Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia (1)
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan antara
penutur/penulis dengan pendengar/pembaca. Demikian pentingnya fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi dalam masyarakat, dan di dunia terdapat 6.703 bahasa. Di Indonesia, selain
bahasa indonesia, terdapat 418 bahasa daerah. Mayoritas masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang berdwibahasa, yaitu dalam berkomunikasi di samping menggunakan bahasa
Indonesia juga menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.(Marsono,2011).
Kedudukan bahasa Indonesia setelah proklamasi adalah sebagai bahasa nasional. Fungsi
bahasa Indonesia dalam kesusukan sebagai bahasa nasional, yaitu sebagai lambang
kembanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat yang
berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan alat perhubungan antarbudaya dan
antardaerah. (Marsono,2011).
Fungsi bahasa adalah sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan
maupun komunikasi tertulis. Bahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan hidup masyarakat
dan bahasa sangat penting bagi kehidupan ini.(Syafi’ie,1990).
Hasil perumusan seminar politik bahasa nasional, yang diselenggerakan di Jakarta pada
tanggal 25 s.d. 28 februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukanya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2)
lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda
latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan (4) alat perhubungan antarbudaya
antardaerah.
Dalam hasil perumusan seminar politik bahasa nasional, dikemukakan bahwa di dalam
kedudukanya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi
kenegaraan, (2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi di
dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan, dan (4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Keempat fungsi itu harus
dilaksanakan, sebab empat fungsi tersebut sebagai ciri-ciri bahwa suatu bahasa dapat
dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara. (syafi’ie,1990).
Syafi’ie, Imam. 1990. Bahasa Indonesia Profesi. Malang: IKIP Malang.
Marsono. 2011. Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
penutur/penulis dengan pendengar/pembaca. Demikian pentingnya fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi dalam masyarakat, dan di dunia terdapat 6.703 bahasa. Di Indonesia, selain
bahasa indonesia, terdapat 418 bahasa daerah. Mayoritas masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang berdwibahasa, yaitu dalam berkomunikasi di samping menggunakan bahasa
Indonesia juga menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.(Marsono,2011).
Kedudukan bahasa Indonesia setelah proklamasi adalah sebagai bahasa nasional. Fungsi
bahasa Indonesia dalam kesusukan sebagai bahasa nasional, yaitu sebagai lambang
kembanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat yang
berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan alat perhubungan antarbudaya dan
antardaerah. (Marsono,2011).
Fungsi bahasa adalah sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan
maupun komunikasi tertulis. Bahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan hidup masyarakat
dan bahasa sangat penting bagi kehidupan ini.(Syafi’ie,1990).
Hasil perumusan seminar politik bahasa nasional, yang diselenggerakan di Jakarta pada
tanggal 25 s.d. 28 februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukanya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2)
lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda
latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan (4) alat perhubungan antarbudaya
antardaerah.
Dalam hasil perumusan seminar politik bahasa nasional, dikemukakan bahwa di dalam
kedudukanya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi
kenegaraan, (2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi di
dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan, dan (4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Keempat fungsi itu harus
dilaksanakan, sebab empat fungsi tersebut sebagai ciri-ciri bahwa suatu bahasa dapat
dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara. (syafi’ie,1990).
Syafi’ie, Imam. 1990. Bahasa Indonesia Profesi. Malang: IKIP Malang.
Marsono. 2011. Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.