TRANSFORMASI DIGITAL BISNIS RETAIL DENGA

TRANSFORMASI DIGITAL BISNIS RETAIL
DENGAN MEDIA INTERNET
Andrata Pratama Sukersno
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia
Email: andratasukersno@gmail.com

Abstract
Internet has been used for various business activity until nowadays and there are open marketplace
for trading goods and services on the world wide web. Business activity increasing greatly on internet
and most of this activity can be found at small business environment. Many businesses create
promotion and advertising on the internet in order to reach their potential customers. Protecting their
existing customers also became an important issue for many businesses. This scientific paper based
on observation, document analysis and the qualitative descriptive has become our preferable research
method to create this publication. People using internet for education, business and communication
activities and these internet users are getting increase from time to time. Besides that, many
organization start to conduct digital transformation in order to pursue their goals in the future.
Keywords: internet, business media, internet business, e-commerce, digital transformation
1. PENDAHULUAN
Di
jaman
sekarang

ini
masyarakat menggunakan internet
untuk berbagai kebutuhan misalnya
seperti pendidikan, menjalankan usaha
dan sarana komunikasi. Dalam ruang
lingkup menjalankan usaha atau
berbisnis sebagian masyarakat di
Indonesia
mulai
banyak
yang
menjalankan usaha atau bisnisnya
tersebut dengan menggunakan internet.
Saat ini untuk menjalankan bisnis
online bentuknya bentuknya dapat
bermacam-macam,
ada
yang
membangun situs atau website ecommerce, bergabung dengan sebuah
marketplace jasa atau produk ataupun

hanya dengan menggunakan media
sosial.
E-commerce mulai tumbuh di
Indonesia kurang lebih sejak tahun
2000 dimana untuk mengakses situs ecommerce
tersebut
dapat
menggunakan
sebuah
komputer
personal atau PC. E-commerce
merupakan kegiatan jual beli jasa atau
produk dengan menggunakan media

internet. Aktivitas e-commerce ini
dimulai dari para

pelanggan yang mengunjungi situs ecommerce lalu memilih sebuah produk
dan
menyelesaikan

proses
pembayaran. Proses tersebut lalu
dilanjutkan dengan pengiriman barang
ke konsumen melalui kurir yang
dilakukan oleh pihak penjual. Pada
umumnya akhir dari proses ecommerce ini adalah pada waktu
barang yang telah diterima dengan
baik oleh konsumen.
Pada saat ini pertumbuhan ecommerce semakin pesat seiring
dengan semakin bertambahnya para
pengguna internet di tanah air.
Sekarang ini aktivitas e-commerce
tidak hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan komputer personal atau
PC tapi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan smartphone maupun
komputer tablet lainnya. Fenomena ini
membuat para pelaku usaha di
Indonesia khususnya para pelaku
usaha di bidang retail untuk

mengembangkan usahanya melalui

internet dengan membangun sebuah
situs
e-commerce
untuk
para
pelanggannya. Hal-hal seperti ini
merupakan sebuah contoh nyata dari
sebuah teknologi yang diadopsi secara
matang oleh perusahaan untuk
membangun
atau
meningkatkan
kinerja perusahaan tersebut dimana
pada akhirnya bisnis yang dijalankan
mulai bertransformasi secara digital.
Dalam proses perkembangan
perusahaan
tersebut

umumnya
melibatkan
perubahan
atau
pengembangan sistem baik dari segi
proses bisnisnya maupun desain sistem
informasinya. Perubahan bisnis ini
juga membutuhkan sumber daya yang
cukup bernilai misalnya para pekerja
ahli yang terspesialisasi dalam bidang
teknologi informasi dan manajemen.
Selain
itu
perusahaan
juga
membutuhkan suatu sistem komputer
terpadu yang meliputi hardware,
software dan database. Dari segi
finansial untuk membangun sebuah
sistem e-commerce perusahaan harus

dapat membiayai seluruh kegiatan
proyek yang pada umumnya terdiri
dari tahap-tahap berikut ini:

Seperti yang telah dipaparkan di
atas bahwa saat ini e-commerce telah
banyak diadopsi oleh perusahaanperusahaan
di
dunia.
Sebagai
perusahaan yang baru memulai
usahanya
bahkan
e-commerce
dijadikan sebagai core business dari
usaha yang mereka jalankan tersebut,
hal ini merupakan sebuah trend baru
dalam menjalankan usaha. Bagi
perusahaan-perusahaan seperti ini
hampir seluruh kegiatan proses

penjualan dan penyelesaian transaksi
pembayaran dilakukan melalui internet
sehingga aktivitas penjualan tersebut
lebih banyak melibatkan interaksi
antara customer dengan sistem ecommerce.
Pada sebuah rancangan sistem
informasi konvensional kurang lebih
konsep ini dipergunakan sejak sebelum
era e-commerce dimulai dan masih
juga dipergunakan sampai saat ini,
sistem

Requirements

Analysis &
Design

Maintenance

Testing


Coding

Gambar 1.1 System Development Life Cycle

informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut sebagai
building block yang terdiri dari antara
lain:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Blok Masukan
Blok Model
Blok Keluaran
Blok Teknologi
Blok Basis Data

Blok Kendali

Sebagai suatu sistem, keenam
blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lain
sehingga membentuk satu-kesatuan
untuk mencapai sasaran (Tata Sutabri
2016).

TEKNOLOGI

MODEL

TEKNOLOGI

INPUT

OUTPUT

DATABASE


DATABASE

CONTROL

TEKNOLOGI

Gambar 1.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam sebuah sistem informasi
manajemen yang dipergunakan untuk
bisnis retail secara offline perusahaan
pada umumnya menjalankan aktivitas
kegiatan usahanya dimulai dari
tahapan-tahapan rutin misalnya seperti
planning, merchandising, buying,

distribution and sales. Terlampir di
bawah ini bagan business process pada
sebuah perusahaan retail.


PLANNING

MERCHANDISING

BUYING

DISTRIBUTION

Gambar 1.3 Business Process Retail

Pada
tahapan
planning
digunakan untuk kegiatan-kegiatan
perencanaan penentuan harga produk,
promosi dan lain sebagainya. Tahapan
berikutnya
yaitu
merchandising,
buying dan distribution umumnya
digunakan untuk merencanakan supply
chain network, transportation system,
purchase
order
management,
inventory management dan warehouse
management. Sebagai contoh dari
sistem informasi manajemen retail ini
adalah sebagai berikut (SAP 2003).

Gambar 1.4 SAP Retail Solutions

SALES

Sistem informasi manajemen
bisnis retail ini digunakan oleh para
staff dan manajer yang berada di
backoffice juga para karyawan atau
staff yang berada di gerai atau toko
retail tersebut. Selain itu juga sistem
informasi ini dapat menghasilkan
laporan-laporan dari hasil kegiatan
usaha
dengan
vendor
maupun
customer.

Gambar 1.5 Retail Information System

Perkembangan e-business di
dunia cukup pesat khususnya sejak ecommerce mulai menjadi trend dan
menjadi
sebuah
sales
channel
tersendiri bagi para retailer. Inovasi
teknologi informasi khususnya yang
berhubungan
dengan
internet
mengalami pertumbuhan yang cukup
baik dan membentuk sebuah ekosistem
tersendiri dalam dunia maya tersebut.

Perusahaan-perusahaan startup
bermunculan dan menawarkan sebuah
solusi teknologi berbasis web untuk
consumer
maupun
enterprise.
Teknologi yang beroperasi di internet
tersebut atau yang sekarang lebih kita
kenal dengan istilah web application
atau web apps menciptakan sebuah
fenomena baru dalam kehidupan
masyarakat dan memberikan pengaruh
terhadap beberapa aspek kehidupan

masyarakat dunia seperti gaya hidup,
bisnis dan perekonomian.
Pada ruang lingkup bisnis
khususnya
bisnis-bisnis
yang
menggunakan
teknologi
internet
seperti halnya e-commerce yang saat
ini sudah mulai banyak di adopsi oleh
perusahaan-perusahaan
retail
di
seluruh
dunia
untuk
dapat
meningkatkan competitive value bagi
bisnis mereka. E-commerce ini
merupakan sebuah trend global yang
dapat
dilihat
dari
mulai
berkembangnya emerging market dan
maraknya jasa dan produk yang dapat
diperdagangkan secara global. Sebuah
fenomena yang memungkinkan bagi
sebuah bisnis atau perusahaan untuk
dapat memiliki global supply chain
dan global customer base.
Menghadapi iklim bisnis seperti
ini tentunya perusahaan-perusahaan
retail
tersebut
harus
dapat
mengakuisisi teknologi yang tepat
sehingga dapat membuat bisnis mereka
menjadi semakin berkembang di masa
depan. Perencanaan pengembangan
sistem dan teknologi yang cermat
mutlak dibutuhkan. Ini merupakan
sebuah
pekerjaan
besar
yang
membutuhkan waktu, biaya dan
pekerja-pekerja yang tidak sedikit.

Penelitian ini akan coba untuk
mempelajari sebuah pengembangan
desain sistem informasi sehubungan
dengan rencana perusahaan retail
untuk memulai bisnis e-commerce.
Hal ini berarti perusahaan-perusahaan
retail tersebut berencana untuk
menambah sales channel mereka yang
akan beroperasi di dunia maya.
Jika mereka telah memiliki
beberapa gerai atau toko yang
melayani customer secara offline
dengan membangun sebuah teknologi
e-commerce perusahaan-perusahaan
retail ini akan memiliki sebuah digital
store yang dapat melayani customer
secara online melalui media internet.
Saat ini belum terlalu banyak
mengenai desain sistem informasi
seperti apa yang dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan retail tersebut.
Desain sistem informasi itu sebenarnya
dapat disesuaikan dari masing-masing
kebutuhan organisasi atau perusahaan
namun dalam konteks sistem ecommerce untuk perusahaan retail ini
pengembangan yang dapat dilakukan
terdapat pada komponen input, model,
output, teknologi, database dan
control.

Gambar 1.6 Multi Channel Support

Pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa sistem e-commerce telah
ditambahkan
ke
dalam
sistem
informasi perusahaan retail. Secara
umum hal ini merupakan suatu
pengembangan komponen teknologi
yang beroperasi melalui internet untuk
dapat melayani pelanggan via website
atau digital store dari perusahaan retail
tersebut.
E-commerce ini merupakan
sebuah satu kesatuan sistem tersendiri

yang menggunakan berbagai perangkat
teknologi informasi dan sumber daya
yang berbeda.
Sistem e-commerce ini terdiri
dari sebuah perangkat web server, web
aplikasi dan database. Di bawah ini
terlampir
gambar
komponenkomponen teknologi sebuah sistem ecommerce yang digunakan pada
umumnya.

Gambar 1.7 E-Commerce System

2. METODE
Studi dari karya ilmiah ini
adalah sebuah penelitian yang
mempelajari pendayagunaan internet
untuk menjalankan bisnis e-commerce
pada sebuah perusahaan retail.
Pendayagunaan internet untuk
kebutuhan bisnis
e-commerce ini
membutuhkan sebuah pengembangan
sistem
informasi
untuk
dapat
mengadopsi teknologi baru ke dalam
bagian komponen sistemnya. Analisis
terhadap
pengembangan
sistem
informasi yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem e-commerce ini
juga dipaparkan dalam studi karya
ilmiah ini.
Penelitian ini menggunakan
metode deskiptif kualitatif dimana
data-data yang didapatkan bersumber
dari hasil observasi dan analisis
dokumen.

Sumber-sumber yang digunakan
pada penelitian ini dapat berupa datadata atau informasi dari media internet,
jurnal ilmiah dan literature ilmiah
lainnya.
3. KESIMPULAN
E-business merupakan trend
yang masih sedang terjadi hingga saat
ini di seluruh dunia. Ini merupakan
sebuah hal yang sangat bagus bagi
bisnis manapun. Fenomena e-business
yang cukup sukses adalah ecommerce.
E-commerce
memungkinkan sebuah bisnis untuk
dapat menjangkau pelanggan dengan
lebih luas. Selain itu perusahaan juga
dapat memiliki resources yang lebih
beragam. Perencanaan supply chain
yang matang dibutuhkan untuk dapat
menjalankan usaha agar berhasil.
Penelitian ini melakukan studi
terhadap fenomena yang terjadi saat
ini dimana perusahaan-perusahaan
retail yang dahulunya menjalankaan

usaha
secara
offline
mulai
mengembangkan digital store dalam
memasarkan produk-produk yang
diperjualbelikan.
Membangun sebuah sistem ecommerce yang beroperasi di dunia
maya merupakan suatu perwujudan
transformasi digital bagi perusahaanperusahaan retail tersebut.
Sistem e-commerce terdiri dari
lima domain besar antara lain:
 Enterprise Management
 Linking With Suppliers
 Linking With
Distributors/Retailers
 Interface With Consumers
 Global e-commerce
infrastructure
Di dalam manajemen sistem
informasi kerap dikenal tiga istilah
teknologi informasi, yaitu: intranet,
internet, dan extranet. Untuk sebuah
perusahaan modern, ketiga teknologi
tersebut menjadi tulang punggung
proses pendistribusian informasi dari
satu tempat ke tempat lainnya hal ini
dikenal juga dengan istilah Extraprise
Value Network (Richardus Eko Indrajit
2002).
Perbedaan
mendasar
pada
sistem perdagangan online dengan
offline adalah di dalam sistem
perdagangan online para pelanggan
dapat secara langsung melakukan
pemesanan barang yang diinginkan
melalui digital store yang dapat
diakses melalui media internet. Setelah
menerima pemesanan maka barang
dikirimkan ke pelanggan oleh digital
store dalam waktu beberapa hari.
Sedangkan dalam melakukan aktivitas
pembelian barang melalui physical
store para pelanggan melakukannya
secara cash and carry.
Desain sistem informasi dari
perusahaan
retail
yang
ingin

mengadopsi teknologi e-commerce
juga perlu direncanakan sistem
pengembangannya agar implementasi
sistem baru tersebut dapat terintegrasi
dan berjalan dengan baik dengan the
current system dan yang paling penting
dapat mencapai tujuan dari proses
bisnis yang berjalan atau yang sedang
dikembangkan.
Pengembangan desain sistem
informasi yang dibutuhkan terletak
pada
komponen
model
yang
melibatkan pembaharuan sistem agar
dapat melakukan multi channel
support
dimana
sistem
dapat
melakukan inventory management
yang lebih baik antara warehouse,
store dan digital store.
Komponen teknologi lainnya
juga memerlukan evaluasi yang
memadai agar dapat menemukan ruang
pengembangan baru yang tepat karena
sistem perusahaan retail ini akan
berjalan
pada
sebuah
jaringan
komputer yang terintegrasi antara
intranet, internet dan extranet.
Pada komponen e-commerce
solution
itu
sendiri
Content
management system e-commerce harus
tercipta dengan sempurna agar para
karyawan yang berada di backoffice
dapat melakukan update list produk
yang diperdagangkan dengan baik.
Perancangan komponen basis data ecommerce harus mutakhir, mudah
pemeliharaannya serta minim resiko.
Rancangan antar muka sistem ecommerce
menggunakan
sistem
navigasi yang mudah digunakan dan
memiliki estetika yang baik. Pemilihan
web server yang tepat dan sarana web
infrastruktur
lainnya
dapat
memberikan add value bagi bisnis
yang menjalankannya.

4. REFERENSI
5.
2016.

Sutabri, T., “Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi)”, 1st ed, Yogyakarta: Andi,

6.
7.
HM. Jogiyanto, “Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktik Aplikasi Bisnis”, 3rd ed, Yogyakarta: Andi, 2005.
8.
9.
Afrizal, Y., Wahyuni, Fauzan, R., “Rekayasa Perangkat Lunak: Konsep Dasar Teori
dan Praktek”, Bandung: Unikom, 2017.
10.
11.
Indrajit, R.E., “Konsep dan Strategi E-Business”, Jakarta: Aptikom, 2002.
12.
13.
Google, “Building inventory systems for retail ”,
https://cloud.google.com/solutions/building-real-time-inventory-systems-retail: Google Cloud
Platform, 2016.
14.
15.
Wipro, “Retail industry: enterprise architecture review ”,
https://www.slideshare.net/LakshmanaKattula/retail-industry-enterprise-architecture-review:
Wipro Consulting Services, 2009.
16.
17.
Kumar, V., Srinivasan, S., “Workbook On System Analysis and Design”, 2 nd ed, New
Delhi: Prentice-Hall of India, 2000.
18.
19.
Astuti, N.C., and Nasution, R.A., “Technology readiness and e-commerce adoption
among entrepreneurs of SMEs in Bandung City, Indonesia”. Gadjah Mada International
Journal of Business, 2014, 16 (1): 69-88.
20.
21.
23.
22.

24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.