Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Web D

Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2016
STT Ibnu Sina Batam , 11 – 13 Agustus 2016

60

Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Web Dengan Framework
Codeigniter pada PT JP Technology Batam
Muhammat Rasid Ridho1), Narti Eka Putria2), Yuyun Gumaiyanti3)
Universitas Putera Batam
Jalan R. Soeprapto, Tembesi, Batam. 0823 9128 7111
e-mail: rasid517@gmail.com

Abstrak
PT JP Technology Batam merupakan perusahaan yang bidang usahanya memproduksi peralatan
elektronika menginginkan suatu sistem yang dapat membantu kegiatan operasianalnya. Framework PHP
yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web, peneliti menggunakan
CodeIgniter. CodeIgniter dapat memisahkan antara tampilan dengan logika aplikasi. Sehingga programer
tidak dibingungkan antara kode desain dengan kode logika aplikasi yang menyatu. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pemanfaatan CodeIgniter dalam mempermudah dalam pengembangan Sistem
Informasi Barbasis Web. Adapun hasil dari penelitian kemudahan dalam membangun sistem pada PT JP
Technology menerapkan konsep Model-View-Controller (MVC). Begitu juga aplikasi yang peneliti

kembangkan dengan CodeIgniter menghasilkan clean URL yang Search Enggine Friendly (SEF). Dimana
disediakan dokumentasi yang jelas dan lengkap sehingga dapat memudahkan pemrogram dalam
mempelajarinya.
Kata kunci: Web, Framework, CodeIgniter

1. Pendahuluan
Kebutuhan bisnis yang dapat diatasi dengan pemanfaat teknologi informasi. Para pakar
menyebutnya sebagai inisiasi proyek yang merupakan titik di mana sebuah organisasi membuat dan
menilai tujuan dan harapan untuk sistem baru. Langkah awal dalam proses ini adalah untuk
mengidentifikasi banyaknya kebutuhan untuk sistem dengan mengembangkan permintaan dari pemberi
proyek. Selanjutnya dilakukan analisis kelayakan untuk menentukan kelayakan teknis, ekonomi dan
organisasi dari sistem. PT JP Technology di Batam yang bidang usahanya memproduksi peralatan
elektronika menginginkan suatu sistem yang dapat membantu kegiatan operasianalnya.
Keterampilan dalam menganalisa sistem merupakan kunci utama dalam pengembangan sebuah
sistem informasi. Selain itu juga sangat membantu untuk menganalisis situasi bisnis, mengidentifikasi
peluang untuk perbaikan, dan mendesain suatu sistem informasi yang memberikan nilai lebih bagi
organisasi maupun perusahaan. Tanggung jawab yang kompleks juga harus ditanggung dalam
menganalisa sehingga memerlukan berbagai keterampilan, termasuk teknikal, bisnis, hubungan antar
manusia, manajemen, dan etika.
Salah satu framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan

aplikasi web berbasis web dapat menggunakan Codeigniter. CodeIgniter adalah sebuah framework PHP
yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP
dibandingkan jika menulis semua kode program dari awal. (Koespradono, 2013: 50).
Dimana programer akan dimudahkan tanpa harus menulis semua kode program PHP dari awal.
Karena Codeigniter menyediakan banyak library maupun class untuk mengerjakan tugas-tugas yang
umumnya ada pada sebuah aplikasi berbasis web. Selain gratis atau open source, filenya berukuran kecil
sehingga cepat dan ringan dijalankan. Selain itu dapat memisahkan antara tampilan dengan logika
aplikasi. Sehingga programer tidak dibingungkan antara kode desain dengan kode logika aplikasi yang
menyatu. Adanya komunitas pengguna Codeigniter dapat saling berbagi masalah demi masalah sehingga
mudah menemukan jawabannya.
Mengingat banyaknya ruang lingkup yang dan keterbatasan informasi yang dimiliki, penelitian
ini hanya pada proses perencanaan, analisa, desain dan implementasi. Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan April 2015 sampai Februari 2016. Rumusan utama penelitian ini, bagaimanakah pemanfaatan
CodeIgniter dalam mempermudah dalam pengembangan Sistem Informasi Berbasis Web. Sedangkan
 L-5

 61
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan CodeIgniter dalam mempermudah dalam
pengembangan Sistem Informasi Barbasis Web.
2. Metode Penelitian

Berikut ini merupakan desain atau urutan dari penelitian seperti digambarkan di bawah ini
(Dennis dkk, 2012:11):

Gambar 1. Desain penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada PT JP Technology yang beralamat di Panbil Industrial Estate, Jl.
Ahmad Yani B3, Lot 02, Muka Kuning Kota Batam, 29433, Indonesia.. Perusahaan tersebut
memproduksi peralatan elektronika. Perusahaan manufaktur tersebut prioritas pada komponen komponen
elektronika terutama logam dengan presisi yang tinggi. Juga melayani Cleanroom Assembly, AQ Washing
Line, Hydrocarbon Degreasing, Oven Baking. PT JP Technology ini merupakan anak cabang dari
perusahaan IG TECH PTE LTD dengan alamat: 30 Loyang Way, Loyang Industrial Estate, #04-14/15,
Singapore 508769, Phone : (65) 6546-4426 / 6546-4427, Fax : (65) 6546-4421, website :
http://www.igtech.com.sg, email : sales@igtech.com.sg.

Gambar 2. Salah satu kegiatan di lantai produksi.
Cabang perusahaan juga terdapat di Malaysia yaitu IGM yang beralamat di Jalan I-Park, Kawasan
Perindustrian I-Park, Kulai, 81000 Johor.
Menurut Dennis dkk (2012: 3) tahap Perencanaan merupakan proses dua langkah dasar yang
pertama memahami mengapa sistem informasi harus dikembangkan dan yang kedua membuat rencana
untuk bagaimana tim proyek akan mengembangkannya. Dari kedua langkah tersebut digabungkan ke
dalam rencana proyek, yang disajikan kepada sponsor proyek dan panitia persetujuan pada akhir tahap

Perencanaan. Mereka memutuskan apakah disarankan untuk melanjutkan dengan proyek pengembangan
sistem. Berikut ini langkah lebih detailnya: mengidentifikasi proyek, mengembangkan sistem permintaan,
menganalisis kelayakan teknis, menganalisis kelayakan ekonomi, menganalisis kelayakan organisasi.
Tahap analisis menjawab pertanyaan tentang siapa yang akan menggunakan sistem, sistem apa
yang akan dilakukan, dan di mana dan kapan akan digunakan. Semua kiriman digabungkan menjadi
sebuah proposal sistem, yang disajikan kepada manajemen, yang memutuskan apakah proyek harus terus
dijalankan. (Dennis dkk, 2012: 99)
Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi yang akan diserahkan kepada tim
pemrograman untuk implementasi. Pada akhir tahap desain, analisis kelayakan dan rencana proyek yang
dikaji ulang dan direvisi, dan keputusan lain yang dibuat oleh sponsor proyek dan panitia persetujuan
tentang apakah untuk mengakhiri proyek atau melanjutkan. (Dennis dkk, 2012: 257)
Tahap implementasi, di mana sistem ini sebenarnya dibangun (atau dibeli, dalam kasus paket
desain software). Pada akhir pelaksanaan, sistem akhir dimasukkan ke dalam operasi dan didukung dan
dipelihara. (Dennis dkk, 2012: 443)
 L-5 Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Web Dengan Framework Codeigniter pada PT JP Technology
Batam (Muhammat Rasid Ridho)

 62
Penelitian yang telah dilakukan oleh Rosmala dkk (2011: 30) menganjurkan untuk menggunakan
framework CodeIgniter dari pada yang lain. Dikarenakan CodeIgniter memiliki komunitas lebih banyak,

dapat melanggar aturan Model-View-Control sehingga tidak terlalu kaku, dan CodeIgniter mampu
menangani sampai 1000 request dan 1000 koneksi.
3. Hasil dan Pembahasan
Use Case peneliti gunakan untuk mengkomunikasikan pada tingkat tinggi apa sistem perlu
dilakukan, dan masing-masing dari teknik diagram UML untuk membangun sebuah program
menghadirkan fungsi dalam cara yang berbeda, masing-masing pandangan memiliki tujuan yang berbeda.
Berikut ini merupakan Use Case dari sistem yamg akan dibuat.
Incoming Parts Stock Card System
Login/ LogOut
*

*

*

**

CRUD User
*
*

** *

Adminstrator

CRUD Model
*

Storeman

Input Incoming
*
*
*

Input Issue
**
View Report
Incoming

*


*
Manager Produksi

View Report Issue

*
*

View Report All

Gambar 3. Use Case pada sistem Parts Stock Card
Untuk mendefinisikan proses bisnis kami menggunakan Data Flow Diagram. Diagram Kontek
merupakan pertama kali DFD menggambarkan setiap model proses bisnis, baik yang sistemnya masih
manual maupun yang sudah terkomputerisasi. Berikut dibawah diagram konteks yang mengambarkan
secara keseluruhan lingkungan di dalam sistem.
Administrator

Data User


0

Storeman

Data Incoming
Data Model

Incoming Parts Stock
Card System

Data Issue

Laporan Issue
Report All

Manajer
Produksi

Laporan Issue


Gambar 4. Diagram konteks.

DFD berikutnya disebut diagram level 0 atau DFD level 0. (Lihat Gambar 4.3) Tingkat 0
diagram menunjukkan semua proses pada tingkat pertama penomoran (yaitu, proses nomor 1 sampai 5),
yang menyimpan data, entitas eksternal, dan data mengalir di antara mereka. Tujuan dari level 0 DFD
adalah untuk menunjukkan semua proses tingkat tinggi utama dari sistem dan bagaimana mereka saling
terkait. Semua model proses memiliki satu dan hanya satu tingkat 0 DFD.
 L-5

 63
1.0
Administrator

Data User

Storeman

Data Model

Input Data User


2.0
Input Data
Model

Data User

F1

F2

Data Model

Data User

Data Model

Data Model

3.0

Input Data
Incoming

Data
Incoming

Data
Incoming

F3 Data Incoming
Data Model

4.0
Data
Issue

Input Data Issue

Data
Issue

F4

Data
Issue

Data
Issue
Laporan Model
Laporan Incoming
Laporan Issue
Laporan Semua

Manajer Produksi

5.0
Membuat
Laporan

Data Incoming
Data Model

Gambar 5. Diagram pada Level 0 DFD
Dengan cara yang sama bahwa diagram konteks sengaja menyembunyikan beberapa
kompleksitas sistem, sehingga juga, apakah DFD level 0. DFD level 0 hanya menunjukkan bagaimana
proses-tingkat tinggi utama dalam sistem berinteraksi. Setiap proses pada DFD level 0 dapat
didekomposisi menjadi DFD lebih eksplisit, disebut diagram level 1, atau DFD level 1, yang
menunjukkan bagaimana beroperasi secara lebih rinci. DFD diilustrasikan pada Gambar 4.4 adalah DFD
level 1.
5.1
Membuat
Laporan Model

Laporan Model

Data Model

F2

Data Model

Data Model

Laporan Incoming

5.2
Membuat
Laporan
Incoming

Data
Incoming

F3 Data Incoming
Data Model

Manajer Produksi

Laporan Issue

5.3
Membuat
Laporan
Issue

Data
Issue

F4

Data
Issue

Data
Issue

Laporan Semua

5.4
Membuat
Laporan
Semua

Data Incoming
Data Model

Gambar 6. Diagram pada DFD Level 1
ERD berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya basis datanya akan dikembangkan.
Model ini juga membantu peneliti sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena
model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antardata didalamnya.

 L-5 Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Web Dengan Framework Codeigniter pada PT JP Technology
Batam (Muhammat Rasid Ridho)

 64
id_incoming

refno

date

id_models

qty_in

id_models

m

incoming

punya

m
id_models

1

models

m

openstock

models

models

remark

Query Report All
qty_in

1

openstock

qty_out

m

issue

punya

balance

m

id_issue

refno

date

id_models

qty_out

remark

Gambar 7. Gambar ERD
Terdapat beberapa temuan yang membuktikan bahwa dengan menggunakan Framework
CodeIgniter dapat mempermudah dalam pengembangan sistem infromasi berbasis web. Temuan-temuan
itu diantaranya:
1. Sistem yang dibangun menerapkan konsep Model-View-Controller (MVC)
Dimana folder controllers digunakan untuk menyimpan file yang digunakan untuk menangani
http request yang datang, menentukan apa yang harus dilakukan dengan request tersebut. Folder berisikan
file yang akan dipanggil oleh controller untuk menampilkan data yang dihasilkan oleh model. Folder
menyimpan file yang berisi class yang berfungsi untuk mengolah data yang berasal dari input user atau
database. Pembagian tempat penyimpanan file program ini mempermudah dan membedakan antara
pekerjaan desain web dan pekerjaan programming. Berikut ini merupakan gambaran letak file pada
sistem di PT JP Technology.

Gambar 8. Letak penyimpanan file dengan CodeIgniter.
2. Aplikasi yang peneliti buat dengan CodeIgniter menghasilkan “clean URL” yang Search Enggine
Friendly (SEF). Berikut gambaran link di URLnya.

 L-5

 65

Gambar 9. URL pada sistem PT JP Technology
Jika kita lihat ekstensi file tersebut tidak terlihat. Sehingga keamanan nama file dari serangan
seperti sql injection bisa berkurang. Apalagi ditambah dengan kemampuan validasi form yang bisa kita
manfaatkan
4. Simpulan
Kesimpulan peneliti ambil berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan ke hasil penelitian
dan di pembahasan. Berikut ini kesimpulan yang dapat peneliti sampaikan.
Kemudahan dalam membangun sistem pada PT JP Technology menerapkan konsep ModelView-Controller (MVC). Begitu juga aplikasi yang peneliti kembangkan dengan CodeIgniter
menghasilkan “clean URL” yang Search Enggine Friendly (SEF). Dimana disediakan dokumentasi yang
jelas dan lengkap sehingga dapat memudahkan pemrogram dalam mempelajarinya.
Terdapat beberapa masukan dari peneliti yang dapat digunakan untuk mengembangkan
penelitian ini lebih lanjut. Saran tersebut dijabarkan dibawah ini. Peneliti berharap sekali supaya pihak
manajemen mau mengembangkan sistem dengan framework CodeIgniter ini ke departemen produksi
yang lain. Sehingga akan mudah jika nanti terintegrasi menjadi sebuah ERP. Semakin detail penilaian
pada suatu sistem akan menghasilkan penelitian yang lebih akurat. Agar ke depan pembelajaran
pemrograman berbasis web dengan menggunakan framework CodeIgniter ini dimasukan ke kurikulum,
sehingga mahasiswa pada saat terjun di masyarakat dapat langsung mandiri. Akan terlalu berat jika
mempelajari dari awal.
Daftar Pustaka
[1] Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom. Roberta M Roth. System Analysis And Design Fifth Edition .
John Wiley & Sons Inc, New Jersey. 2012. halaman: 3 – 257.

[2] Koespradono, Suraya, Yuliana Rachmawati. Sistem Informasi Pengolahan Data Pertumbuhan
Ekonomi Dan Ketimpangan Di Kabupaten Klaten (Tahun 2003-2012) Menggunakan Framework
Codeigniter. Jurnal SCRIPT ; Vol. 1 No. 1 Desember 2013. halaman: 46 - 54.
[3] Rosmala, Dewi. Muhammad Ichwan, M Irzan Gandalisha. Komparasi Framework MVC
(Codeigniter, Dan Cakephp) Pada Aplikasi Berbasis Web, Jurnal Informatika . No.2 , Vol. 2, Mei –
Agustus 2011. Halaman: 22 – 30.
 L-5 Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Web Dengan Framework Codeigniter pada PT JP Technology
Batam (Muhammat Rasid Ridho)