SE-KANAGARIAN TANJUNG BETUNG RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN

L A P O W PROGRAM PENERAPAN IiYTEKS

PELATIHAN LMAM DAN KHATIB
SE-KANAGARIAN TANJUNG BETUNG RAO SELATAN
KABUPATEN PASAMAN

Oleh:

II

'1

'

Sulaiman, S.Pd.1

: NIP.1 98 102222006041002

: Ketua

Ahmad Rivauzi, M.Ag


:NIP. 197705132008121001

: Anggota

Wirdati, M.Ag

:NIP.. 197502042008012006

: Anggota

Indah Muliati, M.Ag

:NIP. 197904152009122001

: Anggota

rl

I

I

Dibiayai DIPA UNP
Nomor: 0664102344.2.01 /03/2011
Tanggal: 20 Desernber 2010

Universitas Negeri Padang

MKUI FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

201 1

iI

Halaman Pengesahan

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(Program Penerapan IPTEKS)
Pelatihan imam dan khatib muda
muda Kanagarian Tanjung Betung
Rao Selatan Kabupaten Pasaman

2

3

4
5

6
I

1

Ke:ua Pelaksana:
a. Narna Lengkap
b. NIP

c. Pangkatl Golongan
d. Jabatan Fungsiond
e. Sedang melakukan Pengabdian
f. Fakultas
g. Bidang Keahlian
Personalia
a. Jurnlah Anggota Pelaksana
b. Jurnlah Pembantu Pelaksana
Jangka Waktu Pelaksanaan
Bentuk Kegiatan
Biaya yang diperlukan
a. DIPA UNP
Jumlah

Sulaiman, S.Pd.1
198102222006041002
Penata Mudal1II.a
Asisten Ahli
Tidak
Ilmu-Ilmu Sosial

Pendidikan Agarna
4 orang

-

4 Bulan
Pelatihan

Padang 10 Oktober 201 1
Ketua Selaksana

~ u l a i m & ,S.Pd.1
NIP. 198 102222006041002

ian Kepada Masyarakat

A. Judul

:Pelatihan Khatib dan Mubaligh Muda Se-


Kanagarian Tanjung Betung Rao Pasaman

B. Tim Pelaksana

:Sulaiman, Wirdati, Syahrul Ismet, Ahmad

Rivauzi, Indah Muliati

C. Tabun

:2011

D. Ringkasan
Pernasalahan dakwah ditengah urnmat salah satunya adalah
optomalisasi kaderisasi dan peningkatan kualifikasi da'i (khatib dan mubaligh)
yang tidak berjalan dengan baik, sehingga dalam penyebaran dakwah selalu
terkendala dengan jumlah da'i yang tidak memadai, ini terlihat dari banyak
kasus diberbagai daerah yang jumlah da'inya sangat sedikit sehingga
masyarakat menerima dakwah dari da'i "itu keitu juga".
Seperti yang diketahui, khutbah dan ceramah adalah bagian dari

dakwah, maka didaerah yang agak terpelosok, khutbah jumat rnisalnya, yang
bertindak sebagai khatib seringkali orang yang sudah tua dan w r , materi
khutbah yang diberikan juga materi yang bersifat permanen seperti persoalan
fikih klasik dan khila$yah yang terkadang tidak disesuaikan dengan kebutuhan
audiens. Demikian pula dengan cerarnah, jadwal-jadwal wirid atau ceramah
didaerah tersebut seringkali tidak ada penceramah atau jadwal yang tidak
teratur. Padahal persoalan agama yang terjadi ditengah masyarakat semakin
kompleks, seperti persoalan akidah, ibadah, akhlak serta muamalah yang
memang harus dicarikan jalan keluarnya.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka tujuan dilaksanakannya
kegiatan pelatihan khatib dan mubaligh muda se-kanagarian Tanjung Betung
Rao ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda-pemuda
nagari akan pentingnya berdakwah pada masyarakat, dan memberikan
pemahaman akan hakikat dakwah itu sendiri, Kepada da'i-da'i yang sudah ada
pelatihan ini berguna untuk meningkatkan pemahaman terhadap efektifitas
dakwah yang meliputi desain dakwah secara profesional, strategi dan kiat
penyampaian dakwah dalam rangka menegakkan amar ma 'rufnahi mungkar.
Untuk pencapaian tujuan dan manfaat dari kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan, adalah dengan menggunakan metode ceramah dalarn bentuk
seminar, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab, serta

demonstrasi dan resitasi. Sedangkan untuk mengetahui pencapaian sasaran
dilakukan evaluasi dalam beberapa tahap, tahap evaluasi kemampuan awal,
mengetahui sejauhrnana pemahaman peserta pelatihan tehadap dakwah,
kemudian evaluasi tahap proses, dan evaluasi tahap akhir berupa kegiatan
praktek mendesain khutbah dan cerarnah yang sistematis terukur. Diakhiri
dengan demonstrasi dan simulasi dalam berkhutbah dan cerarnah.
Kegiatan pelatihan ini dapat dikatakan telah terlaksana dengan baik
dan lancar. Tujuan dan manfaat yang diinginkan telah tercapai dengan
memuaskan, sehingga pelatihan ini dapat dirasakan secara pribadi pada tiap
peserta, dan dengan izin Allah pelatihan akan meningkatkan pemahaman serta
kemampuan para dai dalarn berdakwah yang akan berimplikasi pada
tersebarnya syi'ar Islam secara komprehensif kepada setiap orang.

TIM PELAKSANA

1

I

'


Sulaiman, S.Pd.1

:NIP. 198102222006041002

Wirdati, M.Ag

:NTP.197502042008012006

Syahrul Ismet, S.Ag

:NIP. 197610082005011002

Abmad Rivauzi

:NIP.197705132008121001

Indah Muliati

:NIP. 197904152009122001


SAMBUTAN KETUA LPM

UNIVERSITAS NEGEM PADANG

Dengan m a syukur yang mendalam kehadirat Allah SWT, kami menyambut
baik dan berterima kasih atas kesuksesan Tim Pelaksana dalam melaksanakan
program Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan realisasi salah satu Tri
Dharrna Perguruan Tinggi .
Sesuai dengan tema pengabdian kepada masyarakat pada tahun 201 1 yakni:

uPeningkatan daya saing serta pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan dan
ekonomi pruduktij; pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) menuju masyarakat
mandiri", pengabdi diharapkan tetap mempunyai kornitmen dan kepedulian yang
tinggi untuk meningkatkan kualaitas pengabdian dimasa datang sehingga dampaknya
dapat dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah yang
sangat membutuhkan para ilmuan berbagai disiplin ilmu dari Perguruan Tinggi.

Tuntutan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dimasa datang mutlak
dilaksanakan agar bangsa ini lepas dari berbagai masalah. Oleh sebab itu pengabdian

oleh Perguruan Tinggi makin dibutuhkan dan sangat diharapkan oleh masyarakat..
Ketua LPM UNP

Drs. Zalfendi, M.Kes
NIP.19590602 198503 1001

1

PRAKATA

I

Alhamdulillah, laporan kegiatan dengan judul Pelatihan Khatib dan

Mubaligh Muda Se-Kanagarian Tanjung Betung Rao Pasaman dapat
I
I

diselesaikan. Kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan Tri Dharrna Perguruan
Tinggi &lam bentuk pengabdian Kepada Masyarakat

berupa program IPTEKS

REGULER. Kegiatan ini juga merupakan salah satu program LPM Universitas Negeri

I

Padang dalam memfasilitasi semua staf pengajar untuk melakukan kegiatan
pengabdim kepada masyarakat yang dimaksud.
Dalam kesempatan ini terna kegiatan adalah upaya peningkatan kemampuan,
profesionalitas para da'i dalam berdakwah ditengah masyarakat yang diberikan dalam
bentuk pelatihan. Pelatihan ini dijadikan sebagai bekal peningkatan kualitas da'i yang
sudah ada agar bisa berdakwah dengan efektif dan tepat sasaran. Diharapkan dengan
kegiatan ini bisa menjadi starting point untuk mewujudkan masyarakat minmgkabau
(Sumatera Barat) yang madani yang pada kesempatan ini diselengarakan di Nagari
Tanjung Betung Rao Pasaman.
Dengan selesainya kegiatan dan penulisan laporan ini, tidak lupa kami
mengucapkan terima

il

1
11

'j:I
t

I
)

kasih

kepada

berbagai

pihak

yang turut

membantu

pelaksanaannya, terutama terima kasih kami sampaikan kepada pihak LPM UNP yang
telal;.memfasilitasi kegiatan ini mulai dari tahap pengusulan, pelaksanaan, evaluasi
dan monitoring serta penyusunan laporan kegiatan. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada pemerintahan kanagarian Tanjung Betung Rao Pasaman yang telah
terlibat secara kooperatif dan berpastisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan
kegiatan ini sehingga berjalan dengan baik dan lancar. Selanjutnya, secara khusu kami
sampaikan terima kasih kepada pimpinan f&ultas yang telah meberi izin kepada tim
pelaksana untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Akhirnya, semoga Allah memberi taufik dan hidayah-Nya atas pengabdian
dan bantuan berbagai pihak, semoga menjadi arnal saleh disisi-Nya. Arnin ya rabbal
alamin.
Padang 10 Oktober 20 1 1
Ketua Pelaksana

SULAIMAN, S.Pd.1
NIP.198102222006041002

DAFTAR IS1
I

,
I

i

Hal

Ringkasan
Tim Pelaksana
Sarnbutan Ketua LPM
Prakata

Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan
A. Analisis Situasi
B. Perurnusan Masalah
C. Tujuan Kegiatan
D. Manfaat Kegiatan

BAB I1
Tinjauan Pustaka
A. Urgensi Dakwah
B. Retorika Dakwah

..............................................................................

1

..............................................................................

11

..............................................................................

111

..............................................................................
..............................................................................

v

..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................
..............................................................................

..............................................................................

..............................................................................

BAB 111
Materi dan Metode Pelaksanaan
A. Kerangka Pemecahan Masalah
......................................................
B. Materil Realisasi Pemecahan Masalah
..........................................
..................................................................
C. Metode Yang Digunakan
D. Khalayak Sasaran
..............................................................................

BAB IV
Hasib dan Pembahasan
A. Pelaksanaan Hasil
..............................................................................
B. Fakor Pendukung dan Penghambat
..........................................
C. Hasil Evaluasi
..............................................................................
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
..........................................................................................
B. Saran
..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 1 : Daftar Organisasi Pelaksana
Lampiran 2: Dokumentasi
Lampiran 3: Jadwal Kegiatan
Lampiran 4: Makalahl Slide
Lampiran 5: Daftar Hadir Peserta

..

...

iv

BAB I
I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

I

Masjid merupakan lembaga yang sangat penting bagi seluruh masyarakat
muslim di negara multi rasial dan agama seperti Indonesia Peran masjid terbukti
sangat penting sebagai wadah untuk mempersatukan ummat, dalam ha1 ini sholat
berjamaah, karena sholat berjamaah lebih utarna daripada shalat sendirian baik
dari segi nilai maupun manfaat yang diperoleh, maka salah satu manfaat yang
dirasakan oleh umrnat Islam yang menunaikan kewajiban sholat secara

bejamaah, larnbat laun dalam dirinya akan muncul hubungan tali persaudaraan
I
I

yang kokoh dengan sesama jamaah pada khususnya dan dengan umrnat Islam

I

I

secara keseluruhan, dan upaya mewujudkan persatuan memang merupakan

I

-

kewajiban dalam ajaran Islam sebagaimana tersirat dalam Quran Surat A l i - h a n

!I

ayat 103.
Namun kalau dirujuk kepada sejarah pemanfaatan masjid dizaman Rasulullah

E/;/I
11 1

SAW ternyata Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan
juga memiliki fungsi sebagi tempat untuk mengcreate peradaban serta sebagai

tf

pusat kegiatan sosial kemasyarakatan. Ini berarti bahwa fungsi sosial dan

1

I!
)I

j/
11

komunalnya juga semakin luas, sehingga pada posisi yang multi hngsi tersebut
perannya tetap tak tergoyahkan oleh banyaknya lembaga Islam yang bermunculan

I

II

j/

ti I

akhir-akhir ini. Bahkan antar lembaga-lembaga Islam tersebut mempunyai
hubungan simbolik dalam kebersamaannya rnemajukan masyarakat muslim. Di
samping mempunyai hngsi utama sebagai tempat ibadah, masjid juga dijadikan
sebagai tempat perayaan hari besar Islam (PHBI) serta pelaksanaan acara-acara

seperti pemilihan ketua RT dan program keagamaafi. Bahkan lebih spesifik lagi,
banyak pemerintah daerah Sumatera barat telah mencanangkan program
pemberantasan kemiskinan berbasis masjid.
Untuk memenuhi kebutuhan terselenggaranya kegiatan ibadah (sholat) dan
kegiatan keagamaan di atas dengan baik. maka diperlukan sumber daya manusia
(SDM) yang memiliki kapasitas memadai sebagai imam dan turut aktif
berpartisipasi dalarn mensyi'arkan (mendakwahkan) nilai-nilai keislaman. Dalam
ha1 ini SDM yang dibutuhkan ialah imam-imam yang memenuhi kulaifikasi serta
dai-dai yang memiliki kapasitas (kqjiaah) sebagai seorang khatib atau muballigh
yang menyampaikan dakwah dengan hikmah, rnauidzhah serta hujjah yang
relevan dan merujuk kepada Al-Quran dan hadits serta memiliki keterampilan
retorika penyampaikan dakwah. Disamping itu khatib dan mubaligh juga
memegang peran penting dalam memajukan nilai beragama masyarakat. Melalui
lisan yang diiringi dengan suluk (perilaku) mereka diharapkan dapat menjadi
pedoman dalam menapaki kehidupan yang penuh lika-liku dan panjang. Hal ini
tidaklah berlebihan karena di tengah-tengah kondisi masyarakat yang semakin
haus akan bimbingan dan penyuluhan nilai-nilai Islam. ternyata tidak diiringi oleh
ketersediaan khatib dan dai yang memadai secara kualitas dan kuantitas. Hal ini
sangat dirasakan di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan. khususnya di
Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan Kabupaten Pasaman.
Didaerah Kanagarian Tanjung Betung ini banvak ditemui mas-iid dan mushalla
vang kekurangan SDM yang berperan sebagai imam ataupun khatib untuk
memimpin sholat beriamaah dan mengisi jadwal
Kenyataan dilapangan

khutbah atau ceramah.

menunjukkan bahwa imam atau khatib yang kerap

dipanggil "ustadz atau buya" ini sebagian besar sudah memasuki usia uzur dan

itupun jurniahnya tidak banyak, sehingga ha1 ini berimbas kepada munculnya
khatib pengisi jadwal permanen yang "tidak tergantikan"

atau lebih tepatnya

tidak merniliki pengganti.
Kondisi ini diperparah oleh banyaknya pemuda-pemuda yang lulusan sekolah
agarna dan rnemiliki wawasan keilmuan Islam yang memadai, namun para
pemuda tersebut banyak yang pindah domisili ke kota-kota luar daerah. Sementara
di kampung-kampung sebagian besar orang tua merasa enggan menyekolahkan
anaknya ke madrasah atau pesantren yang notabene banyak melahirkan kader
imam dan khatib dengan berbagai alasan. Sehingga kaderisasi imam dan khatib
men-iadi stagnan dan kalaupun ada pertumbuhannya tidak signifikan.

B. Perurnusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas, terdapat beberapa masalah penting yang
terdapat di Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan yaitu:
1 . Apa yang menyebabkan minimnya pembekalan (Up-Gmding) materi

dakwah dan metode penyampaian dakwah bagi para imam dan khatib
muda di Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan.
2. Kenapa jurnlah imam dan khatib di Kanagarian Tanjung Hetung untuk
memimpin imam dan mensisi jadwal khutbah di masjid dan mushalla
dirasakan sangat kurang.
Masalah

ini

dianalisis

lalu

diperkirakan

dapat

diselesaikan

dengan

menyelenggarakan kegiatan pelatihan sekaligus pembekalan terhadap imam dan
khatib Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan.

C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kualitas kader imam dan khatib muda dalam kemampuan
menjadi imam shalat serta penguasaan materi dan penerapan metode
dakwah yang efektif.
2. Menambah jumlah kader imam dan khatib muda di Kanagarian Tanjung
Betung Rao Selatan.

D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari kegiataan ini antara lain adalah:
1 . Munculnya kader-kader imam dan khatib muda ban1 yang handal siap
terjun ke masyarakat.
2. Mendalamnya pemahaman kader imam dan khatib muda dalam
penguasaan

mndah

(materi)

dakwah

dan

penguasaan

teknik

penyampaian (retorika).
3. Memunculkan kesadaran pada pemuda akan pentingnya menjadi imam

yang baik dan pentingnya berdakwah serta kewajiban berdakwah
4. Agar terselenggaranya kegiatan shalat bejamaah dengan baik serta

tersyiarnya dakwah Islam secara meluas dan komprehensif ketengah
rnasyarakat.

BAB I1

TINJAUAN PUSTAKA

A'Urgensi dakwah

Secara bahasa, dakwah adalah annida artinya memanggil, ad du'a ila syai'i
(menyeru dan mendorong kepada sesuatu) dan ad rkr;wah ila qadhiyah
(menegaskan terhadap yang haq ataupu yang batil) ( Munjid, 2000). Dengan
demikian dakwah dapat diartikan kepada memanggil atau menyeru manusia serta
adanya pembelaan kepada yang diperjuangkan. Hal ini dituliskan dalarn firman
Allah swat Yunus:25 yang artinya, "Allah mendakwahi manusia kz? Darussalam

dan menunjuki orang dikehendakiNya ke jalan yang lurus ". Dakwah juga dapat
diartikan meminta, memohon, dan usaha dalam bentuk perkataan, perbuatan untuk
menarik manusia ke agama tertentu. Dengan demikian dakwah berati Allah
mengajak harnbaNya untuk melakukan sesuatu yang menyebabkan mereka masuk

ke swga yaitu berpegang teguh kepada agama-Nya.
Secara istilah dakwah adalah panggilan atau seruan kepada umat rnanusia
menuju jalan Allah (QS.Yusuf 108) yaitu jalan menuju Islam (QS Ali Irnran 19)
yang dilakukan dengan hikrnah dan nasehat

yang baik, sehingga membawa

manusia pada pengingkaran thaghut dan beriman kepada Allah (QS Al-Baqarah

256). Pada sisi lain. dakwah adalah upaya setiap muslim merealisasikan
(aktualisasi) fungsi kerisalahan dan fungsi kerahmatan. Fungsi kerisalahan berarti
meneruskan tugas rasulullah (QS al-Maidah 67), menyarnpaikan dinul islarn
kepada seluruh ummat manusia. (QS. Ali Irnran 104, 1 10 dan 1 14) dan fungsi
kerahmatan, berarti mengaktualkan dan mengoperasionalisasikan Islam sebagai
rahmat (pensejahtera, pembahagia dan pemecah persoalan) bagi seluruh manusia.

Dakwah juga merupakan kewajiban syar'i beidasarkan Al-Quran surat Ali
Imran: 104 dimana Allah bediman yang artinya: Dan henciaklah ada di antara

kamu segolongan umat yang merryem kzpada kebajikan, mencegah dari
kemungkaran, &n merekalah orang yang beruntung ". Ayat ini jelas menunjukan
bahwa dakwah itu wajib, karena terdapat lam amar di dalam kalirnat wal takun.
Sedangkan kalimat minkurn menunjukkan fardhu k i f i a h maka seluruh umat
Islam diperintahkan agar sebagian mereka melaksanakan kewajiban ini. Apabila
ada sekelompok orang yang melaksanakannya maka dakwah telah menjadi fardhu

'ain bagi orang tertentu, berdasarkan syarat-syarat yang ada pada mereka
sebagaimana kewajiban itu gugur terhadap yang lain.
Kewajiban berdakwah

juga disebutkan dalam surat al-Ashr:l-3 yang

bunyinya: "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan beramal.sholeh dan nasehar-menasehati
supaya rnentaati kebenaran dan nasehat-menasehati dalam kesabaran. " Dalam
'.surat ini Allah bersumpah bahwa manusia benar-benar merugi kecuali orangorang yang beriman dan beramal shaleh, dan menasehati dalam haq dan
kesabaran. Berarti kita diwajibkan berdakwah dan sabar dalam menghadapi
cobaan dakwah, sabar pula dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.
Diantara bentuk kegiatan dakwah adalah tabligh, yaitu aktivitas penyampaian
dan penarnpakan ajaran Islam dalam kehidupan sosial budaya dalam bentuk lisan,
tulisan dan tindakan dengan metode penyampaian berupa khutbah dm ceramah
yang dilakukan di masjid, mushalla, majlis taklim, majlis remaja dan di sekolahsekolah. Kegiatan tabligh tersebut dilakukan dengan memanfaatkan berbagai
moment-moment keagamaan seperti pelaksanaan sholat jumat. wirid pengajian,
ceramah ramadhan, peringatan hari-hari besar Islam, kulturn dan lain sebagainya.

B. Retorika dakwah

Dalam berdakwah seorang da'i bertugas memberikan jawabaw-jawaban Islam
terhadap berbagai masalah kehidupan. Dengan demikian dakwah haruslah bersifat
aktual, faktual dan kontekstual. Benar bahwa tugas seorang juru dakwah itu

menyampaikan. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa teknik menyajikan materi
dakwah akan sangat membantu tersampaikannya dakwah tersebut. Dengan
memaharni teknik berdakwah, seorang juru dakwah tidak akan menyampaikan
materi tertentu kepada orang yang bukan sasaran materi tersebut. Contoh materi
ghazwul Jikri tidak tepat jika disampaikan kepada nenek-nenek atau anak-anak

kecil. Cara penyampaiannya pun tidak boleh teoritis belaka melainkan hams
disampaikan dengan cara memberikan contoh-contoh yang aktual clan kontekstual.
Berikut ini adalah hal-ha1 yang hams diperhatikan agar penyarnpaian dakwah
efektif:
-

1) Memiliki struktur penyampaian pidato yang secara umum antara lain;
.

pembukaan, batang tubuh dan penutup atau pendahuiuan, (exordium), pokok
bahasan (prothesis), argumentasi (argumentation), kesimpulan (conclution).
Jika dikaitkan dengan penyampaian dakwah maka boleh jadi strukturnya
sebagai berikut:
a) Mukaddimah
b) Pokok bahasan
c) Argumentasi (dalil)
d) Penutup (khatimah)

2). Memiliki persiapan pidato antara lain;
a) Persiapan mental

b) Kondisi kesehatan
c) Persiapan materi, antar lain; menentukan clan menetapkan judul, mencari
dan mengumpullcan bahan yang relevan dengan judul yang akan dibahas.
d) Menyusun materi secara sistematis.
e) Menguasi materi yang sudah ditetapkan

3). Mengetahui medan dakwah.
Seorang mubaligh seharusnya mengetahui dimana dia berceramah, khutbah
atau bentuk-bentuk dakwah lain.

4). Mampu membaca kondisi jama'ah.
Mubaligh juga

mesti mengetahui siapa audiens (pendengar) materi

dakwahnya, apakah golongan intelektual, remaja, an&-an&, masyarakat desa
atau perkotaan dan lain-lain. (Basrah lubis, 1994)

BAB nI

.

MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah
Mernaharni persoalan ketersediaan imam dan khatib yang jumlahnya terbatas,
baik secara k u a n t i k maupun kualitas. Sementara tuntutan masyarakat semakin
membutuhkan adanya imam dan pendakwah yang siap untuk memirnpin shalat
serta memberikan pencerahan serta solusi permasalahan berdasarkan nilai-nilai
Islam. Hal ini term bergulir menjadi persoalan serius yang mesti dicarikan jalan
keluarnya bagaimana supaya dakwah ditengah masyarakat bisa berjalan dengan
baik guna menselaraskan dengan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat madani.

Maka hams ada upaya untuk melahirkan imam dan khatib (da'i) muda yang
enerjik disamping untuk meningkatkan kemarnpuan para imam dan khatib muda
-

yang mengimami shalat dan berdakwah secara profesional.
Untuk memecahkan masalah yang dikemukakan di atas, maka dipilihlah
alternatif terbaik yaitu dipilih tiga puluh kader-kader pemuda Kecamatan Tanjung
Gadang melalui pemerintahan Kecamatan dan bekerjasama dengan pengurus
surau dan masjid kemudian pemuda-pemuda tersebut diberikan pelatihan untuk
menambah wawasan dalam persoalan shalat berjamaah dan memperkaya
pengetahuan ruang lingkup dakwah serta dilakukan upaya
pemahaman berdakwah yang efektif

peningkatan

serta profesional dengan pemberian

beberapa materi tentang desain dakwah yang juga dilanjutkan dengan kegiatan
lli
II

11

kin

Ill
'i

0

I1
ii
f

1

t!
I'

simulasi atau praktek imam dan khatib

B. Materil Realisasi Pemecahan Masalah
Materi yang diberikan pada pelatihan ini ada empat buah dengan narasurnber

masing-masing yaitu:
1. Fikih Dakwah

i

Oleh: Drs. Nasrul, HS, M.Ag

2. Urgensi dakwah dan khutbah
Oleh: Sulaiman, S.Pd.1

3. Kualifikasi tentang imam shalat
Oleh: Dr. Ahrnad Kosasih, M.Ag
4. Menjadi khatib dan penceramah profesional
Oleh: Syahrul Ismet, S.Ag

C. Metode Pelatihan
I

Dalam pelaksanaan kegiatan ini diterapkan beberapa metode antara lain:
-

1. Untuk pemberian informasi digunakan metode seminar dimana para

narasurnber menyajikan makalah dan setelah itu dilanjutkan dengan tanya
jawab.

2. Untuk pemecahan masalah-masalah yang dihadapi imam dan khatib muda
dalam memimpin shalat serta berdakwah maka digunakan metode diskusi,
dan simulasi pemecahan masalah-masalah penyampaian dakwah yang
dibimbing oleh instruktur..

D. Khalayak Sasaran
Yang menjadi khalayak sasaran dalam pelatihan ini adalah:

~

1. Pengurus masjid dan surau Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan.

2. Pemuda-pemuda diwilayah Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan.

3. Remaja masjid se- Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan.

10

4. Siswa-siswa SMU Kenagarian Tanjung Betung yang berpotensi untuk

menjadi kader khatib dan mubaiigh.
Peserta diutamakan berasal dari daerah yang minus imam dan khatib pada

Kanagarian Tanjung Betung Rao Selatan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1

A. Pelaksanaan Dan Hasil
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 24 Juli 201 1, yang
berlokasi di Aula Pondok Pesantren Nurul Hidayah Sirnatorkis Tanjung Betung

I

Pasarnan. Kegiatan selengkapnya diuraikan sebagai berikut:

1. Pendaftaran
Pendaftaran (registrasi ulang) peserta dilakukan sejak pukul 07.00 (tujuh) pagi
dengan asumsi awal (sesuai schedul) kegiatan dapat dibuka pukul 08.00 (delapan)

II

pagi. Maka dari jumlah peserta yang diundang sebanyak 30 orang, yang hadir
pada waktu pelaksanaan dalah sebanyak 20 orang.
2. Pernbukaan
Acara pembukaan terlambat dikarenakan berbagai ha1 pada pagi harinya dan
-diundur menjadi pukul 10.00 WIB. Bertindak sebagai protokol adalah Bapak

Arjun yang juga sebagai Da'i Nagari Tanjung Betung. Selanjutnya pembacaan

Kalam Illahi dikurnandangkan oleh salah seorang peserta yang memiliki latar
belakang sebagai Qori Kabupaten Pasaman. Selanjutnya diminta laporan dari
ketua panitia yang disarnpaikan oleh Sulairnan, S.Pd.I.
'

!
i

Dalam laporamya Sulaiman memaparkan betapa penting dan mulianya

I
1

peranan seorang khatib dan mubaligh dalam berdakwah untuk mengajak manusia

b

II
I

,
I

I

Id/
k1 Ii

:iI

kejalan yang diridhoi Allah. Peranan khatib dan mubaligh daiam menegakkan
amar makruf nahi mungkar jangan dipandang sebelah mata karena jika tidak ada
lagi orang yang mau berdakwah pada suatu negeri maka alamat hancurlah negeri

1

itu baik secara moral (akhlak) maupun spritual (irnan dan taqwa) dan

12

menyebabkan negeri ini ti&

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Sayangnya pemahman ini belurn membumi dikalangan masyarakat kita

khususnya yang terjun untuk berdakwah, sehingga tidak semua khatib dan
mubaligh yang menyadari betapa pentingnya menjadi da'i yang profesional yang
menyarnpaikan dakwah secara bijak, sistematis, dan tepat sasaran. Menyadari
keadaan yang demikian itulah rnaka muncul kesadaran dari panitia akan
pentingnya sebuah pelatihan khatib dan mubaligh muda sebagai sarana
peningkatan (Up-Grading) serta kaderisasi (rekruitrnen) khatib dan mubaligh
dikanagarian Tajung Betung Rao Pasaman, sehingga diharapkan dengan adanya
pelatihan ini bisa menambah dan memperbaiki khatib dan mubaligh baik secara
kualitas maupun kuantitas.
Kemudian kata sarnbutan dari pemerintah setempat dalarn ha1 ini diwakili oleh
Wali Nagari Taniung Betung. Dalam sambutannya beliau menyarnpaikan rasa
terirna kasih kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat UNP berserta dosen/
'instruktur yang telah memfasilitasi acara ini sehingga bisa menjawab persoalan
dakwah di kanagarian Tanjung Betung .Sambutan beliau sekaligus membuka
acara pelatihan secara resmi dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahiim.

3. Kegiatan Inti
Kegiatan pelatihan berlangsung dengan tiga sesi materi seminar yaitu; pertama
pukul 10.30 sld 12.30 WIB penyajian materi "Fikih Dakwah" dengan narasumber
Nasrul HS, M.Ag dan moderator Sulaiman, S.Pd.1 yang memaparkan tentang
persoalan dakwah dengan pokok bahasan antara lain: memahami pengertian
dakwah, urgensi berdakwah. tujuan berdakwah, selan-jutnya karena tema ini
berdekatan dengan tema yang kedua yakni "Urgensi Dakwah Dan Khutbah" maka
setelah disepakati oleh dua orang narasumbernya untuk efektifitas dan efesiensi

penyampaian rnaka rnateri Fikih Dakwah dengan Urgensi Dakwah dan Khutbah
disampaikan dalam satu paket yang dipanelkan serta terintegrasi.

Kegiatan seminar kernudian dilanjutkan siangnya setelah sholat zuhur dengan
penyajian rnateri Urgensi Dakwah Dan Khutbah dengan narasurnber Sulaiman,
S.Pd.1 dan moderator Nasrul, HS, M.Ag yang memaparkan tentang "Kualifikasi
Imam dalam Sholat berjamaah" yang mana materi tersebut sebenarnya telah
dipersiapkan oleh salah seorang narasurnber yakni %.Ahmad Kosasih, M.Ag
yang pada waktu pelaksanaan tidak dapat hadir dilokasi karena berhalangan.
Dalam penyajian materi ini narasurnber mengetengahkan persoalan hukum sholat

I

berjamaah, syarat-syarat menjadi seorang imam dalarn sholat berjamah, dan
persoalan-persoalan fikih yang ada dalam sholat bejamaah.
Pelatihan dilanjutkan pada sorenya setelah sholat ashar dengan tema
Menjadi Khatib Dan Penceramah Profesional, bertindak sebagai narasumber
dalam sessi ini adalah Syahrul Ismet, S.Ag yang mengetengahkan materi sekaligus
s'lmulasi dan latihan mendesain khutbah dan ceramah profesional. Kemudian
dilanjutkan dengan materi tambahan yakni "Hukum Syar'i Khutbah Dan
Ceramah" yang memaparkan seputaran persoalan-persoalan fikih dalarn
pelaksanaan khutbah jumat. Sebelumnya Syahrul Ismet, S.Ag juga menjelaskan
persoalan "kenapa dakwah tidak diterima?".
Penutupan dilakukan tepat pukul 17.30 WIB dilakukan secara seremonial
ditempat yang sarna, diawali dengan kata penutupan oleh ketua panitia, kata
penutupan sekaligus menutup acara secara resmi oleh salah seorang perangkat
Nagari Tanjung Betung. Dan acara penutupan diakhiri dengan penyerahan
sertifikat peserta secara masing-rnasing. Kemudian sebagai bentuk perpisahan
dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan kepada pihak pengelola tempat

14

pelaksanaan acara yakni kepada pengurus yayasari pesantren Nurul Hidayah

Sirnatorkis Tanjung Betung Pasaman.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a. Pemerintahan Kanagarian Tanjung Betung Rao merespon positif kegiatan
pelatihan dan memberikan dukungan dengan fasilitas tempat serta
berpartisipasi untuk menghadirkan peserta pelatihan.
b. Kemauan keras dari rekan-rekan instruktur untuk datang kelokasi guna
memberikan materi pelatihan.
c. Respon daripada da'i nagari yang sangat menginginkan dan menyambut

positif pelatihan ini untuk kaderisasi khatib dan mubaligh Tanjung Betung.

2. Faktor Penghambat
a. Acara pembukaan pada hari pertama terlambat dua jam dimulai karena
beberapa ha1 teknis dilapangan.
b. Jumlah peserta yang hadir tidak mencapai seratus persen sebagaimana
yang direncanakan dalam target sasaran.
c. Sebahagian besar peserta sudah berpredikat sebagai da'i (khatib dan
mubaligh) senior, sehingga target untuk kaderisasi da7i-da'i muda menjadi
tidak maksimal.

d. Lokasi kegiatan yang cukup jauh dari Padang (kampus UNP) sehingga
membuat koordinasi dengan panitia setempat tidak optimal.

C . Hasil Evaluasi
Peserta pelatihan pada urnurnnya jarang atau bahkan sangat minim

mendapatkan pelatihan-pelatihan semacarn ini untuk meng-up-grade kemampuan

berdakwah mereka ketengah masyarakat, sehingga selarna ini kebanyakan para
da'i hanya mengandalkan apa yang mereka peroleh atau contoh daripada khatib

-

dan mubaligh senior dan sebagian malah mengandalkan buku-buku materi
khutbah setahun yang banyak beredar ditengah masyarakat. Maka dengan adanya
pelatihan semacarn ini dapat menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi,
sekaligus menjembatani keinginan mereka untuk bisa lebih profesional dalam
berdakwah.
Untuk mengetahui sejauh mana pelatihan khatib dan mubaligh ini dapat
dikatakan berhasil, baik secara teknis maupun manfaat yang diperoleh peserta,
diadakan penilaian tentang hal-ha1 sebagai berikut :
1. Merancang serta membuat dan desain khutbah dan ceramah yang profesional

2. Mencari dan menemukan persoalan-persoalan yang relevan pada masyarakat
untuk dijadikan sebagai madah (materi) dakwah.

3. Melakukan simulasi dan praktek khutbah dan ceramah sesuai dengan tugas
yang diberikan diatas.
4. Melakukan pembinaan berkala terhadap imam dan khatib yang sudah
mengikuti pelatihan dengan bekej a sama dengan ularna dan pihak KUA
setempat.

5. Mensosialisasikan kader imam dan khatib yang telah mengikuti pelatihan
untuk ditejunkan pada kegiatan-kegiatan keagamaan dimasyarakat sebagai
bentuk aplikasi teori-teori yang telah diberikan.

6. Melakukan pendataan ulang terhadap jumlah inimdan khatib se-kanagarian
Tanjung Betung sebagai pengkoordinasian kader imam dan khatib sehingga
keberadaan dakwah di masyarakat lebih terkoordinir.