Ingin Belajar Membuat Blog Lakukan 6 Lan

Ingin Belajar Membuat Blog? Lakukan 6
Langkah Ini untuk Menjadi Blogger yang
Sukses
17 Maret 2017 oleh Darmawan Follow Like

Selamat datang, calon blogger!
Saya akan memberitahu anda 2 fakta sebelum memulai:


Kalau cuma membuat blog, caranya sangat mudah



Tapi supaya blognya sukses, tidak mudah

Anda mungkin tertarik untuk menjadi blogger setelah berkunjung ke beberapa situs blog besar di
Indonesia, kemudian kagum dengan mereka.
Atau karena mendengar bahwa blog bisa menghasilkan uang.
Yang manapun alasannya, ini panduan yang tepat buat anda.

Saya tidak hanya akan mengajari anda cara membuat akun baru di Blogger/Blogspot dan cara

instalasi WordPress.
Kalau cuma itu sih 5 menit juga selesai.
Saya akan mengajari anda yang lebih penting lagi…
…yaitu cara membuat blog yang berpeluang tinggi untuk sukses.
Setelah selesai membaca artikel ini, anda akan bisa menciptakan blog yang keren, yang menarik,
yang tidak kalah dengan milik para blogger terbaik di Indonesia.
Silahkan ambil segelas teh atau kopi, kita akan segera mulai.

…sebelum kita mulai, satu hal lagi:
Hampir semua blogger baru pada akhirnya gagal setelah 1-3 bulan pertama…hanya sedikit yang
bisa sukses.
Kenapa bisa begitu?
Karena mereka membuat blog secara asal-asalan.
Gara-garanya: topiknya campur-aduk, kontennya tidak berkualitas, promosinya tidak jelas.
Pokoknya serba berantakan.
Lalu karena blognya sepi terus, akhirnya mereka bosan.
Membuat blog: “Gagal membuat perencanaan berarti merencanakan kegagalan”
Click To Tweet
Ini bukan mau menakut-nakuti…
…ini benar-benar sering terjadi.

Perencanaan blog itu luar biasa pentingnya, supaya anda tidak buang-buang waktu, uang, dan
tenaga.
Maka dari itu, sebelum kita masuk ke cara membuat blognya, kita akan bahas dulu persiapannya.
Panduan ini terdiri dari beberapa bab mulai dari persiapan, instalasi, dan penggunaannya.
Silahkan menuju bab yang ingin anda pelajari dari daftar isi ini:

1. Mencari Topik Blog ›
2. Menentukan Platform ›
3. Instalasi WordPress ›
4. Dasar-Dasar WordPress ›
Atau lanjutkan scroll ke bawah kalau anda ingin membaca secara berurutan.

1. Tentukan topik utama blog
Anda mungkin akan berpikir tahap ini sepele… cuma milih topik. Padahal kenyataannya tahap
ini yang paling penting dalam persiapan.
Mari saya beritahu 1 fakta:
Setiap hari ada 2,73 Juta konten baru yang diterbitkan blog dari seluruh dunia.
Lebih dari 70% dari blog-blog tersebut hanya mendapatkan kurang dari 5.000 pengunjung per
bulan, atau sekitar 150 per hari.
Miris kan?

Kira-kira apa penyebabnya?
Ini akarnya:


Topik blognya tidak jelas, berantakan



Topiknya tidak menarik bagi banyak orang



Topik yang dipilih tidak mereka kuasai/minati sehingga isi blognya juga jadi tidak
berkualitas

Begini…
Andaikan anda hanya sempat membaca 5 website per hari.
Apakah anda akan membuka website yang isinya berkualitas, menarik, dan bermanfaat bagi
anda…atau website yang cuma berisi artikel asal tulis?
Pasti yang pertama. Ya kan?

Jadi anda HARUS bisa membuat konten blog yang lebih bagus daripada blog-blog lainnya.
Itu kuncinya.

Nah, untuk bisa membuat konten yang bagus, maka anda wajib memilih topik yang anda
minati/kuasai dan dianggap menarik oleh banyak orang.
Kalau anda memilih topik yang tidak anda mengerti, akibatnya:
1. Membuat konten rasanya jadi berat
2. Konten yang sudah dibuat jadi tidak berkualitas
3. Anda akan cepat bosan
Coba saja kita gunakan logika. Kalau kita tidak tertarik dan tidak tahu apa-apa tentang suatu
topik, apa mungkin kita bisa mengajarkan topik tersebut kepada orang lain dan membuat mereka
tertarik?
Sangat sulit…apalagi bagi pemula.
Kunci sukses dalam blogging: pilih topik utama yang menarik bagi anda dan orang lain
Click To Tweet
Silahkan baca panduan ini untuk mencari topik blog anda:

BAB 1 Menentukan Topik

Salah dalam memilih topik akan menyebabkan blog anda susah berkembang. Ini sering dialami

oleh banyak blogger pemula sehingga mereka harus mengulang lagi dari nol. Pelajari cara
memilih topik yang tepat untuk anda.
Baca BAB 1 ›
Topik mana yang bisa menghasilkan uang?
Berdasarkan survey yang saya lakukan beberapa waktu lalu, sebagian besar dari pembaca artikel
ini ternyata ingin mendapatkan penghasilan dari blog.
Betul, blog memang bisa menjadi sumber penghasilan.
Tapi ada 1 mitos legendaris yang menyatakan bahwa hanya blog dalam topik tertentu yang bisa
mendapatkan penghasilan.
Itu salah besar.

Semua topik bisa menghasilkan.
Asalkan konten yang anda buat mampu menarik minat banyak orang. Topik apapun bisa dibuat
menjadi blog untuk berpenghasilan. Bahkan blog yang isinya lucu-lucuan.
Ini cerita dari pengalaman pribadi:
7-8 tahun yang lalu saya mencoba membuat blog dalam topik tax (perpajakan), karena katanya
topik ini bisa mendapatkan banyak uang dari iklan.
Padahal saya sama sekali tidak tertarik dengan pajak.
Akibatnya…konten yang saya buat kualitasnya sangat rendah. Setiap kali menulis konten,
rasanya stress. Akhirnya blog terbengkalai tanpa mendapatkan pengunjung sama sekali.

Jadi, jangan pilih topik yang tidak menarik bagi anda.
PENTING: Kalau anda ingin serius blogging untuk jangka panjang, jangan pilih topik yang
mengundang permasalahan hukum. Misalnya menyediakan lagu MP3, download film, konten
dewasa, dan sejenisnya.

2. Pilih platform blog yang tepat untuk anda
Salah satu proses terberat dalam memulai blog sudah kita lewati.
Sekarang kita masuk ke yang lebih mudah.
Teknologi jaman sekarang sudah canggih. Dengan menggunakan platform blogging, anda bisa
menulis di blog seperti menulis di Microsoft Word.
Ini 3 pilihan yang paling populer:
1. Blogspot — hosted
2. WordPress.com — hosted
3. WordPress.org — self-hosted

Masih ada puluhan platform blogging lainnya, tapi saya tidak akan mempersulit pilihan anda
dengan membahas yang kurang populer.
Perhatikan 2 istilah ini: hosted dan self-hosted.
Apaan tuh?


Hosted berarti blog anda ‘menumpang’ di website mereka. Jadi anda tidak akan punya website
murni milik sendiri, dan alamat blog anda seperti ini: blogsaya.blogspot.com
Self-hosted kebalikannya.
Anda membuat website sendiri dengan platform bernama WordPress. Website tersebut akan
100% jadi milik anda, tetapi anda harus membayar untuk nama domain dan hostingnya.
Kalau kita ibaratkan, seperti rumah dan apartemen:

Hmm…oke, lalu pilih mana?

Jawabannya dibahas satu per satu dalam panduan ini:

BAB 2 Memilih Platform

Banyak pemula yang sering dibuat bingung ketika ingin memilih platform blog, karena di
internet menurut orang berbeda-beda. Di panduan ini dibahas satu per satu mana yang paling
tepat untuk anda sendiri.
Baca BAB 2 ›
Secara singkat, kalau anda tidak ingin pindah halaman, ini kelemahan dan kelebihan dari
masing-masing jenis platform:
Pilih platform hosted (WordPress.com atau Blogger) kalau anda:

1. Sama sekali tidak ingin keluar biaya (meskipun tidak banyak)
2. Rela dengan fitur yang terbatas
3. Rela dengan tampilan yang juga terbatas
4. Rela nama website anda menjadi seperti ini: namawebsite.blogspot.com
5. Rela website anda dihapus sewaktu-waktu (kalau anda melanggar aturan)
Sebaliknya, pilih platform self-hosted (WordPress.org) kalau anda:
1. Punya modal sekitar Rp 300ribu per tahun (untuk domain dan hosting)
2. Ingin punya website yang 100% milik anda
3. Ingin bisa mengubah tampilan dengan leluasa
4. Ingin bisa menambahkan fitur-fitur apapun yang anda butuhkan
5. Ingin membuat blog yang terlihat lebih kredibel
Itu hanya sekilas saja.
Untuk membaca perbandingan lengkap serta mitos-mitosnya, klik di sini.

Karena sangat fleksibel, WordPress self-hosted juga sering digunakan untuk fungsi yang lebih
daripada sekedar blog.
Misalnya berjualan online, website bisnis, komunitas, dan lain-lain.
Saya pribadi selalu menyarankan supaya orang yang serius blogging untuk menggunakan selfhosted dari WordPress.org, karena akan lebih bagus dalam jangka panjang.
Tapi kalau modal anda benar-benar 0, tidak masalah.
Meskipun sedikit lebih repot, ketika blog anda sudah sukses anda bisa pindah dari hosted ke selfhosted. Banyak yang melakukan seperti ini, jadi anda bisa tetap mulai dari hosted.

Cara instalasi WordPress self-hosted akan dijelaskan di bawah.

3. Tentukan penyedia layanan hosting dan domain
Buat anda yang belum pernah dengar istilah ini:
Domain: nama/alamat website anda. Blog ini domain-nya PanduanIM.com. Hosting: tempatnya
file-file blog anda disimpan. Seperti harddisk kalau di komputer.
Pengertian aslinya lebih kompleks, tapi jangan ambil pusing.
Keduanya menggunakan sistem sewa. Artinya anda perlu membayar setiap bulan/tahun ketika
anda menyewa domain dan hosting. Tidak ada pilihan bayar sekali untuk seumur hidup.
Peranannya vital untuk blog.
Tentunya anda tidak ingin blog yang anda buat sering mengalami masalah seperti mati
mendadak, atau tidak bisa diakses secara tiba-tiba.
Jadi, pilih penyedia domain dan hosting yang terpercaya.
Ini beberapa layanan domain dan hosting internasional yang biasanya direkomendasikan untuk
pemula:


Domain: NameCheap




Hosting internasional: BlueHost atau HostGator



Hosting Indonesia: Niagahoster (gratis domain)

Kalau anda membuat blog berbahasa Inggris, gunakan hosting internasional. Sedangkan untuk
blog Indonesia gunakan hosting Indonesia.

4. Tentukan nama domain
Nama domain akan selalu melekat pada blog anda.
Meskipun masih bisa diganti, tetapi bakal repot dan kalau salah bisa fatal akibatnya. Maka dari
itu sebaiknya tentukan matang-matang nama domain di awal.
Ini 7 hal yang harus anda perhatikan:
1. Sesuaikan dengan topik blognya
2. Hindari nama yang mirip dengan website populer
3. Mudah ditulis, diingat, dan diucapkan
4. Sebisa mungkin gunakan .com
5. Hindari tanda strip/minus (-) dan angka

6. Jangan gunakan merek milik orang lain
7. Cek juga ketersediaan username-nya di jejaring sosial

Beberapa orang mungkin tidak akan setuju dengan saya pada poin ke-4, karena sebetulnya ada
ekstensi lain selain .com yang juga bagus.
Misalnya .org, .net, .co, .id, dsb.
Tapi alasan saya memilih .com karena merupakan yang paling diingat.
Saya punya blog dengan akhiran .co, .net, dan .org, tapi kenyataannya banyak juga orang yang
salah ketik…yang mereka masukkan justru .com.
Jadi dahulukan .com, gunakan yang lain sebagai opsi terakhir.
Oh ya, hindari tanda strip (-) dan angka di domain karena orang-orang akan menganggap
keduanya sebagai blog spam. KECUALI apabila memang brand anda menggunakan salah
satunya.

5. Instalasi blog self-hosted dengan platform WordPress
Sekarang kita masuk langkah-langkah membuat blog.

Dalam artikel ini saya akan menggunakan NameCheap, HostGator, dan WordPress (self-hosted)
sebagai contoh. Anda bisa menggunakan layanan hosting dan domain lain karena tidak jauh
berbeda.