RPP Sistem Kontrol Terprogram Kls XI 1 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan
Tahun Pelajaran
Kelas/Semester
Program Keahlian
Paket Keahlian
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
Materi Pokok

Pertemuan ke

:
:
:
:
:
:
:

:

SMK Negeri 1 Kota Cirebon
2014/2015
XI/3
Teknik Ketenagalistrikan
Teknik Otomasi Industri
Sistem Kontrol Terprogram
12 jp (2 x 6 jp)
Dasar Logika dan Digital
(1) Sistem, operasi, konversi dan kode/sandi bilangan: bilangan decimal, biner,
octal, heksadesimal.
(2) Gerbang logika dasar, Rangkaian Kombinasi, aljabar boole, SOP dan POS.
(3) Merancang rangkaian kendali digital
(4) Mengoperasikan Software Proteus ISIS
: 1 dan 2

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol terprogram
1
1.
2
2.
1
2.
2

2.
3
3.
1

Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang
kontrol terprogram
Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab
dalam dalam melaksanakan pekerjaan di bidang kontrol terprogram.
Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah
perbedaan konsep berpikirdalam melakukan tugas di bidang kontrol terprogram.
Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan
pekerjaan di bidang kontrol terprogram.
Mendeskripsikan system logika digital
Indikator :
3.3.1 Mengkonversikan bilangan digital (Biner, Oktal, Desimal, dan Heksa Desimal
3.3.2 Menggunakan pola dasar logika pada setiap bilangan digital meliputi penjumlahan dan
penjumlahan exlusive
1


3.3.3 Mengetahui karakteristik gerbang logika dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, EX-OR, dan
EX-NOR)
3.3.4 Menuangkan watak/karakteristik ke dalam tabel kebenaran
3.3.5 Menerapkan kaidah-kaidah aljabar boolean dalam perancangan rangkaian logika
3.3.6 Menerapkan kaidah-kaidah Karnaugh Map dalam perancangan rangkaian logika
3.3.7 Mengimplementasikan persamaan logika ke dalam rangkaian logika
3.3.8 Membuat gambar rangkaian gerbang tersebut dari persamaan gerbang logika
4. Membuat Sirkit kendali digital
1
Indikator :
4.3.1 Mengoperasikan software proteus untuk menguji rangkaian logika
4.3.2 Menerapkan gambar rangkaian kedalam bentuk sirkit rangkaian
4.3.3 Menguji rangkaian melalui software proteus ISIS sesuai dengan tabel kebenaran
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dasar logika dan digital, peserta didik mampu:
1. Mengkonversikan antar bilangan digital digital sesuai dengan modul secara jujur dan tanggung jawab.
2. Menerapkan kaidah penjumlahan bilangan digital digital sesuai dengan modul secara jujur dan
tanggung jawab.
3. Menjelaskan karakteristik gerbang logika dasar digital sesuai dengan modul secara jujur dan

tanggung jawab.
4. Menjelaskan tahapan perancangan rangkaian logika digital sesuai dengan modul secara jujur dan
tanggung jawab.
5. Membuat tabel kebenaran sesuai karateristik rangkaian yang diinginkan dengan teliti, jujur, dan
tanggung jawab.
6. Membuat persamaan logika sesuai tabel kebenaran hasil penuangan karateristik rangkaian yang
diinginkan dengan teliti, jujur, dan tanggung jawab.
7. Menerapkan kaidah-kaidah aljabar boolean dalam perancangan rangkaian sesuai persamaan logika
dengan teliti, jujur, dan tanggung jawab.
8. Menerapkan kaidah-kaidah Karnaugh Map dalam perancangan rangkaian sesuai persamaan logika
dengan teliti, jujur, dan tanggung jawab.
9. Mengimpelentasikan persamaan logika kedalam bentuk rangkaian kendali digital melalui diskusi jujur,
teliti, dan tanggung jawab.
10.
Membaca rangkaian kendali digital melalui kegiatan praktik dengan jujur, teliti, dan tanggung
jawab
11.
Menguji rangkaian kendali digital melalui software proteus ISIS dengan jujur, teliti, disiplin dan
tanggung jawab melalui kegiatan praktik.
D. Materi Pembelajaran

Pertemuan I
1. Sistem Bilangan Digital
Pengertian
Sistem Digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau besaran yang
bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit berupa digit digit atau angka angka .Biasanya
sebelum mempelajari lebih dalam tentang sistem digital pertama pasti kita akan mempelajari yang
namanya Sistem Bilangan. Sistem bilangan memiliki 4 macam yaitu Biner, Oktal, Desimal, HexaDesimal.
 Biner
Biner merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis dua dan hanya mempunyai 2 buah simbol
yaitu 0 dan 1. istem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dalam
penulisan biasanya ditulis seperti berikut 101001 2, 10012, 10102, dll.
 Oktal
Oktal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis delapan dan memiliki 8 simbol yang berbeda
(0,1,2,3,4,5,6,7). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 2307 8, 23558, 1028, dll.
 Desimal
2

Desimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis sepuluh dan memiliki 10 simbol yang
berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Desimal merupakan sistim bilangan yang biasa digunakan manusia
dalam kehidupan sehari-hari.

 HexaDesimal
HexaDesimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis 16 dan memiliki 16 simbol yang
berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 2D86 16,
12DA16, FA16, dll.
2. Konversi Bilangan
Konversi Bilangan digunakan untuk mengubah suatu bilangan dari suatu sistim bilangan menjadi
bilangan dalam sistim bilangan yang lain.
 Biner
a. Biner ke Desimal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Desimal dengan mengalikan 2 n dimana n
merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
Contoh : 1100012 diubah menjadi bilangan Desimal
1100012= ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21) + ( 1 x 20 )
= 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1 = 49
Jadi, 110012 = 49
b. Biner ke Oktal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Oktal dengan mengambil 3 digit bilangan dari
kanan.
Contoh : 111100110012 diubah menjadi bilangan Oktal menjadi
11 110 011 001 = 112 = 21 + 20 = 38

= 1102 = 22 + 21 = 68
= 0112 = 21 + 20 = 38
= 0012 = 20 =18
Jadi, 111100110012 = 36318
c. Biner ke HexaDesimal
Cara mengubah Biner menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengambil 4 digit bilangan dari
kanan .
Contoh: 01001111010111002 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
0100 1111 0101 1100 = 01002 = 22 = 416
= 11112 = 23 + 22 + 21 + 20 = 15 - F16
= 01012 = 22 + 20 = 516
= 11002 = 23 + 22 = 12 - C16
Jadi, 01001111010111002 = 4F5C16
Oktal


a.

Oktal ke Biner
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka bilangan

Oktal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan Oktal haruslah memiliki
3 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 3 digit makan didepannya
ditambahkan bilangan 0.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012

b. Oktal ke Desimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan Desimal dengan mengubah bilangan Oktal
tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Desimal

3

Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012

Jadi, 2618 = 0101100012
Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) +
( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
Jadi, 2618 = 177
c. Oktal ke HexaDesimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengubah bilangan Oktal
tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal. Lalu kita
ubah lagi menjadi bilangan HexaDesimal.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 )
+ ( 0 x 22 ) + ( 0 x 2 1 ) + ( 1 x 2 0 )

= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1 = 177
Langkah 3 : mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal
177 kita bagi dengan 16 - 117:16 = 11 sisa 1
11 : 16 = 0 sisa 11 - B
dibaca dari bawah maka menjadi B1
Jadi 2618 = B116
 Desimal
a. Desimal ke Biner
Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Biner yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan
angka 2 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 25 diubah menjadi bilangan Biner
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1
maka ditulis 11001
Jadi 25 = 110012
b. Desimal ke Oktal
Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Oktal yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan
angka 8 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 80 diubah menjadi bilangan Oktal
80 : 8 = 10 sisa 0
10 : 8 = 1 sisa 2
1 : 8 = 0 sisa 1
maka ditulis 120
Jadi 80 = 1208
c. Desimal ke HexaDesimal

4

Cara mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal yaitu dengan membagi bilangan Desimal
dengan angka 16 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 275 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
275 : 16 = 17 sisa 3
17 : 16 = 1 sisa 1
1 : 16 = 0 sisa 1
maka ditulis 113
Jadi 275 = 11316
 HexaDesimal
a. HexaDesimal ke Biner
Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka
bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan
HexaDesimal haruslah memiliki 4 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang
dari 4 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
Contoh : 4DA216 diubah menjadi bilangan Biner
4DA2 = 416 = 01002
= D16 = 11012
= A16 = 10102
= 216 = 00102
Jadi 4DA216 = 01001101101000102
b. HexaDesimal ke Desimal
Cara mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal dengan mengalikan 16 n dimana n
merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
Contoh : 3C216 diubah menjadi bilangan Desimal
3C216 = ( 3 x 162 ) + ( C(12) x 161) + ( 2 x 160 )
= 768 + 192 + 2
= 962
Jadi 3C216 = 962
c. HexaDesimal ke Oktal
Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Oktal dengan mngubah bilangan
HexaDesimal tersebut menjadi bilangan Desimal terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan
Oktal.
Contoh : 3C216 diubah menjadi bilangan Oktal
Langkah 1: Mengubah bilangan HexaDesimal menjadi Desimal
3C216 = ( 3 x 162 ) + ( C(12) x 161) + ( 2 x 160 )
= 768 + 192 + 2
= 962
Langkah 2 : Mengubah bilangan Desimal menjadi Oktal
962 : 8 = 120 sisa 2
120 : 8 = 15 sisa 0
15 : 8 = 1 sisa 7
1 : 8 = 0 sisa 1
maka ditulis 1702
Jadi 3C216 = 17028
3.

Dasar Operasi Logika

LOGIKA : Memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan, sehingga suatu keadaan tidak dapat
berada dalam dua ketentuan sekaligus.
Dalam logika dikenal aturan sbb:
- Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus.
- Masing-masing adalah benar / salah.
- Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah.
Dalam aljabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengan dua konstanta : LOGIKA ‘1’ dan ‘0’.
Definisi dasar :
5

- Operasi invers
Operasi merubah logika 1 ke 0  X = X
Pengertian GERBANG (GATE) :
1. Rangkaian dengan satu atau lebih sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran.
2. Rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal masukan/ keluarannya hanya berupa tegangan tinggi/
low (1 atau 0).
3. Setiap keluarannya tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukan-masukannya.
Jenis-jenis Gerbang Logika Dasar dan Simbolnya
 Gerbang Logika AND
Operasi antara dua atau lebih variabel input (A,B)
Operasi ini akan menghasilkan logika 1, jika semua variabel input tersebut berlogika 1

Rangkaian Listrik Gerbang AND

 Operasi logika OR
Operasi antara dua atau lebih variabel input (A,B)
Operasi ini akan menghasilkan logika 0, jika semua variabel input tersebut berlogika 0

Rangkaian Listrik Gerbang OR

6

 Gerbang NOT
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran yang berlawanan dengan masukannya

Rangkaian Listrik Gerbang NOT

Gerbang NOR
Gerbang ini merupakan gabungan gerbang OR dan NOT. Keluarannya merupakan keluaran gerbang
OR yang di inverter.

Rangkaian Listrik Gerbang NOR

7

 Gerbang NAND
Gerbang ini merupakan gabungan gerbang AND dan NOT. Keluarannya merupakan keluaran
gerbang AND yang di inverter.

Rangkaian Listrik Gerbang NAND

 Gerbang EX-OR
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran ‘1’ jika jumlah masukan yang bernilai ‘1’ berjumlah ganjil.

Rangkaian Listrik Gerbang EX-OR

8

 Gerbang EX-NOR
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran ‘1’ jika jumlah masukan yang bernilai ‘1’ berjumlah genap /
tidak ada sama sekali.

Rangkaian Listrik Gerbang EX-NOR

Rangkaian Kombinasi
Rangkaian Kombinasi merupakan rangkaian yang menggabungkan fungsi dari beberapa
gerbang dasar dan universal. Rangkaian kombinasi mengacu pada persamaan rangkaian dan sifat tabel
kebenaran output yang diinginkan. Perhatikan contoh berikut :

Teorema Aljabar Boolean

9

Untuk membuat rangkaian kombinasi yang simpel dan sederhana diperlukan metode rancangan
rangkaian digital yang mengacu pada beberapa teorema/aturan-aturan. Teorema Aljabar booelan
merupakan salah satu aturan merancang rangkaian kendali digital. Berikut ini tabel aljabar Booelan yang
harus digunakan saat membuat rangkaian kombinasi yang simpel dan sederhana.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Ekspresi dan Sifat Logika
Satu Variabel (Single Variable)
X+0=X
X+1=1
X.0=0
X.1=X
X+X=X
X.X=X
X + X’ = 1
X . X’ = 0
(X’)’ = X
Dua Variabel (Two Variables)
X+Y=Y+X
X.Y=Y.X
(X + Y)’ = X’ . Y’
(X.Y)’ = X’ + Y’
X.(X+Y) = X
X + (X.Y) = X
Tiga Variabel (Three Variables)
X+(Y+Z) = (X+Y)+Z
X.(Y.Z) = (X.Y).Z
X.(Y+Z) = X.Y + X.Z
X + Y.Z = (X+Y) . (X+Z)
(X+Y+Z)’ = X’ . Y’ . Z’
(X.Y.Z)’ = X’ + Y’ + Z’

Keterangan
Bound Law
Bound Law
Bound Law
Bound Law
Idempotent Law
Idempotent Law
Negation Law
Negation Law
Double Negation Law
Commutative Law
Commutative Law
De Morgan’s Law
De Morgan’s Law
Absorption Law
Absorption Law
Associative Law
Associative Law
Distributive Law
Distributive Law
De Morgan’s Law
De Morgan’s Law

Contoh 1 :
Jawaban

Contoh 2 :
X = ABC + ABC + ABC + ABC
BC ( A + A) = BC

AC ( B + B) = AC

= ABC + ABC + ABC + ABC
AB (C + C)
= AB
Jadi hasil penyederhanan
persamaannya
= BC + AB + AC
Rangkaian Pengganti
10

Penggunaan gerbang universal (NOR dan NAND) sering digunakan untuk menggantikan fungsi
suatu gerbang lain jika kita tidak menemukan gerbang tersebut di pasaran. Berdasarkan teorema aljabar
Boolean, penggunaan gerbang universal dapat menggantikan fungsi gerbang lainnya. Berikut ini gambar
penggunaan gerbang universal :
Fungsi gerbang NAND
NOT

AND

OR

Fungsi gerbang NOR
NOT

AND

OR

Pertemuan II
Metode Maxterm / Minterm (Sum of Product/Product of Sum)
 SOP (Sum of Product)
Bentuk rangkaian SOP ini terdiri dari sekumpulan gerbang AND yang diumpankan
ke sebuah gerbang OR.
Prosedur desain dengan metode SOP (Sum of Product) :
1. Menentukan tabel kebenaran
2. Menulis minterm (ANDterm) dari masing-masing kombinasi input yang menghasilkan output 1
3. Menulis persamaan SOP sebagai persamaan outputnya
4. Menyederhanakan persamaan output tersebut
5. Menggambarkan rangkaian dari hasil step 4
 POS (Product of Sum)
Rangkaiannya akan terdiri dari sekumpulan gerbang OR yang diumpankan ke sebuah gerbang
AND.
Prosedur desain dengan metode POS (Product of Sum) :
1. Menentukan tabel kebenaran
2. Menulis maxterm (ORterm) dari masing-masing kombinasi input yang menghasilkan output 0
3. Menulis persamaan POS sebagai persamaan outputnya
11

4. Menyederhanakan persamaan output tersebut
5. Menggambarkan rangkaian dari hasil step 4 hanya dalam hal jenis suku yang diambil saat
penyederhanaan yaitu suku maxterm.
Contoh penggunaan Metode Maxterm / Minterm :

SOP : = m1 + m3 + m4 +m6
POS : = M0 + M2 + M5 + M7
Merancang Rangkaian Kendali Digital
Perancangan rangkaian digital/logika tidak akan memberi manfaat yang signifikan dalam
kehidupan sehari-hari jika tidak dikaitkan dengan aplikasi rangkaian digital/logika. Kegiatan perancangan
rangkaian digital/logika pada dasarnya merupakan kegiatan mengimplementasikan atau merealisasikan
rangkaian digital/logika atas dasar adanya karakteristik atau watak yang diinginkan.
Kegiatan perancangan rangkaian logika dapat diimplementasikan dengan mengikuti tahapan-tahapan
seperti gambar diagram alir 1.2 di bawah ini:
Tahap I : Penuangan Watak ke dalam Tabel Kebenaran → (Hasil : Tabel Kebenaran) (metoda
Maxterm/Minterm)
Tahap II : Pemberlakuan Kaidah-kaidah Perancangan → (Hasil : Persamaan Logika) (aljabar Booelan)
Tahap III : Implementasi Persamaan Logika ke dalam Rangkaian Logika → (Hasil : Rangkaian Logika)
dapat disederhanakan dengan Aljabar Boole/K-Map Sukumax/Sukumin
Tahap IV : Dapat dibangun dengan Gerbang Universal NAND/NOR dan pembuktian implementasi
rangkaian Logika menggunakan Software Circuit Maker, Proteus ISIS, Electronic Work
Banch, dll)
Contoh soal perancangan rangkaian kendali, penyelesaiannya mengikuti langkah-langkah diagram alir
proses implementasi persamaan logika.
1. Rancanglah dari pernyataan ini:
Sebuah rangkaian control mempunyai dua buah tombol A dan B yang dihubungkan dengan sebuah
silinder, silinder akan bergerak maju jika hanya tombol A saja yang ditekan.
Cara menjawab soal ini harus mengikuti tahapan perancangan
Tahap 1: Menuangkan watak/karakteristik ke dalam tabel kebenaran

Tahap 2 : Menerapkan kaidah-kaidah aljabar boolean dalam perancangan rangkaian logika Dari hasil
tabel kebenaran hanya output yang berlogik 1 yang dimasukkan pada rumus
Tahap 3: Mengimplementasikan persamaan logika ke dalam rangkaian logika, sederhanakanlah
persamaan tersebut jika persamaan tidak sederhana
A

U1

F

U2

B

AND
NOT

12

Tahap 4 : Buatlah gerbang tersebut dari gerbang Universal NAND
+5V DC

A
U1
R1

B

U2

220
AND

D1
LED-RED

NOT

R2

R3

2K2

2K2

Penggunaan software Proteus 8.0
Proteus 8 adalah software yang berguna untuk membuat rangkaian /skema-skema electronic
dan mensimulasikan rangakaian tersebut sehingga bisa dilihat proses bekerjanya rangkaian yang dibuat.
Berikut ini langkah-langkah mengoperasikan software Proteus 8.0
1. Buka software proteus 8.0
gambar icon nya
2. Selanjutnya akan muncul seperti gambar di bawah

3. Klik icon ISIS yang warna biru . seperti gambar di bawah

13

4. Selanjutnya akan muncul seperti gambar di bawah

5. Di bawah ini adalah toolbar yang sering digunakan untuk melakukan simulasi beserta fungsinya.

Selection Mode (no. 1) merupakan kursor.
Component Mode (no. 2) digunakan untuk memunculkan part atau komponen yang akan digunakan.
Ketika meng-klik toolbar ini maka pada sebelah kiri akan muncul gambar seperti di bawah. Ketika
pertama kali anda meng-klik toolbar Component Mode, maka tidak ada daftar komponen pada menu di
bawah ini.
Wire Label Mode (no. 3) digunakan untuk memberikan label pada wire (kabel/koneksi).
Text Script Mode (no. 4) digunakan untuk menambahkan text script pada lembar kerja, biasanya
digunakan untuk memberikan keterangan atau catatan.
Buses Mode (no. 5) Digunakan untuk memfungsikan wire sebagai Bus (bus adalah kumpulan dari
beberapa wire atau koneksi).
Terminals Mode (no. 6) digunakan untuk memunculkan terminal, seperti Power, Ground, Input, Output
dan Bidir (Bidirectional), seperti gambar di bawah ini.

Graph Mode (no. 7) digunakan untuk menampilkan berbagai bentuk sinyal digital maupun analog dalam
bentuk grafik, terdapat beberapa buah penampil grafik seperti gambar di bawah ini.
14

Generator Mode (no. 8) digunakan sebagai penghasil (generator) sinyal DC, sinus, clock dan beberapa
sinyal lainnya seperti gambar di bawah ini.

Virtual Instruments Mode (no. 9) merupakan sebuah virtual instrumentasi yang biasanya digunakan
sebagai alat penampil bentuk gelombang, instrumentasi pengukuran dan lainnya, seperti gambar di
bawah ini.

2D Graphics Line Mode (no. 10) merupakan sebuah wire atau koneksi yang menghubungkan antara
komponen-komponen, dengan kata lain adalah kabel.
2D Graphics Text Mode (no. 11) digunakan untuk menampilkan text 2 dimensi.Untuk memilih atau
memunculkan komponen anda harus menekan tombol P.
6. Setelah mengklik icon component mode, klik icon P

7. Setelah klik icon P akan muncul seperti gambar di bawah

15

8. Cari komponen yang diperlukan dengan mengetik di kolom keyword Seperti “Resistor”

9. Setelah itu akan otomatis banyak pilihan komponen . seperti gambar di bawah ini :

10. Pilih komponen yang ingin digunakan . dan setelah itu klik OK
11. Susun tata letak komponen dengan mengkelik nama komponen dan klik ke lembar kerja dengan
posisi yang di inginkan
12. Selanjutnya pasang kabel dengan mengklik kaki komponen
13. Setelah semua selesai, silahkan uji coba dengan klik icon play .

Berikut adalah toolbar untuk menjalankan simulasi (berada disebelah kiri bawah):

16

Play (no. 12) digunakan untuk menjalankan simulasi
Pause (no. 13) digunakan untuk mem-pause simulasi.
Stop (no. 14) digunakan untuk menghentikan simulasi
14. jika menyala dan berjalan dengan sempurna , berarti rangkaian nya benar dan tidak ada yang salah .

E. Pendekatan/Model/Metode
o Pendekatan
: Pendekatan saintifik
o Model Pembelajaran : Discovery learning
o Metode
: Paparan, Praktek terbimbing, Diskusi dan Tanya jawab
F. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat
o Laptop/PC Dekstop
o LKS (Lembar Kerja Siswa)
o Software Proteus ISIS
Media
o LCD projector, Powerpoint.
Sumber Pembelajaran
1. Teknik Digital, mikroprosesor dan mikrokomputer, Lukas Willa.
2. Mengenal Teknik Digital, Deddy Rusmadi.
3. Rangkaian Digital, Muchlas.
4. Data Sheet Komponen
5. Buku referensi dan artikel yang sesuai
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu yang disediakan untuk penyajian topik (1) Sistem, operasi, konversi dan kode/sandi
bilangan: bilangan decimal, biner, octal, heksadesimal. (2). Gerbang logika dasar, aljabar boole,
Rangkaian Kombinasi adalah 6 JP (270 menit), topik (3). Penandaan Kondisi Logika dan symbol logika
teknik digital. (4). Pola dasar logika: Perkalian, penjumlahan logika, penjumlahan ekslusif, teori logika.
(5). Mengoperasikan Software Proteus ISIS.
Pertemuan 1: Sistem, operasi, konversi dan kode/sandi bilangan , gerbang logika dasar, aljabar boole,
dan Karnaugh Map

17

Kegiatan

Alokasi
Waktu

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

1. Siswa dan guru bersama-sama memulai pembelajaran dengan berdo’a.
2. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kesiapan belajar.
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan kebutuhan industri dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.(apersepsi)
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi dan materi yang akan
dipelajari, langkah pembelajaran dan penilaian yang akan dilaksanakan di
akhir pembelajarn terkait rangkaian logika.

Inti

Fase 1: Stimulation (Pemberian rangsangan)
5. Siswa memperhatikan penjelasan tentang.sistem bilangan digital, konversi
antar sistem bilangan, gerbang logika, rangkaian kombinasi, dan teorema
aljabar Boolean. (Mengamati). Guru mengajukan pertanyaan mengenai
mengonversi suatu sistem bilangan, penerapan aljabar boolean pada
rangkaian kombinasi untuk memicu sikap berfikir teliti dan kritis siswa
(Menanya)

15 menit

245 menit

Fase 2: Problem statement (pertanyaan/identifikasi masalah)
6. Guru memberikan orientasi masalah secara konseptual tentang konversi
bilangan
7. Guru memberikan orientasi masalah tentang rangkaian kombinasi untuk
diperoleh persamaannya dengan metode yang telah dipelajari.
Fase 3: Data collection (pengumpulan data/mencoba)
8. Peserta didik menghitung konversi bilangan digital berdasarkan aturan
konversi.
9. Peserta didik menggambarkan rangkaaian kombinasi dengan mengunakan
teorema aljabar Boolean.(Mengumpulkan informasi/ mencoba).
Fase 4: Data Proccessing (pengolahan data)
10. Peserta didik menuliskan kembali aturan-aturan konversi bilangan untuk
dapat menentukan hasil nilai konversi. (Mengasosiasi/menalar)
11. Secara berkelompok peserta mendiskusikan permasalahan yang diajukan
dan menuliskan kembali kaidah teorema aljabar Boolean dan diterapkan
pada rangkaian-rangkaian kombinasi untuk dapat menentukan
persamaannya. (Mengasosiasi/menalar)

Penutup

Fase 5: Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
12. Setelah kegiatan diskusi selesai, setiap kelompok secara bergiliran
menyerahkan hasil diskusi kelompoknya. (Mengkomunikasikan)
13. Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru.
14. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman
materi belajar.
15. Guru memberikan penguatan konsep dari materi yang diajarkan
(Konfirmasi).
16. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo’a, dan memberikan
motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari
materi baru yang lebih menantang.

10 menit

Pertemuan 2: Merancang rangkaian digital dan Pengoperasian software Proteus ISIS
Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi
Waktu

Pendahuluan

1. Siswa dan guru bersama-sama memulai pembelajaran dengan berdo’a.
2. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi
dan pembelajaran sebelumnya
3. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya

15 menit

18

Kegiatan

Alokasi
Waktu

Deskripsi Kegiatan
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.(apersepsi)
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi dan materi yang akan
dipelajari.

Inti

Penutup

Fase 1:Stimulation
5. Siswa memperhatikan (Mengamati) penjelasan tentang tahapan dalam
merancang rangkaian logika dan demonstrasi yang diberikan oleh guru
berkaitan dengan pengoperasian software proteus ISIS.
6. Siswa mengajukan pertanyaan (Menanya) tentang berbagai hal yang tidak
diketahuinya terkait dengan cara penerapan kaidah-kaidah penyederhanaan
rangkaian logika dalam merancang rangkaian digital.
7. Siswa mengajukan pertanyaan (Menanya) tentang berbagai hal yang tidak
diketahuinya terkait dengan cara pengoperasian software Proteus yang belum
diketahuinya.
Fase 2: Problem statement
8. Guru memberikan orientasi masalah tentang penerapan kaidah-kaidah
penyederhanan rangkaian logika.
9. Guru memberikan orientasi masalah tentang tahapan merancang rangkaian
digital dan mensimulasikannya dengan software Proteus ISIS.
10.
Dengan penuh semangat siswa menggunakan kesempatan yang
diberikan oleh guru untuk mencoba memcahkan permasalahannya dan
mesnimulasikan dengan software Proteus ISIS. (eksperimen)
Fase 3: Data collection
11. Setiap kelompok siswa menukar hasil jawaban permasalahan yang diberikan
tentang penerapan penyederhaanan dan tahapan rancangan rangkaian
digital.
12. Siswa melakukan praktikum mengoperasikan software Proteus ISIS dan
guru memperhatikan, mengarahkan, serta memberikan bantuan informasi
kepada siswa agar tidak salah arah. (Mengumpulkan informasi).
Fase 4: Data Proccessing
13. Siswa melakukan diskusi, dengan menguji rangkaian yang telah di buat
(mengolah informasi) agar dapat menjawab permasalahan yang telah
dirumuskannya
14. Siswa mendokumentasikan hasil praktek untuk mendapatkan solusi terkait
dengan permasalahan rancanga rangkaian digital yang diperolehnya.
(Elaborasi).
Fase 5: Verification
15. Siswa melakukan penelaahan informasi secara cermat untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskannya berikut jawaban sementaranya.
16. Siswa (mengkomunikasikan) menyampaikan hasil rancangannya dan
mendapat penguatan dari guru..
Fase 5: Generalization
17. Masing-masing siswa membuat generalisasi terkait dengan tahapan
merancang rangkaian kendali digital sesuai permasalahan yang
dihadapinya.
18. Siswa mencermati penguatan yang diberikan oleh guru. (Konfirmasi)
19. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk membuat rangkuman
materi belajar.
20. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo’a, dan memberikan
motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan siswa untuk mempelajari
materi baru yang lebih menantang.

H. Penilaian
19

245 menit

10 menit

 Teknik penilaian
 Prosedur penilaian
N
o
1.

2.

3.

: Pengamatan dan Tes Tertulis
:

Aspek yang dinilai

Teknik Penilaian

Sikap
1. Menunjukkan sikap jujur
dalam kegiatan mengerjakan
tugas/latihan.
2. Menunjukkan sikap disiplin
dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menunjukkan sikap tanggung
jawab dalam kegiatan
melaksanakan tugas yang
diberikan.
4 Menunjukkan sikap teliti
dalam kegiatan melaksanakan
tugas yang diberikan.

1. Pengamatan/observasi
Lampiran 1


Selama pembelajaran
dan saat diskusi

2. Penilaian antar teman
Lampiran 2


Dilakukan diakhir
semester 1 peserta didik dinilai
oleh 5 peserta didik lainnya

Pengetahuan
a. Konversi bilangan digital.
b. Identifikasi karaketristik
gerbang logika.
c. Membuat persamaan
rangkaian logika berdasarkan
tabel kebenaran.
d. Menggambar rangkaian
kombinasi dari suatu
persamaan logika dan
sebaliknya dengan mengikiti
kaidah yang berlaku.
Keterampilan
a. Terampil merancang rangkain
kendali digital.
b. Terampil mengoperasikan
software Proteus ISIS.
c. Terampil menerapkan
gambar rancangan kedalam
bentuk gambar rangkaian
Proteus

3. Penilaian diri
 Lampiran 3
4. Jurnal
 Lampiran 4

Waktu Penilaian


Dilakukan diakhir
semester

Selama pembelajaran
dan saat diskusi

1. Tes tertulis
 Lampiran 5


Mengerjakan soal
setelah selesai pembelajaran

1. Praktik
Lampiran 6


Penyelesaian tugas (baik
individu maupun kelompok)
pada saat melakukan praktik di
lab

Pada saat diskusi dan
menyusun laporan

2. Portofolio
Lampiran 7

20

LAMPIRAN 1
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI
No

Nama Siswa/ Kelompok

Jujur

Disiplin

Tanggung
Jawab

teliti

Nilai
Akhi
r

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
21

Indikator Penilaian Sikap:
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Tanggung Jawab
a Melaksanakan tugas secara teratur.
b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c Mengajukan usul pemecahan masalah.
d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Teliti
a. Mengerjakan tugas dengan baik dan benar
b. Memanfaatkan bahan praktek dengan efektif dan efisien
c. Membaca parameter alat ukur dengan benar
d. Menggunakan peralatan praktek sesuai SOP
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1

Cirebon, … ………….. 2014
Guru Mata Pelajaran

MOCH. TAPSIR, S.Pd
NIP. 19760323 200902 1 004

22

LAMPIRAN 2
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN TEMAN SEBAYA
Petunjuk
Berilah tanda ceklist (V) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam
kurun waktu 2 minggu terakhir
Nama Teman yang dinilai.........
No
1.
2.
3.
4.
5.

Aspek Penilaian
Siswa menunjukkan kerjasama dalam mengerjakan tugas
kelompok
Siswa menerima pendapat orang lain yang diekspresikan dengan
pernyataan mau menerima atau mengharap orang lain memberikan
pendapat
Siswa menerima kritikan. yang diekspresikan dengan pernyataan
mau menerima atau mengharap orang lain memberikan masukan
Sopan dan santun dalam memberikan kritikan kepada siswa lain
yang diekspresikan dengan cara meminta kesempatan dan rela jika
pendapatnya tidak diterima
Kerelaan membantu teman yang lain yang mengalami kesulitan
dalam mengemukakan pendapat yang diekspresikan dengan
mendorong
atau memberikan kesempatan teman untuk
berpendapat

4

3

2

1

Keterangan:
4 = jika selalu dilakukan
3 = jika sering dilakukan
2 = jika jarang dilakukan
1 = jika tidak pernah dilakukan
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1

Cirebon, … ………….. 2014
Guru Mata Pelajaran

MOCH. TAPSIR, S.Pd
NIP. 19760323 200902 1 004

23

LAMPIRAN 3
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN DIRI
PENILAIAN DIRI
Nama

: …………………………….…………...

Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 7, tulis masing-masing huruf sesuai dengan pendapatmu!
A = Selalu (4)
B = Sering (3)
C = Jarang (2)
D = Tidak pernah (1)
____
1
Saya bekerja-sama dalam menyelesaikan tugas kelompok
_
____ Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
2
_
kelompok
____ Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan,
3
_
bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
____ Saya berusaha untuk berpikir kritis dalam mempelajari dasar dan pengukuran
4
_
listrik
____ Saya bertanggung-jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan, baik dalam
5
_
tugas individu maupun kelompok
____ Saya berusaha untuk selalu jujur dalam mengerjakan soal-soal latihan maupun
6
_
saat ulangan/evaluasi
____
7
Saya memiliki rasa ingin tahu berkaitan dengan materi yang disampaikan
_

Cirebon, … ………….. 2014
Guru Mata Pelajaran

MOCH. TAPSIR, S.Pd
NIP. 19760323 200902 1 004

24

LAMPIRAN 4
LEMBAR PENILAIAN JURNAL
Nama
Kelas
No

: ……………………………………………….
: ………………
Sikap/Perilaku
Hari / Tanggal
Positif
Negatif

Keterangan

1
2
3
4
5
6
Ket :
1.

Ceklist () sikap/perilaku yang dilakukan siswa

2.

Isi keterangan dengan deskripsi sikap perilaku siswa

Cirebon, … ………….. 2014
Guru Mata Pelajaran

MOCH. TAPSIR, S.Pd
NIP. 19760323 200902 1 004

25

LAMPIRAN 5
LEMBAR TES TULIS
Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis (Post Test)
1. Konversikan bilangan berikut :
a. 45 (10) = ………….. (2) ………….. (8) ………….. (16)
b. 7A (16) = …………… (2) …………… (8) …………… (10)
2. Jelaskan karakteristik gerbang EX-NOR (Simbol, Tabel Kebenaran dan prinsip kerja) !
3. Dengan menggunakan kaidah teorema aljabar Boolean, sederhanakan dan gambarkan rangkaian
F=ABC + ABC + ABC
kombinasi berikut:

4. Berdasarkan tabel berikut dan dengan menggunakan kaidah Maxterm/Minterm, tentukan persamaan
digitalnya, dan gambarkan rangkaiannya !
A
B
C
F
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
5. Gambarkan rancangan rangkaian untuk permasalahan logika berikut :
Suatu mesin pemotong dioperasikan oleh 3 orang. Mesin akan jalan hanya jika 2 operator ( B dan
C ), kepala regunya (C) saja sendiri, atau semua operator yang mengopersikan.
Teknik Penskoran
Nomo
r Soal
1.

skor

45 (10) = 101101 (2) 55 (8) 2D (16)
7A

2.

Langkah penyelesaian

(16)

6

= 1111010 (2) 172 (8) 122 (10)

 Gerbang EX-NOR
Gerbang ini akan menghasilkan keluaran ‘1’ jika jumlah masukan yang bernilai
‘1’ berjumlah genap / tidak ada sama sekali.

6

26

A
B
C
F
0
0
0
0
0
0
1
1
→ A’B’C
0
1
0
0
Rangkaian Listrik Gerbang EX-NOR
0
1
1
1
→ A’BC
1
0
0
0
1
0
1
1
→ AB’C
1
1
0
1
→ ABC’
1
1
1
0

3.

Persamaan rangkaian sederhana :
F=ABC + ABC + ABC
=A(BC + BC + BC)
=A(B + C)
=AB+ AC

6

4.

Analisis kerja mesin dengan metode Maxterm:

Persamaan dan gambar rangkaian
F = A’B’C + A’BC + AB’C + ABC’

6

27

5.

A
B
C
F
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
Tabel kebenaran dan rancangan rangkaian digital

→ A’B’C
→ A’BC

→ ABC

6

Persamaan dan gambar rangkaian : F = A’B’C + A’BC +ABC

Nilai yang diperoleh siswa =

Jumlah skor

30

Nilai

100

jumlah skor yang diperoleh
×100
jumlah bobot skor

28

LAMPIRAN 6

LEMBAR PENILAIAN KINERJA

Penilaian Kinerja Praktikum
No

Nama Siswa

Membaca meter

Keterampilan
Mengelola
percobaan

Mengumpulkan
data

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.

29

Skor

Keterangan:
C : Kurang Terampil (1)
B : Terampil (3)
A : Sangat Terampil (5)
Penilaian Keterampilan=

Jumlah Skor
x 100
Total Skor Maksimal

Penilaian Hasil Praktek
Keterampilan
No

Nama Siswa

Kecermatan
penyajian tabel
kebenaran

Penyederhanaan
rancangan

Gambar
Rangkaian

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Keterangan:

30

Skor

C
B
A

: Kurang Terampil (1)
: Terampil (3)
: Sangat Terampil (5)
Penilaian Keterampilan=

Jumlah Skor
x 100
Total Skor Maksimal

LAMPIRAN 7
PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Portofolio
Tujuan Portofolio

: Kumpulan Hasil Tugas individu atau Kelompok
: Memantau perkembangan kemampuan keterampilan siswa untuk
dapat mengkonversikan bilangan dan merancang rangkaian digital

Tugas I :
1. Konversi antar bilangan digital
2. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu siswa (warna map sesuai dengan
kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map)
3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir.
Tugas 2 :
1. Buat permasalahan rancangan rangkaian digital dan gambarkan rangkaian digitalnya
2. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu siswa (warna map sesuai dengan
kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map)
3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir.
Pedoman Penskoran
-Kriteria

Skor Maksimal

Siswa menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan lengkap,
dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian
besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Siswa menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas
yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan
tepat waktu
Siswa tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena
tidak pernah mengumpulkan tugas

4
3
2
1
0

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Nama siswa/Kelompok
Kelas
Semester/Tahun Pelajaran
N
o

Jenis Tugas

KD

Nilai

:
:
:
Tanda Tangan
Peserta
Guru
Didik

Keterangan
(Tgl
Pengumpulan)

1.

31

2.
3.
4.
5.
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Petunjuk Umum :
1. Bacalah perintah dalam Lembar Aktifitas Siswa (LAS) ini dengan teliti
2. Galilah informasi melalui pengamatan, kajian literatur, browsing untuk mendapatkan informasi yang
relevan
3. Komunikasikan dengan rekan se-kelompok untuk mendapatkan kesimpulan dan dokumentasikan
hasilnya
Pertemuan 1: Konversi Bilangan Digital
Tugas Kelompok
Tentukan 2 buah bilangan untuk setiap jenis bilangan
Tugas kalian kali ini adalah memecahkan masalah yang terkait konversi setiap bilangan yang telah
ditentukan sebelumnay. Untuk itu cermati petunjuk khusus yang diberikan oleh guru.
Petunjuk khusus
Konversikan setiap bilangan ke dalam bentuk bilangan lain dengan mengikuti aturan konversi bilangan
yang telah ditentukan
Pertemuan 2 : Merancang Rangkaian Kendali Digital
Tugas Kelompok
Membuat rumusan permasalahan suatu rangkaian kendali dengan mendiskusikannya dengan temantemanmu. Tulis hasil pekerjaan di lembar pekerjaan siswa.
Tugas kalian kali ini adalah saling menukar permasalahan yang dibuat kelompok lain, dan membuat
rancangan rangkaian digital dengan mensimulasikannya melalui software Proteus ISIS.
Petunjuk Khusus:
1. Cermati pola/karakteristik permasalahan yang dihadapi.
2. Ikuti tahapan merancang rangkaian digital.
3. Tentukan tabel kebenaran sesuai dengan analisis masalah.
4. Sederhanakan dengan metode/kaidah/aturan yang telah dipelajari.
5. Gambar rangkaian dengan software Proteus ISIS
6. Uji rangkaian dan bandingkan dengan tabel kebenaran yang ada
7. Buat laporan hasil rancangan dan laporkan pada guru.

32