THE APPLICATION OF AN INKUIRI METHOD AND MOTIVATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING RESULT OF A MEASURING INSTRUMENT MECHANICAL STUDY CLASS IN THE AUTOMOTIVE X VOCATIONAL SUBJECTS TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA YEAR 20142015 Alfian Mintarta

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR ALAT UKUR SISWA KELAS X PROGRAM STUDI MEKANIK
OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar alat ukur
pada siswa kelas X melalui metode inkuiri; (2) peningkatan hasil belajar alat ukur pada siswa kelas
X melalui metode inkuiri Program Studi Keahlian Mekanik Otomotif SMK Tamansiswa Jetis
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Pada penelitian ini, siswa kelas X SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta berjumlah 30
siswa pada tiap kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan angket. Angket di
sini digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap pembelajaran alat ukur. Tes menggunakan
soal untuk mengetahui nilai rata-rata pembelajaran alat ukur. Teknik analisis data menggunakan tes
dan observasi yang dilakukan tiap siklus, mulai dari siklus I, II, dan III, dengan melakukan analisis
untuk menentukan rata-rata nilai tes, peningkatan (Gain).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar dengan metode inkuiri
menggunakan alat ukur di tiap siklus menunjukkan peningkatan yang signifikan; (2) hasil belajar
dengan metode inkuiri menggunakan alat ukur di tiap siklus menunjukkan peningkatan yang cukup
signifikan; (3) adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar alat ukur siswa kelas X SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kata Kunci: Metode, Motivasi, Hasil

THE APPLICATION OF AN INKUIRI METHOD AND MOTIVATION TO
IMPROVE STUDENT LEARNING RESULT OF A MEASURING INSTRUMENT
MECHANICAL STUDY CLASS IN THE AUTOMOTIVE X VOCATIONAL
SUBJECTS TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA YEAR 2014/2015
Alfian Mintarta*
[email protected]

Pairun Roniwijaya**
[email protected]

ABSTRACT
The purpose of this research are to find motivation; 1) improving student learning a
measuring instrument in a class x through a method of inkuiri; 2) improving student learning
outcomes a measuring instrument in a class x inkuiri study program through a method of
vocational skills mechanical automotive Tamansiswa Jetis Yogyakarta years lessons 2014 and
2015 .
A kind of this research included in the category of research the act of class (classroom
action research). In this research, class x vocational students Tamansiswa Jetis Yogyakarta were

30 students in each class. Data collection techniques using tests, observation and poll. Poll here
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015

477

used to measure the interest of students learning to a measuring instrument. Tests using about
learning to know the value of intermediate a measuring instrument. The technique of analysis of
data using tests and observation that be done every cycle, 1 start from the cycle, 2 and 3, by doing
the analysis to determine the average test scores, increasing (gain).
Research result indicates that; (1) the learned in the method inkuiri using measuring
instrument for each cycle shows increasing significantly; (2) the learned in the method inkuiri
using measuring instrument for each cycle shows increasing significantly; (3) the increase in the
motivation and learning measuring instrument graders X SMK Tamansiswa Jetis are the lessons
2014 - 2015.
Keywords: Method, Motivation, Result
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta

A.


LATAR BELAKANG MASALAH

dan kewirausahaan baik untuk memenuhi

Pada saat sekarang ini, persaingan di

tuntutan

dalam

dunia

kerja

semakin

ketat.Hal

tersebut disebabkan karena tingginya angka


dunia

kerja

maupun

untuk

mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan
kejuruannya.
SMK

kendali kerja serta terbatasnya lapangan

merupakan
dalam

lembaga

yang


mengembangkan

pekerjaan. Oleh sebab itu, untuk menyikapi

concern

hal tersebut, mutlak dibutuhkan sumber

keterampilan siswanya. Dengan dimilikinya

daya manusia yang berkualitas tinggi.

suatu kompetensi tertentu, lulusan SMK

Peningkatan kualitas sumber daya manusia

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

(SDM) merupakan prasyarat mutlak untuk


dunia kerja yang lebih memilih angkatan

bersaing.

kerja

Salah

berkemampuan

khusus.

Dengan

satu

wahana

untuk


kualitas

sumber

daya

demikian, hal yang paling mendasar dari

manusia tersebut adalah pendidikan. Salah

penyelenggaraan pendidikan SMK yaitu

satu upaya untuk membangun SDM, yaitu

keterampilan siswanya pada bidangnya

dengan

masing-masing.


meningkatkan

menyelenggarakan

pendidikan

Pembelajaran

SMK

kejuruan atau sekolah menengah kejuruan

terdapat kompetensi praktik dan teori.

(SMK).

Keduanya harus didalami siswa secara

Penyelenggaraan


menengah

kejuruan

pendidikan
untuk

seimbang agar tercapai hasil pembelajaran

pengetahuan,

yang maksimal, untuk mencapai proses

bertujuan

meningkatkan

kecerdasan,


kepribadian,

akhlak

serta

pembelajaran yang maksimal diperlukan

keterampilan untuk hidup mandiri dan siap

suatu metode yang efektif. Guru dituntut

bekerja sesuai dengan bidangnya serta

untuk bisa

menguasai kompetensi program keahlian

keaktifan siswa agar pembelajaran tidak


478

mulia,

membangun motivasi dan

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

terpusat kepada guru. Hal itu dikarenakan

permasalahan di atas perlu dilakukan suatu

selama ini masih banyak guru yang kurang

pemecahan masalah untuk meningkatkan

kreatifitas dalam menyampaikan materi

motivasi dan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran, misalnya dengan mengguna-

pembelajaran alat ukur.Oleh karena itu,

kan metode ceramah. Metode ini kurang

dilakukan

bisa

di

memfokuskan pada pembelajaran tersebut.

samping dalam segi hasil, komunikasi dan

Dalam hal ini penulis ingin meneliti dengan

keaktifan

diasah.

judul “Penerapan Metode Inkuiri Untuk

sangat

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar

meningkatkan

Alat Ukur siswa kelas X Program Studi

pemahaman siswa. Hal ini terjadi pada

Keahlian Mekanik Otomotif di SMK

siswa kelas X Program Studi Keahlian

Tamansiswa Jetis Yogyakarta”.

memaksimalkan

siswa

Komunikasi

juga

dan

diperlukan

pembelajaran

kurang

keaktifan

untuk

suatu

penelitian

yang

Mekanik Otomotif di SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta. Kegiatan pembelajaran

B.

yang dilakukan di kelas X Program Studi
Keahlian Mekanik Otomotif di SMK
Tamansiswa

Jetis

Yogyakarta

tampak

Motivasi dan Hasil Belajar Mata
Diklat Pelajaran Alat Ukur

1.

Motivasi Belajar
Menurut

Suprihanto

dkk,

(2003)

kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat

mengemukakan bahwa motivasi merupakan

dari kurangnya antusiasme siswa dalam

kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan

mengikuti kegiatan pembelajaran.

individu untuk melakukan suatu kegiatan
mencapai tujuan.

Misalnya,

kebutuhan

pada

seseorang

akan

makanan

menuntut

pembelajaran alat ukur. Kelas ini memiliki

seseorang

terdorong

pemahaman yang kurang maksimal pada

Motivasi terbentuk oleh tenaga tenaga yang

materi alat ukur yang berdampak pada

bersumber dari dalam dan dari luar

prestasi nilai yang menurun. Menurut guru

individu. Motivasi juga bisa dikatakan

pengampu, masih terdapat siswa yang

sebagai rencana atau keinginan untuk

dinyatakan tidak lulus dalam pembelajaran

menuju

ini. Kurangnya antusiasme siswa dalam

kegagalan hidup.

Hasil observasi menemukan bahwa
permasalahan

ini

tampak

kesuksesan

untuk

dan

bekerja.

menghindari

dan

Morgan (dalam Soemanto, 1987)

rendahnya nilai di antaranya disebabkan

mengemukakan bahwa motivasi berkaitan

oleh

yang

dengan tiga hal yang sekaligus merupakan

menyeluruh selama kegiatan pembelajaran

aspek aspek dari motivasi. Ketiga hal

khususnya

tersebut adalah: keadaan yang mendorong

mengikuti

kegiatan

kurangnya

alat

pembelajaran

pemahaman

ukur.

Berdasarkan

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

479

tingkah laku (motivating states), tingkah

bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian

laku yang didorong oleh keadaan tersebut

tujuan pendidikan itu sangat bergantung

(motivated behavior), dan tujuan dari pada

pada proses belajar yang dialami siswa,

tingkah laku tersebut (goal or ends of such

baik ketika ia berada di sekolah maupun di

behavior).

lingkungan rumah atau keluarga sendiri.

Dari uraian tersebut diatas dapat di

3.

Faktor yang Memengaruhi Hasil

tafsirkan bahwa motivasi belajar keselu-

Belajar

ruhan daya penggerak baik dari dalam diri

a) Faktor Jasmaniah (fisiologis) baik

maupun dari luar dengan menciptakan

yang bersifat bawaan maupun yang

serangkaian usaha

menyediakan

diperoleh dari lingkungan sekitar,

kondisi-kondisi tertentu yang menjamin

yang termasuk faktor ini misalnya

kelangsungan dan memberikan arah pada

penglihatan, pendengaran, struktur

kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki

tubuh dan sebagainya.

untuk

b) Faktor intelektif yang meliputi

oleh subjek itu dapat tercapai.

faktor potensial yaitu kecerdasan
2.

dan bakat serta faktor kecakapan

Hasil Belajar
Winkel

(1996:

162)

mengatakan

nyata yaitu prestasi yang telah

bahwa “hasil belajar adalah suatu bukti
keberhasilan

belajar

atau

dimiliki.

kemampuan

c) Faktor non intelektif, yaitu unsur-

seseorang siswa dalam melakukan kegiatan

unsur kepribadian tertentu seperti

belajarnya

yang

sikap, kebiasaan, minat, kebutuh-

dicapainya”. Berdasarkan pendapat diatas

an, motivasi, emosi, penyesuaian

dapat diambil kesimpulan bahwa hasil

diri.

sesuai dengan bobot

belajar adalah proses belajar yang telah
dicapai melalui pengukuran dan penilaian
terhadap

penguasaan

pengetahuan

dan

C.

METODE INKUIRI
Metode inkuiri adalah suatu cara

keterampilan yang diperoleh siswa melalui

menyampaikan

belajar mengajar yang dinyatakan dalam

penelaahan sesuatu yang bersifat mencari

simbol, angka, huruf, atau kode.

secara kritis, analisis, dan argumentatif

Dari uraian di atas dapat ditafsirkan

pelajaran

dengan

(ilmiah) dengan menggunakan langkah-

bahwa belajar merupakan kegiatan yang

langkah

berproses dan merupakan unsur yang sangat

(Usman,

fundamental dalam setiap penyelenggaraan

memberikan perhatian dalam mendorong

jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti

diri siswa mengembangkan masalah.

480

tertentu

menuju

1993:124).

kesimpulan

Metode

inkuiri

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

1.

Langkah-langkah

dalam

proses

inkuiri adalah (Sagala, 2003: 97):
a) Menyadarkan peserta didik bahwa
mereka memiliki keingintahuan
terhadap sesuatu.
b) Perumusan masalah yang harus
dipecahkan peserta didik.
c) Menetapkan jawaban sementara
atau hipotesis.
d) Mencari informasi, data, fakta
yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan atau hipotesis.
e) Menarik kesimpulan jawaban atau
generalisasi.
f) Mengaplikasikan kesimpulan atau
generalisasi dari situasi baru.
2.

Langkah-langkah mengakhiri inkuiri
Apabila inkuiri selesai dilakukan,
proses pembelajaran perlu diakhiri
dengan

memberikan

tugas-tugas

tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan

inkuiri

dan

proses

pencapaian tujuan pembelajaran
Dari

uraian

di

atas

dapat

disimpulkan bahwa metode inkuiri
dimaksudkan

untuk

memperjelas

pemahaman siswa tentang materi
yang

disampaikan

dan

untuk

membangun pengalaman bagi siswa
tentang suatu proses, cara kerja,
tahapan-tahapan yang harus dilalui
dalam suatu siklus.

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

481

D.

KERANGKA PIKIR
Kondisi awal
1. Guru tidak memberikan pengalaman langsung.
2. Guru menggunakan metode lama dalam
pembelajaran.
3. Guru belum mengajarkan siswa untuk berfikir
kritis.
4. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran.
5. Hasil belajar siswa masih di bawah KKM yang
ditetapkan sekolah yaitu 75

Kondisi Awal

Pelaksanaan Tindakan
Rencana penelitian dilaksanakan menggunakan
pendekatan inkuiri dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Observasi menemukan masalah.
2. Merumuskan masalah.
3. Mengajukan hipotesis.
4. Merencanakan pemecahan masalah (melalui
eksperimen/cara lain)
5. Melakukan pengamatan dan pengmpulan data.
6. Analisis data.
7. Penarikan kesimpulan dan penemuan.

Tindakan

Kondisi Akhir
1. Keterampilan guru menggunakan metode inkuiri
pembelajaran alat ukur meningkat
2. Motivasi siswa dalam pembelajaran alat ukur
meningkat
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran alat ukur
meningkat

Kondisi Akhir

Metode inkuiri merupakan salah
satu

metode

pembelajaran

pembelajaran dan hasil belajar pada

yang

materi alat ukur dengan maksimal.

menitikberatkan pemikiran yang kritis
dan mampu menganalisis. Hal ini
akan sangat merangsang pemikiran

HIPOTESIS TINDAKAN
Metode

Inkuiri

dapat

diterapkan

yang kritis terhadap siswa. Selain itu,

dalam pembelajaran alat ukur. Dengan

tujuan dari pembelajaran ini adalah

demikian,

agar

dalam

tindakan kelas sebagai berikut: metode

cenderung

Inkuiri dapat meningkatkan motivasi dan

ceramah.

hasil belajar alat ukur pada siswa kelas X

siswa

tidak

bosan

pembelajaran

yang

menggunakan

metode

Melalui metode ini diharapkan siswa
akan

482

E.

mudah

mencapai

dapat

dirumuskan

hipotesis

SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

proses

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

F.

I.

JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk dalam

SUBJEK DAN OBJEK
PENELITIAN

yang

Subjek pada penelitian ini adalah

berhubungan dengan kegiatan pendidikan,

siswa kelas X TKR SMK Tamansiswa Jetis

penelitian

kategori

untuk

penelitian

tindakan
meneliti

pembelajaran

di

merupakan

metode

tindakan

banyak

digunakan

Yogyakarta Pada Tahun Ajaran 2014/2015

upaya

perbaikan

yang berjumlah 30 peserta didik dan objek

kelas.

Penelitian
inkuiri

ini

untuk

penelitian ini adalah mata pelajaranalat
ukur.

meningkatkan motivasi dan hasil belajar
alat ukur siswa kelas X SMK Tamansiswa
Jetis

Yogyakarta

Tahun

J.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik

Pelajaran

digunakan

2014/2015.

dalam
G.

pengumpulan
untuk

data

yang

mengumpulkan

penelitian

ini

adalah

data

dengan

menggunakan teknik angket dan tes.

TEMPAT DAN WAKTU

1.

PENELITIAN

Angket

Penelitian tindakan kelas ini akan

Angket

dilaksanakan di SMK Tamansiswa Jetis

mengukur

Yogyakarta.

Jetis

pelajaran menggunakan alat alat ukur.

Yogyakarta ini merupakan sekolah yang

Angket berupa skala sikap dengan

terletak di Jalan Pakuningratan No.34 A

skala likert (summated rating scale).

Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

Uji

pada

mengetahui sejauh mana ketepatan

SMK

Semester

Tamansiswa

Ganjil

Tahun

Ajaran

dan

2014/2015.

digunakan
motivasi

validitas

kecermatan

untuk

belajar

dilakukan

suatu

mata

untuk

instrumen

pengukuran dalam melakukan fungsi
PROSEDUR PENELITIAN

ukurnya sehingga data yang diperoleh

Penelitian ini termasuk penelitian

bisa relevan/sesuai dengan tujuan

tindakan kelas maka penelitian mengikuti

diadakannya pengukuran tersebut. Uji

prosedur yang telah ditentukan dalam

reliabilitas dilakukan untuk mengeta-

penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

hui seberapa besar konsistensi sasaran

dilaksanakan

yang diukur dan sejauh mana hasil

H.

secara

siklus/putaran.

Penelitian ini dilaksanakan melalui empat

pengukuran

dengan

alat

tahap tiap siklusnya yaitu: perencanaan,

dapat dipercaya. Prosedur penyu-

tindakan, observasi, dan refleksi (Suharsimi

sunan angket adalah: menetapkan

Arikunto, 2010:137).

teori,

menyusun kisi-kisi

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

tersebut

angket,
483

dan

siswa dengan menggunakan skala

melakukan uji coba angket setiap

Likert yaitu sangat baik (SB), baik

variabelnya. Data motivasi diperoleh

(B), cukup baik (CB), tidak baik

dari tes yang dilakukan sebelum

(TD), dan sangat tidak baik (STB).

menyusun

dilakukan

butir

angket,

pembelajaran

dengan

metode inkuiri.
2.

K.

Instrument penelitian merupakan alat

Tes
Menurut Suharsimi A, (2010: 266)

yang digunakan untuk mengumpulkan data

tes adalah serentetan pertanyaan atau

penelitian. Penelitian ini menggunakan dua

latihan atau alat lain yang digunakan

instrument yaitu:

untuk

mengukur

1. Angket untuk mengumpulkan data

keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan

motivasi

atau bakat yang dimiliki oleh individu

pernyataan yang digunakan untuk

atau kelompok. Alasan digunakan tes

mengukur motivasi belajar adalah 20

objektif adalah objektifitas penilaian

item yang terdiri dari 12

terjamin karena jawaban yang benar

favorable dan 8 item unfavorable.
2. Tes

sudah pasti, pemberian skor mudah

belajar

untuk

siswa,

jumlah

mengumpulkan

item

data

dan cepat serta mencakup materi yang

tentang hasil belajar mata pelajaran

luas. Tes yang digunakan diambil dari

menggunakan alat-alat ukur siswa.

modul menggunakan alat alat ukur

Jumlah pertanyaan yang digunakan

sehingga tidak perlu diuji terlebih

untuk tes objektif dengan model

dahulu (Katman, 2011: 62-64) data

pilihan ganda 4 option, jumlah soal

hasil

yang

20 item. Cara penilaiannya adalah

dilakukan

jawaban benar diberi skor dikali 5 dan

diperoleh

dilakukan

3.

INSTRUMEN PENELITIAN

dari

sebelum

tes

pembelajaran dengan metode inkuiri.

jawaban salah diberi skor 0 untuk

Observasi

setiap item soal.

Obeservasi adalah pengambilan
data tentang kegiatan penelitian yang
sedang berlangsung. Observasi yang

484

L.

TEKNIK ANALISIS DATA
1. Terhadap data hasil tes prestasi

diambil berupa pengamatan langsung

belajar

terhadap

selama

dengan menentukan rata-rata nilai tes,

pembelajaran berlangsung. Penilaian

peningkatan (gain) dari pre-tes dan

observasi ini dilakukan oleh 4 orang

pos-tes pada siklus I, II, dan III serta

pengamat terhadap situasi aktivitas

jumlah (persentase) siswa yang tuntas

aktivitas

siswa

siswa,

dilakukan

analisis

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

belajar pada siklus I, II, dan III.

adanya peningkatan hasil belajar siswa ke

Kemudian

arah yang lebih baik. Indikator keberhasilan

membandingkan

hasil

yang diperoleh pada siklus I, II, dan

penelitian ini sebagai berikut:
1. Ketuntasan belajar siswa dalam satu

III.
2. Terhadap

data

pelaksanaan

hasil

kelas

observasi

pembelajaran

telah

memenuhi

kriteria

ketuntasan minimal 75% dari jumlah

siklus

belajar dilakukan analisis kualitatif,

total

yaitu memfokuskan hal-hal pokok

mencapai ketuntasan belajar individu.

dan penting yang berkaitan dengan

Ketuntasan belajar individu yang

pelaksanaan

ditetapkan

pembelajaran

siklus

siswa

dalam

untuk

kelas

pokok

telah

bahasan

belajar. Hasil observasi dideskripsi-

menggunakan alat alat ukur yakni jika

kan dalam paparan data secara naratif.

nilai siswa minimal 75.
2. Motivasi

Analisis kualitatif ini memperoleh

belajar

siswa

terhadap

data penelitian yang berupa indikator-

menggunakan alat alat ukur mencapai

indikator perilaku guru dan siswa

kategori tinggi.

dalam

proses

pembelajaran

konstruktivistik model siklus belajar
yang

dapat

menyumbang

besar

N.

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

prestasi belajar siswa. Terhadap data

1. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

hasil angket respon siswa tentang

Model Siklus Belajar Pada Siklus I

pelaksanaan

dan Siklus II, dan Siklus III.

pembelajaran

inkuiri

Penerapan pembelajaran inkuiri

model siklus dan penting berkaitan
dengan

pelaksanaan

siklus

belajar.

memperoleh

pembelajaran

siklus

belajar

dalam

ini

pembelajaran menggunakan alat-alat

tentang

ukur pertama kali diterapkan di kelas

Analisis

informasi

model

tanggapan dan kendala kendala yang

X

SMK

Tamansiswa

dihadapi siswa selama pelaksanaan

Yogyakarta.

pembelajaran siklus belajar.

selama ini guru hanya menggunakan

Proses

Jetis

pembelajaran

metode ceramah sebagai metode satu
INDIKATOR KEBERHASILAN

satunya cara membelajarkan siswa.

Penelitian

kelas

Hal ini menyebabkan motivasi belajar

dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

menjadi rendah yang berpengaruh

belajar siswa. Maka dari itu keberhasilan

pada rendahnya hasil belajar. Selama

penelitian tindakan ini ditandai dengan

proses pembelajaran inkuiri model

M.

tindakan

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

485

siklus belajar siklus I dan Siklus II

untuk membantu guru melakukan

dilakukan pengambilan data pelaksa-

inkuiri. Hal ini bertujuan agar

naan

cara

melalui perwakilan setiap siswa

observasi. Pelaksanaan pembelajaran

pemahaman tentang gejala yang

inkuiri model siklus belajar pada

diamati saat demonstrasi dapat

siklus I dan siklus II adalah sebagai

tersebar merata ke siswa lain.

berikut:

Kemudian setelah pada siklus II

a. Tahap Eksplorasi

diadakan analisis dan refleksi,

pembelajaran

dengan

Pada siklus I kegiatan inkuiri

pelaksanaan

kegiatan

dilaksanakan oleh guru beserta

eksplorasi

pada

perwakilan dari beberapa siswa

mengalami

peningkatan

untuk maju ke depan membantu

bagus. Jika pada siklus I guru tidak

guru

demonstrasi,

memberikan arahan pada siswa

sedangkan siswa yang lain duduk

tentang cara penyusunan laporan

sambil mengamati guru, ternyata

yang tepat, maka pada siklus II

hal ini kurang efektif, sebab ada

guru

beberapa siswa yang duduk di

pertanyaan arahan untuk membim-

belakang

memperhatikan

bing siswa agar dapat merumuskan

guru karena tidak dapat mengamati

hipotesis saat siswa secara tepat,

dengan

yang

pada siklus I materi dibagikan saat

dilakukan guru. Selain itu pada

siswa akan praktik, sedangkan

kegiatan praktik siklus I masih

pada siklus II terdapat perubahan

banyak siswa yang kurang tepat

yaitu

dalam

sebelum pelaksanaan praktik. Agar

melakukan

tidak

jelas

kegiatan

menulis

bingung

pada

hipotesis
langkah

dan
kerja

siswa

memberikan

meteri

dapat

siklus

II

sangat

pertenyaan

diberikan

membaca

sehari

materi

praktik. Setelah dilakukan analisis

terlebih dahulu, sehingga siswa

dan refleksi pelaksanaan kegiatan

tidak bingung lagi pada pangkah

eksplorasi

kerja melaksanakan praktik.

pada

siklus

II

mengalami perubahan, yaitu saat

486

maka

b. Tahap Invensi

siswa

Pada siklus I kegiatan dilakukan

acak

secara lisan, yaitu siswa membaca-

mengisi bangku depan yang masih

kan hasil praktik di depan kelas.

kosong. Kemudian guru meminta

Akibatnya

perwakilan dari tiap tiap siswa

mengalami

kegiatan

demonstrasi

dilakukan

duduk

secara

siswa

yang

kesulitan

lain
untuk

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

menyimak laporan hasil praktik

presentasi dan tanya jawab masih

danri siswa lain. Pada siklus II hal

didominasi oleh siswa tertentu.

ini diatasi dengan pemberian tugas

Pada siklus II dan III guru

oleh

meminta agar

guru.

Untuk

menyajikan

siswa

membagi

laporan hasil praktik kelompok di

tugas presentasi secara merata di

lembar kertas manila, kemudian

dalam setiap siswa. Selain itu, guru

ditempel di dinding atau papan

juga menunjuk siswa yang belum

tulis saat presentasi, agar dapat

pernah sama sekali berpendapat/

dibaca secara jelas oleh seluruh

bertanya

siswa.

Selanjutnya

dilakukan

pendapat dan pertanyaan, dengan

analisis

dan

terhadap

tujuan untuk melatih keberanian

siklus II, sehingga pada siklus III

dan keterampilan siswa dalam

siswa menjadi lebih aktif dalam

berpendapat/bertanya.

kegiatan

refleksi

praktik

maupun

presentasi. Pada siklus I pemilihan

untuk

mengajukan

c. Tahap Aplikasi
Pada siklus I, banyak siswa

presentasi

yang bingung dan tidak paham

dilakukan secara sukarela bagi

maksud dari permasalahan atau

siswa mana saja yang merasa siap

soal yang diberikan oleh guru. Hal

dan mau maju. Akibatnya banyak

ini dikarenakan ilustrasi soal baik

sisawa yang belum menyiapkan

berupa gambar maupun deskripsi

laporan dan enggan untuk tampil

masih kurang lengkap. Pada siklus

presentasi.

Pada

II soal yang diberikan oleh guru

pemilihan

siswa

siswa

yang

akan

siklus
yang

II
akan

disertai

dengan

gambar

yang

presentasi tidak lagi dilakukan

lengkap. Jika ada siswa yang

secara

masih

sukarela,

tetapi

guru

belum

paham

dengan

mengundi siswa yang mendapat

maksud soal, guru memberikan

giliran presentasi dan setiap siswa

penjelasan dan ilustrasi sampai

diwajibkan untuk selalu sia jika

siswa paham. Pada siklus III,

ditunjuk, begitu juga dengan siklus

gambar

III. Pada siklus I kegiatan diskusi

diperbanyak

berjalan kurang efektif karena

penjelasan seperlunya, sehingga

banyak siswa yang masih pasif.

siswa

Pembagian tugas presentasi masih

kebingungan

belum merata, sehingga kegiatan

soal.

lebih

diperjelas

dan

tidak

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

lagi

juga

dan
diberi

mengalami

terhadap

maksud

487

2. Pembahasan
Berdasarkan

penelitian

yang

1. Penerapan

pembelajaran

model

belajar

siklus

Inkuiri

ini

dapat

dilaksanakan dengan menggunakan

membuat siswa bersemangat, aktif,

metode inkuiri diperoleh bahwa hasil

dan mampu berfikir lebih kritis dalam

belajar alat ukur siswa kelas X

mengikuti pembelajaran di kelas.

mengalami peningkatan dari pre-test

2. Motivasi dan hasil belajar mata

ke post-test siklus I, pre-test ke post-

pelajaran menggunakan alat-alat ukur

test siklus II dan pre-test ke post-test

kelas X SMK Tamansiswa Jetis

siklus III. Rata-rata pada siklus I

Yogyakarta

sebesar 68,85, siklus II sebesar 76,35

Inkuiri

dan siklus III sebesar 79,59. Dengan

mengalami peningkatan yang cukup

demikian

signifikan.

bahwa

hasil

belajar

dengan

model

pembelajaran

siklus

belajar

meningkat dari pre-test ke post-test
siklus I, pre-test ke post-test siklus II
dan pre-test ke post-test siklus III.
Demikian pula dengan motivasi

P.

SARAN
Berdasarkan

kesimpulan

hasil

di

atas,

maka

peneliti

belajar alat ukur siswa kelas X

mempunyai beberapa saran yang perlu

mengalami peningkatan dari pre-test

dipertimbangkan, yaitu

ke post siklus I, pre-test ke post-test

1. Pembelajaran menggunakan metode

siklus II dan pre-test ke post-test

pembelajaran

siklus III. Rata-rata pada siklus I

dillaksanakan dengan menggunakan

sebesar 2,2, siklus II sebesar 2,84 dan

tahapan-tahapannya dapat mening-

siklus III

Dengan

katkan motivasi siswa dalam belajar

demikian bahwa motivasi belajar

dan hasil belajar, maka guru dapat

meningkat dari pre-test ke post-test

mencoba metode tersebut.

sebesar

3,11.

siklus I, pre-test ke post-test siklus II
dan pre-test ke post-test siklus III.

2. Metode

KESIMPULAN

inkuiri

yang

pembelajaran

diterapkan,
berkelanjutan

O.

penelitian dan

inkuiri

dilaksanakan
untuk

telah

secara

mengetahui

belajar siswa secara individual.

Berdasarkan hasil penelitian yang

3. Kepada peneliti lain, agar menjadikan

dilakukan di kelas X di SMK Tamansiswa

hasil penelitian ini sebagai bahan

Jetis

data,

referensi untuk melakukan penelitian

pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai

lebih lanjut mengenai pelaksanaan

berikut:

pembelajaran Inkuiri model siklus

488

Yogyakarta

dari

analisis

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

belajar,

sehingga

diperoleh

hasil

penelitian yang lebih maksimal lagi

Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS.
Tim Mahasiswa Program Studi Matematika

DAFTAR PUSTAKA

FKIP UNRAM. 2011. Belajar dan
Prinsip Belajar. Diunduh melalui

Anita, Sri W, 2001. Metode Belajar
Mengajar. Bandung: Alfabeta

Makalah pada tanggal 6 Juli 2014

Anonim.(1995). New Step 1 Training
Manual. Jakarta: PT Toyota–Astra
Motor.

pukul 16.00 WIB.
Usman,

Moh,

Uzer.

1993.

Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosda

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu

http://www.academia.edu/3981066/

Pendekatan

Praktik,

RinekaCipta, Jakarta

Karya.
Winkel, W S. 1996. Psikologi Pengajaran.
Jakarta: Tarsito

Hamalik, Oemar. 2001. Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa,

E.

2006.Kurikulum

Berbasis

Bandung:

Remaja

Kompetensi.
Rosda Karya.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sagala, Syaiful. 2003. Metode Belajar
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Soemanto,

Wasty,

Pendidikan.

1987.Psikologi

Jakarja:

PT

Bina

Aksara.
Sugiyanto.

2009.

Model-Model

Pembelajaran Inovatif. Surakarta:

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi

489