tugas pengantar bisnis tentang penekanan

OLEH :
NAMA

: KARINA WIJAYANTI

NPM

: 4310500035

KELAS

: 1A

DOSEN PENGAMPU

: Bapak MULYANTO, S.E., M.Si.

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MANDIRI
MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

PROGAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata kuliah
Pengantar Bisnis dengan judul MASALAH PENGELUARAN DAN BIAYA DALAM
USAHA PERTANIAN BAWANG MERAH.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.
3.
4.
5.

Bapak Mulyanto S.E., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Bisnis.

Kedua orangtua tercinta.
Ibu Retno yang selalu menemani.
Bapak Ichwan Arifin, S.T.
Teman-teman Akuntansi 1A Universitas Pancasakti Tegal.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah

ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar
makalah ini lebih sempurna dan sebagai acuan dalam penyusunan laporan-laporan
mendatang.

Tegal, Desember 2010

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................................. 1
1.4 METODE PENULISAN ................................................................................. 1
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................... 2
BAB II PENGELUARAN DAN BIAYA
2.1 PENGERTIAN PENGELUARAN DAN BIAYA ........................................ 3
2.2 PENGELUARAN DAN BIAYA PADA PERTANIAN BAWANG MERAH ........ 3
BAB III PERKIRAAN PENGELUARAN DAN BIAYA

3.1 SERBA – SERBI USAHA .............................................................................. 4
3.2 PENGELUARAN DAN BIAYA PADA PERTANIAN BAWANG MERAH
DALAM SATU PERIODE TANAM ..............................................................5
BAB IV PENEKANAN BIAYA
4.1 TUJUAN PENEKANAN BIAYA .................................................................. 6
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

BAB I


PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Bisnis kecil di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Bisnis
dianggap mampu mamberikan laba maksimal bagi seorang wirausaha. Namun,
setiap bisnis memiliki resiko terutama pada bisnis kecil. Banyak pengusaha
mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis kecilnya karena tidak mampu
mengkalkulasi besarnya pengeluarandan biaya-biaya yang ditanggung secara tepat.
Akibatnya, pengusaha tersebut sering menetapkan harga produknya terlalu rendah
agar konsumen tetap menjadi pelanggannya. Hal tersebut menimbulkan sedikitnya
laba yang diperoleh, malahan cenderung merugi.
Untuk membantu penulisan makalah ini, penulis mengambil sampel usaha
bawang merah di desa Kalialang, Brebes.

1.2. RUMUSAN MASALAH
-

Berapa besar pengeluaran dan biaya-biaya yang ditanggung dalan satu periode
tanam ?


-

Apakah laba yang diperoleh menyebabkan kerugian bagi pengusaha bawang
merah ?

-

Bagaimanakah solusi menghindari kegagalan bisnis tersebut ?

1.3. TUJUAN PENULISAN
-

Untuk mengetahui apakah pengeluaran dan biaya-biaya yang ditanggung
sebanding dengan laba yang diperoleh.

-

Menekan harga untuk menghindari kegagalan bisnis yang lebih parah.


1.4 METODE PENULISAN

Penulis menggunakan beberapa metode penulisan, antara lain :
a. Metode Pustaka
Bahan - bahan penulisan makalah diambil dari buku-buku referensi Pengantar
Bisnis yang ada di Perpustakaan Fakultas Ekunomi UPS Tegal.
b. Metode Wawancara
Dilakukan dengan mewawancarai Bapak Ichwan Arifin, S.T. selaku pengusaha
bawang merah di Desa Kalialang, Brebes.

1.5

SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini adalah :
a. BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan makalah ini.
b. BAB II PENGELUARAN DAN BIAYA
Berisi pengertian pengeluaran dan biaya secara teori, pengeluaran dan biaya
pada pertanian bawang merah.

c. BAB III PERKIRAAN PENGELUARAN DAN BIAYA
Berisi serba-serbi usaha bawang merah, perkiraan pengeluaran dan biaya usaha
pertanian bawang merah satu periode tanam.
d. BAB IV PENEKANAN BIAYA
Berisi tentang tujuan penekanan biaya.
e. BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan makalah.

BAB II

PENGELUARAN DAN BIAYA

2.1. PENGERTIAN PENGELUARAN DAN BIAYA
Jika kita membahas mengenai pengeluaran dan biaya yang ditanggungkan,
kita tentu akan menemukan perbedaan pada dua hal tersebut.
Secara teori, pengeluaran merupakan pembayaran yang terjadi saat kita membeli
faktor-faktor produksi untuk usaha yang dijalankan. Sedangkan biaya merupakan
pengorbanan ysng timbul sejak terjadi suatu proses usaha. Dalam suatu periode,
memungkinkan timbulnya biaya meskipun tidak dilakukan pengeluaran, ataupun
sebaliknya.

Sebagai contoh :
-

Pada saat menggunakan alat-alat atau faktor-faktor produksi yang kita beli pada
waktu terdahulu, maka pada saat ini akan timbul biaya meskipun tidak terjadi
pengeluaran.

-

Bunga dari modal pribadi harus diperhitungkan sebagai biaya meskipun tidak
terjadi pengeluaran. Seperti halnya gaji pemilik usaha yang harus
diperhitungkan sebagai biaya. Karena baik bunga modal atau tenaga sendiri,
pemakaiannya berarti pengorbanan yang sebenarnya diluar usaha yang
dijalankan namun dapat menghasilkan pendapatan. Biaya tersebut tidak terjadi
pengeluaran karena pembayaran bunga atau gaji tersebut dapat ditangguhkan
atau tidak dikeluarkan sama sekali.

-

Pengeluaran yang tidak merupakan biaya misalnya bila pengusaha memberikan

kredit kepada pengusaha lain dan bila kita membayar angsuran pinjaman bank.

2.1

PENGELUARAN DAN BIAYA PADA PERTANIAN BAWANG MERAH
Pada usaha pertanian bawang merah, yang menjadi pengeluaran antara
lain tenaga kerja, cangkul, dan peralatan tani lainnya yang dibutuhkan sampai
musim panen.

Sedangkan biaya antara lain dikeluarkan untuk bibit, pupuk, pertisida, dan
biaya penjemuran bawang merah.

BAB III
PERKIRAAN PENGELUARAN DAN BIAYA

3.1. SERBA - SERBI USAHA
Tugas pokok seorang pengusaha adalah mengadakan perencanaan
menentukan kebijakan yang akan dijalankan dalam usahanya. Pada waktu pendirian
usaha, seorang pengusaha menghadapi kemungkinan yang harus ia pilih. Salah
satunya adalah rencana pengeluaran dan biaya-biaya yang harus ditanggung.

Pengusaha harus mampu mengadakan pilihan dalam menentukan bahan baku atau
faktor produksi lainnya agar mencapai laba maksimal.
Contohnya, dalam produksi bawang merah di Brebes, pengusaha bisnis
tersebut ( baca : Juragan Bawang ) harus mampu memilih bibit bawang, pupuk,
tenaga kerja, dan lainnya yang berkualitas namun dengan harga yang tidak terlalu
tinggi sehingga keuntungan saat masa panen dapat mengimbangi harga jualnya
yang cukup rendah. Hukum Permintaan terjadi saat musim panen tiba. Jumlah
persediaan bawang merah yang meningkat, menimbulkan harga jualnya merosot
tajam. Hal ini tentu sangat merugikan bagi pengusaha bawang karena pengeluaran
dan biaya-biaya yang ditanggung dalam satu periode tanam tidak sebanding dengan
penetapan harga jual yang cukup rendah. Dengan curah hujan yang tinggi seperti
saat ini, pengusaha bawang merah juga harus mengeluarkan tambahan biaya untuk
pupuk dan pestisida. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi hama yang menyerang
bawang merah bila tanah lembab.
Bapak Ichwan Arifin, S.T. selaku pengusaha bawang merah menjelaskan
bahwa saat beliau memulai usahanya, beliau memang merasa kesulitan dalam
mengatur pengeluaran dan biaya yang harus ditanggung. Beliau sempat berpikir
untuk menghentikan usahanya karena laba yang diperoleh tidak memungkinkan
untuk membeli kebutuhan tanam periode selanjutnya. Mungkin hal serupa juga
terjadi pada bisnis kecil lainnya. Kegagalan bisnis karena pengeluaran dan

tanggungan biaya yang terlalu besar membuat pengusaha kewalahan untuk
mempertahankan eksistensi usahanya.

3.2. PENGELUARAN DAN BIAYA USAHA PERTANIAN BAWANG MERAH
DALAM SATU PERIODE TANAM ( 2 bulan )
Luas lahan = ¼ bau atau ± 1875 m² ( milik pribadi )
a. Persiapan Lahan
-

Fertilisasi lahan

Rp

600.000,00

-

Bibit 250 kg @ Rp 10.000,00

Rp 2.500.000,00

b. Penanaman
-

Pupuk TSP 25 kg @ Rp 4.000,00

Rp

100.000,00

-

Pupuk Kujang 25 kg @ Rp 5.500,00

Rp

137.500,00

-

Tenaga kerja 6 orang @ Rp 25.000,00

Rp

150.000,00

c. Pasca tanam
-

Tenaga Kerja 1 orang @ Rp 900.000,00

Rp

900.000,00

-

Pupuk s/d panen

Rp

375.000,00

-

Pestisida s/d panen

Rp 2.000.000,00

d. Pemanenan
-

Tenaga kerja wanita 15 orang @ Rp 25.000,00

Rp

375.000,00

-

Tenaga kerja pria 5 orang @ Rp 30.000,00

Rp

150.000,00

-

Ongkos angkut

Rp

200.000,00

Rp

700.000,00 +

e. Pasca Panen ( Penjemuran 7 hari )
- Tenaga kerja 4 orang @ Rp 25.000,00

--------------------------TOTAL

Rp 8.187.500,00

HASIL PRODUKSI 2500 kg


Harga jual ( kering ) Rp 5.000,00 / kg x 2500 kg = Rp 12.500.000,00
( basah ) Rp 4.000,00 / kg x 2500 kg = Rp 10.000.000,00



Perkiraan laba Rp 12.500.000,00 – Rp 8.187.500,00 = Rp 4.312.500,00

BAB IV
PENEKANAN BIAYA

4.1. TUJUAN PENEKANAN BIAYA
Penekanan biaya dimaksudkan untuk memberikan laba maksimal yang lebih
tinggi dari laba yang telah diperoleh.
Pada usaha pertanian bawang merah, pengusaha dapat mengurangi jumlah
tenaga kerja sehingga laba yang diperoleh dapat sebanding dengan pengeluaran dan
biaya – biaya yang ditanggung.
Untuk perkiraan penekanan biaya satu periode tanam adalah sebagai berikut :
a. Persiapan Lahan
-

Fertilisasi lahan

Rp

500.000,00

-

Bibit 250 kg @ Rp 10.000,00

Rp 2.500.000,00

b. Penanaman
-

Pupuk TSP 25 kg @ Rp 4.000,00

Rp

100.000,00

-

Pupuk Kujang 25 kg @ Rp 5.500,00

Rp

137.500,00

-

Tenaga kerja 5 orang @ Rp 25.000,00

Rp

125.000,00

c. Pasca tanam
-

Tenaga Kerja 1 orang @ Rp 900.000,00

Rp

900.000,00

-

Pupuk s/d panen

Rp

375.000,00

-

Pestisida s/d panen

Rp 1.500.000,00

d. Pemanenan
-

Tenaga kerja wanita 10 orang @ Rp 25.000,00

Rp

250.000,00

-

Tenaga kerja pria 3 orang @ Rp 30.000,00

Rp

90.000,00

-

Ongkos angkut

Rp

200.000,00

Rp

350.000,00 +

e. Pasca Panen ( Penjemuran 7 hari )
- Tenaga kerja 2 orang @ Rp 25.000,00

--------------------------TOTAL

Rp 7.027.500,00



Sehingga laba setelah penekanan biaya adalah :
Rp 12.500.000,00 – Rp 7.027.000,00 = Rp 5.472.500,00

BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan dan data yang diperoleh, penulis menyimpulkan salah
satu kegagalan bisis kecil adalah karena pegeluaran dan biaya yang ditanggung
terlalu besar.
Realitanya, pendirian bisnis kecil memang memerlukan biaya yang cukup
besar. Namun hal tersebut dapat dihindari dengan penekanan pengeluaran dan biaya
untuk mencapai laba maksimal. Selain itu, penekanan biaya dimaksudkan untuk
mencegah kegagalan total suatu usaha.