PIDANA PENCABUTAN KEMERDEKAAN JANGKA PEN

PERSPEKTIF Volr,., XII!o.! Tohu'-W

PIDANA PENCABUTANKEMERDEKAAI{ JAI\GKA PENDEK
DITINJAU DARI TUJUAI\ PEMIDANAAN DAN RESOSIALISASI
NARAPIDANA
Oleh:
Ahmad Basuki

ABSTRACT
crime is reaction given by state to someonewhich hoveproven to male a -mistaketo
of
conduct doing an Wustice. As ai instrument,crime droppedpursuant to and considemtions
Therefore
soc_iety.
and
self
punished
by
for
setited si that witt bring bene/itfor
iurpor"

'construction
of comnunity' But
institute
in
gien
of
crime
execution
in
be
ti
person
hne
of crime
in line with crime direction.Appearanceof InmateSubgulnre in convict
ii, ,nrt at iot atways
-grven
by negotivestigma is society is reality in li.fe of dffiaction corNict
cimfrunq and also
commtnity

becometrigger of prionisasi foiconvict. Side efectl executioncrime in institute of
which
crime
So
that
,iquip toTrt speital attentiin for corwict upeat olr"edom shorFrange.
isif t eXeittve-correctreach the target of expectedcrime, not on the contrary'
Kqnmrd : Crime, Targetof Crime and Resosialisasi'
ancaman

PENDAHTJLUAI\

riil

atau

potensiil

basl


Kejahatan meruPakan salah satu

berlangsungnyaketertiban sosial. Dengan

bentuk perilaku menyimpangyang selaluada
dan melekat pada masyarakat' tidak ada

demikian kejahatan disamping merupakan
masalah kemanusiaarLia juga merupakan

masyarakat yang terhindar dari suatu
kejahatan.Menurut SaparinahSadli' perilaku

masalahsosial.MalahanmenurutBenedictS.
Alper disebut sebagu "The Social Oldest

menyimpangmerupakanancanranyangnyata

Problem" (Muladi dan Barda Nawawi Arif;


terhadapnonna-nonnasosialyang mendasari
kehidupan atau keteraturan sosial, dapat

1984:148).
f
salatt satu upaya pencegahandan

menimbulkan keteganganindividual mapun

pengendalian kejahatan dilakukan dengan

sosialdan merupakan
ketegangan-ketegangan

Pidana Pencabutan Kemerdekaan Jangka
PendekDitinjau Dari TuiuanPemidanaanDan
ResosialisasiNarapidaw

368


hukum

Pidana

dengan

Ahnad Basuki

PERSPEKTIF Volume
XII No.4Tahun2006
EdisiOfuober
sanksinyayang berupa pidana. Penggunaan

berlaku di dalam berbagai sistem hukum

upayahukum, termasukhukum pidanauntuk

pidana di duni4 tetapi dilihat dari segi

mengatasi masalah sosial termasuk dalam


efektifitasnya dalam penanggulangansuatu

kebijakan hukum. Tetapi mengingat tujuan

kejahatan serta resosialisasi nara pidana,

kebijakan hukum tidak terlepas dari tujuan

eksistensi tindak pidana penjara masih

kesejahteraansosial, maka kebijakan hukum

banyak dipersoalkan. Hal ini terlihat dari

tidak dapatdipisahkandari kebijakansosial.

Konggres PBB

Kelima


Tahun

1975

Sebagai suatu kebijakan, maka

mengenai "Prevention of Crime and The

penggunaanhukum pidanasebagaiinstrumen

Treatmentof Ofenders", yang dalam salah

kebijakan tidak merupakan satu-satunya

satu laporannyadinyatakanbahwaefekrifitas

keharusan. Tidak ada absolutisme dalam

pidana penjara menjadi perdebatan sengit


kebijakan, karena pada hakekatnyamasalah

dari pesertakonferensidan dibanyak negara

kebijakan

terdapat

berkaitan

dengan

masalah

krisis

kepercayaan terhadap

penilaian dan pemilihan daxi berbagai


efektifitas tindak pidana penjar4 dan ada

altematif. pengendaliandan penanggulangan

kecendenmgan untuk mengabaikan suatu

kejahatan dengan menggunakan hukum

kemampuan lembagaJembagakepenjaraan

pidana bukan hanya merupakan problem

dalam

sosial, seperti yang dikemukakan Packer,

pengurangantingkat kejahatan(N,Iuladidan

tetapi sekaligus juga masalah kebijakan


BardaNawawiArif, 1984:63).

(BardaNawawiArif; 1989:62).

menunjang pengendalaian atau

Krisis kepercayaanterhadap pidana

Secara teoritis, banyak jenis sanksi

penjara sebagaimanadiungkapkan dalam

pidana yang dapat dijatuhkan kepadapelaku

Konggres PBB kelima tersebut tentu akan

kejahatan.Di antarajenis sanksiyang paling

semakin kritis


banyak dianut oleh sistern hukum di dunia

pidana penjara dimaksud adalah pidana

adalahpidana penjara atau secaralebih luas
disebut pidana pencabutan kemerdekaan.

penjaraataupidanapencabutankemerdekaan
jangka pendek. Sehubungan dengan hal

Pidana peqiara meskipun sudah kokoh

tersebu! maka penelitian ini memfokuskan

Pidana Pencabutan Kemerdekaan Jangka
PendekDitinjau Dari TujuanPemidanaanDan
ResosiaIisasi Naraoidana

369

permasalahannya apabila

AlmadBgluki

PERSPEKTIF l/olr*, X!! I'to'! Tol*t-W
permasalahanmenghenai relevansi pidana

gejalayang ditemukandalam penelitianguna

penjara jangka pendek ditinjau fimgsi
pemidanaandan resosialisasinarapidana

menjawab pemoalan efektifitas

Metode Pendekatanadalah metode
pendekatanYuridi-normatif; yaitupendekatan

pidana

penjara jangka pendek dalam kaitannya
dengantujuan pemidanaandan resosuialisasi
narapidana.

dalam penelitian yang selain berpegangpada
peraturan penrndang-undanganyang ada

PEMBAHASAITI.

juga memperhatikankenyataan(gejala)sosial

pidena,pidanasendirimenempatiposisi yang

adalah Praktek
unnrk
pembinaandi lembagapemasyarakatan

pentins. lni merupakan bagian terpenting

resosialisasinaraPidana.

yang rasional dari

yang ada. Dalam ini

Sehubrmgan metode

Pendekatan

tersebut,makadatayang dipergunakandalam
penelitian ini terdiri dari data sekunder.Data
sehrder diperoleh wata PurposiveRandom
Sampling dari para hakim, petugaslembaga
pemasyara*atan,nara pidana serta eks nara

Dalam

penyelenggaraan hukum

dalam politik lciminil, yakni suatu usaha
masyarakat untuk

menanggulangi tindak

pidana.

Oleh

untuk
Perlu
mengemukakan beberapa pendapat dari
sarjana tentang pengertian pidana guna

karenanya

sangatlah

menadapatkan gambaran sehingga akan
mendukungdalamuraianselanjutnya.

pidana dengan metode wawancara terarah

Sudarto mengenai hal

ters€but

(directive intemiew) sertakuisioner t€rtutup.

mengatakan,bahwa yang dimaksud dengan

Sedangkandata sekunderdiperoleh melalui
studi kepustakaandan dokumenter.Setelah

pidana adalah penderitaan yang sengaja

data

terkumpul

selanjutnya dilahrkan

klasifikasi uintuk kemudiandisistematisasi.

dibebankankepada orang yang melakr*an
perbuatan yang mernenuhi syamt-syarat
l3 ).
tertentu(Sudarto;1986:

RUMUSAN MASALAII.

Sedangftanmenurut Roeslan Saleh
rnenyatakanbahwapidanaadalahreaksi atas
delik dan ini berujud suatu nestapo yang
T

Dari sinilah kernudiandilalilkan analisadata
secara kualitatif untuk mernaharni gejala-

Pidana Pencabuan Kemer&kaan Jangka
Pen&kDtiryiat furi TujuatPenifunaanDot
Resosialisasi Narq idana

370

AlnnadBasuki

PERSPEKTIF Votwne
XII No.4Talam2006EdisiOtdober
dengan sengajaditempatkannegara kepada

akibat-akibat

pembuatdelik @oeslanSaleh;1983:l).

menyenangkan;

"shaf

yang

tidak

Menurut van Hamel, arti pidana arau

(2) pidana diberikan dengan sengaja oleh

itu menurut hukum positif adalah

orang atau badan yang mempunyai

suatupenderitaanyang bersifat khususyang
telah dijatuhkan oleh kekuasaan yang
berwenang untuk menjatuhkanpidana atas
ftuna

lain

negara sebagai penanggungiawab

kekuasaan(oleh yangberwenang);
(3) pidana itu dikenakan pada seseorang
yang telah melakukan tindak pidana
menurutundang-mdang.
Dalam berbagai literatur hukum

ketertiban hukum umum bagi seoftng
p€langgar,yalni semata-matakarena orang

pidana pidana pencabutan kemerdekaan

tersebut telah melanggar suatu peraturan

lazim

hukum yang harus ditegakkan oleh negara.
(P.A.F.Lamintang;1984:34).

(Sudarto; 1977: 9). Pidana kurungan juga

Sedangkan menurut Simon, pidana
atau shaf adalahsuafupenderitaanyang oleh
undang-undang pidana telah

disebut dengan pidana penjara

dimaksudkan dalam pidana pencabutan
kemerdekaan.Istilah lain yang juga sering
digunakan adalah pidana

peranpasan

kemerdekaan.Satochidmenggunakanistilah
"perampasankebebasan" (Satochid; 1976:

dikaitkan

dengan pelanggaranterhadap suatu nonna

347).

yang denganputusanhakim telah dijatuhkan
bagi orangyangbenalah.
Berdasarkan beberapa pengertian
tcrsebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa
pidma mengandung unsur-unsw sebagai
berikut:

Di kalangan instansi kepenjaraan
dikenal pula istilatr lai4 yakni ..hukuman
hilang kemerdekaan"(Achmad S Soemadi
Praja; 1979:5). Istilah tersebutdikemukakan
oleh

Baharoedin

Sorjobroto,

tokoh

kepenjaraandi Indonesia pada Konferensi
(l) pidennpadahakekatryamerupakansuatu
pengeftun penderitaanatau nestapaatau

Pidana PencabutanKemerdekaanJangka
PendekDiti4jauDti fujuot penifunaanban
ResosiaIisasi Naraoidana

para direktur dan pimpinan kepenjaraandi
kota SaranganTahun 1955.

371

Alnad Bas*i

2006EdisiOlao@4
PERSPEKIIF YolnneXII No.4Tahun
Sedangkan dalam KonseP KUHP

Indonesia". Hal tersebut dibicarakan dalam

Tahun 1972 dipergunakan istilah 'lidana

hubungannya dengan dianutnya filsafat

pemasyarkatan". Menurut Sudarto pidana

pernbinaandalam KonsepRancanganKUHP

pemasyaraakatantetap merupakatr pidana

NasionalTahun 1972.

pencabutan kemerdekaan, setidak-tidalmya

Dalam pembicaraantersebutSudado

pembatasan kernerdekaan- Dikemukakan

tidak secara tegas menyebutkan batasan

selanjutnyaoleh beliau bahwa kernerdekaan

berapa

diartikan sebagaidapatberdiri ssnadan perg

kemerdekaanjangka pendek, t€tapi beliau

kemana saja

yang

orang

kehendaki'

lamanya

pidana

Pencabutan

Bukankah orang yang dijatuhi pidana

hanya mengemukakanbahwa di lndonesia
perlu dilakukan penelitian rcrtradry jumlah

pemasyarakatanitu tidak dapat berdiri di

p€midanaanlebih dari 6 (enam)bulan, tetapi

tempat atau pergi kemana saja Yang

di atastiga bulan selamaI (satu)Tahun.

dikehendakinya(Sudado;1974: 9).

Berdasartan pemyataan Sudarto

Selarnaini belum ada suatu batasan

dapat ditarik kesimpulan bahwa beliau

yang tegas mengenaiukuran lamanyawaktu

cenderunguntuk memberikanbatasanpidana

bagi suatu pidana pencabutankernerdekaan

penjarajangkapendekialah di bawah3 (tiga)

yang dapat dikatakan pendek. Walaupun

bulm atau6 (enam)bulan (Sudarto1974:13)

demikian dapat tentu tetap dapat dipahani
bahwa yang dimaksud pidana pencabutan

C. Tujuan Pemidanaan

kernerdekaan jangka pendek adalah pidana

Menunrt pendapatSoehardjo sebagai dasar

yangjangka waktunyatidak terlalu larn

konsep

Sudarto

pemah

membicarakan

masalah pidana pencabutan kemerdekaan

bukan sernata-matasebagai sarana unhrk

makaia memberikan pendapatnya tentang

Diponegoro Semarangyang berjudul "Suatu

tujuan pemidanaansebagaiberikut:

Pidana

Pidana PencabutanKemerdekaanJangka
PendekDit$au Dari TujuorPemifunaotDot
Resosialisasi NsraDidana

melindungi masyarakat, melairikan harus
pula benrsahamernbinasi pelanggarhukum'

Guru Besar Hukum Pidana di Universitas
Pembaharuan Sistern

dapat

memandangpemidanaanatau penghukurnan

jangka pendek dalarn pengukuhan sebagai

Dilema

pernasyarakaran adalah

372

AhnadBasuV

XII No.4Tahtn2006
EdisiOkober
IERS;IEKTIF Votume
" Di

samping menimbullcan rasa derita

kcpad"

ri

terpidqna

karena

hilang

kemerdeluan, membimbing terpidana agar
bertobat, mendidik supaya menjadi anggota
masyaralat sosialisIndonesiayang berguna
Dengan perkataan
pemidanaan

adalah

lain

tujuan

pemasyarakatan,,

(Soelnrdjo; 1979:).
Lebih

lanjut

beliau mengatakan

bahwadi bawahpohon beringin pengayoman

penghuhtmantidak alain dalah mewujudkan
kedamaiandalam hidup manusia" @ismar
Siregar; 1980:I 1).
Selanjutnyadalam salah satu bagian
dari

mengemukakantujtran pemidanaanberupa :
pencegahan

(wnurn

perlindrmgan

masyarakat,

tersesattersebutdiayomi denganmemberikan
bekal kepadanyabekal hidup sebagaiwarga
yang dapat digunakandalam bennasyarakat.
Pemasyarakatan adalah tujuan
penjara-

pidana

Rancangan
KUHP Tahun 1982/1983,tujuan
pemidanaandirumuskandalam Pasal01.01,
adalah sebagai berikut (Tim Pengkajian
HukumPidana;1982:l0):
(l) Pemidanaanbertujuanuntuk:
ke-l

dari pengayomanmasyarakat;
ke-2 mengadakan koreksi terhadap
terpidana dan dengan demikian

pidana,

rnenjadikannyaorangyang baik dan

bagiamanacaranya agar huhtman badaniah
sasarannya,

bergun4 serta mampu untuk hidup

mengemblikan

bermasyarakat;

keseimbanganyang telah terganggu akibat
perbuatan

tertuduh,

karena

mencegah dilakukannya tindak
pidana denganmenegakkanhukum

" ...... yang pertama-tamapatut diperhatikan

mencapai

memelihara

Sedangkandatam Buku I Konsep

pemidanaanadalahsebagaiberikut:

pemberian-pemberian

khusus),

(Muladi;1984:6).

Bismar Siregar menjelaskan tujuqn

dalan

dan

solidaritas masyarakat dan pengimbalan

.....tidak saja msyarakatdiayomi terhadsp
diulanginya perbuatanjahat oleh terpidana
melainkan juga orang-orang yang telah

rangkuman disertasinya, Muladi

ke-3

tuiuan

menyelesaikan konflik

yang

ditimbulkan oleh tindak pidana,
Pidana Pencabutan Kemerdekaan Jangka
PendekDitinjau Dari Tujuanpenifunaan Dan
Resosial isasi Narapidaru

J t)

AlnnadBasuki

2006EdisiOhober
PERSPEKTIF VolutreXII No.4Talnor
memulihkan keseimbangan dan

kembali narapidanasehinga menjadi warga

mendatangkanrasa damai dalam

n€garayang baik dan berguna atzu healtfu

masyarakat;

rcentry into the community

yang pada

hakekatnya adalah resosialisasi (Romli

ke-4 membebaskanrasa b€rsalahpada

Atmasasmita,

terpidana.

1982:

30).

Sedangkan

resosialisasi olehnya diartikan
(2) Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk

sebagai

berikut:

menderitakan dan tidak diperkenankan
"zuatu prosesinteraksi antar narapidanadan

merendahkanmartabatmanusia.
Salah satu tujuan

dan

pertugas lembaga pemasyarakatan dan

alasan

masyarakat dan ke dalam proses interaksi

pembenardari pidana yang menghilangkan

mana termasuk menyusunsiscm nilai-nilai

kemerdekaanseseoarangadalah demi dan
untuk

dari pra narapidana,sehinggaia akan dapat

melindungi masyarakat terhadap

dengan baik dan efektif me-readaptasi

kejahatan.

nonna-nonna dan nilai-nilai yang berlaku
Tujuan tenebut banya dapattercapai,

dalam masyarakat (Rornli Asfinasasmit4

apabilamasahilangrya kemerdekaantersebut

1982:41) .

diarahkan sebanyakmungkin kepada usaha
merupakan
Lembagapemasyarakatan

agar si pelanggar hukum pidana dapat

lembaga yang dulu disebut rumah penjara,

kembali ke dalam kehidupan di dalam

yaitu tempatdi manaorang-orangyang telah

masyarakat secara wajar, atau disebut

dijatuhi dengan pidana-pidanatertentu oleh

resosialisasi(R. Achmad SoemadiPraja dan

hakim itu harus menjalani pidana mereka

Romli Atmasasmiq 1979:+5).

(PAF Laminating, 1984: 167). Istilah
Istilah resosialisasioleh para sarjana,

Lembaga Pemasyarakatan p€rtarna kali

seperti Sudarto dan Romli Atmsasmita

dikemukakanoleh Soehardjo dalam pidato

disamakandenganistilah pemasyarakatan

PengukuhanGelar Doktor Honoris Causa

Romli Asunasasmitapemasyarakatan
diartikan sebagai usaha memasyarakatkan
Pidana Pencabrtan Kemerdekaan Jangka
PendekDitinjn Dori TujuanPeni&nan Dan
k sosi alisasi Narwidana

374

dalam ilmu

hukum

dari

Univeritas

lndonesiatanggal 5 Juli 1963.Dalam pidana
Ahnnd Basuki

XII No.4Talnn2006
EdisiOkotur
IERSPEKTIF Votume
itu beliau memberikanrumusantujuan pidana

masyarakat adil malonur berdasarkan

sebagaiberikut:

Pancasila. Bekal

"Di samping menimbulknnrasa derita pada

finawial dan materiil, tetapi juga yang

karena hilangrya kemerdekaan
bergeraf

membimbing terpidana agar

bertobat, mendidik supaya ia
seorang
Indonesia

anggota
yang

lebih penting adalah mental, fsik,
kcahlian, lretrampilan sehingga orang

menjadi

mempunyai kzmauan dan kemamptmn

sosialis

yang potensial dan efebif unnk menjadi

masyarakat
berguna.

hiduptidak hanya

Selanjunya

dikatakan bahwa fungan perkataan lai4
tujuan tindak pidana penjara adalah

wargayang baiN tidak melanggmhuhn
lagi, dan berguna dalam pembangunan
neSatra.
b. Menjatuhi

pemasyarakatan,jelas sekali bahwa beliau

pidana

butnn

sebagai

telah meletak*an dasar untuk pembinaan

tindakan balas dendam dari negara.

atau treatment philonphy (Sudarto, 1986:
73).

Terhadap terpidana tidak boleh ada
penyiksaon, baik berupa

Pokok-pokok
ters€bu!

pikiran

Soehardjo

selan$utrya dijabarkan dalam

Konferensi Dinas Direktorat Pemasyarakatan
tsnggal 27 April 1964 di Irrnbang medadi
Sistem Pembinaan nara pidana sebagai
b€rikut. (R. Achmad SoemadiPraja l9Z9 :
l3-14).

ucqpan dm

cara perawatan atau

penemrytan, satu-sattmyaderita adalah
nayadihilanghamya kemerdekaan.
c. Tobat tidtk

dapat dicapai fungan

penyiksaan melainkan ada cara lain
dengan bimbingan.Kepadanoa pidana
harus ditanamkanpengertian mengenai
norma-normahidup dan kchidupan serta

a. Orangyang tersesatdicyomijuga dengan

diberikan

kcsempatan

untuk

memberikon kepadanya bekal hidup

meremmgkanperbuatawtya yang sudah

sebagai wargo yang baik dan berguna

lanpau.

dalam masyarakat, yabti

diihttsertakan delam kcgiatan-kegiatan

Indonesia yang

menuju

masymaka
kE

Pidana Pencabutan Kemerdekaan Jangka
PendekDitinjau Dari Tujun penidanaan Dan
ResosiaIisasi Narapidana

tetapi Nara pidana dapat

tata

375

Ahnad Basuki

XII No.4Tahm2006EdisiOlaober
PERSPEKTIF Volume
sosial untuk meftumbuhluil rasa hidup

kepentinganjawatan atau kepentingan

lcemasyarakatan

negua sewabu saja. Pekcrjun hrus

d. Negara tidak berhak membuatseseorumg

dan pembangunan, karem harus ada

lebih burulr/lebihjahat dari pada sebelwn
ia

integrasi pekerjaan narapidana dengan

masuk lembaga pemasyarakatan,

koena itu harus diadakan pemisalun

pembdngr.ttn

antara yang residivist fun bukan,Wlaht
tindak pidana yang berat dan yang

Bimbingan

ringaq terpidana dan talwnan. Perlu

Narapidana lnras diberikan kcsempatan

pula

diadol@n pemisahan

narapidana

don

berdasskan

der

atttua

didikan

asalt.