THE USE OF LOTO (LOCK-OUT TAG-OUT) FOR PREVENTING OCCUPATIONAL ACCIDENTS AMONG HEAVY EQUIPMENT MECHANICS

Artikel Penelitian

PENGGUNAAN LOTO (LOCK-OUT
TAG-OUT) UNTUK PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA PADA MEKANIK
ALAT BERAT
Diterima 25 Juli 2017
Disetujui 25 Oktober 2017
Dipublikasikan 1 September 2017

Aprizal Satria Hanafi1

JKMA
JKMA
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
diterbitkan oleh:
Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
p-ISSN 1978-3833
e-ISSN 2442-6725
11(2)100-108

@2017 JKMA
http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/

, Qomariyatus Sholihah2

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur

1
2

Abstrak
Energi yang tidak terkunci di dalam mesin dapat menyebabkan alat berat bergerak tiba-tiba, bahkan dapat menabrak mekanik yang sedang bekerja. Perangkat LOTO diperlukan dalam kasus ini. LOTO adalah sistem penguncian dan pelabelan untuk sumber energi sehingga kecelakaan kerja dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kasus kecelakaan kerja pada mekanik alat berat
sebelum dan sesudah menggunakan perangkat LOTO. Pendekatan quasi eksperimen digunakan untuk mengevaluasi kecelakaan kerja.
Desain ini menggunakan dua kelompok, kelompok intervensi, dan kelompok kontrol, 32 mekanik alat berat diberikan perangkat LOTO
dan 32 mekanik alat berat belum diberikan perangkat LOTO.Berdasarkan pre-evaluasi, evaluasi 1 dan evaluasi 2 terjadi penurunan
jumlah kecelakaan kerja pada kelompok intervensi setelah diberi perangkat LOTO. Uji statistik menunjukkan ada perbedaan kecelakaan
kerja sebelum dan sesudah penggunaan perangkat LOTO pada mekanik alat berat berdasarkan jenis kecelakaan (terpukul, p = 0,001),
(terjatuh, p = 0,005), (terjepit, p = 0,001), (tertekan, p = 0,001), (tertabrak, p = 0.000). Perangkat LOTO terbukti efektif dalam mencegah
dan mengurangi jumlah kecelakaan kerja pada mekanik alat berat.


Kata Kunci: Perangkat LOTO, Kecelakaan Kerja, Mekanik Alat Berat

THE USE OF LOTO (LOCK-OUT TAG-OUT) FOR PREVENTING OCCUPATIONAL
ACCIDENTS AMONG HEAVY EQUIPMENT MECHANICS
Abstract

Unlocked energy in the machine can cause heavy equipment to move suddenly, it can hit the mechanics that are working. LOTO devices
are required in this case. LOTO is a locking and labeling system for energy sources so that occupational accidents can be prevented. This
study aim to know the difference of occupational accident cases on heavy equipment mechanics before and after using LOTO devices.
A quasy experiment approach was used to evaluate occupational accidents. This design uses two group, intervention group, and control
group, 32 heavy equipment mechanics were given LOTO device and 32 heavy equipment mechanics were not given LOTO device.Based
on pre-evaluation, evaluation 1, and evaluation 2 there is a decrease in the number of occupational accidents in the intervention group
after given LOTO device. Statistical test showed there was a difference in occupational accidents before and after the use of LOTO device
on heavy equipment mechanics based on type of accidents (beaten, p = 0.001), (falling, p = 0.005), (pinched, p = 0.001), (pressed, p =
0.001), (crushed, p = 0.000).LOTO devices proved to be effective in preventing and reducing the number of occupational accidents in the
heavy equipment mechanics.

Keywords: LOTO Device, Occupational Accident, Heavy Equipment Mechanics
Korespondensi Penulis:

Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714
E-mail: aprizalsatriahanafi@gmail.com

100

Aprizal Satria Hanafi, Qomariyatus Sholihah | Penggunaan LOTO untuk Mengurangi Kecelakaan Kerja

Pendahuluan
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan upaya yang bertujuan untuk mencegah, mengurangi dan meniadakan risiko kecelakaan kerja.(1) Kesehatan dan keselamatan kerja memainkan
peran penting dalam pencegahan kecelakaan kerja.(2) Sebagian besar luka atau kecelakaan terjadi
pada pekerja yang bersentuhan dengan alat atau
mesin yang sudah dimatikan, namun sisa energi
masih berada di mesin yang menyebabkan alat
tersebut dapat bergerak secara tiba-tiba.(3)
Fakta ini memicu OSHA untuk membuat
peraturan mengenai LOTO dalam upaya melepaskan energi sisa yang masih ada di mesin atau
melakukan isolasi energi tertentu yang mencegah
mesin bergerak.(4) Pekerja yang memiliki kontak
langsung dengan energi berbahaya mensyaratkan sistem yang dapat memberikan keamanan
di tempat kerja mereka agar tidak mengalami

kecelakaan kerja.(5) LOTO adalah prosedur keselamatan yang bisa memotong energi berbahaya.
Mekanik adalah salah satu pekerjaan yang mengharuskan pekerja untuk kontak langsung dengan
alat berat, sehingga mereka harus menggunakan
LOTO, terutama saat melakukan perbaikan atau
perawatan alat berat.(6)
Lock-out akan melindungi mekanik dari
cedera akibat energi berbahaya. Karena itu,
merencanakan dan mengendalikan energi di mesin sebelum melakukan perbaikan sangat penting
untuk menghindari kecelakaan.(7) LOTO sangat
bermanfaat bagi perusahaan yang bergerak di
industri, terutama sektor manufaktur. Industri
manufaktur tidak dapat dipisahkan dari berbagai
jenis peralatan yang memiliki kekuatan besar
yang disertai dengan risiko lebih besar.(8)
Setiap pekerja memiliki risiko mengalami cedera atau kematian dalam menjalankan
pekerjaan mereka. Mekanik yang melakukan
perawatan atau perbaikan alat berat atau mesin
menghadapi risiko kecelakaan tinggi jika tidak
melakukan prosedur LOTO. Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH)
merekomendasikan agar program pengendalian

energi yang berbahaya harus dikembangkan dan
dilaksanakan secara terus menerus dan rutin.
Pada tahun 1982-2006 NIOSH menyelidiki ke-

celakaan fatal yang berkaitan dengan perawatan,
perbaikan, dan semua hal-hal tertentu yang berkaitan dengan energi sisa yang masih tertinggal di
mesin. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa
77% kecelakaan disebabkan oleh kegagalan mengunci atau mengisolasi energi tersebut.(9)
Mengontrol energi sisa yang masih tertinggal di mesin sangat penting dilakukan. Setiap
mekanik harus memastikan bahwa energi yang
tersimpan harus dikunci atau diisolasi sebelum
mereka melakukan perbaikan atau perawatan
pada mesin.(10) Kecelakaan terjadi karena adanya
energi sisa yang tidak terkunci atau terisolasi. Kecelakaan itu terjadi di industri konstruksi terkait
peralatan listrik. Kecelakaan terjadi karena beberapa faktor, termasuk prosedur LOTO yang tidak
diterapkan.(11)
Perlindungan dan kontrol sebelum menjalankan perawatan mutlak diperlukan untuk usaha keselamatan. Hal ini disebabkan oleh energi
residual yang cenderung bergerak atau berpotensi
bergerak dalam mesin dan peralatan, meskipun
dimatikan, Energi tetap tersimpan pada peralatan

yang bertenaga. Energi terbagi menjadi dua, pertama, energi kinetik yang bisa membuat benda
bergerak, di dalam contoh poros berputar turun
dan yang kedua adalah energi potensial, berasal
dari energi yang tersimpan di objek yang tidak
bergerak karena gravitasi. Setiap tempat kerja
memerlukan perbaikan, pemasangan, dan pemeliharaan mesin atau peralatan tertentu yang dapat
membahayakan pekerja saat melaksanakan pekerjaan tersebut.(12)
LOTO adalah prosedur keselamatan yang
penting untuk melindungi pekerja dari cedera saat
bekerja atau berada di dekat sirkuit dan peralatan
bertenaga seperti tenaga listrik, hidrolik, mekanik, dan lainnya. Lock-out dilakukan dengan mengunci sumber listrik secara fisik pada mesin yang
telah dimatikan. Sumber daya kemudian ditandai
dengan label yang dapat dibaca untuk mengingatkan bahwa kunci telah terpasang (tag-out).(13)
PT. X adalah salah satu perusahaan yang
dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka
di Indonesia. PT. X dan kelompoknya bergerak
di bidang kontraktor penambangan batubara.
Selama proses produksi, pekerjaan melakukan
101


Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |Oktober 2016 - Maret 2017 | Vol. 11, No. 2, Hal. 100-108

perbaikan, penggantian atau perbaikan mesin, instalasi dan peralatan listrik terus menerus
dilakukan saat terjadi kerusakan. Oleh sebab itu
LOTO diperlukan untuk mencegah pelepasan
energi berbahaya. Pengadaan perangkat LOTO
di PT. X masih belum berjalan dengan baik karena tidak semua mekanik memiliki gembok dan
tanda bahaya pribadi karena terbatasnya fasilitas
yang dimiliki yang mensyaratkan pengaman sosial
dan pengadaan gembok dan bahaya pribadi bagi
setiap mekanik untuk merawat, mengganti atau
memperbaiki unit atau mesin. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kecelakaan yang rentan di tempat kerja.(14)
Berdasarkan kejadian yang dilaporkan di
PT. X pada tahun 2014, ada 12 kasus luka ringan
atau kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka
ringan (MI), dan 5 kasus kerusakan properti (PD)
atau kerusakan peralatan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terkait kepemilikan perangkat
LOTO, sebagian besar mekanik tidak memilikinya.(15) Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian dilakukan untuk mengetahui peran perangkat LOTO dalam mencegah kecelakaan kerja.
Metode
Penelitian ini menggunakan rancangan

quasi eksperimen untuk menganalisis kasus kecelakaan kerja sebelum dan sesudah penggunaan
perangkat LOTO pada mekanik alat berat. Fitur
utama dari penelitian ini adalah kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol untuk
melihat hasil intervensi. 64 mekanik alat berat direkrut untuk berpartisipasi. 32 diberi perangkat
LOTO dan 32 mekanik tidak diberi perangkat
LOTO. Semua mekanik menyelesaikan 3 tahap
evaluasi intervensi: (1) awal, 1 hari sebelum intervensi dilihat angka kecelakaan kerja pada mekanik (pre-evaluasi), (2) 2 bulan intervensi pasca
dilihat angka kecelakaan kerja pada mekanik
(evaluasi 1) (3) follow up 8 bulan: 6 bulan setelah
selesai intervensi pasca dilihat angka kecelakaan
kerja pada mekanik (evaluasi 2).
Populasi dan sampel dalam penelitian ini
adalah mekanik alat berat di PT. X. Penelitian
dilakukan dengan melihat jumlah kecelakaan kerja sebelum dan sesudah menggunakan perangkat
102

LOTO selama beberapa bulan. Responden penelitian terdiri dari mekanik berusia antara 26 sampai 54 tahun yang direkrut dengan sistem random
sampling sederhana dari populasi mekanik. Sebelum melakukan pemilihan peserta, pertama-tama
kami memastikan bahwa mekanik yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mekanik yang
bekerja tetap dan tidak keluar dari studi dalam

waktu 8 bulan ke depan untuk menghindari hilangnya peserta selama masa tindak lanjut.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Kuesioner dilakukan dalam pengumpulan
data masing-masing di tempat kerja mekanik.
Untuk memastikan kejujuran mekanik dalam
menjawab kuesioner, terlebih dahulu dijelaskan
kepada mekanik kerahasian jawaban mereka dan
tidak akan mempengaruhi kinerja mereka di
perusahaan. Kuesioner keseluruhan terdiri dari
karakteristik demografi responden. Instrumen
penelitian telah diuji untuk menilai validitas dan
reliabilitas dengan interval satu minggu antara
pengujian. Informasi demografis terdiri dari jenis
kelamin, usia (dalam tahun), tingkat pendidikan,
status perkawinan, masa kerja (dalam tahun).
Ukuran hasil intervensi difokuskan pada penggunaan perangkat LOTO dan jumlah kecelakaan
pada mekanik.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21:00 menggunakan Uji T
dan Uji Chi Square. Data dianalisis secara univariat dan bivariat, dimana data ditampilkan dalam
tabel distribusi frekuensi. Metode statistik yang
digunakan dalam penelitian ini dengan tingkat

signifikansi p = 0,05 untuk menemukan perbedaan kecelakaan kerja yang signifikan sebelum
dan sesudah penggunaan perangkat LOTO. Data
dikumpulkan Segera diedit untuk memeriksa
kelengkapan data. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2014-Maret 2015.
Hasil
Kecelakaan kerja diukur dengan menggunakan indikator jenis kecelakaan kerja yang dialami oleh mekanik alat berat seperti kecelakaan
tertabrak di tempat kerja, terjatuh di tempat kerja, terjepit di tempat kerja, tertekan di tempat kerja dan terpukul di tempat kerja. Setelah kelom-

Aprizal Satria Hanafi, Qomariyatus Sholihah | Penggunaan LOTO untuk Mengurangi Kecelakaan Kerja
Tabel 1. Karakteristik responden dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol

Kecelakaan Kerja
Karakteristik Responden

(+)

(-)

n


%

n

%

Intervensi

8

25

24

75

Kontrol

17

52.13

15

47.87

20-30

6

37.5

10

62.5

31-40

4

17.4

19

82.6

41-50

12

70.6

5

29.4

51-60

3

37.5

5

62.5

SMP/Sederajat

2

0

2

100

SMA/Sederajat

17

43.6

22

56.4

Perguruan Tinggi

6

28.6

15

71.4

Menikah

2

10.5

17

89.5

Tidak Menikah

23

51.1

22

48.9