Terkontaminasinya Bahasa Dan Indonesia Terha

Terkontaminasinya Bahasa Indonesia Terhadap
Bahasa Asing dalam Era Globalisasi

Disusun oleh :
Nuryanti
105331107416

Universitas Muhammadiyah
Makassar
2016

Kata pengantar
Segala puji bagi Allah Swt yang telah membantu saya untuk menyelesaikan
makalah ini. Tanpa pertolongan dari Allah SWT mungkin saya tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang “Terkontaminasinya Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Asing ”, yang
saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber yaitu buku, artikel-artikel
dan internet.
Makalah ini memuat tentang “Terkontaminasinya Bahasa Indonesia terhadap
Bahasa Asing” . Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing saya agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembacanya. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

ii

Daftar Isi
Cover

…………………………………………………………………………................... i

Kata pengantar………...…………………………………………………………................ ii
Daftar Isi……..……………………………………………………………........................... iii
Abstrack………………………………………………………………………...................... iv
Bab 1 Pendahuluan ……………………………………………..……………………….... 1
a. Latar Belakang ………………………………………………………………..…. 1
b. Rumusan Masalah ……………………………………....................................…3

c. Tujuan Pembahasan ……………………………......……….……………......… 3
Bab 2 Ulasan Pembahasan …………………………………………........................…... 4
a. Pengertian globalisasi ……………………………………….………...………… 4
b. Peran bahasa Indonesia dalam era globalisasi …………………….....…….. 5
C. Perkembangan bahasa Indonesia dalam era globalisasi ………….………… 6
D. Pengaruh bahasa indonesia dengan bahasa asing di masa sekarang ini…. 10
Bab 3 Penutup …………………………………………………………………………….... 13
a. Kesimpulan ……………………………………………………….…………….. 13
Daftar Pustaka …………………………………………………………….………………… 14

iii

Abstrak
Perkembangan teknologi dan kebudayaan di jaman modern telah ikut serta
menyebabkan tergesernya suatu nilai-nilai yang berkaitan dengan suatu bangsa. Salah
satunya yaitu bahasa atau lebih tepatnya dalam hal ini bahasa Indonesia. Telah
menjadi isu tersendiri bahwa anak muda sekarang kurang memahami benar arti
sesungguhnya dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Karena kebanyakan dari mereka lebih terpengaruh oleh budaya luar dan
penggunaan bahasa yang sifatnya universal menurut mereka lebih penting. Sehingga

dengan sendirinya bahasa Indonesia tersingkirkan secara perlahan. Globalisasi
memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Selain
membawa pengaruh negatif cukup banyak juga pengaruh positif yang ada akibat
globalisasi ini.
Salah satu pengaruh positif yang terjadi adalah pemuda-pemudi sekarang jadi lebih
pandai dalam mengunakan bahasa asing. Karenanya mereka jadi lebih berpeluang
untuk dapat sukses. Selain dari segi bahasa, pengaruh positif juga datang dari teknologi
yang semakin canggih. Kompetisi di era globalisasi ini mengharuskan setiap orang ahli
setidaknya bisa dalam hal pengaplikasian komputer serta segalanya yang berhubungan
dengan hal tersebut di atas.

iv

Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya,
bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa

Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau
(wilayah Kepulauan Riau sekarang)[4] dari abad ke-19. Dalam
perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai
bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
“imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini
menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu
yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan
bahasa asing.
Tetapi, seiring perkembangan zaman bahasa indonesia bagi punturnya
sudah jarang di ucapkan dengan baik dan benar. Bahasa indonesia yang sudah
di campur-campur dengan bahasa inggris yang sangat sering kita dengar saat
ini. Masyaraakat indonesia lebih dominan mempelajari bahasa asing yaitu
bahasa inggris.
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari globalisasi ?
2. Apa pengaruh bahasa indonesia dalam era globalisasi ?
3. Bagaimana perbandingan penggunaan bahasa indonesia dan bahasa asing
di masa sekarang ini ?

1

C. Tujuan pembahasan
1. Agar pembaca mengetahui apa pengertian globalisasi.
2. Pembaca bisa lebih paham akan bahasa indonesia.
3. Agar pembaca mengetahui bagaimana perbandingan penggunaan bahasa
indonesia dan bahasa asing.
4. Agar pembaaca pun lebih cermat dalam mengahadapi berbagai macam
bahasa di era globalisasi.

2

Bab 2
Isi Pembahasan
A. Pengertian globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran
pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.[1][2]
Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf
dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong
saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.[3]
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa
pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa
dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi
pada milenium ketiga sebelum Masehi.[4][5] Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,
keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih
sering lagi sejak pertengahan 1990-an.[6] Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional
(IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi,
pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan
ilmu pengetahuan.[7] Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan
iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan
juga ada hubungannya dengan globalisasi.[8] Proses globalisasi memengaruhi dan
dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan
lingkungan alam.
Beberapa pengertian globalisasi menurut para ahli

Menurut Para Pakar Internasional
1. Laurence E. Rothernberg mengatakan globalisasi ialah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan
pemerintah dari negara yang berbeda.
2. Anthony Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan
sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi
dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta menyebabkan terjadinya
perubahan pada keduanya.
3. Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan mengatakan lobalisasi adalah proses yang meliputi
penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural
kegiatan manusia dan non-manusia.

3

4. Emanuel Ritcher mengatakan globalisasi adalah suatu jaringan kerja global
yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar
menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
5. Martin Albrow mengatakan globalisasi adalah seluruh proses penduduk yang
terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.
6. Malcom Waters mengatakan globalisasi adalah sebuah proses sosial yang

berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi
kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
Menurut Para Pakar Indonesia
1. Selo Soemardjan mengatakan globalisasi merupakan sebuah proses
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh
dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
2. Achmad Suparman mengatakan globalisasi yaitu suatu proses yang
menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia
tanpa dibatasi oleh wilayah.

B. Peranan bahasa indonesia dalam era globalisasi
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa
kerja.
Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan
oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak
terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan
(bahkan) tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar

atau pengaruh asing ini sangat besar kemngkinannya terjadi pada era globalisasi ini.
Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat
komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri
bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Sudah barang tentu, hal ini
semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturanaturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan siatuasi dan
kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin
adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan
pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.

4

Setiap warga negara Indonesia, sebagai warga masyarakat, pada dasarnya adalah
pembina bahasa Indonesia. Hal ini tidak berlebihan karena tujuan utama pembinaan
bahasa Indonesia ialah menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap bahasa
Indonesia. Untuk menyatakan sikap positif ini dapat dilakukan dengan (1) sikap
kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap kebanggaan berbahasa Indonesia. Sikap
kesetiaan berbahasa Indonesia teruangkap jika bangsa Indonesia lebih suka memakai
bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga agar pengaruh asing
tidak terlalu berlebihan. Sikap kebanggan berbahasa Indonesia terungkap melalui
kesadaran bahwa bahasa Indonesia pun mampu mengungkapkan konsep yang rumit

secara cermat dan dapat mengungkapkan isi hati yang sehalus-halusnya. Yang perlu
dipahami adalah sikap positif terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap
berbahasa yang tertutup dan kaku. Bangsa Indonesia tidak mungkin menuntut
kemurnian bahasa Indonesia (sebagaimana aliran purisme) dan menutup diri dari saling
pengaruh dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
harus bisa membedakan mana pengaruh yang positif dan mana pengaruh yang negatif
terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sikap positif seperti inilah yang bisa
menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa bahasa Indonesia itu tidak ada
bedanya dengan bahasa asing lain. Masing-masing bahasa mempunyai kelebihan dan
kekurangannya. Sikap positif terhadap bahasa Indonesia memberikan sumbangan yang
signifikan bagi terciptanya disiplin berbahasa Indonesia. Selanjutnya, disiplin berbahasa
Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari
pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Hal ini sangat diperlukan untuk
menghadapi pergaulan antarbangsa dan era globalisasi ini.
Pengaruh dalam kebudayaan di Indonesia Bahasa Inggris, telah menjadi alat yang
sangat ampuh untuk menyebarkan budaya penutur bahasa tersebut ke seluruh dunia.
Itulah sebabnya ketika kita telusuri ke belakang kita akan menemukan bahwa hampir
seluruh budaya populer yang sifatnya mendunia pada hari ini berasal dari negaranegara yang penduduknya berbahasa Inggris, terutama Amerika Serikat. Beberapa
contoh diantaranya adalah musik pop ala barat, film, makanan dan minuman, pakaian,
dan pengunaan istilah-istilah berbahasa Inggris baik dalam bentuk lisan ataupun

tulisan.
Adalah menarik untuk dicermati bahwa pada awalnya budaya-budaya tersebut
sesungguhnya merupakan budaya lokal/nasional, sebagaimana halnya musik pop atau
kaos dagadu ala Jogja di Indonesia. Perbedaannya adalah pada tingkat kemampuan
budaya lokal ini berkembang dalam waktu yang cepat menjadi budaya global. Musik
pop Indonesia atau kaos dagadu sampai hari ini masih menjadi bagian dari budaya
lokal/nasional Indonesia, bahkan semakin tersaingi dengan semakin banyaknya kaum
muda Indonesia yang menyenangi musik pop ala barat dan gandrung memakai kaoskaos bertulisan CIA atau FBI dan isitilah-istilah dalam bahasa Inggris lainnya. Film-film
Bollywood dari India masih jauh tertinggal dari film-film Hollywood dalam

5

kemampuannya menjadi fenomena bud aya global dunia. Isi dari film-film Boolywood ini
pada tingkat tertentu bahkan menjadi semacam salinan (kopian) dari budaya-budaya
yang terdapat dalam film-fil m Hollywood, walaupun dikemas dalam suasana budaya
yang berbeda. Fenomena semacam ini sesungguhnya juga terjadi dalam film-film
sinetron dan budaya musik di Indonesia. Hal serupa juga terjadi dalam bisnis minuman
dimana beberapa pengusaha muslim meluncurkan Mecca Cola dan Qiblah Cola
sebagai alternatif lain soft drink bagi umat Islam.
Sebaliknya kita melihat hampir semua budaya dari Amerika dengan cepatnya menjadi
budaya global. Budaya-budaya tersebut bukan hanya sekedar disenangi, tetapi juga
secara gradual beberapa sisi dari budaya tersebut menjadi gaya hidup, terutama
dikalangan kaum muda dan penduduk perkotaan. Gejala semacam ini bukan hanya
terjadi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia, tetapi juga menunjukkan
kecendrungan yang sama di negara-negara maju lainnya seperti Jepang, Jerman,
Perancis, bahkan Inggris sebagai tempat asal muasal Bahasa Inggris. Kita tentunya
dengan mudah dapat beragumentasi bahwa fenomena ini tentunya tak lepas dari
hegemoni Amerika sebagai satu-satunya negara adi daya saat ini. Tetapi apakah
keberadaan Amerika sebagai negara adi daya tersebut kemudian dengan mudahnya
menjadi faktor penyebab mengglobalnya budaya-budaya tersebut? Apakah negaranegara lain, terutama negara-negara maju, tidak memiliki kemampuan tekhnologi dan
kemapanan media jurnalistik dan komunikasi untuk menyebarkan budaya-budaya
populer yang mereka miliki sehingga menjadi budaya global? Atau apakah salah satu
penyebab utamanya karena bahasa Inggris (American English) lebih dominan
penggunaannya dari pada bahasa-bahasa lain di dunia?
Tidak dapat dipungkiri bahwa peran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah
tak tersaingi oleh bahasa-bahasa dunia lainnya dalam rentang waktu yang cukup lama.
Fenomena seperti ini bahkan tetap berlangsung ketika dunia berada dalam perang
dingin, dimana sebagian negara di dunia terpolarisasi dalam blok barat yang dimotori
oleh Amerika Serikat dan blok timur yang dimotori oleh Uni Soviet. Kenyataan bahwa
pada waktu itu Uni Soviet merupakan salah satu negara super power dunia ternyata
tidak mampu menempatkan peran bahasa Rusia sejajar dengan bahasa Inggris dalam
percaturan dunia internasional. Sejak zaman Presiden AS John F. Kennedy sampai
Ronald Reagen yang mengakhiri perang dingin bersama Michael Gorbachev dunia
lebih terekspos dengan budaya populer asal Amerika daripada budaya populer asal Uni
Soviet yang hampir sama sekali tak terdengar gaungnya pada waktu itu. Dengan
demikian kita dapat berargumentasi bahwa status sebuah negara sebagai negara super
power dunia plus kemapanan tekhnologi atau media jurnalistik/komunikasinya tanpa
keunggulan dominasi bahasa tidaklah mencukupi untuk mengantarkan budaya ataupun
gaya hidup yang dimiliki negara tersebut menjadi budaya atau gaya hidup global.
Sejarah juga mengindikasikan bahwa kegagalan militer Jepang dan Jerman dalam
perang dunia II boleh jadi karena tidak adanya language policy (kebijakan berbahasa)
yang diterapkan oleh kedua negara tersebut di negara-negara jajahannya. Dengan
adanya language policy sebagaimana yang diterapkan oleh penguasa kolonial Inggris
di negara-negara jajahannya, secara kultural kemudian terjadi pembentukan persepsi
6

dan pola pikir penduduk dan pemimpin-pemimpin di negeri-negeri jajahannya, dimana
persepsi dan pola pikir tersebut adalah persepsi dan pola pikir yang tidak
membahayakan kekuasaan kolonialisme Inggris. Kita kemudian dapat berspekulasi
bahwa inilah salah satu faktor utama yang menyebabkan kekuasaan imperialisme
Inggris bertahan jauh lebih lama dari kekuasaan Imperialisme Jepang dan Jerman.
Pengaruh bahasa inggris dalam tulisan bahasa indonesia: Kata serapan dalam
bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah.
Setiap kali ada kontak bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap
kata. Unit bahasa dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi
pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah
menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur
bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling
pengaruh, meminjam atau menyerap unsur asing dengan sendirinya
Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun.
Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima
pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi
secara utuh, tetapi ada juga proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa
penyesuaian baik dalarn bahasa lisan maupun bahasa tulisnya.
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap
unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi
pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa
Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara
historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsabangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya
agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas
dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan
keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa
Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke
Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor
penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi
antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris.
Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia
sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman.
Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan,
khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke
dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya,
baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan
ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu
pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
7

Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia.
1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.
Contoh:
Inggris Ucapan Indonesia
Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat
Censor Sensor Sensor
Canteen Kantiin Kantin
Corruption Korapsien Korupsi
Check Cek Cek
Charter Carter Carter
Chocolate Cokeleit Coklat
Character Karakte(r) Karakter
Quality Kwoliti Kualitas
Quantity Kwontiti Kuantitas
Quota Kwota Kuota
Quiz Kwiz Kuiz
2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi
“-si”
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Adoption Adopsi Mengangkat(anak)
Association Asosiasi Himpunan,ikatan
Attension Atensi Perhatian
Calculation Kalkulasi Perhitungan
Combination Kombinasi Kumpulan
Condition Kondisi Keadaan
Deportasion Deportasi Pengusiran WNA dari suatu Negara
Discussion Diskusi Pembicaraaan
Deviation Deviasi Penyimpangan
Emotion Emosi Perasaan
Vibration Vibrasi Getaran
Transportstion Transportasi Pengangkutan
Suggestion Sugesi Dorongan jiwa
3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah
menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia.

8

Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Activity Aktivitas Kegiatan
Facility Fasilitas Sarana
Integrity Integritas Sifat jujur
Priority Prioritas Yang diutamakan
Quality Kualitas Mutu
Reality Realitas Kenyataan
University Universitas Perguruan tinggi
Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:
Inggris Indonesia Arti
Comodity Komoditi Barang dagangan
Penalty Penalty Hukuman
Royalty Royalty Pembayaran kepada pemegang hak cipta.
4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah
menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Argument Argument Bantahan
Component Komponen Bagian dari suatu alat
Dominat Dominan Unggul
Element Elemen Unsure
Patent Paten Hak paten
Statement Statemen Pernyataan
Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:
Inggris Indonesia Arti
Comment Komentar Pendapat
Investment Investasi Penanaman modal
Argument Argumentasi/argument Sanggahan
5. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah
menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Antogonism Antagonism Bertentangan
Dualism Dualism Bersifat men-dua
Egoism Egoism Mementingkan diri sendiri
Organism Organism Mahluk hidup
Optism Optismisme Rasa percaya diri yang kuat
7. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah
menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia

9

Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Aggressive Agresif Galak
Attracktive Atraktif Menarik
Competitive Kompetitif Bersaing
Destructive Destruktif Bersifat merusak
Negative Negatif Kurang,buruk
Selective Selectif Pilih-pilih
7. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah
menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai
dengan ucapannya.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Emotional Emosional Perasa
Functional Fungsional Berkenaan dengan kerjanya dan tugasnya
Rational Rasional Masuk akal
Proportional Proporsional Sebanding,sesuai
Traditional Tradisional Adat,kebiasan
8. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan
ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Phantom Fantom Tiruan,ilusi
Phenomena Fenomena Peristiwa yang hebat
Phrase Frasa Untaian kata
Physics Fisika Ilmu fisika
Physiologi Fisiologi Ilmu faal
9. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah
menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Theatre Teater Gedung pertunjukkan
Theme Tema Pokok bahasan
Therapy Terapi Pengobatan
Thermometer Thermometer Alat pengukur suhu
10. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah
menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Anarchy Anarki Kekacauan
Biography Biografi Riwayat hidup
Calligraphy Kaligrafi Seni menulis indah
Planology Planologi Ilmu tata kota
Pathology Patologi Ilmu tentang penyakit
Subsidy Subsidi Bantuan berupa uang
10

Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama.
Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini
menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah
bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan
masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang
tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris
di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam
interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri
bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa
pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak
berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Masyarakat indonesia pun lebih ingin memmpelajari
bahasa inggris dibandingkan bahasa indonesianya sendiri yang merupakan jati
diri bangsanya. Padahal, ada banyak dampak yang diakibatkan zaman
globalisasi saat ini.

11

Daftar Pustaka
https://nanditoaldo.wordpress.com/2012/10/31/peranan-bahasa-indonesia-di-eraglobalisasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
https://www.scribd.com/doc/112190558/Makalah-Peranan-Bahasa-Indonesia-DalamEra-Globalisai
https://www.academia.edu/25824276/KONSERVASI_BAHASA_DAERAH_LAIYOLO_Y
ANG_HAMPIR_PUNAH_DI
http://www.kuliah.info/2015/05/apa-itu-globalisasi-ini-pengertian.html
http://anugerahwardana.blogspot.co.id/2011/09/pengaruh-bahasa-inggris-dalamkehidupan.html
http://imelda-susandi.blogspot.co.id/2012/03/peranan-bahasa-dalam-pengembangan-ilmu.html

https://www.academia.edu/8867054/Makalah_Pengaruh_Globalisasi_Terhadap_Eksiste
nsi_Bahasa_Indonesia_Poopuler
http://www.kompasiana.com/nunungsuryani/pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensibahasa-indonesia_5517fedba333115307b661fc
https://rakadwiaprian543.blogspot.co.id/2013/09/contoh-makalah-bahasaindonesia.html

12