Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Informasi Kuliner Kabupaten Semarang Berbasis Android dengan Memanfaatkan Google Maps API
Aplikasi Informasi Kuliner Kabupaten Semarang
Berbasis Android Dengan Memanfaatkan Google Maps
API
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Ronald Hamunangan Sitompul (672010603)
Pembimbing:
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017
APLIKASI INFORMASI KULINER KABUPATEN
SEMARANG BERBASIS ANDROID DENGAN
MEMANFAATKAN GOOGLE MAPS ANDROID API
1) 2)Ronald Hamunangan Sitompul, Radius Tanone
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
1) 2)Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
Email: 672010603@student.uksw.edu, radius.tanone@staff.uksw.edu
Abstract
Semarang Regency has a big potential to become a tourist destination inCentral Java. The most of traditional snack that are processed in a unique way become
one of the factors that attract tourists to come to Semarang regency. This tradition is also
a way to conserv the culture. This condition was not maximized in attracting the attention
of tourists to come to Semarang regency, this is due a limited media promotion so that
Semarang regency requires an Android-based application that is able to provide culinary
The method used in making this information featuring menu and culinary dish.
application is a prototyping method that exists on the user listening, system design and
system testing . A digital map was used to display spatial information on Android
devices which is created by using the Google Maps API so the application can spread the
Culinary information in the Semarang Regency more widely.Keywords: Culinary Semarang regency,Google Maps API
Abstrak
Kabupaten Semarang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi destinasi
wisata di Jawa Tengah. Banyaknya jajanan tradisonal yang diolah dengan cara yang unik
menjadi salah satu faktor yang menarik perhatian para wisatawan untuk datang ke
Kabupaten Semarang. Kondisi ini ternyata belum maksimal dalam menarik perhatian
wisatawan untuk datang ke Kabupaten Semarang, hal ini dikarenakan keterbatasan media
promosi sehingga Kabupaten Semarang memerlukan aplikasi berbasis Android yang
mampu menyediakan informasi kuliner yang menampilkan menu serta sajian kuliner.
Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah metode prototyping yang
terdiri dari mendengarkan pengguna, perancangan sistem dan pengujian sistem. Peta
digital dipakai untuk menampilkan informasi spasial di perangkat Android yang dibuat
dengan menggunakan Google Maps API sehingga aplikasi dapat menyebarkan informasi
Kuliner di kabupaten Semarang dengan lebih luas.Kata kunci: Kuliner Kabupaten Semarang,Google Maps API 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
Berbicara mengenai kuliner, tentu saja tak akan habis/bosannya karena salah satu hobi dari masyarakat Indonesia adalah makan makanan enak baik dalam dan luar kota maupun luar pulau sekaligus, sehingga beberapa orang yang gemar makan enak dan memiliiki kelebihan dalam bidang keuangan sengaja melakukan perjlanan untuk wisata kuliner di tiap daerah, Kabupaten Semarang salah satunya yang masih memiliki beragam kuliner khas dan masih terkenal dengan jajanan
‘KAMPOENG’ yaitu makan zaman dahulu yang sekarang jarang kita jumpai dan
hanya tempat tertentu yang masih menyajikanya.Melihat hasil dari wawancara dengan 30 wisatawan secara acak yang ditemui di Museum Lawang Sewu dan Goa Maria Kerep Ambarawa menunjukkan bahwa selama ini sebagian besar wisatawan memperoleh informasi destinasi kuliner di Kabupaten Semarang melalui televisi, mulut kemulut dan website seperti Wisatakulinersemarang.com , Wisatakulinerkotasemarang.com dan sebagainya. Website tersebut sering dikunjungi wisatawan karena selain memiliki informasi deskriptif mengenai suatu destinasi wisata kuliner juga dilengkapi dengan peta digital yang menggambarkan lokasi destinasi wisata kuliner. Namun tidak semua destinasi wisata yang ada di Kabupaten Semarang dimuat pada
website tersebut sehingga mengakibatkan rendahnya wawasan wisatawan
mengenai kuliner di Kabupaten Semarang. Selain itu peta digital yang ditampilkan
website tersebut memiliki kelemahan karena beberapa fiturnya tidak dapat
digunakan dengan baik melalui browser di perangkat mobile. Kondisi tersebut membuat wisatawan mengalami kesulitan menentukan arah menuju suatu lokasi destinasi wisata kuliner tersebut karena hanya perangkat mobile yang dapat diakses.
Aplikasi mobile merupakan salah satu solusi bagi wisatawan untuk menentukan arah menuju suatu lokasi destinasi tujuan tempat kuliner selama berada dalam perjalanan. Melalui survey yang telah dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui jenis perangkat mobile yang digunakan wisatawan, menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan merupakan pengguna perangkat
Android dengan presentase sebesar 60%. Android merupakan platform untuk
perangkat mobile paling populer saat ini karena lebih dari satu juta perangkat
Android baru diaktifkan setiap harinya [1]. Android didukung berbagai layanan
dari Google seperti Google Drive, Google Wallet, Google Cloud Messaging dan sebagainya sehingga membantu pengembang supaya dapat membangun aplikasi berkualitas. Kini peta digital dapat dibangun di aplikasi Android karena terdapat Google Maps API untuk menerapkan peta Google Maps pada aplikasi Android.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka pada penelitian ini akan dirancang aplikasi berbasis Android yang menyediakan informasi kuliner di Kabupaten Semarang. Aplikasi ini nantinya akan memanfaatkan Google Maps
API untuk membangun peta digital yang digunakan untuk menampilkan wisata
apa saja yang berada di wilayah tersebut dan menampilkan hasil pencarian rute menuju lokasi kuliner.
Rumus masalah yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan aplikasi informasi kuliner Kabupaten Semarang berbasis Android memanfaatkan Google Maps API. Selain itu pelaksanaan penelitian ini memiliki manfaat yaitu masyarakat khususnya pengguna perangkat Android dapat mengetahui informasi seluruh destinasi wisata kuliner yang berada di Kabupaten Semarang, serta kuliner di Kabupaten Semarang dapat dipromosikan dengan lebih efektif dan efesien untuk menarik lebih banyak wisatawan. Supaya tidak memperluas area pembahasan pada penelitian ini ditetapkan batasan masalah yaitu aplikasi ini berjalan pada perangkat Android dengan sistem operasi minimal platform versi 2.3
(Gingerbread ), tidak membahas keamanan baik data maupun transfusi data, dan
aplikasi ini menyediakan informasi kuliner di Kabupaten Semarang.2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian terdahulu pernah mengangkat topik serupa dengan penelitian ini sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian ini. Penelitian pertama membahas tentang bagaiman cara merancang dan mengimplementasikan aplikasi untuk panduan wisata kuliner di Kabupaten Semarang pada Android mobile dengan sistem Google Maps API. Pada jurnal berjudul “Aplikasi Google Maps API Dalam Pembuatan Web SIG Menunjang Kegiatan Pariwisata Berbasis Kerakyatan (Studi Kasus: Kabupaten Sidoarjo )”
Google Maps API merupakan aplikasi antarmuka yang dapat diakses melalui
javascript agar Google Maps dapat ditampilkan pada web yang sedang dibangun.
Layanan ini di buat sangat interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah level zoom, serta mengubah tampilan jenis peta[2].
Selanjutnya penelitian kedua membahas tentang bagaimana cara membangun sistem informasi Pada jurnal yang berjudul “Aplikasi Informasi Restoran Berbasis
Web Services di Kota Manado pada Android Mobile (Studi Kasus: Kota Manado)
” menyatakan ada proses-proses utama yang ada di dalam aplikasi adalah Data restoran seperti data nama restoran, alamat restoran, pemilik restoran, nomor telepon restoran, dan menu yang disediakan oleh restoran, data tersebut bagi restoran yang memiliki sever, mereka menyimpan data mereka ke dalam server mereka sendiri melalui informasi restoran[3].
Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux
yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.
Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software, yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Arsitektur Android terdiri dari Linux
Kernel , Android Runtime, Application Framework, Application Layer. Secara
sederhana arsitektur Android merupakan sebuah kernel Linux dan pustaka C / C++ dalam framework yang menyediakan dan mengatur alur proses aplikasi [4].
API (Application Programming Interface) yaitu sebuah layer yang berisi
class-class yang sudah didefinisikan dan antarmuka pemrogramman yang akan
membantu para pengembang aplikasi dalam perancangan sebuah aplikasi [5].Google Maps adalah layanan berbasis web yang memberikan informasi
rinci tentang wilayah geografis dan situs di seluruh dunia. Selain peta jalan konvensional, Google Maps juga menawarkan pemandangan udara dan satelit dari banyak tempat. Google Maps Android API memungkinkan pengembang dapat menambahkan peta berdasarkan data Google Maps ke dalam aplikasi Android.
Google Maps Android API secara otomatis menangani akses data ke Google Maps
server , download data, tampilan peta, dan merespon gerakan pengguna.
Pengembang juga dapat menggunakan Google Maps Android API untuk menambahkan penanda, poligon, dan overlay ke peta dasar serta mengubah mode pandangan peta [6].
3. Metodologi Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode waterfall dengan prosedur maupun aturan yang berlaku. Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya [7]. Dimana tahapan-tahapan itu dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian [8]
Pada Gambar 1 menunjukkan tahap pertama dalam tahapan penelitian ini adalah identifikasi masalah dengan mengidentifikasi permasalahan kuliner yang berada di Kabupaten Semarang. Kemudian pada tahap kedua dalam tahapan penelitian ini adalah perumusan masalah yang menghasilkan permasalahan bagaimana merancang dan mengimplementasikan aplikasi informasi kuliner Kabupaten Semarang berbasis Android memanfaatkan Google Maps Android API. Setelah itu pada tahap ketiga dalam tahapan penelitian ini adalah penelusuran pustaka dengan mencari teori penunjang maupun studi literatur yang berhubungan dengan subyek penelitian untuk mengumpulkan informasi yang relevan bagi penelitian.
Pada tahap keempat dalam tahapan penelitian ini adalah rancangan penelitian dengan merancang dan mengembangkan sistem dengan menggunakan metode prototype. Metode ini membuat pengembang dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Model prototyping menerapkan pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang. Prototyping disebut juga Rapid
Application Design (RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat desain
sistem [8]. Model prototype adalah proses untuk membangun sebuah model sebuah sistem, berdasarkan pada kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan secara jelas detail input, proses, ataupun output [9]. Proses-proses dalam model prototyping ditunjukan pada Gambar 2.
Gambar 2 Tahapan Model Prototyping [9]
Tahap pertama pada metode prototyping ini adalah mengumpulkan kebutuhan pengguna yang akan digunakan selama proses pengembangan sistem. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan informasi meliputi nama, koordinat (latitude dan longitude), ulasan, alamat, nomor telepon, dan alamat
email . Sehingga diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana merancang aplikasi
berbasis sistem informasi yang menyediakan informasi tujuan kuliner di Kabupaten Semarang dan mengimplementasikan sistem tersebut ke dalam perangkat Android. Nantinya kebutuhan pengguna terhadap aplikasi ini antara lain pengguna adalah user Android dengan sistem operasi minimal platform versi 2.3 (Gingerbread), aplikasi ini dapat digunakan pada perangkat Android yang terhubung dengan jaringan internet, dan indikator dalam pambangunan aplikasi ini yaitu data spasial dan non spasial pada setiap destinasi kuliner di Kabupaten Semarang.
Tahap kedua pada metode prototyping ini adalah melakukan perancangan sistem untuk mewakili semua aspek sistem yang telah diketahui. Proses ini dilakukan dengan menerjemahkan kebutuhan sistem kedalam dokumen dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan Unified Modelling Language (UML).
Use case diagram sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem
Pada Gambar 3 menggambarkan sistem memiliki dua pengguna yaitu
administrator dan client. Administrator memiliki kemampuan untuk manajemen
data yang terdiri dari kelola kategori, kelola kuliner, kelola foto, dan kelola
review . Sedangkan client memiliki kemampuan meliputi daftar kuliner, lihat
informasi kuliner dan review kuliner. Proses dapat dilakukan melalui daftar informasi kuliner dan peta setelah memilih informasi kuliner. Selain itu informasi yang didapat dari proses lihat informasi kuliner meliputi profil, foto dan review.
Gambar 4 sequare Diagram
Pada Gambar 4 menggambarkan sequence diagram untuk melihat langkah- langkah penggunaan aplikasi informasi kulir berbasis android dengan memanfaatkan google maps yang terdapat Menu, Profil, Lokasi dan Route. User pilih daftar kuliner di menu yang menyediakan macam-macam kuliner setelah itu akan muncul profil kuliner yang telah ditentukan didalamnya tersedia juga icon lokasi letak kuliner yang telah ditentukan dan dilokasi menyediakan route yang menampilkan route lokasi user menuju lokasi kuliner yang sudah dipilih.
Gambar 5 Activity Diagram Payment Gateway
Pada Gambar 5 menggambarkan activity diagram untuk melihat profile kuliner, dan melakukan pencarian lokasi kuliner terdekat. User terlebih dahulu harus menghidupkan GPS dan memastikan bahwa aplikasi sudah terkoneksi dengan baik. Setelah itu user dapat melihat list profile kuliner di Kabupaten Semarang dan mulai melakukan pencarian kuliner hingga memulai perjalanan dengan Google Maps. Deployment diagram sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Deployment Diagram Sistem
Pada Gambar 6 menggambarkan sistem menggunakan webserver untuk menjalankan basis data MySQL, aplikasi administrator, dan layanan data JSON.
Webserver tersebut dapat diakses oleh administrator melalui perangkat desktop
serta client melalui perangkat Android. Untuk dapat mengakses aplikasi
administrator dapat menggunakan browser sedangkan untuk dapat menjalankan
aplikasi client dibutuhkan Google Play Service. Aplikasi client juga memanfaatkan Google Map Server untuk mendapatkan layanan peta Google
Maps . Pada proses pembuatan protype, terdapat tiga versi pengembangan atau
perbaikan prototype. Perbaikan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 1.Tahap ketiga pada metode prototyping ini adalah melakukan pengujian sistem untuk melihat kelayakan sistem sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengguna. Tahap ini dilakukan supaya sistem dapat berjalan dengan baik dan mendeteksi kelemahan yang tidak terduga untuk menjaga kualitas sistem. Hasilnya dari tahap ini kemudian dievaluasi kembali, jika masih belum sesuai akan dikembalikan ke tahap sebelumnya. Dokumentasi prototype yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Versi Prototype
Versi Tanggal Keterangan
1.0
13 Maret 2017 Membuat aplikasi client
2.0
8 Mei 2017 Membuat sistem memiliki dua sisi yaitu server dan
client
3.0
22 Juli 2017 Membuat aplikasi client memiliki menu komentar Pada Gambar 1 menunjukkan tahap kelima dalam tahapan penelitian ini adalah pengumpulan data dengan mendatangi langsung lokasi kuliner di Kabupaten Semarang untuk meminta data secara rinci. Kemudian pada tahap keenam dalam tahapan penelitian ini adalah pengolahan data dengan memasukkan data yang didapat pada tahap sebelumnya ke basis data di server. Setelah tahapan pengolahan data selesai dilakukan, tahap terakhir dalam tahapan penelitian adalah penyimpulan hasil dengan menyusun laporan skripsi.
4. Hasil dan Pembahasan
Implementasi sistem merupakan hasil implementasi dalam bentuk sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Implementasi sistem yang dibahas meliputi implementasi aplikasi pada sisi client dan administrator. Aplikasi pada sisi client digunakan untuk mendapatkan informasi tempat kuliner di Kabupaten Semarang melalui perangkat Android. Tampilan yang muncul ketika aplikasi mulai dijalankan adalah splash screen.
Splash screen akan ditampilkan selama aplikasi mengambil data kategori dari
basis data di webserver. Setelah selesai mengambil data kategori dari server maka aplikasi akan menampilkan form utama seperti yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Form Utama
Pada Gambar 7 menunjukkan form utama yang langsung meampilkan bermacam-macam menu kuliner yang berada di Kabupaten Semarang dan Maps. Pada form utama dapat list tempat kuliner yang berada dalam Kabupaten Semarang yang di sertai foto dan keterangan alamat tiap lokasi kuliner. Menu utama juga tersedia item
“MAPS” peta kuliner dan jika kita memilihnya maka aplikasi akan menampilkan form peta kuliner yang tersedia di dalamnya dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Form Peta Kuliner
Pada Gambar 8 menunjukkan form Maps menampilkan sekumpulan destinasi kuliner dalam peta dari Google Maps. Destinasi kuliner yang ditampilkan pada setiap marker dalam peta merupakan data kuliner yang diambil dari basis data di webserver. Pada setiap marker dalam peta di form peta kuliner juga memiliki infoWindow berisi textView nama yang akan ditampilkan ketika
marker dipilih. Perintah yang digunakan untuk menampilkan peta pada form peta
wisata dapat dilihat pada Kode Program 1.Kode Program 1 Perintah Menampilkan Peta Pada Form Peta Kuliner 1 setContentView(R.layout.activity_place_map); 2 map = ((SupportMapFragment) getSupportFragmentManager() 3 .findFragmentById(R.id.map)).getMap(); 4 map.getUiSettings().setZoomControlsEnabled(false); 5 map.setMyLocationEnabled(true);
6 LatLng latLng = new LatLng(-7.2602333.10.4001894); 7 map.animateCamera(CameraUpdateFactory.newLatLngZoom(latLng, 10));
Pada kode program 1 dalam baris kode ke-1 menunjukkan kelas yang digunakan form peta wisata diatur untuk menampilkan layout activity_place_map yaitu suatu layout yang berisi widget Google Maps. Setelah itu pada baris kode ke-4 sampai baris kode ke-7 peta yang diambil dari Google Maps diatur setelan dasar dengan menonaktifkan zoom control, mengaktifkan posisi pengguna, dan mengatur posisi koordinat peta yang akan ditampilkan. Kemudian peta pada form peta kuliner akan dikostumisasi dengan menambahkan marker untuk menunjukkan suatu tempat kuliner.
Gambar 9 Profil Tempat Kuliner
Pada Gambar 9 menunjukkan detail profil tempat kuliner yang berisi
imageView foto serta textView alamat, textView jam operasional dan View foto
menu kuliner serta textView harga. Aplikasi menampilkan data setelah mengirimkan request HTTP ke server kemudian server memberikan response berupa data dalam bentuk JSON. Untuk lokasi lebih detail pada lokasi kuliner yang dipilih maka menampilkan satu marker dalam peta di form peta kuliner pada Gambar 10.
Gambar 10 Form Peta Kuliner
Pada Gambar 10 menunjukkan form Maps menampilkan satu destinasi kuliner yang telah ditentukan dalam profil tempat kuliner. Destinasi lokasi kuliner yang ditampilkan hanya satu marker dalam peta merupakan data kuliner yang diambil dari basis data di webserver. Pada marker dalam peta di form peta kuliner juga memiliki infoWindow berisi textView nama yang akan ditampilkan.
Gambar 11 Item Review Pada Gambar 11 menunjukkan item review yang menampilkan sekumpulan review tentang tempat kuliner dalam listView. Review yang ditampilkan pada setiap item dalam listView merupakan data review yang diambil dari database di webserver. Pada setiap item dalam listView berisi textView dan tanggal pembuatan. Halaman kelola kuliner digunakan Administrator untuk mengolah data kuliner yang tersimpan di database, maka dalam penerapanya dibutuhkan halaman kelola kuliner seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 12. Halaman Kelola Kuliner
Pada Gambar 12 menggambarkan halaman kelola kuliner memiliki data yang diambil dari database. Pengolahan data delete dan update dilakukan oleh admin seperti kelola kuliner, kelola foto, kelola review dan dapat melihat review kuliner, lihat foto kuliner, lihat profil kuliner, peta kuliner dan data kuliner. Setelah aplikasi selesai dibangun kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan metode black-box dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Pengujian Black-box
Proses Hasil yang diharapkan Hasil yang Muncul Kesimpulan Klik item Menampilkan lokasi Form peta berisi Valid lokasi kuliner kuliner kuliner yang di tuju muncul
Klik item maps Menampilkan kuliner Form peta berisi Valid kuliner pada peta kumpulan kuliner muncul
Pilih kuliner Menampilkan detail Form berisi detail Valid detail kuliner kuliner muncul Memasukkan Menambahkan data Review baru muncul Valid
review baru review baru di daftar review
Selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan metode skala likert kepada 30 wisatawan di Kabupaten Semarang dan mengumpulkan pendapat berdasarkan tiga pertanyaan yang akan diberikan dapat dilihat pada table 3.
Tabel 2 Hasil Pengisian Kuesioner untuk Pengujian Responden. No Pernyataan Tidak Setuju Setuju
1 Apakah kumpulan destinasi kuliner yang 0 30 dihimpun aplikasi ini mampu menambah wawasan wisatawan mengenai kuliner di Kabupaten Semarang
2 Apakah detail kuliner yang ditampilkan 5 25 aplikasi ini mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi kuliner lainnya di Kabupaten Semarang
3 Apakah rute kuliner yang ditampilkan aplikasi 8 22 ini membantu wisatawan selama dalam perjalanan menuju lokasi destinasi kuliner di Kabupaten Semarang Pernyataan pertama yang diberikan menghasilkan jawaban dengan tingkat kepuasan sebesar 100%. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi mampu menambah wawasan wisatawan mengenai kuliner di Kabupaten Semarang. Pernyataan kedua yang diberikan menghasilkan jawaban dengan tingkat kepuasan sebesar 80%. Jadi disimpulkan aplikasi ini mampu menarik wisatawan untuk mengunjungi destinasi kuliner lainnya di Kabupaten Semarang. Pernyataan ketiga yang diberikan menghasilkan jawaban dengan tingkat kepuasan sebesar 83.33%. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi membantu wisatawan selama dalam lokasi destinasi kuliner di Kabupaten Semarang. Dari ketiga pernyataan yang telah diajukan menunjukkan mayoritas responden memilih opsi pertama dimana setiap jawaban menunjukkan kepuasan responden, dan setelah dihitung menggunakan metode skala likert didapat hasil kepuasan melebihi batas puas yakni 66.6% sehingga dapat disimpulkan aplikasi ini akan memberikan kepuasan lebih kepada pengguna nantinya.
5. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dirancang menjadi dua sisi yaitu server yang berupa aplikasi
web dan client yang berupa aplikasi Android. Server berisi aplikasi untuk
mengelola data dan menyediakan data yang diambil dari basis data MySQL yang nantinya dapat diakses oleh aplikasi client. Peta digital dapat dibangun dengan memanfaatkan Google Maps API untuk mengakses layanan Google Maps menggunakan pustaka Google Play Service. Aplikasi ini juga membutuhkan sebuah API Key untuk yang dapat dibuat dengan Google API Console supaya aplikasi memiliki hak mengakses ke Google Maps API.
Setelah aplikasi ini dibangun dan diuji menunjukkan bahwa aplikasi mampu memberikan kepuasan, kemudahan dan wawasan kepada wisatawan untuk menyelesaikan permasalahan mengenai minimya wawasan wisatawan yang berhubungan dengan informasi kuliner di Kabupaten Semarang tanpa harus
browsing diperangkat mobile.
Saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya dengan memanfaatkan pelaksanaan penelitian ini antara lain aplikasi dapat melakukan pencarian pada peta Google Maps menggunakan suara. Aplikasi ini juga dapat dikembangkan dengan menyediakan kemampuan berbagi informasi kuliner melalui jejaring sosial seperti Facebook,Twitter, Google+, dan sebagainya.
6. Daftar Pustaka
[1] Android Developer, 2013, Android, the world's most popular mobile
platform (Diakses
6 Oktober 2017). [2]
Nur Cahyadi, Mokhamad, 2015, Aplikasi Google Maps API Dalam
Pembuatan WEB SIG Guna Menunjang Kegiatan Pariwisata Berbasis
Kerakyatan (Studi Kasus: Kota Sidoarjo) , (Diakses 6 Oktober 2017).
[3] Pungus, Stenly Richard, 2016, Aplikasi Informasi Restoran Berbasis Web
Services di Kota Manado pada Android Mobile (Studi Kasus: Kota Manado), (Diakses 2 Februari 2017).
[4] Lee, Wei-Meng, 2012, Beginning Android 4 Application Development.
Canada: Wiley Publishing, Inc. [5]
Dzhurov, Y, 2009, “Personal Extreme Programming – An Agile Process
for Autonomous Developers, Proceedings of International Conference on SOFTWARE, SERVICES & SEMANTIC TECHNOLOGIES
”, Sofia, Bulgaria, ISBN 978-954-9526-62-2. [6]
Google Maps Developer, 2013, Documentation Google Maps Android API
v2 , https://developers.google.com/maps/documentation/android/intro (Diakses 6 Oktober 2017).
[7] O’Brien, James. 2005. Management Infromation System: Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise. Fifth Edition .
McGraw-Hill. [8]
Arizky, Lukma Gayo, 2014, Perancangan Sistem Informasi Geografis
Pariwisata Kabupaten Magelang Berbasis Android dengan Memanfaatkan Google Maps Android API dan Facebook API (Studi kasus: Kabupaten
Magelang), (Diakses 18 Oktober 2017 ). [9]
Pressman, Roger, 2001, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi , Terjemahan: Harnaningrum LN, edisi kedua, Yogyakarta:
(Buku Satu) Andi.
[10] Riduwan, 2005, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Alfabeta.