-X dengan materi akan terjadi bila sinar-X yang dipancarkan
dari tabung dikenakan pada suatu objek. Sinar-X yang terpancar merupakan
panjang gelombang elektromagnetik dengan energi yang cukup besar. Gelombang
elektromagnnetik ini dinamakan foton. Foton ini tidak bermuatan listrik dan
merambat menurut garis lurus.
Bila sinar-X mengenai suatu objek, akan terjadi interaksi antara foton
dengan atom-atom dengan objek tersebut. Interaksi ini menyebabkan foton akan
kehilangan energi yang dimiliki oleh foton. Besarnya energi yang diserap tiap
satuan massa dinyatakan sebagai satuan dosis serap, disingkat Gray. Dalam
jaringan tubuh manusia, dosis serap dapat diartikan sebagai adanya 1 joule energi
radiasi yang diserap 1 kg jaringan tubuh (BATAN).
1 gray =1 joule / k

G. Proses Sinar-X Sampai Mengenai Objek
Lakukan ekspose dengan menekan tombol eksposi. Pada, saat ekspose,
awan elektron bergerak cepat dari katoda menuju anoda karena adanya tegangan
tinggi (kv) , sehingga elektron tertarik dari katoda menuju anoda dan terjadilah
tumbukan antara elektron dengan anoda yang menghasilkan 1% sinar x dan
99% panas. Sinar x tersebut akan mengenai objek dan mengalami atenuasi
setelah menembus objek kemudian terjadi luminesensi pada screen film, sinar x
diubah menjadi ratusan cahaya tampak, lalu terjadilah bayangan laten pada film.
H. Faktor Eksposi
Pada pesawat dental, pengaturan faktor eksposi cukup dengan mengatur
secondnya saja. Dengan pengaturan second, secara otomatis kV dan mAs nya
sudah menyesuaikan. Pesawat dental memiliki besaran kV yaitu 50 – 70 kV dan
mA yaitu 10 -15 mA. Dengan jarak x-ray tube ke kulit 18 – 23 inch. Pengaturan
waktu pada pesawat dental yaitu (dalam sekon) :

DAFTAR PUSTAKA

1. http://wanona-muti.blogspot.com/2012/05/pesawat-sinar-x.html
2. http://dioadit.blogspot.com/2013/03/pesawat-radiologi.html
3. http://yessirienaeryanti.blogspot.com/2014/01/pesawat-dental.html

4. http://radiologiquwh.blogspot.com/2012/05/pesawat-dental.html