Cara komunikasi suami istri beda

Cara komunikasi suami-istri
Ada beberapa hal yang dapat membantu kita untuk berkomunikasi lebih baik, yaitu dengan cara
yang penuh kasih, enak didengar, serta efektif.
1. Jangan suka berasumsi
Berkomunikasi (yang baik dan benar) tidak mudah. Terutama dalam situasi yang sulit atau
sensitif. Jadi, jangan menginterpretasikan atau mengasumsikan bahwa Anda tahu persis pikiran
dan maksud lawan bicara. Lebih baik tanya, minta penjelasan atas apa yang diutarakan untuk
memastikan Anda mengerti apa yang disampaikan.
2. Selalu merasa paling benar
Tujuan berkomuniasi adalah untuk saling mengerti. Bila tujuan berkomuniasi untuk
membuktikan bahwa Anda (yang paling) benar, Anda hanya akan merusak hubungan dengan
lawan bicara. Hal ini umum terjadi dan merupakan perilaku yang sangat merusak. Jangan pernah
berkomunikasi hanya karena ingin menjadi yang paling benar. Percayalah, hal ini tidak akan
berhasil.
3. Mengungkit masalah lama
Jangan mengungkit-ungkit persoalan yang sudah lewat, kecuali memang diperlukan untuk
memberikan penjelasan. Tidak ada alasan bagi Anda untuk membicarakan permasalahan lama.
Bila mempunyai masalah dengan sesuatu yang dilakukan pasangan, yang terbaik Anda lakukan
adalah langsung mengatakannya saat itu juga padanya.
Atau paling tidak, pada saat yang tepat, atau beberapa saat sesudah kejadian berlangsung. Jangan
menundanya terlalu lama. Bila diminta memberi contoh atas ucapan atau sikap yang Anda

keluhkan dan Anda tidak dapat mengingatnya secara rinci, katakan kepadanya, Anda akan
menyampaikannya bila hal serupa terjadi kembali.
4. Minta dipuji
Sama halnya dengan sikap mau menang sendiri, bila tujuan berkomunikasi untuk memperoleh
pujian, hal ini justru hanya memperlihatkan sikap egois Anda dan komunikasi yang baik dan
lancar tidak akan berhasil. Anda ingin dipuji? Anda hanya perlu menyadari bahwa Anda telah
melakukan sesuatu yang benar dan melakukannya dengan tulus untuk mengerti pikiran dan
perasaan orang lain.
Termasuk perasaan pasangan. Dengan demikian Anda akan merasa puas. Tidak perlu
mengharapkan pujian dari pasangan atau orang lain, karena sikap ini memperlihatkan
ketidaktulusan Anda.
5. Menguniversalkan pendapat pribadi
Hal ini merupakan kesalahan yang sering terjadi. Semua orang pasti pernah dan sering
melakukannya. Bila membuat pernyataan yang memperlihatkan semua orang di "kelas",
kelompok, atau keluarga Anda dan merasa mereka punya pikiran yang sama, berarti Anda
menguniversalkan pendapat pribadi. Contohnya, Anda mengatakan, "Semua orang sudah tahu"
atau "Orang-orang tahu, kok, apa yang saya katakan pasti benar."
Sebetulnya, saat Anda menguniversalkan pendapat pribadi sama dengan tengah berusaha untuk
dibenarkan atau ingin dapat pujian. Cara yang lebih baik untuk memberikan respon adalah
dengan mengatakan "Saya tidak tahu bagaimana pendapat yang lain mengenai hal ini, tetapi

menurut saya biasanya orang memerlukan latihan berkomunikasi yang lebih baik."

6. Jangan bikin pasangan bingung
Sangat penting untuk menyadari bahwa dengan siapa pun kita berhadapan, kita harus berpikiran
positif dan menyadari bahwa lawan bicara berusaha jujur dalam berkomunikasi dengan Anda
walaupun cara yang digunakan dan diperlihatkannya mungkin terbatas dan tidak efektif. Setiap
orang dapat melakukan kesalahan. Bahkan kadang kesalahan yang serius.
Dari waktu ke waktu, orang berada dalam situasi yang membuatnya marah dan menyebabkan dia
melakukan suatu tindakan yang akhirnya disesalinya atau disadarinya tidak berguna dan tidak
perlu. Bila melihat apa yang telah dilakukan, biasanya seseorang cenderung untuk berperilaku
lebih baik.
Di dalam situasi yang tegang dan panas, sangat penting untuk tidak membuat orang bingung
dengan tindakan dan sikap yang disengaja. Tiap orang bisa saja melakukan hal-hal yang tidak
baik, tetapi tidak berarti orang tersebut bukan orang yang baik. Anda harus dapat membuat
perbedaan bila tujuan berkomunikasi adalah untuk dapat memecahkan permasalahan dari
konflik-konflik yang terjadi.
7. Membandingkan
Perlakukan setiap orang sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Sikap membeda-bedakan hanya
akan merusak komunikasi antara Anda dan lawan bicara. Ingat, tindakan lebih keras daripada
kata-kata. Bila mengatakan suatu hal dan bersikap sebaliknya atau bila berperilaku berdasar

prinsip yang Anda terapkan kepada orang-orang di sekitar tetapi tidak Anda terapkan kepada diri
sendiri, maka kontradiksi ini akan tampak dan membuat orang tersinggung dan marah.
8. Berperilaku negatif yang dramatis
Hal ini hanya akan menambah api di dalam sekam, terutama bila komunikasi yang berlangsung
merupakan komunikasi penting dan peka. Yang diperlukan adalah ketenangan, kepala dingin,
dan membicarakan masalah tanpa rasa marah.
9. Menggunakan bahasa negatif
Bahasa emosional yang negatif seperti, "Kamu tidak pernah mendengar apa yang saya katakan"
atau "Kamu selalu mengatakan itu" atau "Kamu betul-betul membenci saya" atau "Kamu
memang tidak mau mendengar" semua ini merupakan contoh bahasa emosional yang negatif.
Bahasa ini tidak memberikan jalan keluar.
Jangan ucapkan kata-kata seperti "tidak pernah" dan "selalu" bila berbicara. Sebaliknya, katakan
"Kadang-kadang saya merasa kamu tidak terlalu memperhatikan apa yang saya katakan. Apa
pendapat kamu mengenai apa yang saya katakan tadi?". Dengan demikian Anda akan
mengetahui apakah lawan bicara memperhatikan atau tidak apa yang Anda katakan.
10. Tidak menghargai sikap positif
Kesalahan seperti ini juga sering dilakukan. Misalnya, Anda minta pasangan atau lawan bicara
untuk mengubah nada suaranya bila berbicara dengan Anda. Anda memintanya agar berbicara
lebih manis.
Bila akhirnya pasangan atau lawan bicara mengikuti kehendak Anda, Anda justru mengatakan,

"Tumben kamu baik, jangan-jangan ada sesuatu yang kamu mau. Kamu pikir saya bodoh!"
Banyak sekali contoh mengenai hal ini. Oleh karena itu, bila Anda meminta sesuatu dan akhirnya
mendapatkannya, hargai dan jangan mencelanya. Sebaliknya, katakan terima kasih karena ia
telah bersedia memenuhi permintaan Anda. Hargai usahanya.
11. Sama dan sejajar

Contohnya, Anda berbicara dengan pasangan dan pembicaraan menjadi semakin sulit dan mulai
bersitegang. Pada saat Anda mengatakan dia memperlihatkan sikap yang bermusuhan, responnya
justru Anda yang memperlihatkan sikap demikian padanya. Lalu pada saat Anda bertanya
kepadanya, "Perilaku saya yang bagaimana yang membuat kamu merasa terganggu?"
Lawan bicara hanya mengatakan bahwa pertanyaan yang Anda ajukan merupakan pertanyaan
yang bodoh dan dia tidak mau membicarakannya. Jangan berkomunikasi untuk mendapatkan
persamaan atau untuk membalas dendam. Hal ini tidak akan berhasil dan efeknya adalah
merusak hubungan. Bila merasa salah, minta maa dan minta ia mengoreksinya. Misalnya, "Saya
merasa tidak senang kalau kamu menaruh baju kotor ddi atas tempat tidur. Lain kali jangan
lakukan lagi, ya."
12. Berbohong
Apakah Anda senang bila dibohongi? Apakah Anda berharap orang yang dekat dengan Anda
berbohong pada Anda? Jawabannya pasti "Tidak". Oleh karena itu, pastikan Anda jujur. Dengan
cara ini, otomatis Anda memberi contoh dan memberi gambaran ingin agar orang di sekitar Anda

jujurpada Anda dan bila tidak, Anda berhak untuk mengeluh. Tetapi bila Anda tidak jujur maka
Anda tidak berhak untuk mengeluh. Kejujuran merupakan cara yang terbaik dan hanya satusatunya cara untuk meyakinkan bahwa Anda mendapatkan apa yang Anda perlukan.
13. Membiarkan campur tangan dari luar
Bila situasi menjadi lebih keruh dan harus diatasi, bicarakan langsung pada pasangan. Terutama
bila ada hal yang perlu Anda jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Tidak ada gunanya
membicarakan masalah seseorang kepada orang lain sebelum Anda menyelesaikan
permasalahannya dengan orang yang bersangkutan.