Karya Ilmiah Bahasa Inggris untuk Usia D
KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA
“Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Perkembangan Anak Dalam
Berbahasa Indonesia”
Disusun Oleh:
Aminatuz Zuhriyah (1113051000006)
Eva Agustina A. (1113051000076)
Laras Sekar Seruni (1113051000021)
Zikra Wahyuni P. (1113051000098)
Kelas : Jurnalistik II-A
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M / 1435 H
LEMBARAN PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul
( Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Perkembangan Anak Dalam Berbahasa
Indonesia )
Telah di baca, di setujui dan di sahkan pada
Jakarta,
2014
Oleh
Dosen Bahasa Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Azwar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa menyelesaikan karya tulis
Bahasa Indonesia dengan judul ”Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Perkembangan
Psikologi Anak Dalam Berbahasa Indonesia”. Dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini, penulis menemukan kesulitan karena kurangnya pengetahuan, namun berkat
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan
walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Azwar, guru pembimbing bahasa yang telah membimbing kami dalam
menyusun karya tulis ini.
2. Kepada teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Akhir kata penulis harapkan semoga penulisan tugas kenaikan kelas ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan segala kritik dan saran membangun akan
penulis terima dengan sebaik-baiknya.
Jakarta,
2014
( PENULIS)
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................. ................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................
B. Perumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan...............................................
1. Tujuan Penulisan.........................................................
2. Manfaat Penulisan.......................................................
E. Metode Penelitian....................................................................
BAB II
ISI
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak orangtua yang sudah mengajarkan anaknya
berbahasa asing sejak anaknya berusia dini. Ada yang beralasan bahwa
sekarang sudah zaman globalisasi sehingga diperlukan bahasa asing untuk
dikuasai agar tidak tertinggal dalam hal pergaulan maupun ekonomi. Ada juga
yang hanya mementingkan gengsi atau prestise agar dipandang sebagai
masyarakat yang maju karena berbahasa Inggris.
Dibalik itu semua, mungkin mereka lupa bahwa saat ini mereka masih
tinggal di Indonesia. Indonesia tidak memakai bahasa asing seperti bahasa
Inggris, bahasa Arab, bahasa Belanda, dan lain-lain sebagai bahasa nasional.
Sebagian besar anak-anak Indonesia pun masih menggunakan bahasa
Indonesia untuk berkomunikasi. Akibatnya, anak-anak yang sudah ’dicekoki’
bahasa asing oleh orang tua mereka sejak kecil menjadi kesulitan dalam
beradaptasi dengan teman sebaya. Terlebih jika mereka benar-benar tidak
memahami bahasa Indonesia yang merupakan bahasa ibu mereka sendiri.
Sungguh ironis jika generasi penerus bangsa bahkan tidak paham
dengan alat komunikasi sehari-hari yang mereka gunakan untuk berinteraksi,
yaitu Bahasa Indonesia.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pentingnya Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa?
2. Apa alasan orangtua harus lebih mengutamakan Bahasa Indonesia
daripada Bahasa Inggris kepada anak?
3. Apa pengaruh bagi perkembangan anak dalam berbahasa Indonesia
jika diajarkan Bahasa Inggris sejak dini?
4. Apakah pemakaian Bahasa Inggris sejak dini akan mempengaruhi rasa
nasionalisme anak sebagai bangsa Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui dampak dari pengajaran Bahasa Inggris kepada anak
sejak dini
b. Mendeskripsikan pola perilaku anak yang terbiasa dengan Bahasa
Inggris di lingkungan yang berbahasa Indonesia
2. Manfaat Penulisan
a. Mengetahui
pengaruh pengajaran Bahasa Inggris terhadap
perkembangan psikologi anak
pengaruh pengajaran
b. Mengethaui
Bahasa
Inggris
terhadap
kebiasaan anak dalam berbahasa Indoneisa
D. Metode Penelitian
Studi pustaka
Penulis mencari informasi melalui buku-buku yang bersangkutan
BAB II
ISI
A. Pentingnya Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang disahkan sejak
zaman Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Sejak itu, Bahasa Indonesia
resmi menjadi bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi universal
bagi bangsa Indonesia. Maka tidak heran jika Bahasa Indonesia secara
tidak langsung menjadi identitas bangsa.
Begitupun dengan keluarga di Indonesia yang menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Meskipun terkadang mereka
juga menggunakan bahasa daerah masing-masing, namun Bahasa
Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu dalam keluarga tesebut.
Generasi muda Indonesia saat ini sudah terpengaruh oleh arus
globalisasi yang berdampak pada penggunaan bahasa Inggris secara pesat.
Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa Bahasa Indonesia tidak
lebih populer dari Bahasa Inggris. Dari pihak pemerintah pun, tidak ada
larangan atau sanksi dalam penggunaan Bahasa Inggris yang lebih banyak
dari Bahasa Indonesia
Sangat disayangkan, bila generasi muda Indonesia tidak memiliki
identitas sebagai bangsa– karena bahasa Indonesia tidak dianggap ’keren’
dibandingkan bahasa Inggris.
B. Alasan orangtua harus lebih mengutamakan Bahasa Indonesia
daripada Bahasa Inggris kepada anak
Dewasa ini, era globalisasi sedang menjamur di seluruh dunia.
Banyak hal baru dari bangsa lain, baik budaya, bahasa, adat, dan lain
sebagainya yang bisa masuk secara mudah ke Indonesia. Globalisasi itu
sendiri mempunyai sisi positif maupun negatif. Kebanyakan orangtua yang
memiliki anak kecil, tentu ingin anaknya dapat mendapatkan sisi positif
dari globalisasi itu sendiri. Maka dari itu, mereka sudah mengajarkan
bahasa asing atau yang lebih spesifik sebagai Bahasa Inggris kepada anakanak mereka sejak kecil.
Pada awalnya anak-anak Indonesia sudah tinggal di Indonesia
sejak mereka kecil. Namun, orangtua yang lebih mengutamakan
mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak mereka sejak dini
seringkali
tidak
menyadari
bahwa
anak-anak
mereka
cenderung
melupakan Bahasa Indonesia. Ini bisa dilihat dari kasus Yesica (33th),
seorang ibu dua anak bernama Andy (6th) dan Vina (3th) yang sudah
mengajarkan anaknya berbahasa Inggris sejak dini. Ia berpendapat bahwa
penggunaan Bahasa Inggris saat ini sangat berpengaruh terhadap
perkembangan globalisasi. Ia mengira bahwa Bahasa Indonesia tidak perlu
diajarkan kepada anaknya mengingat mereka sudah tinggal di Indonesia.
Jadi, anka-anaknya bisa berbahasa Indonesia dengan sendirinya.
Menurut Sri Tiatri, MSi, Psi, psikolog dan dosen Fakultas
Psikologi Universitas Tarumanegara, penggunaan bahasa sangatlah
penting
dalam
kehidupan
setiap
manusia.
Hendaknya
kita
mempertimbangkan tempat dimana kita tinggal dan membesarkan sang
anak. Bahasa yang pertama kali diperkenalkan juga seharusnya adalah
bahasa utama yang digunakan di lingkungan tersebut. Kita yang hidup di
Indonesia, hendaknya mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pertama bagi si anak. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kita
dapat mengajarkan bahasa asing kepada anak. Ingatlah bahasa asing
adalah bahasa kedua.
Bila masyarakat di lingkungan sehari-hari bicara bahasa Indonesia,
bahasa itulah yang semestinya diajarkan pertama kali. Ini penting sebab
anak akan berinteraksi dengan lingkungannya. Jika bahasanya tidak cocok,
dikhawatirkan ia tak bisa mengemukakan kebutuhannya dengan baik.
Maka dari itu, betapa pentingnya anak-anak diajarkan bahasa
pertama atau First Language, sejak lahir untuk berkomunikasi dengan
keluarga dan lingkungannya. Penting bagi anak-anak Indonesia diajarkan
berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Apalagi lingkungan
pertemanan menggunakan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari.
Biarkan saja, anak belajar dan berbahasa Inggris di tempat kursus.
C. Pengaruh bagi perkembangan anak dalam berbahasa Indonesia jika
diajarkan Bahasa Inggris sejak dini
Sri Tiatri mengingatkan para orang tua untuk tidak gegabah. Bila
tidak memiliki kesiapan, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif. Anak
jadi mencampuradukkan bahasa dan akhirnya cara berpikirnya jadi kacau.
Bila anak telah cukup lancar berbicara dalam bahasa ibu, maka di
usia 3-4 tahun ia boleh diajari bahasa asing. Namun, bila anak mengalami
gangguan dalam perkembangan bahasa dan bicara, sebaiknya ajarkan satu
bahasa secara ajeg, paling tidak sampai ia berusia 4-5 tahun.
Ada baiknya, orangtua secara berkelanjutan memperhatikan
perkembangan anak. Pada tahapan perkembangan usia dini, tingkat
kosakata, tata bahasa, dan sintaksis anak berkembang secara pesat.
Kemampuan anak dalam belajar lebih cepat dari tahapan-tahapan
perkembangan setelahnya; anak mampu menyerap sesuatu lebih cepat
melalui kelima indera mereka.
Sebagai contoh, anak-anak perlu stimulasi dari orangtua dalam
berbahasa. Kalau bahasa sehari-hari yang digunakan anak dan orangtua
adalah bahasa Indonesia, jelas kemampuan bahasa Inggrisnya tak sebagus
anak-anak yang lahir di Inggris.
Seharusnya orangtua dapat mengontrol agar anaknya tidak terlalu
ditekan
untuk
fasih
berbahasa
Inggris.
Karena
seiring
dengan
perkembangan anak tersebut, anak bisa memilah pemakaian bahasa mana
yang sekiranya perlu ia kuasai.
D. Pemakaian Bahasa Inggris sejak dini akan mempengaruhi rasa
nasionalisme anak sebagai bangsa Indonesia
Ketika anak tumbuh di lingkungan keluarga yang menggunakan
Bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, sang anak akan merasa kesulitan
dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya atau lingkungan yang
mayoritas menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
Seringkali anak dibiasakan untuk berbahasa Inggris sejak dini,
karena menurut pandangan kebanyakan orangtua anak tersebut, Bahasa
Inggris merupakan bahasa yang penting untuk dipelajari. Tapi bukan
berarti Bahasa Inggris menjadi bahasa utama dalam berkomunikasi bagi
anak Indonesia. Hendaknya kita harus menjaga sikap cinta tanah air dan
bangga pada produk anak negeri. Bahasa dan budaya yang ada di
Indonesia adalah contoh karya anak bangsa yang harus dilestarikan dan
dijaga eksistensinya. Maka dari itu, anak sejak dini sebaiknya sudah
diajarkan Bahasa Indonesia agar mempunyai sikap cinta tanah air tersebut.
Satu hal yang membedakan kenapa bahasa Inggris mampu menjadi
bahasa internasional dan tidak dengan bahasa Indonesia adalah karena
mereka mempunyai jati diri dan mampu mempertahankan yang seharusnya
mereka pertahankan. Dan inilah yang belum dimiliki oleh bangsa
kita.Bangsa kita belum mampu menunjukkan jati diri sebagai bangsa
Indonesia sehingga kehilangan identitas dirinya di kancah pergaulan
internasional.
Pembelajaran bahasa Inggris juga harus diperhatikan dalam
pelaksanaannya agar tujuan pembelajaran yang ada tetap dapat tercapai
secara maksimal. Dan di sisi lain, pembelajaran yang dilakukan tidak
melunturkan semangat nasionalisme dan bangga terhadap bahasa dan
budaya Indonesia pada generasi muda kita.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Walaupun penggunaan Bahasa Inggris saat ini dianggap penting,
namun seharusnya para orangtua juga sadar bahwa Bahasa Indonesia lebih
penting sebagai bahasa untuk digunakan dan diajarkan kepada anak-anak
mereka mengingat bahwa saat ini mereka tinggal di Indonesia. Jika anak
dipaksakan untuk dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris sehari-hari
tanpa tujuan yang jelas (salah satu orangtua berkewarganegaraan asing
atau si anak kelak akan pindah ke luar negeri), maka anak tersebut akan
terbebani karena mereka tidak dapat bersosialisasi dengan efektif terhadap
lingkungan sebayanya.
B. Saran
Sebaiknya, orangtua harus menekankan pada anak kebanggaan
akan Bahasa Indonesia dengan mengajak anak membiasakan diri untuk
berbahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar rasa nasionalisme anak
sebagai bangsa Indonesia tidak luntur dengan memprioritaskan berbahasa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
(Papalia, dkk. dalam Psikologi Perkembangan, 2008)
“Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Perkembangan Anak Dalam
Berbahasa Indonesia”
Disusun Oleh:
Aminatuz Zuhriyah (1113051000006)
Eva Agustina A. (1113051000076)
Laras Sekar Seruni (1113051000021)
Zikra Wahyuni P. (1113051000098)
Kelas : Jurnalistik II-A
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M / 1435 H
LEMBARAN PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul
( Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Perkembangan Anak Dalam Berbahasa
Indonesia )
Telah di baca, di setujui dan di sahkan pada
Jakarta,
2014
Oleh
Dosen Bahasa Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Azwar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa menyelesaikan karya tulis
Bahasa Indonesia dengan judul ”Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Perkembangan
Psikologi Anak Dalam Berbahasa Indonesia”. Dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini, penulis menemukan kesulitan karena kurangnya pengetahuan, namun berkat
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan
walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Azwar, guru pembimbing bahasa yang telah membimbing kami dalam
menyusun karya tulis ini.
2. Kepada teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Akhir kata penulis harapkan semoga penulisan tugas kenaikan kelas ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan segala kritik dan saran membangun akan
penulis terima dengan sebaik-baiknya.
Jakarta,
2014
( PENULIS)
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................. ................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................
B. Perumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan...............................................
1. Tujuan Penulisan.........................................................
2. Manfaat Penulisan.......................................................
E. Metode Penelitian....................................................................
BAB II
ISI
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak orangtua yang sudah mengajarkan anaknya
berbahasa asing sejak anaknya berusia dini. Ada yang beralasan bahwa
sekarang sudah zaman globalisasi sehingga diperlukan bahasa asing untuk
dikuasai agar tidak tertinggal dalam hal pergaulan maupun ekonomi. Ada juga
yang hanya mementingkan gengsi atau prestise agar dipandang sebagai
masyarakat yang maju karena berbahasa Inggris.
Dibalik itu semua, mungkin mereka lupa bahwa saat ini mereka masih
tinggal di Indonesia. Indonesia tidak memakai bahasa asing seperti bahasa
Inggris, bahasa Arab, bahasa Belanda, dan lain-lain sebagai bahasa nasional.
Sebagian besar anak-anak Indonesia pun masih menggunakan bahasa
Indonesia untuk berkomunikasi. Akibatnya, anak-anak yang sudah ’dicekoki’
bahasa asing oleh orang tua mereka sejak kecil menjadi kesulitan dalam
beradaptasi dengan teman sebaya. Terlebih jika mereka benar-benar tidak
memahami bahasa Indonesia yang merupakan bahasa ibu mereka sendiri.
Sungguh ironis jika generasi penerus bangsa bahkan tidak paham
dengan alat komunikasi sehari-hari yang mereka gunakan untuk berinteraksi,
yaitu Bahasa Indonesia.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pentingnya Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa?
2. Apa alasan orangtua harus lebih mengutamakan Bahasa Indonesia
daripada Bahasa Inggris kepada anak?
3. Apa pengaruh bagi perkembangan anak dalam berbahasa Indonesia
jika diajarkan Bahasa Inggris sejak dini?
4. Apakah pemakaian Bahasa Inggris sejak dini akan mempengaruhi rasa
nasionalisme anak sebagai bangsa Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui dampak dari pengajaran Bahasa Inggris kepada anak
sejak dini
b. Mendeskripsikan pola perilaku anak yang terbiasa dengan Bahasa
Inggris di lingkungan yang berbahasa Indonesia
2. Manfaat Penulisan
a. Mengetahui
pengaruh pengajaran Bahasa Inggris terhadap
perkembangan psikologi anak
pengaruh pengajaran
b. Mengethaui
Bahasa
Inggris
terhadap
kebiasaan anak dalam berbahasa Indoneisa
D. Metode Penelitian
Studi pustaka
Penulis mencari informasi melalui buku-buku yang bersangkutan
BAB II
ISI
A. Pentingnya Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang disahkan sejak
zaman Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Sejak itu, Bahasa Indonesia
resmi menjadi bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi universal
bagi bangsa Indonesia. Maka tidak heran jika Bahasa Indonesia secara
tidak langsung menjadi identitas bangsa.
Begitupun dengan keluarga di Indonesia yang menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Meskipun terkadang mereka
juga menggunakan bahasa daerah masing-masing, namun Bahasa
Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu dalam keluarga tesebut.
Generasi muda Indonesia saat ini sudah terpengaruh oleh arus
globalisasi yang berdampak pada penggunaan bahasa Inggris secara pesat.
Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa Bahasa Indonesia tidak
lebih populer dari Bahasa Inggris. Dari pihak pemerintah pun, tidak ada
larangan atau sanksi dalam penggunaan Bahasa Inggris yang lebih banyak
dari Bahasa Indonesia
Sangat disayangkan, bila generasi muda Indonesia tidak memiliki
identitas sebagai bangsa– karena bahasa Indonesia tidak dianggap ’keren’
dibandingkan bahasa Inggris.
B. Alasan orangtua harus lebih mengutamakan Bahasa Indonesia
daripada Bahasa Inggris kepada anak
Dewasa ini, era globalisasi sedang menjamur di seluruh dunia.
Banyak hal baru dari bangsa lain, baik budaya, bahasa, adat, dan lain
sebagainya yang bisa masuk secara mudah ke Indonesia. Globalisasi itu
sendiri mempunyai sisi positif maupun negatif. Kebanyakan orangtua yang
memiliki anak kecil, tentu ingin anaknya dapat mendapatkan sisi positif
dari globalisasi itu sendiri. Maka dari itu, mereka sudah mengajarkan
bahasa asing atau yang lebih spesifik sebagai Bahasa Inggris kepada anakanak mereka sejak kecil.
Pada awalnya anak-anak Indonesia sudah tinggal di Indonesia
sejak mereka kecil. Namun, orangtua yang lebih mengutamakan
mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak mereka sejak dini
seringkali
tidak
menyadari
bahwa
anak-anak
mereka
cenderung
melupakan Bahasa Indonesia. Ini bisa dilihat dari kasus Yesica (33th),
seorang ibu dua anak bernama Andy (6th) dan Vina (3th) yang sudah
mengajarkan anaknya berbahasa Inggris sejak dini. Ia berpendapat bahwa
penggunaan Bahasa Inggris saat ini sangat berpengaruh terhadap
perkembangan globalisasi. Ia mengira bahwa Bahasa Indonesia tidak perlu
diajarkan kepada anaknya mengingat mereka sudah tinggal di Indonesia.
Jadi, anka-anaknya bisa berbahasa Indonesia dengan sendirinya.
Menurut Sri Tiatri, MSi, Psi, psikolog dan dosen Fakultas
Psikologi Universitas Tarumanegara, penggunaan bahasa sangatlah
penting
dalam
kehidupan
setiap
manusia.
Hendaknya
kita
mempertimbangkan tempat dimana kita tinggal dan membesarkan sang
anak. Bahasa yang pertama kali diperkenalkan juga seharusnya adalah
bahasa utama yang digunakan di lingkungan tersebut. Kita yang hidup di
Indonesia, hendaknya mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pertama bagi si anak. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kita
dapat mengajarkan bahasa asing kepada anak. Ingatlah bahasa asing
adalah bahasa kedua.
Bila masyarakat di lingkungan sehari-hari bicara bahasa Indonesia,
bahasa itulah yang semestinya diajarkan pertama kali. Ini penting sebab
anak akan berinteraksi dengan lingkungannya. Jika bahasanya tidak cocok,
dikhawatirkan ia tak bisa mengemukakan kebutuhannya dengan baik.
Maka dari itu, betapa pentingnya anak-anak diajarkan bahasa
pertama atau First Language, sejak lahir untuk berkomunikasi dengan
keluarga dan lingkungannya. Penting bagi anak-anak Indonesia diajarkan
berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Apalagi lingkungan
pertemanan menggunakan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari.
Biarkan saja, anak belajar dan berbahasa Inggris di tempat kursus.
C. Pengaruh bagi perkembangan anak dalam berbahasa Indonesia jika
diajarkan Bahasa Inggris sejak dini
Sri Tiatri mengingatkan para orang tua untuk tidak gegabah. Bila
tidak memiliki kesiapan, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif. Anak
jadi mencampuradukkan bahasa dan akhirnya cara berpikirnya jadi kacau.
Bila anak telah cukup lancar berbicara dalam bahasa ibu, maka di
usia 3-4 tahun ia boleh diajari bahasa asing. Namun, bila anak mengalami
gangguan dalam perkembangan bahasa dan bicara, sebaiknya ajarkan satu
bahasa secara ajeg, paling tidak sampai ia berusia 4-5 tahun.
Ada baiknya, orangtua secara berkelanjutan memperhatikan
perkembangan anak. Pada tahapan perkembangan usia dini, tingkat
kosakata, tata bahasa, dan sintaksis anak berkembang secara pesat.
Kemampuan anak dalam belajar lebih cepat dari tahapan-tahapan
perkembangan setelahnya; anak mampu menyerap sesuatu lebih cepat
melalui kelima indera mereka.
Sebagai contoh, anak-anak perlu stimulasi dari orangtua dalam
berbahasa. Kalau bahasa sehari-hari yang digunakan anak dan orangtua
adalah bahasa Indonesia, jelas kemampuan bahasa Inggrisnya tak sebagus
anak-anak yang lahir di Inggris.
Seharusnya orangtua dapat mengontrol agar anaknya tidak terlalu
ditekan
untuk
fasih
berbahasa
Inggris.
Karena
seiring
dengan
perkembangan anak tersebut, anak bisa memilah pemakaian bahasa mana
yang sekiranya perlu ia kuasai.
D. Pemakaian Bahasa Inggris sejak dini akan mempengaruhi rasa
nasionalisme anak sebagai bangsa Indonesia
Ketika anak tumbuh di lingkungan keluarga yang menggunakan
Bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, sang anak akan merasa kesulitan
dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya atau lingkungan yang
mayoritas menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
Seringkali anak dibiasakan untuk berbahasa Inggris sejak dini,
karena menurut pandangan kebanyakan orangtua anak tersebut, Bahasa
Inggris merupakan bahasa yang penting untuk dipelajari. Tapi bukan
berarti Bahasa Inggris menjadi bahasa utama dalam berkomunikasi bagi
anak Indonesia. Hendaknya kita harus menjaga sikap cinta tanah air dan
bangga pada produk anak negeri. Bahasa dan budaya yang ada di
Indonesia adalah contoh karya anak bangsa yang harus dilestarikan dan
dijaga eksistensinya. Maka dari itu, anak sejak dini sebaiknya sudah
diajarkan Bahasa Indonesia agar mempunyai sikap cinta tanah air tersebut.
Satu hal yang membedakan kenapa bahasa Inggris mampu menjadi
bahasa internasional dan tidak dengan bahasa Indonesia adalah karena
mereka mempunyai jati diri dan mampu mempertahankan yang seharusnya
mereka pertahankan. Dan inilah yang belum dimiliki oleh bangsa
kita.Bangsa kita belum mampu menunjukkan jati diri sebagai bangsa
Indonesia sehingga kehilangan identitas dirinya di kancah pergaulan
internasional.
Pembelajaran bahasa Inggris juga harus diperhatikan dalam
pelaksanaannya agar tujuan pembelajaran yang ada tetap dapat tercapai
secara maksimal. Dan di sisi lain, pembelajaran yang dilakukan tidak
melunturkan semangat nasionalisme dan bangga terhadap bahasa dan
budaya Indonesia pada generasi muda kita.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Walaupun penggunaan Bahasa Inggris saat ini dianggap penting,
namun seharusnya para orangtua juga sadar bahwa Bahasa Indonesia lebih
penting sebagai bahasa untuk digunakan dan diajarkan kepada anak-anak
mereka mengingat bahwa saat ini mereka tinggal di Indonesia. Jika anak
dipaksakan untuk dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris sehari-hari
tanpa tujuan yang jelas (salah satu orangtua berkewarganegaraan asing
atau si anak kelak akan pindah ke luar negeri), maka anak tersebut akan
terbebani karena mereka tidak dapat bersosialisasi dengan efektif terhadap
lingkungan sebayanya.
B. Saran
Sebaiknya, orangtua harus menekankan pada anak kebanggaan
akan Bahasa Indonesia dengan mengajak anak membiasakan diri untuk
berbahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar rasa nasionalisme anak
sebagai bangsa Indonesia tidak luntur dengan memprioritaskan berbahasa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
(Papalia, dkk. dalam Psikologi Perkembangan, 2008)