makalah peran administrasi pendidikan te

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam
pembinaan dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia,
dalam bidang pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan
dan mencapai tujuan pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan
formal terdapat sejumlah manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan
maupun sebagai tenaga pelaksana. Mereka tidak cukup dibekali dengan pengetahuan
dan keterampilan mengenai bidang pendidikan saja, akan tetapi harus dibekali pula
dengan kemampuan bekerjasama dan kemampuan mengarahkan kerjasama itu guna
mencapai tujuan lembaga pendidikan masing-masing.
Oleh karena itu, setiap petugas pendidikan perlu dibekali ilmu yang berkaitan
dengan administrasi terutama para guru yang tidak cukup dengan bekal professional
saja. Mereka harus mempunyai berbagai bekal pengetahuan, keterampilan dan
keahlian dalam berbagai bidang.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa Pengertian Administrasi Pendidikan?
B. Apa Pengertian Kinerja Guru?
C. Apa Fungsi Dari Administrasi Pendidikan?
D. Apa Peranan Administrasi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru?

E. Bagaimana Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan?
F. Bagaimana Manfaat Administrasi Pendidikan?
G. Apa Manfaat Dari Administrasi Pendidikan Bagi Guru?
C. TUJUAN MAKALAH
A. Mengetahui Pengertian Administrasi Pendidikan
B. Mengetahui Tentang Kinerja Guru
C. Mengetahui Fungsi Administrasi Pendidikan
D. Menngetahui Peran Administrasi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru
E. Mengetahui Peran Guru Dalam Administrrasi Pendidikan
F. Mengetahui Manfaat Administtrasi Pendidikan
1

G. Mengetahui manfaat administrasi pendidikan bagi guru.
D. MANFAAT
Semoga dengan di buatnya makalah ini dapat membantu para masiwa
khususnya, umumnya semua orang untuk mengetahui bagaimana pentingnya peranan
administrasi terhadap kinerja guru, karena dengan adanya administrasi pendidikan
guru dapat menjalankan tugas keprofesionalannya dengan lengkap, bukan hanya
memilki ilmu pengetahuan dan keterampilan saja.


2

BAB II
METODELOGI
Makalah ini dibuat dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, sehingga
Metodelogi pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan teknik pengumpulan data
melalui pustaka dan melalui situs-situs yang telah tersedia diinteenet.

3

BAB III
KAJIAN TEORITIS
Kinerja merupakan suatu konsep yang bersifat universal yang merupakan efektifitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan standar dan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh
manusia maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam menjalankan
perannya dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar
membuahkan tindakan serta hasil yang diinginkan.
“Performance (kinerja) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika” (Prawirasentono 1999:
2)
Dalam sebuah organisasi masing-masing elemen harus saling bekerja sama untuk
mencapai satu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. untuk mencapai tujuan
tersebut, diperlukanlah suatu rangkaian kegiatan yang disebut dengan Administrasi.
Seperti halnya juga seorang guru yang merupakan elemen dari lembaga pendidikan,
dia harus memiliki suatu rangkaian kegiatan/administrasi untuk mencapai tujuannya dalam
melakukan pembelajaran dan rangkaian kegiatan tersebut disebut dengan Administrasi
pendidikan.
Menurut Hadari Nawawi Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau
keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan
pendidikan secara berencana dan sisitematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu,
terutama berupa pendidikan formal.

4

BAB IV
PEMBASAN
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, jelas disebutkan pada Bab XI pasal 39 ayat (1) menyatakan tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan dapat ditinjau dari perpaduan dua kata,
yaitu”administrasi dan pendidikan”. Hakikatnya administrasi pendidikan dapat
diartikan sebagai penerapan ilmu administrasi pada dunia pendidikan, diantaranya
pembinaan, pengembangan serta pengendalian dalam praktek-praktek pendidikan.
Administrasi pendidika nmeliputi administrasi sekolah, yaitu administrasi pendidikan
yang pelaksanaan nya disekolah. Tata usaha merupakan salah satu alat administrasi
pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan ilmu yang membahas pendidikan dari
sudut pandang kerjasama dalam proses mencapai tujuan pendidikan. (Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI; 2011,10)
Administrasi pendidikan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
membahas pendidkan dari sudut pandang proses kerja sama antar manusia dalam
mengembangkan

potensi


peserta

didik

melalui

perubahan

sikap

dalam

pembelajaranuntuk mencapai tujuan pendidikan, secara efektif dan efisien. (Tim
Dosen Administrasi Pendidikan UPI; 2011,10)
Drs.M. Ngalim Purwanto Administrasi Pendidikan ialah segenap proses
pengarahan dan penintegrasian segala sesuatu baik personal ,spiritual dan material
yang bdersangkut paut dengan tercapainya tujuan pendidikan.
Hadari Nawawi Administrasi pendidikan rangkaian kegiatan atau keseluruhan
proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan

pendidikan secara berencana dan sisitematis yang diselenggarakan dalam lingkungan
tertentu, terutama berupa pendidikan formal.
Sedangkan menurut pendapat para ahli yang lainnya Adminitrasi pendidikan
adalah suatu cara bekerja dengan orang –orang dalam rangka usaha mencapai tujuan
pendidikan yang efektif ,yang berarti mendatangkan hasil yang baik dan tepat ,sesuai
5

dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.atau administrasi pendidikan adalah
semua kegiatan sekolah yang meliputi usaha-usaha besar seperti perumusan
polis,pengarahan

usaha

,koordinasi,konsultasi

,korespondensi,control

dan

seterusnya ,sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana seperti menjaga

sekolah ,menyapu halaman dan lain sebagainya .
Dengan beberapa pengertian tersebut di atas, maka perlu ditegaskan disini
sebagai berikut;
a. Bahwa seluruh administrasi pendidikan itu merupakan proses keseluruhan dan
kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada
sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan.
b. Bahwa administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang
meliputi

kegiatan

perencanaan

,pengorganisasian,pengarahan

dan

pengawasan ,khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah-sekolah.
c. Bahwa administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha

seperti dilakukan di kantor-kantor ,inspeksi pendidikan lainnya.
B. PENGERTIAN KINERJA GURU
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan
diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh
setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah
kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan standar kinerja guru
Sahertian sebagaimana dikutip Kusmianto (1997: 49) dalam buku panduan penilaian
kinerja guru oleh pengawas menjelaskan bahwa:
“Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam
menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2)
persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4)
melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang
aktif dari guru”.
UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 39 ayat
(2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
6


Keterangan lain menjelaskan dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20
(a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru dalam
melaksanakan

tugas

keprofesionalannya,

guru

berkewajiban

merencanakan

pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan
mengevaluasi hasil 18 pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan
dalam kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru.
Pendapat lain diutarakan Soedijarto (1993) menyatakan ada empat tugas
gugusan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Kemampuan yang harus
dikuasai oleh seorang guru, yaitu: (1) merencanakan program belajar mengajar; (2)

melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar; (3) menilai kemajuan proses
belajar mengajar; (4) membina hubungan dengan peserta didik. Sedangkan
berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Menengah dijabarkan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: (1)
merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil
pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; (5) melaksanakan tugas
tambahan.
Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar mengajar di
kelas termasuk persiapannya baik dalam bentukprogram semester maupun persiapan
mengajar. Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru. Georgia
Departemen of Education telah mengembangkan teacher performance assessment
instrument yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian
Kemampuan Guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru, meliputi: (1) rencana
pembelajaran (teaching plans and materials) atau disebut dengan RPP (Rencana
Pelaksanaan 19 Pembelajaran); (2) prosedur pembelajaran (classroom procedure);
dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill).
Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan definisi konsep
kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh
seorang guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar, yang
meliputi


perencanaan

pembelajaran,

pelaksanaan

pembelajaran,

evaluasi

pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi (interpersonal) dengan siswanya.

7

C. FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Administrasi pendidikan memiliki fungsi sebagai (1) perencanaan, (2)
pengorganisasian, (3) penyusunan, (4) pengarahan, (5) pengkoordinasian, (6)
pelaporan, (7) penganggaran, (8) pergerakan, (9) pengawasan, dan (10) penilaian.
1. Perencanaan.
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan.Perencanaan adalah cara menghampiri masalah.Dalam
penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa
perencanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan
dalam mencapai tujuan yang diinginkan .
Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu
factor tujuan dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material.
Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi;
a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan-pekerjaanyang akan dilakukan.
c. Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut;
a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana ,realitas dan jelas.
c. Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian
tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
d. Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan
serta situasi dan kondisi sewaktu-waktu.
e. Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang akan digarap
dalam perencanaan itu .Menurut urgensi masing-masing.

8

f. Diusahakan adanya penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta
kemungkinan penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan
sebaik-baiknya,
g. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi
pelaksanaan.
Dengan kata lain perencanaan dapat berarti pula memikirkan tentang
penghematan tenaga,biaya dan waktu,juga membatasi kesalahan –
kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari adanya duplikasiduplikasi atau tugas-tugas /pekerjaan rangkap yang dapat menghambat
jalan penyelesaiannya.
2. Pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubunganhubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama
bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan
kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah
pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orangorang yang diperlukan dalam menjalankan tugas.
Fungsi Organisasi Dapat Diartikan Bermacam-Macam Yaitu;
a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan
personal,pekerjaan-pekerjaan materilan dan pikiran=pikirandi dalam
struktur.
b. Sebagai

menetapkan

hubungan

antara

orang

–orang,kewajiban-

kewajiban,hak-hak dan tanggung jawab masing-masing anggota disusun
menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan .
c. Sebagai alat untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan
pekerjaan.

9

Organisasi yang baik hendaklah memiliki cirri-ciri atau sifat sebagai
berikut:
a. Memiliki tujuan yang jelas.
b. Tiap anggota memahami dan menerima tujuan tersebut.
c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan
dan kesatruan pikiran.
d. Adanya kesatuan perintah,para bahwahan hanya mempunyai seorang
atasan langsung daripadanya ia menerima perintah atau bimbingan dan
kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya.
e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masingmasing anggota.
f. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan,keahlian

dan

bakat

masing-masing.Sehingga

dapat

menimbulkan kerja sama yang harmonis dan kooperatif.
3. Pengkoordinasian,
Adanya bermacam- macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang
,memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.
Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam tindakan.
Kita mengetahui bahwa rencana/program-program pendidikan yang harus di
laksanakan di-sekolah-sekolah sifatnya sangat kompleks dan sangat mengandung
banyak segi yang saling bersangkut paut satu sama lain.
Sifat komplek yang dipunyai oleh program pendidikan di sekolah
menunjukkan sangat perlunya tindakan-tindakan yang di koordinasi kan atau
dengan

kata

lain

koordinasi

ialah

aktivitas

material.pikiran-pikiran,tehnik-tehnik,tujuan-tujuan

membawa
kedalam

orang-orang

hubungan

yang

harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4. Komunikasi.
Komunikasi dalam setiap bentuk adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
Kemudian didalam komunikasi diperlukan motivasi dengan memperhatikan
unsure-unsur sebagai berikut;
a. Adanya keinginan untuk berhasil.
10

b. Kejelasan tindakan yang harus diambil/dianjurkan.
c. Keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan akan membawa hasil positif.
d. Keyakinan adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota.
e. Keinginan akan adanya kebebasan untuk menentukan ,menolak ataupun
menerima apa yang dianjurkan.
f. Adanya tendensi untuk menilai (berdasarkan moral dan etika yang
dianutnya) apa yang dianjurkan sebelum melaksanakan.
5. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervise,dimana pengawsan bertanggung jawab tentang kefektifan program.Oleh
karena itu supervise haruslah meneliti ada tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Dengan kata kata lain fungsi terpenting supervise adalah sebagai berikut;
a. Menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat apakah yang diperlukan.
b. Memenuhi/mengusahan syarat-syarat yang di perlukan .
6. Kepegawaian.
Masalah yang diperlukan dalam didalam kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah
pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat,kesejahteraan
pegawai,insentif dan penghargaan atau jasa-jasa mereka.Kondite dan bimbingan
untuk dapat lebih maju.kemudian adanya kesempatan untuk mengapgrade
diri,masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.
7. Pembiayaan.
Pembiayaan ini dapat diibarakan bensin bagi sebuah mobil atau motor.
Mengingat pentingnya biaya bagi setiap organisasi ,tanpa biaya yang mencukupi
tidak mungkin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan adalah sebagai
berikut;
a. Rencanakan tentang beberapa pembiayaan yang diperlukan,
b. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan.
c. Bagaimana penggunaannya.
d. Siapa yang melaksanakannya.
e. Bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannnya.
f. Bagaimana pengawasan dan lain-lain.
8. Penilaian.
11

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk
meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam
proses keseluruhan organisasi dalam mencapai hasil yang sesuai dengan rencana
atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan.Dengan kata lain supervise atau evaluasi selanjutnya dapat diusahakan
bagaimana cara-cara memperbaikinya.
D. PERAN ADMINISTRASI BAGI KINERJA GURU
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu
lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional
dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponenkomponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah
melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya
telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan
hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran
maupun tenaganya.
Jadi peran administrasi ini sangat penting karena membantu guru dalam
mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti yang telah dijelaskan tadi
diatas mengenai fungsi administrasi pendidikan.
Berikut ini ada beberapa peranan guru yang berhubungan administrasi
pendidikan:
1. Guru sebagai seorang administrator, berarti tugas guru ialah merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi dan mengevaluasi program
kegiatan dalam jangka pendek, menengah atau pun jangka panjang yang menjadi
prioritas tujuan sekolah. Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan utama
sekolah, maka tugas perancang yaitu; menyusun kegiatan akademik (kurikulum
dan pembelajaran), menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan saranaprasarana dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah,
serta menjalin hubungan dengan orang tua, masyarakat, stakeholders dan
instansi terkait.
12

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan guru, yaitu mengerti dan memahami visi-misi dan tujuan lembaga
sekolah atau madrasah. Guru dapat menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content)
kurikulum dan pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan
kultur/budaya sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan
berkualitas, mampu menganalisis data-data yang terkait masalah perubahan
kurikulum, perkembangan peserta didik, kebutuhan sumber belajar dan
pembelajaran, strategi pembelajaran, perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi (Iptek) serta informasi, mampu menyusun prioritas program sekolah
secara terukur dan sistematis, seperti proses rekrutmen siswa, masa orientasi
siswa, proses pembelajaran, hingga proses evaluasi.
2. Guru juga dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan
menggerakkan sistem organisasi sekolah. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut, seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual dan kepribadian
yang kuat. Kemampuan intelektual, misalnya; punya jiwa visioner, jiwa kreator,
jiwa peneliti, jiwa rasional/cerdik dan jiwa untuk maju. Sedangkan kepribadian
seperti; wibawa, luwes, adil dan bijaksana, arif dan jujur, sikap objektif dalam
mengambil keputusan, toleransi dan tanggung jawab, komitmen, disiplin, dan
lain-lain.
Untuk mendorong dan menggerakkan sistem sekolah yang maju memang
membutuhkan kemampuan brilian tersebut guna mengefektifkan kinerja sumber
daya manusia secara maksimal dan berkelanjutan. Sebab jika pola ini dapat
terbangun secara kolektif dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para
guru, maka akan muncul perubahan besar dalam sistem manajemen sekolah yang
efektif. Melalui cita-cita dan visi besar inilah guru sebagai agen penggerak
diharapkan mempunyai rasa tanggung jawab dan rasa memiliki serta rasa
memajukan lembaga sekolahnya sebagai tenda besar dalam mendedikasikan hidup
mereka. Sebagai penggerak, guru bukanlah penonton melainkan pemain utama.
Dikatakan pemain utama karena profesi guru adalah pembaharu sekaligus kreator
yang menciptakan perubahan dan kemajuan sekolah. Guru harus bermakna bagi
murid dan warga sekolah. Untuk mendukung cita-cita reformasi birokrasi dan
administrasi pendidikan, seorang guru harus siap menghadapi perubahan dan rela
melakukan perubahan dalam pendidikan.

13

3. Guru juga dikatakan sebagai evaluator, yaitu melakukan evaluasi/penilaian
terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dalam sistem sekolah. Peran ini penting,
karena guru sebagai pelaku utamanya dalam menentukan pilihan-pilihan serta
kebijakan yang relevan demi kebaikan sistem yang ada di sekolah, baik itu
menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana-prasarana, regulasi, sasaran dan
tujuan, hingga masukan dari masyarakat luas.
Seorang guru harus terus menerus melakukan evaluasi baik ke dalam maupun
ke luar sekolah, guna meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Evaluasi ke
dalam (internal) ditujukan untuk melihat kembali tingkat keberhasilan dan
kelemahan yang dihadapi sekolah. Sementara evaluasi ke luar (eksternal)
ditujukan untuk melihat peluang dan tantangan yang dihadapi sekolah, misalnya
menjaga kepercayaan masyarakat, memenuhi harapan para orang tua siswa,
memenuhi kebutuhan stakeholders, memerhatikan dampak iptek dan informasi,
dan, pengaruh dari lingkungan sosial.
Secara teoritik, penilaian atau evaluasi merupakan aspek pembelajaran yang
paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta
variabel lain yang memiliki makna apabila berhubungan dengan konteks yang
hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Dalam
kegiatan proses pembelajaran, seorang guru pasti terlibat pada proses evaluasi
(penilaian), karena penilaian merupakan proses untuk menentukan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. Sebagai evaluator, guru harus
mampu memberikan penilaian yang adil, bijaksana berdasarkan proses dan hasil
pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar.
E. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah
melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah
ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting.
Dalam

menetapkan

kebijaksanaan

dan

melaksanakan

proses

perencanaan,

pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan
hubungan sekolah dengan masyarakat. Disitulah guru harus aktif memberikan
sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya
kolaboratif artinya pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat
14

individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
( soetjipto dan kosasi: 2009, 143)
Di dalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa
“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan
pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari
kalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegitan
administrasi disekolah, guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam
administrasi sekolah.
Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan
sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.
1. Administrasi Kurikulum.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:148) bahwa kurikulum merupakan seperangkat
bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang
tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik
siswanya”.
Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem
pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda
dengan fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari
perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian, pengawasan serta penilaian.
Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Tingkat Pusat biasanya meliputi sebagai berikut:
a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas:
1) Ketentuan – ketentuan pokok
2)

Garis- garis besar progam pengajaran.

3) Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b. Pedoman-pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainnya, antara lain
pedoman penyusunan dan kalender pendidikan, pedoman penyusunan
15

program pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara pengajaran,
pembagian tugas guru dan menyusun jadwal pelajaran.
Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu
sekolah atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal
pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru
memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.
2. Administrasi Kesiswaan
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan
proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah
dimulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah,
sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana
yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah
memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai
dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan.
a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu:
1) Penerimaan siswa
2) Pembinaan siswa
3) Penamatan program siswa di sekolah.
b.

Peranan guru dalm administrasi kesiswaan
1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian.
Di antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat
melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai
dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal
ini sangat penting, karena andai kata terjadi salah langkah pada saat
pertama, dapat berakibat kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk
waktu waktu selanjutnya.
3) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.
4) Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.
16

5) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.
3.

Administrasi Sarana Dan Prasaran.
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung
yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat
yang tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan
personel sekolah dalam administrasi sarana dan prasarana tersebut.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah
semua benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Sedangkan administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan
keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan
peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.
Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:
a. Perencanaan Kebutuhan
Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan
atas pertimbangan bahwa:
1) Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan
sekolah.
2) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang
yang rusak, dihapuskan atau hilang.
3) Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan.
b. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1) Pembelian
2) Buatan sendiri
3) Penerimaan hibah atau bantuan
4) Penyewaan
5) Peminjaman
6) Pendaurulangan
c. Penyimpanan Prasarana Dan Sarana Pendidikan
d. Inventarisasi Prasarana Dan Sarana Pendidikan.

17

Inventarisasi

adalah

kegiatan

melaksanakan

pengurusan,

penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang barang yang menjadi
milik sekolah
e. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
f. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Meliputi:
1) Perawatan
2) Pencegahan kerusakan
3) Penggantian ringan.
g. Penghapusan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang milik negara/
daerah dari daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai
guna atau tidak berfungsi lagi.
h. Pengawasan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap
pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan
adalah dimulai dengan perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta
pengawasan penggunaan prasarana dan sarana yang dimaksud.
4. Administrasi Personal
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:175) personal pendidikan adalah golongan
petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non
edukatif (ketata uasahaan)
Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam
kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).
Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :
a. Membuat buku induk pegawai.
b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg,
cuti dengan pegawai dan lain- lain
c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,
maupun tata administrasi.
d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan
tahunan.
e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai
18

f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran
g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat
tugas, surat kuasa, dan lain- lain.
5.

Administrasi Keuangan
Administrasi

keuangan

meliputi

kegiatan

perencanaan,

penggunaan,

pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu
tertib

administrasi

keuangan,

sehingga

pengurusannya

dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Administrasi Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat (Humas)
Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School
Community Relation (1976) mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha
kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang
efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan
masyarakat.
Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,
Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu:
a. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas
b. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat
c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya
7. Administrasi Layanan Khusus
Merupakan suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses
belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Macam macam layanan khusus yaitu:
a. Pusat sumber belajar
b. Kafetaria warung / kantin sekolah
c. Unit kesehatan Sekolah.
F. MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Adapun manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah
sebagai berikut:
1. Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan
memperbaiki kinerja tersebut.
19

2. Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip
hubungan kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada
setiap orang pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.
3. Mendorong

menterjemahkan,

merobah

pikiran-pikiran

dan

teori-teori

pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan
berbagai aktivitas pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan.
4. Berusaha

menghubungkan/mempertemukan

lembaga

pendidikan

denganmasyarakat kea rah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.
Selanjutnya Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan
menyebutkan manfaat administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan
yang mempelajari administrasi pendidikan adalah:
1. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang
mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugastugas dan kewenangan masing-masing.
2.

Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/
tugas.

3. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4.

Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga
kependidikan.

E. MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN BAGI GURU
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia
di tuntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi
di sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola
langsung proses belajar-mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung
menunjang proses belajar-mengajar oleh karena itu banyak sekali manfaat yang dapat
di peroleh guru dalam memahami administrasi kependidikan antara lain:
1.

Administrasi pengembangan kurikulum Bagi guru, pemahaman tentang
administrasi

pengembangan

kurikulum

akan

sangat

membantu

dalam

menerjemahkan kurikulum menjadi pengalaman belajar siswa.

20

2. Administrasi kesiswaan Bagi guru, pemahaman tentang administrasi kesiswaan
akan sangat membantu mereka dalam menjalankan tugas memproses siswa
tersebut menjadi lulusan yang bermutu tinggi.
3. Aministrasi Personel Bagi guru, pemahaman tentang administrasi personel akan
membantu upaya pengembangan pribadi dan profesionalnya.
4. Administrasi Pengelolaan prasarana dan sarana Bagi guru, pemahaman tentang
administrasi pengelolaan prasarana dan sarana membantu memperluas wawasan
tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan dan
mengevaluasi prasarana dan sarana yang ada sehingga prasarana dan sarana
tersebut dapat di manfaatkan secara optimal.
5. Administrasi keuangan Pemahaman tentang seluk beluk administrasi keuangan
membantu guru dalam menetapkan prioritas pelaksanaan tugasnya, karena pada
akhirnya dana untuk menunjang kegiatannya juga terbatas.
6. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat Pemahaman tentang hubungan
sekolah dan masyarakat akan membantu guru dalam usaha mereka menjadikan
sekolah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, sehingga terjalin kerja
sama yang baik di antara kedua.

21

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan bersama dalam
dalam

bidang

pendidikan

yang

meliputi

perencanaan ,pengorganisasian ,pengarahan ,pengkoorcdinasiaan,pengawasan,pe
mbiyaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang
tersdia ,baik personal,material maupun sepritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efesien dan efektif.
2.

“Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan
tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan
perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4)
melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang
aktif dari guru”.

3. Peran administrasi pendidikan sangat penting bagi guru, karena mengatur segala
kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dalam keprofesionalannya, dan membantu
guru untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti halnya dalam menetapkan
kebijaksanaan

dan

melaksanakan

proses

perencanaan,

pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum,
kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan
sekolah-masyarakat, karena seorang guru bukan hanya harus aktif memberikan
sumbangan pikiran saja tetapi juga menyumbangkan tenaganya.
B. Saran
Sebagai tenaga kependidikan khususnya guru, wawasan tentang administrasi
pendidikan amat penting, karena pemahaman tentang latar kerja guru. Wawasan itu
dapat membantunya mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam melaksanakan
tugasnya.

22

DAFTAR PUSTAKA
 Purwanto. Adminnistrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosda, 2009

 Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010
 Soetjipto dan Kosasi. Profesi keguruan. Jakarta: Rineka cipta, 2009
 http://adpend-upi2012.blogspot.com/2012/12/pengertian-tujuan-dan-fungsi.html
 http://basketprofesor.blogspot.com/2010/07/peran-dan-tugas-guru-dalam-

administrasi.html
 http://amrhy.blogspot.com/2014/06/peran-guru-dalam-administrasi-pendidikan.html
 http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/05/pengertian-administrasi-

pendidikan.html
 http://sdn4mangunjaya.blogspot.com/2013/12/peranan-administrasi-pendidikan-

dalam.html

23