BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Kuis untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

  Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu peneltian, siklus PTK, dan subyek penelitian sebagai berikut :

  1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD N 2 Kayugiyang Kecamatan Garung

  Kabupaten Wonosobo untuk mata pelajaran matematika. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran 2014 / 2015 dengan jumlah siswa 28 siswa terdiri dari 13 siswa laki

  • – laki dan 15 siswa perempuan.

  2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester II tahun ajaran

  2014/2015, yaitu bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

  3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran matematika pada topik bangun datar.

  4. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 5 SD N 2 Kayugiyang

  Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo yang terdiri dari 28 orang siswa dengan komposisi 13 orang siswa laki

  • – laki dan 15 orang siswa perempuan.

3.2 Varibel Penelitian

  Varibel penelitian tindakan kelas ini di kelas 5 SD N 2 Kayugiyang pada pokok bahasan “Mengidentifikasi Sifat – Sifat Bangun Datar” ini adalah :

  1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Alat Peraga.

  2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat dan hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran matematika.

3.3 Prosedur Penelitian

  Jenis penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah Penelitian tindakan Kelas (PTK). Prosedur penelitian yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas mengikuti desain model Kemmis dan McTaggart (Taniredja, 2010 : 24) pada bagan 3.1.

  PLAN

  Reflect Act & Observe

  Revised Plan

  Reflect Act & Observe

Bagan 3.1 Model Kemmis dan McTaggart

  Model Kemmis dan Mc Taggart pada hakikatnya berupa perangkat atau untaian dengan satu perangkat terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan serta refleksi. Keempat komponen tersebut ada dalam satu siklus, sehingga pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

  Problem Based Learning berbantuan Alat Peraga akan dilaksanakan dalam 2

  siklus, dimana pada akhir masing

  • – masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.

  Siklus 1 Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai perikut :

1. Perencanaan (Plan)

  Masalah yang telah ditemukan diatasi, mengatasi masalah dengan langkah membuat instrumen penelitian berupa :

  Setelah perencanaan tersusun maka perencanaan tersebut diimplementasikan. Dilakukan tindakan berupa pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengumpulan data berupa lembar observasi, angket minat, dan hasil belajar.

  Menyusun hasil pengamatan dan lembar observasi yang telah disiapkan.

  c.

  Guru mengamati siswa dalam menyelesaikan masalah lain dengan kerja kelompok dan memberikan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah sesuai indikator yang telah ditetapkan.

  b.

  Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

  Pada taha ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yaitu : a.

  1.9. Membentuk dan menyiapkan tim.

  1.1. Skenario pembelajaran sesuai tindakan dalam bentuk RPP lengkap.

  1.8. Merencanakan membagi kelompok – kelompok siswa.

  1.7. Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.

  1.6. Menyusun angket minat siswa terhadap pelajaran matematika untuk mengetahui minat siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

  1.5. Menyusun alat evaluasi untuk menyaring data prestasi siswa.

  1.4. Lembar permasalahan.

  1.3. Lembar observasi minat siswa.

  1.2. Lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (Action and observe)

  3. Refleksi (Reflect) Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan

  PTK setelah kegiatan belajar mengajar, sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan

  • – serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui penerapan model pembelajaran problem based learning berbantuan alat peraga, hasil belajar siswa masih rendah atau masih kurang pada pembelajaran matematika topik bangun datar di Sekolah Dasar Negeri 2 Kayugiyang Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator keberhasilannya. Maka, sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

  Siklus 2 Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

  1. Perencanaan (Plan) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

  2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (Action and observe) Guru melaksanakan model pembelajarn problem based learning berbantuan alat peraga pada topik bangun datar berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

  Peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan alat peraga.

  3. Refleksi (Reflect) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua.

3.4 Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini terdiri dar beberapa sumber, yakni siswa, guru, teman sejawat serta kolabolator.

  1. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan minat siswa dalam proses belajar mengajar.

  2. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan alat peraga dalam topik bangun datar serta minat siswa dalam proses pembelajaran.

  3. Teman Sejawat dan Kolabolator Teman sejawat dan kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1.

  Teknik Pengumpulan Data 3.5.1.1.

  Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sisematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003:122). Sedangkan menurut Arikunto, observasi atau mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses (Arikunto, 2010). Penulis menggunakan metode ini guna untuk memperoleh data tentang keadaan SD Negeri 2 Kayugiyang untuk mengetahui perilaku siswa yang berhubungan dengan minat dan hasil belajar siswa terhadap materi selama proses kegiatan belajar mengajar. Catatan lapangan juga digunakan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak selama pemberian tindakan. Catatan ini meliputi seluruh aktifitas siswa ketika tindakan berlangsung, misalnya perilaku spesifik yang dapat menjadi petunjuk baik bagi dugaan adanya suatu permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya.

  3.5.1.2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai hasil ulangan siswa kelas 5

  SD N 2 Kayugiyang khususnya pada mata pelajaran Matematika semester II tahun 2014 / 2015.

  3.5.1.3. Tes Merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan- pertanyaan yang memiliki jawaban benar dan salah, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan memecahkan masalah soal matematika.

  “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, bakat, minat yang dimiliki individu atau kelompok”. (Suharsimi Arikunto, 2010).

  Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes tertulis setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II.

  3.5.1.4. Angket Angket yang digunakan disini merupakan angket tertutup, artinya angket yang pengisiannya memberikan centang dari beberapa item yang telah ditentukan oleh peneliti.

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data 3.5.2.1.

  Butir Soal Tes kemampuan mengerjakan soal tes yang berkaitan dengan materi “Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar” untuk siklus 1 dan siklus 2. Kisi

  • – kisi soal evaluasi siklus 1 yang diberikan dapat dilihat pada tabel 3.1, sedangkan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siklus 1 Jumlah Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal Item

  Memahami sifat-sifat - Mengidentifikasi sifat- datar 1, 14

  2 Bangun bangun dan hubungan sifat bangun datar segitiga antar bangun sembarang dijelaskan berdasarkan sifatnya

  • -

    segitiga sembarang dilukiskan berdasarkan sifatnya
  • 3, 5, 15

  18

  1 Bangun datar

  3 Bangun datar segitiga samasisi dijelaskan berdasarkan sifatnya 6, 13

  • -

    segitiga samasisi dilukiskan berdasarkan sifatnya

  2 Bangun datar

  • -

    segitiga samakaki dijelaskan berdasarkan sifatnya

  10

  1 Bangun datar

  7 1 - Bangun datar segitiga samakaki dilukiskan berdasarkan sifatnya

  • -

    segitiga siku-siku sembarang

  8

  1 Bangun datar berdasarkan sifatnya

  • -

    segitiga siku-siku sembarang dilukiskan berdasarkan sifatnya

  2

  1 Bangun datar

  11 1 - Bangun datar segitiga siku-siku samakaki dijelaskan berdasarkan sifatnya

  • -

    segitiga siku-siku samakaki dilukiskan berdasarkan sifatnya 12, 16

  19

  1 Bangun datar

  • -

    persegi panjang dijelaskan berdasarkan sifatnya

  2 Bangun datar

  • -

    persegi panjang dilukiskan berdasarkan sifatnya 9, 20

  4

  1 Bangun datar

  • -

    persegi dijelaskan berdasarkan sifatnya

  2 Bangun datar

  • -

    persegi dilukiskan berdasarkan sifatnya Jumlah

  17

  1 Bangun datar

  20

Tabel 3.2 Kisi

  • – Kisi Soal Evaluasi Siklus 2 Jumlah Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal Item
    • Memahami sifat-sifat Mengidentifikasi sifat- Bangun datar

  1

  1 bangun dan hubungan sifat bangun datar trapesium antar bangun sembarang dijelaskan berdasarkan sifatnya

  • -

    trapesium sembarang dilukiskan berdasarkan sifatnya

  19

  1 Bangun datar

  • -

    15

  1 Bangun datar trapesium samakaki dijelaskan berdasarkan sifatnya

  • -

    trapesium samakaki dilukiskan berdasarkan sifatnya

  20

  1 Bangun datar

  • -

    trapesium siku- siku dijelaskan berdasarkan sifatnya

  16

  1 Bangun datar

  • -

    trapesium siku- siku dilukiskan berdasarkan sifatnya 5, 11, 14 -

  2

  1 Bangun datar

  3 Bangun datar jajargenjang dijelaskan berdasarkan sifatnya 3, 4

  • -

    jajargenjang dilukiskan berdasarkan sifatnya

  2 Bangun datar

  • 6, 10

  2 Bangun datar lingkaran dijelaskan berdasarkan sifatnya 7, 8

  • -

    lingkaran dilukiskan berdasarkan sifatnya

  2 Bangun datar

  • -

    belah ketupat dijelaskan berdasarkan sifatnya 9, 12

  13

  1 Bangun datar

  • -

    belah ketupat dilukiskan berdasarkan sifatnya

  2 Bangun datar

  • -

    layang-layang dijelaskan berdasarkan sifatnya

  18

  1 Bangun datar

  • -

    layang-layang dilukiskan berdasarkan sifatnya Jumlah

  17

  1 Bangun datar

  20 3.5.2.2.

  Lembar Observasi

  a) Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Matematika menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Alat Peraga

  Observasi digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Alat Peraga. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran serta untuk mengetahui

  • – 5. Dengan keterangan : 5 = sangat baik , 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang dan 1 = sangat kurang. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 3.3.

  b. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

c. Menjelaskan langkah- langkah pembelajaran a. Menghayati motivasi

  a. Menemukenali materi dengan pengetahuan yang relevan

  a. Menemukenali tentang materi yang akan diajarkan

  d. Mengaitkan materi

  c. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

  a. Penguasaan materi

pembelajaran

b. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan/kenyataan

  Kegiatan inti Penguasaan Materi Pembelajaran (Eksplorasi)

  b. Menemukenali tujuan pembelajaran c. Menemukenali langkah- langkah pembelajaran

  a. Memberikan motivasi

  bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Alat Peraga yang berlangsung di kelas. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan 1

  a. Menemukenali dan menjawab peristiwa yang diceritakan guru yang berhubungan dengan materi. Membangun kesadaran terhadap pentingnya materi

  b. Kemampuan menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran Kegiatan awal Membangun pandangan awal terhadap materi yang akan dipelajari a. Melakukan apersepsi

  a. Kemampuan menyiapkan perlengkapan alat tulis

  b. Kemampuan guru menyiapkan mental siswa.

  Pembelajaran Membangun suasana agar siap belajar

a. Kemampuan

meyiapkan ruang, alat dan mdia yang akan

digunakan dalam

kegiatan.

  Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator Guru Indikator Siswa Pra

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru dan Siswa

  c. Menemukenali materi sesuai dengan hierarki belajar realitas/kenyataan kehidupan dengan realitas/kenyataan kehidupan

  Model pembelajaran a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

  b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

  a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi(tujuan) yang dicapai

  b. Menemukenali pembelajaran sesuai dengan tingkat perekembangan dan kebutuhannya Langkah – langkah

  Model PBL Elaborasi Tahap 1 : Orientasi siswa terhadap suatu masalah Tahap 2: Organisasi siswa untuk belajar dengan alat peraga bangun datar Tahap 3 : Membimbing menyelidiki secara mandiri atau kelompok Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Konfirmasi Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah a. Menyampaikan permasalahan sesuai prinsip problem based learning b. Membentuk Kelompok serta Membagi alat dan lembar permasalahan c. Berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan bantuan

  d. Membimbing untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

  a. Menemukenali permasalahan sesuai prinsip problem based learning b. Membagi diri sendiri kedalam kelompok dan mengerjakan lembar permasalahan c. Merasa terbimbing saat bekerja kelompok dan bertanya jika ada kesulitan dalam mengerjakan lembar permasalahan

  d. Mempresentasikan hasil kerja kelompok e. Berinteraksi antar siswa Penguasaan Kelas a. Mengingatkan siswa yang membuat ramai dikelas

e. Menyikapi presentasi

  b. Mendampingi siswa melaksanakan tugas kelompok

  a. Tidak ramai saat pelajaran berlangsung b. Mengerjakan tugas kelompok sesuai arahan guru c. Merespon pertanyaan dari siswa c. Aktif bertanya jika ada hal yang belum dipahami.

  Pembelajaran Kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual sesuai isi pembelajran

  Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

  a. Melakukan proses

  f. Menunjukkan keceriaan dan antusis saat proses pembelajaran Penilaian proses

  d. Terbuka kepada guru untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami e. Menunjukan pribadi/sikapyang baik dengan guru

  f. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar a. Aktif dalam proses pembelajaran b. Bertanya jawab dengan guru c. Aktif berinteraksi dengan guru, siswa dan sumber belajar

  e. Menunjukan hubungan antar pribadi yang kondusif

  b. Merespon positif partisipasi siswa c. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar d. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

  b. Memberikan kesan yang menarik c. Menggunakan media dengan trampil d. Menggunakan media dengan baik

  Menemukenali pembelajaran yang bersifat kontekstual sesuai isi pembelajran

  a. Memperhatikan keterampilan guru dalam penggunaan media

  b. Menghasilkan pesan yang menarik c. Menggunakan media secara efektif dan efisien d. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan media

  a. Menunjukkan ketrampilan dalam pengguanaan media

  Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar

  Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang diberikan oleh guru

  Alokasi Waktu Melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang telah dialokasikan

  Menumbuhkan kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Tumbuhnya kebiasaan positif dari pembelajaran yang diberikan

a. Memantau kegiatan

  b. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

  b. Menerima hasil penilaian akhir sesuaidengan kompetensi (tujuan)

  Penggunaan bahasa a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

  b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

  c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

  b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar c. Mendengarkan pesan yang disampaikan oleh guru denga baik Kegiatan

  Akhir Kesimpulan Melakukan kesimpulan pembelajaran dengan

melibatkan siswa

  Menyimpulkan pembelajaran sesuai dengan materiyang diajarkan

  Penguatan Memberikan penguatan/penghargaan pada siswa Merespon penguatan/penghargaan yang diberikan oleh guru

  Tindak Lanjut Melaksanakan tindak lanjut Melaksanakan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

  b) Lembar Observasi Minat Belajar Siswa terhadap

  Pembelajaran Matematika Lembar observasi minat belajar matematika digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika saat pembelajaran dengan model pembelajaran

  Problem Based Learning berbantuan Alat Peraga. Pengamat

  mengamati siswa secara langsung selama proses pembelajaran. Lembar observasi minat belajar siswa terdiri dari 6 indikator. Indikator dibuat sesuai aspek minat belajar siswa. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 3.4, sedangkan rambu

  • – rambu minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.4 Kisi

  • – Kisi Lembar Observasi Minat Siswa

  Kegiatan Aspek Indikator Pembelajaran

  Kegiatan Awal Perasaan senang a.

  Menerima pada waktu belajar pelajaran dengan matematika rasa senang b.

  Menerima pelajaran matematika tanpa ada paksaan

  Konsentrasi / a.

  Memperhatikan perhatian dalam kegiatan belajar pembelajaran b.

  Memperhatikan pertanyaan dan penjelasan dari guru

  Ketertarikan a.

  Ketertarikan mengikuti pelajaran matematika b.

  Antusias belajar matematika di rumah

  Kegiatan Inti Perasaan senang a.

  Menerima pada waktu belajar pelajaran dengan matematika rasa senang b.

  Menerima pelajaran matematika tanpa ada paksaan

  Konsentrasi / a.

  Memperhatikan perhatian dalam kegiatan belajar pembelajaran b.

  Memperhatikan pertanyaan dan penjelasan dari guru

  Ketertarikan a.

  Ketertarikan mengikuti pelajaran matematika b.

  Antusias belajar matematika di rumah

  Kegiatan Akhir Perasaan senang a.

  Menerima pada waktu belajar pelajaran dengan matematika rasa senang b.

  Menerima pelajaran matematika tanpa ada paksaan

  Konsentrasi / a.

  Memperhatikan perhatian dalam kegiatan belajar pembelajaran b.

  Memperhatikan pertanyaan dan penjelasan dari guru

  Ketertarikan a.

  Ketertarikan mengikuti pelajaran matematika b.

  Antusias belajar matematika di rumah

  • – Rambu Observasi Minat Siswa 3.5.2.3.

  Menerima pelajaran matematika tanpa ada paksaan

  Tertarik mengikuti pelajaran matematika dan memiliki antusias belajar matematika

  Memiliki antusias belajar matematika

  Tertarik mengikuti pelajaran matematika

  3 Ketertarikan Tidak tertarik mengikuti pelajaran matematika dan tidak memiliki antusias belajar matematika

  Memperhatikan kegiatan pembelajaran dan memperhatikan tanya jawab dari guru

  Memperhatikan kegiatan pembelajaran dan memperhatikan tanya jawab dari guru tetapi masih gaduh

  Kadang-kadang Memperhatikan kegiatan pembelajaran, akan tetapi memperhatikan tanya jawab dari guru

  Kurang Memperhatikan kegiatan pembelajaran dan kurang memperhatikan tanya jawab dari guru

  Tidak Memperhatikan kegiatan pembelajaran Dan tidak memperhatikan tanya jawab dari guru

  2 Konsentrasi / perhatian dalam belajar

  Menerima pelajaran dengan rasa senang dan tanpa ada paksaan

  Menerima pelajaran dengan paksaan

  Menerima pelajaran matematika dengan rasa tidak senang

  Menerima pelajaran dengan rasa tidak senang dan dengan paksaan

  1 Perasaan senang pada waktu belajar matematika

  5

  4

  3

  2

  1

  No Aspek

  Lembar Angket Minat Angket minat digunakan untuk mengetahui minat siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Angket yang digunakan berupa angket tertutup. Adapun kisi

Tabel 3.5 Rambu

  Sangat tertarik mengikuti pelajaran matematika dan memiliki antusias belajar matematika

  • – kisi angket minat belajar matematika dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kisi

  • – Kisi Angket Minat Belajar Matematika

  

No Aspek Indikator Item Jumlah

  1. Perasaan senang pada waktu

  a. 1, 2, 3, 4,

  4 Menerima pelajaran belajar matematika dengan rasa senang b. 5, 6, 7

  3 Menerima pelajaran matematika tanpa ada paksaan

  2. Konsentrasi / perhatian

  a. 8, 9

  2 Memperhatikan dalam belajar kegiatan pembelajaran

  b. 10, 11,

  4 Memperhatikan pertanyaan dan 12, 13 penjelasan dari guru

  3. Ketertarikan

  a. 14,15

  2 Ketertarikan mengikuti pelajaran matematika

  b. belajar 16, 17,

  5 Antusias matematika di rumah 18,19,20, Jumlah

  20 3.6.

   Indikator Keberhasilan

  Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, maka dipergunakan indikator sebagai berikut :

1. Proses Pelaksanaan

  Proses pelaksanaan dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran matematika terhadap implementasi model pembelajaran problem based learning berbantuan alat peraga yang digunakan. Peneliti memberikan patokan dalam pelaksanaan pembelajaran rata

  • – rata ≥ 4 dan individu ≥ 3 dari model pembelajaran problem based learning berbantuan alat peraga yang diterapkan dalam pembelajaran.

2. Indikator Hasil

  Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah : a.

  Observasi Minat Belajar Siswa Penelitian berhasil jika 80% dari jumlah keseluruhan siswa minat belajarnya meningkat dengan mencapai rata

  • – rata ≥ 4 dan individu ≥ 3.

  b.

  Angket Minat Belajar Siswa Penelitian berhasil jika 80% dari jumlah keseluruhan siswa minat belajarnya meningkat dengan mencapai rata

  • – rata ≥ 4 dan individu ≥ 3.

  c.

  Hasil Belajar Peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan mencapai nilai KKM ≥ 65.

3.7. Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penlitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskripsi kuantitatif, karena data yang diperoleh akan dianalisis adalah berbentuk kata

  • – kata atau penjelasan (deskriptif kualitatif) dan berbentuk angka
  • – angka (deskripsi kuantitatif). Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda dan skor angka minat yang diperoleh dari angket minat.

  Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunakan sebagai dasar penentu keberhasilan penelitian, maka data perlu diolah dan dianalisis. Hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi) dengan membandingkan kondisi awal, kondisi pada / setelah siklus I dan kondisi pada / setelah siklus II. Dari uji beda (komparasi) tadi bisa dilihat perubahan atau kemajuan kualitas pembleajaran, minat dan hasil belajar matematika yang dilakukan oleh guru yang diperlihatkan oleh siswa sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan.

  Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianaisisdengan cara menghitung ketercapaian belajarnya sebagai berikut :

  1. Menghitung nilai Nilai = x 100 2. Menghitung rata – rata nilai:

  Untuk menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus: Keterangan Xi : rata-rata nilai

  : jumlah seluruh nilai N : jumlah siswa 3. Menghitung ketuntasan belajar klasikal

  Presentase = x 100% Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% dari keseluruhan siswa telah tuntas belajar.

  4. Mengukur aktivitas guru dan siswa Berdasarkan 41 item butir pengamatan maka digunakan rumus sebagai berikut: Nilai =

  Dengan kriteria nilai: 1 : sangat kurang 2 : kurang 3 : cukup 4 : baik 5 : sangat baik

5. Mengukur Minat Belajar Siswa a.

  Observasi Minat Belajar Siswa Nilai = Keterangan :

  = Sangat Kurang ≥1

  = Kurang ≥2

  = Cukup ≥3

  = Baik ≥4 5 = Sangat Baik b.

  Minat Belajar Siswa Nilai = Keterangan :

  = Sangat Kurang ≥1

  = Kurang ≥2

  = Cukup ≥3

  = Baik ≥4 5 = Sangat Baik c.

  Hasil observasi dan angket minat belajar siswa Nilai = Keterangan :

  = Sangat Kurang ≥1

  = Kurang ≥2

  = Cukup ≥3

  = Baik ≥4 5 = Sangat Baik

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013:121).

  Untuk menentukan suatu item instrumen penelitian ini valid atau tidak, maka peneliti merujuk pada pedoman dari Muhidin dan Abdurrahman (2009:47) suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika : a.

  Nilai hitung r lebih besar ( > ) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau b.

  Nilai hitung r lebih kecil ( < ) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan c.

  Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2 Validitas dihitung dengan menggunakan penghitungan SPSS 16.0 for

  windows. Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

  keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini merujuk Alpha dari Cronbach dalam Mardapi (2007:42) sebagai berikut :

  : tidak dapat diterima α ≤ 0,7

  : dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8

  : reliabilitas bagus 0,8 < α ≤ 0,9

  : reliabilitas memuaskan α > 0,9 3.8.1.

  Instrumen Angket Minat Belajar Siswa Sebelum angket minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Angket minat belajar siswa dilihat pada lampiran 1. Angket diuji cobakan pada responden yaitu siswa kelas 5 SD Negeri Sampetan Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali yang berjumlah 39 siswa. Jadi instrumen angket valid jika nilai hitung r hitung (corrected item to total correlation) > 0,316.

  Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan peneliti, diperoleh 20 item memiliki corrected item-total correlation > 0,316 dan 10 item corrected item-total correlation < 0,316. Artinya 20 item angket minat belajar dinyatakan valid dan 10 item tidak valid. Dari 20 item yang valid didapat Cronbach's Alpha sebesar 0,947 hal ini menyatakan bahwa tingkat reliabilitas memuaskan (lampiran 2).

3.8.2. Instrumen Tes

  Instrumen tes diuji cobakan pada responden yaitu siswa kelas 6 SD N 2 Kayugiyang Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo yang berjumlah 29 siswa. Jadi instrumen tes valid jika nilai r hitung (corrected item-total correlation) > 0,367.

  3.8.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Siklus 1 Sebelum instrumen tes siklus 1 digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Instrumen tes siklus 1 yang akan diuji cobakan dapat dilihat pada lampiran 3. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan peneliti, dari 34 diperoleh 20 item memiliki corrected item-total correlation > 0,367 dan 14 item corrected item-total correlation < 0,367. Artinya 20 item soal dinyatakan valid dan 14 item tidak valid. Dari 20 item yang valid terdapat Cronbach's Alpha sebesar 0,894 hal ini menyatakan bahwa tingkat reliabilitas bagus (lampiran 4).

  3.8.2.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Siklus 2 Seperti halnya instrumen tes siklus 1, instrumen siklus merupakan subyek penelitian. Instrumen tes siklus 2 yang akan diuji cobakan dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan peneliti, pada 36 item soal diperoleh 20 item memiliki corrected item-

  

total correlation > 0,367 dan 16 item memiliki corrected

item-total correlation < 0,367. Artinya 20 item soal

  dinyatakan valid dan 16 item tidak valid. Dari 20 item yang valid didapat Cronbach's Alpha sebesar 0,961 hal ini menyatakan bahwa tingkat reliabilitas memuaskan (lampiran 6).

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dengan Pendekatan Scientifi

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI REJOSARI 1 TAHUN AJARAN 20142015 Skripsi disusun untuk memen

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dengan Pendekatan Scientific pada Siswa Kelas V Semester II SD Neger

0 0 121

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Eksperimen Berbantuan Media Benda Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Mangunsari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pe

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Eksperimen Berbantuan Media Benda Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Mangunsari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pe

0 0 19

36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan

0 0 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Eksperimen Berbantuan Media Benda Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Mangunsari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pe

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Eksperimen Berbantuan Media Benda Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Mangunsari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pe

0 3 113

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Kuis untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Sampetan Ke

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar dan Hasil Belajar 2.1.1.1 Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Kuis untuk Meningkatkan Ha

0 0 27