Jenis Dan jenis karya ilmiah.pdf
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Disampaikan pada
Mata Kuliah Metodologi Penulisan Karya Ilmiah
Senin, 28 Maret 2016
Dosen Pembimbing:
Karlina Helmanita, M.Ag.
Semester 4-B
Kelompok 3:
Salma Hafizh
(11140240000032)
Intan Rosneliawati
(11140240000048)
A. Maulana Riva’i
(11140240000054)
Nugroho Ramadhan
(11140240000084)
JURUSAN TARJAMAH (BAHASA ARAB)
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015/2016
A. JENIS-JENIS PENULISAN KARYA ILMIAH
1. Resensi
a. Pengertian Resensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi
diartikan “pertimbangan atau pembicaraan tentang buku”.
Resensi disebut juga ulasan atau penilaian terhadap suatu
karya, baik berupa buku, film, atau Karya Lainya. Tugas penulis
resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca
mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya tersebut.
Sebenarnya, kata resensi sendiri berasal dari bahasa
Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya
melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama
untuk istilah itu dalam bahasa belanda dikenal dengan recensie,
sedangkan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah review.
Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas
buku.
Adapun WJS Poerwadarminta (dalam romli, 2003: 75)
mengartikan
bahwa
resensi
secara
bahasa
sebagai
pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang
menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menariktidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan
kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca
dan dimiliki atau dibeli. 1
Jadi secara sederhana, tindakan meresensi dapat
diartikan kegiatan yang memberikan penilaian, mengungkap
kembali isi buku, membahas, atau mengkritik suatu buku. Selain
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas, tujuan
resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah
sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak.
1 Ali Rif’an, Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah (Tangerang: Kreasi Cerdas
Indonesia, 2013), h. 44.
2
b. Manfaat Membuat Resensi2
1. Dari sisi honor, menulis artikel/opini di media cetak,
dipastikan akan hanya mendapatkan satu honor, yakni dari
media yang bersangkutan. Namun apabila menulis suatu
resensi, honor yang didapat bisa tiga sekaligus. Honor
pertama dari media yang memuat resensi, honor kedua dari
penerbit buku yang diresensi. Honor ketiga dari penulis buku
yang anda resensi.
2. Keuntungan kedua dari sisi intelektual. Tak bisa dipungkiri,
proses meresensi sama halnya dengan proses seseorang
melakukan riset. Meskipun terbilang riset sederhana, tapi jika
dilakukan terus menerus akan mampu mengasah intelektual
dan nalar kritis seseorang yang meresensi, dan akan
menambah pengetahuan atau wawasan.
3. Keuntungan ketiga adalah keuntungan sosial. Meskipun tak
sehebat artikel dan buku, namun jika resensi yang dibuat
diterbitkan di media cetak ataupun majalah, maka yang
meresensi akan mendapatkan keuntungan sosial dan tentu
akan dikenal banyak orang.
2. Sinopsis
a. Pengertian
Berdasarkan pengertian KBBI, pengertian sinopsis adalah
ikhtisar karangan yg biasanya diterbitkan bersama-sama
dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu.
Sedangkan pengertian sinopsis menurut Dr Gorys Keraf, ahli
bahasa kelahiran Nusa Tenggara Timur, adalah ringkasan atau
summary atau précis yang paling efektif dalam menyajikan
suatu karangan yang panjang menjadi bentuk pendek. Dengan
pengertian
tersebut,
dapat
disimpulkan
bahwa
sinopsis
merupakan ringkasan cerita dari sebuah novel atau gambaran
isi dari suatu cerita secara garis besarnya.
2 Ibid., h. 45
3
Sinopsis selain digunakan dalam buku, juga sering
digunakan sebagai prolog dalam sebuah naskah, baik naskah
pendek maupun panjang, untuk sebuah pementasan drama,
film,
dan
teater
panggung.
Sinopsis
ini
dibuat
untuk
memudahkan dalam mengetahui dan memahami secara singkat
tentang sebuah naskah yang akan dipentaskan atau dibaca.
Dalam penulisannya, biasanya sinopsis dibatasi dengan jumlah
halaman, misalnya 1 sampai 3 halaman saja, atau seperlima
dari panjang karangan aslinya. Dan dalam penulisan sinopsis
tidak membutuhkan gaya bahasa dan penjelasan-penjelasan
yang luas, akan tetapi isi atau gagasan umum lebih diutamakan
b. Ciri-Ciri Sinopsis
1. Alur atau jalan ceritanya disusun secara berurutan atau
kronologis dan tepat. Alur atau plot sinopsis sebaiknya
sama dengan alur cerita aslinya.
2. Bahasa yang digunakan hendaknya menggunakan jenis
persuasif atau berupa ajakan dan membujuk agar calon
pembaca tertarik membaca.
3. Terdapat suatu ajakan ataupun motivasi bagi para pembaca,
untuk membaca buku tersebut dan dikemas sebaik mungkin
agar pembaca tertarik untuk membaca bukunya.
4. Menampilkan konflik secara singkat dan menarik.
5. Membuat penasaran bagi calon pembacanya.
c. Fungsi Sinopsis
1. Memberikan sebuah gambaran ringkas dan singkat tentang
isi cerita atau naskah.
2. Memberikan
gambaran
yang
jelas
secara
sederhana
mengenai urutan atau kronologi ceritanya.
3. Sebagai prolog atau epilog dari suatu naskah yang akan
dipentaskan.
4. Sebagai draft pedoman bagi pemain atau pemeran untuk
melakukan improvisasi.
4
d. Cara Membuat Sinopsis
1. Terlebih dahulu membaca naskah aslinya untuk mengetahui
kesan terpenting penulis secara umum.
2. Mencatat gagasan pokok atau menggaris bawahi gagasan
utama yang terpenting.
3. Tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan utama yang
ditemukan sesuai dengan langkah kedua.
4. Gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, efektif, dan
menarik untuk membuat rangkaian cerita singkat yang bisa
menggambarkan apa yang akan diceritakan dalam karangan
aslinya.
5. Untuk menulis dialog atau monolog tokoh, cukup secara
garis besarnya saja.
6. Sinopsis yang dibuat tidak boleh menyimpang dari isi secara
keseluruhannya.
3. Jurnal
a. Pengertian Jurnal
Jurnal ilmiah merupakan sebuah kutipan dari dalam
laporan dan di dalamnya terdapat point-point penting dari
laporan tersebut. Jurnal sendiri juga merupakan artikel yang
disusun
guna memberikan
kontribusi terhadap
teori atau
penerapan ilmu. Artikel jurnal ilmiah umumnya tersusun atas
judul,
abstrak,
pendahuluan,
bahan
dan
metode,
hasil,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Artikel Jurnal
umumnya memiliki kualitas yang sangat tinggi, baik dari tata
bahasa maupun dari konten.
Jurnal juga biasa diartikan sebagai terbitan berkala yang
berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan
untuk orang-orang dengan minat khusus (misal: matematika).
Awalnya
jurnal
dalam
bentuk
buku,
namun
seiring
berkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan dalam
bentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama e-Journal.
5
Jadi, secara keseluruhan, jurnal dapat diartikan
sebagai kutipan dari sebuah laporan ilmiah yang disusun
guna
memberikan
kontribusi
terhadap
suatu
teori/
penerapan ilmu yang diterbitkan secara berkala.
b. Karakteristik Jurnal Ilmiah
Umumnya jurnal ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu,
bukan artikel ilmiah biasa. Seleksinya pun cenderung sangat
ketat, apalagi jurnal internasional. Jurnal memiliki cakupan
materi yang luas namun sangat padat, hanya 6-8 halaman,
namun setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Jurnal
bersifat sangat efektif, tidak memuat gambar atau tabel. Untuk
jurnal matematika, umumnya banyak teori rumus dasar yang
tidak ditulis, sehingga hanya orang-orang yang sebidang yang
dapat memahami isi dari jurnal ilmiah tersebut.
c. Tujuan Penulisan Jurnal Ilmiah
Karena penulisan jurnal ilmiah diproduksi dalam jumlah yang
sangat terbatas, maka diharapkan yang membaca adalah
ilmuwan yang tepat, sehingga dapat membantu penelitian
selanjutnya agar para peneliti tidak melakukan penelitan yang
sama persis. Hal ini bertujuan agar penelitian sejenis bisa saling
bekerja sama dan saling menjadi acuan, karena IPTEK akan
berkembang sangat pesat, jika para ilmuwan bekerjasama
dengan baik. Selain itu, jurnal ilmiah adalah suatu upaya untuk
memasyarakatkan IPTEK.
4. Makalah
1. Pengertian Makalah
Menurut KBBI, makalah didefinisikan sebagai (1) tulisan resmi
tentang suatu pokok yang dimaksudkan, untuk dibacakan di
muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun
untuk diterbitkan; (2) karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai
laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
6
Jadi, dapat disimpulkan bahwa makalah merupakan karya tulis
yang berisi tentang suatu pokok yang dimaksudkan, yang
dibacakan kepada khalayak umum sebagai laporan hasil
pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Biasanya
penulisan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tujuan-tujuan
tertentu, maka pada dasarnya jenis makalah dapat dibedakan
atas tiga macam, yaitu: (1) makalah tugas perkuliahan, (2)
makalah tugas akhir, (3) makalah seminar.
2. Jenis-Jenis Makalah3
a. Makalah tugas perkuliahan
Makalah tugas perkuliahan, atau sering disebut dengan
paper, ditulis untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
tertentu. Sifat makalah ini sangat klasikal. Oleh sebab itu
bentuk makalah tugas perkuliahan ini sangat ditentukan oleh
dosen
yang
membina
perkuliahan
tersebut.
Adapun
demikian bentuk makalah tersebut tetap mengacu kepada
sistematika atau format dasar, yaitu: bagian awal, bagian
tengah, dan bagian akhir. Isi dari masing-masing bagian
terdebut adalah sebagai berikut:
1. Bagian Awal (Bagian Depan)
Bagian
awal
atau
bagian
depan
makalah
tugas
perkuliahan adalah bagian yang menginformasikan halhal yang berhubungan dengan informasi awal dari
makalah
yang
bersangkutan.
Secara
umum
yang
membangun bagian awal atau bagian depan makalah
tugas perkuliahan adalah sebagai berikut:
a. Sampul atau halaman buku
b. Halaman pengesahan (kalau ada, bersifat tentatif)
c. pernyataan (kalau ada, bersifat tentatif)
d. Abstrak (kalau ada, bersifat tentatif)
3 Erizal Gani, Komponen-Komponen Karya Tulis Ilmiah (Bandung: Penerbit Pustaka
Reka Cipta, 2013), h. 47.
7
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar tabel (kalau ada, bersifat tentatif)
2. Bagian Tengah (Bagian Utama)
Bagian tengah atau bagian isi makalah perkuliahan
adalah bagian yang menginformasikan hal-hal yang
berhubungan dengan isi makalah tugas perkuliahan yang
bersangkutan. Secara umum yang membangun bagian
tengah makalah tugas perkuliiahan antara lain: Bab I
(pendahuluan), Bab II (pembahasan), Bab III (penutup).
3. Bagian Akhir (Bagian Belakang)
Secara umum
bagian
akhir pada makalah
tugas
perkuliahan ini adalah sebagai daftar pustaka dan
lampiran (kalau ada, bersifat tentatif).
b. Makalah tugas akhir
Penulisan makalah tugas akhir dimaksudkan untuk melengkapi
persyaratan guna meenyelesaikan pendidikan pada program
studi tertentu (misalnya diploma III). Jika tugas akhir ini
dikerjakan o;eh mahasiswa setingkat S-1, maka makalah tugas
akhir ini dapat dianggap sebagai pengganti skripsi (pada
lembaga-lembaga pendidikan tertentu ada kebijakan yang
membolehkan mahasiswa S-1 untuk menulis makalah atau
skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
perkuliahannya), bila dibandingkan dengan makalah tugastugas akhir, ini jauh lebih ketat dan terstruktur.
c. Makalah Seminar
Makalah seminar adalah makalah yang ditulis untuk dibicarakan
dalam suatu
pertemuan ilmiah seperti seminar, konfrensi,
musyawarah,
dan
lain-lain.
Makalah
ini
lebih
bersifat
kepanitiaan. Oleh karena itu, ketentuan-ketentuan yang berlaku
untuk penulisan makalah jenis ini sangat ditentukan oleh
ketentuan-ketentuan
yang
dikeluarkan
oleh
menyelenggarakan pertemuan ilmiah tersebut.
8
panitia
yang
5. Skripsi
a. Pengertian Skripsi
Skripsi
adalah
karya
tulis
ilmiah
yang
dibuat
untuk
menyelesaikan studi tingkat Sarjana (S1). 4 Sedangkan menurut
KBBI, skripsi didefinisikan sebagai karangan ilmiah yang wajib
ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir
pendidikan akademisnya. Umumnya, tebal skripsi terdiri atas 50
sampai 100 halaman. Jadi dari definisi tersebut, skripsi dapat
diartikan sebagai karya tulis ilmiah yang wajib ditulis oleh
mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir untuk
menyelesaikan studi tingkat sarjana (S1).
b. Jenis-jenis Skripsi5
1. Skripsi Berdasarkan Hasil Kajian Pustaka
Yang
dimaksud
kajian
pustaka
adalah
kajian
atau
pembahasan suatu topik yang dilakukan untuk memecahkan
suatu masalah yan berpijak pada pengkajian kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Bahan-bahan yang berupa informasi teoritis, penjelasan
teknis, atau temuan aplikatif dari berbagai sumber pustaka
ini dianalisis secara kritis dan disajikan dengan sistematika
yang sesuai dengan keperluan tertentu. Dengan demikian,
bahan-bahan pustaka ini diposisikan sebagai sumber ide
atau sumber inspirasi yang dapat membangkitkan gagasan
atau pemikiran baru.
Contoh:
a. Strategi Pembelajaran Kontekstual dalam Mata Pelajaran
IPA di Sekolah Menengah Atas
b. Kecenderungan X di Y
4 Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Ciputat: CeQDA, 2007), h. 2.
5 Masnur Muslich, Bagaimana Menulis Skripsi? (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 8
9
2. Skripsi Berdasarkan Hasil Penelitian Lapangan
Skripsi ini berorientasi pada pengumpulan data empiris di
lapangan.
Berdasarkan
data
empiris
inilah
peneliti
melakukan analisis secara mendalam sesuai dengan teori
yang relevan dan melakukan kesimpulan.
Contoh:
a. Pengaruh Media Massa terhadap Perilaku Konsumtif
Masyarakat Pedesaan
b. Peranan X dalam Y
3. Skripsi Berdasarkan Hasil Pengembangan
Yang dimaksud dengan pengembangan yakni perancangan
kegiatan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
aktual dengan memanfaatkan teori-teori, konsep-konsep,
dan prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian yang
relevan.
Skripsi
berjenis
pengembangan
ini
memiliki
perbedaan bila dibanding dengan skripsi jenis penelitian
lapangan. Skripsi berjenis penelitian lapangan berupaya
untuk menguji jawaban yang diajukan terhadap suatu
masalah, sedang skripsi berjenis pengembangan berupaya
menerapkan pemecahan suatu masalah.
Contoh:
a. Rancangan Bangun Sistem Kontrol Suhu, Intensitas
Cahaya, dan Kelembapan Udara Berbasis Mikrokontroller
untuk
Meningkatkan
Produktivitas
Ternak
Pedaging.
b. Pengembangan program X dalam pelaksanaan Y
c. Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:6
a. Lembar Sampul
BAGIAN AWAL
b. Lembar Judul
c. Lembar pernyataan
d. Lembar Persetujuan Pembimbing
6 Loc.cit., h. 12.
10
Ayam
e. Lembar Pengesahan
f. Pedoman Transliterasi (jika diperlukan)
g. Abstrak
h. Kata Pengantar
i. Daftar Isi
j. Daftar Tabel (jika diperlukan)
k. Daftar Pustaka
l. Daftar Lampiran
m.Daftar Istilah
a. Pendahuluan
BAGIAN
TENGAH
b. Pembahasan bisa terdiri dari beberapa
bab sesuai kebutuhan)
c. Penutup
BAGIAN AKHIR
d. Dalam
memilih
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran-lampiran (jika diperlukan)
pokok
skripsi,
mahasiswa
hendaknya
memajukan syarat-syarat sebagai berikut:7
1. Pokok itu harus sungguh-sungguh menarik minatnya
2. Harus mengandung masalah, sehingga merangsangnya
untuk mengadakan penyelidikan, bacaan, observasi, dan
sebagainya.
3. Harus
memperluas,
memperkaya,
dan
memperdalam
pengetahuannya dalam bidang yang diselidikinya itu.
4. Jangan terlalu luas, tetapi cukup sempit dan terbatas untuk
ditelaah secara mendalam.
5. Pokok itu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
oleh fakultas dan jurusan.
6. Harus
dalam
batasan
kesanggupan
calon
untuk
menyelesaikannya.
7 S. Nasution dan M. Thomas. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, dan
Makalah (Jakarta: PT Bumi Aksara). h. 27.
11
B. Daftar Pustaka
Gani, Erizal. 2013. Komponen-Komponen Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
Penerbit Pustaka Reka Cipta.
Nasuhi, Hamid dkk., 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ciputat:
CeQDA (Center of Quality Development and Assurance).
Nasution, S. dan M. Thomas. 2008. Buku Penuntun Membuat Tesis,
Skripsi, Disertasi, dan Makalah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Muslich, Masnur. 2013. Bagaimana Menulis Skripsi?. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Rif’an, Ali. 2013. Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah .
Tangerang: Kreasi Cerdas Indonesia.
Bawazir,
Nabih
Ibrahim.
“Journal
of
Indonesian
Scholars”.
http://jurnalppi.vacau.com/index.php?option=com_content&view
=article&id=30:apa-itu-jurnal-ilmiah&catid=1:berita
Bobsusanto.
“Pengertian
Sinopsis
dan
Pembuatan
Sinopsis”.
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/04/pengertiansinopsis-dan-langkah-membuat-sinopsis.html
Neysaputri
Rahmadanty.
“Pengertian
Sinopsis”,
https://boomclaps.wordpress.com/2014/09/03/pengertiansinopsis/
12
Disampaikan pada
Mata Kuliah Metodologi Penulisan Karya Ilmiah
Senin, 28 Maret 2016
Dosen Pembimbing:
Karlina Helmanita, M.Ag.
Semester 4-B
Kelompok 3:
Salma Hafizh
(11140240000032)
Intan Rosneliawati
(11140240000048)
A. Maulana Riva’i
(11140240000054)
Nugroho Ramadhan
(11140240000084)
JURUSAN TARJAMAH (BAHASA ARAB)
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015/2016
A. JENIS-JENIS PENULISAN KARYA ILMIAH
1. Resensi
a. Pengertian Resensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi
diartikan “pertimbangan atau pembicaraan tentang buku”.
Resensi disebut juga ulasan atau penilaian terhadap suatu
karya, baik berupa buku, film, atau Karya Lainya. Tugas penulis
resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca
mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya tersebut.
Sebenarnya, kata resensi sendiri berasal dari bahasa
Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya
melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama
untuk istilah itu dalam bahasa belanda dikenal dengan recensie,
sedangkan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah review.
Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas
buku.
Adapun WJS Poerwadarminta (dalam romli, 2003: 75)
mengartikan
bahwa
resensi
secara
bahasa
sebagai
pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang
menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menariktidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan
kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca
dan dimiliki atau dibeli. 1
Jadi secara sederhana, tindakan meresensi dapat
diartikan kegiatan yang memberikan penilaian, mengungkap
kembali isi buku, membahas, atau mengkritik suatu buku. Selain
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas, tujuan
resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah
sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak.
1 Ali Rif’an, Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah (Tangerang: Kreasi Cerdas
Indonesia, 2013), h. 44.
2
b. Manfaat Membuat Resensi2
1. Dari sisi honor, menulis artikel/opini di media cetak,
dipastikan akan hanya mendapatkan satu honor, yakni dari
media yang bersangkutan. Namun apabila menulis suatu
resensi, honor yang didapat bisa tiga sekaligus. Honor
pertama dari media yang memuat resensi, honor kedua dari
penerbit buku yang diresensi. Honor ketiga dari penulis buku
yang anda resensi.
2. Keuntungan kedua dari sisi intelektual. Tak bisa dipungkiri,
proses meresensi sama halnya dengan proses seseorang
melakukan riset. Meskipun terbilang riset sederhana, tapi jika
dilakukan terus menerus akan mampu mengasah intelektual
dan nalar kritis seseorang yang meresensi, dan akan
menambah pengetahuan atau wawasan.
3. Keuntungan ketiga adalah keuntungan sosial. Meskipun tak
sehebat artikel dan buku, namun jika resensi yang dibuat
diterbitkan di media cetak ataupun majalah, maka yang
meresensi akan mendapatkan keuntungan sosial dan tentu
akan dikenal banyak orang.
2. Sinopsis
a. Pengertian
Berdasarkan pengertian KBBI, pengertian sinopsis adalah
ikhtisar karangan yg biasanya diterbitkan bersama-sama
dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu.
Sedangkan pengertian sinopsis menurut Dr Gorys Keraf, ahli
bahasa kelahiran Nusa Tenggara Timur, adalah ringkasan atau
summary atau précis yang paling efektif dalam menyajikan
suatu karangan yang panjang menjadi bentuk pendek. Dengan
pengertian
tersebut,
dapat
disimpulkan
bahwa
sinopsis
merupakan ringkasan cerita dari sebuah novel atau gambaran
isi dari suatu cerita secara garis besarnya.
2 Ibid., h. 45
3
Sinopsis selain digunakan dalam buku, juga sering
digunakan sebagai prolog dalam sebuah naskah, baik naskah
pendek maupun panjang, untuk sebuah pementasan drama,
film,
dan
teater
panggung.
Sinopsis
ini
dibuat
untuk
memudahkan dalam mengetahui dan memahami secara singkat
tentang sebuah naskah yang akan dipentaskan atau dibaca.
Dalam penulisannya, biasanya sinopsis dibatasi dengan jumlah
halaman, misalnya 1 sampai 3 halaman saja, atau seperlima
dari panjang karangan aslinya. Dan dalam penulisan sinopsis
tidak membutuhkan gaya bahasa dan penjelasan-penjelasan
yang luas, akan tetapi isi atau gagasan umum lebih diutamakan
b. Ciri-Ciri Sinopsis
1. Alur atau jalan ceritanya disusun secara berurutan atau
kronologis dan tepat. Alur atau plot sinopsis sebaiknya
sama dengan alur cerita aslinya.
2. Bahasa yang digunakan hendaknya menggunakan jenis
persuasif atau berupa ajakan dan membujuk agar calon
pembaca tertarik membaca.
3. Terdapat suatu ajakan ataupun motivasi bagi para pembaca,
untuk membaca buku tersebut dan dikemas sebaik mungkin
agar pembaca tertarik untuk membaca bukunya.
4. Menampilkan konflik secara singkat dan menarik.
5. Membuat penasaran bagi calon pembacanya.
c. Fungsi Sinopsis
1. Memberikan sebuah gambaran ringkas dan singkat tentang
isi cerita atau naskah.
2. Memberikan
gambaran
yang
jelas
secara
sederhana
mengenai urutan atau kronologi ceritanya.
3. Sebagai prolog atau epilog dari suatu naskah yang akan
dipentaskan.
4. Sebagai draft pedoman bagi pemain atau pemeran untuk
melakukan improvisasi.
4
d. Cara Membuat Sinopsis
1. Terlebih dahulu membaca naskah aslinya untuk mengetahui
kesan terpenting penulis secara umum.
2. Mencatat gagasan pokok atau menggaris bawahi gagasan
utama yang terpenting.
3. Tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan utama yang
ditemukan sesuai dengan langkah kedua.
4. Gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, efektif, dan
menarik untuk membuat rangkaian cerita singkat yang bisa
menggambarkan apa yang akan diceritakan dalam karangan
aslinya.
5. Untuk menulis dialog atau monolog tokoh, cukup secara
garis besarnya saja.
6. Sinopsis yang dibuat tidak boleh menyimpang dari isi secara
keseluruhannya.
3. Jurnal
a. Pengertian Jurnal
Jurnal ilmiah merupakan sebuah kutipan dari dalam
laporan dan di dalamnya terdapat point-point penting dari
laporan tersebut. Jurnal sendiri juga merupakan artikel yang
disusun
guna memberikan
kontribusi terhadap
teori atau
penerapan ilmu. Artikel jurnal ilmiah umumnya tersusun atas
judul,
abstrak,
pendahuluan,
bahan
dan
metode,
hasil,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Artikel Jurnal
umumnya memiliki kualitas yang sangat tinggi, baik dari tata
bahasa maupun dari konten.
Jurnal juga biasa diartikan sebagai terbitan berkala yang
berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan
untuk orang-orang dengan minat khusus (misal: matematika).
Awalnya
jurnal
dalam
bentuk
buku,
namun
seiring
berkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan dalam
bentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama e-Journal.
5
Jadi, secara keseluruhan, jurnal dapat diartikan
sebagai kutipan dari sebuah laporan ilmiah yang disusun
guna
memberikan
kontribusi
terhadap
suatu
teori/
penerapan ilmu yang diterbitkan secara berkala.
b. Karakteristik Jurnal Ilmiah
Umumnya jurnal ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu,
bukan artikel ilmiah biasa. Seleksinya pun cenderung sangat
ketat, apalagi jurnal internasional. Jurnal memiliki cakupan
materi yang luas namun sangat padat, hanya 6-8 halaman,
namun setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Jurnal
bersifat sangat efektif, tidak memuat gambar atau tabel. Untuk
jurnal matematika, umumnya banyak teori rumus dasar yang
tidak ditulis, sehingga hanya orang-orang yang sebidang yang
dapat memahami isi dari jurnal ilmiah tersebut.
c. Tujuan Penulisan Jurnal Ilmiah
Karena penulisan jurnal ilmiah diproduksi dalam jumlah yang
sangat terbatas, maka diharapkan yang membaca adalah
ilmuwan yang tepat, sehingga dapat membantu penelitian
selanjutnya agar para peneliti tidak melakukan penelitan yang
sama persis. Hal ini bertujuan agar penelitian sejenis bisa saling
bekerja sama dan saling menjadi acuan, karena IPTEK akan
berkembang sangat pesat, jika para ilmuwan bekerjasama
dengan baik. Selain itu, jurnal ilmiah adalah suatu upaya untuk
memasyarakatkan IPTEK.
4. Makalah
1. Pengertian Makalah
Menurut KBBI, makalah didefinisikan sebagai (1) tulisan resmi
tentang suatu pokok yang dimaksudkan, untuk dibacakan di
muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun
untuk diterbitkan; (2) karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai
laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
6
Jadi, dapat disimpulkan bahwa makalah merupakan karya tulis
yang berisi tentang suatu pokok yang dimaksudkan, yang
dibacakan kepada khalayak umum sebagai laporan hasil
pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Biasanya
penulisan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tujuan-tujuan
tertentu, maka pada dasarnya jenis makalah dapat dibedakan
atas tiga macam, yaitu: (1) makalah tugas perkuliahan, (2)
makalah tugas akhir, (3) makalah seminar.
2. Jenis-Jenis Makalah3
a. Makalah tugas perkuliahan
Makalah tugas perkuliahan, atau sering disebut dengan
paper, ditulis untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
tertentu. Sifat makalah ini sangat klasikal. Oleh sebab itu
bentuk makalah tugas perkuliahan ini sangat ditentukan oleh
dosen
yang
membina
perkuliahan
tersebut.
Adapun
demikian bentuk makalah tersebut tetap mengacu kepada
sistematika atau format dasar, yaitu: bagian awal, bagian
tengah, dan bagian akhir. Isi dari masing-masing bagian
terdebut adalah sebagai berikut:
1. Bagian Awal (Bagian Depan)
Bagian
awal
atau
bagian
depan
makalah
tugas
perkuliahan adalah bagian yang menginformasikan halhal yang berhubungan dengan informasi awal dari
makalah
yang
bersangkutan.
Secara
umum
yang
membangun bagian awal atau bagian depan makalah
tugas perkuliahan adalah sebagai berikut:
a. Sampul atau halaman buku
b. Halaman pengesahan (kalau ada, bersifat tentatif)
c. pernyataan (kalau ada, bersifat tentatif)
d. Abstrak (kalau ada, bersifat tentatif)
3 Erizal Gani, Komponen-Komponen Karya Tulis Ilmiah (Bandung: Penerbit Pustaka
Reka Cipta, 2013), h. 47.
7
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar tabel (kalau ada, bersifat tentatif)
2. Bagian Tengah (Bagian Utama)
Bagian tengah atau bagian isi makalah perkuliahan
adalah bagian yang menginformasikan hal-hal yang
berhubungan dengan isi makalah tugas perkuliahan yang
bersangkutan. Secara umum yang membangun bagian
tengah makalah tugas perkuliiahan antara lain: Bab I
(pendahuluan), Bab II (pembahasan), Bab III (penutup).
3. Bagian Akhir (Bagian Belakang)
Secara umum
bagian
akhir pada makalah
tugas
perkuliahan ini adalah sebagai daftar pustaka dan
lampiran (kalau ada, bersifat tentatif).
b. Makalah tugas akhir
Penulisan makalah tugas akhir dimaksudkan untuk melengkapi
persyaratan guna meenyelesaikan pendidikan pada program
studi tertentu (misalnya diploma III). Jika tugas akhir ini
dikerjakan o;eh mahasiswa setingkat S-1, maka makalah tugas
akhir ini dapat dianggap sebagai pengganti skripsi (pada
lembaga-lembaga pendidikan tertentu ada kebijakan yang
membolehkan mahasiswa S-1 untuk menulis makalah atau
skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
perkuliahannya), bila dibandingkan dengan makalah tugastugas akhir, ini jauh lebih ketat dan terstruktur.
c. Makalah Seminar
Makalah seminar adalah makalah yang ditulis untuk dibicarakan
dalam suatu
pertemuan ilmiah seperti seminar, konfrensi,
musyawarah,
dan
lain-lain.
Makalah
ini
lebih
bersifat
kepanitiaan. Oleh karena itu, ketentuan-ketentuan yang berlaku
untuk penulisan makalah jenis ini sangat ditentukan oleh
ketentuan-ketentuan
yang
dikeluarkan
oleh
menyelenggarakan pertemuan ilmiah tersebut.
8
panitia
yang
5. Skripsi
a. Pengertian Skripsi
Skripsi
adalah
karya
tulis
ilmiah
yang
dibuat
untuk
menyelesaikan studi tingkat Sarjana (S1). 4 Sedangkan menurut
KBBI, skripsi didefinisikan sebagai karangan ilmiah yang wajib
ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir
pendidikan akademisnya. Umumnya, tebal skripsi terdiri atas 50
sampai 100 halaman. Jadi dari definisi tersebut, skripsi dapat
diartikan sebagai karya tulis ilmiah yang wajib ditulis oleh
mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir untuk
menyelesaikan studi tingkat sarjana (S1).
b. Jenis-jenis Skripsi5
1. Skripsi Berdasarkan Hasil Kajian Pustaka
Yang
dimaksud
kajian
pustaka
adalah
kajian
atau
pembahasan suatu topik yang dilakukan untuk memecahkan
suatu masalah yan berpijak pada pengkajian kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Bahan-bahan yang berupa informasi teoritis, penjelasan
teknis, atau temuan aplikatif dari berbagai sumber pustaka
ini dianalisis secara kritis dan disajikan dengan sistematika
yang sesuai dengan keperluan tertentu. Dengan demikian,
bahan-bahan pustaka ini diposisikan sebagai sumber ide
atau sumber inspirasi yang dapat membangkitkan gagasan
atau pemikiran baru.
Contoh:
a. Strategi Pembelajaran Kontekstual dalam Mata Pelajaran
IPA di Sekolah Menengah Atas
b. Kecenderungan X di Y
4 Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Ciputat: CeQDA, 2007), h. 2.
5 Masnur Muslich, Bagaimana Menulis Skripsi? (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 8
9
2. Skripsi Berdasarkan Hasil Penelitian Lapangan
Skripsi ini berorientasi pada pengumpulan data empiris di
lapangan.
Berdasarkan
data
empiris
inilah
peneliti
melakukan analisis secara mendalam sesuai dengan teori
yang relevan dan melakukan kesimpulan.
Contoh:
a. Pengaruh Media Massa terhadap Perilaku Konsumtif
Masyarakat Pedesaan
b. Peranan X dalam Y
3. Skripsi Berdasarkan Hasil Pengembangan
Yang dimaksud dengan pengembangan yakni perancangan
kegiatan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
aktual dengan memanfaatkan teori-teori, konsep-konsep,
dan prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian yang
relevan.
Skripsi
berjenis
pengembangan
ini
memiliki
perbedaan bila dibanding dengan skripsi jenis penelitian
lapangan. Skripsi berjenis penelitian lapangan berupaya
untuk menguji jawaban yang diajukan terhadap suatu
masalah, sedang skripsi berjenis pengembangan berupaya
menerapkan pemecahan suatu masalah.
Contoh:
a. Rancangan Bangun Sistem Kontrol Suhu, Intensitas
Cahaya, dan Kelembapan Udara Berbasis Mikrokontroller
untuk
Meningkatkan
Produktivitas
Ternak
Pedaging.
b. Pengembangan program X dalam pelaksanaan Y
c. Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:6
a. Lembar Sampul
BAGIAN AWAL
b. Lembar Judul
c. Lembar pernyataan
d. Lembar Persetujuan Pembimbing
6 Loc.cit., h. 12.
10
Ayam
e. Lembar Pengesahan
f. Pedoman Transliterasi (jika diperlukan)
g. Abstrak
h. Kata Pengantar
i. Daftar Isi
j. Daftar Tabel (jika diperlukan)
k. Daftar Pustaka
l. Daftar Lampiran
m.Daftar Istilah
a. Pendahuluan
BAGIAN
TENGAH
b. Pembahasan bisa terdiri dari beberapa
bab sesuai kebutuhan)
c. Penutup
BAGIAN AKHIR
d. Dalam
memilih
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran-lampiran (jika diperlukan)
pokok
skripsi,
mahasiswa
hendaknya
memajukan syarat-syarat sebagai berikut:7
1. Pokok itu harus sungguh-sungguh menarik minatnya
2. Harus mengandung masalah, sehingga merangsangnya
untuk mengadakan penyelidikan, bacaan, observasi, dan
sebagainya.
3. Harus
memperluas,
memperkaya,
dan
memperdalam
pengetahuannya dalam bidang yang diselidikinya itu.
4. Jangan terlalu luas, tetapi cukup sempit dan terbatas untuk
ditelaah secara mendalam.
5. Pokok itu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
oleh fakultas dan jurusan.
6. Harus
dalam
batasan
kesanggupan
calon
untuk
menyelesaikannya.
7 S. Nasution dan M. Thomas. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, dan
Makalah (Jakarta: PT Bumi Aksara). h. 27.
11
B. Daftar Pustaka
Gani, Erizal. 2013. Komponen-Komponen Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
Penerbit Pustaka Reka Cipta.
Nasuhi, Hamid dkk., 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ciputat:
CeQDA (Center of Quality Development and Assurance).
Nasution, S. dan M. Thomas. 2008. Buku Penuntun Membuat Tesis,
Skripsi, Disertasi, dan Makalah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Muslich, Masnur. 2013. Bagaimana Menulis Skripsi?. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Rif’an, Ali. 2013. Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah .
Tangerang: Kreasi Cerdas Indonesia.
Bawazir,
Nabih
Ibrahim.
“Journal
of
Indonesian
Scholars”.
http://jurnalppi.vacau.com/index.php?option=com_content&view
=article&id=30:apa-itu-jurnal-ilmiah&catid=1:berita
Bobsusanto.
“Pengertian
Sinopsis
dan
Pembuatan
Sinopsis”.
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/04/pengertiansinopsis-dan-langkah-membuat-sinopsis.html
Neysaputri
Rahmadanty.
“Pengertian
Sinopsis”,
https://boomclaps.wordpress.com/2014/09/03/pengertiansinopsis/
12