BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bergas Kidul 01 sebanyak 35 siswa terdiri dari laki-laki 16 siswa dan perempuan 19 siswa. Kondisi belajar di kelas mereka sudah bagus karena banyak siswa yang memperhatikan guru ketika mengajar sehingga suasana kelas tidak ramai dan dapat dikondisikan. Guru kelas juga sudah mengatur tempat duduk sesuai prestasi belajar siswa, yaitu siswa dengan prestasi belajar rendah biasanya ditempatkan di bangku pertama maupun kedua agar bisa mengontrol siswa dengan baik. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa sebagian besar adalah buruh. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa kelas IV SD Negeri Bergas Kidul 01 terutama di tingkat kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dilakukan di Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang kelas 4 dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri dari

16 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus.Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.Tiap pertemuan dengan alokasi waktu2x 35 menit.

4.2.1 Kondisi Sebelum Tindakan

Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 35 siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai ulangan peserta didik pada mata Pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 35 siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai ulangan peserta didik pada mata Pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan (Pra Siklus)

No. Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

1. 40-49 1 2,85 Belum Tuntas

2. 50-59 6 17,14 Belum Tuntas

3. 60-69 20 55,72 Belum Tuntas

4. 70-79 8 21,44 Tuntas

5. 80-89 1 2,85 Tuntas

6. 90-100 0 0 Jumlah 35 100

Nilai rata-rata 63,14 Nilai Tertinggi 80 Nilai terendah 45

Tabel 4.1 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yangbelum tuntas dalam belajarnya (KKM=70) sebanyak 26 siswa sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 siswa. Diketahui pada skor nilai antara 40-49 frekuensinya ada 1 dengan persentase 2,85%, 50-59 frekuensinya ada 6 dengan presentase 17,14%, 60-69 frekuensinya ada 20 dengan presentase 55,72%, 70-79 frekuensinya ada 8 dengan presentase 21,44%, 80-89 frekuensinya ada 1 dengan presentase 2,85%. Dengan nilai rata-rata 63,14 sedangkan nilai tertinggi adalah 80 sedangkan nilai terendah adalah 45. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar nilai siswa.Dari data tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram seperti pada grafik 4.1

14 Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan

Gambar 4.1 menjelaskan hasil belajar dari 35 siswa pada kondisi sebelum tindakan. Dari Diagram batang tersebut dapat diperoleh hasil pembelajaran siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian dapat dilihat seperti pada tabel 4.2 berikut ini

Tabel 4.2 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Sebelum Tindakan Siswa Kelas 4 Negeri Bergas Kidul 01

Sebelum Tindakan No.

Nilai

Ketuntasan

Jumlah siswa Persentase (%)

Belum Tuntas

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Tabel 4.2 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM=70) adalah sebanyak 9 siswa (26%) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 26 siswa (74%). Dengan nilai rata-rata 63,14, nilai tertinggi adalah 80, dan nilai terendah adalah 45. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada gambar 4.2

Belum Tuntas

Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Belajar SD Negeri Bergas Kidul 01Sebelum Tindakan

Gambar 4.2 dapat diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 26 siswa dengan persentase 74%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 9 siswa dengan persentase 26%.

Diperoleh data hasil belajar siswa yang masih rendah dari kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam Penelitian di SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, penulis menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas kelas IV SD Negeri Bergas 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang akan dilakukan dalam dua siklus. Dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam setiap pembelajaran.

4.2.2 Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari dua perencanaan pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II.

a. Pertemuan I

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah dilakukan SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang peneliti bekerjasama dengan guru kelas 4 dengan melakukan diskusi mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) yang digunakan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada kelas 4 semester II pada mata pelajaran IPA sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa.

Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam dengan tujuan pembelajaran yaitu dengan siswa berdiskusi dan mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekitar siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam, membedakan jenis-jenis yang sumber daya alam. Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya Lembar Kerja Siswa (LKS), buku pelajaran, alat peraga yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Siswa dibagi dalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas untuk berdiskusi dengan kelompoknya mengenai pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam. Kemudian masing-masing kelompok mengerjakannya.

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawabannya.

4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja kelompk dan kelompok yang lain menanggapi.

Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang dipelajari hari itu kemudian guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada pertemuan I. Perencanaan Siklus I Pertemuan II akan mendiskusikan kegunaan atau manfaat dari sumber daya alam dan menggolongkan macam-macam benda menurut asalnya. Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya Lembar Kerja Siswa (LKS), buku pelajaran, alat peraga yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk materi kegunaan sumber daya alam dan menggolongkan macam-macam benda menurut asalnya. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Siswa dibagi dalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas untuk berdiskusi dengan kelompoknya mengenai kegunaan sumber daya alam dan menggolongkan macam-macam benda menurut asalnya. Kemudian masing-masing kelompok mengerjakannya.

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawabannya.

4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja kelompk dan kelompok yang lain menanggapi.

Pertemuan II ini mempelajari tentang kegunaan sumber daya alam dan menggolongkan macam-macam benda menurut asalnya. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Dimana pada tahap Pertemuan I dan pertemuan II berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) berikunya diberikan evaluasi pembelajaran.Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2015 pada jam 1 dan 2. Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal

19 Maret 2015 pada jam 3 dan 4.

Pertemuan I

a. Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya pada siswa sebutkan nama-nama tumbuhan yang berada di lingkungan sekolah? Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan guru.Setelah melakukan apersepsi kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam, kemudian melakukan tanya jawab pada siswa tentang pengertian sumber daya alam, penggolongan sumber daya alam ada. Sumber daya alam berdasarkan sifatnya ada sumber daya alam dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.Sedangkan sumber daya alam berdasarkan jenisnya ada sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan membagi siswa menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa, kemudian guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok dan tiap anggota kelompok tersebut mendapat nomor. Siswa dalam kelompok mendengarkan prosedur mengerjakan tugas kelompok. Siswa Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam, kemudian melakukan tanya jawab pada siswa tentang pengertian sumber daya alam, penggolongan sumber daya alam ada. Sumber daya alam berdasarkan sifatnya ada sumber daya alam dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.Sedangkan sumber daya alam berdasarkan jenisnya ada sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan membagi siswa menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa, kemudian guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok dan tiap anggota kelompok tersebut mendapat nomor. Siswa dalam kelompok mendengarkan prosedur mengerjakan tugas kelompok. Siswa

c. Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari, memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar serta memberikan pemantapan dengan mendorong siswa untuk mengetahui konsep, pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengadakan tindak lanjut. Siswa diminta sepulang dari sekolah untuk mengamati di sekitar halaman rumah atau dilingkungan desa tentang benda yang termasuk dalam sumber daya alam serta diminta untuk membaca materi pelajaran selanjutnya di rumah.

Pertemuan II

a. Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka peajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepa da siswa “Apa manfaatnya dari tumbuh-tumbuhan?Kemudian Guru memperlihatkan sendok, garpu kepada siswa selanjutnya guru bertanya kepada siswa “Sendok dibuat dari bahan apa”? Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan guru. Setelah melakukan apersepsi kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang kegunaan dan bahan asal benda sumber daya alam, kemudian melakukan tanya jawab pada siswa tentang apa saja kegunaan dan bahan asal benda sumber daya alam. Misalnya daging dimanfaatkan untuk makanan, air dimanfaatkan untuk mandi, mencuci, minum, minyak bumi dimanfaatkan untuk bahan bakar, dan jati dimanfaatkan untuk meja, kursi, bahan untuk membuat rumah. Sedangkan untuk yang bahan asal sumber daya alam misalnya meja dan kursi terbuat dati kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan serta daging berasal dari hewan Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan membagi siswa menjadi

7 kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa, kemudian guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok dan tiap anggota kelompok tersebut mendapat nomor. Siswa melakukan diskusi tentang kegunaan dan bahan asal benda sumber daya alam. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru, dan sumber lainnya melalui diskusi kelompok tentang kegunaan dan bahan asal benda sumber daya alam. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru, kemudian guru memanggil salah satu nomor secara acak untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya. Setelah selesai membacakan hasilnya kelompok lain menanggapi begitu seterusnya sehingga semua kelompok membacakan hasil diskusinya, selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan tiap kelompok.

c. Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. Kemudian guru memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa sepulang dari sekolah untuk mengamati di sekitar halaman rumah atau dilingkungan kegunaan/manfaat dan bahan asal benda sumber daya alam serta diminta untuk membaca materi pelajaran selanjutnya di rumah.

3. Observasi

Hasil dari Tindakan observasi pada siklus I yang dilakukan di SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang berupa hasil lembar observasi (terlampir). Proses pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari dua pertemuan.Terlihat pada siklus I hasil kegiatan pembelajaran sudah cukup baik, sedangkan pada siklus II ini dibuat dalam dua pertemuan. Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar observasi yangditerapkan oleh guru dan siswa. Untuk mengukur keberhasilan penerapan model cooperative learning tipe numbered heads together (NHT) dalam kegiatan pembelajaran menggunakan lembarobservasi. Hasil tindakan proses model cooperative learning tipeNumbered Heads Together (NHT) pada siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatanyang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada siklus I pada pertemuan I dapat dilihat di tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Tindakan Siklus I Pertemuan I

No Aspek Indikator Skor Rata-

rata Kegiatan Awal

1 Persiapan  Menyiapkan

 Memeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

2 Apersepsi  Melakukan kegiatan apersepsi 3 2,5

 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Motivasi  Memotivasi siswa 3 3 Kegiatan Inti

1. Penomoran  Pembagian kelompok dan nomor

3 3 kepala

2 Mengajukan  Bertanya kepada siswa 4 4 pertanyaan

3 Berpikir  Pembagian bahan diskusi 2 3

bersama  Berdiskusi dengan kelompok dan

4 menyatukan pendapat

 Meyakinkan tiap anggota kelompok

3 mengetahui jawabannya

 Mengawasi aktivitas siswa dalam

diskusi

4 Menjawab  Menyuruh untuk mengumpulkan 4 3

 Memanggil siswa dengan

3 menyebutkan nomor

 Menjawab pertanyaan dengan

3 mempresentasikan hasil diskusi

 Menanggapi jawaban dari kelompok

lain

Kegiatan Penutup

1 Kesimpulan  Memberikan kesimpulan tentang

3 2,5 materi yang dipelajari

 Memberikan kesempatan kepada

2 siswa untuk bertanya  Memberikan evaluasi 3  Memberikan tindak lanjut 2

Jumlah 55 24 Rata-rata 2,89 3

Tabel 4.3 di atas untuk siklus I pertemuan I observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yang diterapkan oleh guru. Di sini dalam persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih baik karena rata-rata 3 pada proses pembelajarannya masih kurang tertib. Dalam memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa masih kurang baik dengan rata-tata 2,5. Pembagian kelompok dan pemberian nomor baik dengan rata-rata 3. Selama pembelajaran berlangsung guru menyampaikan materi dan memberikan tanya jawab kepada siswa sudah baik yaitu dengan rata-rata 3. Dalam diskusi kelompok siswa berpikir bersama menyatukan pendapat agar dalam satu kelompok mengetahui jawaban dalam kelompok masih sangat baik yaitu dengan rata-rata 4. Guru dalam memanggil nomor untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan siswa mempresentasikan hasil diskusinya masih baik dengan rata- rata 3 di sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan siswa- siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa yang maju di depan kelas. Kelompok yang lain masih kurang dalam menanggapi kelompok yang maju baik dengan rata-rata 3. Kesimpulan dengan rata-rata 2,5 di dalam kesimpulan guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama-sama masih kurang baik dan siswa belum aktif menjawab di dalam kegiatan tanya jawab dengan guru. Hal itu dapat diketahui kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Dengan kelemahan dan kelebihan tersebut akan diperbaiki pada siklus I pertemuan II.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada siklus I pada pertemuan II dapat dilihat di tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Tindakan Siklus I Pertemuan II

No Aspek Indikator Skor Rata-

rata Kegiatan Awal

1 Persiapan  Menyiapkan

3 3 pembelajaran  Memeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

2 Apersepsi  Melakukan kegiatan apersepsi 3 2,5

 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Motivasi  Memotivasi siswa 3 3 Kegiatan Inti

1. Penomoran  Pembagian kelompok dan nomor kepala 4 4

2 Mengajukan  Bertanya kepada siswa 4 4 pertanyaan

3 Berpikir  Pembagian bahan diskusi 3 3,25

bersama  Berdiskusi dengan kelompok dan

menyatukan pendapat  Meyakinkan tiap anggota kelompok

mengetahui jawabannya  Mengawasi aktivitas siswa dalam

diskusi

4 Menjawab  Menyuruh untuk mengumpulkan 4 3  Memanggil siswa dengan menyebutkan

nomor  Menjawab pertanyaan dengan

mempresentasikan hasil diskusi  Menanggapi jawaban dari kelompok

lain

Kegiatan Penutup

1 Kesimpulan  Memberikan kesimpulan tentang materi

3 3,25 yang dipelajari

 Memberikan kesempatan kepada siswa

3 untuk bertanya  Memberikan evaluasi 4

 Memberikan tindak lanjut 3

Jumlah 60 26 Rata-rata 3,15 3,25

Tabel 4.4 siklus I pertemuan II observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang diterapkan oleh guru. Di sini dalam persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah baik karena rata-rata 3 pada proses pembelajarannya siswa sudah tertib. Dalam memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran masih kurang baik dengan rata-tata 2,5. Guru dalam memotivasi siswa sudah baik dengan rata-rata 3. Pembagian kelompok dan pemberian nomor sangat baik dengan rata-rata 4. Selama pembelajaran berlangsung dalam melakukan tanya jawab sudah sangat baik yaitu dengan rata- rata 4. Dalam diskusi kelompok siswa berpikir bersama menyatukan pendapat agar dalam satu kelompok mengetahui jawaban dalam kelompok masih sudah baik yaitu dengan rata-rata 3. Guru dalam memanggil nomor untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan siswa mempresentasikan hasil diskusinya cukup baik dengan rata-rata 2,5 di sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa yang maju di depan kelas. Kelompok yang lain cukup baik dalam menanggapi kelompok yang maju baik dengan rata-rata 3 Guru bersama siswa dalam menyimpulkan pembelajaran, bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui, memberikan evaluasi dan tindak lanjut kepada siswa sudah baik yaitu dengan rata-rata 3,25. Dari hasil pengamatan siklus I pertemuan I sampai pertemuan II sudah ada peningkatan dalam melakukan pembelajaran dengan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT).

4. Hasil Tindakan

Hasil tes pada siklus I sudah tercapai dari 35 siswa dengan indikator kerja 80% yaitu 30 siswa yang mencapai KKM dan 5 siswa yang belum mencapai KKM kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01. Kesimpulannya pada siklus I ini sudah baik dan bisa dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan pada siklus I yang sudah dilakukan dengan baik dan sesuai rencana dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

1. 50-59 0 0 Belum Tuntas

2. 60-69 5 14,28 Belum Tuntas

3. 70-79 20 57,16 Tuntas

4. 80-89 8 22,85 Tuntas

5. 90-100 2 5,71 Tuntas Jumlah 35 100

Nilai rata-rata 74,43 Nilai Tertinggi 90 Nilai terendah 60

Tabel 4.5 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan pada siklus I sudah ada peningkatan namun masih ada siswa yang belum tuntas. Banyaknya siswa yangbelum tuntas dalam belajarnya (KKM=70) sebanyak 5 siswa sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 30 siswa. Diketahui pada skor nilai antara 50-59 frekuensinya ada 0 dengan presentase 0%, 60-69 frekuensinya ada 5 dengan presentase 14,28%, 70-

79 frekuensinya ada 20 dengan presentase 57,16%, 80-89 frekuensinya ada 2 dengan presentase 5,71%. Dengan nilai rata-rata 74,43 sedangkan nilai tertinggi adalah 90sedangkan nilai terendah adalah 60. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padadaftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA pada siklus II. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.5 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.3 di bawah ini

Gambar4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Gambar 4.3 menjelaskan hasil belajar dari 35 siswa pada siklus I dari diagram batang tersebut dapat diperoleh hasil pembelajaran siswa pada siklus I, dapat dilihat seperti pada Tabel 4.6 berikut ini

Tabel 4.6 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas IV Negeri Bergas 01

Siklus I No. Nilai Ketuntasan

Jumlah siswa Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 30 86

2. <70 Belum Tuntas 5 14 Jumlah 35 100

Rata-rata 74,43 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 60

Tabel 4.6 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM=70) adalah sebanyak 30 siswa (86%) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 5 siswa (14%). Dengan nilai rata-rata 74,43, nilai tertinggi adalah 90, dan nilai terendah adalah 60. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.6 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada gambar 4.4

Belum Tuntas

Gambar 4.4 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01Siklus I

Gambar 4.4 dapat diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 5 siswa dengan persentase 14%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 30 siswa dengan persentase 86%.

5. Refleksi

Siklus I pertemuan I yaitu ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara bersama-sama tetapi ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab ada siswa yang takut apabila jawabannya tersebut salah, sebagian besar siswa tertawa dan mengejek jawaban temannya. Maka guru perlu memberi pengertian pada siswa lain untuk menghargai pendapat/jawaban dari teman-teman lainnya.

Ketika guru menyampaikan materi yang dipelajari ada sebagian siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru tetapi asyik bermain dengan teman sebangkunya dengan memainkan kertas. Untuk mengantisipasi pada pertemuan berikutnya guru bertindak tegas pada siswa yang bermain sendiri saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Siklus I pertemuan II, kekurangan guru dalam mengajar antara lain kurang mengendalikan siswa dalam diskusi kelompok, sedangkan kelebihan guru pada Siklus I pertemuan II, kekurangan guru dalam mengajar antara lain kurang mengendalikan siswa dalam diskusi kelompok, sedangkan kelebihan guru pada

4.2.3 Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Hasil siklus I adanya kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, perencanaan pada siklus II ini dilakukan sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II pelaksanaannya dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah kegiatan pembelajaran pada siklus II dan materi pembelajaran yang berbeda. Sebelum melakukan kegiatan mengajar pada siklus II ini guru akan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

a. Pertemuan I

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah dilakukan SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang peneliti bekerjasama dengan guru kelas 4 dengan melakukan diskusi mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) yang digunakan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada kelas 4 semester II pada mata pelajaran IPA sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa.

Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan menghemat energi dan mengurangi pencemaran yaitu dengan Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan menghemat energi dan mengurangi pencemaran yaitu dengan

1. Siswa dibagi dalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas untuk berdiskusi dengan kelompoknya mengenai menghemat energi dan mengurangi pencemaran dengan cara membedakan sampah organik dan sampah non organik. Kemudian masing-masing kelompok mengerjakannya.

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawabannya.

4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja kelompk dan kelompok yang lain menanggapi. Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang dipelajari hari itu kemudian guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada pertemuan I. Perencanaan Siklus II Pertemuan II akan mendiskusikan pemanfaatan sumber daya alam serta dampak dari penggunaan sumber daya alam secara berlebihan. Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya Lembar Kerja Siswa (LKS), buku pelajaran, alat peraga yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada pertemuan I. Perencanaan Siklus II Pertemuan II akan mendiskusikan pemanfaatan sumber daya alam serta dampak dari penggunaan sumber daya alam secara berlebihan. Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya Lembar Kerja Siswa (LKS), buku pelajaran, alat peraga yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan

1. Siswa dibagi dalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas untuk berdiskusi dengan kelompoknya mengenai pemanfaatan sumber daya alam serta dampak dari penggunaan sumber daya alam secara berlebihan. Kemudian masing-masing kelompok mengerjakannya.

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan atau mengetahui jawabannya.

4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja kelompk dan kelompok yang lain menanggapi.

Pertemuan II ini mempelajari tentang pemanfaatan sumber daya alam serta dampak dari penggunaan sumber daya alam secara berlebihan.. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II ini digunakan sebagai tindak lanjut penyempurnaan dan pemantapan pada siklus I,pada siklus II ini terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Dimana pada tahap Pertemuan I dan pertemuan II berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) dan berikutnya diberikan evaluasi pembelajaran.Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2015 pada jam 1 dan 2. Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015 pada jam 1 dan 2.

Pertemuan I

a. Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan

b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang pengertian menghemat energi dan mengurangi pencemaran, kemudian melakukan tanya jawab pada siswa tentang cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran. Misalnya dengan mendaur ulangbarang-barang bekas dan membedakan sampah organik dan sampah non organik. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan membagi siswa menjadi 7 kelompok masing- masing kelompok beranggotakan 5 siswa, kemudian guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok dan tiap anggota kelompok tersebut mendapat nomor. Siswa dalam kelompok mendengarkan prosedur mengerjakan tugas kelompok. Siswa melakukan diskusi tentang mencari contoh yang termasuk sampah organik dan sampah non organik. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru, dan sumber lainnya melalui diskusi kelompok tentang mencari contoh yang termasuk sampah organik dan sampah non organik. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru, kemudian guru memanggil salah satu nomor secara acak untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya. Setelah selesai membacakan hasilnya kelompok lain menanggapi begitu seterusnya sehingga semua kelompok membacakan hasil diskusinya, selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan tiap kelompok.

c. Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari, memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar kemudian Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari, memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar kemudian

Pertemuan II

a. Kegiatan Awal

Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Siapa yang pernah menanam pohon”? Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan guru. Setelah melakukan apersepsi kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta upaya manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam, kemudian melakukan tanya jawab pada siswa tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta upaya manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT)dengan membagi siswa menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa, kemudian guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok dan tiap anggota kelompok tersebut mendapat nomor. Siswa dalam kelompok mendengarkan prosedur mengerjakan tugas kelompok. Siswa melakukan diskusi tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta upaya manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru melalui diskusi kelompok tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta Guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta upaya manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam, kemudian melakukan tanya jawab pada siswa tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta upaya manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT)dengan membagi siswa menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa, kemudian guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok dan tiap anggota kelompok tersebut mendapat nomor. Siswa dalam kelompok mendengarkan prosedur mengerjakan tugas kelompok. Siswa melakukan diskusi tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta upaya manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru melalui diskusi kelompok tentang pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara berlebihan serta

c. Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran. Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian kompetensi.

3. Observasi

Tahap pembelajaran siklus II pertemuan I yang sedang berlangsung, observer (peneliti) untuk mengamati jalannya pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi tersebut meliputi item yang sesuai dengan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk mengamati semua aktivitas yang dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, hanya sebagian siswa yang mau mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain, siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Adapun kekurangan dan kelebihan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan. Perbaikkan akan dilaksanakan pada pertemuan ke II.

Hasil dari Tindakan observasi pada siklus I yang dilakukan di SD Negeri Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang berupa hasil lembar observasi (terlampir). Proses pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari dua pertemuan. Terlihat pada siklus I hasil kegiatan pembelajaran sudah cukup baik, sedangkan pada siklus II ini dibuat dalam dua pertemuan. Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus II pada pertemuan I dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Observasi Tindakan Siklus II Pertemuan I

No Aspek Indikator Skor Rata-

rata Kegiatan Awal

1 Persiapan  Menyiapkan

4 4 pembelajaran  Memeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

2 Apersepsi  Melakukan kegiatan apersepsi 3 3

3 Motivasi  Memotivasi siswa 4 4 Kegiatan Inti

1. Penomoran  Pembagian kelompok dan kepala

3 3 bernomor

2 Mengajukan  Bertanya kepada siswa 3 3 pertanyaan

3 Berpikir  Pembagian bahan diskusi 4 3,75

bersama  Berdiskusi dengan kelompok dan

menyatukan pendapat  Meyakinkan tiap anggota kelompok

mengetahui jawabannya 4

 Mengawasi aktivitas siswa dalam

diskusi

4 Menjawab  Menyuruh untuk mengumpulkan 4 3,75  Memanggil siswa dengan menyebutkan

nomor

Menjawab pertanyaan dengan

mempresentasikan hasil diskusi  Menanggapi jawaban dari kelompok

lain

Kegiatan Penutup

1 Kesimpulan  Memberikan kesimpulan tentang materi

3 3,5 yang dipelajari  Memberikan kesempatan kepada siswa

4 untuk bertanya  Memberikan evaluasi 4  Memberikan tindak lanjut 3

Jumlah 68 28 Rata-rata 3,57 3,5

Tabel 4.7 untuk siklus II pertemuan I observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yang diterapkan oleh guru. Di sini dalam persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah sangat baik karena rata-rata 4 pada proses pembelajarannya siswa sudah tertib untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran sudah baik dengan rata-tata 3. Guru dalam memotivasi siswa sudah sangat baik dengan rata-rata 4. Pembagian kelompok dan pemberian nomor sudah baik dengan rata-rata 3. Selama pembelajaran berlangsung dalam melakukan tanya jawab sudah baik yaitu dengan rata-rata 3. Dalam diskusi kelompok siswa berpikir bersama menyatukan pendapat agar dalam satu kelompok mengetahui jawaban dalam kelompok sudah sangat baik yaitu dengan rata-rata 3,75. Guru dalam memanggil nomor untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan siswa mempresentasikan hasil diskusinya sudah sangat baik dengan rata-rata 3,75 di sini siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan siswa-siswi dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa yang maju di depan kelas. Kelompok yang lain sudah baik dalam menanggapi kelompok yang maju. Guru bersama siswa dalam menyimpulkan pembelajaran, bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui, memberikan evaluasi dan tindak lanjut kepada siswa sudah baik yaitu dengan rata-rata 3,5.

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan yang dilakukan oleh observer kegiatan guru dan siswa pada siklus I pada pertemuan II dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Tindakan Siklus II Pertemuan II

No Aspek Indikator Skor Rata-

rata Kegiatan Awal

1 Persiapan  Menyiapkan

4 4 pembelajaran  Memeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

2 Apersepsi  Melakukan kegiatan apersepsi 4 3,5

 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Motivasi  Memotivasi siswa 4 4 Kegiatan Inti

1. Penomoran  Pembagian kelompok dan nomor

kepala

2 Mengajukan  Bertanya kepada siswa 4 4 pertanyaan

3 Berpikir  Pembagian bahan diskusi 3 3,5

bersama  Berdiskusi dengan kelompok dan

menyatukan pendapat Meyakinkan tiap anggota kelompok

 mengetahui jawabannya 4

 Mengawasi aktivitas siswa dalam

diskusi

4 Menjawab  Menyuruh untuk mengumpulkan 4 4  Memanggil siswa dengan menyebutkan

4 nomor

 Menjawab pertanyaan dengan

4 mempresentasikan hasil diskusi

 Menanggapi jawaban dari kelompok

lain

Kegiatan Penutup

1 Kesimpulan  Memberikan kesimpulan tentang

4 4 materi yang dipelajari  Memberikan kesempatan kepada siswa

4 untuk bertanya  Memberikan evaluasi 4  Memberikan tindak lanjut 4

Jumlah 74 31 Rata-rata 3,89 3,87

Tabel 4.8 untuk siklus II pertemuan II observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan II pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang diterapkan oleh guru. Di sini dalam persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah sangat baik karena rata-rata

4 pada proses pembelajarannya siswa sudah tertib untuk mengikuti kegiatan pembelaharan. Dalam memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran sudah baik dengan rata-tata 3,5. Guru dalam memotivasi siswa sudah sangat baik dengan rata-rata 4. Pembagian kelompok dan pemberian nomor dalam setiap kelompok sudah sangat baik dengan rata-rata 4. Selama pembelajaran berlangsung dalam melakukan tanya jawab sudah sangat baik yaitu dengan rata-rata 4. Dalam diskusi kelompok siswa berpikir bersama menyatukan pendapat agar dalam satu kelompok mengetahui jawaban dalam kelompok sudah baik yaitu dengan rata-rata 3,75. Guru dalam memanggil nomor untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan siswa mempresentasikan hasil diskusinya sudah sangat baik dengan rata-rata 4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan siswa dalam satu kelas memberikan penghargaan kepada siswa yang maju di depan kelas. Kelompok yang lain sudah baik dalam menanggapi kelompok yang maju. Guru bersama siswa dalam menyimpulkan pembelajaran, bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui, memberikan evaluasi dan tindak lanjut kepada siswa sudah baik yaitu dengan rata-rata 4. Dari hasil pengamatan siklus II pertemuan I sampai pertemuan II sudah ada peningkatan dalam melakukan pembelajaran dengan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT).

4. Hasil Tindakan

Hasil belajar siswa siswa semua sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=70) dari 35 siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

1. 50-59 0 Belum Tuntas

2. 60-69 0 Belum Tuntas

Tuntas Jumlah 35 100

Nilai rata-rata 88,86 Nilai Tertinggi 100 Nilai terendah 75

Tabel 4.9 menjelaskan bahwa hasil belajar IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) siswa telah mencapai ketuntasan dalam belajarnya (KKM=70) sebanyak 35 siswa, Diketahui pada skor nilai antara 70-79 frekuensinya ada 3 siswa dengan presentase 8,57%, nilai antara 80-89 frekuensinya ada 12 dengan presentase 34,29%. nilai antara 90- 100 frekuensinya ada 20 dengan presentase 57,14%. Dengan nilai rata-rata 88,86 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar nilai siswa.Dari data tersebut, peneliti hasil belajar pada mata pelajaranIPA mengalami peningkatan.Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel di atas dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.5 di bawah ini

Gambar 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Gambar 4.5 menjelaskan hasil belajar dari 35 siswa pada siklus II dari diagram batang tersebut dapat diperoleh hasil pembelajaran siswa pada siklus II, dapat dilihat seperti pada Tabel 4.10 berikut ini

Tabel 4.10 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas 4SD Negeri Bergas Kidul01

Siklus I No. Nilai Ketuntasan

Jumlah siswa Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 35 100

2. <70 Belum Tuntas 0 0 Jumlah 35 100

Rata-rata 88,86 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 75

Tabel 4.10 terlihat jelas bahwa hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM=70) adalah sebanyak 35 siswa dengan persentase 100%. Dengan nilai rata-rata 88,86 nilai tertinggi adalah 100, dan nilai terendah adalah

75. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.10 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada gambar 4.6

Tuntas

Gambar 4.6 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01Siklus II

Gambar 4.6 dapat diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang pada siklus II terbukti dari perolehan nilai siswa setelah penggunaan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa Gambar 4.6 dapat diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang pada siklus II terbukti dari perolehan nilai siswa setelah penggunaan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa

5. Refleksi

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 Semester II SD N

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 5 SEMESTER II SD N TEMPURSARI TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 Semester II SD N Tempursari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 58

Gambaran Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Penduduk Dusun Batur Kidul Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Penduduk Dusun Batur Kidul Kecamata

0 2 34

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun

0 0 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang S

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 13