Sang Mandor pada naskah drama

nt
ar
a

Ba
nd
ul
Nu
sa

Sang
M andor

Ke
lom

po
k

Karya : Rahman Arge


DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

TOKOH:
Sang Mandor
I stri Mandor
Juki
Uduk
Poke
Rimba
1

SANG MANDO R

: MEROKO K, MEL AMUN, BATUK-BATUK.
Kapal-kapal datang dan pergi. Dan aku Cu ma disini.
TERDENGAR PEL UIT KAPAL.

nt

ar
a

Inikah akhir riwayatku?
Sebagai Mandor? Sebagai Ayah? Seba gai Sua mi?
Sebagai Laki-laki? Sebagai...Manusia?

Ba
nd
ul
Nu
sa

BATUK-BATUK. IA BERUSAHA MEL AW AN
REMATIKNYA. IA MERANGKAK, MENCOBA
BERG ERAK KE JENDELA. MEMANDANG KEL UAR.
MASUK MULLI. IST ERI MANDOR.
ISTERI SANG MANDO R : MEL ETAKKAN G ELAS BERISI AIR PUTIH DI

MEJA.


Pak, saatnya minu m obat. Jangan dekat-dekat jendela.
Disitu banyak angin. Astaga, Bagai ma na kau bisa
sa mpai disitu?
SANG MANDO R

: Berapa kali dalam sehari-se mala m aku
harus mendengar kata itu? Jangan!
Jangan! Jangan ini!

Jangan Itu!
ISTERI SANG MANDO R

: Kayak anak balita saja. Dituntun-tunt un.

po
k

SANG MANDO R
ISTERI SANG MANDO R


Ke
lom

SANG MANDO R

: Di situ banyak angin, pak.

: Obatnya, Pak.

: BERT ERIAK. Ya.

ISTERI SANG MANDO R : Sekarang.
SANG MANDO R

: Iya.

ISTERI SANG MANDO R : Minu m sekarang!
SANG MANDO R


: Iya, iya, iya!

ISTERI SANG MANDO R : Obatnya saya ba wa kesitu, atau, Bap ak
yang saya
bawa ke sini?.
DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

2

SANG MANDO R

: DIAM. MATANYA MENYAL A. BATUK- BATUK.

Inikah akhir riwayatku?.
: MENDEKATI MANDOR. MENCOBA MEMBANTUNYA

Ayolah, Pak. Saya bantu.
SANG MANDO R


: MEL EDAK

nt
ar
a

ISTERI SANG MANDO R
KE KURSI.

Ba
nd
ul
Nu
sa

Jauh kau, Pere mpuan! Jangan Mendekat. Aku laki-laki. Aku mandor. Aku ma mpu
bergerak sendiri.
MENCOBA BERG ERAK KE KURSI, TETAPI SANG AT PAYAH.
Lautan luas aku jelajahi.


IA TERJ ATUH. SUSAH PAYAH IA BANGKIT.

Aku kenal kapal-kapal. Begitu banyak kapal...
IA KERING ATAN. I A BATUK-BATUK.

Aku akrab dengan pelabuhan-pelabuhan. Begitu banyak pelabuhan...
IA MENG ERANG. REMATIKNYA NG AMUK.

po
k

Aku bersahabat dengan begitu banyak bangsa. Laki-laki... Perempuan...
TUBUHNYA T ERHEMPAS KE L ANTAI.

Ke
lom

ISTERI SANG MANDO R : MELO MPAT UNTUK MENOLONG, TETAPI SEGERA
UNDUR MENDENG AR HARDI KAN SANG MANDO R.

SANG MANDO R

: Jangan dekat! Jangan!
DENG AN TENAGA TERAKHI R IA BANGKAIT. I A
MEMANDANG KEKURSI DENGAN MATA MENYALA.
Telah kuarungi laut sampai Benua ero pa. Kutaklukkan badai
sebesar apapun. Para jagoan menciu m lututku. Lalu... lalu
hanya untuk sa mpai ke kursi itu, aku harus kalah, hah...?
IA ROBOH.

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

3

ISTERI SANG MANDO R

: BERG EG AS AKAN MENOLONG.


SANG MANDO R

: Siapa bilang aku kesepian?

ISTERI SANG MANDO R

: Tidak. Engkau tidak kesepian. Aku ada.

:
Aku tidak kesepian bukan karena kau ada, Pere mpuan!
Kau ada atau tidak ada, aku tidak kesepian. Aku tahu
mengurus diriku sendiri, tanpa siapa-siapa...

ISRTERI SANG MANDOR

Ba
nd
ul
Nu
sa


SANG MANDO R

nt
ar
a

Se mua tak ada yang langgeng, pak. Sadarlah. Tak ada
orang bisa hidup tanpa uluran tangan orang lain. Lebih-lebih
disaat kita sakit. Orang-orang. Siapapun ia, Masing-masing
berangkat tua, Sakit-sakitan, Kesepian...

:

BANG KIT MENEKAN EMO SI.

Ayo, laki-laki! Hiduplah sendiri! Uruslah dirimu! Raihlah
kursi itu! Letaknya hanya beberapa me ter. Capailah! Tuan
Mandor besar!
SANG MANDO R


:

Diam! Diam! Diam!

ISTERI SANG MANDO R :
Aku tak akan dia m! Sepanjang hidupku tak pernah tidak
kau koyak-koyak hatiku. Se jak dulu, Sa mpai kini.
MERATAP SEDIH

po
k

Kehadiranku di samping mu tidak pernah kau anggap.
Tak pernah kau hargai. Bagimu, Aku te rnyata tak pernah
ada. Tak pernah kau hitung, bahwa aku juga manusia.

Ke
lom

MEL EDAK L AGI

JUKI

Ayo! Merangkaklah! Merangkaklah engkau seorang diri
ke kursi itu! Rebut! Rebut! Rebut kursi itu dengan
keangkuhan mu! .
KEPEDI HAN BERCAMPUR KEJENG KELAN
Begitu banyak pelabuhan. Begitu banyak negeri. Begitu
banyak pere mpuan. Nah mana se mua itu? Mana? Mana?
Mana, Tuan Mandor?
: MASUK TERG ESA-GASA. MENENANGKAN KEDUA
ORANG TUANYA.

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

4

Saya tidak mengerti, sa mpai kapan ayah adan ibu bisa
rukun? Sa mpai kapan hari tua kalian dibiarkan begini terus?
Kapan bisa menikmati ketenangan? Rasa tentera m?
Kebahagiaan? Keda maian?
: Sa mpai kapan, kau anak kecil, bisa berhenti berkothbah
didepan saya?

JUKI

:

Kerukunan? Keseiyasekataan?

SANG MANDO R

:

Kothbah. Hentikan.

JUKI

: MENING KAT.

Ba
nd
ul
Nu
sa

nt
ar
a

SANG MANDO R

Kasih sayang? Harga-Menghargai? Hor matMenghor mati? Toleransi? Sipotau? Sia masei?
SANG MANDO R

: Hentikan!

JUKI

:

SANG MANDO R

: Stop kataku!

JUKI

:

SANG MANDO R

: Berhentiiiiii?!

tepo seliro?

Cinta-mencintai?

po
k

BATUK-BATUK. AMAT MARAH. DI AM.

Ke
lom

ISTERI SANG MANDO R : MENCO BA MENOLONG SUAMI NYA.

SANG MANDO R

Dengan meledak-ledak begini, Pak, Nafasmu bisa habis.
Apa yang dikatakan anakmu, Juki, me mang benar. Kita
ha mpir-hampir tak punya lagi waktu merasakan nikmat yang
diberi Tuhan. Sadarlah. Sadar... Istighfar pak!
:
Aaaah...! Aku tahu apa yang tersembu nyi di balik
nasihat-nasihat Juki. Saban ia datang berkothbah disini,
pasti ada apa-apanya. Pasti ada maksudnya...

ISTERI SANG MANDO R :

MENATAP LEMBUT ANAKNYA.
Betulkah itu, Juki?

JUKI

: DIAM SEJENAK

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

5

Iya. Iya, bu.
: Dan pasti, bagiku, itu kabar buruk.

ISTERI SANG MANDO R
JUKI

: Apa itu Juki?
: Saya, Saya, Habis,ka win, Bu.

ISTERI SANG MANDO R : Astagfirullah...

nt
ar
a

SANG MANDO R

: Se mpurnalah, Bu, Aku sebagai Laki-laki.

SANG MANDO R

: Artinya, ini istrimu yang kee mpat toch?

JUKI

: Empat se mpurna, Pak. Sa ya sekedar mengulangi riwayat
besar bapak.

SANG MANDO R

:

JUKI

:
Maaf, Pa k, satu Perahu Bapak terpaksa saya jual untuk
ongkos ka win dan kontrak ru mah.

SANG MANDO R

: ROBOH, PING SAN.

Ba
nd
ul
Nu
sa

JUKI

Setttan! .

ISTERI SANG MANDO R : Tolong...tolong...tolong...

Ke
lom

POKE

po
k

MASUK PO KE , UDUK, DAN RI MBA. MEREKA RAMAIRAMAI MAU MEMBANTU SANG MANDOR DARI
PINGSANNYA, TAPI SEBEL UM MEREKA SEMPAT
MENYENTUH TUBUH SANG MANDOR, SANG MANDO R
BANG UN.

:

Ini saya, Pak. Saya Poke. Anak bapak.

UDUK

: Dan saya Uduk. Ka mi siap me mbantu Bapak. Kapan sa ja,
Dan dimana sa ja, saya anak Ketiga

RIMBA

: Saya Rrri mba. Orang kepercayaan Bapak untuk
Menda mpingi Uduk. Juga kapan Dan dimana sa ja.

SANG MANDO R

: Kenapa saya?

JUKI

: Bapak tadi pingsan.

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

6

: Ra mai-ra mai ka mi mau menolong bapak, tapi baru kami
mendekat, Bapa k sudah keburu sadar. Bangun.

UDUK

:
Seandainya bapak masih pingsan, tentu ka mi sudah
bergotong royong mengangkat bapa k ke te mpat
pe mbaringan dan...

POKE

:

MEMOTONG

nt
ar
a

POKE

Dan merasakan betapa hangatnya kasi h sayang ka mi,
Anak-anak bapak ini, kepada orang tu...
:
Dan sekalipun saya, Rrrrimba, hanya o rang
kepercayaan, tak kurang kasih sayang saya kepada bapak.
Hmm.. Saya boleh dibilang, yaa, sudah keluarga bapak
jugalah begitu.

SANG MANDO R

: BATUK-BATUK

Ba
nd
ul
Nu
sa

RIMBA

Betulkah tadi saya pingsan?

SEMUA

: BEREBUT

Betul...betul...betul.....Pak........

SANG MANDO R

:

MENATAP SATU DEMI SATU.

Tahukah kalian pertanda apa itu??

Ke
lom

SANG MANDO R

: SALING MEMANDANG. BINGUNG]

po
k

SEMUA

Tid...tidak...tidak...tidak...pak...
: Nah, itu pertanda, dalam pingsanpun aku harus bisa
mandiri.

POKE

: Tapi, maaf, pak; Mengapa bapak dud uk dilantai?

UDUK

: Ya, Mengapa bukan dikursi?

RIMBA

: Atau diranjang?

JUKI

: MENATAP YANG L AIN.
Ayo kita ra mai-ramai tolong bapak ke kursi.

SANG MANDO R

: BERT ERIAK

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

7

Jangan!
SEMUA BINGUNG DITATAP SANG MANDOR
SANG AT LEMBUT.

UDUK

: SERI US.

nt
ar
a

Uduk, Bagai mana rencana yang perna h kau bilang? Kau
jadi Berlayar? Men jadi Kelasi dan berjuang sa mpai bisa jadi
mandor?

Ba
nd
ul
Nu
sa

Ya,Seperti bapak. Sayalah yang bersedia menggantikan
Bapak, Mengukir riwayat besar dilautan, Seperti bapak.
RIMBA

: Dan sebagai orang kepercayaan bapak, saya, Rrri mba,
Akan ikut Uduk, Me mpertaruhkan nasib bersa ma, Sehidup
Se mati.

UDUK

: Inilah anak Laki-laki Sang Pemberani, Titisan darah sang
penakluk lautan, Yang tak pernah Gentar Sa mpai sekarang.
Jika layar sudah terkembang,Lebih baik mati di dasar Laut
daripada balik ke pantai

RIMBA

: Dan sebagai orang kepercayaan bapak, Saya, Rrri mba
Yang ditugaskan men jadi centeng bagi Kesela matan Uduk...

Ke
lom

UDUK

po
k

MENDEKATI MANDOR
Saya selalu me mo mpakan kedala m Ji wa anak ini, jurus
“Main Kayu Se mbunyi Tangan! ” Pukul dulu baru berfikir!

: GERAK-GERIK CONGKAK

Dan Atas na ma jurus “ Main Kayu Se mbunyi Tangan! ”,
Atas na ma prinsip pukul dulu baru pikir, aku Uduk, putera
ketiga sang pemberani,sang penakluk, yang na manya
mela mpaui luas dan dalamnya lautan, dengan ini berjan ji,
akan melestarikan kebesaran dan keagungan Ayahanda.

RIMBA

: Dan sebagai orang Kepercayaan Bapak, say Rrri m...

SANG MANDO R

: Berhentiiiiii!
SEMUA JADI PATUNG.

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

8

Kata-kata! Selautan kata-kata kepalaku bengkak,
perutku buncit, tubuhku serasa akan meledak oleh kata-kata
kalian! Mulai dari anak pertama, Juki, banyak kata-katanya,
tapi buntutnya itu... Aku pingsan dibuatnya.
UDUK

: MENDEKATI MANDOR SELEMBUT MUNGKIN.

nt
ar
a

Keterlaluan Juki. Dialah penyebab...

: Ya, Betul-betul keterlaluan. Jadi dialah penyebab
pingsannya bapak?

JUKI

: Hoe, jangan ikut ca mpur! Itu urusan ka mi berdua!

UDUK

: Saya juga anaknya. Saya wa jib me mbela ayah saya. Saya
tidak mau beliau cedera! Apalagi pingsan!

POKE

: Jadi kau, Juki ; Kau yang men jadi se bab ayah tadi
pingsan? Sa mpai hati kau, ha?! Kita, ya, teruta ma aku, aku
yang selalu berusaha keras men jaga a yah, tahu-tahu
kecolongan oleh orang dalam ru mah sendiri. Tega nian!
Sa mpai hati ka mu!

Ba
nd
ul
Nu
sa

POKE

MENGAYUNKAN TINJU KE JUKI

UDUK

: MELO MPAT DI ANTARA KEDUANYA DENG AN SI KAP
TEMPUR.

Ke
lom

po
k

Poke, ini tugas saya. Sayalah yang pantas ma mbela
ayah, me mbalas sakit hati ayah karena dibikin pingsan oleh
anaknya sendiri.Oleh juki...

ISTRI SANG MANDOR

SANG MANDO R
RIMBA

KETIGANYA BAKU HANTAM , MEMUKUL DAN
DIPUKUL, TERKAM- MENERKAM , BERGULING-GULING.

: PANI K, MENANG IS MENJERIT-JERI T.
Sudah, anak-anakku, sudah... sudah... sudah... nak
...!
MEL ERAI, DAN TAK AYAL L AGI I KUT TERGULI NG-G ULING.
: BERT ERIAK.
Berhenti... Berhenti...
: MEMATUNG MELO NGGO

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

9

: Rimba, kenapa dia m seperti tiang kapal di situ? Buktikan
bahwa ka mu bukan cu ma jago berkata- kata! Buktikan!
Buktikan! Pisahkan mereka... Pisahkan!
: PUCAT TERSIPU- SIPU.
Ma... maaf... maaf, Daeng. Ini tidak termasuk dala m
jurus persilatan saya...

RIMBA

SANG MANDO R

: Setttan kau!
Berhenti...!

nt
ar
a

SANG MANDO R

ISTRI SANG MANDOR

Ba
nd
ul
Nu
sa

ORANG-ORANG YANG BERGULING-GULING ITU
SPONT AN BERHENTI. TAMPAK JEL AS KEEMPATNYA
SEAKAN KENA SAMBAR ALI RSAN LI STRIK YANG AMAT
KERAS MENDENG AR TERI AKAN SANG MANDOR. MEREKA
TERPAKU HERAN , MEMANDANG SO SOK SANG MANDO R
BERDIRI TEG AK DI ATAS LANTAI , SEAKAN TERI AKAN
LUAR BIASA ITU MEMBUAT LARI PO NTANG-PANTING
PENYAKIT LUMPUHNYA.
: TERHARU , TAK DAPAT MENAHAN DIRI KARENA
GEMBIRA MELIHAT SANG MANDOR T EGAK.
Daeng, Daengk u... engkau ma mpu mengatasi lumpuh mu.
Aku, aku merasakan diriku tegak berdiri di pelabuhan, di
tepi dermaga , mela mbaikan sapu tangan ketika kapalmu
bertolak... Aku me mandang tubuh mu y ang perkasa, kau
senyu m padaku...
MENDEKATI SANG MANDOR.

Ke
lom

SANG MANDO R

po
k

Aku ingin sekali menyetuh mu, Daeng.. .

UDUK

: Jangan mendekat...

MENATAP ANAK-ANAKNYA.
Sudah kukatakan, dala m pingsan aun aku harus mandiri.
Apalagi kini. Rasanya aku segar sekali.

MENATAP UDUK.
Nah , Uduk. Ka takanlah rencanamu. Langsung, tanpa bungbunga kata. Tanpa pengakuan-pengakuan besar. Bahkan
tanpa pergumulan...
Ayo...
Uduk..
: BINGUNG TETAPI KEMUDI AN MENEMUKAN
KEBERANI AANYA.

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

10

Berkat a jaran ayah, sayapun akan seg era
melaksanakan rencanaku men jadi man dor pelaut. Tentu
mulai dari bawah, sebagai kelasi.
: Bagus.

UDUK

: Karena itu, sebagai bekal, perahu ayah... telah...

SANG MANDO R

: Kau jual toch?!

UDUK

: Iya, ayah; dan....

SANG MANDO R

: Cukup! Mestinya inilah pingsanku yang kedua. Terbanglah
se mua perahuku !

Ba
nd
ul
Nu
sa

nt
ar
a

SANG MANDO R

MENAHAN GO NCANGAN DAL AM DIRI NYA. DIA
BERHASIL, MASIH BERDIRI TEG AK.
Juki, Uduk ; Perkelahian kalian untuk me mbela ayah,
ternyata buntutnya me mukul saya jug a. Perahu saya Cu ma
dua. Dua-duanya sudah melayang...
: Ayah, tapi ayah jangan terlalu bersedih,sebab saya telah
me mbeli perahu untuk ayah.

SANG MANDO R

: MEMANDANG TAKJUB PADA PO KE.
Ternyata putra keduaku,Satu-satunya bibit paling
unggul. Tapi... bagaimana caranya sampai kau bisa me mbeli
perahu,poke?

Ke
lom

POKE

po
k

POKE

: Ya, sebagai orang dagang saya ini harus pintar-pintar
bahkan harus lihai me mindahkan- mindahkan barang supaya
untung.

SANG MANDO R

: Artinya...?

POKE

: Saya harus ada modal beli barang dagangan.Maka sa wah
dan e mpang milik ayah,maaf , sudah sa ya jual ...

SANG MANDO R

: BERUSAHA MENAHAN GONCANG AN YANG SEMAKIN
KERAS DAL AM DIRINYA.
Mestinya inilah pingsanku yang kedua ta mbah
setengah. mulanya perahu kini sawah... e mpang... terus...?

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

11

DIAM LAGI.
Pergilah. Kini, aku tak punya apa-apa lagi kecuali satu
kalimat:
Jangan lagi menadahkan tangan kecua li kepada tuhan

nt
ar
a

JUKI, POKE,UDUK,RI MBA, MENGHIL ANG
DIPINTU. SANG MANDO R MENATAP L EMBUT PADA
ISTRINYA YANG T ERDUDUK DILANTAI SAMBIL MENUTUP
W AJAH
Mulli,bangkitlah engkau... dan lihat aku telah disini... di
kursi ini.
: MENGANGKAT KEPAL A I A MERASA SEPERTI TERBANG
MELI HAT SUAMINYA BERHASIL MENDUDUKI KURSI NYA.
Daeng Gassing, sua miku ... Engkau be rhasil merebut
kursimu dan... mendudukinya. Engkau berhasil! Ya Tuhan...

Ba
nd
ul
Nu
sa

ISTRI SANG MANDOR

MEMELUK SUAMINYA.

Engkau telah merebut ke mbali lautmu, pelabuhanmupelabuhanmu, kapal-kapalmu, penge mbaraanmu. ..
SANG MANDO R

: Ya dala m diri engkeu... Dalam diri anak-anakku ...
MEMANDANG KE ATAS SAMBIL MENGELUS RAMBUT
ISTRINYA, I A SEPERTI BERBISI K KEPADA SESUATU DI
ATAS SANA.

po
k

Tuhan

Ke
lom

Terima kasih.

DUNIA ORANG-ORANG MATI (Saini K.M.)
Inventaris Naskah Kelompok Bandul Nusantara; 2009
http://bandulnusantara.blogspot.com/)

Makasar, 9 Agustus 1992
(FS)

12

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22