Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja
Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Perawat
Rawat Inap Tahun 2017
(Studi Pada RSU Bunda Thamrin Medan)
The Effect of Job Stress and Job Satisfaction of Turnover Intention Inpatient Nurse,
2017
(Study at Bunda Thamrin Hospital, Medan)
Adelia Hesarika
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia
Email : delfloat89@gmail.com
ABSTRAK
Turnover intention merupakan keinginan seorang
untuk keluar dari perusahaan. Berbagai faktor
yang
mempengaruhi
keinginan
karyawan
meninggalkan perusahaan antara lain stres kerja,
kepuasan kerja serta komitmen karyawan untuk
perusahaan.
Hasil
penelitian
terdahulu
menunjukkan kepuasan kerja dan stres kerja
memiliki pengaruh terhadap turnover karyawan
45,1% dan 54,9% dipengaruhi faktor lain
(Hidayati & Trisnawati).
Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh
stres kerja dan kepuasan kerja terhadap turnover
intention perawat rawat inap RSU Bunda Thamrin
Medan Tahun 2017. Jenis penelitian menggunakan
survey analitik dengan rancangan cross sectional.
Populasi adalah perawat rawat inap RSU Bunda
Thamrin Medan sebanyak 176 orang, yang
keseluruhan-nya
dijadikan
sampel
(total
sampling).
Pengumpulan
data
dengan
membagikan kuesioner kepada perawat.
Hasil penelitian menunjukan stres kerja
berpengaruh terhadap turnover (p=0.000) dan
kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover
(p=0.001), dimana keduanya sebesar 68,8%
mempengaruhi turnover intention. Faktor yang
paling mempengaruhi turnover intention perawat
rawat inap adalah stres kerja, dimana 3.320 kali
memiliki peluang terjadinya turnover intention
daripada kepuasan kerja.
ABSTRACT
Turnover intention is a person’s desire to
withdraw from a company. Some factors which
cause as person to withdraw from a company are
job stress, job satisfaction, and employees’
commitment to the company. The result of the
research showed that job satisfaction and job
stress simultaneously had 45.1% of the influence
on employees’ turnover, and the remaining 54.9%
was influenced by the other factors (Hidayati &
Trisnawati).
The objective of the research was to explain the
influence of job stress and job satisfaction on
inpatients’ turnover intention in Bunda Thamrin
Hospital, Medan, in 2017. The research used
analytic survey method with cross sectional
design. The population was 176 inpatients, and all
of them were used as the samples (total samples).
The data were gathered by distributing
questionnaires to nurses.
The result of the research showed that influence
on turnover was job stress (p=0.000) and job
satisfaction (p=0.001), had the influence on
nurses’ turnover intention of 68.8% excluded from
the research.
Keywords: Turnover Intention, Job Stress, Job
Satisfaction, Nurse
Kata kunci : Turnover Intention, Stres Kerja,
Kepuasan Kerja, Perawat
1
PENDAHULUAN
Pengelolahan rumah sakit salah satunya
Menurut Elizabeth (2011), menyatakan
adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM)
bahwa tingakat turnover tahunan di industri
merupakan hal yang menarik dikaji. Terdapat dua
kesehatan mengambil 23% dari keseluruhan
kelompok besar dalam SDM rumah sakityakni
tingkat turnover karyawan dan 50% diantaranya
tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat,
adalah
tenaga medis lain, dan tenaga non medis yang
keperawatan
terdiri dari tenaga administrasi dan tenaga
(American Health Care Association) tahun 2011,
pelaksana lainnya. Dalam lingkup operasional
mengungkapkan bahwa tingkat turnover tertinggi
perusahaan,
terjadi.
terjadi pada staf perawat sebesar 39,5% dari
Turnover (berhenti bekerja) karyawan umumnya
jumlah total turnover karyawan sebesar 35,1%
merupakan isu negative bagi perusahaan, namun
(AHCA, 2011). Michael Pafe Indonesia Employee
dapat menjadi isu positif bila dikontrol secata tepat
Intentions
dan logis. Aktifitas turnover akan mempengaruhi
responden di Indonesia pada tahun 2015 memiliki
berbagai aktivitas kerja yang terdapat pada
minat untuk berganti pekerjaan pada 12 bulan ke
perusahaan dan dapat juga mempengaruhi prestasi
depan (Michael Page, 2015).
turnover
kerap
sekali
kerja karyawan secara keseluruhan (Pawesti &
Wikansari, 2016).
perawat.
yang
Report
Hasil
survey
dilakukan
mencatat
di
fasilitas
oleh
AHCA
sebanyak
72%
Penelitian lain yang dilakukan oleh Anik
(2013) menyimpulkan bahwa di Rumah Sakit Ibnu
Untuk itu perusahaan perlu menelaah lebih
Sina Makasar tahun 2010-2012 turnover perawat
jauh tentang sebab-sebab seorang karyawan
rata-rata sebanyak 12,7%. Penelitian ini didukung
mempunyai intensi keluar, sehingga turnover
oleh penelitian Lusiati dan Supriyanto (2013)
dapat ditekan seminimal mungkin. Studi yang
mengungkapkan bahwa rata-rata turnover tenaga
dilakukan Hay Group 2012 bekerja sama dengan
perawat di Balai Pengobatan Santa Familia Kutai
CEBR (Centre for Economics and Business
Barat
Research) menemukan bahwa jumlah karyawan
sebanyak 31,5%. Hal senada juga ditemukan di
yang akan berhenti pada tahun 2014 diperkirakan
Rumah Sakit Harapan Bunda Batam, angka
mencapai 161,7 juta meningkat 12,9% dibanding
turnover tenaga perawat mencapai 13,0% tahun
2012. Rata-rata rasio turnover karyawan dalam 5
2005 dan 23,0% tahun 2006 (Haryati, 2007).
tahun ke depan diprediksikan akan meningkat dari
Penelitian di Rumah Sakit Swasta di kota Medan
20,6% menjadi 23,4% dan jumlah karyawan
pada tahun 2009 menunjukkan angka turnover
resign di seluruh dunia pada tahun 2018 akan
perawat per tahun juga tinggi. Dari tiga rumah
mencapai 192 juta (Hay Group, 2013).
sakit Vina Estetica sebesar 26,2% dan Rumah
Kalimantan
Timur
tahun
2010-2012
2
Sakit Mitra Sejati sebesar 34,9%, Rumah sakit
satu faktor yang dapat menimbulkan keinginan
Imelda sebesar 24,6% (Tobing, 2010).
seseorang untuk meninggalkan pekerjaan mereka.
Dari penelitian yang dilakukan Hidayati, N
Didukung juga penelitian Sutanto dan
& Trisnawati, D (2016), diketahui semakin tinggi
Gunawan pada tahun 2013 yang menunjukkan
ketidakpuasan dan stres kerja berpengaruh positif
besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap
dan
turnover sebesar 69,9%. Artinya apabila kepuasan
signifikan
terhadap
turnover
intention
karyawan.. Hasil peneltian menunjukkan bahwa
kerja
kepuasan kerja dan stres kerja secara bersama-
karyawan akan mengalami penurunan. Turnover
sama
turnover
intention merupakan keinginan dari seorang
karyawan ini dijelaskan oleh kepuasan kerja dan
karyawan untuk berpindah dari organisasi satu ke
stress kerja sebesar 45,1% dan sisanya sebesar
organisasi lainnya. Dari hasil penelitian tersebut,
54,9% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
hendaknya
diteliti dalam penelitian ini. Dikhawatirkan apabila
kebutuhan karyawan serta memberi kesenangan
turnover intention tinggi akan menggangu kinerja
bagi karyawan dalam mengerjakannya, sehingga
organisasi
dapat meminimalkan karyawan tersebut dari
memiliki
pengaruh
secara
terhadap
keseluruhan,
walaupun
dilakukan rekrutmen dan pelatihan justru akan
meningkat,
perusahaan
turnover
lebih
intention
memperhatikan
keinginan pindah kerja yang tinggi.
menambah biaya perusahaan.
Rumah
Penelitian lain yang dilakukan Yustika,
maka
Sakit
Umum
(RSU)
Bunda
Thamrin merupakan rumah sakit kelas C yang
2013, dari 48 perawat di Rumah Sakit Umum Kota
melaksanakan
Malang didapat hasil bahwa sebagian besar yakni
Berdasarkan survey yang dilakukan di RSU Bunda
sebanyak 22 orang perawat (45,8%) berada pada
Thamrin ini jumlah karyawan yang terbanyak
kategori stres sedang, sebanyak 19 orang (39,6%)
keluar adalah perawat, yaitu tahun 2014 sebanyak
mengalami stres kerja tinggi, dan 7 orang lainnya
54,5%, tahun 2015 sebanyak 57,6% dan tahun
(14,6%) mengalami stres kerja rendah. Hal ini
2016 sebanyak 54,7%. Tingkat turnover tersebut
disebabkan karena adanya perubahan kondisi fisik,
dinilai cukup tinggi, karena munurut Gillis dalam
psikologis, dan tingkah laku perawat.
Arianto 2011, keluarnya perawat rumah sakit
Menurut Mobley (2000), keinginan untuk
mengakhiri tugas atau meninggalkan organisasi
yang
dirasakan
dapat
untuk
masyarakat.
dikatakan normal berkisar antara 5-10% per tahun,
dikatakan tinggi apabila lebih dari 10 %.
berhubungan dengan kepuasan kerja. Kepuasan
kerja
pelayanan
Hasil wawancara yang diberikan pihak
mempengaruhi
HRD pada tanggal 5 Mei 2017, beberapa
pemikiran seseorang untuk keluar. Job stressors
karyawan datang terlambat, adanya absen atau
dan kurangnya kepuasan kerja merupakan salah
pertukaran shif kerja, serta pengundurun diri
secara
bersamaan
dan
secara
sepihak.
3
Pengunduran
diri
tersebut
berdampak
pada
maka penulis merumuskan permasalahan sebagai
kekosongan di rumah sakit karena kurangnya
berikut ‘apakah ada pengaruh stres kerja dan
SDM.
kepuasan kerja terhadap Turnover Intention
Hasil pengamatan menunjukkan, di rumah
perawat rawat inap di RSU Bunda Thamrin
sakit Bunda Thamrin tahun ini memang sedang
Medan.
melakukan perluasan fisik bangunan termasuk
METODE PENELITIAN
penambahan bad ruangan. Dengan bertambahnya
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
pasien di ruangan perluasan ini menjadikan beban
kuantitatif dengan menggunakan survey analitik
tambahan bagi perawat, karena belum adanya
dengan rancangan cross sectional, yang bertujuan
rekruitmen perawat baru. Atas dasar kenyataan ini
untuk menjelaskan pengaruh stres kerja dan
menyebabkan banyak perawat mengalami stress
kepuasan
dalam bekerja yang mengakibatkan menurunnya
Penelitian dilaksanakan di RSU Bunda Thamrin
kinerja perawat, bahkan ada yang keluar.
Medan dengan membagikan kuesioner yang diisi
Hal
ini
juga
terhadap
turnover
intention.
terhadap
sendiri oleh responden, yang telah dipersiapkan.
menurunnya kepuasan kerja perawat. Keluhan lain
Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat
yang dialami perawat dimana tuntutan kerja
rawat inap di RSU Bunda Thamrin yang tercatat
terhadap kinerja perawat dirasa tidak cukup
pada akhir rekapan bulan Juni sebanyak 176
sebanding dengan kompensasi yang diberikan
orang. Yang keseluruhannya akan dijadikan
rumah sakit dan sistem penghargaan promosi
sampel
belum ada, perawat bersalah mendapatkan sanksi
menggunakan uji Chi-Square tingkat kepercayaan
sedangkan
95% (p 5 Tahun
Pendidikan Terakhir
D3
S1
16
5
9.1
2.8
72
104
40.9
59.1
78
73
25
44.3
41.5
14.2
110
66
62.5
37.5
(18.2%)
merasakan
puas,
3
orang
(1.7%)
merasakan kurang puas dan 1 orang (0.6%)
merasakan sangat puas.
Hasil uji Chi-square bila nilai p
Rawat Inap Tahun 2017
(Studi Pada RSU Bunda Thamrin Medan)
The Effect of Job Stress and Job Satisfaction of Turnover Intention Inpatient Nurse,
2017
(Study at Bunda Thamrin Hospital, Medan)
Adelia Hesarika
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia
Email : delfloat89@gmail.com
ABSTRAK
Turnover intention merupakan keinginan seorang
untuk keluar dari perusahaan. Berbagai faktor
yang
mempengaruhi
keinginan
karyawan
meninggalkan perusahaan antara lain stres kerja,
kepuasan kerja serta komitmen karyawan untuk
perusahaan.
Hasil
penelitian
terdahulu
menunjukkan kepuasan kerja dan stres kerja
memiliki pengaruh terhadap turnover karyawan
45,1% dan 54,9% dipengaruhi faktor lain
(Hidayati & Trisnawati).
Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh
stres kerja dan kepuasan kerja terhadap turnover
intention perawat rawat inap RSU Bunda Thamrin
Medan Tahun 2017. Jenis penelitian menggunakan
survey analitik dengan rancangan cross sectional.
Populasi adalah perawat rawat inap RSU Bunda
Thamrin Medan sebanyak 176 orang, yang
keseluruhan-nya
dijadikan
sampel
(total
sampling).
Pengumpulan
data
dengan
membagikan kuesioner kepada perawat.
Hasil penelitian menunjukan stres kerja
berpengaruh terhadap turnover (p=0.000) dan
kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover
(p=0.001), dimana keduanya sebesar 68,8%
mempengaruhi turnover intention. Faktor yang
paling mempengaruhi turnover intention perawat
rawat inap adalah stres kerja, dimana 3.320 kali
memiliki peluang terjadinya turnover intention
daripada kepuasan kerja.
ABSTRACT
Turnover intention is a person’s desire to
withdraw from a company. Some factors which
cause as person to withdraw from a company are
job stress, job satisfaction, and employees’
commitment to the company. The result of the
research showed that job satisfaction and job
stress simultaneously had 45.1% of the influence
on employees’ turnover, and the remaining 54.9%
was influenced by the other factors (Hidayati &
Trisnawati).
The objective of the research was to explain the
influence of job stress and job satisfaction on
inpatients’ turnover intention in Bunda Thamrin
Hospital, Medan, in 2017. The research used
analytic survey method with cross sectional
design. The population was 176 inpatients, and all
of them were used as the samples (total samples).
The data were gathered by distributing
questionnaires to nurses.
The result of the research showed that influence
on turnover was job stress (p=0.000) and job
satisfaction (p=0.001), had the influence on
nurses’ turnover intention of 68.8% excluded from
the research.
Keywords: Turnover Intention, Job Stress, Job
Satisfaction, Nurse
Kata kunci : Turnover Intention, Stres Kerja,
Kepuasan Kerja, Perawat
1
PENDAHULUAN
Pengelolahan rumah sakit salah satunya
Menurut Elizabeth (2011), menyatakan
adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM)
bahwa tingakat turnover tahunan di industri
merupakan hal yang menarik dikaji. Terdapat dua
kesehatan mengambil 23% dari keseluruhan
kelompok besar dalam SDM rumah sakityakni
tingkat turnover karyawan dan 50% diantaranya
tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat,
adalah
tenaga medis lain, dan tenaga non medis yang
keperawatan
terdiri dari tenaga administrasi dan tenaga
(American Health Care Association) tahun 2011,
pelaksana lainnya. Dalam lingkup operasional
mengungkapkan bahwa tingkat turnover tertinggi
perusahaan,
terjadi.
terjadi pada staf perawat sebesar 39,5% dari
Turnover (berhenti bekerja) karyawan umumnya
jumlah total turnover karyawan sebesar 35,1%
merupakan isu negative bagi perusahaan, namun
(AHCA, 2011). Michael Pafe Indonesia Employee
dapat menjadi isu positif bila dikontrol secata tepat
Intentions
dan logis. Aktifitas turnover akan mempengaruhi
responden di Indonesia pada tahun 2015 memiliki
berbagai aktivitas kerja yang terdapat pada
minat untuk berganti pekerjaan pada 12 bulan ke
perusahaan dan dapat juga mempengaruhi prestasi
depan (Michael Page, 2015).
turnover
kerap
sekali
kerja karyawan secara keseluruhan (Pawesti &
Wikansari, 2016).
perawat.
yang
Report
Hasil
survey
dilakukan
mencatat
di
fasilitas
oleh
AHCA
sebanyak
72%
Penelitian lain yang dilakukan oleh Anik
(2013) menyimpulkan bahwa di Rumah Sakit Ibnu
Untuk itu perusahaan perlu menelaah lebih
Sina Makasar tahun 2010-2012 turnover perawat
jauh tentang sebab-sebab seorang karyawan
rata-rata sebanyak 12,7%. Penelitian ini didukung
mempunyai intensi keluar, sehingga turnover
oleh penelitian Lusiati dan Supriyanto (2013)
dapat ditekan seminimal mungkin. Studi yang
mengungkapkan bahwa rata-rata turnover tenaga
dilakukan Hay Group 2012 bekerja sama dengan
perawat di Balai Pengobatan Santa Familia Kutai
CEBR (Centre for Economics and Business
Barat
Research) menemukan bahwa jumlah karyawan
sebanyak 31,5%. Hal senada juga ditemukan di
yang akan berhenti pada tahun 2014 diperkirakan
Rumah Sakit Harapan Bunda Batam, angka
mencapai 161,7 juta meningkat 12,9% dibanding
turnover tenaga perawat mencapai 13,0% tahun
2012. Rata-rata rasio turnover karyawan dalam 5
2005 dan 23,0% tahun 2006 (Haryati, 2007).
tahun ke depan diprediksikan akan meningkat dari
Penelitian di Rumah Sakit Swasta di kota Medan
20,6% menjadi 23,4% dan jumlah karyawan
pada tahun 2009 menunjukkan angka turnover
resign di seluruh dunia pada tahun 2018 akan
perawat per tahun juga tinggi. Dari tiga rumah
mencapai 192 juta (Hay Group, 2013).
sakit Vina Estetica sebesar 26,2% dan Rumah
Kalimantan
Timur
tahun
2010-2012
2
Sakit Mitra Sejati sebesar 34,9%, Rumah sakit
satu faktor yang dapat menimbulkan keinginan
Imelda sebesar 24,6% (Tobing, 2010).
seseorang untuk meninggalkan pekerjaan mereka.
Dari penelitian yang dilakukan Hidayati, N
Didukung juga penelitian Sutanto dan
& Trisnawati, D (2016), diketahui semakin tinggi
Gunawan pada tahun 2013 yang menunjukkan
ketidakpuasan dan stres kerja berpengaruh positif
besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap
dan
turnover sebesar 69,9%. Artinya apabila kepuasan
signifikan
terhadap
turnover
intention
karyawan.. Hasil peneltian menunjukkan bahwa
kerja
kepuasan kerja dan stres kerja secara bersama-
karyawan akan mengalami penurunan. Turnover
sama
turnover
intention merupakan keinginan dari seorang
karyawan ini dijelaskan oleh kepuasan kerja dan
karyawan untuk berpindah dari organisasi satu ke
stress kerja sebesar 45,1% dan sisanya sebesar
organisasi lainnya. Dari hasil penelitian tersebut,
54,9% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
hendaknya
diteliti dalam penelitian ini. Dikhawatirkan apabila
kebutuhan karyawan serta memberi kesenangan
turnover intention tinggi akan menggangu kinerja
bagi karyawan dalam mengerjakannya, sehingga
organisasi
dapat meminimalkan karyawan tersebut dari
memiliki
pengaruh
secara
terhadap
keseluruhan,
walaupun
dilakukan rekrutmen dan pelatihan justru akan
meningkat,
perusahaan
turnover
lebih
intention
memperhatikan
keinginan pindah kerja yang tinggi.
menambah biaya perusahaan.
Rumah
Penelitian lain yang dilakukan Yustika,
maka
Sakit
Umum
(RSU)
Bunda
Thamrin merupakan rumah sakit kelas C yang
2013, dari 48 perawat di Rumah Sakit Umum Kota
melaksanakan
Malang didapat hasil bahwa sebagian besar yakni
Berdasarkan survey yang dilakukan di RSU Bunda
sebanyak 22 orang perawat (45,8%) berada pada
Thamrin ini jumlah karyawan yang terbanyak
kategori stres sedang, sebanyak 19 orang (39,6%)
keluar adalah perawat, yaitu tahun 2014 sebanyak
mengalami stres kerja tinggi, dan 7 orang lainnya
54,5%, tahun 2015 sebanyak 57,6% dan tahun
(14,6%) mengalami stres kerja rendah. Hal ini
2016 sebanyak 54,7%. Tingkat turnover tersebut
disebabkan karena adanya perubahan kondisi fisik,
dinilai cukup tinggi, karena munurut Gillis dalam
psikologis, dan tingkah laku perawat.
Arianto 2011, keluarnya perawat rumah sakit
Menurut Mobley (2000), keinginan untuk
mengakhiri tugas atau meninggalkan organisasi
yang
dirasakan
dapat
untuk
masyarakat.
dikatakan normal berkisar antara 5-10% per tahun,
dikatakan tinggi apabila lebih dari 10 %.
berhubungan dengan kepuasan kerja. Kepuasan
kerja
pelayanan
Hasil wawancara yang diberikan pihak
mempengaruhi
HRD pada tanggal 5 Mei 2017, beberapa
pemikiran seseorang untuk keluar. Job stressors
karyawan datang terlambat, adanya absen atau
dan kurangnya kepuasan kerja merupakan salah
pertukaran shif kerja, serta pengundurun diri
secara
bersamaan
dan
secara
sepihak.
3
Pengunduran
diri
tersebut
berdampak
pada
maka penulis merumuskan permasalahan sebagai
kekosongan di rumah sakit karena kurangnya
berikut ‘apakah ada pengaruh stres kerja dan
SDM.
kepuasan kerja terhadap Turnover Intention
Hasil pengamatan menunjukkan, di rumah
perawat rawat inap di RSU Bunda Thamrin
sakit Bunda Thamrin tahun ini memang sedang
Medan.
melakukan perluasan fisik bangunan termasuk
METODE PENELITIAN
penambahan bad ruangan. Dengan bertambahnya
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
pasien di ruangan perluasan ini menjadikan beban
kuantitatif dengan menggunakan survey analitik
tambahan bagi perawat, karena belum adanya
dengan rancangan cross sectional, yang bertujuan
rekruitmen perawat baru. Atas dasar kenyataan ini
untuk menjelaskan pengaruh stres kerja dan
menyebabkan banyak perawat mengalami stress
kepuasan
dalam bekerja yang mengakibatkan menurunnya
Penelitian dilaksanakan di RSU Bunda Thamrin
kinerja perawat, bahkan ada yang keluar.
Medan dengan membagikan kuesioner yang diisi
Hal
ini
juga
terhadap
turnover
intention.
terhadap
sendiri oleh responden, yang telah dipersiapkan.
menurunnya kepuasan kerja perawat. Keluhan lain
Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat
yang dialami perawat dimana tuntutan kerja
rawat inap di RSU Bunda Thamrin yang tercatat
terhadap kinerja perawat dirasa tidak cukup
pada akhir rekapan bulan Juni sebanyak 176
sebanding dengan kompensasi yang diberikan
orang. Yang keseluruhannya akan dijadikan
rumah sakit dan sistem penghargaan promosi
sampel
belum ada, perawat bersalah mendapatkan sanksi
menggunakan uji Chi-Square tingkat kepercayaan
sedangkan
95% (p 5 Tahun
Pendidikan Terakhir
D3
S1
16
5
9.1
2.8
72
104
40.9
59.1
78
73
25
44.3
41.5
14.2
110
66
62.5
37.5
(18.2%)
merasakan
puas,
3
orang
(1.7%)
merasakan kurang puas dan 1 orang (0.6%)
merasakan sangat puas.
Hasil uji Chi-square bila nilai p